BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Teori Umum
2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Indrajani (2011:48), sistem adalah sekelompok elemen yang saling berhubungan, berinteraksi, dan terintegrasi satu sama lain hingga membentuk satu satuan untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Menurut Shelly-Rosenblatt (2012:7), sistem adalah serangkaian komponen yang saling berhubungan yang menghasilkan hasil tertentu. Menurut James A. Hall (2011:5), sistem adalah sebuah kelompok dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan atau subsistem untuk mencapai tujuan bersama.
2.1.2 Pengertian Informasi Menurut Shelly-Rosenblatt (2012:7), informasi adalah data yang telah diubah menjadi output yang lebih berharga bagi penggunanya. Menurut O’Brien J. A (2014:8), sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama dengan menerima input dan output dalam proses perpindahan yang diatur. Menurut Cegielski & Rainer (2011:10), informasi merupakan data yang dikelola sehingga memiliki arti dan nilai bagi penerima.
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi Menurut Shelly-Rosenblatt (2012:7), sistem informasi yaitu menggabungkan teknologi informasi, orang, dan data untuk mendukung kebutuhan bisnis. Menurut Rainer dan Cegielski (2011:5) sistem informasi mengumpulkan, memproses,
menyimpan,
menganalisa,
dan
menyebarkan
informasi
untuk
kepentingan tertentu. Menurut Brown, et al., (2012:136), sistem informasi adalah kumpulan dari IT, prosedur, dan user yang bertanggung jawab untuk penangkapan, pergerakan,
5
6 manajemendan distribusi dari data dan informasi. Di dalam sistem informasi terdapat 7 kunci elemen sistem sebagai berikut: 1.
Batasan
adalah
penggambaran
dari
elemen
(seperti
komponen
dan
penyimpanan) yang ada didalam analisis sistem dan yang berada di luar; itu diasumsikan bahwa elemen didalam batasan lebih mudah berubah dan terkontrol dibandingkan yang berada di luar. 2.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem, lingkungan yang menyediakan tanggapan, batasan dan input ke sistem.
3.
Input adalah sumber daya (data, material, persediaan, energi) dari lingkungan yang diambil dan dimanipulasi kedalam sistem.
4.
Output adalah sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, material) yang disediakan kepada lingkungan dari aktivitas di dalam sistem.
5.
Komponen adalah aktifitas atau proses di dalam sistem yang mengubah input menjadi output, komponen bisa juga dianggap sebagai sistem itu sendiri, dibeberapa kasus mereka di panggil subsistem atau modul.
6.
Interface (tampilan) adalah tempat dimana dua komponen atau sistem dan lingkungan bertemu atau berinteraksi. Sistem biasanya membutuhkan sub komponen pada interface untuk menyaring, menterjemahkan, menempatkan, mengkorek siapapun yang terjadi pada interface.
7.
Penyimpanan adalah pemegang area yang digunakan untuk penyimpanan sementara dan permanen dari informasi, energi, dan material.
2.1.4 Pengertian Analisis Sistem Menurut Satzinger, et al (2012:4), analisis sistem adalah proses untuk memahami dan menspesifikasikan ke dalam detil sebuah sistem informasi apa yang harus dicapai.
2.1.5 Pengertian Perancangan Sistem Menurut Satzinger, et al (2012:4), perancangan sistem adalah proses dari menspesifikasikan secara detail mengenai beberapa banyak komponen dari sistem informasi yang harus diimplementasikan secara fisik.
7 2.1.6 Pengertian Data Menurut Connolly dan Begg (2015:67) pandangan end-users, data merupakan komponen terpenting dalam DBMS. Data berperan sebagai jembatan antara komponen mesin dan komponen manusia. Dalam basis data terdapat data operasional dan metadata. Data menurut Indrajani (2011:2), data memiliki beberapa definisi yaitu sebuah fakta atau observasi mentah mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis, atau lebih khususnya, data merupakan ukuran obyektif atribut (karakteristik) dari sebuah entitas seperti orang, tempat, benda, ataupun kejadian. Menurut Rainer & Cegielski (2011:10), data item mengacu pada deskripsi dasar dari hal-hal, peristiwa, kegiatan, dan transaksi yang terekam, di klasifikasi, dan disimpan tetapi tidak disusun untuk menyampaikan makna tertentu.
