BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Program Linier Program linier merupakan model umum yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan pengalokasian sumber-sumber yang terbatas di antara beberapa aktivitas yang bersaing secara optimal, dengan cara yang terbaik yang mungkin
dilakukan.
Sebagai
contoh
sederhana
sebuah
bank
hendak
mengalokasikan dananya untuk mencapai kemungkinan hasil tertinggi.Dalam hal ini bank tersebut harus beroperasi dalam peraturan likuiditas yang dibuat oleh pemerintah dan harus mampu menjaga fleksibilitas yang memadai untuk memenuhi permintaan pinjaman dari para nasabah. Dalam penerapannya program linier menggunakan model matematis dalam pemecahan berbagai persoalan.Kata sifat linier digunakan untuk menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel, hubungan yang berlangsung haruslah berupa fungsi yang linier.Sedangkan kata program menyatakan penggunaan teknik matematika tertentu untuk mendapatkan kemungkinan pemecahan terbaik dari persolan yang melibatkan sumber yang serba terbatas.memiliki hubungan fungsional atau hubungan keterkaitan.
2.1.1 Syarat Utama Program Linier
Agar dapat menyusun dan merumuskan suatu persoalan atau permasalahanyang dihadapi ke dalam model program linier, maka ada lima syarat yang harus dipenuhi:
Universitas Sumatera Utara
1. Tujuan Apa yang menjadi tujuan permasalahan yang dihadapi yang ingin dipecahkan dan dicari jalan keluarnya. Tujuan ini harus jelas dan tegas yang disebut fungsitujuan. 2. Alternatif perbandingan Harus ada sesuatu atau berbagai alternatif yang ingin diperbandingkan, misalnya antara kombinasi waktu tercepat dan biaya tertinggi dengan waktuterlambat dan biaya terendah. 3. Sumber daya Sumber daya yang dianalisis harus berada dalam keadaan yang terbatas. 4. Perumusan kuantitatif Fungsi tujuan dan kendala harus dapat dirumuskan secara kuantitatif dalamapa yang disebut model matematika. 5. Keterkaitan peubah Peubah-peubah yang membentuk fungsi tujuan dan kendala tersebut harusmemiliki hubungan fungsional atau hubungan keterkaitan.
2.1.2 Asumsi dalam Model Program Linier Dalam menggunakan model program linear, diperlukan beberapa asumsi sebagai berikut: 1. Asumsi kesebandingan (proportionality) a. Konstribusi setiap variabel keputusan terhadap fungsi tujuan adalah sebanding dengan nilai variabel keputusan. b. Konstribusi suatu variabel keputusan terhadap ruas kiri dari setiap pembatas linier juga sebanding dengan nilai keputusan itu. 2. Asumsi penambahan (additivity) a. Konstribusi setiap variabel keputusan terhadap fungsi keputusan bersifat bergantung pada nilai dari variabel keputusan yang lain. b. Konstribusi suatu variabel keputusan pada nilai dari variabel keputusan ruas kiri dari setiap pembatas linier bersifat tidak bergantung pada nilai dari variabel keputusan yang lain.
Universitas Sumatera Utara
3. Asumsi pembagian(divisiblity) Dalam persoalan program linier, variabel keputusan boleh diasumsikan berupa pecahan. 4. Asumsi kepastian (certainty) Setiap parameter, yaitu koefisien fungsi tujuan, ruas kanan, dan koefisien fungsi kendala diasumsikan dapat diketahui secara pasti.
2.1.3 Karakteristik Program Linier Dalam membangun model dari formulasi suatu persoalan akan digunakan karakteristik-karakteristik yang biasa digunakan dalam persoalan program linier, yaitu: 1. Peubah keputusan Peubah keputusan adalah peubah yang menguraikan secara lengkap keputusan-keputusan yang akan dibuat. 2. Fungsi tujuan (objective function) Fungsi tujuan merupakan fungsi dari peubah keputusan yang akan dimaksimumkan (untuk pendapatan) atau diminimumkan (untuk ongkos). Untuk menyatakan fungsi tujuan biasanya digunakan peubah z sehingga fungsi tujuan dapat dinyatakan: ๐ง๐ง = ๐๐(๐ฅ๐ฅ)
3. Pembatas Linier (linier constraints)
Pembatas linear merupakan kendala yang dihadapi sehingga kita tidak dapat menentukan harga-harga variabel keputusan secara sembarang. Koefisien dari variabel keputusan pada pembatas linear dinamakan koefisien fungsi kendala, sedangkan bilangan yang ada di sisi (ruas) kanan setiap pembatas linear dinamakan ruas kanan pembatas. 4. Pembatas tanda / kondisi pengetat Pembatas tanda adalah pembatas yang menjelaskan apakah variabel keputusannya diasumsikan hanya berharga nonnegatif atau variabel keputusannya tidak terbatas dalam tanda (boleh positif - boleh negatif).
