BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1
Teori Umum 2.1.1
Pengertian Sistem Menurut O’Brien (2010:26), sistem adalah sekelompok komponen
yang saling berhubungan, bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Menurut McLeod, Jr. (2011:152), “Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”. Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan komponen yang saling terkait, berhubungan untuk mencapai hasil atau tujuan tertentu.
2.1.2
Pengertian Informasi Menurut Agus Mulyanto (2010:12), “Informasi adalah data yang
diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya,
sedangkan
data
merupakan
sumber
informasi
yang
menggambarkan suatu kejadian yang nyata”. Menurut O’Brien (2009:38), informasi adalah data yang telah diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi akhir pemakai tertentu. Berdasarkan Definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan data yang telah diolah menjadi yang lebih berguna dan menjadi konteks yang dapat digunakanoleh penggunanya yang memiliki kegunaan sebagai dasar dalam pengambulan keputusan yang dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada masa mendatang.
9
10 2.1.3 Pengertian Sistem Informasi Menurut Satzinger, et al (2010:6), sistem informasi adalah kumpulan komponen yang saling terkait yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan output sebagai informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas bisnis. Menurut Hall (2011:780), Information system is set of formal procedures by which data are collected, processed into information, and distributed to users, yang terjemahannya adalah Sistem informasi adalah set prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pengguna. Berdasarkan Definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah beberapa komponen yang saling terorganisasi dan saling terhubung yang berfungsi untuk mengumpulkan, mengubah, menyimpan, memanipulasi, menghasilkan informasi, sehingga dapat mendukung satu atau lebih kerja system. 2.1.4 Komponen Sistem Informasi Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi. Namun, dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut. Misalnya, sistem informasi pribadi yang tidak mencakup jaringan telekomunikasi (Mulyanto, 2010:247). 1.
Sumber Daya Manusia Manusia informasi.Manusia
mengambil
peranan
dibutuhkan
yang
untuk
penting
bagi
mengoperasikan
sistem sistem
informasi.Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir (end user) dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir (end user) adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, misalnya pelanggan, pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen, dan orang-orang yang berkepentingan dengan informasi dari sistem
11 informasi tersebut. Sedangkan pakar sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi, misalnya sistem analis, developer, operator sistem, dan staf administrasi lainnya.
2.
Sumber Daya Hardware Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya hardware tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetik atau optikal.
3. Sumber Daya Software Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya software tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur. Program merupakan sekumpulan instruksi untuk memproses informasi. Sedangkan prosedur adalah sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan pemrosesan informasi dan mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan informasi.
4.
Sumber Daya Data Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi. Seperti yang dijelaskan sebelumnya data dapat berbentuk teks, gambar, audio, maupun video.
5. Sumber Daya Jaringan Sumber
daya
jaringan
merupakan
media
komunikasi
yang
menghubungkan komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software.
12 2.1.5 Pengertian Internet Menurut Quasney , Sebok , Freund (2011:620), internet adalah kumpulan jaringan di seluruh dunia yang menghubungkan jutaan bisnis, agen pemerintah ,institusi pendidikan dan perseorangan. Menurut Strauss (2010:p6), internet adalah jaringan global terdiri dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan. Jaringan global ini meliputi jutaan jaringan perusahaan, pemerintah, organisasi, dan pribadi. Selain itu, Laudon (2010:51) juga menambahkan bahwa internet adalah suatu jaringan global yang menggunakan standar umum untuk menghubungkan jutaan jaringan yang berbeda. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian internet adalah jaringan global untuk memenuhi kebutuhan bisnis, pribadi, pendidikan, perusahaan, organisasi dan pernerintah yang menghubungkan jutaan komputer dan pemakainya berada dibanyak negara.
