BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem M enurut M ulyadi ( 2001, P2 ) : Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama – sama untuk mencapai tujuan. M enurut M cLeod yang diterjemahkan oleh Hendra Teguh ( 2004, p9 ) : Sistem adalah sekelompok elemen – elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. M enurut Romney ( 2006, p4 ) : “ System is a set of two or more interrelated components that interact to achieve a goal. “ Yang berarti bahwa Sistem adalah suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah suatu kumpulan komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
8
9
2.1.2 Pengertian Informasi M enurut M cLeod ( 2001, p12 ) : “ Information is processed data, or meaningful data.” Yang berarti bahwa informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti. M enurut Romney ( 2006, p5 ) : “ Information is data that have been organized and processed to provide meaning to a user.” Yang berarti bahwa informasi adalah data yang telah diorganisasikan dan diproses agar bermakna bagi pengguna. M enurut Bodnar dan Hoopwood yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf ( 2000, p1 ): Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diproses dan diorganisasikan sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat agar bermakna bagi pengguna.
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi M enurut Whitten ( 2004,p10 ), Sistem Informasi adalah pengaturan orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi.
10
M enurut O’ Brien ( 2005,p5 ), Sistem Informasi adalah kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. M enurut Turban ( 2003,p15 dan p32 ), Sistem Informasi adalah pengumpulan proses, penyebaran, analisa, dan penyebaran informasi untuk tujuan spesifik yang terdiri dari input ( data, instructions ) dan output ( report dan calculation ). M enurut definisi Sistem dan Informasi serta definisi dari Sistem Informasi sendiri dapat dikatakan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem dimana komponen-komponennya saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat dan berguna bagi pemakai melalui serangkaian prosedur baik menggunakan perangkat keras maupun perangkat lunak.
2.2 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Berorientasi Object Oriented 2.2.1 Pengertian Analisis Sistem M enurut Whitten ( 2004, p38 – 39 ): “System Analysis is the study of a business problem domain to recommend improvements and specify the business requirements and priorities for the solution.“ Yang berarti Analisis Sistem adalah suatu pembelajaran mengenai problem domain untuk merekomendasikan
11
peningkatan dan menspesifikasikan kebutuhan bisnis serta memprioritaskan solusi. Sedangkan menurut O’Brien ( 2005, p348 ): “ System Analysis is an indepth study of end user information needs that produces functional requirements that are used as the basis for the design of a new information system.” Yang memiliki arti Sistem Analisis merupakan ilmu mengenai informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir yang menghasilkan persyaratan fungsional yang digunakan sebagai dasar untuk merancang sistem informasi baru. Jadi dapat disimpulkan bahwa Analisis Sistem adalah pembelajaran mengenai problem domain yang dibutuhkan pemakai akhir untuk dijadikan dasar dalam merancang sistem informasi baru.
2.2.2 Tujuan Analisis Sistem M enurut Bodnar dan Hopwood yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf ( 2000, p21 ), tujuan dari Analisis Sistem adalah sebagai berikut : 1. Untuk memperbaiki kualitas informasi 2. Untuk memperbaiki pengendalian intern 3. Untuk meminimalkan biaya yang berkaitan
12
2.2.3 Langkah-langkah Dalam Tahap Analisis M enurut M c. Leod, Jr ( 2004,p138 – 140 ), tahapan analisis sebagai berikut : 1. M engumumkan Pengertian Sistem M anajemen dapat bertemu dengan para pegawai, secara perorangan maupun pertemuan kelompok, dan dapat menggunakan media tertulis seperti memo, dan penerbitan berkala perusahaan.
Bagi perusahaan dengan jangkauan operasi
yang luas, pengumuman dapat berupa video. 2. M engorganisasikan Tim Proyek Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan.
Banyak
perusahaan mempunyai kebijakan menjadikan pemakai ( bukan spesialis informasi), sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai sangat berperan aktif daripada hanya berperan pasif. 3. M endefinisikan Kebutuhan Informasi Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan
informasi : wawancara perorangan,
pengamatan, pencarian catatan, dan survei. 4. M endefinisikan Kriteria Kinerja Sistem Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, ditentukan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem yaitu kriteria kinerjanya.
13
5. M enyiapkan Usulan Rancangan Sistem Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan teruskan atau hentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap perancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk didalam usulan rancangan. 6. M enerima Atau M enolak Rancangan Proyek M anajer dan komite pengarah sistem informasi manajemen mengevalusai usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim diminta untuk melakukan analisis lain dan meyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan.
Jika persetujuan
diberikan, proyek maju ke tahap perancangan.
