BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Jaringan Komputer (Computer Network) Jaringan komputer adalah kumpulan node yang saling terhubung melalui media link. Node dapat berupa komputer, printer, dan alat-alat lainnya yang dapat mengirim dan menerima data dari node lainnya dalam suatu jaringan. Link yang menghubungkan alat-alat tersebut dikenal sebagai channel komunikasi (Forouzan, 2003, p1). Menurut Forouzan (2003, pp2-3), berdasarkan luas jangkauannya, jaringan komputer dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : 1. Local Area Network (LAN) LAN merupakan jaringan privat yang menghubungkan alat-alat dalam sebuah kantor, gedung, atau kampus. Radius LAN terbatas hingga beberapa kilometer. 2. Metropolitan Area network (MAN) MAN dirancang agar dapat menghubungkan sebuah kota. MAN dapat berupa sebuah jaringan atau gabungan dari beberapa LAN yang dapat berbagi sumber daya.
9
10
3. Wide Area Network (WAN) WAN menyediakan transmisi data, suara, gambar dan video jarak jauh ke area geografis yang luas seperti negara, benua, maupun seluruh dunia (Local Area Networks, 2003, p3).
2.2
Model Jaringan 2.2.1 Model OSI Open System Interconnection (OSI) adalah sebuah kerangka layer (lapisan) untuk mendesain sistem jaringan yang mengijinkan komunikasi berbagai tipe sistem komputer. OSI terdiri atas tujuh layer, antara lain : 1. Physical Layer Physical
layer
mengkoordinasi
fungsi-fungsi
yang
dibutuhkan untuk membangun bit link (koneksi fisikal) antara pengirim dan penerima (Forouzan, 2003, p18). Berdasarkan pendapat Beasley (2009, p123), Physical layer menyediakan koneksi elektrik dan mekanik ke jaringan.
11
2. Data Link Layer Data Link layer bertugas untuk pengiriman hop-to-hop (sebuah
hop
dapat
menghubungkan
dua
berupa
komputer
jaringan).
Data
atau Link
alat
yang
layer
juga
menggabungkan bit menjadi frame (unit yang dapat diatur) dan mengirimkan frame ke hop selanjutnya (Forouzan, 2003, p19). Berdasarkan pendapat Beasley (2009, p123), Data Link layer mengatur error recovery (pemulihan data saat terjadi error), flow control (sinkronisasi), dan sequencing (terminal manakah yang bertindak sebagai pengirim dan penerima). 3. Network Layer Network layer bertanggung jawab untuk pengiriman source-to-destination (end-to-end) paket data. Saat Data Link Layer mengirimkan paket antara dua sistem pada jaringan yang sama, Network layer memastikan bahwa paket tersebut berasal dari sumber dan sampai pada tujuan yang tepat (Forouzan, 2003, p19). Berdasarkan pendapat Beasley (2009, p123), Network layer bertindak sebagai network controller yang berfungsi mengatur pengiriman pesan dan menggabungkan pesan dan segment menjadi paket data. Serta menambahkan header yang berisi informasi routing.
12
4. Transport Layer Transport Layer bertugas untuk mengirimkan seluruh pesan tanpa error. Jika paket data telah diterima, Transport Layer mengirimkan paket tersebut ke Session Layer (Forouzan, 2003, p22). Berdasarkan pendapat Beasley (2009, p123), Transport Layer berhubungan dengan integritas pesan antar sumber dan tujuan. 5. Session Layer Session Layer adalah pengatur dialog jaringan yang membangun, mengatur, dan mengsinkronisasikan interaksi antar sistem komunikasi (Forouzan, 2003, p23). Berdasarkan pendapat Beasley (2009, p123), Session Layer mengatur fungsi-fungsi yang dibutuhkan untuk membangun, mengatur dan mengakhiri koneksi. 6. Presentation Layer Presentation Layer mengubah format data yang akan dikirimkan oleh aplikasi kedalam format data yang dapat dikirim di dalam jaringan dan kemudian mengubah kembali ke dalam format data yang dapat digunakan oleh aplikasi (Forouzan, 2003, p24). Berdasarkan pendapat Beasley (2009, p123), Presentation Layer menerima dan menyusun pesan untuk aplikasi dan mengubah format data jika diperlukan.
13
7. Application Layer Application
Layer
mengijinkan
pengguna
(manusia
maupun software) untuk dapat mengakses jaringan (Forouzan, 2003, p25). Berdasarkan pendapat Beasley (2009, p123), Application Layer berinteraksi dengan aplikasi-aplikasi yang menggabungkan komponen komunikasi seperti browser dan email.
2.2.2
Model TCP / IP Internet Protocol Suite atau yang lebih dikenal sebagai Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP) merupakan satu set protokol yang digunakan untuk berkomunikasi yang digunakan antara host-host di sebagian besar jaringan dan pada internet (Beasley, 2009, p156). Berdasarkan Beasley (2009, pp157-164) TCP / IP terdiri dari empat layer, antara lain : 1. Application Layer Layer yang bertugas untuk memproses permintaan dari pengguna dan memastikan bahwa koneksi pada port yang tepat.
