BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1
Data Menurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, p70), data adalah komponen yang terpenting dari DBMS environment dari sudut end user. Data berfungsi sebagai jembatan antar komponen dengan manusia.
2.2
Basis Data Menurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, p65), basis data merupakan kumpulan data yang logis dan terdeskripsi bersama, yang di rancang untuk memenuhi kebutuhan informasi yang di butuhkan oleh organisasi.
2.3
Sistem Basis Data Menurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, p54), sistem basis data sebagai kumpulan program aplikasi yang berinteraksi dengan basis data bersama dengan Database Management System (DBMS) dan basis data itu sendiri.
2.4
Database Management System (DBMS) Menurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, p66), sebuah sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk menentukan, mempertahankan dan mengontrol akses ke database. DBMS adalah perangkat lunak yang berinteraksi dengan pengguna program dan database. Hal ini memungkinkan pengguna untuk menentukan database, biasanya melalui Definition Data Language (DDL). DDL memungkin kan pengguna menentukan tipe data dan struktur dan membatasi data yang disimpan dalam database.
7
8
Hal ini memungkinkan pengguna untuk menentukan untuk insert, update, delete dan mengambil data dari database, biasanya melalui Data Manipulation Language (DML). DBMS menyediakan kontrol akses ke database, sebagai contoh dapat memberikan sistem interitas yang mencegah pengguna yang tidak sah mengakses database. Dengan semua fungsi ini, DBMS menjadi sistem yang powerful dan berguna. DBMS juga menyediakan fasilitas lainnya yaitu view mechanism, yang memperbolehkan setiap pengguna untuk memiliki masing-masing view ke database. Selain mengurangi kompleksitas dengan memberikan data yang ingin dilihat oleh pengguna, view juga mempunyai keuntungan lain yaitu : •
View menyediakan level keamanan. View bisa diatur supaya beberapa pengguna tidak dapat melihat data tertentu.
•
View menyediakan sebuah mekanisme untuk menyesuaikan tampilan database.
•
View bisa mempresentasikan sebuah konsisten, gambaran yang tidak dapat diubah dari struktur database.
2.4.1 Komponen Database Management System (DBMS) Menurut Thomas Connoly dan Carolyn Begg (2010, p68), DBMS memiliki lima komponen penting yaitu : a. Perangkat keras (hardware) Perangkat keras yang dibutuhkan berupa sebuah komputer pribadi hingga jaringan-jaringan komputer b. Perangkat lunak (software) Komponen perangkat lunak terdiri dari DBMS software dan aplikasi program berserta sistem operasi (OS), termasuk software jaringan bila DBMS digunakan dalam jaringan
9
c. Data Data merupakan komponen terpenting dalam DBMS, dimana data berfungsi sebagai jembatan antara komponen mesin dengan komponen manusia d. Procedure Prosedur merupakan panduan dan aturan dalam membuat dan menggunakan basis data. Contoh prosedur adalah login ke dalam basis data, penggunaan fasilitas DBMS atau aplikasi program, cara menjalankan dan menghentikan DBMS, membuat backup database, mengangani kerusakan software atau hardware e. Manusia (People) Komponen manusia terdiri dari : Data Administrator (DA) bertanggung jawab atas tahapan awal dari lifecycle. DA mengatur sumber daya data yang meliputi perencanaan database, pengembangan dan pemeliharaan standar, kebijakan, prosedur dan desain database logikal dan konseptual 2.4.2 Keuntungan dan Kerugian DBMS Keuntungan DBMS sebagai berikut : a. Kontrol redudansi data b. Data konsistensi c. Kelengkapan dari jumlah data yang sama d. Berbagi data e. Meningkatkan integritas data f. Meningkatkan keamanan g. Penegakan standar h. Skala ekonomi i. Keseimbangan persyaratan yang bertentangan j. Meningkatkan data aksesbilitas dan responsif k. Meningkatkan responsif
10
l. Meningkatkan produktivitas m. Meningkatkan pemeliharaan melalui data independen n. Meningkatkan concurancy Kekurangan DBMS sebagai berikut : a. Kompleksitas b. Ukuran c. Biaya DBMS d. Biaya tambahan hardware e. Biaya konversi f. Kinerja g. Kegagalan lebih besar
2.5
Database Lifecycle Menurut Thomas Conolly dan Carolyn Begg (2010, p313), sebuah sistem basis data merupakan komponen dasar sistem informasi organisasi yang lebih besar sehingga siklus hidup pengembangan sistem database berhubungan dengan siklus sistem informasi.
11
Gambar 2.1 Tahapan dari Database System Development Lifecycle Database Planning
System Definition
Requirement collection and analysis
Database design Conceptual database DBMS selection (optional)
Application design Logical database
Physical database
Prototyping (optional)
Implementation
Data conversion and loading
Testing
Operational Maintenance
12
Tabel 2.1 Tahapan dari Database System Development Tahapan Database Planning
Aktivitas Utama Merencanakan
bagaimana
tahapan
dari DBLC dapat terealisasi dengan efektif dan efisien. System Definition
Menspesifikasikan
ruang
lingkup
dari sistem basis data. Requirement Collection and Analysis
Mengumpulkan kebutuhan
dari
dan
menganalisis
sistem
basis
data
logikal
dan
yang baru. Database Design
Desain
konseptual,
fisikal dari basis data. DBMS Selection (optional)
Memilih
DBMS
yang
sesuai
dengan sistem basis data. Application Design
Melakukan aplikasi
desain
yang
tampilan
dan
menggunakan
dan
memproses basis data. Prototyping (optional)
Membangun
model
untuk
basis
yang
memungkinkan
data
sistem
pedesain untuk memvisualisasikan dan mengevaluasi bagaimana sistem akhir. Implementation
Membuat definisi fisikal dari basis data dan aplikasinya.
Data Conversation and Loading
Memasukkan data lama ke dalam sistem basis data dan merubah koneksi dari aplikasi lama ke sistem basis data yang baru.
Testing
Basis
data
mengetahui
diperiksa
kesalahan
dan
terhadap kebutuhan pengguna.
untuk validasi
13
Operational Maintenance
Sistem basis data diimplementasikan secara penuh dan diperiksa secara keseluruhan.
