BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Umum Untuk menunjang informasi dan data yang berhubungan dengan topik yang diangkat di dalam penyusunan Tugas Akhir ini dilakukan berbagai macam cara seperti mencari literatur dari internet, observasi di tempat dan wawancara dengan beberapa penjual.
2.1.1 Literatur Literatur merupakan salah satu observasi untuk pencarian data yang sangat umum dari mengenai Pasar Kue Subuh Senen.
2.1.1.1 Sejarah Pasar Kue Subuh Senen Berawal pada tahun 1983, Pasar Kue Subuh Senen menjadi tempat menjajakan makanan kecil yang terbagi menjadi empat blok, yaitu Blok 1 yang berlokasi dekat parkiran motor, sedangkan blok ke2 sampai ke-4 berada di bagian samping Pasar Senen. Kini keberadaannya semakin rapi walaupun masih tampak sampah berceceran. Buka setiap hari mulai dari pukul 18.00 sore dan tutup sekitar 08.00 pagi esok harinya. Pasar subuh dapat menjual sampai 1000 – 2000 buah kue dalam semalam tergantung dari masing-masing pedagang, dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp 1.000 – Rp 5.000. Harga jual kue yang relatif murah, rata-rata para pembeli serta pelanggan kue subuh ialah orang-orang yang memesan maupun membeli langsung dalam jumlah banyak untuk dijual kembali atau untuk hidangan acara kantor, arisan dan lainnya. Menjadi sebuah kebutuhan pangan para masyarakat yang harus dilengkapi dan kebiasaan gaya hidup di perkotaan yang menuntut waktu cepat dan kemudahan dalam kesibukan, pasar kue subuh menjadi salah satu alternatif pelengkap masyarakat Jakarta untuk memenuhi kebiasaan tersebut.
3
4 2.1.2 Wawancara Pasar Kue Subuh Senen menjadi salah satu tumpuan hidup para pedagang dan karywannya serta dapat membuka lapangan pekerjaan baru untuk mereka yang ingin mencari pendapatan tambahan dengan menjadi reseller, dan bagaimana mereka menawarkan kemudahan untuk para pekerja kota menikmati hidangan sederhana di tengah kesibukan Jakarta maka dilakukan wawancara dengan Pak Simon (koordinator Pasar Senen), Ibu Bella (pedagang kue) dan Andi (reseller). Berikut kesimpulan dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
Mengapa tertarik dengan berjualan makanan? Awalnya hanya mencoba-coba mencari pendapatan tambahan dari kegiatan lain namun kurang berhasil sampai akhirnya melihat peluang dari keseharian perkantoran pada pagi dan sore hari sehingga mencoba untuk membuat sendiri dan agen luar yang lama kelamaan kebutuhan hidup bisa tercukupi dari berjualan kue.
Faktor apa yang membuat ini terus bertahan? Dari semakin banyaknya reseller yang tersebar di Jakarta dan pelanggan yang masih setia. Kebutuhan untuk makan itu tidak bisa dihindari apalagi jika berurusan untuk menghemat uang makan pasti ada saja yang membeli.
Dengan semakin banyaknya pedagang yang menjual panganan yang sama, bagaimana menyikapinya? Sekarang sudah ada sekitar 1000 pedagang termasuk pemasok luar yang berjualan di Senen. Celah untuk mencari peruntungan selalu ada, yang membedakan ramai atau tidaknya lapak adalah kualitas rasa, lokasi yang dapat menarik perhatian konsumen serta pendekatan verbal dengan pengunjung.
Berapa untung yang didapat? Keuntungan bersih yang didapat setiap hari sekiranya bisa mencapai Rp. 1.000.000 di hari biasa namun saat akhir pekan bisa medapat dua kali
5 lipatnya. Untuk reseller biasanya dengan mengeluarkan minimal Rp 200.000 – Rp 500.000 sudah bisa mendapat berbagai macam pilihan kue, gorengan dan makanan kukus seperti lontong dan bacang. Dengan modal tersebut bisa mendapatkan untung berkisar Rp 250.000 – Rp 400.000 perhari.
Sudah berapa lama berjualan? Rata-rata pedagang pasar subuh ini sudah berjualan selama 20 tahun dan yang menjadi reseller rata-rata sudah 5 – 10 tahun. Sudah ada yang memiliki pabrik rumahan sendiri tetapi mereka juga masih ada yang membeli dari pemasok untuk kue basah. Ada juga yang memspesialiskan diri dalam jualannya, seperti yang hanya menjual kue lapis, siomay atau macam-macam bacang dan lontong sehingga mereka dapat memfokuskan kualitas makanan yang mereka jual.