2.2.4 Perancangan Sistem M enurut M cLeod yang diterjemahkan oleh Hendra Teguh (2004, p140): Perancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem tersebut berbasis komputer rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatan yang digunakan. M enurut Whitten ( 2004, p39 ): “System Design is the specification or construction of a technical, computer based solution for the business requirements identified in a system analysis”. Yang berarti bahwa Perancangan
14
Sistem adalah spesifikasi konstruksi teknikal, computer based solution untuk identifikasi kebutuhan bisnis dalam analisis sistem. Jadi dapat disimpulkan bahwa Perancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru sebagai solusi teknikal dari permasalahan yang diidentifikasikan dalam Analisis Sistem yang ditujukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan.
2.2.5 Langkah-Langkah Dalam Tahap Perancangan Sistem M enurut M c. Leod, Jr ( 2004,p140 – 143 ), Tahapan Perancangan Sistem adalah sebagai berikut : 1. M enyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinci Beberapa alat memudahkan analisis untuk menyiapkan dokumentasi secara topdown, dimulai dengan penggambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih terinci. Pendekatan topdown ini merupakan ciri rancangan terstruktur yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat sub sistem. 2. M engidentifikasikan Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem Analisis harus mengidentifikasikan konfigurasi bukan merk atau model peralatan komputer yang memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan pemrosesan.
Identifikasi merupakan suatu proses yang
15
berurutan, dimulai dengan identifikasi berbagai kombinasi yang dapat meyelesaikan setiap tugas. 3. M engevaluasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem Analisis bekerja sama dengan manajer, mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteri kinerja, dengan kendala-kendala yang ada. 4. M emilih Konfigurasi Yang Terbaik Analisis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. 5. M enyiapkan Usulan Penerapan Analisis sistem menyiapkan usulan penyerapan yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan dan biayanya. 6. M enerima Atau M enolak Penerapan Sistem Keputusan untuk harus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat.
Jika keuntungan yang
diharapkan dari sistem melebihi biayanya, penerapan akan disetujui.
16
2.2.6 Object Oriented Analysis and Design ( OOAD ) 2.2.6.1 Pengertian Object M enurut M athiassen et all ( 2000, p51 ): “ Object is an identity, state and behavior “ Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan objek merupakan suatu entitas yang memiliki identitas, state dan behavior. 2.2.6.2 Pengertian Object Oriented Analysis and Design M enurut M athiassen et all ( 2000, p12 ): “ Object Oriented Analysis and Design is a collection of general guidelines for carrying out analysis and design. “ Yang berarti bahwa Analisis dan Perancangan berorientasi Objek yang merupakan kumpulan dari langkah-langkah secara umum untuk menyelesaikan analisis dan perancangan. M enurut Whitten et all ( 2004, p31 ) : “ Object Oriented Analysis and Design is a collection of tools and techniques for system development that will utilize object technologies to construct a system and its software. “ Yang berarti bahwa Analisis dan Perancangan berorientasi Objek adalah suatu kumpulan dari peralatan dan teknik untuk pengembangan sistem yang akan menggunakan teknologi berdasarkan objek untuk membangun sebuah sistem dan perangkat lunaknya. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Object Oriented Analysis and Design adalah teknik untuk pengembangan sistem yang
17
akan menggunakan solusi logis dari persepsi objek (sesuatu, konsep, entitas) dan menggabungkan data dan proses menjadi satu gagasan tunggal yaitu objek.
2.2.7 UML ( Unified Modelling Language ) M enurut Jones dan Rama ( 2006, p60 ): “ The Unified Modelling Language
( UML ) is a language use for specifying, visualizing,
contracting, and documenting an information system.”
Yang berarti bahwa
UM L adalah sebuah software bahasa permodelan untuk spesifikasi, visualisasi, konstruksi dan dokumentasi suatu Sistem Informasi. Jones dan Rama ( 2006, p21-22 ), menyatakan langkah - langkah dalam mengidentifikasi Event, antara lain : 1. Kenali event pertama dalam suatu proses yang terjadi ketika seseorang atau departemen dalam organisasi tersebut bertanggung jawab atas suatu aktivitas. 2. Kesampingkan aktivitas-aktivitas yang tidak memerlukan partisipasi internal agent. 3. Kenali suatu event baru ketika terjadi perpindahan langsung tanggung jawab dari satu internal agent ke internal agent lainnya. 4. Kenali suatu event baru ketika suatu proses berhenti dan dilanjutkan kembali internal agent yang sama. 5. Gunakan suatu nama event dan jelaskan dampak atau peranan event tersebut secara umum.
18
2.2.7.1 Pengertian Event M enurut Bennet ( 2006, p651 ) : ” Event is an occurrence that is of significance to the information system and maybe include in a state machine. ” Yang berati bahwa Event adalah sebuah kejadian yang signifikan untuk sistem informasi dan mungkin termasuk dalam proses bisnis perusahaan. Sedangkan menurut Jones dan Rama ( 2006, p18 ): ”Event are thing that happen at a point in time. ” Yang berarti bahwa Event adalah suatu kejadian atau peristiwa pada suatu waktu tetentu. Dapat disimpulkan bahwa Event adalah suatu kejadian yang signifikan dalam proses bisnis perusahaan.
