7
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Sistem Informasi Layanan 2.1.1
Pengertian Sistem Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2001, p1076 ), sistem adalah: 1) Seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. 2) Susunan yang teratur dari pandangan, teori, asa, dsb; sistem pemerintahan Negara (demokrasi, totaliter, parlementer, dsb). 3) Metode, misalnya metode pendidikan ( klasikal, individual, dsb ). Menurut McLeod ( 2004, p9 ), sistem adalah sekelompok elemen – elemen yang berintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Mulyadi ( 2001, p5 ), sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut suatu pola yang terpadu untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan perusahaan. Menurut James A. O’Brien ( 2005, p29 ), sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam transformasi yang teratur.
8 Menurut Wilkinson ( 2000, p6 ), sistem adalah kumpulan kelompok yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Pendapat lain mengenai sistem dikemukakan oleh Romney ( 2003, p2 ), yakni kumpulan dari dua atau lebih komponen yang berhubungan yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Hampir semua sistem dibagi lagi menjadi subsistem– subsistem yang lebih kecil, masing – masing menampilkan suatu fungsi spesifik yang penting dan mendukung sistem yang lebih besar. Sedangkan menurut Hall ( 2001, p8 ), sistem adalah sekelompok, dua atau lebih komponen yang saling berkaitan atau subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan. Dari beberapa definisi yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari satu atau lebih komponen yang saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan cara memproses input sehingga menghasilkan suatu output.
2.1.2
Pengertian Informasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2001, p432 ), informasi adalah : 1) Penerangan. 2) Keterangan; pemberitahuan; kabar atau berita.
9 3) Keseluruhan makna yang menunjang amanat, telah terikat didalam bagian amanat – amanat itu. Menurut Hall ( 2001, p14 ), informasi dapat menyebabkan user melakukan suatu tindakan yang dapat ia lakukan atau tidak lakukan. Dimana dalam hal ini informasi ditentukan oleh efeknya pada pemakai, bukan oleh bentuk fisiknya. Menurut Wilkinson ( 2000, p5 ), informasi adalah inteligen yang berarti dan berguna untuk orang – orang yang terlibat didalamnya. Informasi bernilai bagi perusahaan dan manajer – manajernya karena berperan penting dalam pembuatan keputusan dan mempengaruhi tindakan yang diinginkan.
Biasanya informasi dihasilkan dari
pemrosesan data. Data adalah fakta dan gambaran dasar dan bahkan simbol – simbol yang bersama-sama membentuk input menjadi suatu sistem informasi. Menurut James A. O’Brien ( 2005, p38 ), informasi adalah data yang telah diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi para pemakai akhir tertentu. Menurut Jogiyanto ( 2001, p8 ), informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Sumber dari informasi adalah data yang merupakan
kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan yang nyata.
10 Menurut Mcleod ( 2004, p12 ), informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti. Agar suatu informasi dapat berguna dalam suatu pengambilan keputusan maka informasi harus memiliki syarat – syarat sebagai berikut : 1. Reliable ( dapat dipercaya ) Berarti informasi harus lengkap dan mengandung kebenaran serta keamananya terjamin. 2. Timely ( tepat waktunya ) Berarti informasi yang diterima oleh user tidak boleh terlambat, karena informasi menjadi tidak berguna bila telah usang dan tidak memiliki nilai lagi.
Informasi juga merupakan dasar dalam
pengambilan keputusan, apabila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berdampak fatal bagi perusahaan 3. Relevan ( cocok dan sesuai ) Berarti informasi harus memiliki hubungan dengan persoalan yang sedang dihadapi.
Bila informasi tersebut tidak memiliki
hubungan dengan persoalan yang dihadapi maka informasi tersebut menjadi tidak berguna. 4. Complete ( lengkap ) Berarti informasi yang diterima oleh user harus lengkap agar dapat mendukung user dalam mengambil suatu keputusan.
11 5. Understandable ( dapat dimengerti ) Berarti informasi yang dihasilkan atau diperoleh haruslah dapat dimengerti
oleh
user,
sehingga
dapat
dipergunakan
untuk
kepentingan pengambilan keputusan. Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diproses dan diorganisasikan kemudian ditempatkan dalam suatu konteks tertentu sehingga dapat berguna bagi end user dari suatu sistem dalam mengambil keputusan.
2.1.3
Pengertian Sistem Informasi Menurut James A. O’Brien ( 2005, p5 ), sistem informasi adalah merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Menurut Wikipedia ( http://id.wikipedia.org/wiki/sistem informasi ), sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data. Menurut Hall ( 2001, p7 ), sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para pemakai. Maka, secara keseluruhan dapat disimpulkan sistem informasi adalah komponen yang saling berhubungan dan yang terdiri dari
12 manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi dan data yang dapat menghasilkan informasi yang digunakan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
2.2
Pengertian dan Karakteristik Jasa
2.2.1
Pengertian Jasa Dalam ilmu ekonomi, jasa adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang – barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Banyak ahli yang mendefinisikan "jasa" diantaranya adalah : 1.Phillip Kotler Adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip intangibel dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun.