Ramai pada jam-jam berapa saja? Pasar subuh mulai ramai pada saat tengah malam menuju subuh karena pada saat itulah hidangan yang baru, baru diantarkan lagi dari pemasok. Biasanya reseller juga menyiasati jam-jam tersebut untuk berbelanja sehingga saat dijual saat pagi harinya kemungkinan masih bisa bertahan lama, begitu juga jika ada acara besar.
2.2 Tinjauan Khusus 2.2.1
Definisi Buku Dalam perancangan proyek tugas akhir ini, buku adalah hal yang
paling memungkinkan untuk dibuat sebagai media penyampaian cerita tentang salah satu kehiruk-pikukan Jakarta; Pasar Kue Subuh ini. Buku memiliki peran yang sangat penting di hadapan masyarakat sebagai media komunikasi atau penyampaian pesan-pesan yang terkumpul menjadi satu sebagai
media
edukasi
masyarakat,
selain
menjadi
media
yang
menyampaikan informasi buku juga dapat menjadi barang-barang koleksi bagi para pembaca. Definisi buku dalam ‘Kamus Besar Bahasa Indonesia’ adalah susunan atau kumpulan dari gabungan kertas-kertas dalam ukuran tertentu
yang
salah
satu
fungsinya
sebagai
bentuk
penyimpanan
6 data/pengetahuan/sejarah suatu bangsa serta sebagai sumber referensi yang dibutuhkan banyak kalangan.
2.2.2
Definisi Publikasi Publikasi adalah industri yang mendukung desain suatu buku. Dan arti
kata publishing sendiri adalah untuk menyatakan ide-ide atau gagasangagasan didepan umum, secara terbuka dan membuat ide-ide atau gagasangagasan tersebut diketahui oleh dan secara umum. (Jennings, Simon. The Complete Guide to Advanced Illustration and Design, 1988).
2.2.2.1 Struktur Buku Publikasi Menurut Yongky Safanayong dalam buku Desain Komunikasi Visual Terpadu, sebuah buku publikasi memiliki struktur sebagai berikut:
Cover (Hard cover dan soft cover) •
Jaket buku (untuk hard cover)
•
Cover depan / muka - Judul, sub judul, pengarang / penulis / editor - Logo penerbit, judul seri
•
Punggung (tulisan dibaca dari atas kebawah) - Judul, penulis - Logo penerbit
•
Cover Belakang - Biografi penulis dan blurb - Barcode dan ISBN / ISSN
•
Flap jaket - Uraian singkat atau teaser copy (pada flap depan) - Biografi penulis dan potret (pada flap belakang) - ISBN
•
Endpaper atau inside cover depan dan belakang
7
Halaman Pendahuluan (preliminary) •
Preliminary blank
•
Half Title
•
•
•
-
Judul (biasanya ditempatkan setelah endpaper)
-
Review, uraian singkat penulis atau teaser copy
Frontispiece (contoh: left of title page) -
Sebuah gambar dengan keterangan
-
Setelah half title
Judul halaman (title page) -
Judul, subjudul, judul seri dan penulis
-
Penerbit, tempat publikasi
Hal imprint (verso of title page) -
© copyright nama pemilik, tahun publikasi
-
Informasi reprint: nomor reprint, tanggal
-
ISBN
-
Detail
produksi,
seperti
nama-nama:
editor,
deasiner, manajer produksi, percetakan. -
Colophon: detil tipografis dan reproduksi, seperti jenis huruf dan kertas yang digunakan, proses pencetakan yang dipilih, edisi, fotografi, desain. (colophon bisa pada halaman bagian depan atau belakang)
-
Dedikasi atau kuotasi
-
Foreword (oleh penulis tamu)
-
Daftar isi, daftar ilustrasi, daftar tabel (diawali dengan angka romawi pada halaman isi)
-
Kata pengantar
-
Penghargaan (penulis atau penerbit berterimakasih pada kontributor atau penasehat)
-
Bagaimana menggunakan buku ini (tidak selalu ada)
-
Intorduksi
8 -
Glosari
(apabila
singkat,
umumnya
dibagian
belakang setelah teks selesai)
Daftar singkatan yang digunakan dalam teks.