2.1.6. E-Commerce 2.1.6.1 Pengertian E-Commerce Menurut E. Turban (2012:38), Perdagangan elektronik (electronic commerce, disingkat EC, atau e-commerce) mencangkup proses pembelian, penjualan, transfer, atau pertukaran produk, layanan atau informasi melalui jaringan komputer, termasuk internet. Beberapa orang memandang istilah perdagangan (e-commerce) hanya untuk menjelaskan transaksi yang dapat dilakukan antar mitra bisnis. Jika definisi ini digunakan, beberapa orang menyadari bahwa istilah e-commerce sangat sempit. Sehingga, banyak yang menggunakan istilah e-bussines sebagai istilah penggantinya. Bisnis elektronik (electronic bussines atau e-bussines) mengarah pada definisi EC yang lebih luas, tidak adanya pembelian dan penjualan barang saja. Tetapi juga layanan pelanggan, kolaborasi dengan mitra bisnis. Lainnya memandang ebussines sebagai “aktivitas selain pembelian dan penjualan” di internet, seperti kolaborasi dan aktivitas intra bisnis.
13 2.1.6.2.Jenis E-Commerce Menurut E. Turban (2012:42-43), e-commerce dapat dilakukan berbagai pihak, Jenis umum dari transaksi e-commerce dijelaskan di bawah ini : 1.
Bisnis ke bisnis (bussines-to-bussines—B2B) Dalam transaksi B2B, baik penjual maupun pembeli adalah
organisasi bisnis. Kebanyakan dari EC adalah jenis ini. 2.
Perdagangan kolaborasi (collaborative--c-commerce) Dalam c-commerce para mitra bisnis berkolaborasi (alih – alih
membeli atau menjual) secara elektronik. Kolaborasi semacam ini seringkali terjadi antara dan dalam mitra bisnis di sepanjang rantai pasokan. 3. Bisnis ke konsumen (bussines-to-consumer—B2C) Dalam B2C, penjual adalah perusahaan dan pembeli adalah perorangan. B2C disebut juga e-tailing. 4. Konsumen-ke-konsumen (consumer-to-consumer—C2C) Dalam C2C, seorang menjual produk ke orang lain. (Anda juga) dapat melihat C2C digunakan sebagai “customer-to-customer” (pelanggan ke pelanggan). Kedua istilah ini dapat dianggap sama, dan keduanya akandigunakan untuk menjelaskan orang – orang yang menjual produk dan jasa ke satu sama lain. 5.
Konsumen-ke-bisnis (consumer-to-bussines—C2B) Dalam C2B, konsumen memberitahukan kebutuhan atas
produk atau jasa tertentu, dan para pemasok bersaing untuk menuediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen, Contohnya di Priceline.com, di manapelanggan menyebutkan produk dan harga yang diinginkan, dan Priceline mencoba untuk menemukan pemasok yang memenuhi kebutuhan tersebut.
14 6.
Perdagangan intrabisnis (intraorganisasional) Dalam situasi ini perusahaan menggunakan EC secara internal
untuk memperbaiki operasinya, Kondisi khusus dalam hal ini disebut juga sebagai EC B2E (business-to-its-employees). 7. Pemerintah-ke-warga(government-tocitizen—G2C) Dalam
kondisi
ini
sebuah
entitas
(unit)
pemerintah
menyediakan layanan ke para warganya melalui teknologi EC.Unit-unit pemerintah dapat melakukan bisnis dengan berbagai unit pemerintah lainnya serta dengan berbagai perusahaan (G2B).
8. Perdagangan mobile (mobile commerce—m-commerce) Ketika e-commerce dilakukan dalam lingkungan nirkabel, seperti dengan menggunakan telepon seluler untuk mengakses internet dan berbelanja, maka hal ini disebut m-commerce.
