BAB 2 LANDASAN TEORI
Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu perangkat keras (hardware) yang dapat mengolah data, menghitung, mengingat dan mengambil pilihan. Mikrokontroler merupakan salah satu jawabannya. Vendor dari mikrokontroler ini ada beberapa macam, diantaranya yang paling terkenal adalah Atmel, Motorola dan Siemens. Selain mengunakan mikrokontroler juga digunakan interface RS232 sebagai antar muka antara komputer dan mikrokontrol, transistor sebagai penguat arus dan motor stepper sebagai beban yang dikendalikan oleh mikrokontroler. Selain perangkat keras, perangkat lunak (software)juga mempunyai peranan yang sangat penting karena perangkat lunak merupakan seperangkat intruksi yang disusun menjadi sebuah program untuk memerintahkan microcomputer melakukan suatu pekerjaan. Dalam merancang suatu program mikrokontroler dibutuhkan suatu software yang dapat menulis program dan mengubahnya menjadi bilangan heksadesimal.
2.1
Mikrokontroler
Dalam merancang aplikasi elektronika digital dibutuhkan sebuah alat/komponen yang dapat menghitung, mengingat, dan mengambil pilihan dan digunakan sebagai otaknya. Kemampuan ini dimiliki oleh sebuah komputer, namun tidaklah efisien jika harus menggunakan komputer
hanya untuk
keperluan tersebut. Untuk itu komputer dapat digantikan dengan sebuah mikrokontroler.
Mikrokontroler
sebenarnya
adalah
pengembangan
dari
Universitas Sumatera Utara
mikroprosesor, namun dirancang khusus untuk keperluan instrumentasi sederhana. Mikrokontroler seri MCS-51 termasuk sederhana, murah dan mudah didapat
dipasaran.
Salah
satu
mikrokontroler
seri
MCS-51
adalah
mikrokontroler
keluaran
adalah
mikrokontroler AT89S51.
2.2
Mikrokontroler AT89S51
Mikrokontroler
AT89S51
ATMEL.Inc.
Mikrokontroler ini kompatibel dengan keluaran mikrokontroler 80C51. Mikrokontroller AT89S51 terdiri dari 40 pin dan sudah memiliki memory flash didalamnya, sehingga sangat praktis untuk digunakan. Beberapa kemampuan (fitur) yang dimiliki adalah sebagai berikut :
Memiliki 4K Flash EPROM yang digunakan untuk menyimpan program. Flash EPROM(Erasable Programmable Read Only Memory) dapat ditulis dan dihapus sebanyak 1000 kali (menurut manual).
Memiliki internal RAM 128 byte. RAM (Random Access Memory), suatu memori yang datanya akan hilang bila catu padam, diakses secara random, tidak sekuensial, artinya dialamat mana saja dapat dicapai secara langsung dengan cepat.
4 buah 8-bit I/O (Input/Output) port Port ini berfungsi sebagai terminal input dan output. Selain itu, dapat digunakan sebagai terminal komunikasi paralel, serta komunikasi serial (pin10 dan 11).
Dua buah timer/counter 16 bit.
Universitas Sumatera Utara
Tegangan operasi dinamis dari 2,7 volt hingga 6 volt.
Operasi clock dari 0 hingga 24 MHz
Program bisa diproteksi, sehingga tidak dapat dibaca oleh orang lain.
Menangani 6 sumber interupsi.