Produksinya bisa
terkait dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk fisik. 2.Adrian Payne Adalah aktivitas ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen ( nilai atau rnanfaat ) intangibel yang berkaitan dengannya, yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan.
Perubahan daiam
kondisi bisa saja muncul dan produksi suatu jasa bisa memiliki atau bisa juga tidak mempunyai kaitan dengan produk fisik.
13 3.Christian Gronross Adalah proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas intangible yang biasanya ( namun tidak harus selalu ) terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa dan atau sumber daya fisik atau barang dan atau sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas masalah pelanggan".
Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan kerapkali
terjadi dalam jasa, sekalipun pihak – pihak yang terlibat mungkin tidak menyadarinya. Selain itu, dimungkinkan ada situasi di mana pelanggan sebagai individu tidak berinteraksi langsung dengan perusahaan jasa.
2.2.2
Karakteristik Jasa
Seringkali dikatakan bahwa jasa memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari barang atau produk – produk manufaktur.
Empat
karakteristik yang paling sering dijumpai dalam jasa dan pembeda dari barang pada umumnya adalah ( Payne, 2001, p9 ): 1. Tidak berwujud Jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud, berarti jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, dicicipi atau disentuh seperti yang dapat dirasakan dari suatu barang. 2. Heteregonitas Jasa merupakan variabel non – standar dan sangat bervariasi.
Artinya,
karena jasa itu berupa suatu unjuk kerja, maka tidak ada hasil jasa yang sama
14 walaupun dikerjakan oleh satu orang. Hal ini dikarenakan oleh interaksi manusia ( karyawan dan konsumen ) dengan segala perbedaan harapan dan persepsi yang menyertai interaksi tersebut. 3. Tidak dapat dipisahkan Jasa umumnya dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan, dengan partisipasi konsumen dalam proses tersebut. Berarti, konsumen harus berada di tempat jasa yang dimintanya, sehingga konsumen melihat dan bahkan ikut ambil bagian dalam proses produksi tersebut. 4. Tidak tahan lama Jasa tidak mungkin disimpan dalam persediaan. Artinya, jasa tidak bisa disimpan, dijual kembali kepada orang lain, atau dikembalikan kepada produsen jasa dimana ia membeli jasa. 2.3
Pengertian Freight Forwarder Freight forwarder
atau forwarding agent menurut Hutabarat (1995,
p147) dapat diterjemahkan sebagai biro perjalanan untuk barang atau jasa angkutan terpadu lebih tepat digunakan sebagai arsitek transportasi. Peranan dari Freight forwarder adalah: 1) Memberikan saran kepada pemakai jasa alat angkutan yang tercepat dan termurah. 2) Membantu dalam membuka pasaran baru suatu komoditi. 3) Memberi saran dalam hal pengepakan yang murah, aman, dan efisien.
15 4) Membantu pemilik barang agar semua ketentuan perdagangan luar negeri dan L/C dapat dilaksanakan dengan tepat, termasuk kelengkapan dokumen pengangkutan yang diperlukan. 5) Memilih alat angkutan yang terbaik bagi si pemakai jasa. 6) Mengusahakan efisiensi antara lain dalam hal pengelompokan barang dan produktifitas yang tinggi sehingga menekan biaya yang akan ditanggung pemilik barang. 7) Mengatur atau memberikan saran–saran dalam pengasuransian barang selama dalam perjalanan dan membantu penyelesaian klaim. 8) Mengawasi barang-barang supaya tetap dalam keadaan utuh dan kondisi baik. 9) Membantu mengamankan barang di pelabuhan tujuan. 10) Membantu menyediakan gudang yang representative sebelum atau sesudah barang diangkut dan mengorganisasikan pendistribusian barang. 11) Membantu eksportir atau importir dalam menyelesaikan tugasnya dalam Membantu
eksportir
dalam
penyelesaian
urusan–urusan
pabean,
penyelesaian dalam bongkar muat barang dan penyerahan barang tepat pada waktunya. Perusahaan ekspedisi muatan kapal laut (EMKL) menurut Hutabarat (1995, p147) adalah perusahaan yang bidang usahanya secara khusus adalah dalam bidang ekspedisi muatan kapal laut. Perusahaan EMKL berbentuk badan hukum Indonesia yang memiliki modal dasar dan modal kerja yang dapat
16 menjamin kelancaran usahanya. Disamping harus mempunyai izin usaha tetap, EMKL harus memiliki keahlian dibidang: 1) Dokumen muatan dan kepabeanan. 2) Pelayaran dari pintu ke pintu ( door to door service). 3) Pembukuan. Peranan dari EMKL adalah mengurus dokumen dan pekerjaan yang menyangkut penerimaan muatan yang akan diangkut melalui laut untuk diserahkan kepada perusahaan pelayaran untuk kepentingan pemilik barang. Dalam melakukan tugasnya EMKL atau EMKU memerlukan surat kuasa penuh dari yang memerlukan bantuan jasanya. Untuk selanjutnya merupakan perusahaan itu sendiri untuk mempercepat proses penyelesaiannya dan tugas tersebut berakhir pada tahap sesuai kuasa yang diberikan 2.4
Pengertian Freight on Board
Freight on board, atau free on board ( FOB ); pengiriman berarti eksportir menyampaikan barang di lokasi yang ditentukan (dan pada naik ke kapal).