2.1.6.3. Kelebihan E-Commerce Menurut E. Turban (2012:67), kelebihan e-commerce dibagi menjadi 3 yaitu : 1. Kelebihan e-commerce bagi perusahaan : - Ketersediaan pasar nasional dan internasional. - Penurunan biaya pemprosesan, distiribusi dan penarikan informasi. 2. Kelebihan e-commerce bagi pelanggan : - Akses ke sejumlah besar produk dan jasa, 24 jam sehari. 3. Kelebihan e-commerce bagi masyarakat : - Dengan mudah dan nyaman memberikan layanan informasi, serta berbagai produk ke orang -orang di kota, di desa, dan berbagai negara berkembang.
15 2.1.6.4. Kekurangan E-Commerce Menurut E. Turban (2012:68), e-commerce memiliki beberapa keterbatasan, secara teknologi dan nonteknologi, yang telah memperlambat pertumbuhan dan penerimaanya. Keterbatasan teknologi meliputi kurangnya standar keamanan yang diterima secara universal, bandwidth telekomunikasi yang tidak cukup dan mahalnya akses. Keterbatasan nonteknologi meliputi persepsi bahwa EC tidak aman, segi hukumnya yang belum lengkap, serta kurangnya penjual dan pembeli besar yang penting. 2.1.6.5. Dimensi E-commerce Dimensi e-commerce
menurut
Turban (2012:38). Electronic
Commerce 2012 Seventh Edition dikelompokan menjadi : a. Brick and Mortar (old economy) Organization Organisasi yang melakukan bisnis secara offline, menjual produk fisik dengan cara membuka outlet fisik. a. Virtual (pure-play) Organization Organisasi yang melakukan aktivitas bisnis secara online. b. Click and Mortar (click and Brick) Organization Organisasi yang melakukan beberapa aktivitas e-commerce biasanya hanya di jadikan jalur pemasaran tambahan. Dimensi dari e-commerce dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1 The Dimensions of Electronic Commerce
16 2.1.6. E-commerce Framework Menurut Turban (2012:40) e-commerce framework terdiri dari : a. People Penjual, perantara, system informasi, dan spesialis teknologi, dan karyawan lainnya. b. Public Policy Hukum, kebijakan lainnya dan masalah regulasi seperti perlindungan privasi dan pajak yang ditentukan oleh pemerintah. c. Marketingand Advertisement E-commerce biasanya membutuhkan bantuan pemasaran. Hal ini khususnya penting dalam jenis e-commerce B to C dimana penjual dan pembeli biasanya tidak mengenal satu sama lain. d. Support Service Banyak pelayanan yang dibutuhkan untuk membantu e-commerce e. Business Partnership Usaha bersama, pertukaran dan kerjasama bisnis pada beberapa tipe ecommerce yang umum. Hal ini terjadi secara berkala melalui rantai persediaan.
17
Gambar 2.2 E-Comerce Framework Sumber : Turban (2012:41)
2.1.7. Pengertian Database Menurut Gottschalk dan Saether dalam jurnal (2010:41), database adalah sekumpulan data yang terorganisir untuk mendukung banyak aplikasi secara efisien dengan memusatkan data dan mengontrol data redundant. Menurut Connolly dan Begg (2010:65), database adalah sekumpulan data tersebar yang berhubungan secara logis, dan penjelasan dari data ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi. Berdasarkan definisi diatas pengertian database adalah sekumpulan data yang saling berhubungan dan terorganisir yang disimpan berdasarkan skema dengan memusatkan data dan mengontrol data redundant untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi.
18 2.1.8. Analisis SWOT(Strength, Weakness, Opportunity, Threat) Menurut Miswan (2008:18) analisa SWOT adalah suatu analisa terhadap lingkungan internal dan eksternal perusahaan, dimana analisa internal lebih menitikberatkan pada Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness), sedangkan analisa eksternal untuk menggali dan mengamati semua gejala Peluang (Opportunity) yang ada dan yang akan datang serta Ancaman (Threat) dari kemungkinan adanya pesaing atau calon pesaing. Menurut
Ommani
(2011:17)
“analisis
strengths,
weaknesses,
opportunities and threats (SWOT) merupakan sebuah perangkat yang membantu manajer bisnis untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang terlibat dalam perusahaan bisnis. Berdasarkan definisi diatas pengertian analisis SWOT adalah menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman didalam perusahaan sehingga dapat membantu manajer bisnis mengevaluasi apa saja yang terlibat dalam perusahaan bisnis.