Ada kemampuan Idle mode dan Down mode
Berikut adalah gambar susunan pin pada Mikrokontroller AT89S51:
P1.0
1
40
VCC
P1.1
2
39
P0.0 (AD0)
P1.2
3
38
P0.1 (AD1)
P1.3
4
37
P0.2 (AD2)
P1.4
5
36
P0.3 (AD3)
P1.5
6
35
P0.4 (AD4)
P1.6
7
34
P0.5 (AD5)
P1.7
8
33
P0.6 (AD6)
RST
9
32
P0.7 (AD7)
(RXD) P3.0
10
31
EA/ VPP
(TXD) P3.1
11
30
ALE / PROG
(INT 0) P3.2
12
29
PSEN
(INT 1) P3.3
13
28
P2.7 (A15)
(T0) P3.4
14
27
P2.6 (A14)
(T1) P3.5
15
26
P2.5 (A13)
(WR) P3.6
16
25
P2.4 (A12)
(RD) P3.7
17
24
P2.3 (A11)
XTAL 2
18
23
P2.2 (A10)
XTAL 1
19
22
P2.1 (A9)
GND
20
21
P2.0 (A8)
Gambar 2.1 Susunan Pin IC Mikrokontroller AT89S51
Keterangan fungsi-fungsi masing-masing pin adalah sebagai berikut : Pin 40
Vcc, suplay tegangan
Pin 20
Ground
Universitas Sumatera Utara
Pin 32-39
P0.0-P0.7, Port input/output delapan bit dua arah yang juga dapat berfungsi sebagai bus data dan bus alamat bila mikrokontroler menggunakan memori luar (eksternal).
Pin 1-8
P1.0-P1.7, Port input/output dua arah delapan bit dengan internal pull up.
Pin 10-17
P3.0-P3.7Port input/output delapan bit dua arah, selain itu Port 3 juga memiliki alternativef fungsi sebagai : RXD (pin 10)
Port komunikasi input serial
TXD (pin 11)
Port komuikasi output serial
INT0 (pin 12)
Saluran Interupsi eksternal 0 (aktif rendah)
INT1 (pin 13)
Saluran Interupsi eksternal 1 (aktif rendah)
T0
(pin 14)
Input Timer 0
T1
(pin 15)
Input Timer 1
WR (pin 16)
Berfungsi sebagai sinyal kendali tulis, saat prosesor akan menulis data ke memori I/O luar.
RD (pin 17)
Berfungsi sebagai sinyal kendali baca, saat prosesor akan membaca data dari memori I/O luar.
Pin 9
RESET, Pin yang berfungsi untuk mereset mikrokontroller AT89S51 ke keadaan awal.
Pin 30
ALE
(Address Latch Enable), berfungsi menahan sementara
alamat byte rendah pada proses pengalamatan ke memori eksternal.
Universitas Sumatera Utara
Pin 29
PSEN (Program Store Enable), Sinyal pengontrol yang berfungsi untuk membaca program dari memori eksternal.
Pin 31
EA, Pin untuk pilihan program, menggunakan program internal atau eksternal. Bila ‘0’, maka digunakan program eksternal.
Pin 19
X1, Masukan ke rangkaian osilator internal. Sumber osilator eksternal atau quartz crystal kristal dapat digunakan.
Pin 18
X2, Masukan ke rangkaian osilator internal, koneksi quartz crystal atau tidak dikoneksikan apabila digunakan eksternal osilator.
2.3
Interface
Interface merupakan rangkaian yang berfungsi sebagai antar muka antar 2 buah piranti dengan dua level yang berbeda dalam hal ini adalah komunikasi antara mikrokontroler dengan komputer. Seperti diketahui level komuikasi serial pada komputer pada umumnya berlevel RS232 sedangkan pada mikrokontroler berlevel TTL, agar kedua piranti dapat berkomunikasi dibutuhkan konverter RS232 dalam hal ini adalah sebuah IC dengan tipe MAX 232.
RS-232 adalah standar komunikasi serial yang didefinisikan sebagai antarmuka antara perangkat terminal data (data terminal equipment atau DTE) dan perangkat komunikasi data (data communications equipment atau DCE) menggunakan pertukaran data biner secara serial. Di dalam definisi tersebut, DTE adalah perangkat komputer dan DCE sebagai modem walaupun pada
Universitas Sumatera Utara
kenyataannya tidak semua produk antarmuka adalah DCE yang sesungguhnya. Komunikasi RS-232 diperkenalkan pada 1962 dan pada tahun 1997, Electronic Industries Association mempublikasikan tiga modifikasi pada standar RS-232 dan menamainya menjadi EIA-232. Pada saat itu RS-232 lahir karena muncul dari ide-ide pada sebuah komite (Electronic Industries Association-EIA) yang mengembangkan sebuah interface untuk pertukaran data digital antara komputer mainframe yang sebagai pusatnya dengan komputer lain, tetapi perangkat ini dihubungkan dengan jaringan telepon sehingga dibutuhkan modem untuk menerjemahkan sinyal tersebut. Dan muncul RS-232 yang dianggap dapat diandalkan dalam melakukan komunikasi data (pertukaran data).