2.1.7 Pengertian Database Menurut Pandey, Singh dan Kansal (2011) database didefinisikan sebagai sebuah kumpulan data logika terkait disimpan bersama-sama yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi.
2.1.8 SQL Menurut Connolly dan Begg (2015:192), structure query language (SQL) adalah sebuah contoh dari bahasa transform – oriented, atau sebuah perancangan bahasa yang digunakan untuk mengubah input menjadi output yang dibutuhkan.
2.1.9 JQuery Menurut Hakim (2014:3), jQuery adalah Javascript library, kumpulan kode Javascript siap pakai, sehingga mempermudah dan mempercepat dalam membuat kode Javascript. 2.1.10 Konsep Dasar Perancangan Sistem Perancangan Sistem menurut pendapat Satzinger, et al (2010, p4) adalah proses penentuan secara rinci bagaimana banyak komponen dari sistem informasi harus diimplementasikan secara fisik.
8 Dengan kata lain perancangan sistem adalah proses pengamatan terhadap kedaan suatu instansi dengan tujuan untuk mengetahui situasi operasinya dan apakah instansi itu memerlukan suatu perbaikan atau tidak. Setelah tahap analisa sistem, dilakukan tahap perancangan sistem (system design). Tahap perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu: 1. Memberikan gambaran secara umum tentang kebutuhan informasi kepada pemakai sistem secara logika. 2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun kepada pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya.
2.1.11 Konsep Dasar Berorientasi Obyek (Object-Oriented) Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012:727), Object-Oriented Analysis and Design adalah sebuah metode yang digunakan untuk membuat benda-benda yang disebut actor, yang mewakili pengguna manusia yang akan berinteraksi dengan sistem. Menurut Pandey, Singh dan Kansal (2011), “Study of Object Oriented Analysis and Design Apporach”, Object Oriented Analysis and Design (OOAD) adalah sebuah metode yang terdiri dari proses (method describing “how to”), teknik (formalisms, models, and notation), dan alat (contoh: CASE).
2.1.12 UML (Unified Modeling Language) Menurut Meixia Zhu , Hanpin Wang , Xikui Liu , dan Xiaoqiong Han (2012) dalam jurnalnya yang berjudul “Formal Analysis of Sequence Diagram with Time Constraints by Model Transformation” menjelaskan bahwa sequence diagram merupakan satu dari dynamic diagram yang paling penting. Selain itu, sequence diagram yang pertama diusulkan dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam buku System Analysis and Design in a Changing world sixth edition, Satzinger, et al (2012:46) bahwa “Uml is the standard set of model constructs and notations defined by the Object Management Group, a standards organization for system development”.
9 2.1.12.1
Activity Diagram Menurut Satzinger, et al (2012:57), “The various user (or system) activities, the person who does each activity and the sequentional flow of these activities”.
Gambar 2.1 Activity Diagram (Satzinger, et al, 2012) 2.1.12.2
Class Diagram Menurut Satzinger, et al (2012:101), “a diagram consisting of classes (i.e. sets of objects) and associations among the classes”.
10
Gambar 2.2 Class Diagram (Satzinger, et al, 2012)
2.1.12.3
Use Case Diagram Menurut Satzinger, et al (2012:78), “Use case diagram is a UML model used to graphically show use cases and their relationship to actors”
Gambar 2.3 Simple Use Case Diagram (Satzinger, et al, 2012)
2.1.12.4
System Sequence Diagram Menurut Satzinger, et al (2012:126) “System Sequence Diagram (SSD) is a diagram showing the sequence of messages between an external actor and the systems during a use case or scenario”
11
Gambar 2.4 System Sequence Diagram (Satzinger, et al, 2012)
2.2 Teori Khusus 2.2.1 Pengertian Startup Menurut Eric Ries, penulis buku The Lean Startup. Mendefinisikan Startup adalah “a startup is a human institution designed to deliver a new product or service under conditions of extreme uncertainty. Startups are designed for the situations that cannot be modeled, are not clear-cut, and where the risk is not necessarily large - it's just not yet known”. Menurut Steve Blank, akademisi dan entrepreneur di Silicon Valley Mendefinisikan Startup adalah “an organization formed to search for a repeatable and scalable business model”. Menurut Paul Graham, pendiri salah satu akselerator startup terbaik di dunia, mendefinisikan Startup adalah “A startup is a company designed to grow fast. Being newly founded does not in itself make a company a startup. Nor is it necessary for a startup to work on technology, or take venture funding, or have some sort of "exit." The only essential thing is growth. Everything else we associate with startups follows from growth”.