Universitas Sumatera Utara
Secara umum model program linier dapat dirumuskan sebagai berikut: ๐๐
Maksimum atau minimumkan
๐ง๐ง = ๏ฟฝ ๐๐๐๐ ๐ฅ๐ฅ๐๐
Kendala
๏ฟฝ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ โค ๐๐๐๐ (๐๐ = 1, 2, โฆ , ๐๐)
Keterangan: ๐ฅ๐ฅ๐๐
๐๐
๐๐ =1
๐๐ =1
๐ฅ๐ฅ๐๐ โฅ 0
(๐๐ = 1, 2, โฆ , ๐๐)
= variabel keputusan
๐๐๐๐
= koefisien fungsi tujuan
๐๐๐๐
= jumlah masing-masing sumber daya yang ada (ruas kanan pembatas)
๐๐๐๐๐๐ = koefisien fungsi kendala
2.2 Metode Simpleks Cara yang paling sederhana unrtuk menyelesaikan permasalahan program linier adalah dengan pendekatan grafikal. Namun cara tersebut hanya bisa diterapkan untuk program linier dengan dua variabel keputusan. Pada kenyataannya sebagian besar permasalahan program linier mempunyai lebih dari dua variabel keputusan.Hal ini tentu sulit untuk menerapkan pendekatan grafikal untuk memperoleh penyelesaian dari permasalahan tersebut. Oleh karen itu, pada tahun 1947 George Dantzig mengajukan suatu metode yang tepat untuk menyelesaiakn permasalahan program linier yang disebut metode simpleks. Metode simpleks merupakan prosedur aljabar yang bersifat iteratif yang bergerak selangkah demi selangkah, dimulai dari titik ekstrim pada daerah feasible (ruang sousi) menuju titik ekstrim yang optimum. Berikut langkah-langkah dalam menyelesaikan permasalahan program linier dengan metode simpleks: 1. Konversikan formulasi persoalan ke dalam bentuk standar.
Universitas Sumatera Utara
Agar persamaan garis batasan memenuhi persyaratan penyelesaian daerah kelayakan (feasible) maka semua pertidaksamaan diubah menjadi persamaan dengan cara menambahkan variabel slack, surplus dan variabel buatan (artifisial variabel) pada tiap batasan (constraint) serta memberi harga nol pada setiap koefisien tujuannya. Batasan dapat dimodifikasi sebagai berikut: a. Untuk batasan bernotasi (โค) diubah ke dalam bentuk persamaan dengan menambahkan variabel slack.
b. Untuk
batsan
bernotasi
(โฅ)
atau
(=)
deselesaikan
dengan
menambahkan variabel surplus dan variabel buatan. Dengan penambahan variabel buatan ini akan merusak sistem batasan, hal ini dapat diatasi dengan membuat suatu bilangan penalty M (M bilangan positif yang sangan besar) sebagai harga dari variabel buatan tersebut dalam fungsi tujuan. Untuk kasus maksimasi maka dibuat โM sebagai harga dari variabel buatan dan untuk kasus minimasi dibuat +M sebagai harga dari variabel buatan. Cara pendekatan ini dikenal dengan metode M besar (Big M method).
2. Susun persamaan-persamaan ke dalam tabel simpleks Tabel 2.1. Bentuk Tabel Simpleks ๐ถ๐ถ๐๐
๐ถ๐ถ1
...
Variabel
Harga
Basis
Basis
๐๐๐ฉ๐ฉ1
๐ถ๐ถ๐ต๐ต1
๐๐11
...
๐๐๐ฉ๐ฉ๐๐
๐ถ๐ถ๐ต๐ต๐ต๐ต
๐๐๐๐1
...
โฎ
๐๐๐๐ โ ๐ถ๐ถ๐๐
โฎ
๐๐1 โฎ
๐๐๐๐ โ ๐ถ๐ถ๐๐
...
...