Ini berarti ada biaya untuk memuat dan memukul, termasuk
pengamanan kargo tidak bergerak ke dalam kapal terus, menempelkan sesuatu dibawah kargo sehingga terlindung dari kontak dengan dua bawah untuk mencegah slipping, dan perlindungan terhadap kerusakan dari kondesasi, akan dibayar oleh eksportir. Contoh adalah, FOB kunming Airport ( eksportir yang memberikan barang di bandara kunming) dan membayar untuk kargo yang akan dimuat dan aman dipesawat. Ini berarti sebuah eksportir terikat untuk
17 menyerahkan barang di Bandara kunming pada biaya dan pengeluaran. Dalam hal ini, pengiriman dan biaya lainnya untuk keluar lintas adalah yang di tanggung oleh importir. Dan biaya pengiriman ( C & F, CFR, cnf): (dengan asuransi harus dibyar oleh importir). Exporter membayar pengiriman laut / udara biaya pengiriman ke lokasi yang ditentukan. Contoh, C & F Los Angeles ( eksportir yang membayar pengiriman laut / udara biaya pengiriman ke Los Angeles). Banyak operator pengiriman ( Seperti UPS, DHL, FedREx) menawarkan jaminan pada pengiriman kali. Yang dikenal sebagai GSR jaminan atau ”terjamin layanan pengembalian dana”. Artinya, jika bidang yang tidak disampaikan pada waktunya, maka pelanggan berhak untuk mengembalian dana pada biaya pengiriman. Biaya, asuransi, dan pengiriman ( CIF ): asuransi dan pengiriman semuanya dibayar oleh eksporitr ke lokasi yang ditentukan. Contoh, CIF Los Angeles ( eksportir yang membayar laut pengiriman / biaya pengiriman udara ke Los Angeles termasuk asuransi).
2.5
Teori Pengiriman Barang
Di bawah ini akan di jelaskan secara singkat mengenai beberapa pengertian penting yang berkaitan dengan pengiriman barang yaitu :
18 1) Shipping / Shipment adalah kegiatan pengiriman barang yang melibatkan shipper, penyedia jasa, consignee, dan armada pengangkutan mintra bisnis penyedia jasa pengiriman barang. 2) Shipping instrustion ( SI ) adalah surat perintah pengiriman barang yang diberikan oleh shipper kepada pihak penyedia jasa pengiriman barang. 3) Shipper adalah pelanggan retail atau korporat yang memanfaatkan jasa layanan pengiriman barang. 4) Consignee adalah penerimaan barang dari shipper melalui penyedia jasa layanan pengiriman barang. 5) Agent adalah pihak penyedia jasa layanan pengiriman barang yang betanggung jawba atas pengiriman barang setelah barang berangkat dari bandara atau pelabuhan untuk selanjutnya dikirimkan kepada consignee. 6) Notify party adalah pihak yang bertanggung jawab atas penerimaan barang. 7) Airway bill adalah surat tanda bukti pengiriman barang dengan tanda nomor tertentu yang telah di setujui oleh pihak penyedia jasa pengiriman barang dan armada pengangkutan udara mitra bisnisnya. Airway bill dikenal juga sebagai Surat Muatan Udara. 8) Bill of Lading ( B/L ) adalah surat tanda bukti pengiriman barang dengan tanda nomor tertentu yang telah disetujui oleh pihak penyedia jasa pengiriman barang dan armada pengangkutan laut mitra bisnisnya. 9) House Bill of Lading adalah surat tanda bukti pengiriman barang yang dibuat oleh pihak PT. Sentra Distribusi Kargo dan dikirim ke pihak agent dan shipper.
19 10) Tracking adalah kegiatan menampilkan informasi barang shipper melalui suatu media tertentu. Tujuannya adalah memberikan status informasi pengiriman barang yang dibutuhkan oleh shipper mengenai barang kirimannya. Kegiatan tracking ini dilakukan oleh shipper, bukan oleh pihak penyedia jasa pengiriman barang ; pihak penyedia jasa hanya menyediakan status informasi pengiriman yang dibutuhkan oleh para shipper. 11) Invoice adalah surat tagihan jasa pengiriman barang yang di keluarkan oleh pihak penyedia jasa pengiriman barang kepada shipper. 2.6
Analisis Sistem
Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p176) analisi sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan komponen – komponennya sebagai prasyarat rancangan sistem, spesifikasi sistem yang baru dan diperbaiki. Menurut Jones and Rama (2006, p568) analisis sistem adalah tahap lanjutan pada pembangunan sistem. Tugas dalam analisis sistem sama dengan investigasi sistem. tetapi, tahap analisis lebih detail dan membutuhkan informasi yang lebih banyak. Dalam bukunya, James O'brien (2008, p453) “ It is an in-depth study of end user information needs that produces functional requirement that are used for the foundation of information system design”. menjelaskan bahwa analisis sistem adalah penelitian secara mendalam mengenai kebutuhan informasi pengguna yang menghasilkan kebutuhan fungsional yang digunakan sebagai dasar dalam mendesain sistem informasi.