2.2.7.2 Pengertian Workflow Table M enurut Connoly ( 2005, p598 ) : Workflow Table adalah tabel aktivitas yang melibatkan pelaksanaan yang terkoordinasi dari suatu entitas. Sedangkan menurut Jones dan Rama ( 2006, p73 ): ” Workflow table presents information in a simple two-column format. The actors performing specific activities are listed in the column on the left. The corresponding activities are listed on the right.”
Yang berarti bahwa Workflow Table menampilkan
informasi dalam format dua kolom sederhana. Actor yang menampilkan aktivitas spesifik yang disusun dalam kolom sebelah kiri. Sedangkan aktivitas korespondensi yang disusun dalam kolom sebelah kanan.
19
Dapat disimpulkan bahwa Workflow Table adalah tabel dua kolom yang menjelaskan hubungan antara actor dengan aktivitas yang saling berhubungan dalam suatu proses bisnis.
2.2.7.3 Pengertian Activity Diagram M enurut Whitten ( 2004, p450 ): “ Activity diagram is a diagram that can be used to depict the flow of a business process, the steps of a use case, or the logic of an object behavior (method).”
Yang berarti bahwa Activity
Diagram adalah sebuah diagram yang dapat digunakan untuk menggambarkan alur proses bisnis, langkah-langkah use case, dan logika objek behavior. Sedangkan menurut Jones dan Rama ( 2006, p60 ): “ The activity diagram present plays the role of a “ map “ in understanding business process by showing the sequence of activities in the process.” Yang berarti bahwa Activity Diagram memainkan peranan penting sebagai peta dalam memahami proses-proses bisnis dengan menunjukkan urutan aktivitias-aktivitas dalam proses. Dapat disimpulkan bahwa Activity Diagram adalah suatu gambaran yang menunjukkan urutan aktivitas dalam urutan proses bisnis.
20
2.2.7.4 Klasifikasi Activity Diagram M enurut Jones dan Rama ( 2006, p61 ), Activity Diagram dibagi 2 yaitu: 1. Overview Activity Diagram M enurut Jones dan Rama ( 2006, p61 ): “ The Overview Activity Diagram presents a high level view of the business process by documenting the key events and the information flows among this events.” Yang berarti bahwa Overview Activity Diagram adalah UM L activity diagram yang merepresentasikan gambaran umum pada level tertinggi atas proses bisnis yang mencakup dokumentasi transaksi atau event-event, urutan event, arus informasi antar event-event tersebut. Jones dan Rama ( 2006, p65 ) menyatakan langkah-langkah dalam membuat Overview Activity Diagram sebagai berikut : a. Baca narasi dan identifikasi event-event pokok. b. Beri tanda atau notasi pada narasi untuk menunjukkan cakupan dan nama event tersebut. c. Tampilkan agent yang berpartisipasi dalam proses bisnis dengan menggunakan swimlane diagram. d. Gambar masing-masing event dan tunjukkan urutan-urutannya. e. Gambar dokumen-dokumen yang dibuat dan digunakan dalam proses bisnis. Tunjukkan arus informasi dari event ke dokumen dan sebaliknya.
21
f. Gambar tabel ( file ) yang dibuat dan digunakan dalam proses bisnis. Tunjukkan arus informasi dari event ke tabel dan sebaliknya. 2. Detailed Activity Diagram M enurut Jones dan Rama ( 2006, p61 ) : ” The Detailed Activity Diagram is similar to a map of a city or town.
It provides a more detailed
presentation of the activities associated with one or two more events shown on the overview diagram.” Yang berarti bahwa Detailed Activity Diagram menyediakan tampilan rinci atas hubungan aktivitas antar beberapa event dalam Overview Activity Diagram. Jones dan Rama ( 2006, p80 ), menyatakan bahwa langkah-langkah dalam membuat Detailed Activity Diagram sebagai berikut : 1. Tandai pada narasi untuk menentukan aktivitas-aktivitas. 2. Siapkan sebuah workflow table. 3. Tentukan diagram-diagram rinci yang dibutuhkan. 4. Untuk tiap diagram rinci, lakukan langkah-langkah sebagai berikut : a. Buat swimlane diagram b. Buatkan sebuah segiempat bersudut bulat untuk setiap event c. Gunakan garis penghubung penuh untuk menggambarkan urutan aktivitas d. Buatkan simbol dokumen - dokumen yang digunakan aktivitas dalam diagram
22
e. Gunakan garis penghubung putus untuk menghubungkan aktivitas dan dokumen f. Buatkan simbol tabel yang digunakan dalam aktivitas dalam diagram g. Gunakan garis penghubung putus untuk menghubungkan aktivitas dan tabel.