๐ถ๐ถ๐๐
Basis
๐๐1๐๐
๐๐1
๐๐๐๐๐๐
๐๐๐๐
๐๐๐๐ โฎ
๐๐๐๐ โ ๐ถ๐ถ๐๐
โฎ
๐ถ๐ถ๐ต๐ต ๐๐
Universitas Sumatera Utara
3. Pilih kolom kunci, yaitu kolom yang memiliki nilai ๏ฟฝ๐๐๐๐ โ ๐ถ๐ถ๐๐ ๏ฟฝ yang paling positif untuk kasus maksimasi atau yang memiliki nilai ๏ฟฝ๐๐๐๐ โ ๐ถ๐ถ๐๐ ๏ฟฝ yang
paling negatif untuk kasus minimasi.
4. Pilih baris kunci yang memiliki nilai indeks terkecil. Nilai indeks adalah perbandingan nilai kanan dengan kolom kunci, 5. Tentukan nilai elemen cell, yaitu nilai perpotongan antara kolom kunci dan baris kunci. 6. Lakukan iterasi dengan menentukan baris kunci baru, baris Z baru, dan baris variabel-variabel slack baru. a. Baris kunci baru ditentukan dengan membagi baris kunci lama dengan elemen cell. b. Baris Z baru dan baris-baris lainnya ditentukan dengan cara: Baris lama โ (nilai kolom kunci baris yang sesuai ร baris kunci baru) c. Letakkan nilai-nilai baris yang baru diperoleh ke dalam tabel. 7. Lakukan uji optimalisasi. Jika semua koefisien pada baris ๏ฟฝ๐๐๐๐ โ ๐ถ๐ถ๐๐ ๏ฟฝ sudah
tidak ada lagi yang bernilai positif (untuk kasus maksimasi) atau sudah tidak ada lagi yang bernilai negatif (untuk kasus minimasi) berarti sudah optiamal. Jika kriteria belum terpenuhi, diulangi dari langkah 3.
2.3 HimpunanFuzzy Istilah fuzzylahir dari gagasan seorang guru besar pada University of California, Berkeley, Amerika Serikat, Prof. Lotfi Asker Zadeh.Sejak tahun 1960 Zadeh telah merasa bahwa sistem analisis matematika tradisional yang dikenal sampai saat itu bersifat terlalu eksak sehingga tidak dapat berfungsi dalam banyak masalah dunia nyata yang seringkali amat kompleks.Pada akhirnya di tahun 1965 Zadeh mempublikasikan karangan ilmiahnya berjudul โFuzzy Setโ. Terobosan baru yang deperkenalkan oleh Zadeh ini telah memperluas konsep himpunan klasik menjadi himpunan fuzzy yang dapat mempresentasikan nilai-nilai ketidakpastian yang ditemui dalam kehidupan nyata.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Zadeh, himpunan fuzzy (fuzzy set) adalah sebuah kelas dari obyek denganserangkaian kesatuan dari nilai keanggotaan. Sebuah set dikarakterisasikan oleh sebuah fungsi keanggotaan yang memberikan tiap obyek sebuah nilai keanggotaan yang rentang nilainya antara 0 dan 1.
2.4 Fungsi Keanggotaan Fuzzy Sebuah himpunan fuzzy ๐ด๐ดฬ pada X ditandai oleh fungsi keanggotaan ๐๐๐ด๐ด๏ฟฝ (๐ฅ๐ฅ) yang berhubungan dengan setiap titik di X, sebuah bilangan riilpada interval [0,1]
dengan nilai dari ๐๐๐ด๐ด๏ฟฝ (๐ฅ๐ฅ) pada x mewakili derajat keanggotaan x pada ๐ด๐ดฬ. Maka,
semakin dekat nilai ๐๐๐ด๐ด๏ฟฝ (๐ฅ๐ฅ)ke semesta pembicaraan, semakin tinggi derajat
keanggotaan x pada ๐ด๐ดฬ. Fungsi keanggotaan (membership function) adalah suatu
kurva yang menunjukkan pemetaan titik โ titik input data ke dalam nilai keanggotaan yang mempunyai interval antara 0 sampai 1.