2.5.1
Database Planning Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2010, p315), perencanaan
database
mengijinkan
tingkatan
merupakan dari
aktivitas
aplikasi
basis
manajemen data
yang
untuk
di
implementasikan seefektif mungkin. Database Planning harus diintegrasikan dengan keseluruhan strategi sistem informasi, yaitu : a) Identifikasi dari tujuan dan rencana perusahaan dengan penentuan kebutuhan sistem informasi berikutnya. b) Evaluasi dari sitem informasi saat ini untuk menentukan kelemahan yang ada saat ini. c) Penilaian dari kesempatan–kesempatan TI yang mungkin menghasilkan keuntungan kompetitif. 2.5.2 System Definition Menurut Thomas Connoly dan Carolyn Begg ( 2010, p316), definisi sistem adalah yang menjelaskan lingkup dari aplikasi basis data dan penilaian utama para pemakai. Sebelum mendesain suatu aplikasi basis data penting untuk terlebih dahulu mengidentifikasikan batasan-batasan dari sistem yang sedang diteliti, kaitannya dengan sistem informasi di perusahaan. Perlu dipikirkan untuk kebutuhan yang akan datang selain dari keadaan saat ini. Pandangan pemakai yang merupakan aspek penting dari pengembangan
aplikasi basis
data
karena
membantu
untuk
memastikan bahwa tidak ada pemakai utama basis data yang terlupa
14
ketika pengembangan aplikasi tersebut. Tampilan pengguna mendefinisikan apa yang dibutuhkan dari sistem database dari perspektif aturan pekerjaan tertentu (seperti manajer atau supervisor) atau area aplikasi enterprise (seperti pemasaran, personalia, atau kontrol stok) 2.5.3 Requirements Collection and Analysis Menurut Thomas Connoly dan Carolyn Begg (2010, p316), analisis
data
dan
pengumpulan
kebutuhan
adalah
proses
pengumpulan dan analisis informasi tentang bagian dari organisasi yang didukung oleh sistem database, dan menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi persyaratan untuk sistem baru •
Pendekatan Terpusat Persyaratan untuk setiap tampilan pengguna digabung menjadi satu set persyaratan untuk sistem database baru. Model data yang mewakili semua pandangan pengguna dibuat selama tahap desain database
•
Tampilan Pendekatan Integrasi Persyaratan untuk setiap tampilan pengguna remaij sebagai daftar terpisah. Model data yang mewakili setiap tampilan diciptakan dan kemudian bergabung kemudian selama tahap desain database
2.6
Database Design Menurut Thomas Connoly dan Carolyn Begg (2010, p320), perancangan basis data adalah suatu proses pembuatan desain yang akan mendukung mission statement dan mission objectivies yang diperlukan sistem database, beberapa pendekatan dalam database design antara lain : a)
Bottom – up, diawali dari atribut dasar (sifat–sifat entitas dan hubungannya) dengan analisis dari penggabungan antar atribut yang dikelompokan ke dalam suatu relasi yang mempresentasikan tipe dari entitas dan hubungannya
15
b)
Top – Down, dimulai dengan pembentukan model data yang berisi beberapa entitas high level dan relationship, yang kemudian menggunakan pendekatan top–down secara berturut-turut untuk mengidentifikasikan entitas lower level, relationship dan atribut lainnya
c)
Mixed strategy, menggunakan pendekatan bottom-up dan top-down untuk bagian yang berbeda sebelum pada akhirnya digabungkan
2.6.1 Data Modelling Ada dua kegunaan data modeling yaitu : 1. Untuk membantu dalam memahami arti (sematik) dari data. 2. Untuk memfasilitasi komunikasi mengenai informasi yang dibutuhkan. Pembuatan model data menjawab pertanyaan mengenai entitas, relationship, dan atribut. Dengan model data kita dapat memahami: a. Setiap user perspective terhadap data b. Sifat dari data itu sendiri, independen terhadap representasi fisiknya c. Kegunaan data melalui users views.
Kriteria untuk menghasilkan model data yang optimal : 1. Validasi structural (Structural validity), harus konsisten dengan definisi enterprise dan informasi organisasi. 2. Kesederhanaan (Simplicity), mudah dimengerti baik oleh professional system informasi maupun pengguna nonteknik. 3. Ketepatan (Expressibility), kemampuan untuk membedakan antara data yang berlainan, relationship antar data dan batasan-batasannya. 4. Tidak rangkap (Nonredudancy), pengeluaran informasi yang tidak berhubungan, dengan kata lain, represenasi setiap informasi hanya satu kali.
16
5. Digunakan bersama (Shareability), tidak ditentukan untuk aplikasi atau teknologi tertentu dan dapat digunakan oleh banyak pengguna. 6. Perluasan penggunaan (Extensibility), kemampuan untuk menyusun dan mendukung kebutuhan baru dengan akibat sampingan yang minimal terhadap user yang sudah ada. 7. Integritas
(Integrity),
konsistensi
dengan
cara
yang
digunakan enterprise dan pengaruh informasi. 8. Respresentasi diagram (Diagrammatic Respresentation), kemampuan untuk mempresentasikan model menggunakan notasi diagram yang mudah dimengerti.
2.6.2
Design Methodology Pendekatan terstruktur yang menggunakan prosedur, teknik, alat, dan alat bantu dokumentasi untuk mendukung dan memfasilitasi proses desain. Dalam menyajikan metodologi desain database ini, proses desain dibagi menjadi tiga tahap utama. Tiga fase database design : •
Conceptual Database Design Suatu proses pembentukan model dari informasi yang digunakan dalam enterprise, independen dari keseluruhan aspek fisik. Model data di bangun dengan menggunakan informasi dalam spesifikasi kebutuhan user. Model data konseptual merupakan sumber informasi untuk fase design logical. Tahap dimulai
dengan
konseptual
desain
pembuatan
database
model
data
konseptual dari perusahaan yang sepenuhnya independen dari rincian implementasi seperti DBMS
sasaran,
program
aplikasi,
bahasa
pemrograman, platform perangkat keras, masalah performa, atau pertimbangan fisik lainnya.