2.2.7.5 UML Class Diagram 2.2.7.5.1
Pengertian Class diagram M enurut M athiassen ( 2000, p336 ) : “ A Class Diagram describes a
collection of classes and their structural relationship. “ Yang berarti bahwa class diagram menjelaskan sekumpulan kelas dengan struktur hubungannya. M enurut Bennet ( 2006, p469 ) menyatakan bahwa : “Class diagram is a UML structure diagram that shows classes with their attributes and operations,
together with the associations between
classes.” Yang berarti bahwa class diagram adalah sebuah UM L struktur diagram yang menunjukkan class - class dengan atributte dan operasinya, bersama dengan hubungan antara class-class. Dapat disimpulkan bahwa class diagram adalah sebuah UM L struktur diagram yang menunjukkan class - class dengan attribute dan operasinya, bersama dengan asosiasi antara class - class.
23
2.2.7.5.2
Pengertian Attribute Pengertian Attribute M enurut Whitten ( 2004, p295 ) : “ Attribute is
a descriptive property or characteristic of an entity.”
Yang berarti
bahwa Attribute adalah sebuah deskripsi properti atau karakteristik dari sebuah entitas. Bennet ( 2006, p649 ) menyatakan bahwa : “ Attributes is an element of the data structure that, together with operations, defines a class. Describes some property of instance of the class.” Yang berarti bahwa Attribute adalah sebuah elemen dari struktur data yang bersamaan dengan operasi-operasi untuk mendefinisikan class.
M enggambarkan
beberapa contoh properti dari class. Sedangkan menurut Jones dan Rama ( 2006, p155 ) : “ Attributes are the smallest units of data that can have meaning to a user. The columns in a relational database that are equivalent to fields in a file.” Yang berarti bahwa Attribute adalah unit data terkecil yang mempunyai makna bagi user.
Yaitu kolom-kolom pada relational database yang
ekuivalen dengan fields dalam suatu file. Dapat disimpulkan bahwa pengertian Attribute adalah unit data terkecil yang menggambarkan beberapa contoh properti dari class.
24
2.2.7.5.3 Pengertian Behavior Pengertian Behavior M enurut Whitten ( 2004, p432 ) : “ Behavior is the set of things that an object can do and that correspond to functions that act on the object’s data.”
Yang berarti bahwa Behavior adalah
kumpulan sesuatu yang dapat dilakukan oleh object dan sesuai dengan fungsi yang dilakukan data object.
2.2.7.5.4 Pengertian UML Class Diagram M enurut Jones dan Rama ( 2006, p157 ) : “ UML Class Diagram can be used to document (a) tables in AIS, (b) relationships between tables, and (c) attributes of tables.” Yang berarti bahwa UML Class Diagram
adalah
sebuah
diagram yang dapat
digunakan
untuk
mendokumentasikan tabel dalam SIA, hubungan antar tabel, dan atribut tabel. Jones dan Rama
( 2006, p172 – 173 ), berpendapat bahwa
langkah-langkah pengembangan UML class diagram antara lain : 1. Tempatkan file-file transaksi pada diagram. 2. Tempatkan file-file master pada diagram. 3. Tentukan hubungan antara file tersebut. 4. Lengkapi attribute – attribute file tersebut.
25
2.2.7.5.5
Hubungan dalam Class Diagram
M enurut Jones dan Rama ( 2006, p165 - 166), hubungan dalam class diagram sebagai berikut : 1. One – to - one relationship Hubungan one – to- one antar entitas tidak sering terjadi seperti hubungan one-to-many, tetapi mereka terjadi dalam SIA. Contohnya : antara event pengiriman dan pembayaran. Diasumsikan sebuah invoice dibuat setiap sebuah pengiriman terjadi dalam setiap invoice hanya berisi informasi untuk satu pengiriman. 2. One -to - many relationship Hubungan one-to-many umumnya terjadi dalam sistem akuntansi. Contohnya, hubungan antara agen dengan event-event biasanya one-tomany. Sebuah event biasanya berhubungan dengan satu agen, tetapi seorang agen bisa terlibat dalam banyak event. 3. Many – to - many relationship Hubungan dimana sebuah order dapat dilakukan untuk banyak produk yang
sama
bisa
terdapat
dalam
banyak
order.
Hubungan
many – to - many dapat dikonversi ke dalam dua bentuk hubungan one – to - many dengan menambahkan “ junction table ”.