Standar RS-232 mendefinisikan kecepatan 256 kbps atau lebih rendah dengan jarak kurang dari 15 meter, namun belakangan ini sering ditemukan jalur kecepatan tinggi pada komputer pribadi dan dengan kabel berkualitas tinggi, jarak maksimum juga ditingkatkan secara signifikan. Dengan susunan pin khusus yang disebut null modem cable, standar RS-232 dapat juga digunakan untuk komunikasi data antara dua komputer secara langsung.
Sebuah port RS-232 pernah menjadi fitur standar dari komputer pribadi untuk koneksi ke modem, printer, mouse, penyimpanan data, un-interruptible daya listrik, dan perangkat periferal lainnya. Namun, kecepatan transmisinya terbatas, ayunan tegangan yang relatif besar, dan konektor standar yang besar, sehingga termotivasi
untuk
pengembangan
universal
serial
bus
(USB)
untuk
menggantikan RS-232. Banyak komputer pribadi modern tidak memiliki port
Universitas Sumatera Utara
RS-232 dan harus menggunakan konverter eksternal untuk terhubung ke peripheral yang lebih tua. Beberapa perangkat RS-232 masih ditemukan terutama di mesin-mesin industri atau instrumen ilmiah.
Gambar 2.2. Konverter RS232 2.4
Transistor
Salah satu fungsi transistor yang paling banyak digunakan di dunia Elektronika Analog adalah sebagai penguat yaitu penguat arus,penguat tegangan, dan penguat daya. Fungsi komponen semikonduktor ini dapat kita temukan pada rangkaian Pree-Amp Mic, Pree-Amp Head, Mixer, Echo, Tone Control, Amplifier dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan cara pemasangan ground dan pengambilan output, penguat transistor dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
1.
Common Base
Penguat Common Base digunakan sebagai penguat tegangan. Pada rangkaian ini Emitor merupakan input dan Collector adalah output sedangkan Basis di-ground-kan/ ditanahkan.
Sifat-sifat Penguat Common Base:
o
Isolasi input dan output tinggi sehingga Feedback lebih kecil
o
Cocok sebagai Pre-Amp karena mempunyai impedansi input tinggi yang dapat menguatkan sinyal kecil
o
Dapat dipakai sebagai penguat frekuensi tinggi
o
Dapat dipakai sebagai buffer
2.
Penguat Common Emitor
Penguat Common Emitor digunakan sebagai penguat tegangan. Pada rangkaian ini Emitor di-ground-kan/ ditanahkan, Input adalah Basis, dan output adalah Collector.
Sifat-sifat Penguat Common Emitor:
o
Signal output berbeda phasa 180 derajat
o
Memungkinkan adanya osilasi akibat feedback, untuk mencegahnya sering dipasang feedback negatif.
o
Sering dipakai sebagai penguat audio (frekuensi rendah)
Universitas Sumatera Utara
o
Stabilitas penguatan rendah karena tergantung stabilitas suhu dan bias transistor
3. Penguat Common Collector
Penguat Common Collector digunakan sebagai penguat arus. Rangkaian ini hampir sama dengan Common Emitor tetapi outputnya diambil dari Emitor. Input dihubungkan ke Basis dan output dihubungkan ke Emitor. Rangkaian ini disebut juga dengan Emitor Follower (Pengikut Emitor) karena tegangan output hampir sama dengan tegangan input.
Sifat-sifat Penguat Common Collector:
o
Signal output dan signal input satu phasa (tidak terbalik seperti Common Emitor)
o
Penguatan tegangan kurang dari 1 (satu)
o
Penguatan arus tinggi (sama dengan HFE transistor)
o
Impedansi input tinggi dan impedansi output rendah sehingga cocok digunakan sebagai buffer
Transistor adalah suatu monokristal semikonduktor dimana terjadi dua pertemuan P-N, dari sini dapat dibuat dua rangkaian yaitu P-N-P dan N-P-N. Transistor adalah suatu komponen yang dapat memperbesar level sinyal keluaran sampai beberapa kali sinyal masukan. Sinyal masukan disini dapat
Universitas Sumatera Utara
berupa sinyal AC ataupun DC. Prinsip dasar transistor sebagai penguat adalah arus kecil pada basis mengontrol arus yang lebih besar dari kolektor melewati transistor. Transistor berfungsi sebagai penguat ketika arus basis berubah. Perubahan kecil arus basis mengontrol perubahan besar pada arus yang mengalir dari kolektor ke emitter. Pada saat ini transistor berfungsi sebagai penguat.