17
Langkah 1 : Membangun model data konseptual -
Mengidentifikasi jenis entitas
-
Mengidentifikasi jenis hubungan
-
Mengidentifikasi dan asosiasi atribut dengan entitas atau hubungan jenis
-
Menentukan atribut domain
-
Menentukan candidate, primary, dan alternate key attribute
-
Mempertimbangkan
penggunaan
ditingkatkan konsep pemodelan (langkah opsional) -
Memeriksa model untuk redundansi
-
Memvalidasi model data konseptual terhadap dolar transaksi pengguna
-
Review model data konseptual dengan pengguna
•
Logical Database Design Suatu proses pembentukan model dari informasi yang digunakan dalam enterprise berdasarkan
model
data
tertentu
(misal
:
relasional), tetapi independen terhadap DBMS tertentu dan aspek fisik lainnya. Model data koseptual
yang
telah
dibuat
sebelumnya,
diperbaiki dan dipetakan kedalam model data logical. Tahap logis desain database memetakan model data konseptual ke model logis, yang dipengaruhi oleh model data untuk database target. Model data logis merupakan sumber informasi untuk fase desain fisik. Menyediakan desainer database fisik dengan kendaraan untuk membuat trade-off yang sangat penting untuk desain database yang efisien. Langkah 2 : Membangun model data logis
18
-
Derive hubungan untuk model data logis
-
Validate
hubungan
menggunakan
normalisasi -
Validate
hubungan
dihapuskan
dari
transaksi pengguna -
Periksa batasan integritas
-
Review model data logis dengan pengguna
-
Menggabungkan model data logis ke dalam
model
global
yang
(langkah
opsional) •
Periksa untuk pertumbuhan di masa depan
Physical Database Design Suatu deskripsi
proses
yang
implementasi
menghasilkan
database
pada
penyimpanan sekunder. Menggambarkan struktur penyimpanan dan metode akses yang digunakan untuk mencapai akses yang efisien terhadap data. Dapat dikatakan juga, desain fisikal merupakan cara pembuatan menuju system DBMS tertentu. Tahap memungkinkan
desain desainer
database untuk
fisik
membuat
keputusan tentang bagaimana database adalah menjadi melaksanakan. Oleh karena itu, desain fisik disesuaikan dengan DBMS tertentu. Ada umpan balik antara desain fisik dan logis, karena keputusan yang diambil selama desain fisik untuk
meningkatkan
kinerja
dapat
mempengaruhi model data logis. Langkah 3 : Menerjemahkan model data logis untuk DBMS sasaran - Design hubungan dasar - Design repsentation yang berasal dari data
19
- Design kendala umum Langkah 4 : Organisasi file desain dan indeks - Analyze transaksi - Pilih organisasi berkas - Pilih indeks - Estimate kebutuhan ruang disk Langkah 5 : Desain views pengguna Langkah 6 : Mekanisme keamanan desain Langkah 7 : Mempertimbangkan pengenalan redudansi terkontrol Langkah 8 : Mengawasi dan mengendalikan sistem operasional 2.7
Database Management System (DBMS) Selection Menurut Thomas Connoly d a n Carolyn Begg ( 2010, p325), pemilihan DBMS yang sesuai untuk mendukung aplikasi basis data yang mencakup : a. Mendefinisikan syarat–syarat referensi studi Menentukan sasaran, batasan masalah dan tugas yang harus dilakukan. b. Mendaftar 2 atau 3 jenis barang Membuat daftar barang–barang, misalkan dari mana barang ini didapat, berapa biayanya serta bagaimana bila ingin mendapatkannya. c. Mengevaluasi barang Barang–barang yang ada dalam daftar diteliti lebih lanjut untuk
20
mengetahui kelebihan dan kekurangan barang tersebut. d. Merekomendasikan pilihan dan membuat laporan Merupakan langkah terakhir dari DBMS yaitu mendokumentasikan proses dan untuk menyediakan pernyataan mengenai kesimpulan dan rekomendasi terhadap salah satu produk DBMS. 2.8
Application Design Menurut Thomas Connoly dan Carolyn Begg ( 2010, p329), perancangan aplikasi adalah merancang antarmuka pemakai (user interface) dan program aplikasi yang akan memproses basis data. Dalam perancangan aplikasi harus memastikan semua pernyataan fungsional
dari
spesifikasi
kebutuhan
pemakai
yang
menyangkut
perancangan aplikasi program dalam mengakses basis data dan merancang transaksi, yaitu cara akses ke basis data dan perubahan terhadap isi basis data (Retrieve, update, dan kegiatan keduanya). Perancangan user interface yang tepat (user friendly) ke dalam aplikasi basis data menjadi kebutuhan tambahan agar fungsi yang dibutuhkan tercapai. 2.9
Transaction Design Menurut Thomas Connoly dan Carolyn Begg ( 2010, p330), desain transaksi adalah tindakan atau serangkaian tindakan yang dilakukan oleh pengguna tunggal atau program aplikasi, yang dapat mengakses atau mengubah isi dari database. Tujuan
desain
transaksi
adalah
untuk
menetapkan
dan
mendokumentasikan karakteristik tingkat tinggi dari transaksi yang dibutuhkan pada database, termasuk • Data yang akan digunakan oleh transaksi • Karakteristik fungsional dari transaksi • Output transaksi • Penting bagi pengguna
21
• Tingkat yang diharapkan dari penggunaan Kegiatan ini harus dilakukan di awal proses desain untuk memastikan bahwa database diimplementasikan mampu mendukung semua transaksi yang diperlukan. Ada tiga jenis utama transaksi : •
Retrieval Transaction Transaksi pengambilan digunakan untuk mengambil data untuk ditampilkan pada layar atau dalam produksi laporan. misalnya, operasi untuk mencari dan menampilkan rincian property.
•
Update Transaction Transaksi update digunakan untuk menyisipkan catatan baru, menghapus data lama, atau memodifikasi catatan yang ada dalam database. Misalnya, operasi untuk memasukkan rincian properti baru ke dalam database adalah contoh dari sebuah transaksi update.