14
2. Transport Layer Layer yang bertugas untuk membangun koneksi jaringan, mengatur pengiriman data antara sumber dan tujuan, serta memutuskan koneksi data. TCP / IP memiliki 2 Transport Layer, yaitu : 1. Transmission Control Protocol (TCP) TCP
merupakan
Connected
–
Oriented
Protocol, yaitu protokol yang membangun koneksi jaringan, mengatur pengiriman data dan memutuskan koneksi. Selain mengirimkan paket data ke seluruh jaringan. TCP juga memeriksa jika terjadi kesalahan dan memulihkan data yang hilang. 2. User Datagram Protocol (UDP) UDP merupakan Connectionless Protocol, yaitu protokol yang mengirimkan data ke seluruh jaringan
tanpa
membangun
koneksi
tanpa
memberitahukan paket data yang dikirim sampai pada tujuan atau tidak.
15
3. Internet Layer Layer yang mendefinisikan protokol - protokol yang digunakan untuk pengalamatan dan routing paket data. Protokol yang merupakan bagian dari Internet Layer TCP / IP meliputi : a.
Internet Protocol (IP) Mendefinisikan pengalamatan yang digunakan untuk mengidentifikasikan alamat dari sumber dan tujuan dari paket data yang dikirimkan melalui jaringan IP. IP terbagi menjadi 2 kelas, yaitu: IPv4 dan IPv6.
Tabel 2.1 Class
Kelas jaringan IPv4
Deskripsi
Contoh No. IP
Jumlah maksimum host
Class A Pemerintah, jaringan yang 44.x.x.x
224 = 16.777.214
sangat besar Class B Perusahaan
menengah, 128.123.x.x
216 = 6.5534
universitas, dan sebagainya Class C Jaringan kecil Class D Disediakan multicast
192.168.1.x untuk
grup 224.x.x.x
28 = 254 Tidak dapat dipakai
16
b.
Address Resolution Protocol (ARP) Digunakan untuk memetakan alamat IP ke alamat MAC – nya sendiri.
c.
Internet Control Message Protocol (ICMP) Digunakan untuk mengontrol aliran data dalam jaringan,
untuk
melaporkan
kesalahan,
dan
menampilkan hasil diagnosa. d.
Internet Group Message Protocol (IGMP) Digunakan untuk multicasting yaitu satu host mengirim data ke banyak tujuan. Alamat yang digunakan untuk mengirim sebuah data multicast disebut multicast addresses.
4. Physical Layer Physical
Layer
merupakan
lapisan
fisik
yang
mendefinisikan bagaimana host melakukan koneksi dengan jaringan melalui suatu media.
17
Perbandingan TCP/IP dan OSI
Gambar 2.1 Perbandingan Layer pada TCP/IP dan OSI
2.3
Addressing Menurut Forouzan (2003, p124), addressing adalah sebuah mekanisme yang menjamin bahwa sebuah frame diterima oleh satu atau lebih tujuan. Addressing dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu: unicast, multicast, dan broadcast. 2.3.1
Unicast Unicast addressing merupakan mekanisme komunikasi one-toone yang memiliki aturan satu sumber hanya diperbolehkan mengirimkan frame ke satu tujuan.
18
Gambaar 2.2
Uniccast stream
2.3.2 2 Multicastt M Multicast adddressing merupakan meekanisme komunikasi onne-tomany yanng memiliki aturan sattu sumber dapat d mengirrimkan fram me ke beberapaa tujuan.
Gambar 2.3
Multicasst stream
2.3.3 3 Broadcasst Broadcast adddressing meerupakan meekanisme koomunikasi onne-toall yang memiliki atturan satu sumber dapaat mengirim frame ke semua s tujuan daalam jaringann.
19
2.4
Topologi Jaringan Dua atau lebih alat membentuk link. Dua atau lebih link membentuk topologi. Topologi jaringan adalah penggambaran secara geografis hubungan seluruh link dan alat (Forouzan, 2003, p123). Menurut Forouzan, (2003, p123), ada dua tipe topologi, topologi fisikal dan topologi logikal. Topologi fisikal mengacu pada rancangan fisik jaringan. Sedangkan topologi logikal mengacu pada hubungan antar node dalam sebuah jaringan yang terlihat dari software yang mengatur pengiriman data dari satu komponen ke komponen lainnya. Berikut ini adalah beberapa topologi dasar menurut Lukas (2006, pp144-148), antara lain : 1. Topologi Bus Pada topologi bus, semua terminal terhubung ke jalur komunikasi. Informasi yang akan dikirim melewati semua terminal pada jalur tersebut. Jika alamat pada informasi yang dikirim, maka informasi tersebut akan diterima dan diproses. Jika tidak, informasi tersebut akan diabaikan terminal yang dilewatinya.