Dalam pemakaiannya transistor juga bisa berfungsi sebagai saklar dengan memanfaatkan daerah penjenuhan (saturasi) dan daerah penyumbatan (cut-off). Pada daerah penjenuhan nilai resistansi penyambungan kolektor emitter secara ideal sama dengan nol atau kolektor terhubung langsung (short). Ini menyebabkan tegangan kolektor emitter Vce = 0 pada keadaan ideal. Dan pada daerah cut off, nilai resistansi persambungan kolektor emitter secara ideal sama dengan tak terhingga atau terminal kolektor dan emitter terbuka yang menyebabkan tegangan Vce sama dengan tegangan sumber Vcc
2.5
Motor Stepper
Pada dasarnya prinsip kerja motor stepper sama dengan motor DC, yaitu membangkitkan medan magnet untuk memperoleh gaya tarik ataupun gaya tolak menolak dengan menggunakan catu tegangan DC pada lilitan/kumparannya. Motor stepper menggunakan gaya tarik untuk menarik fisik kutub magnet yang berlawanan sedekat mungkin ke posisi kutub magnet yang dihasilkan oleh kumparan. Dilihat dari lilitannya motor stepper terbagi menjadi 2 jenis yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Motor Stepper Bipolar Motor stepper bipolar memiliki empat kabel masukan. Namun untuk menggerakan motor stepper tipe ini lebih rumit jika dibandingkan dengan menggerakan motor stepper tipe unipolar. Sebagai gambaran dapat dilihat konstruksi motor stepper bipolar pada gambar berikut :
Gambar 2.3. Konstruksi Motor Stepper Bipolar
Untuk motor stepper dengan lilitan bipolar, diperlukan sinyal pulsa yang berubah-ubah dari positif ke negatif dan sebaliknya. Jadi pada setiap terminal lilitan (A & B) harus dihubungkan dengan sinyal yang mengayun dari positif ke negatif dan sebaliknya. Karena itu dibutuhkan rangkaian pengendali yang lebih kompleks daripada rangkaian pengendali untuk motor unipolar. b.
Motor Stepper Unipolar Motor stepper unipolar terdiri dari dua lilitan yang memiliki center tap. Center tap dari masing masing lilitan ada yang berupa kabel terpisah sudah terhubung didalamnya sehingga center tap yang keluar hanya satu kabel. Center tap dari motor stepper dapat dihubungkan ke ground
Universitas Sumatera Utara
atau dapat juga yang menghubungkannya ke +Vcc, tergantung pada driver yang digunakan. Sebagai gambaran dapat dilihat konstruksi motor stepper unipolar pada gambar berikut:
Gambar 2.4. Konstruksi Motor Stepper Unipolar
Rangkaian pengendali motor stepper unipolar lebih mudah dirancang karena hanya memerlukan satu switch pada setiap lilitannya. Agar motor ini berputar, tegangan positif diberikan pada terminal center tap, kemudian tegangan positif diberikan secara bergantian dan berurutan terus- menerus pada keempat terminal masing-masing lilitan. Oleh karena itu, pada alat ini digunakan motor stepper jenis unipolar. Pada motor stepper ini, suplai tegangan yang dibutuhkan adalah V = 12 volt dan sudut rotasi 1,80 per step. Maka dalam satu putaran penuh (3600) terjadi 3600/1,80= 200 step (Np). Kecepatan pulsa diekspresikan sebagai pps (= pulsa per second) dan kecepatan putar umumnya ditulis sebagai ω (= rotasi / menit atau rpm). Kecepatan putar motor stepper (rpm) dapat dihitung menggunakan rumus pada kecepatan pulsa (pps) sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
60
pps rotasi / menit Np
60 pps ............................................................................................ (2.1) Np
Np = step/putaran (pulsa/rotasi) pps = pulsa per detik Torsi yang dapat dihasilkan oleh motor stepper dapat dihitung berdasarkan perbandingan daya kerja motor terhadap kecepatan putarannya. Atau dapat dirumuskan sebagai berikut:
P ..................................................................................................... (2.2)
dengan P adalah daya kerja motor dalam satuan watt dan ω adalah kecepatan perputaran motor dalam satuan rotation per minute (rpm).