2.2. Teori Khusus 2.2.1. Pengertian Pembelian Menurut Hall (2011:17), “purchasing is responsible for ordering for ordering inventory from vendors when inventory levels fall to their reorder points” yang terjemahannya adalah pembelian merupakan kewajiban untuk memesan barang kepada supplier ketika tingkat persediaan pada reorder point”. Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa pembelian merupakan memesan barang kepada supplier ketika stok persediaan mencapai reoder point.
2.2.2. Pengertian UML Menurut Satzinger, et al (2012:46), ”UML is the standard set of model constructs and notations defined by the Object Management Group (OMG), a standards organization for system development”, yang terjemahannya adalah UML merupakan kumpulan model standar konstruksi dan notasi yang
19 didefinisikan oleh Object Management Group (OMG), sebuah standar organisasi untuk pengembangan sistem. Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012:151), “ Unified Modelling Language (UML) is a widely used method of visualizing and documenting software system design.”, yang terjemahannya adalah Unified Modeling Language (UML) adalah metode yang digunakan untuk memvisualisasikan dan mendokumentasikan perangkat lunak dan desain sistem. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan Unified Modeling Language
adalah
metode
yang
digunakan
untuk
mengembangkan,
memvisualisasikan dan mendokumentasikan sistem.
2.2.3. Pengertian Activity Diagram Menurut Satzinger, et al (2012:57),”Activity diagram describe the various user (or system) activities, the person who does each activity, and the sequential flow of these activities.”, yang terjemahannya adalah activity diagram menggambarkan beberapa aktifitas user (atau sistem), orang yang melakukan aktifitas, dan urutan arus dari aktifitas. Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012:266), “An activity diagram resembles a horizontal flowchart that shows the action and events as they occur. Activity diagrams show the order in which the action take place and identify the outcomes.”, yang terjemahannya adalah activity diagram menyerupai horizontal flowchart yang menunjukan kegiatan dan kejadian yang terjadi. Activity diagram menunjukan perintah dari tindakan berlangsung dan mengidentifikasi hasil. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan definisi activity diagram adalah diagram yang menggambarkan kegiatan yang terjadi, urutan arus aktifitas yang menunjukan perintah dari tindakan berlangsung dan mengidentifikasi hasil. Simbol dalam activity diagram :
20
Gambar 2.3 Simbol Activity Diagram 2.2.4. Event Table 2.2.4.1. Pengertian Event Table Menurut Satzinger, et al (2009:168), “An event table includes rows
and
columns,
representing
events
and
their
details,
respectively.”, yang terjemahannya adalah event table termasuk baris dan kolom, yang mewakili event dan detilnya, secara berturut-turut.
Gambar 2.4 Event Table
21 2.2.4.2. Pengertian Event Menurut Satzinger (2012:71), Event occurs at a specific time and place, can be describe, and should be remembered by the system, yang terjemahannya adalah event terjadi pada waktu dan tempat tertentu, dapat digambarkan, dan harus diingat oleh sistem. Menurut Whitten & Bentley (2009:324), Event is a logical unit of work must be completed as a whole. Sometimes called a transaction, yang terjemahannya adalah Event adalah unit logis dari pekerjaan
yang
harus
diselesaikan
sebagai
sebuah
keseluruhan.kadang-kadang disebut transaksi. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian event adalah kejadian yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang harus diselesaikan, digambarkan, dan diingat oleh sistem. 2.2.4.3. Pengertian Trigger Menurut Satzinger (2009:169), A signal that tells the system an event has occured is called trigger. For an external events, trigger is the arrival of data that the system must proces, yang terjemahannya adalah sebuah tanda yang memberitahukan sistem sebuah event telah terjadi disebut trigger. Untuk event eksternal, trigger merupakan datangnya data yang harus diproses oleh sistem. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian bahwa trigger adalah sebuah tanda yang memberitahukan sistem sebuah event telah terjadi. 2.2.4.4. Pengertian Source Pengertian Source menurut Satzinger (2009:169), an external agent or actor that supplies data to system, yang terjemahannya adalah agen eksternal atau aktor yang menyediakan data ke sistem.