20 Analisis sistem biasanya mempelajari beberapa hal berikut: a) Informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dan pengguna, b) Aktivitas, sumberdaya, produk yang dihasilkan oleh sistem yang sedang berjalan, c) Kemampuan sistem informasi yang harus dimiliki agar dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna dan stakeholder lain yang menggunakan sistem Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahkan analisis sistem secara umum adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan lebih menekankan pada masalah untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan guna merancang sistem yang baru karena perbaikan.
2.7
Rancangan Sistem
Menurut Mcleod (2001,p192) Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Menurut Whitten (2004,p39) perancangan sistem adalah spesifikasi atau konstruksi dari solusi teknikal dan berbasis komputer untuk kebutuhan bisnis yang diidentifikasikan pada kegiatan analisis sistem Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah penentuan spesifikasi yang diperlukan oleh sistem baru sebagai solusi teknikal dari permasalahan yang diindentifikasikan dalam analisis sistem.
21 2.8
Object Oriented Analysis Sistem
2.8.1
Pengertian Object
Menurut Bennet (2002, p69), Object is an abstraction of something in a problem domain, reflecting the capabilities of the system to keep information about it, interact with it or both. Yang dapat diartikan bahwa Object sebagai abstraksi dari suatu hal yang ada didalam problem domain, menggambarkan kemampuan dari sistem untuk menyimpan informasi tentang hal tersebut, berinteraksi dengannya atau kedua - duanya. Pengertian object secara umum adalah suatu entitas yang memiliki indentity, state, dan behaviour, yang merefleksikan kemampuan dari sistem untuk menjaga informasi tentang sistem dan berinteraksi dengan sistem yang digunakan untuk memanipulasi data.
2.8.2
Pengertian Object Oriented
Menurut Britton dan Doake (2000,p268), "Object orientation is an approach to development software systems that is based on data items and attributes and operations that define them", yang maksudnya adalah object oriented merupakan suatu pendekatan untuk membangun sebuah system
22 software
yang
berdasarkan
data
item,
attribute,
dan
operasi
yang
mendefinisikannya.
2.8.3
Pengertian Object Oriented Analysis Design ( OOAD )
Menurut Mathiassen (2000,p3), “Our method uses objects and classes as its key concepts and builds on four general principles for analysis and design”. Yang artinya adalah metode analisis dan design berorientasi object adalah metode yang menggunakan object dan class sebagai konsep utama dan membangun prinsip umum utama untuk analisis dan desain. Metode ini memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk : a. Menetapkan syarat sistem b. Menghasilkan sebuah design sistem tanpa ketidakpastian yang berarti c. Memahami
sebuah
sistem,
konteksnya,
dan
kondisi
untuk
diimplementasikan.
2.9
Unified Modeling Language
2.9.1
Pengertian UML Menurut Jones dan Rama (2006, p60), “UML is a language used for specifying, visualizing, constructing, and documenting an information system”.
23 Dari definisi diatas, UML adalah sebuah bahasa pemodelan yang digunakan untuk menspesifikasi, menvisualisasi, membangun,dan mendokumentasikan suatu sistem informasi. UML dikembangkan sebagai alat untuk object oriented analysis and design oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh dan Ivar Jacobson.
2.9.2
Rich Picture Menurut Mathiassen (2000, p26), “Rich picture is an informal drawing that presents the illustrator’s understanding of a situation”. Yang artinya adalah suatu gambaran informal yang digunakan oleh pengembang system untuk menyatukan pemahaman mereka terhadap situasi dari system yang sedang berjalan. Rich picture secara umum menggambarkan permasalahan system dan application domain. Rich picture tidak memiliki notasi khusus. Dapat digunakan juga sebagai alat yang berguna untuk menfasilitasi komunikasi antara user dengan sistem. Rich picture berfokus pada aspek penting dari situasi, dimana telah ditentukan illustrator. Rich picture harus memberikan deskripsi situasi secara luas yang mampu meninterpretasikan beberapa alternatif.
Rich picture dapat
menjadi alat yang berguna untuk memudahkan komunikasi dengan user.
2.9.3
Acitivity Diagram
24 Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p428) Activity Diagram adalah diagram yang dapat digunakan untuk menggambarkan secara grafis aliran proses bisnis, langkah – langkah sebuah use case atau logika behavior (metode) objek. Menurut Jones dan Rama (2006, p61), UML activity diagram adalah diagram yang menunjukan urutan aktivitas-aktivitas dalam suatu proses. Terdapat 2 tipe activity diagram, yaitu :
1.