Gambar 2.4
Topologi Bus
20
2. Topologi Star Dalam topologi star, sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi data yang terjadi. Terminalterminal lain terhubung pada terminal pusat tersebut dan pengiriman data dari satu terminal ke terminal lainnya melalui terminal pusat. Terminal pusat akan menyediakan jalur komunikasi khusus pada dua terminal yang akan berkomunikasi.
Gambar 2.5
Topologi Star
3. Topologi Ring Pada topologi ring semua terminal saling berhubungan sehingga menyerupai lingkaran. Setiap informasi yang diperoleh, diperiksa alamatnya oleh terminal yang dilewatinya. Jika bukan untuknya, informasi diputar lagi sampai menemukan alamat yang benar. Setiap
21
terminal dalam LAN saling bergantungan, sehingga jika terjadi kerusakan pada satu terminal, seluruh LAN akan terganggu.
Gambar 2.6
Topologi Ring
4. Topologi Mesh Topologi mesh merupakan gabungan dari berbagai topologi dimana semua komponen jaringan yang ada saling terhubung satu dengan yang lainnya. Topologi ini menyediakan jalur data yang berlebihan pada jaringan tetapi dengan biaya perangkat keras tambahan untuk penyediaan kabel untuk menghubungkan setiap komponen jaringan. Karena semua komponen terhubung satu dengan yang lain, topologi mesh ini sangat cocok untuk sistem yang membutuhkan konektivitas yang tinggi dengan koneksi yang tidak boleh terputus.
22
Gambar 2.7
2.5
Topologi Mesh
Media Transmisi Menurut Lukas (2006, p55) media transmisi adalah suatu jalur antara pemancar dan penerima dalam sistem transmisi data. Media transmisi dapat diklasifikasikan menjadi guided dan unguided (dengan perantara dan tanpa perantara). Jenis media transmisi tersebut (Lukas, 2006, pp56-69), yaitu: 1. Kabel Twisted Pair Kabel twisted pair terdiri dari dua kabel tembaga yang terisolasi yang disusun dalan jalinan bentuk spiral. Sepasang kabel tersebut berfungsi sebagai satu aliran komunikasi data. Sejumlah pasangan kabel ini disatukan menjadi sebuah bundel kabel dengan membungkus bundelan kabel-kabel tersebut dalam suatu lapisan pengaman. Kabel twisted pair terbagi menjadi dua jenis yaitu :
23
a. Unshielded Twisted Pair (UTP) Unshielded twisted pair atau yang lebih dikenal dengan UTP adalah kabel yang paling umum digunakan untuk membangun jaringan karena harganya murah, mudah dalam pemasangan, fleksible dan memiliki performa yang bagus. UTP tidak memiliki lapisan tambahan seperti yang dimiliki oleh STP sehingga mudah terpengaruh oleh gangguan elektromagnetik dan noise dari lingkungan sekitar. b. Shielded Twisted Pair (STP) Shielded twisted pair atau yang lebih dikenal dengan STP adalah kabel twisted pair yang memiliki lapisan pelindung pada bagian dalam sehingga lebih sulit terpengaruh oleh gangguan elektromagnetik dan noise dari lingkungan sekitar. Namun kabel STP lebih mahal dan lebih sulit dalam penggunaannya. 2. Kabel Coaxial Kabel coaxial terdiri dari dua konduktor, konduktor berbentuk silinder untuk lapisan luar, yang mengelilingi konduktor bagian dalam. Konduktor bagian dalam yang dilapisi oleh bahan isolator, sedangkan konduktor bagian luar dilapisi oleh jaket pelindung. Karena konstruksi dan pelapisan kabel yang baik, kabel coaxial lebih sedikit mengalami interferensi dan crosstalk dibandingkan dengan Twisted Pair.
24
3. Kabel Fiber Optic Fiber optic merupakan medium yang tipis (2 - 125 µm) dan fleksibel yang dapat menghantarkan cahaya optic. Fiber optic memiliki bentuk silindris dan terdiri dari tiga bagian konsentris, yaitu bagian tengah (fiber optic), bagian pelindung fiber dan jaket pelindung. 4. Wireless Wireless (tanpa kabel) menghantarkan gelombang atau sinyal elektromagnetik tanpa melalui suatu perantara yang solid, yaitu melalui udara, baik di dalam atmosfir maupun di ruang angkasa.
2.6
Perangkat Jaringan Dalam sebuah jaringan tidak hanya tersusun oleh komputer saja, melainkan oleh beberapa komponen jaringan lain. Komponen-komponen tersebut antara lain : 1. Hub Hub merupakan alat yang digunakan untuk menghubungan beberapa komponen jaringan dalam suatu jaringan. Hub memiliki kekurangan yaitu setiap data yang melalui hub akan di broadcast kepada semua anggota jaringan (Tulloch dan Tulloch, 2002, p574).