22 Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian bahwa source adalah agen eksternal atau aktor yang menyediakan data ke sistem. 2.2.4.5. Pengertian Use Case Menurut Satzinger (2009:169), What the system does (the reaction to the event) is the use case, yang terjemahannya adalah apa yang sistem lakukan (reaksi terhadap event) adalah use case. Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012:259), A use case represent the step in specific business function or process, yang terjemahannya adalah use case menunjukkan langkah dalam fungsi atau proses bisnis yang spesifik. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian use case adalah yang sistem lakukan yang menunjukkan fungsi atau proses bisnis yang spesifik. 2.2.4.6. Pengertian Response Menurut Satzinger (2009:169), Response is an output from the system. When the system produces transaction summary report, those reports are the output. One use case can generate several responses, yang terjemahannya adalah response adalah output dari sistem. Ketika sistem menghasilkan laporan ringkasan transaksi, laporan tersebut merupakan outputs. Satu use case dapat menghasilkan beberapa responses. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa response adalah output dari sistem. Ketika sistem menghasilkan laporan ringkasan transaksi, laporan tersebut merupakan outputs. Satu use case dapat menghasilkan beberapa responses.
23 2.2.4.7. Pengertian Destination Menurut Satzinger (2009:169), The destination is the place where any response (output) is sent, again an external agent. Sometimes a use case generate no response ada all, yang terjemahannya adalah destination adalah tempat dimana beberapa response (hasil) telah dikirim, kembali agen eksternal. Kadangkadang use case tidak menghasilkan responsesama sekali. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Destination adalah tempat dimana beberapa response (hasil) telah dikirim, kembali agen eksternal.
2.2.5. Domain Model Class Diagram 2.2.5.1. Pengertian UML Class Diagram Menurut Satzinger,et al (2012, p101), The UML class diagram is used to show classes of object for a system, yang terjemahannya adalah UML class diagram digunakan untuk menunjukkan kelas dari objek untuk sebuah sistem. Menurut Dennis (2009:510), The class diagram is a static model that supports the static view of evolving system, yang terjemahannya adalah class diagram adalah model statis dalam sistem yang menunjukan hubungan antar kelas yang tetap konstan dalam sistem dari waktu ke waktu. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa class diagram adalah
model statis yang digunakan untuk
menunjukan hubungan antar kelas dalam sistem. 2.2.5.2. Pengertian Domain Model Class Diagram Menurut Satzinger (2012:101), One type of UML class diagram that show the things in the users’ problem domain is called the domain model class diagram, yang terjemahannya adalah salah
24 satu jenis UML class diagram yang menunjukan hal-hal dalam masalah domain user disebut domain class diagram. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Domain Model Class Diagram adalah salah satu jenis UML class diagram yang menunjukan hal-hal dalam masalah domain user disebut domain class diagram. 2.2.5.3. Pengertian Class Menurut Satzinger (2012:101), A class is a category or classification used to describe a collection of a object, yang terjemahannya adalah class merupakan kategori atau klasifikasi yang digunakan untuk menggambarkan kumpulan dari objek. Menurut Dennis (2009:511-516) Class is a specification that when initiated will result in an object and is at the core of development and object-oriented design, yang terjemahannya adalah class merupakan sebuah spesifikasi yang jika diinisiasi akan menghasilkan suatu objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa class merupakan
kategori
atau
klasifikasi
yang
menggambarkan kumpulan dari objek. Notasi dalam class diagram :
Gambar 2.5 Notasi Class Diagram