Untuk mengetahui beban maksimum yang dapat digerakkan motor stepper dapat diperoleh dengan menghitung torsi dengan menggunakan rumus:
F .r ................................................................................................... (2.3)
dengan F adalah gaya berat yang bekerja terhadap motor dan r adalah jari - jari sumbu putar pada motor. Gaya berat yang bekerja terhadap motor dapat dituliskan dengan:
Universitas Sumatera Utara
F = m.g (Newton) .................................................................................... (2.4)
dengan,
m = massa (kg) dan g = percepatan gravitasi (m/s2).
Motor stepper dapat diatur posisinya dengan akurat pada posisi tertentu dan dapat berputar kearah yang diinginkan dengan memberi pulsa-pulsa digital dengan pola seperti pada Tabel 2.1 dibawah ini. Untuk memutar motor stepper adalah dengan memberi pulsa ke koil secara berurutan dari koil 1 ke koil 2, dan seterusnya. Arah putaran motor stepper tergantung urutan pulsa yang diberikan ke koil, apabila diinginkan putaran dengan arah yang berlawanan, maka urutan pulsa yang dimasukkan ke koil pun digeser berlawanan pula.
Tabel 2.1. Arah Perputaran Motor
Searah jarum jam
Berlawanan arah jarum jam
Putaran koil 1
koil 2
koil 3
koil 4
koil 1
koil 2
koil 3
koil 4
step 1
1
0
0
0
0
0
0
1
step 2
0
1
0
0
0
0
1
0
step 3
0
0
1
0
0
1
0
0
step 4
0
0
0
1
1
0
0
0
Pada Tabel 2.1 diatas, ‘1’ diartikan bahwa lilitan yang bersangkutan dilewati arus sehingga menghasilkan gaya tolak untuk motor, sedangkan ‘0’ diartikan
Universitas Sumatera Utara
lilitan dalam kondisi off, yakni tidak mendapatkan arus. Pada tabel juga ditunjukkan, untuk membalik putaran motor stepper cukup membalik urutan pemberian pulsa pada lilitan. Untuk memperlambat atau mempercepat putaran motor stepper, dengan mengatur waktu urutan pemberian pulsa, akan tetapi, pemberian waktu pulsa jika terlalu lamban akan menyebabkan motor stepper bergetar dan jika terlalu cepat akan mengakibatkan motor tidak mau berputar.
2.6
Wi-Fi
Wi-Fi(Wifi) adalah sebuah teknologi terkenal yang memanfaatkan peralatan elektronik untuk bertukar data secara nirkabel (menggunakan gelombang radio) melalui sebuah jaringan komputer, termasuk koneksi Internet berkecepatan tinggi. Wi-Fi Alliance mendefinisikan Wi-Fi sebagai "produk jaringan wilayah lokal nirkabel (WLAN) apapun yang didasarkan pada standar Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 802.11". Meski begitu, karena kebanyakan WLAN zaman sekarang didasarkan pada standar tersebut, istilah "Wi-Fi" dipakai dalam bahasa Inggris umum sebagai sinonim "WLAN".
Sebuah alat yang dapat memakai Wi-Fi (seperti komputer pribadi, konsol permainan video, telepon pintar, tablet, atau pemutar audio digital) dapat terhubung dengan sumber jaringan seperti Internet melalui sebuah titik akses jaringan nirkabel. Titik akses (atau hotspot) seperti itu mempunyai jangkauan sekitar 20 meter (65 kaki) di dalam ruangan dan lebih luas lagi di luar ruangan. Cakupan hotspot dapat mencakup wilayah seluas kamar dengan dinding yang
Universitas Sumatera Utara
memblokir gelombang radio atau beberapa mil persegi, ini bisa dilakukan dengan memakai beberapa titik akses yang saling tumpang tindih.