•
Mixed Transaction Transaksi
campuran
melibatkan
baik
pengambilan
dan
memperbarui data. Misalnya, operasi untuk mencari dan menampilkan rincian properti dan kemudian nilai update dari sewa bulanan adalah contoh dari transaksi campuran. 2.10
User Interface Design Guidlines Sebelum menerapkan suatu bentuk atau laporan, adalah penting bahwa kita pertama merancang tata letak. •
Judul yang memiliki makna
•
Intruksi dapat dipahami
•
Pengelompokan logis dan urutan bidang
•
Tata letak visual menarik dari bentuk / laporan
•
Label lapangan yang saling terhubung
22
2.11
•
Terminologi dan singkatan yang konsisten
•
Konsisten penggunaan warna
•
Ruang terlihat dan batas-batas untuk bidang data-entry
•
Gerakan kursor nyaman
•
Koreksi kesalahan untuk karakter individu dan seluruh bidang
•
Pesan kesalahan untuk nilai-nilai yang tidak dapat diterima
•
Bidang opsional ditandai dengan jelas
•
Besan jelas untuk bidang
•
Sinyal sempurna
Prototyping Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2010, p333), prototyping adalah proses membangun sebuah model kerja dari aplikasi basis data. Tujuan utama prototyping adalah untuk memungkinkan pengguna menggunakan prototype untuk mengidentifikasi fitur-fitur yang bekerja dengan baik pada sistem, atau kekurangannya, dan memberikan masukan terhadap fitur-fitur baru ke dalam aplikasi basis data. Ada 2 strategi prototyping yang sering digunakan saat ini, yaitu : •
Requirements Prototyping Menggunakan sebuah prototype untuk menentukan kebutuhan dari aplikasi basis data yang diusulkan dan ketika kebutuhan- kebutuhannya sudah terpenuhi, prototype tidak digunakan lagi atau dibuang.
•
Evolutionary Prototyping Digunakan untuk tujuan yang sama. Tetapi pada prototyping jenis ini, prototype-nya tidak dibuang namun selanjutnya akan dikembangkan menjadi aplikasi basis data yang akan berjalan.
2.12
Implementation Menurut T h omas Connolly dan Carolyn Begg (2010, p333), implementation merupakan realisasi secara fisik dari database dan desain
23
aplikasi. Pada tahap penyelesaian desain, kita dapat menerapkan basis data dan program aplikasi yang telah kita buat. Implementasi basis data menggunakan DDL yang kita pilih dalam pemilihan DBMS. Pernyataan DDL digunakan untuk menciptakan struktur basis data dan mengosongkan file yang terdapat dalam basis data tersebut. Pandangan pemakai lainnya juga diimplementasikan dalam tahapan ini. Data Manipulation Language (DML) digunakan untuk mengimplementasikan transaksi basis data di dalam bagian aplikasi program dari sasaran DBMS. 2.13
Data Conversion and Loading Menurut Thomas Connoly dan Carolyn Begg (2010, p334), data conversion and loading mencakup pengambilan data dari sistem lama untuk dipindahkan ke dalam sistem yang baru. Langkah ini diperlukan hanya ketika suatu sistem basis data baru sedang menggantikan sistem yang lama.
2.14
Testing Menurut Thomas Connoly dan Carolyn Begg (2010, p334), testing adalah suatu proses melaksanakan program aplikasi dengan tujuan menemukan kesalahan. Sebelum diterapkan suatu sistem, basis data harus dilakukan testing terlebih dahulu. Hal ini dicapai dengan penggunaan secara hati-hati untuk merencanakan suatu test dan data yang realistis sehingga keseluruhan proses pengujian sesuai dengan metode dan dilaksanakan sesuai aturan yang ada.
2.15
Operational Maintenance Menurut Thomas Connoly dan Carolyn Begg ( 2010, p335), operational maintenance
adalah
proses
memantau
dan
memelihara
sistem setelah di-install. Yang termasuk aktivitas dari tahapan ini adalah sebagai berikut : a.
Memantau kinerja dari system Jika kinerjanya menurun dibawah level yang dapat diterima, mungkin basis data perlu diorganisir kembali.
24
b.
Pemeliharaan dan upgrade aplikasi basis data (jika diperlukan), ketika basis data sepenuhnya bekerja, pemantauan harus memastikan
kinerjanya
dapat
berada
dalam
tingkat
yang diterima. 2.16
Normalisasi Menurut Connolly dan Begg (2010, p401), normalisasi adalah teknik formal untuk mnganalisa relasi berdasarkan pada primary key (atau candidate key) dan functional dependencies. 2.16.1 UNF (Un-Normal Form) Menurut Connolly dan Begg (2010, p402), proses normalisasi dimulai dari bentuk UNF (Un-Normal Form), yaitu tabel yang masih mengandung repeating group. Tabel UNF ini dibuat dengan mentransformasi data dari sumber informasi (seperti formulir) ke dalam tabel berbentuk baris dan kolom. 2.16.2 1NF (First Normal Form) Menurut Connolly dan Begg (2010, p403), pada bentuk normal pertama (First Normal Form–1NF), sebuah relasi dimana pada setiap sel (perpotongan baris dan kolom) jika dan hanya jika mengandung satu nilai, setiap sel mengandung nilai atomik (single value). Untuk menjadikan bentuk tidak normal menjadi normal pertama dengan mengidentifikasikan dan menghilangkan repeating groups yang ada di dalam tabel. Repeating group adalah sebuah atau sekumpulan atribut dalam tabel yang memiliki multiple values untuk single occurrence dari atribut key yang terpilih untuk tabel tersebut. 2.16.3 2NF (Second Normal Form) Menurut Connolly dan Begg (2010, p407), sebuah tabel disebut berada pada bentuk normal kedua (2NF) jika dan hanya jika setiap atribut bukan primary key (PK) tergantung sepenuhnya pada
25
PK. Untuk mengetahui apakah 1NF telah berada pada 2NF maka tentukan PK dan funtional dependency. 2.16.4 3NF (Third Normal Form) Menurut Connolly dan Begg (2010, p408), sebuah tabel disebut berada pada bentuk normal ketiga jika dan hanya jika tidak ada atribut bukan primary key yang bergantung kepada atribut bukan primary key lainnya. Sebuah tabel yang mengandung atribut bukan PK yang tergantung pada atribut PK lainnya disebut transitive dependency. Dengan kata lain sebuah tabel disebut berada pada 3NF jika dan hanya jika tidak mengandung transitive dependency. 2.17
Flowchart Menurut Hall (2001, p7), flowchart adalah representasi grafikal dari sebuah sistem yang menjelaskan relasi fisik diantara entity-entity kuncinya. Dalam menyelesaikan proses atau sistem yang terjadi dalam perusahaan, digunakan flowchart. Dibawah ini merupakan penjelasan dari symbol-simbol yang digunakan.