12 2.2.2 Bisnis Canvas Model bisnis menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan dan menangkap nilai (Osterwalder & Pigneur, 2012, p. 14). Model bisnis ibarat cetak biru sebuah strategi yang diterapkan melalui struktur organisasi, proses, dan sistem. Business model canvas merupakan bahasa yang dapat mendeskripsikan dan memanipulasi model bisnis, serta menciptakan strategi baru (Osterwalder & Pigneur, 2012).
Gambar 2.5 Business Model Canvas (Osterwalder & Pigneur, 2012)
1. Customer segment Blok bangunan customer segments menggambarkan sekelompok orang atau organisasi berbeda yang ingin dijangkau atau dilayani oleh perusahaan. Pelanggan adalah inti dari semua model bisnis. Tanpa pelanggan (yang dapat memberikan keuntungan), tidak ada perusahaan yang mampu bertahan dalam waktu lama. Untuk lebih memuaskan pelanggan, perusahaan dapat mengelompokkan mereka dalam segmensegmen berbeda berdasarkan kesamaan kebutuhan, prilaku, dan atribut lain. Sebuah model bisnis dapat menggambarkan satu atau beberapa
13 segmen pelanggan, besar ataupun kecil. Suatu organisasi harus memutuskan segmen mana yang dilayani dan mana yang diabaikan. Setelah memutuskan, bisnis model dapat dirancang dengan hati-hati serta dengan pemahaman yang tepat mengenai kebutuhan spesifik pelanggan (Osterwalder & Pigneur, 2012, pp. 20-21). 2. Value proportion Blok bangunan value propositions menggambarkan gabungan antara produk dan layanan yang menciptakan nilai untuk segmen pelanggan spesifik. Proposisi nilai adalah alasan yang membuat pelanggan beralih dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Proposisi nilai dapat memecahkan masalah pelanggan atau memuaskan kebutuhan pelanggan, setiap proposisi nilai berisi gabungan produk atau jasa tertentu yang melayani kebutuhan segmen pelanggan spesifik. Dalam hal ini, proposisi nilai merupakan kesatuan, atau gabungan, manfaat-manfaat yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggan. Beberapa proposisi nilai menjadi inovatif dan mewakili sebuah penawaran baru atau mengubah penawaran yang ada. Proposisi nilai lain mungkin sama saja dengan penawaran pasar yang sudah ada, tetapi dengan fitur dan atribut tambahan. (Osterwalder & Pigneur, 2012, pp. 22-23) Proposisi nilai menciptakan nilai untuk segmen pelanggan melalui panduan elemen-elemen berbeda yang melayani kebutuhan segmen tersebut. Nilai dapat bersifat kuantitatif (misalnya harga dan kecepatan layanan) atau kualitatif (misalnya desain dan pengalaman pelanggan). 3. Channels Blok bangunan saluran menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan berkomunikasi dengan segmen pelanggannya dan menjangkau mereka untuk memberikan proposisi nilai. Saluran komunikasi, distribusi dan penjualan merupakan penghubung antara perusahaan dan pelanggan. Saluran adalah titik sentuh pelanggan yang sangat berperan dalam setiap kejadiaan yang mereka alami. 4. Customer relationship Blok bangunan hubungan pelanggan menggambarkan berbagai jenis hubungan yang dibangun perusahaan bersama segmen pelanggan yang spesifik (Osterwalder & Pigneur, 2012, pp. 28-29). Sebuah
14 perusahaan harus menjelaskan jenis hubungan yang ingin dibangunnya bersama segmen pelanggan. Hubungan dapat bervariasi mulai dari yang bersifat pribadi sampai otomatis. 5. Revenue streams Blok bangunan arus pendapatan menggambarkan uang tunai yang dihasilkan perusahaan dari masing-masing segment pelanggan (biaya harus
mengurangi
pendapatan
untuk
menghasilkan
pemasukan)