"Wi-Fi" adalah merek dagang Wi-Fi Alliance dan nama merek untuk produkproduk yang memakai keluarga standar IEEE 802.11. Hanya produk-produk WiFi yang menyelesaikan uji coba sertifikasi interoperabilitas Wi-Fi Alliance yang boleh memakai nama dan merek dagang "Wi-Fi CERTIFIED".
Wi-Fi mempunyai sejarah keamanan yang berubah-ubah. Sistem enkripsi pertamanya, WEP, terbukti mudah ditembus. Protokol berkualitas lebih tinggi lagi, WPA dan WPA2, kemudian ditambahkan. Tetapi, sebuah fitur opsional yang ditambahkan tahun 2007 bernama Wi-Fi Protected Setup (WPS), memiliki celah yang memungkinkan penyerang mendapatkan kata sandi WPA atau WPA2 router dari jarak jauh dalam beberapa jam saja. Sejumlah perusahaan menyarankan untuk mematikan fitur WPS. Wi-Fi Alliance sejak itu memperbarui rencana pengujian dan program sertifikasinya untuk menjamin semua peralatan yang baru disertifikasi kebal dari serangan AP PIN yang keras.
2.7
Bahasa Assembly ASM-51 Secara fisik, kerja dari sebuah mikrokontroler dapat dijelaskan sebagai siklus pembacaan instruksi yang tersimpan di dalam memori. Mikrokntroler menentukan alamat dari memori program yang akan dibaca, dan melakukan proses baca data di memori. Data yang dibaca diinterprestasikan sebagai instruksi. Alamat instruksi disimpan oleh mikrokontroler di register, yang dikenal sebagai program counter. Instruksi ini misalnya program aritmatika yang
Universitas Sumatera Utara
melibatkan 2 register. Sarana yang ada dalam program assembly sangat minim, tidak seperti dalam bahasa pemrograman tingkat atas (high level language programming) semuanya sudah siap pakai. Beberapa instruksi yang sering digunakan pada bahasa assembly untuk ASM-51 antara lain :
1. Instruksi MOV Perintah ini merupakan perintah untuk mengisikan nilai ke alamat atau register tertentu. Pengisian nilai dapat secara langsung atau tidak langsung. Contoh pengisian nilai secara langsung : MOV R0,#20h Perintah di atas berarti isikan nilai 20 heksadesimal ke register 0 (R0). Tanda # sebelum bilangan menunjukkkan bahwa bilangan tersebut adalah nilai. Contoh pengisian nilai secara langsung : MOV R0,20h Perintah di atas berarti isikan nilai yang terdapat pada alamat 20 heksadesimal ke register 0 (R0).Tanpa tanda # sebelum bilangan menunjukkkan bahwa bilangan tersebut adalah alamat. 2. Instruksi RET Instruksi RETURN (RET) merupakan perintah untuk kembali ke rutin pemanggil setelah instruksi ACALL dilaksanakan. 3. ACALL
Universitas Sumatera Utara
Instruksi pemanggilan subroutine bila alamat subroutine tidak lebih dari 2 Kbyte 4. CJNE Operasi perbandingan operand pertama dengan operand kedua, jika tidak sama akan dilakukan percabangan. 5. DJNZ Mengurangi nilai operand sumber dan percabangan akan dilakukan apabila isi operand tersebut tidak nol. 6. AJMP Lompatan untuk percabangan maksimum 2 Kbyte. 7. CLR Menghapus byte atau bit menjadi nol. 8. SETB Menggeser bit atau byte menjadi satu. 9. POP Transfer byte atau dari dalam stack ke operand tujuan.
2.8
Pemrograman Dalam Visual Basic 6.0 Untuk memulai pembuatan program aplikasi di dalam Visual Basic, yang dilakukan adalah membuat project baru. Project adalah sekumpulan form, modul, fungsi, data dan laporan yang digunakan dalam suatu aplikasi. Membuat projrct baru dapat dilakukan dengan memilih menu [File] >> [New Project] atau dengan menekan ikon [new project] pada Toolbar yang terletak di pojok kiri
Universitas Sumatera Utara
atas. Setelah itu akan muncul konfirmasi untuk jenis project dari program aplikasi yan akan dibuat seperti terlihat pada gambar 2.5. berikut.