25
2. Repeater Sinyal digital yang kabel semakin jauh merambat akan semakin melemah. Repeater adalah sebuah alat yang berfungsi menguatkan sinyal sehingga sinyal tersebut bisa merambat lebih jauh. Repeater bekerja pada lapisan physical pada model Open System Interconnection (OSI) (Tulloch dan Tulloch, 2002, p984). 3. Bridge Sebuah komponen jaringan yang digunakan antara untuk memperluas atau mensegmentasi jaringan. Sebagian besar bridge mampu membaca
alamat
tiap
komputer
kedua
sisi
bridge,
kemudian
menginspeksi pesan dari salah satu sisi dan mem-broadcast pesan tersebut ke sisi yang lain. Pada model Open System Interconnection (OSI), bridge bekerja pada lapisan data-link (Tulloch dan Tulloch, 2002, p180). 4. Switch Switch
seperti
halnya
dengan
hub
digunakan
untuk
menghubungkan beberapa komponen jaringan dalam suatu jaringan. Kelebihan switch adalah dapat membangun koneksi antar pengirim dan penerima data, sehingga data yang akan dikirim tidak akan di broadcast kepada semua anggota jaringan (Tulloch dan Tulloch, 2002, p1097).
26
5. Router Router merupakan alat yang digunakan untuk mengabungkan beberapa jaringan berukuran kecil sehingga menjadi jaringan besar, membagi sebuah jaringan yang besar menjadi beberapa jaringan kecil dan menggabungkan penggunaan media kabel yang berbeda (kabel UTP dengan fiber optic). Router bekerja pada layer Network pada OSI layer (Tulloch dan Tulloch, 2002, p997). 6. Access Point Access point merupakan alat yang menghubungkan alat – alat wireless dan menyediakan koneksi dengan jaringan kabel (Tulloch dan Tulloch, 2002, p49). 7. Modem Modem merupakan alat yang digunakan untuk melakukan transmisi data digital melalui suatu jalur komunikasi (Tulloch dan Tulloch, 2002, p784). Beberapa jenis modem antara lain: a. Broadband Modem / Gateway Broadband modem merupakan alat yang menyediakan akses data berkecepatan tinggi melalui koneksi kabel atau melalui jalur telepon. Gateway menggabungkan fungsi antar modem dengan switch di dalam satu alat.
27
b. Cable Modem Cable modem merupakan alat untuk membuat koneksi jaringan broadband antar jaringan yang dimiliki dengan penyedia koneksi melalui TV kabel. Penggunaannya membutuhkan sebuah splitter untuk memisahkan kabel televisi dengan jaringan. Akses internet ini disediakan oleh perusahaan TV kabel. c. DSL Modem DSL modem merupakan alat untuk membuat koneksi jaringan broadband antar jaringan yang dimiliki dengan penyedia koneksi melalui kabel telepon.
2.7
Internet Protocol Televison (IPTV) IPTV adalah metode mengirimkan siaran TV secara broadcast dan konten dengan berbagai media sesuai permintaan dengan menggunakan internet protocol (IP) sebagai media penyampaian dan set-top-box (STB) sebagai media untuk menampilkan konten tersebut. Resolusi standar IPTV adalah 1024x768 dan mampu mencapai kualitas HD (Delivering IPTV with the Windows Media Platform, 2003, p3).
28
2.8
Fitur IPTV IPTV memiliki fitur-fitur (Simpson dan Greenfield, 2007, pp18-22), antara lain : •
Streaming konten secara terus menerus IPTV didesain untuk mengirimkan konten channel secara terus menerus ke semua pengguna sehingga pengguna dapat memilih channel yang ingin disaksikan.
•
Banyak channel Konten yang dikirim melalui jaringan IPTV dilakukan oleh jaringan-jaringan broadcast dan dikirimkan secara terus menerus ke semua pengguna.
•
Format konten yang seragam Kebanyakan sistem IPTV menggunakan hanya satu atau dua format encoding video untuk setiap konten. Pemilihan format encoding video ini ditentukan oleh penyedia layanan IPTV.
•
Jaringan penyampaian privat Agar dapat mengirimkan konten channel secara terus menerus ke setiap pengguna, jaringan IPTV harus tetap dan teratur. Hal ini dapat
29
dilakukan pada jaringan privat dimana semua konten video dan lalu lintas jaringan lainnya dapat di kontrol. •
Ditayangkan pada TV pengguna menggunakan Set-Top Box Standar TV sekarang ini masih belum dapat mengatur konten. Tidak ada mekanisme untuk menyimpan sinyal video (setiap input pasti akan langsung ditayangkan). Untuk menanggulangi hal itu, digunakan Set-Top Box yang berfungsi untuk menerima IP video, menyusun kembali paket data yang diterima, men-decode sinyal video dan menampilkan video yang diterima.
2.9
Internet Video (Internet TV) Internet Video (Internet TV) adalah metode untuk mengirimkan siaran TV dan video melalui internet protocol (IP) dan komputer sebagai media untuk menampilkan konten tersebut. Resolusi standar internet TV adalah 320x240 (Simpson dan Greenfield, 2007, p39).