digunakan
untuk
25 2.2.5.4. Pengertian Attribute Menurut
Satzinger
(2012:95),
The specific
pieces
of
informationare called attributes, yang terjemahannya adalah bagian spesifik dari informasi disebut attributes. Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012:250), An object has certain attributes, which are characteristics that describe the object, yang terjemahannya adalah sebuah objek pasti memiliki atribut, yang merupakan karakteristik yang menjelaskan objek. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan attribute adalah karakterisktik yang spesifik dari sebuah objek. 2.2.5.5. Pengertian Method Menurut Satzinger (2009:205), Object are capable of behaviors (called methods) that allow them to interact with each other and with people using the system, yang terjemahannya adalah kesanggupan dari tingkah laku objek (disebut method) yang diperbolehkan untuk berinteraksi dengan satu sama lain dan dengan orang yang menggunakan sistem. Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012:250), An object also has methods, which are tasks or functions that the object performs when it receives a message, or command, to do so, yang terjemahannya adalah sebuah objek juga memiliki method, yang merupakan task atau fungsi yang objek lakukan ketika menerima pesan, perintah, untuk melakukannya. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian method adalah fungsi objek ketika berinteraksi dengan satu sama lain dan dengan user yang menggunakan sistem ketika menerima pesan, perintah.
26 2.2.5.6. Pengertian Assosiasi dalam Class Diagram Menurut Satzinger (2012:96), ”association is a naturally occuring relationship between spesific things”, yang terjemahannya adalah association adalah relasi yang terjadi secara alami antar halhal yang spesifik. Pengertian association class menurut Satzinger (2012:102), “an association that is also treated as a class; often required in order to capture attributes for association” yang terjemahannya adalah sebuah asosiasi yang diperlakukan sebagai class; sering diperlukan untuk menangkap attribute untuk asosiasi. Menurut
Dennis
(2009:511-516),
“Association
is
a
relationship between two or more class, which explains a lot of activities that can be performed by a class.”, yang terjemahannya adalah asosiasi adalah hubungan antara dua atau lebih class, yang menjelaskan banyak kegiatan yang dapat dilakukan oleh suatu kelas. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan assosiasi dalam class adalah relasi yang terjadi secara alami antara dua atau lebih class. 2.2.6.Use Cases 2.2.6.1. Pengertian User Goals Menurut Satzinger (2012:69), User Goals Technique
isA
technique to identify use cases by determining what specific goals or objectives must be completed by a user, yang terjemahannya adalah teknik untuk mengidentifikasi use case dengan menentukan tujuan yang spesifikasi atau objektif yang harus diselesaikan oleh user. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa User Goals Technique adalah teknik untuk mengidentifikasi use case
27 dengan menentukan tujuan yang spesifikasi atau objektif yang harus diselesaikan oleh user. 2.2.6.2. Pengertian Use Case Menurut Satzinger (2012:69), A use case is an activity the system performs, usually in response to a request by a user,yang terjemahannya adalah use case adalah aktifitas kinerja sistem, biasanya merespon untuk permintaan dari user. Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012:259), A use case represent the step in specific business function or process, yang terjemahannya adalah use case menunjukkan langkah dalam fungsi atau proses bisnis yang spesifik. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan use case adalah kinerja sistem yang menunjukan proses bisnis untuk merespon permintaan user. 2.2.6.3. Pengertian Use Case Diagram Menurut Satzinger (2012:78), The use case diagram is the UML model used to graphically show the use cases and their relationship to users, yang terjemahannya adalah use case diagram adalah UML model yang digunakan untuk menunjukan use case secara grafik dan hubungannya dengan user. Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012:151), A use case diagram visually represents the interaction between users and the information system, yang terjemahannya adalah use case diagram secara visual menunjukan interaksi antara user dan sistem informasi. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan use case diagram adalah diagram yang menggambarkan hubungan antara beberapa use case dan actor untuk menunjukan berbagai macam