26
2.2.7.6 Use Case Diagram 2.2.7.6.1 Pengertian Use Case M enurut Jones dan Rama ( 2006, p267 ) : “ A Use Case is a sequence of steps that occur when an actor is interacting with the system for a particular purpose .”, yang berarti use case adalah rangkaian langkah-langkah yang melibatkan interaksi antara pelaku dengan sistem untuk tujuan tertentu. M enurut M athiassen et all ( 2000, p119 ) : “ Use Case is a pattern for interacting between the system and actors in the application domain. “, yang berarti use case adalah pola dari interaksi antara system dan actor dalam Application Domain. Berdasarkan pendapat – pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Use Case adalah pola interaksi antar Actor dan System dalam Application Domain untuk tujuan yang nyata.
2.2.7.6.2 Pengertian Actor M enurut Bennet ( 2006, p648 ) : “ Actor is an external entity of any from that interacts with the system.
Actors may be physical devices,
humans or information systems.” Yang berarti bahwa Actor adalah sebuah external entity dari form - form yang berinteraksi dengan sistem. Actor bisa merupakan alat fisik, manusia atau sistem informasi. Sedangkan menurut Jones dan Rama ( 2006, p267 ) : “ An actor can be a person, a computer, or event another system, but we will focus on
27
humans actors.” Yang berarti bahwa actor bisa berupa orang, komputer atau event sistem lainnya. 2.2.7.6.3. Pengertian Use Case Diagram M enurut Jones dan Rama ( 2006, p288 ) : “ A use case diagram is a list of use case that occur in the application and that indicate the actor responsible for each use case.” Yang berarti bahwa use case diagram adalah suatu daftar use case yang terdapat dalam suatu aplikasi dan yang mengindikasikan actor yang bertanggung jawab terhadap masing-masing use case. 2.2.8 Rancangan Database 2.2.8.1 Pengertian Database M enurut M cLeod ( 2001, p181 ) : “ Database is the collection of all computer-based resources of the organization and a database management system is the software application that stories the structure of the database, relationship among data in in the database, as well as form and report pertaining to the database.” Yang berarti bahwa database adalah kumpulan seluruh sumber daya berbasis milik organisasi. M enurut Whitten ( 2004, p518 ), menyatakan bahwa Database merupakan kumpulan file yang saling terkait, dimana file itu adalah kumpulan record yang serupa.
28
Sedangkan Jones dan Rama ( 2006, p156 ) : “ A Database is comphrensive collection of related data.”
Yang berarti bahwa Database
adalah kumpulan data-data yang terkait. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa rancangan database adalah proses pembuatan suatu kumpulan file yang saling terkait yang berguna untuk perusahaan mencapai operasi dan tujuannya. 2.2.8.2 Tahapan Rancangan Database M cLeod menyatakan ada 3 langkah utama tahapan database : 1. M enentukan kebutuhan data, ada 2 pendekatan : a. Pendekatan berorientasi proses dan masalah -
mendefinisikan masalah
-
mendefinisikan keputusan untuk memecahkan masalah
-
mendefinisikan informasi untuk pengambilan keputusan
-
menentukan
proses
yang diperlukan
untuk
menghasilkan
informasi -
menetapkan data yang digunakan dalam pemrosesan
b. Pendekatan model perusahaan -
membuat model data perusahaan
-
mengembangkan database
2. M enjelaskan data Sistem database menggunakan istilah spesifik untuk mendefinisikan data yang dimiliki. Elemen tersebut dijelaskan dalam bentuk kamus data.
29
a. Sistem kamus data, berupa kertas atau file komputer. Jika berupa file, sistem kamus data ( Data Dictionary System - DDS ) diperlukan untuk menciptakan dan memeliharanya serta mempersiapkan untuk digunakan. b. Data Description Language ( DDL ) Setelah kamus data diciptakan, penjelasan harus dimasukkan dalam DBM S.
DBM S menyertakan data description language ( DDL )
yang digunakan untuk menjelaskan data c. Skema biasanya menentukan atribut data seperti : -
nama data field
-
alias ( nama lain yang digunakan untuk data field yang sama)
-
jenis data ( angka, abjad dan lain-lain )
-
jumlah posisi
-
jumlah posisi desimal ( hanya untuk data angka )
-
berbagai aturan integritas data
d. Subskema digunakan untuk subset dari keseluruhan deskripsi yang berhubungan dengan pemakai tertentu 3. M emasukkan data Setelah skema dan subskema diciptakan, data dapat dimasukkan ke dalam database, hal ini dapat dilakukan dengan cara : a. mengetik langsung ke dalam DBM S b. membaca data dari pita atau piringan c. men-scan data secara optis.