2.10
Perbandingan IPTV dan Internet TV Table 2.2 Perbandingan IPTV dengan Internet TV (Simpson dan Greenfield, 2007, p26)
30
IPTV
Internet TV
Penyampaian
Konten di-stream secara terus Pemisahan
konten
menerus
Pemilihan konten
Ratusan
segmen
konten saluran
/
chanel Jutaan file konten
programming Format konten
Jaringan
Satu atau dua format yang Banyak format dengan dipilih oleh penyedia
banyak pemutar
Jaringan IP privat
Jaringan
penyampaian Media
yaitu
internet untuk TV pengguna melalui Set – PC pengguna
menampilkan
2.11
umum
Top Box
Video on Demand (VoD) Video on Demand (VoD) adalah sebuah layanan yang memungkinkan pengguna untuk memilih sebuah program acara dan menonton acara tersebut kapanpun pengguna inginkan. Konsep dasar VoD adalah pemrograman video dimana video tersebut disimpan terlebih dahulu kemudian baru dikirimkan ke pengguna ketika video tersebut dipesan (Simpson dan Greenfield, 2007, p35).
31
2.12
Standar Kompresi Gambar dan Video Digital Menurut Shi dan Sun (2008), kompresi gambar dan video adalah proses mengurangi data yang digunakan untuk menampilkan gambar dan video agar dapat memenuhi kebutuhan bit rate (dibawah atau sama dengan maksimal bit rate yang tersedia), sedangkan kualitas gambar dan video yang disusun kembali sesuai dengan kebutuhan aplikasi tertentu dan dapat dipakai dalam aplikasi tersebut. Standar kompresi gambar dan video digital (Shi dan Sun, 2008), yaitu: 1. JPEG JPEG merupakan standar kompresi gambar yang diluncurkan oleh International Telecommunication Union (ITU) dan International Standards Organization (ISO) pada tahun 1992 yang menggunakan algoritma DCT. 2. JPEG2000 JPEG2000 merupakan standar kompresi gambar yang diluncurkan oleh Joint Photographic Experts Group (JPEG) pada tahun 2000 yang menggunakan algoritma DWT.
32
3. MPEG-1 MPEG-1 merupakan standar kompresi video yang diluncurkan oleh Moving Picture Experts Group (MPEG) pada tahun 1991 untuk CDROM dengan bit rate 1,5 Mbits/s. 4. MPEG-2 MPEG-2 merupakan standar kompresi video yang diluncurkan oleh Moving Picture Experts Group (MPEG) pada tahun 1994 yang merupakan pengembangan dari MPEG-1 yang dapat fleksibilitas format input yang lebih baik, data rate yang lebih tinggi untuk aplikasi SDTV dan HDTV, dan error resilience (ketahan terhadap error) yang lebih baik. 5. MPEG-4 MPEG-4 merupakan standar kompresi video yang diluncurkan oleh Moving Picture Experts Group (MPEG) pada tahun 1994 yang mendukung content-based coding dan mengarah pada memungkinkan teknologi dengan berbagai fungsi dan aplikasi-aplikasi multimedia. 6. H.261 H.261 merupakan standar kompresi video yang diluncurkan oleh International Telecommunication Union (ITU) pada tahun 1990 yang didesain untuk video teleconferencing.
33
7. H.263 H.263 merupakan standar kompresi video yang diluncurkan oleh International Telecommunication Union (ITU) pada tahun1995 yang khusus didesain untuk video conferencing. 8. H.264 H.264 merupakan standar kompresi video yang diluncurkan oleh International Telecommunication Union (ITU) pada tahun 2005 dengan efisiensi coding yang lebih baik. Efisiensi H.264 hampir dua kali lipat efisiensi MPEG-2. 9. VC-1 / Windows Media Video (WMV) V-1 / Windows Media Video (WMV) merupakan standar kompresi video yang diluncurkan oleh Microsoft pada tahun 2005 dengan performa coding yang setara dengan H.264. 10. RealVideo Real Video merupakan standar kompresi video yang diluncurkan oleh RealNetWorks. Versi pertama diluncurkan pada tahun 1997 dan versi 10 diluncurkan pada tahun 2006. RealVideo dapat berjalan pada berbagai platform, termasuk Windows, Mac, Linux, Solaris dan beberapa merk handphone dengan performa coding yang setara MPEG-2.
34
2.13
Object Oriented Analysis Object Oriented Analysis adalah sebuah metode analisis yang memeriksa kebutuhan dengan sudut pandang perspektif dari kelas dan obyek yang terdapat pada problem domain (Booch et al, 2007, p67 ).
2.14
Object Oriented Design Object Oriented Design adalah sebuah metode desain yang meliputi proses object oriented decomposition dan notasi yang menggambarkan baik secara fisikal maupun logical serta model-model statik dan dinamik dari sistem yang sedang dikembangkan (Booch et al, 2007, p67 ).