28 peran dari user dan bagaimana peran mereka dalam penggunaan sistem. 2.2.6.4. Pengertian Use Case Description Menurut Satzinger (2012:121), Use Case Description is A textual model that lists and describes the processing details for a use case, yang terjemahannya adalah model tekstual yang berisi dan menjelaskan detil proses untuk sebuah use case. Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012:260), A use case description documents the name of the use case, the actor, a description of the use case, a step-by-step list of the tasks and actions required for successful completion, a description of alternative courses of action, preconditions, postconditions, and assumptions, yang terjemahannya adalah use case description mendokumentasikan nama dari use case, actor, deskripsi dari use case, langkah demi langkah task dan tindakan yang dibutuhkan untuk memenuhi penyelesaian, deskripsi tujuan alternatif dari tindakan, precondition, postcondition, dan asumsi. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan use case Description adalah deskripsi dari use case dengan model tekstual yang menjelaskan detail proses use case. 2.2.6.5. Pengertian Actor Menurut Satzinger (2012:72), Actor isan external agent, a person or group that interacts with the system by supplying or receiving data, yang terjemahannya adalah agen eksternal, orang atau kelompok yang berinteraksi dengan sistem dengan menyediakan atau menerima data. Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012:151), In a use case diagram, the user becomes an actor, with a specific role that describes how he or she interacts with the system, yang
29 terjemahannya adalah dalam use case diagram, user menjadi actor, dengan peran spesifik yang menjelaskan bagaimana user berinteraksi dengan sistem. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa actor adalah agen eksternal yang berinteraksi dengan sistem dengan menyediakan atau menerima data. 2.2.6.6. Pengertian Simbol Use Case Diagram Menurut Satzinger (2012:81), A simple stick figure is used to represent an actor. The stick figure is given a name that characterizes the role the actor is playing. The use case itself is represented by an oval with the name of the use case inside. The connecting line between the actor and the use case indicates that the actor is involved with that use case. Finally, the automation boundary, which defines the border between the computerized portion of the application and the people operating the application, is shown as a rectangle containing the use case, yang terjemahannya adalah gambar simple stick digunakan untuk menampilkan actor. Gambar stick diberi nama yang mencirikan tugas actor. Use case sendiri ditampilkan dengan sebuah oval dengan nama didalam use case. Garis penghubung antara actor dan use case menunjukan actor terlibat dengan use case. Terakhir, automation boundary, yang mendefinisikan border antara bagian komputerisasi dari aplikasi dan orang yang mengoperasikan aplikasi, diperlihatkan dengan kotak berisi use case.
30
Gambar 2.6 Notasi Use Case Diagram Menurut Satzinger (2012:83), “<
> relationship is a relationship between use cases in which one use case is stereotypically
included
within
the
other
use
case”,
yang
terjemahannya adalah <>relationship adalah relasi antar use case yang use case satu secara stereotip termasuk dalam use case lain.