26
Tabel 2.2 Flowchart
2.18 Delapan Aturan Emas 8 (delapan) aturan yang dapat digunakan sebagai petunjuk dasar yang baik untuk merancang suatu user interface. Delapan aturan ini disebut dengan Eight Golden Rules of Interface Design, yaitu: a. Konsistensi Konsistensi dilakukan pada urutan tindakan, perintah, dan istilah yang digunakan pada prompt, menu, serta layar bantuan. b. Memungkinkan pengguna untuk menggunakan shortcut
27
Ada kebutuhan dari pengguna yang sudah ahli untuk meningkatkan kecepatan interaksi, sehingga diperlukan singkatan, tombol fungsi, perintah tersembunyi, dan fasilitas makro. c. Memberikan umpan balik yang informatif Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu sistem umpan balik. Untuk tindakan yang sering dilakukan dan tidak terlalu penting, dapat diberikan umpan balik yang sederhana. Tetapi ketika tindakan merupakan hal yang penting, maka umpan balik sebaiknya lebih substansial. Misalnya muncul suatu suara ketika salah menekan tombol pada waktu input data atau muncul pesan kesalahannya. d. Merancang dialog untuk menghasilkan suatu penutupan Urutan tindakan sebaiknya diorganisir dalam suatu kelompok dengan bagian awal, tengah, dan akhir. Umpan balik yang informatif akan meberikan indikasi bahwa cara yang dilakukan sudah benar dan dapat mempersiapkan kelompok tindakan berikutnya. e. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana Sedapat mungkin sistem dirancang sehingga pengguna tidak dapat melakukan kesalahan fatal. Jika kesalahan terjadi, sistem dapat mendeteksi kesalahan dengan cepat dan memberikan mekanisme yang sedehana dan mudah dipahami untuk penanganan kesalahan. f. Mudah kembali ke tindakan sebelumnya Hal ini dapat mengurangi kekuatiran pengguna karena pengguna mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan, sehingga pengguna tidak takut untuk mengekplorasi pilihan-pilihan lain yang belum biasa digunakan. g. Mendukung tempat pengendali internal (internal locus of control)
28
Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan merespon tindakan yang dilakukan pengguna daripada pengguna merasa bahwa sistem mengontrol pengguna. Sebaiknya sistem dirancang sedemikan rupa sehingga pengguna menjadi inisiator daripada responden. h. Mengurangi beban ingatan jangka pendek Keterbatasan ingatan manusia membutuhkan tampilan yang sederhana atau banyak tampilan halaman yang sebaiknya disatukan, serta diberikan cukup waktu pelatihan untuk kode, mnemonic, dan urutan tindakan. 2.19 Teori yang Terkait Tema Penelitian (Tematik) 2.19.1 Penjualan Penjualan
adalah
suatu
usaha
yang
terpadu
untuk
mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha permuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba. Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasilkan. Penjualan merupakan sumber daya yang ikut membantu dalam liquiditas perusahaan, sehingga perusahaan memberikan perhatian yang cukup besar terhadap penjualan. Menurut Mulyadi (2007, p160), penjualan adalah “Suatu kegiatan yang terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, secara kredit maupun tunai”. 2.19.1.1 Penjualan Tunai Secara umum, terdapat dua jenis penjualan, yaitu penjualan tunai dan penjualan kredit. Menurut Narko (2008, p71), pengertian penjualan tunai adalah sebagai
berikut:
"sistem
penjualan
dikatakan
29
penjualan tunai apabila pembeli sudah memilih barang yang adakn di beli, pembeli diharuskan membayar ke bagian kassa". Jadi penjualan tunai adalah penjualan yang trasaksi pembayaran dan pemindahan hak atas barangnya langsung. Sehingga tidak perlu ada prosedur piutang pada perusahaan penjual. 2.19.1.2 Penjualan Kredit Selain penjualan tunai, jenis penjualan lainnya adalah penjualan kredit. Penjualan kredit menurut Mulyadi (2001, p202), dilaksanakan
oleh
adalah "penjualan kredit
perusahaan
dengan
cara
mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut." 2.19.1.3 Tujuan Penjualan Tujuan Penjualan adalah untuk mendapatkan laba yang optimal, dimana dengan laba yang optimal diharapkan perusahaan mampu meningkatkan serta mengembangkan aktivitas di dalam perusahaan. Selain itu perolehan laba juga digunakan untuk kelangsungan hidup perusahaan dan perluasannya. Tujuan umum penjualan yang dimiliki oleh perusahaan menurut Soemarso (2006, p44), yaitu : -
Mencapai volume penjualan tertentu
-
Mendapat laba tertentu
-
Menunjang pertumbuhan perusahaan
30
Berdasarkan
uraian
di
atas
dapat
disimpulkan bahwa tujuan umum peusahaan dalam
kegiatan
penjualan
adalah
untuk
mencapai volume penjualan, mendapat laba yang maksimal dengan modal sekecil-kecilnya, dan menunjang pertumbuhan suatu perusahaan. 2.19.2 Pembelian Suatu usaha yang digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan. Secara umum definisi pembelian adalah usaha pengadaan barang atau jasa dengan tujuan yang akan digunakan sendiri, untuk kepentingan proses produksi maupun untuk di jual kembali, baik dengan atau tanpa proses, dalam proses pembelian yang ada, agar kegiatan pembelian dapat dilakukan dengan benar. Fungsi pembelian betanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, dan mengeluarkan pesanan pembelian kepada pemasok yang dipilih. Proses pembelian adalah sebuah struktur interaksi antar orangorang, peralatan, metode-metode, dan pengendalian yang dirancang untuk mencapai fungsi-fungsi utama berikut (Indrajani, 2011, p71) : 1. Menangani rutinitas pekerjaan yang berulang-ulang dari bagian pembelian dan departemen penerimaan. 2. Mendukung kebutuhan pengambilan keputsan dari orang-orang yang mengatur bagian pembelian dan penerimaan. 3. Membantu Penyiapan laporan internal dan eksternal Sistem akuntansi pembelian digunakan untuk pengadaan barang oleh perusahaan. Transaksi ini dibagi dua (Indrajani, 2011, p71) yaitu: 1. Pembelian lokal, yaitu pembelian dari pemasok dalam negeri. 2. Pembelian impor, yaitu pembelian dari pemasok luar negeri