Overview activity diagram Sebuah activity diagram yang mempresentasikan gambaran umum
proses
bisnis
pada
level
tinggi
(High
Level)
dengan
mendokumentasikan event kunci, urutan event, dan aliran informasi diantara event tersebut. Langkah – langkah mempersiapkan overview diagram : 1) Baca narasi dan identifikasi event kunci. 2) Tambah keterangan narasi untuk memperjelas batasan kunci dan nama event. Pedoman penambahan event : 1. Sifat luas, tidak rinci. 2. Hindari nama yang terfokus pada langkah yang detail di dalam event. 3. Spesifik. 4. Diawali kata kerja
25 5. Tidak mencantumkan nama karyawan. 3) Gambar orang alat dalam swimlane (kolom). 4) Buat diagram tiap event dan tunjukan urutan event. 5) Gambar dokumen yang diciptakan dan digunakan, juga tunjukan arus informasi dari event ke dokumen, dan sebaliknya. 6) Gambar table/file yang diciptakan dan digunakan, juga tunjukkan arus informasi dari event ke table/file , dan sebaliknya.
2.
Detailed activity diagram Sebuah UML activity diagram yang menyediakan representasi terinci dari aktivitas yang berhubungan dengan satu atau dua event yang diperlihatkan pada overview activity diagram. Langkah – langkah mempersiapkan detailed diagram: 1) Tandai aktivitas yang ditunjukkan dari sebuah narasi. 2) Persiapkan workflow table. 3) Identifikasi detailed diagram yang diperlukan 4) Rancang sebuah garis untuk agent – agent yang ikut serta dalam event yang ditunjukkan oleh detailed diagram. 5) Tambahkan sebuah bujur sangkar yang dikotak – kotak untuk setiap aktivitas dalam event yang sedang didokumentasikan dalam detailed diagram. 6) Gunakan garis bersambung untuk menunjukakan urutan aktivitas.
26 7) Rancang berbagai dokumen yang dibuat atau digunakan oleh aktivitas dalam diagram itu. 8) Gunakan garis putus – putus untuk menghubungkan tiap aktivitas dan dokumen. 9) Berbagai dokumen dibuat, dimodifikasi, atau digunakan oleh aktivitas – aktivitas dalam diagram pada kolom computer 10) Gunakan garis putus – putus untuk menghubungkan aktivitas dan tabel. Mengacu pada Jones dan Rama (2006, p18), event adalah kejadian/peristiwa yang terjadi pada suatu waktu tertentu. Panduan dalam mengenali event adalah sebagai berikut: 1. Kenali event pertama dalam proses yang terjadi ketika seseorang atau departemen dalam organisasi menjadi bertanggung jawab atas sebuah aktivitas. 2. Abaikan aktivitas yang tidak memerlukan parisipasi dari internal agent. 3. Kenali suatu event baru ketika tanggung jawab diserahkan dari satu internal agent ke lainnya. 4. Kenali suatu event baru ketika suatu proses terhenti dan dilanjutkan kembali oleh internal agent yang sama,setelah interupsi, proses akan dilanjutkan kembali pada waktu yang terjadwal. 5. Gunakan nama event dan deskripsi yang mengambarkan peranan dari event tersebut.
27 2.9.4
Workflow Table
Menurut Jones dan rama (2003,p84), workflow table adalah sebuah tabel dengan dua kolom yang mengidentifikasi aktor dan aktivitas dalam suatu proses, aktor yang melakukan aktivitas yang spesifikasi ditulis pada kolom sebelah kiri, sedangkan aktivitas yang berkaitan ditulis disebelah kanan.
2.9.5
Class Diagram
Menurut Mathiassen (2000, p336), ’UML class diagram describes a collection of classes and their structural relationships”. Yang artinya adalah gambaran sekumpulan class dan hubungannya yang terstruktur. UML class diagram adalah pusat penggambaran dari analisis dan desain berorientasi objek. Menurut Ali Bahrami (1999, p94),”UML class diagram is the main static stucture analysis diagram for the system”. Yang berarti analisis diagram terstruktur utama yang tetap untuk sebuah sistem. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa class diagram adalah sekumpulan class yang saling berhubungan dan terstruktur dalam suatu proses bisnis.
2.9.6
Pengertian Use Case Diagram
28 2.9.6.1 Pengertian Use Case
Menurut Jones dan Rama (2006, p267), "usecase is a sequence of steps that occur when an "actor" is interacting with the system for a particular purpose", yang dapat diartikan use case adalah urutan atas tahap - tahap yang melibatkan interaksi antara "actor" dan sistem untuk tujuan yang nyata. Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p272), “Usecase modeling identifies and describes the systems functions by using a tool called usecases.”
Yang
artinya
usecase
merupakan
identifikasi
model
dan
menggambarkan fungsi sistem dengan menggunakan alat. Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa use case adalah hubungan interaksi antara actor dan aktivitas event yang terjadi dalam sistem yang berjalan didalam perusahaan.
2.9.6.2 Actor
Menurut Mathiassen (2000, p119), "Actor is an abstraction of users or other systems that interact with the target system", yang artinya adalah sebuah abstrak dari user atau sistem yang berinteraksi dengan target sistem. Menurut Jones dan Rama (2006, p321), aktor bisa berupa orang, komputer, atau suatu sistem lain.