(Osterwalder & Pigneur, 2012, pp. 30-31). Jika pelanggan adalah inti dari model bisnis, arus pendapatan adalah urat nadinya. Perusahaan harus bertanya kepada dirinya sendiri, untuk nilai apakah masing-masing segmen pelanggan benar-benar bersedia membayar? Terjawab dengan tepat perusahaan dapat menciptakan satu atau lebih arus pendapatan dari masing-masing segmen pelanggan. Masing-masing arus pendapatan mungkin memiliki mekanisme penetapan harga yang berbeda, seperti daftar harga yang tetap, penawaran, pelelangan, kebergantungan pasar, kebergantungan volume, atau manjemen hasil. 6. Key resource Blok bangunan sumber daya utama menggambarkan asset-aset terpenting yang diperlukan agar sebuah model bisnis dapat berfungsi (Osterwalder & Pigneur, 2012, pp. 34-35). Setiap model bisnis memerlukan sumber daya utama. Sumber daya memungkinkan perusahaan menciptakan dan menawarkan proposisi nilai, manjangkau pasar, mempertahankan hubungan dengan segmen pelanggan, dan memperoleh pelanggan. Kebutuhan sumber daya utama berbeda-beda sesuai jenis model bisnis. Sumber daya utama dapat dimiliki atau disewa oleh perusahaan atau diperoleh dari mitra utama 7. Key activities Blok bangunan aktivitas kunci menggambarkan hal-hal terpenting yang harus dilakukan perusahaan agar model bisnisnya dapat bekerja (Osterwalder & Pigneur, 2012:36-37). Setiap model bisnis membutuhkan sejumlah aktivitas kunci. Aktivitas kunci diperlukan untuk menciptakan dan memberikan proposisi nilai, menjangkau pasar, mempertahankan hubungan pelanggan, dan memperoleh pendapatan. Aktivitas kunci bergantung pada jenis model bisnisnya.
15 8. Key partnership Blok bangunan kemitraan utama menggambarkan jaringan pemasok dan mitra yang membuat model bisnis dapat bekerja (Osterwalder & Pigneur, 2012:38-39). Perusahaan membentuk kemitraan dengan berbagai alasan, dan kemitraan menjadi landasan dari berbagai model bisnis. Perusahaan menciptakan aliansi untuk mengoptimalkan model bisnis, mengurangi risiko, atau memperoleh sumber daya. 9. Cost structure Struktur biaya menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan untukmengoperasikan model bisnis (Osterwalder & Pigneur, 2012:40-41). Blok bangunan ini menjelaskan biaya terpenting yang muncul ketika mengoperasikan model bisnis tertentu. Menciptakan dan memberikan nilai,
mempertahankan
hubungan
pelanggan,
dan
menghasilkan
pendapatan, menyebabkan timbulnya biaya.
2.2.3 Customer Interface User interface design Menurut Connolly dan Begg (2015:365), panduan dalam merancang formulir atau laporan, antara lain: 1. Meaningful title: judul harus jelas dan tidak ambigu untuk mengidentifikasi tujuan laporan. 2. Comprehensible instructions: menggunakan istilah – istilah umum dalam memberikan instruksi kepada user. 3. Logical grouping and sequencing of fields: fields yang berkaitan harus ditempatkan bersama dalam laporan. 4. Visually appealing layout of the form/report: laporan harus menampilkan tampilan yang menarik untuk user. 5. Familiar field labels: menggunakan nama fields yang umum. 6. Consistent terminology and abbreviations: menggunakan ketentuan dan singkatan yang konsisten. 7. Consistent use of color: menggunakan warna yang konsisten agar dapat meningkatkan tampilan laporan dan menandai field atau pesan yang penting. 8. Visible space and boundaries of data-entry fields: mempertimbangkan kebutuhan dan cakupan ruang pada setiap fields.
16 9. Convenient cursor movement: mengidentifikasi operasi yang dibutuhkan untuk memindahkan cursor pada laporan dengan mudah. 10. Error correction for individual characters and entire fields: mengidentifikasi operasi yang dibutuhkan untuk mengubah nilai pada field dengan mudah. 11. Error messages for unacceptable values: menampilkan pesan error jika terjadi kesalahan pemasukan data oleh user. 12. Optional fields marked clearly: user harus dapat mengidentifikasi optional field. 13. Explanatory message for fields: menampilkan informasi field ketika cursor berada di dalam area field. 14. Completion signal: jika pengisian field pada laporan telah selesai maka akan muncul pesan yang menandakan bahwa proses pengisian laporan telah berhasil.
2.2.4 Pengertian Parkir Suatu keadaan dimana kendaraan tidak bergerak dalam jangka waktu tertentu (tidak bersifat sementara) PP No.43 thn 1993.