Gambar 2.5. Layar Pemilihan Jenis Project Visual Basic 6.0 menyediakan 13 jenis project yang bisa dibuat seperti terlihat pada gambar 1.3 di atas. Ada beberapa project yang biasa digunakan oleh banyak pengguna Visual Basic, antara lain: 1.
Standard EXE: Project standar dalam Visual Basic dengan komponenkomponen standar. Jenis project ini sangat sederhana, tetapi memiliki keunggulan bahwa semua komponennya dapat diakui oleh semua unit komputer dan semua user meskipun bukan administrator. Pada buku ini akan digunakan project Standard EXE ini, sebagai konsep pemrograman visualnya.
2.
ActiveX EXE: Project ini adalah project ActiveX berisi komponenkomponen kemampuan intuk berinteraksi dengan semua aplikasi di sistem operasi windows.
3.
ActiveX DLL: Project ini menghasilkan sebuah aplikasi library yang selanjutnya dapat digunakan oleh semua aplikasi di sistem operasi windows.
Universitas Sumatera Utara
4.
ActiveX Control: Project ini menghasilkan komponen-komponen baru untuk aplikasi Visual Basic yang lain
5.
VB Application Wizard: Project ini memandu pengguna untuk membuat aplikasi secara mudah tanpa harus pusing-pusing dengan perintah-perintah pemrograman.
6.
Addin: Project seperti Standard EXE tetapi dengan berbagai macam komponen tambahan yang memungkinkan kebebasan kreasi dari pengguna.
7.
Data project: Project ini melengkapi komponennya dengan komponenkomponen database. Sehingga bisa dikatakan project ini memang disediakan untuk keperluan pembuatan aplikasi database.
8.
DHTML Application: Project ini digunakan untuk membuat aplikasi internet pada sisi client (client side) dengan fungsi-fungsi DHTML.
9.
IIS Application: Project ini menghasilkan apliaksi internet pada sisi server (server side) dengan komponen-komponen CGI (Common Gateway Interface).
Selanjutnya pilih Standard EXE dan tekan [Ok]. Lalu muncul tampilan dari Standard Exe seperti pada gambar 2.6. Dengan demikian project sudah siap dibuat. Dalam pembuatan project sebelumnya double click pada form yang terbuat maka ada terlihat jendela tersembunyi (hidden windows) yang berupa jendela untuk pembuatan program atau jendela kode (code windows). Hal ini Dapat dilakukan dengan cara memilih ikon jendela form atau jendela kode yang ada di [Project Explorer]. Hal ini dapat dilihat pada gambar 2.6. dan gambar 2.7.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.6. Jendela Form
Gambar 2.7. Jendela Kode Pada jendela form, pengguna dalam membangun tampilan dari program aplikasi yang akan dibuat dengan mengatur komponen-komponen baik letak, properti dan eventnya. Untuk mengambil suatu komponen dari [Toolbox] dapat dilakukan dengan click komponen tersebut, kemudian clik atau tarik pada posisi
Universitas Sumatera Utara
yang benar pada form. Sebagai contoh mengambil label dari Toolbox dapat dilakukan dengan cara seperti gambar 2.8.di bawah ini.
Gambar 2.8. Cara Mengambil Label dari Toolbox
Langkah-langkah mengambil label dari toolbox untuk dipasangkan dalam form adalah sebagai berikut: 1.
Click ikon [Label] pada [ToolBox]
2.
Pindahkan ke posisi dimana label itu akan diletakkan
3.
Clik dan tarik sampai ukurannya benar lalu lepaskan
Langkah berikutnya adalah memberikan teks pada label, misalkan “Hello world”, maka pilihan properti Caption, dan isi dengan Hello world. Hasil tampilan program adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.9. Layout pada Form
Dan untuk menjalankan program click ikon Run () pada toolbar atau pilih menu [Run] >> [Start], atau dengan tekan tombol [F5]. Sehingga hasil program adalah:
Gambar 2.10. Hasil Program
Universitas Sumatera Utara