2.15
Object Oriented Analysis & Design (OOAD) Object Oriented Analysis & Design adalah sebuah metode yang mengacu pada object oriented decomposition (Object-Oriented Analysis and Design with Applications 3rd Edition, 2007, p52 ). Object oriented decomposition merupakan metode yang memecah-mecah sistem besar menjadi kelas atau objek yang kecil yang bertanggung jawab untuk beberapa bagian dalam problem domain (Booch et al, 2007, p45 ).
35
2.16
Unified Modelling Language (UML) Menurut Booch (2007), UML merupakan suatu bahasa (notasi) yang menggambarkan aspek-aspek pengembangan selama proses OOAD. UML digunakan untuk menganalisa, menspesifikasi, dan mendesain suatu sistem perangkat lunak. UML terdiri dari 14 tipe diagram, beberapa di antaranya: 1) Use Case Diagram Use case adalah langkah-langkah dari tindakan yang timbul ketika seorang aktor menggunakan sistem untuk menyelesaikan suatu proses. Use case diagram menggambarkan use case tersebut beserta relasi antara aktor dengan sistem. (Stumpf dan Teague, 2005, p98) 2) Activity Diagram Sebuah diagram yang menunjukan aktivitas-aktivitas dan tindakan-tindakan untuk menggambarkan proses-proses kerja ke dalam suatu gambar. (Bennett, et all, 2006, pp113-119) 3) Sequence Diagram Sebuah interaksi yang menunjukkan pesan antara objek-objek dan kelas-kelas
yang
saling
berinteraksi.
Sequence
diagram
dapat
digambarkan pada detil level yang berbeda dan juga untuk mencapai tujuan yang berbeda pada tahap-tahap siklus hidup pengembangan perangkat lunak. (Stumpf dan Teague, 2005, p227)
36
4) Class Diagram sebuah struktur diagram UML yang menunjukkan kelas-kelas dengan atribut-atribut dan operasi-operasi serta asosiasi kelas tersebut dengan kelas lainnya. (Bennett, et all, 2006, p179)
2.17
ASP.NET Menurut Walther (2008, p11) ASP.NET adalah sebuah teknologi serverside scripting yang digunakan untuk membuat halaman-halaman web dinamic. ASP.NET adalah sebuah platform terbaru untuk mengembangkan aplikasi web, Web Services dan Web Form dalam Microsoft .NET Framework. ASP.NET merupakan evolusi teknologi dari Microsoft Active Server Pages (ASP) untuk .NET Platfrom yang baru. ASP.NET memungkinkan pengguna untuk membuat web dinamic lebih mudah dengan memanfaatkan banyaknya pilihan class yang berguna sebagai solusi dalam
pemrograman pada umumnya. ASP.NET dapat dikembangkan
dengan Microsoft Visual Studio .NET dan programming tools lainnya. Coding dalam ASP.NET dapat mendukung programming language yaitu C#, Visual Basic .NET dan lainnya.
37
2.18
Microsoft Visual Web Developer Express Edition Microsoft Visual Web Developer Express Edition merupakan sebuah freeware untuk mengembangkan web site yang memungkinkan pengembang web untuk mengevaluasi proses pengembangan web site dan kemampuan melakukan perubahan dari Visual Studio 2008 secara gratis.
Fungsi utamanya adalah
membuat web site ASP.NET. Visual Web Developer menggunakan interface WYSIWYG (What You See Is What You Get atau apa yang kita lihat adalah yang kita dapatkan), mendesain rancangan tatap muka pengguna secara drag-anddrop, peningkatan fitur HTML dan code editor, sebuah fitur (yang terbatas) untuk menjelajahi database, mendukung teknologi pengembangan web lainnya (seperti CSS, JavaScript, XML), dan berintegrasi dengan standard validasi design-time (XHTML 1.0/1.1 dan CSS 2.1) (Microsoft Corporation, 2009, Web, http://www.microsoft.com/express/Web/).
2.19
.NET Framework Menurut Walther (2008, pp11-20) .NET Framework merupakan komponen windows yang terdiri atas objek-objek dan rancangan-rancangan yang disediakan oleh microsoft untuk membangun sebuah aplikasi, salah satunya adalah ASP.NET. .NET Framework memiliki dua buah komponen utama, yaitu :
38
1. Framework Class Library Framework Class library berisi ribuan class yang dapat digunakan untuk membangun sebuah aplikasi secara object oriented. Dengan banyaknya class yang tersedia maka class-class tersebut dikelompokkan ke dalam kategori-kategori yang disebut namespace. 2. Common Language Runtime Common
Language
Runtime
bertanggung
jawab
dalam
mengeksekusi kode yang dibuat. Kode yang telah dibuat tidak akan langsung dieksekusi ke dalam kode yang dimengerti mesin melainkan menjadi sebuah kode dengan bahasa MSIL (Microsoft Intermediate Language). Setelah menjadi bahasa MSIL, kode akan diubah menjadi bahasa yang dimengerti oleh mesin ketika di eksekusi. MSIL adalah satusatunya bahasa yang dimengerti oleh .NET framework. Namun pengguna dapat menggunakan berbagai macam bahasa lain seperti C#, VB.NET, PHP, Perl, atau lainnya untuk membangun aplikasi karena sebelum dijalankan kode dengan bahasa tersebut akan diubah terlebih dahulu menjadi bahasa MSIL.