Teks Halaman 1 (angka arabik mulai dari sini), bagian-bagian dibagi dalam bab (chapter). Halaman 1 selalu disebelah kanan (recto), bisa juga bagian dari judul, jadi apabila bab mulai dari halaman recto, halaman 3 menjadi judul bab pertama dan halaman pertama dari teks sebenarnya. Apabila bab mulai pada halaman verso (kiri) atau recto (kanan), halaman 2 akan menjadi bab judul pertama dan halaman pertama teks. Halaman sub judul selalu mulai pada halaman recto (kanan). Dan sering diberi warna blok penuh untuk mengenal lebih cepat apabila pembaca membuka lembaran secara cepat.
The Endmatter •
Informasi tambahan
•
Appendix
•
Referensi (atau pada akhir tiap bab)
•
Sumber ilustrasi (atau dibawah acknowledgements) atau dalam keterangan
•
Glosari
•
Bibliografi
•
Indeks
•
Colophon
(Yang tertulis pada preliminary, teks dan the endmatter, penerapannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan desain.)
9 2.2.3
Definisi Essai Fotografi Menurut Liz Masoner, essai fotografi adalah satu set atau serangkaian
foto-foto yang dimaksudkan untuk menceritakan sebuah cerita atau membangkitkan
serangkain
emosi,
sebuah
cara
fotografer
untuk
menunjukkan lebih banyak cerita yang bisa disampaikan dalam satu foto. Sebuah foto essai sering menunjukkan gambar dalam tahap emosional yang mendalam. Bisa berisikan foto-foto dengan keterangan atau hanya foto saja.
2.2.4
Landasan Teori 2.2.4.1 Teori Desain Komunikasi Visual Dalam buku Communication Design: Principles, Methods, and Practice yang ditulis oleh Jorge Frascara (Frascara,2004), tujuan utama dari Desain Komunikasi Visual adalah mengkomunikasikan pesan spesifik dan mendapatkan respon sesuai dengan yang diharapkan.
2.2.4.1.1 Fungsi Dasar Desain Komunikasi Visual Seiring perkembangan zaman Desain Komunikasi Visual memiliki tiga fungsi dasar. •
Desain Komunikasi Visual sebagai Sarana Identifikasi Fungsi dasar dari Desain Komunikasi Visual adalah sebagai sarana identifikasi. Identitas seseorang atau produk bisa menjelaskan berbagai macam informasi, seperti nama, asal, target, kualitas, dan lain-lain.
•
Desain Komunikasi Visual sebagai Sarana Informasi dan Instruksi Sebagai sarana informasi dan instruksi, Desain Komunikasi Visual bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah, posisi dan skala. Informasi akan berguna apabila dikomonukasikan kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat, dalam bentuk yang dapat dimengerti, dan dipresentasikan secara logis dan konsisten.
10 •
Desain Komunikasi Visual sebagai Sarana Presentasi dan Promosi Desain Komunikasi Visual bertujuan menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian dari mata dan membuat pesan tersebut dapat diingat.
2.2.4.2 Teori Tata Letak (Layout) Pada dasarnya layout dapat dijabarkan seperti tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep atau pesan yang dibawanya. Penggunaan layout yang baik dapat memudahkan pembaca dalam menerima informasi
dan
data.
(Rustan,
Surianto.
Layout,
Dasar
&
Penerapannya, 2008).
2.2.4.2.1 Prinsip Layout Prinsip dasar layout adalah juga prinsip dasar desain, yaitu: •
Sequence / Flow / Urutan / Hierarki Membuat prioritas dan mengurutkan dari yang harus dibaca pertama sampai terakhir. Sequence dapat dicapai dengan
emphasis.
Kecenderrungan
pembaca
adalah
membaca dengan sequence seperti huruf Z, C, L, T, I, dan banyak lainnya. •
Emphasis / Penekanan Salah satu pembentuk emphasis adalah kontras yang dapat membangun sequence dapat dicapai dengan emphasis. Lewat elemen layout yang mengandung pesan-pesan yang unik, emosial, efeknya akan lebih kuat dalam menarik orang unutk membaca.