30
2.2.9 Rancangan Form 2.2.9.1 Pengertian Form M enurut Jones dan Rama ( 2003, p315 ), “ Form is a formatted ocument containing blank fields that user can fill in with data. “ Yang artinya Formulir adalah bentuk dokumen yang berisi field kosong yang dapat diisi data oleh user. M enurut M ulyadi ( 2001, p76 ), Formulir elektronik merupakan ruang yang ditayangkan dalam layar komputer yang digunakan untuk menangkap data yang akan di olah dalam pengelolahan data elektronik. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Formulir adalah dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya suatu transaksi.
2.2.9.2 Tipe Input Form Berdasarkan buku Jones dan Rama (2003, p316 ) Formulir di bagi menjadi tiga bagian, yakni: 1. Single Record Entry Form Formulir ini di gunakan untuk memasukkan satu record pada suatu waktu tertentu. Formulir ini digunakan untuk menambah, menghapus atau memodifikasi data pada single record dalam suatu tabel. Formulir seperti ini sering digunakan untuk mendokumentasikan Master File.
31
2. Tabular Entry Form Formulir ini digunakan unuk memasukkan atau memodifikasi beberapa record dalam suatu tabel. Formulir seperti ini sering kali digunakan untuk mendokumentasikan sekumpulan event. 3. Multy Table Entry Form Formulir ini digunakan unuk memasukkan atau memodifikasi record record dalam suatu tabel. Formulir ini meliputi formulir utama dalam subformulir.
2.2.9.3 Elemen Rancangan Formulir Berdasarkan buku Jones dan Rama ( 2006, p268-270 ), ada lima elemen penting form, yaitu Attributes Recorded in Tables, Attributes Displayed from Table, Calculated Fields, Foreign Keys, dan Queries. a. Attributes Recorded in Tables “Attributes Recorded in Tables are indicated in the documentation”, yang berarti Atribut yang disimpan di dalam tabel yang menunjukkan di dalam pola dokumen. b. Attributes Displayed from Table “Additional attributes may be displayed from other tables to help the oder entry clerk. This attributes are obtained by reading from tables. In other words, the user is not recrding new data for these attribute”, yang berarti atribut tambahan dapat ditampilkan dari table lain untuk membantu dalam mencatat penulisan pesanan. Atribut ini dapat dillihat dari tabel.
32
Dengan kata lain, user tidak mencatat lagi data baru untuk atribut ini. c. Calculated Fields ” Forms may also include fields calculated from the data in tables. For example, the Quantity fields ( Order_Detail Table ) and Price fields ( Inventory Table ) can be used to compute the Extended_Price”, yang berarti formulir juga termasuk dalam fields calculate dari data dalam tabel.
Sebagai contoh : kolom kuantitas ( Order_Detail Table ) dan
kolom harga ( Tabel Persediaan ) dapat digunakan untuk menghitung jumlah harga. d. Foreign Keys “ A final issue to consider as you develop the form template relates to foreign
keys”,
yang
berarti
pokok
persoalan
terakhir
untuk
mempertimbangkan perkembangan pola formulir yang berhubungan dengan foreign key. e. Queries “ In Microsoft Access, the main form and subforms are each designed to capture information in a table or query. If the main form consist of data from two tables ( Order and Customer ), you should join the main form tables into a join query before building your form.
Queries make it
easier to link related data.” Yang berarti dalam Microsoft Access, setiap formulir utama dan subforms di rancang untuk menangkap informasi dalam tabel dan queries. Jika formulir utama memiliki data dari dua tabel ( order dan customer ), kita harus menggabungkan table formulit utama
33
ke join query sebelum kita membuat formulir. Queries mempermudah menghubungkan data yang terkait.
2.2.10 Rancangan Layar 2.2.10.1 Pengertian layar M enurut Bennet ( 2006, p657 ): “ Interface is part of the boundary between to interacting system across which they communicate : the set of all signature for the public operation of a class, package or component.” Yang berarti bahwa interface adalah bagian dari batasan antara dua sistem yang berinteraksi berseberangan yang saling berkomunikasi. 2.2.10.2 Elemen Rancangan Layar M enurut Jones dan Rama (2006, p271-272), ada enam elemen rancangan layar yaitu Text Boxes, Label, Look-Up Feature, Command Buttons, Radio Buttons, Check Boxes. 1. Text boxes Text box sering kali ditempatkan pada suatu formulir yang digunakan untuk memasukkan informasi yang ditambahkan pada tabel atau untuk menampilkan informasi yang dibaca dari tabel. 2. Label Label membantu user dalam memahami informasi apa yang diperlukan untuk dimasukkan.
34
3. Look up features Sering kali ditambahkan pada text boxes yang digunakan untuk memasukkan foreign key. 4. Command Buttons Command Button digunakan untuk menampilkan suatu tindakan atau action. 5. Radio Buttons Radio Buttons memperkenankan user untuk memilih satu dari beberapa pilihan. 6. Check boxes Check boxes mirip dengan radio button, tapi pada check boxes pilihan dapat dipilih lebih dari satu.