31
2.19.2.1 Aktivitas Siklus Pembelian Aktivitas-aktivitas yang ada dalam sebuah sistem pemrosesan pembelian (purchases processing system) (Indrajani, 2011 , p71-72): 1. Fungsi pembelian berawal dari kebutuhan untuk menyediakan stok kembali setelah melalui pengamatan atas catatan persediaan. Tingkat persediaan menurun karena penjualan langsung kepada pelanggan atau karena pengeluaran ke proses produksi. Informasi atas kebutuhan persediaan dikirimkan ke bagian proses pembelian dan utang usaha (account payable). 2. Proses pembelian menentukan kuantitas yang akan dipesan, memilih pemasok, dan menyimpan purchase order. Informasi ini dikirimkan ke pemasok dan bagian proses utang usaha. 3. Setelah suatu periode tertentu, perusahaan menerima persediaan dari pemasok. Barang yang diterima akan diperiksa terlebih dahulu untuk menjamin kuantitas dan kualitas kemudian dikirimkan ke toko atau gudang. 4. Informasi mengenai penerimaan persediaan digunakan untuk memperbarui catatan persediaan. 5. Bagian proses utang usaha (account payable) menerima faktur (invoice) dari pemasok. Bagian ini kemudian akan merekonsiliasi informasi dalam faktur ini dengan informasi lainnya yang telah dikumpulkan
sehubungan
dengan
transaksi
ini,
kemudian
mencatat kewajiban (obligation) untuk pembayaran di waktu mendatang,
tergantung
jangka
waktu
pembayaran
dengan
pemasok. Biasanya, pembayaran akan dilakukan pada hari terakhir jangka waktu pembayaran untuk mengambil manfaat atas bunga dan diskon yang ada. 6. Buku besar (general ledger) akan menerima informasi dari bagian utang usaha (account payable) berupa total peningkatan dari utang (liabilities) dan dari bagian pengendalian persediaan berupa total peningkatan persediaan. Informasi ini direkonsiliasi untuk menjamin keakuratan dan diposting ke akun utang usaha dan persediaan (account payable and inventory).
32
2.19.3 Persediaan Asset yang tersedia untuk dijual dalam proses bisnis biasa atau asset yang ada dalam proses produksi untuk dijual kembali, atau asset dalam bentuk material atau bahan baku untuk digunakan dalam proses produksi. Asset di sini dapat berbentuk barang atau jasa (Indrajani, 2011 , p70-71). Dalam perusahaan dagang, persediaan hanya terdiri atas satu golongan, yaitu persediaan barang dagangan, yang merupakan barang yang dibeli untuk tujuan dijual kembali. Transaksi yang mengubah persediaan produk jadi, persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan bahan habis pakai pabrik, persediaan suku cadang, bersangkutan dengan transaksi internal perusahaan dan transaksi yang menyangkut pihak luar perusahaan (penjualan dan pembelian). Suatu perusahaan memiliki inventory (persediaan) dengan tujuan untuk menjaga kelancaran usahanya. Bagi perusahaan, persediaan barang dagangan memungkinkan untuk memenuhi permintaan pembeli atau pasar. Di satu sisi persediaan yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk memenuhi permintaan yang mendadak, akan tetapi di sisi lain persediaan yang tinggi menyebabkan perusahaan memerlukan modal kerja yang makin besar pula. Untuk itu dibutuhkan pengelolaan terhadap persediaan.Tujuan pengelolaan inventory adalah turnover (perputaran) dari inventory, yaitu turnover secepat mungkin tanpa kehilangan sales sebagai akibat kehabisan inventory. 2.19.4 Internet Menurut Indrajani (2011, p274), internet merupakan kumpulan sejarah seluruh jaringan komputer di dunia. Internet pertama kali dikembangkan pada tahun 1969 oleh departemen
pertahanan
Amerika
Serikat
dalam
melakukan
33
komunikasi antar kelompok untuk kepentingan pertahanan militer, melalui proyek yang mereka sebut ARPANET (Advanced Research Agency Network). Pada
tahun
1982,
barulah
istilah
internet
untuk
menggambarkan jaringan yang saling menghubungkan komputer, serta ARPANET mulai menggunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol) sebagai protokol yang universal untuk jaringan tersebut. Internet terus berkembang pada tahun 1992, program editor dan pencarian ditemukan dan dikenal dengan nama World Wide Web (WWW). Sejak itu terdapat lebih dari satu juta komputer terhubung ke internet. 2.19.5 SQL Server SQL merupakan kependekan dari Structured Query Language (Bahasa Query Terstruktur). SQL lebih dekat dengan DML dari pada DDL. Namun tidak berarti SQL tidak menyediakan perintah DDL. SQL lebih menekankan pada aspek pencarian dari dalam tabel. Aspek pencarian ini sedemikian penting karena di sinilah sebenarnya inti dari segala upaya kita melakukan pengelolaan data. Data dalam basis data diorganisasi sedemikian rupa dengan tujuan untuk memudahkan pencarian di kemudian hari. Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2010, p185p186), sebagai sebuah bahasa, SQL telah distandarisasi dan mengalami beberapa perubahan atau penyempurnaan. SQL muncul pertama kali
pada tahun 1970 dengan nama SEQUEL. Standarisasi
yang pertama dibuat pada tahun 1986 oleh ANSI (American National Standards Institute) dan ISO (International Standard Organization), yang disebut SQL-86. Pada tahun 1989 SQL-86 diperbaharui menjadi SQL-89. Standar terakhir yang dibuat adalah pada tahun 2008 yaitu SQL-2008.