Definisi 2.1: X adalah sebuah himpunan tak kosong. Sebuah himpunan fuzzy ๐ด๐ดฬpada X ditandai oleh fungsi keanggotaannya: ๐ด๐ดฬ: ๐๐ โ [0,1]
Dan ๐ด๐ดฬ(๐ฅ๐ฅ)diinterpretasikan sebagai derajat keanggotaan dari
elemen x pada himpunan fuzzy๐ด๐ดฬ.untuk setiap ๐ฅ๐ฅ โ ๐๐.
Nilai 0 digunakan untuk mewakili bukan anggota, nilai 1 digunakan untukmewakili keanggotaan penuh, dan nilai โ nilai di antaranya digunakan untuk mewakili derajat keanggotaan menengah. Pemetaan ๐ด๐ดฬjuga disebut sebagai fungsi keanggotaan dari himpunan fuzzy๐ด๐ดฬ.
Definisi 2.2: Sebuah himpunan fuzzy adalah kosong jika dan hanya jika fungsi keanggotaannya sama dengan 0 pada ๐ด๐ดฬ.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Bilangan Fuzzy Konsep bilangan fuzzy muncul dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam aplikasi teori fuzzy dalam bentuk besaran yang dinyatakan dengan bilangan yang tidak tepat, misalnya โkurang lebih 10 orangโ, kira-kira 3 jamโ, โsekitar 5 kmโ, dan lain sebagainya. Secara intuitif dapat diterima bahwa ungkapan โkurang lebih 10โ dapat dinyatakan dengan suatu himpunan kaburpada semesta bilangan riil, di mana bilangan 10 mempunyai derajat keanggotaan kurang dari 1, dan semakin jauh bilangan itu dari derajat keanggotaanya semakin mendekati 0. Definisi 2.3: Sebuah bilangan fuzzy ๐ด๐ดฬ adalah himpunan fuzzy dalam semesta bilangan riil yang memenuhi kondisi normal dan konveks.
Definisi 2.4: Sebuah bilangan fuzzy ๐ด๐ดฬ = (๐๐, ๐๐, ๐๐, ๐๐)disebut bilanga trapezoidal fuzzy jika fungsi keanggotaanya diberikan oleh: 0 ; lainnya โง๐ฅ๐ฅ โ ๐๐ โช ; ๐๐ โค ๐ฅ๐ฅ โค ๐๐ ๐๐ โ ๐๐ ๐๐๐ด๐ด๏ฟฝ (๐ฅ๐ฅ) = โจ 1 ; ๐๐ โค ๐ฅ๐ฅ โค ๐๐ โช ๐๐ โ ๐ฅ๐ฅ โฉ ๐๐ โ ๐๐ ; ๐๐ โค ๐ฅ๐ฅ โค ๐๐
Fungsi keanggotaan trapezoidalfuzzy ๐ด๐ดฬ = (๐๐, ๐๐, ๐๐, ๐๐)digambarkan sebagai berikut: ๐๐(๐ฅ๐ฅ)
1
0
๐ฅ๐ฅ
a b c d Gambar 2.1Grafikfungsikeanggotaantrapezoidal fuzzy (Sumber: Sri Kusumadewi, 2002)
Universitas Sumatera Utara
Definisi 2.5: Misalkan ๐ด๐ดฬ = (๐๐, ๐๐, ๐๐, ๐๐) dan ๐ต๐ต๏ฟฝ = (๐๐, ๐๐, ๐๐, โ) adalah dua bilangan trapezoidal fuzzy, maka (i)
๐ด๐ดฬ โ ๐ต๐ต๏ฟฝ = (๐๐, ๐๐, ๐๐, ๐๐) โ (๐๐, ๐๐, ๐๐, โ)
= (๐๐ + ๐๐, ๐๐ + ๐๐, ๐๐๐๐, ๐๐ + โ)
(ii) ๐ด๐ดฬ โ ๐ต๐ต๏ฟฝ = (๐๐, ๐๐, ๐๐, ๐๐) โ (๐๐, ๐๐, ๐๐, โ)