29 Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa aktor merupakan orang yang terlibat langsung pada sistem yang berjalan dalam suatu proses bisnis.
2.9.6.3 Use Case Diagram
Menurut
Mathiassen(2000,p343)
"use
case
diagram
show
the
relationships among actor and use case", yang dapat diartikan use case diagram menunjukan hubungan antara actor dengan use case. Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p655), " use case diagram graphically depect the interaction between the system and external systems and in what ways the user aspect to interact with the system. the use case narative is used in addition to textually describe the sequence of steps of each interaction". yang artinya use case diagram menggambarkan interaksi antara sistem dan sistem external serta user. dengan kata lain, menjelaskan siapa yang menggunakan sistem dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem. use case narative digunakan dalam menjelaskan secara tertulis urutan dari tiap langkah interaksi. Menurut Silberschatz et al.(2002, p68), ” use case diagrams show the interaction between users and the system, in particular the steps of tasks that users perform(such as withdrawing money or registering for a course)”. Yang mempunyai arti usecase diagram menggambarkan hubungan antara user dengan
30 sistem, dalam tahapan aktivitas yang dilakukan user (seperti pengambilan uang atau pendaftaran). Menurut Jones dan Rama(2006, p267), "use case diagram is graphical presentation that can provide a list of use cases that occur in an application", yang artinya adalah daftar use case yang terjadi di dalam suatu aplikasi dan menunjukkan actor yang bertanggung jawab dari setiap use case. Bedasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa use case diagram adalah salah satu diagram dalam UML yang terdiri dari actor dan use case yang menunjukan hubungan atau interaksi antar user dan sistem serta melihat fungsi sistem dari pandangan pengguna sistem.
2.9.7
Navigation Diagram
Menurut Mathiassen (2000, p344), navigation diagram adalah jenis khusus dari statechart diagram, yang berfokus pada keseluruhan dinamika dari user interface. Diagram ini memperlihatkan windows-windows yang terlibat dan transisi diantaranya. Sebuah windows ditujukan sebagai sebuah state. State transition menginformasikan pergantian antara dua windows. Dalam state transition, kita mengidentifikasikan tindakan yang perlu user lakukan dalam window untuk mengaktifkan transisi tersebut.
2.9.8
Entity Relationship Diagram ( ERD )
31
Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p295-307), entity relationship diagram adalah permodelan data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data yang berhubungan dengan entity dan relationship yang dideskripsikan oleh data tersebut. Ada beberapa konsep dasar bagi setiap model data: 1. Entity Entity adalah sebuah class dari orang, tempat, objek, kejadian, atau konsep mengenai apa yang diperlukan untuk mengambil dan menyimpan data. Entity dilambangkan dengan sebuah lambing persegi dengan sudut agak melengkung. Beberapa kategori dari entity adalah sebagai berikut : 1) Orang
: Vendor, pelanggan, karyawan, dan lain – lain.
2) Tempat
: Ruangan, kantor cabang, gedung, dan lain – lain.
3) Object
: Produk, mesin, bahan dasar, dan lain – lain.
4) Kejadian
: Invoice, pemesanan, penjualan, dan lain – lain.
5) Konsep
: Stok, dana, account, kualifikasi, dan lain – lain.
2. Attribute Yang dimaksud dengan attribute adalah karakteristik dari entity. Nilai dari tiap atribut didefinisikan kedalam tiga property yaitu :
32 a. Tipe data : property dari atribut yang mengidentifikasikan tipe data yang dapat disimpan ke dalam atribut. b. Domain : property dari atribut yang mendefinisikan nilai apa yang boleh diambil oleh usatu atribut. c. Default value : suatu nilai yang akan disimpan apabila nilai tidak dispesifikasikan oleh user. 3. Identification Dengan banyaknya instance yang dimiliki oleh suatu entity maka diperlukan suatu key yang unik untuk mengidentifikasikan setiap instance berdasarkan data dari atribut. Yang dimaksud dengan key adalah suatu atribut atau sekumpulan atribut yang mengasumsikan nilai yang unik dari setiap bagian dari entity dan seringkali disebut identifier. Candidate key adalah salah satu key yang memiliki kemungkinan untuk dijadikan primary key. Primary key adalah candidate key yang unik dan mengidentifikasikan sebuah bagian dari entity. Alternate key adalah candidate key yang tidak dijadikan primary key.
4. Relationship Yang dimaksud dengan relationship adalah sebuah hubungan antara satu atau lebih entity. Cardinality adalah jumlah minimum dan maksimum dari keberadaan suatu entity yang mungkin direlasikan dengan entity lain. Degree
33 adalah sejumlah entity yang berpartisipasi dalam sebuah relationship. Foreign key adalah sebuah primary key yang digunakan oleh entity lain untuk mengidentifikasikan instansi dari sebuah relationship. Berikut ini adalah notasi dari cardinality: a. Tepat satu(satu dan hanya satu) : nilai minimum dan maksimum adalah 1. b. Nol atau satu : nilai minimum adalah 0 dan nilai maksimum adalah 1. c. Satu atau lebih : nilai minimum adalah 1 dan nilai maksimum adalah banyak(>1). d. Nol, satu, atau lebih : nilai minimum adalah 1 dan nilai maksimum adalah banyak(>1). e. Lebih dari satu : minimum dan maksimum adalah >1 5. Generalization Yang dimaksud dengan generalization adalah sebuah konsep dimana atribut – atribut yang umum bagi beberapa tipe dari entity dikelompokan kedalam entity mereka masing – masing.