2.2.11 Rancangan laporan 2.2.11.1 Pengertian Laporan M enurut Jones dan Rama ( 2006, p201 ) : “ A report is a formatted an organized presentation of data.” Yang berarti bahwa laporan adalah suatu format dan kumpulan penyajian suatu data. Dapat disimpulkan bahwa laporan adalah pengambilan dan penyajian data dari database yang disusun, diatur, dan dicetak untuk keperluan proses bisnis.
35
2.2.11.2 Tipe Laporan Jones dan Rama ( 2006, p220 – 225 ), menyatakan bahwa tipe laporan terdiri dari : 1. Simple event list Laporan sederhana mengenai suatu event pada suatu periode waktu berdasarkan tanggal atau nomor transaksi, tidak ada pengelompokkan dan subtotal. 2. Grouped event detail report Laporan yang menunjukkan daftar event selama satu periode dan dikelompokkan berdasarkan produk atau agen. 3. Grouped event summary report Laporan yang menampilkan ringkasan data event dengan berbagai parameternya. Contohnya, ringkasan penjualan perbulan dan ringkasan penjualan perpelanggan 4. Single event report Laporan yang memberikan rincian satu event tunggal, contohnya : faktur pemesanan.
2.2.11.3 Elemen Rancangan Laporan M enurut Jones dan Rama ( 2006, p214-215) ada lima elemen rancangan layar yaitu Label Boxes and Text Boxes, Grouping Attribute, Group Header, Group Detail, Group Footer.
36
a. Label Boxes and Text Boxes “ Two important element of any report are tables and data. In Microsoft Access, these element are reffered to as label boxes and text boxes. Label Boxes display descriptive text and are unaffected by data in a table. Label Boxes are static and do not change when the underlying data changes. Text Boxes display data taken or derived from a table. Text Boxes are dynamic. The information displayed in a text box depends on the current contents of an underlying table”, yang berarti dua elemen penting dari berbagai laporan adalah label boxes and text boxes. Tampilan label boxes menerangkan text dan tidak memiliki dampak oleh data di dalam tabel. Label boxes statis dan tidak berubah ketika data dasar berubah. Tampilan Text Boxes menerangkan data yang diambil atau diperoleh dari tabel.
Text Boxes dinamis.
Informasi yang
diterangkan dalam text boxes tergantung pada isi sementara dari tabel dasar. b. Grouping Attribute “ Grouped reports are grouped by something “, yang berarti kelompok laporan yang dikelompokkan oleh sesuatu.
37
c. Group Header “ The group header can be used to present information that is common to the group “, yang berarti group header dapat digunakan untuk informasi yang sekarang dimana hal itu umum untuk kelompok. d. Group Detail “ Transactions pertaining to the group are listed in the group detail section “, yang berarti berhubungan dengan kelompok transaksi yang telah diurutkan ke dalam bagian rinci kelompok. e. Group Footer “ Group Footers cam also be used to provide useful information in group report. The footer is often used to present summary information about the group “, yang berarti group footer dapat juga digunakan untuk mendapatkan
informasi
yang
berguna
dalam
laporan
yang
dikelompokkan “.
2.2.12 Navigation Diagram M enurut M athiassen ( 2000, p344 ) : “ Navigation diagram is a special kind of statechart diagram that focuser on the overall dynamics of the user interface.” Yang berarti bahwa Navigation Diagram adalah suatu statechart diagram khusus yang menekankan terhadap keseluruhan perubahan dari user
38
interface.
Dengan kata lain Navigation Diagram adalah diagram yang
menunjukkan keterlibatan dari transisi diantara windows atau interface.
2.3
Teori Khusus
2.3.1 Pengertian Jasa M enurut UU pasal 1 Jasa adalah setiap kegiatan layanan berdasarkan suatu perikatan atau perbuatan hukum yang menyebabkan suatu barang atau fasilitas atau kemudahan atau hak tersedia untuk dipakai termasuk jasa konstruksi yang dilakukan untuk menghasilkan barang karena pesanan atau permintaan dengan bahan dan atas petunjuk dari pemesan. Dapat disimpulkan bahwa jasa adalah suatu aktivitas yang ditawarkan kepada orang lain untuk mendapat imbalan
2.3.2
Karakteristik Jasa
M enurut karakteristiknya, jasa dapat dibagi menjadi 4 ( Tjiptono, 2002 ) : 1. Intangibility ( maya atau tidak teraba ) Para konsumen tidak dapat mencicipi, merasakan, mendengar, sebelum membelinya karena tidak bersifat fisik. 2. Inseparability ( tidak terpisahkan ) Jasa sering kali tidak terpisahkan dari pribadi penjual, jasa tertentu harus diciptakan dan digunakan habis pada saat yang bersamaan.