34
Microsoft SQL Server ialah salah satu produk Relational Database Management System (RDBMS) populer saat ini. Fungsi utamanya ialah sebagai server dari sebuah database yang mengatur semua proses penyimpanan data dan transaksi suatu aplikasi. Dalam DBMS seperti MS SQL Server biasanya tersedia paket bahasa yang digunakan untuk mengorganisasi basis data yang ada, yaitu Data Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML). •
Data Definition Language (DDL). Data Definition Language (DDL) adalah satu paket bahasa DBMS yang berguna untuk melakukan spesifikasi terhadap skema basis data. Hasil kompilasi dari DDL adalah satu set tabel yang disimpan dalam file khusus yang disebut Data Directory/Dictionary. Secara
umum
perintah
perintah
dalam
DDL
berhubungan dengan operasi-operasi dasar seperti membuat basis data baru, menghapus basis data, membuat tabel baru, menghapus tabel, membuat indeks, mengubah struktur tabel. Contoh perintah DDL misalnya, Create Table, Create Index, Alter, dan Drop Database. •
Data Manipulation Language (DML) Data Manipulation Language (DML) adalah satu paket DBMS yang memperbolehkan pemakai untuk mengakses atau memanipulasi data sebagaimana yang telah diorganisasikan sebelumnya dalam model data yang tepat.
35
2.19.6 DAD (Diagram Aliran Data) DAD (Diagram Alir Data) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami secara logika, terstruktur dan jelas. Beberapa manfaat penggunaan DAD : 1. Alat pembuat model yang memungkinkan professional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi 2. Alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem 3. Alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan
konsep
dekomposisi,
dapat
digunakan
untuk
penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh professional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. 2.19.7 State Transition Diagram (STD) State Transition Diagram (STD) adalah sebuah diagram yang memodelkan bagaimana dua atau lebih proses yang berelasi satu sama lain; mengilustrasikan berbagai macam state dari komponen sistem yang bisa berelasi dengan peristiwa atau kondisi yang mengakibatkan perubahan dari satu state ke state lainnya. (George M. Marakas, 2006, p140). Ada dua macam simbol yang menggambarkan proses dalam State Transition Diagram (STD), yaitu: 1. Gambar persegi panjang menunjukkan state dari sistem
Gambar 2.2 Simbol State dalam STD
36
2. Gambar panah menunjukkan transisi antar state. Tiap panah diberi label dengan ekspresi aturan. Label yang di atas menunjukkan kejadian yang menyebabkan transisi terjadi. Label yang di bawah menunjukkan aksi yang terjadi akibat dari kejadian. Gambar 2.3 Simbol Transisi dalam STD
2.19.8 MySQL Menurut Welling & Thompson (2001, p3), MySQL adalah Relation Database Management System (RDBMS). Sebuah database memungkinkan untuk menyimpan sesuati secara efisien, dapat dicari, disorting, dan diambil kembali datanya. MySQL server mengontrol segala akses terhadap data agar banyak user dapat bekerja dalam satu waktu dan menyediakan akses lebih cepat dan meyakinkan bahwa hanya user tertentu yang dapat diberikan akses. 2.19.9 XAMPP Menurut Wicaksono (2008, p7), XAMPP adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk menjalankan halaman web berbasis PHP dan menggunakan pengolahan bisnis data MySQL di komputer lokal. XAMPP berperan sebagai web server pada komputer. Selain itu, XAMPP juga disebut sebagai Panel virtual server yang dapat membantu melakukan pratinjau halaman web secara offline. Dalam perancangan halaman aplikasi, XAMPP sangat membantu, karena dengan menggunakan XAMPP maka halaman web yang sedang dibuat dapat langsung dilihat di browser komputer yang telah terpasang dengan menggunaka server lokal.
37
2.19.10 PHP Menurut Allen (2002, p29), PHP merupakan suatu bahasa pemrograman yang di selipkan pada HTML dimana di dalamnya terdapat kumpulan fitur terbaik yang terdapat pada berbagai bahasa pemrograman modern untuk aplikasi web. Bahasa php di desain agar dapat di gunakan dari tingkat dasar sampai tingkat atas. 2.19.11 Web Browser Menurut (Vaughan 2006, p295), web browser adalah perangkat lunak yang di jalankan PC (dalam internet berada pada sisi klien) yang berfungsi menyediakan antarmuka grafis untuk mencari dan melihat dokumen-dokumen teks, suara, animasi dan sumbersumber multimedia yang lain pada web. Sedangkan menurut Robertson (2006, p64), web browser adalah perangkat lunak yang memungkin pengguna internet untuk mencari dan mengakses berbagai komponen web. 2.19.12 HTML HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajah web internet dan formating hypertext sederhana yang ditulis kedalam berkas format ASCII (American Standard Code for Information Interchange) agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi. Dengan kata lain, berkas yang dibuat dalam perangkat lunak pengolah kata dan disimpan kedalam format ASCII normal sehingga menjadi home page dengan perintah-perintah HTML. HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web. HTML saat ini merupakan standar internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C). HTML dibuat oleh kolaborasi Caillau TIM dengan Berners-Lee Robert ketika mereka bekerja di
38
CERN pada tahun 1989 (CERN adalah lembaga penelitian fisika energi tinggi di Jenewa).
2.19.13 WWW World Wide Web (disingkat sebagai WWW atau Web) adalah suatu ruang informasi yang yang dipakai oleh pengenal global yang disebut Uniform Resource Identifier (URI) untuk mengidentifikasi sumber-sumber daya yang berguna. WWW (World Wide Web), merupakan kumpulan web server dari seluruh dunia yang berfungsi menyediakan data dan informasi untuk dapat digunakan bersama. Melalui web, dapat mengakses informasi-informasi yang tidak hanya berupa teks tetapi bisa juga berupa gambar, suara, video dan animasi. WWW adalah suatu program yang ditemukan oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1991. WWW dikembangkan pertama kali di Pusat Penelitian Fisika Partikel Eropa (CERN), Jenewa, Swiss. Pada tahun 1989 Berners-Lee membuat proposal untuk proyek pembuatan hypertext secara global, kemudian pada bulan Oktober 1990, 'World Wide Web' sudah bisa dijalankan dalam lingkungan CERN.