34 2.9.9
Hubungan-hubungan dalam class diagram
Menurut Jones dan Rama (2006, p165), hubungan dalam class diagram dibagi menjadi tiga hubungan yaitu : 1. Multiplicity Hubungan ini adalah jumlah kejadian minimum dan maksimum dari satu objek atau class untuk satu kejadian tunggal dari satu objek atau class yang terkait. hubungan ini digambarkan sebagai berikut: a. One to one Hubungan one to one diantara entiti tidak dekat seperti hubungan one to many, tetapi dapat terjadi dalam AIS (accounting Information system). b. One to many/ many to one Hubungan one to many atau hubungan many to one dalam biasa digunakan dalam sistem akuntansi. c. Many to many Hubungan many to many dapat diubah kedalam dua hubungan dengan menambahkan suatu tabel di diantaranya. 2. Aggregation Hubungan ini merupakan hubungan dimana satu class "whole" yang lebih besar berisi satu atau lebih class "part" yang lebih kecil. atau, class "part" yang lebih kecil adalah bagian dari class "whole" yang lebih besar. Aggregation memiliki berbagai hubungan komposisi, yakni hubungan
35 aggregation dimana "whole" bertanggung jawabn atas pembuatan dan perusakan bagian - bagian. jika "whole" rusak, maka "part" juga akan rusak. 3. Generalization Sebuah teknik dimana attribute dan behaviour yang umum pada beberapa tipe dari class objek, dikelompokkan ke dalam classnya sendiri yang disebut supertype, sebuah entitas yang berisi attribute dan behaviour yang umum bagi satu lebih subtype class. Attribute dan metode class objek yang supertype kemudian diwariskan oleh class objek yang mewarisi attribute dan behaviour dari sebuah class supertype dan kemudian mengisikan attribute dan behaviour unik kedalamnya.
2.10
Rancangan Database
Menurut Jones dan Rama (2006, p156), database adalah kumpulan dari data yang saling terkait dan diatur oleh sebuah program yang bernama database management system (DBMS), dimana program ini berfungsi untuk menyimpan, merubah dan memperoleh informasi dari database. Menurut Britton dan Doake (2000, p266) database adalah semua data yang dibutuhkan untuk mendukung operasi organisasi. Di dalamnya meliputi aktivitas mengumpulkan, mengorganisasi dan merawat secara tersentralisasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa database adalah sekumpulan data dan file yang saling berhubungan dan dibutuhkan untuk mendukung operasi organisasi.
36 Dalam perancangan database memiliki enam tahapan yaitu : 1.
Requirements collection and analysis Sebelum menghasilkan desain sebuah database, kita harus tahu dan menganalisa dugaan – dugaan dari user dan maksud penggunaan dari database selengkap mungkin. Proses ini disebut dengan requirement collection and analysis (keperluan mengumpulkan dan menganalisa). Untuk menetapkan keperluan, kita pertama harus mengidentifikasi bagian lainnya dari sistem informasi yang berinteraksi dengan sistem database. Ini meliputi user baru dan user yang ada dan aplikasi – aplikasi yang kemudian dikumpulkan dan dianalisa.
2.
Conceptual database design Pada tahap ini, sangat penting menggunakan model konsep data tingkat tinggi dengan karakteristik: a. Expressiveness : data model harus cukup ekspresif untuk membedakan perbedaan tipe data, hubungan, dan batasan. b. Simplicity and understandability : model harus cukup sederhana untuk semua pengguna agar mengerti dan menggunakan konsep ini. c. Minimality : model harus memiliki sedikit konsep dasar yang jelas tidak selalu mengulang arti. d. Diagrammatic representation :
model
harus memiliki angka – angka
diagram untuk menampilkan sebuah konsep skema yang mudah diartikan.
37 e. Formality : sebuah konsep skema yang menyatakan dalam model data harus menggambarkan sebuah spesifikasi data formal yang jelas. Oleh karena itu, konsep model harus memberi definisi dengan tepat dan jelas. 3. Choice of a DBMS Pemilihan DBMS ditetapkan dengan beberapa faktor yaitu teknik, ekonomi, dan perhatian pada kebijakan organisasi. Faktor teknik diperhatikan dalam DBMS (relasi, relasi objek, objek), struktur penyimpanan dan akses yang mendukung DBMS, tampilan pengguna dan programmer yang tersedia, macam – macam bahasa query tingkat tinggi, dan tersedianya alat – alat perkembangan. 4. Data model mapping (also called logical database design) Tahap selanjutnya dari desain database adalah membuat konsep skema dan skema eksternal dalam model data yang dipilih DBMS dengan membuat hasil tersebut pada tahap kedua. 5. Physical database design Tahap selanjutnya adalah proses pemilihan struktur penyimpanan khusus dan akses pada file database untuk mencapai hasil yang baik dalam berbagai macam aplikasi database. Proses pemeriksaan desain database dibatasi untuk memilih striktur yang tepat bagi file database dari antara pilihan yang diberikan oleh DBMS. 6. Database system implementation and tuning