39
2.20
Microsoft Windows Server
Microsoft Windows Server adalah sistem operasi untuk server produksi dari Microsoft yang berguna untuk mengatur fungsi-fungsi dalam sebuah jaringan atau sebuah layanan / service (Microsoft, 2008, Windows Server 2008 R2, http://code.msdn.microsoft.com/w2k8r2).
2.21
Windows Media Services (WMS) Windows Media Services adalah fungsi dari Windows Server yang dikeluarkan oleh Microsoft untuk membentuk sebuah server streaming yang mengijinkan administrator mengatur media streaming. Selain untuk streaming, Windows Media Services juga mempunyai kemampuan meng-cache dan merekam streaming, menyediakan otentikasi, membentuk berbagai batas koneksi, membatasi akses, menggunakan beberapa aturan sekaligus, membuat statistic penggunaan, dan lain sebagainya. (Microsoft, 2010, Windows Media Services, http://www.iis.net/expand/WindowsMediaServices )
2.22
Microsoft SQL Server Microsoft SQL Server merupakan sebuah program relational database yang dikembangkan oleh Microsoft. Microsoft SQL Server memungkinkan pengguna untuk membuat, mengubah dan mengontrol sebuah database.
40
Microsoft SQL Server dapat dihubungkan dengan program komputer lain sehingga menyediakan layanan penyimpan dalam database kepada program tersebut (Rankins, Paul dan Paul, 2002, p10).
2.23
Microsoft Silverlight Microsoft Silverlight adalah sebuah plug-in antar browser, antar platform untuk memberikan generasi selanjutnya dari media dan aplikasi interaktif untuk situs web berbasis .Net. Silverlight menawarkan model programming yang sangat fleksibel, yang mendukung AJAX, Visual Basic, Visual C#, Python, dan Ruby, dan integrasi dengan aplikasi berbasis web yang sudah ada. Silverlight menghadirkan penyampaian yang cepat dan cost effective untuk video berkualitas tinggi kepada semua browser besar yang berjalan pada Mac OS maupun Windows
(
Microsoft,
2009,
What
Is
Silverlight?,
http://www.microsoft.com/SILVERLIGHT/overview/default.aspx ).
2.24
Microsoft Windows Media Encoder Microsoft Windows Media Encoder adalah aplikasi untuk meng – capture audio dan video menggunakan berbagai inovasi di dalam Windows Media, termasuk high – quality multichannel sound, video berkualitas tinggi (High Definition) , dan mendukung untuk memadukan suara dan musik. ( Microsoft Corporation,
2010,
Windows
Media
Encoder,
41
http://www.microsoft.com/WINDOWS/WINDOWSMEDIA/FORPROS/ENCO DER/DEFAULT.MSPX )
2.25
Internet Information Services (IIS) Internet Information Services atau IIS merupakan sebuah produk microsoft yang digunakan sebagai web server untuk menampilkan web page dan web service yang diminta oleh pengguna melalui web browser. Internet Information Services menyediakan semua paket sistem operasi windows (Microsoft Corporation, 2010, What is IIS?, http://www.iis.net/overview ).
2.26
Satellite System Untuk menerima siaran atau saluran dari satelit digunakan dish yang menghadap langsung pada satelit tersebut. Selain itu diperlukan alat – alat pendukung seperti parabola dengan LNB khusus yang mampu menangkap frekuensi gelombang (Ku Band atau C Band) yang dipancarkan oleh satelit tersebut (Richharia, 2001). 1. Low Noise Block (LNB) LNB merupakan alat yang digunakan untuk menerima frekuensi satelit. LNB biasanya dipasang di parabola pada LNB feedhorn. LNB memanfaatkan efek dari gelombang radio gabungan, dan mengeraskan serta
42
mengubahnya menjadi sebuah blok (band) lebar dari frekuensi. Frekuensi yang mampu diterima dalam bermacam – macam band. Untuk masing – masing band diperlukan LNB yang khusus sesuai dengan band tersebut. 2. Ku Band Ku Band merupakan bagian dari gelombang elektromagnetik dalam frekuensi gelombang mikro. Ku Band pada umumnya digunakan untuk komunikasi satelit, terutama untuk mengubah dan memancarkan televisi satelit. Frekuensi Ku Band berkisar antara 12 – 18 GHz. Ukuran diameter parabola penerima Ku Band mulai dari 2 hingga 5 inch . Karena Ku Band menggunakan frekuensi di atas 10 GHz, maka transmisi dan penerimaannya sangat tergantung kepada cuaca. Selain itu Ku Band juga membutuhkan daya yang lebih besar untuk melakukan transmisi. 3. C Band C Band juga merupakan bagian dari gelombang elektromagnetik yang fungsinya mirip dengan Ku Band. Perbedaannya C Band berada pada kisaran frekuensi antara 4 – 8 GHz. Selain itu, ukuran parabola C Band lebih besar dibandingkan dengan ukuran parabola Ku Band, yaitu 3 hingga 9 inch. Karena frekuensinya yang berada di bawah 10 GHz, C Band mampu melakukan transmisi dan penerimaan gelombang lebih baik daripada Ku Band.