2.19.14 Domain Domain atau Nama Domain (Domain Name) adalah nama unik yang diberikan untuk mengidentifikasi nama server komputer seperti web server atau email server di jaringan komputer ataupun internet. Nama domain berfungsi untuk mempermudah pengguna di internet pada saat melakukan akses ke server, selain juga dipakai untuk mengingat nama server yang dikunjungi tanpa harus mengenal deretan angka yang rumit yang dikenal sebagai alamat IP. Nama domain ini juga dikenal sebagai sebuah kesatuan dari sebuah situs web seperti contohnya "binus.com". Nama domain kadang-kadang disebut pula dengan istilah URL, atau alamat website.
2.19.15 CSS Cascading Style Sheet (CSS) adalah salah satu bahasa pemrograman web yang digunakan untuk mengendalikan beberapa
39
komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. CSS dapat kita gunakan dalam mengendalikan ukuran gambar, warna teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya. CSS bisa juga diartikan sebagai bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda. Ada dua sifat CSS yaitu internal dan eksternal. Jika internal yang dipilih, maka skrip itu dimasukkan secara langsung ke halaman website yang akan didesain. Sifat yang kedua adalah eksternal dimana skrip CSS dipisahkan dan diletakkan dalam berkas khusus.
2.19.16 Dreamweaver Menurut Alexander F.K. Sibero, 2011, dikutip dalam (Utomo & Bakara, 2013) Adobe Dreamwaver CS3 adalah suatu produk Web Developer yang dikembangkan oleh Adobe System Inc. Sebelumnya produk Dreamweaver dikembangkan oleh Macromedia Inc. Yang kemudian sampai saat ini pengembangaannya diteruskan oleh Adobe System Inc. Setelah diambil oleh Adobe Systems Inc, dreamweaver dikembangkan dan dirilis dengan kode nama Creative Suit (CS). Ruang kerja atau Workspace adalah bagian keseluruhan tampilan Adobe dreamweaver yang terdiri dari Welcome Screen, Menu, Insert bar, Document Window, CSS Panel, Application Panel, Tag Inspector Property Inspector, Result Panel, dan Files Panel, masing–masing dari komponen tersebut memiliki fungsi dan aturan. Adobe dreamweaver merupakan web editor yaitu progam aplikasi
yang
berfungsi
untuk
mengetikkan
perintah-perintah
dokumen web baik client slide scripting maupun server side scripting. Saai ini banyak tersedia web editor mulai dari yang paling sederhana hingga yang lebih smart. Mulai dari web editor yang berbayar hingga yang gratis.
40
2.20 Hasil Rancangan Sistem Basisdata yang Serupa Penelitian pertama ini berjudul “Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data Pembelian, Penjualan dan Persediaan Pada PT INTERJAYA SURYA MEGAH”. Metodologi yang digunakan untuk perancangan sistem basis data pada penelitian ini adalah database lifecycle (Connolly & Begg) yang meliputi : (1) Requirements Collection and Analysis tahapan ini bertujuan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang bagian dari perusahaan yang akan menggunakan aplikasi basis data, (2) Database Design tahapan ini bertujuan untuk membuat database yang akan digunakan untuk membantu proses bisnis. Tahapan-tahapan yang ada dalam database design ialah : (1) DBMS selection, tahapan ini bertujuan untuk memilih DBMS yang tepat untuk mendukung aplikasi database, dimana dibutuhkan tambahan beberapa software dan hardware, (2) Aplikasi design, tahapan ini bertujuan untuk merancang tampilan antar muka dan program yang akan digunakan untuk memproses database dan (3) Prototyping, tahapan ini bertujuan untuk membangun sebuah model yang bekerja dari aplikasi basis data yang memungkinkan perancang atau pengguna untuk memastikan sistem akhir terlihat dan berfungsi. Perancangan basis data meliputi perancangan konseptual, logikal dan fisikal. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa dengan adanya sistem basis data, persediaan barang yang terdapat di gudang dapat diketahui secara tepat, cepat dan akurat. Dengan adanya sistem basis data, perusahaan dapat memperoleh informasi yang diperlukan dengan cepat dan akurat, sehingga dapat membantu pihak management untuk mengambil keputusan. Keamanan data perusahaan juga lebih terjamin dengan adanya hak akses. Andry Chowanda.
Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Basis Data Pada Klinik” metode penelitian yang digunakan adalah pengumpulan data, analisis dan perancangan basis data, teknik yang digunakan dalam pengumpulan data ini mencakup wawancara, mempelajari dokumen, observasi, dan studi kepustakaan (Indrajani, 2008, 92). Wawancara dilakukan pada bagian bagian yang akan menggunakan sistem basis data yang diusulkan, yaitu bagian administrasi, dokter, perawat, pasien, dan pelanggan. Untuk mendapatkan data dan informasi mengenai kebuthan pengguna secara lengkap dilakukan juga
41
pengumpulan dokumen-dokumen berupa contoh-contoh formulir seperti registrasi pasien, pendataan transkasi yang terjadi. Selain itu juga dilakukan observasi langsung ke lapangan agar memahami sistem pada klinik secara nyata. Metode berikutnya ialah analisis, dimana dilakukan analisis kebutuhan data dan kelemahan dari sistem yang sedang berjalan, metode terakhir yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode perancangan basis data. Dalam metode ini akan dibagi menjadi tiga tahap yaitu (Connolly, 2005, p439), perancangan basis data konseptual, logikal dan fisikal, dengan adanya sistem basis data yang dibuat menghasilkan integritas data yang baik tanpa adanya redudance serta mekanisme keamanan yang baik sehingga menghasilkan informasi yang cepat dan akurat dalam mendukung kegiatan oprasional dan dalam pengambilan keputusan pada klinik. Aplikasi yang dibuat membantu dan mempermudah pencarian dan pengaksesan data karena data telah dibuat terstruktur dan terorganisir. Tingkat keamanan data lebih terjamin karena hanya yang memiliki IdLogin dan password saja yang dapat melakukan akses data sesuai dengan hak akses yang dimiliki masing-masing user. Indrajani.