38 Setelah memeriksa sistem database, maka kita akan mengimplementasikan sistem database tesebut.
2.11
Rancangan Layar Menurut Mathiassen (2000, p151), ”interfaces are used by actors to interact with a system. Interfaces are facilities that make a system’s model and functions available to actors”. Yang berarti tampilan digunakan oleh actor untuk berinteraksi dengan sistem. Tampilan adalah fasilitas yang membuat model dan fungsi sistem tersedia bagi actor. Dalam menentukan user interface, terdapat empat pola dialog: 1. Menu-selection pattern Pola menu-selection diekspresikan sebagai urutan kemungkinan yang dipilih dalam user interface. Pola ini cocok digunakan untuk orang awam; itu hanya berguna untuk pengguna yang dapat menolerir hubungan yang relatif lambat. 2. Form fill-in pattern Form fill-in adalah pola klasik untuk pemasukan data dalam karakter yang berdasarkan terminal. Pola ini terutama cocok untuk pengguna mahir, sejak mereka mengerti nama field dan format data. 3. Command-language pattern Dengan pola command-language, pengguna tidak melihat format perintah
yang
dimasukkan
dan
diaktifkan
dari
kemajuan
dan
39 kesederhanaannya. Oleh karena itu, hanya pengguna umum yang dapat diharapkan untuk menguasai command language. 4. Direct-manipulation pattern Pola direct-manupulation pattern mengizinkan pengguna bekerja dengan perwakilan objek. Pola ini bergua untuk pengguna umum karena objek diwakilkan sebagai lambang, dan konsekuensi hubungannya langsung kelihatan.
Menurut Mathiassen (2000, p158) elemen - elemen yang terdapat dalam rancangan layar adalah: 1. Screen layout, terdiri dari: a. Menu selection, form fill- in, dan dialougue box formats b. Formulation of guiding texts and error messages c. Presentation of elements and lists d. Terminology abbreviations e. Character set, fonts, icons f. Colors, inverse, blink, bold 2. Input dan output, yang terdiri dari : a. Keyboard, display, cursor control, pointer devices b. Sound, other special tools c. Screen layout overlapping windows d. Response times,screen update frequency 3. Action sequences, yang terdiri dari:
40 a. Direct manupulation, click, drag, movement b. Sintax, semantics, dan sequence of commands c. Function keys and shortcuts d. Recovery 4. Training, yang terdiri dari: a. Online help b. Learning, user manuals
2.12
Rancangan Formulir
Menurut Mulyadi (2001, p75), “formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi”. Formulir bermanfaat untuk : a. Menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis perusahaan. b. Merekam data transaksi bisnis perusahaan. c. Mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan semua kejadian dalam bentuk tulisan d. Menyampaikan informasi pokok dari orang satu ke orang lain di dalam organisasi yang sama atau ke organisasi lain.
Menurut Jones dan Rama(2006, p262), jenis – jenis formulir input adalah: 1. Single-record entry form
41 Form hanya menunjukkan satu pencatatan pada waktu tertentu. Form ini digunakan untuk menambah, menghapus / memodifikasi data pada single record dalam suatu tabel. 2. Tabular entry form Form yang digunakan untuk memasukkan/ memodigikasi beberapa record dalam suatu tabel. Form jenis ini sering digunakan untuk mencatat sekumpulan event. 3. Multi-table entry form Form jenis ini digunakan untuk memasukkan/ memodifikasi record dalam dua tabel/ lebih yang saling berhubungan. Menurut Jones dan Rama (2006, p271-272), terdapat 6 elemen penting dalam formulir, yaitu: 1. Text boxes "Text boxes are spaces on a form that are used to enter information that is added to a table to display information that is read from a table", yang artinya text boxes adalah ruang atas formulir yang digunakan untuk mengentry informasi yang ditambahkan pada tabel atau pada tampilan informasi yang terbaca dari tabel. 2. Labels "Labels help the user understand what information needs to be entered", yang artinya labels membantu pengguna mengerti apakah informasi membutuhkan untuk dicatat.
42
3. Look-up feature "A look-up feature is frequently added to text boxes that are used for entering foreign keys", yang artinya look-up feature sering ditambahkan pada text boxes yang digunakan untuk memasuki foreign keys. 4. Command buttons "Command buttons are used to perform an action", yang artinya command buttons digunakan untuk melakukan suatu action/kegiatan. 5. Radio button "Radio allow users to select one of a set of option". yang artinya radio buttons mengizinkan pengguna untuk memilih salah satu dari beberapa pilihan. 6. Check boxes "Check boxes are similar to radio buttons, but more dan one option can be selected", yang artinya check boxes serupa dengan radio buttons tetapi lebih dari satu pilihan dapat dipilih.