Gambar 2.7 Use Case Diagram
2.2.6.7. Pengertian Activity Diagram for Use Case Menurut Satzinger, et al (2012, p125), Activity diagram are a standard UML diagram, and they
are also an affective
technique to document the flow of activites for each use case, yang terjemahannya adalah activity diagram merupakan sebuah
31 standar UML diagram, dan juga merupakan teknik untuk mendokumen arus aktifitas untuk setiap use case. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa activity diagram merupakan sebuah standar UML diagram, dan juga merupakan teknik untuk mendokumen arus aktifitas untuk setiap use case. 2.2.7. System Sequence Diagram 2.2.7.1. Pengertian Sequence Diagram Menurut Satzinger (2009:255), AnSSD is normally used in conjunction with the use case description to help document the detail of a single use case or scenario within a use case. Yang terjemahaannya adalah SSD digunakan yang berhubungan dengan deskripsi use case untuk membantu dokumen detail dari kasus atau skenario dalam use case.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa System Sequence Diagram (SSD) adalah urutan pesan antara aktor ekternal dan sistem use case atau skenario. 2.2.8. Pengertian Key dan Foreign Key Menurut Satzinger:(2012:347),”A key is an attribute or set of attributes, the values of which occur only once in all the rows of the table”, yang terjemahannya adalah : Key adalah atribut atau himpunan atribut, nilai-nilai yang terjadi hanya sekali dalam sebuah baris dari table. Menurut Shelly-Rosenblatt (2012:402), foreign key adalah bidang atau kombinasi dari bidang yang unik dan minimal mengidentifikasi anggota tertentu dari suatu entitas. Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:491), foreign key adalah nilai bidang disimpan dalam satu table database relasional
32 yang juga ada sebagai nilai kunci utama dalam table lain database relasional. 2.2.9. Pengertian SQl Menurut Deliana (2009:20), SQL (Structured Query Language ) adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional, bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar yang dipergunakan dalam manajemen basis data relasional.
Menurut Connoly dan Begg (2010:184), “SQL (Structured Query Language) is an example of a transfrom-oriented language or language that is designed to used the relationship to turn inputs into outputs desired”. Yang terjemahannya adalah SQL (Structured Query Language) adalah contoh dari transform-oriented language atau bahasa yang di desain dengan menggunakan relasi untuk mengubah input menjadi output yang diinginkan.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengubah input menjadi output yang diinginkan oleh user. 2.2.10. Pengertian Web Server Menurut Ir. Yuniar Supardi (2010:2) “Web server merupakan perangkat lunak yang mengolola (mengatur) permintaan user dari browser dan hasilnya dikembalikan ke browser. Contoh web server, adalah IIS ( internet information services) produk microsoft corp”.
2.2.11. Pengertian XAMPP Menurut Yogi wicaksono (2010:7) “XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah
33 data MySQL dikomputer local”. XAMPP berperan sebagai server web pada komputer anda.XAMPP juga dapat disebut sebuah CPanel server virtual, yang dapat membantu anda melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet. 2.2.12. Pengertian PHP (PHP Hypertext Prosesor) Menurut Diar Puji Octavian (2010:31) “PHP (PHP Hypertext Prosesor) adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemograman berbasiskan kode-kode (script) yang di gunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu: 1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server misalnya: Apache. 2. Kode PHP dapat diletakan dan dijalankan di web server. 3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses data bases, seperti: MY SQL, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain. 4. Merupakan software yang bersifat open source. 5. Gratis untuk didownload dan digunakan. 6. Memiliki sistem multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix, Windows, dan lain-lain. Dengan menggunakan PHP, selain memberikan keuntungan seperti pada beberapa point diatas, juga didukung oleh banyak komunitas.Hal ini yang membuat PHP terus berkembang. Selain itu, anda dapat belajar lebih banyak lagi tentang tips dan trik penggunaannya dari berbagai komunitas, lembaga pendidikan, ataupun melalui media internet. 2.2.13. Pengertian Story Board Menurut Satzinger (2012:184),Storyboarding is sequence of sketches of the display screen during a dialog, yang terjemahannya adalah : Storyboard adalah urutan sketsa dari tampilan layar saat dialog.
34 Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa story board adalah sebuah sketsa untuk mengatur jalannya proses bisnis dalam perusahaan secara berurutan. 2.3 Kerangka Berpikir Kerangka berpikir dari proses penulisan skripsi yang dipakai dapat digambarkan sebagai berikut :
Tahap pengumpulan data
Pemilihan Topik Pengumpulan data: • •
Studi Pustaka Wawancara
Tahap Analisis
Analisis Sistem
Analisis SWOT
Tahap Perancangan
Desain sistem Membuat Design
Aplikasi web Gambar 2.8 Kerangka Pikir