11 •
Balance / Keseimbangan Pembagian berat yang merata pada suatu bidang layout, bukan berarti seluruh bidang layout harus dipenuhi dengan elemen, tetapi lebih pada menghasilkan kesan seimbang dengan
elemen-elemen
yang
dibutuhkan
dan
meletakkannya pada tempat yang tepat. Balance ada dua macam, yaitu balance simetris yang dapat dibuktikan dengan tepat secara matematis dan balance asimetris yang lebih bersifat optis dan dapat memberi kesan movement sehingga lebih dinamis dan tidak kaku. •
Unity / Kesatuan Elemen-elemen layout harus saling berkaitan dan disusun secara tepat. Tidak hanya dalam hal penampilan, unity di sini juga mencakup selarasnya elemen-elemen yang terlihat secara fisik dan pesan ingin disampaikan dalam konsepnya.
2.2.4.3 Teori Sistem Grid Penggunaan grid sebagai pengatur sistem adalah sebuah ekspresi sikap mental tertentu yang menunjukkan bahwa desainer dapat membuat karyanya dalam bahasa yang konstruktif dan berorientasi. Dengan mengatur latar dan bidang dalam sebuah bentuk grid, desainer dapat menaruh teks, foto, dan diagram yang sesuai dengan kriteria objektif dan fungsi. Ukuran gambar ditentukan untuk kepentingan subjek. Pengurangan jumlah elemen visual yang 4digunakan
dan dimasukkannya dalam sebuah sistem grid dapat
menciptakan sebuah perencaan yang terpadu, mudah dimengerti dan jelas, dan menunjukkan kerapihan desain. Kerapihan ini digunakan untuk menambah kepercayaan sebuah informasi dan menimbulkan keyakinan. (Brockmann, Josef Müller, Grid System in Graphic Design, 1999).
12 2.2.4.3.1 Jenis-Jenis Sistem Grid Dengan menyesuaikan fungsinya, menurut sistem grid terbagi dari 4 macam pilihan. (Samara, Timothy, Making and Breaking the Grid, 2002): •
Manuscript Grid Disebut dengan manuscript dikarenakan area persegi yang besar
mengambil
ruang
dalam
satu
format
saja.
Manuscript grid cocok digunakan untuk teks yang berkesinambungan, seperti buku novel, esai panjang dan bisa juga untuk postingan blog.
Dengan menyesuaikan margin, desainer dapat bermain dengan layout. Margin yang lebar – membuat blok teks lebih sempit, dapat membantu mata untuk fokus pada teks dan menciptakan rasa tenang dan stabil. Margin yang sempit – memaksa blok teks ke tepi format menciptakan ketegangan diantara satu dengan lainnya. Blok teks asimetris dapat menambahkan ketertarikan visual dan meninggalkan ruang kosong dengan blok besar di satu sisi memungkinkan mata untuk beristirahat. •
Column Grid Column grid baik ketika digunakan untuk memutuskan sebuah informasi. Misalnya jika memasukan sebuah kutipan atau gambar di dalam desain sehingga dibutuhkan satu atau beberapa kolom untuk kutipan, gambar dan keterangan gambar.
Kolom dapat bergantung pada satu sama lain, berdiri sendiri, atau dilewati dengan elemen desain. Hal ini membuat fleksibilitas yang besar saat menata informasi pada halaman. Lebar kolom harus bergantung pada beberapa unsur dalam desaian, seperti ukuran teks, foto,
13 dan atau elemen visual lainnya. Kolom harus dibuat senyaman mungkin untuk membaca dan menghindari berlebihnya tanda hubung di akhir baris. Ketika margin lebih luas dari gutter antar kolom, maka mata akan dipandu ke dalam kolom dan tensi membaca berkurang dan begitu juga sebaliknya. •
Modular Grid Modular Grid seperti column grid dengan penambahan baris. Kolom dan baris dan gutter diantara keduanya membuat matriks sel atau model. Modular grid baik digunakan untuk proyek yang memerlukan kontrol dalam penataannya. Proporsi margin akan dianggap ideal pada saat modul dan proporsi gutter yang saling berkaitan. Kepraktisan dalam mengontrol yang ditawarkan dari modular grid dapat mengembangkan sebuah estetika dan makna tersendiri di dalam layout.
•
Hierarchical Grid Hierarki grid biasanya digunakan untuk melayout web yang lebih didasarkan pada penempatan yang masih sesuai dengan kebutuhan informasi.
Proporsi yang biasanya
digunakan dalam hierarki grid cenderung bervariasi.