= (๐๐ + ๐๐, ๐๐ + ๐๐, ๐๐๐๐, ๐๐ + โ)
(iii) ๐ด๐ดฬ โ ๐ต๐ต๏ฟฝ โ (๐ผ๐ผ, ๐ฝ๐ฝ, ๐พ๐พ, ๐ฟ๐ฟ)
di mana ๐ผ๐ผ = minimum (๐๐๐๐, ๐๐โ, ๐๐๐๐, ๐๐โ)
๐ฝ๐ฝ = minimum (๐๐๐๐, ๐๐๐๐, ๐๐๐๐, ๐๐๐๐)
๐พ๐พ = maksimum (๐๐๐๐, ๐๐๐๐, ๐๐๐๐, ๐๐๐๐)
๐ฟ๐ฟ = maksimum (๐๐๐๐, ๐๐โ, ๐๐๐๐, ๐๐โ)
(iv) ๐๐(๐๐, ๐๐, ๐๐, ๐๐) = (๐๐๐๐, ๐๐๐๐, ๐๐๐๐, ๐๐๐๐) untuk ๐๐ โฅ 0 (v) ๐๐(๐๐, ๐๐, ๐๐, ๐๐) = (๐๐๐๐, ๐๐๐๐, ๐๐๐๐, ๐๐๐๐) untuk ๐๐ โค 0
Definisi 2.6: Sebuah fungsi rangking โ: ๐น๐น(๐
๐
) โ ๐
๐
, di mana ๐น๐น(๐
๐
) adalah
himpunan dari semua bilangan fuzzy yang terdefinisi dalam himpunan bilngan rill, adalah pemetaan setiap bilangan fuzzy ke dalam himpunan bilangan rill. Untuk bilngan trapezoidal fuzzy๐ด๐ดฬ = (๐๐, ๐๐, ๐๐, ๐๐), maka fungsi rangkingnya adalah: 1 โ๏ฟฝ๐ด๐ดฬ๏ฟฝ = (๐๐ + ๐๐ + ๐๐ + ๐๐) 4
2.6 Program Linier Fuzzy Program Linier Fuzzy adalah sebuah aplikasi dari teori himpunan fuzzy pada masalah proses pengambilan keputusan linear, di mana sebagian besar dari masalah tersebut terkait dengan permasalahan program linear dengan variabel fuzzy. Secara
umum
model
program
linier
fuzzy
dinyatakan
oleh:
๐๐
Maksimumkan atau minimumkan ๐ง๐ง = ๏ฟฝ ๐๐๐๐ ๐ฅ๐ฅ๏ฟฝ๐๐ ๐๐ =1
Universitas Sumatera Utara
๐๐
๏ฟฝ ๐๐๐๐๐๐ ๐ฅ๐ฅ๏ฟฝ๐๐ โคโ ๐๐๏ฟฝ๐๐
Kendala
๐๐ =1
๐ฅ๐ฅ๏ฟฝ๐๐ โฅโ 0๏ฟฝ
(๐๐ = 1, 2, โฆ , ๐๐)
(๐๐ = 1, 2, โฆ , ๐๐)
di mana koefisien fungsi tujuan (๐๐๐๐ ) dan koefisien fungsi kendala (๐๐๐๐๐๐ ) adalah koefisien crisp dan ๐๐๏ฟฝ๐๐ adalah konstanta fuzzyserta ๐ฅ๐ฅ๏ฟฝ๐๐ adalah variabel keputusan
fuzzy.
2.7 Program Linier Fuzzy Penuh Program Linier Fuzzy adalah sebuah aplikasi dari teori himpunan fuzzy pada masalah proses pengambilan keputusan linear, di mana semua parameter yaitu koefisien, variabel maupun konstanta dalam model berupa bilangan fuzzy. Bentuk umum program linier fuzzy penuh dengan ๐๐ buah kendala
pertidaksamaan fuzzy dan ๐๐ buah variabel fuzzy: ๐๐
Maksimumkan atau Minimumkan ๐ง๐ง = ๏ฟฝ ๐๐ฬ๐๐ ๐ฅ๐ฅ๏ฟฝ๐๐
Kendala
๐๐
๐๐ =1
๏ฟฝ ๐๐๏ฟฝ๐๐๐๐ ๐ฅ๐ฅ๏ฟฝ๐๐ โคโ ๐๐๏ฟฝ๐๐ ๐๐ =1
๐ฅ๐ฅ๏ฟฝ๐๐ โฅโ 0๏ฟฝ
(๐๐ = 1, 2, โฆ , ๐๐)
(๐๐ = 1, 2, โฆ , ๐๐)
dengan๐๐๏ฟฝ๐๐๐๐ , ๐๐ฬ๐๐ , ๐ฅ๐ฅ๏ฟฝ๐๐ , ๐๐๏ฟฝ๐๐ adalah bagian dari himpunan semua bilangan fuzzy yang terdefinisi dalam himpunan bilangan rill.
Universitas Sumatera Utara