43
2.27
Teknik Pengumpulan Data 1) Wawancara Menurut Sugiyono (2004, p130), wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri-ciri: •
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam,
•
jumlah respondennya sedikit.
Kelebihan menggunakan teknik ini adalah: •
dapat langsung mengetahui masalah yang terkait yang ingin diteliti secara lebih mendalam dan lebih komunikatif karena terjadi kontak pribadi,
•
memungkinkan responden dapat menjawab atau menanggapi dengan lebih bebas dan terbuka terhadap pertanyaan,
•
memungkinkan responden dapat merasakan dirinya sebagai bagian dari proyek sehingga pertanyaan yang diajukan dapat dijawab dengan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan,
•
memungkinkan
pewawancara
dapat
langsung
memberikan
pertanyaan tambahan seiring dengan komentar yang diberikan responden terhadap pertanyaan utama, •
memungkinkan pewawancara dapat mengamati bahasa tubuh responden.
44
Kekurangannya adalah: •
Informasi yang didapat dari wawancara sering bias, dalam arti menyimpang dari seharusnya. Informasi tersebut tergantung dari kondisi si pewawancara, yang diwawancarai, atau keadaan saat wawancara;
•
tidak praktis, memakan waktu, dan biaya.
2) Observasi Menurut Sugiyono (2004, p139), observasi adalah salah satu dari teknik pengumpulan yang data yang berciri khas: •
penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejalagejala alam;
•
responden yang diamati tidak terlalu besar jumlahnya.
Kelebihannya adalah: •
Informasi yang didapat akurat karena yang diamati bukan hanya subjek, melainkan objek yang bersangkutan;
•
memungkinkan valid atau tidaknya data untuk diperiksa;
•
pengobservasi dapat langsung melihat dengan jelas apa saja yang dilakukan oleh objek penelitian;
•
relatif murah;
45
•
pengobservasi
dapat
mendapatkan
data
yang
menjelaskan
lingkungan fisik dari penelitian. Kekurangannya adalah: •
objek yang diteliti secara sadar atau tidak sadar dapat berperilaku berbeda ketika diobservasi,
•
kurang praktis,
•
beberapa task mungkin tidak ditampilkan dengan cara pada saat mereka diobservasi,
•
memerlukan waktu yang lama,
•
cara yang dilakukan lebih rumit.
3) Document Examination Digunakan ketika ingin mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai bagaimana kebutuhan dari basis data muncul. Tujuan document examination menurut Connolly (2002, p305): 1. Menjelaskan masalah dan kebutuhan basis data, 2. menjelaskan bagian dari perusahaan yang dipengaruhi oleh masalah tersebut, 3. menjelaskan sistem yang sedang berjalan
46
2.28
Kerangka Berpikir
JARINGAN
VoD
IPTV
Satellite System
Internet TV
Encoder
Internet TV Extended
Kompresi
OOAD
Server
Database
Web
MS SQL
.NET Framework
ASP.NET
Silverlight
Ms Visual Web Developer
Gambar 2.8
Peta berpikir
WMS
IIS
47
Berikut adalah penjelasan mengenai peta berpikir pada halaman sebelumnya : a. Istilah Internet TV Extended didapatkan dengan menggabungan dua teori mengenai siaran televisi digital, yaitu IPTV dan Internet TV. Dimana Internet TV Extended memiliki fitur-fitur yang hampir sama dengan IPTV dan Internet TV. Fitur-fitur Internet TV Extended antara lain : Live Streaming yang merupakan fitur dari kedua teori tersebut, Video on Demand (VoD) yang merupakan fitur dari IPTV, dapat dijalankan seperti Internet TV yang tidak memerlukan alat tambahan, menggunakan sistem satelit sebagai media penerima sinyal siaran televisi dan menggunakan encoder serta dikompresi terlebih dahulu sebelum disebarkan ke pelanggan. b. Perancangan desain sistem Internet TV Extended dengan menggunakan Object-Oriented Analysis & Design (OOAD). Perancangan sistem meliputi
perancangan web, database dan server. Perancangan web
dengan menggunakan ASP.NET dan Microsoft Silverlight. Untuk mengembangkan web, bahasa pemrograman yang digunakan adalah ASP.NET. Dalam pengembangannya ASP.NET memerlukan Microsoft Visual Web Developer Express Edition dan .NET Framework. Perancangan database dengan menggunakan Microsoft SQL Sever serta pengaturan server dengan menggunakan Windows Media Services (WMS) dan Internet Information Services (IIS).