2.2.4.4 Teori Tipografi Tipografi sangat berkaitan erat dengan layout. Teks selain bisa menjadi elemen visual, teks juga memberi segala informasi yang dibutuhkan target audience. Huruf atau layout yang sudah didesain dengan akurat dan indah belum tentu efektif sebagai penyampaian pesan. Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan tipografi adalah legibility
agar
pembaca mudah dikenali dan dibedakan dengan jelas satu sama lain, lalu ada readability, kemudahan dalam membaca suatu teks. (Rustan, Surianto. Huruf, Font dan Typography, 2011).
14 2.2.4.5 Teori Fotografi Jalanan Menurut Thomas Leuthard, street photography adalah dokumentasi kehidupan umum yang diambil secara jujur. Tidak ada pengaturan, tak seorang pun diminta dan tak akan pernah terjadi lagi. Fotografi jalanan merupakan aliran dari fotografi yang lebih mengutamakan subjek (point of interest) di ruang publik.
2.2.4.6 Teori Warna Menurut Surianto Rustan dalam bukunya Mendesain Logo, disadari atau tidak, warna memainkan peran yang sangat besar dalam mengambil keputusan saat membeli barang atau dapat mempengaruhi emosi manusia. Penilitan yang dilakukan oleh Institue for Color Research di Amerika menemukan bahwa sesorang dapat mengambil keputusan terhadap orang lain, lingkungan maupun produk dalam waktu 90 detik. Berikut makna-makna dalam warna: •
Hitam: klasik, baru, formal, elegan, kaya, gaya, profesional, modern, kekuatan, dukacita, kejahatan, depresi, ketakutan, kematian, serius, anarki, misteri.
•
Putih: netral, suci, bersih, damai, kehormatan, kebenaran, harapan, lemah lembut, kosong, simpel, dingin, perkawinan, salju, innocence, aman.
•
Abu-abu: elegan, keamanan, stabil, bijaksana, kehausan, polusi, urban, bosan, masa lalu, seimbang, netral, formal, kebusukan, renta.
•
Merah: perayaan, kekayaan, kuat, energi, api, cinta, roman, panas, sombong, ambisi, bahaya, perang, radikal, setan, tenaga, menonjol, darah, agresi.
•
Biru: produktif, damai, idealisme, dingin, bersih, sejuk, kesatuan, harmoni, laut, langit, bijaksana, bangsawan, air, es, setia, teknologi.
•
Hijau: sakit, tenang, lingkungan, kesuburan, muda, narkoba, pembaruan, stabil, hidup, kekayaan, rumput, murah hati, tulus.
•
Kuning: gembira, ceria,
optimis, harapan, persahabatan, optimis,
idealisme, liberalisme, bergaul, serakah, lemah, feminim. •
Ungu: bangsawan, iri, harga diri, romantis, sensual, kehalusan, bijaksana, kerajaan, tidak senonoh, kebingungan.
15 •
Jingga: kebahagiaan, energi, antusiasme, keseimbangan, panas, api, emosi berlebih, peringatan, bahaya, kesenangan.
•
Cokelat: tenang, alam, kesuburan, desa, tradisi, bosan, berat, miskin, kasar, fasisme, berat, membumi.
•
Pink: feminim, kagum, simpati, sukacita, cinta, roman, kekanakan, perkawinan.
2.3 S.W.O.T. 2.3.1
Strengths -
Pasar subuh masih digemari karena harganya yang murah dan berbagai jenis makanan ada di sana.
-
Suasana akan keakraban antar penjual dan pembeli masih terasa
-
Bisa menjadi panduan wisata kuliner jajanan pasar dan peluang pekerjaan di Jakarta
2.3.2
Weaknesses -
Harus teliti dalam memilih karena rasa dan kualitas bisa berbeda antar pedagang satu dengan yang lainnya
-
Masih kurangnya minat membaca dalam berbentuk buku dan memaknai isi dari buku essai fotografi
2.3.3
Opportunities -
Membuka peluang untuk menambah penghasilan
-
Memudahkan konsumen untuk langsung membeli jajanan dalam jumlah banyak
-
Memberikan penggambaran dan motivasi dalam bentuk sesuai realita yang ada
2.3.4
Threats -
Persaingan yang ketat karena hampir semua pedagang memiliki jajanan yang sama
-
Harga bahan produksi yang terus naik
-
Semakin banyak pasar subuh yang tersebar di kota
-
Kurangnya daya beli masyarakat dalam membeli buku, khususnya buku yang berisikan dengan fotografi
16