39
3. Variability ( bervariasi ) Jasa bersifat sangat variabel, kualitas, dan jenis tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan. 4. Perishability ( cepat hilang ) Jasa cepat hilang dan tidak dapat disimpan.
2.3.3 Pengertian Tour
Tour adalah Perlawatan keliling yang memakan waktu lebih dari tiga hari yang diselenggarakan oleh suatu Travel Agent di suatu kota dan antara lain acaranya yaitu meninjau ke beberapa tempat atau kota baik didalam maupun luar negeri.
Pengertian
tour
sendiri dapat
disinonimkan
dengan
perkataan
PARIWISATA yang berasal dari 2 suku kata “ PARI ” yang berarti berkeliling dan “ WISATA “ yang berarti perjalanan atau secara keseluruhan dapat diartikan suatu perjalanan keliling ( From one place to another place ) di dalam suatu tour kita dapat melakukan :
-
Sightseeing yang berarti jalan-jalan / melihat-lihat
-
Excurtion yang berarti perjalanan wisata yang dilakukan dalam batas suatu kota atau daerah tertentu ( lebih pendek dari Trip )
-
Trip yang berarti perjalanan wisata yang mempunyai daerah tujuan wisata relatif jauh. Excurtion dan Trip hampir dapat disamakan yang membedakan adalah jarak atau batasan tujuan wisata.
40
2.3.4 Jenis – jenis Tour
Didunia wisata kita mengenal macam – macam jenis Tour yang sesuai sifat penyelenggaraannya, seperti :
a. Package Tou r
Suatu acara wisata yang dibuat direncanakan,diselenggarakan oleh Travel agent/tour operator atas resiko dan tanggung jawab sendiri, Dimana cara,waktu,konsumsi,akomodasi,transport,obyek wisata yang dikemas dan ditentukan dlm suatu harga yang sudah ditentukan.
b. Independent
Tour program disesuaikan menurut wisatawan sendiri ,bebas dan tidak ada time schedule yang membatasi,segala sesuatu menurut wisatawan sendiri dan tanpa ikatan. Atau istilah lainnya adalah Custom Tailored Tour .
c. Optional Tour
Sesuatu yang sudah direncanakan oleh penyelenggara /travel agent dimana resiko dan tanggung jawab sendiri. Ini merupakan acara wisata tambahan dari paket wisata yang telah ada.Peserta dari optional tour adalah peserta paket wisata itu dan dikenakan biaya tambahan untuk optional tour.
41
d. Escorted Tou r
Suatu acara wisata yang diselenggarakan tidak hanya oleh travel agent,akan tetapi oleh suatu lembaga,sekolah, dan lain-lain. Dimana peserta dikelompokan dalam suatu rombongan yang dipimpin oleh seorang tour conductor dari berangkat sampai selesai. Tour conductor dapat berperan sebagai tour leader sekaligus tour guide. Bisa juga seorang tour conductor didampingi tour guide.
e. Study Tour
Dapat dikenal dengan istilah “Dharmawisata” artinya perjalanan yang dilakukan oleh pelajar/mahasiswa yang pengelolaannya dapat dilakukan oleh Travel agent atau pribadi.Dengan tujuan utama adalah mengunjungi serta melihat lebih dekat obyek yang bersifat study/pendidikan terutama yang terkait dengan mata kuliah/pelajaran tertentu
f. Social Tour
Tour program yang direncanakan dan diselenggarakan secara sosial dengan memperhatikan faktor-faktor ekonomis dan efisien, sehingga biaya tour dapat ditekan. Tanpa mengambil keuntungan karena bertujuan diselenggarakan untuk anggotanya semisal sekolah, organisasi dan lembaga sosial.
42
g. Regular Tour
Regular Tour adalah tour yang diselenggarakan dengan waktu, obyek serta biaya yang sudah ditentukan sesuai dengan perencanaan yang disusun oleh tour operator. Tour tersebut biasanya untuk perorangan dan diselenggarakan secara teratur serta biaya akan relatif murah. Sebagai contoh one days, two days tour. Walaupun peserta tour berombongan tetap saja diperhitungkan secara perorangan dikalikan jumlah. M isalnya: Gedong batu tour, Lawang Sewu tour. Dengan jadwal, fasilitas yang terprogram rutin setiap hari.
2.3.5
Pengertian Paspor
Paspor adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang, memuat identitas pemegangnya dan berlaku untuk melakukan perjalanan antar negara ( http://hukumpedia.com/index.php?title=Paspor ). Pasal 3 Undang-Undang No. 9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian menyatakan bahwa setiap orang masuk atau keluar dari wilayah Indonesia.
Ada beragam paspor yang dikenal.
M asyarakan awam yang hendak
berangkat ke luar negeri pada umumnya harus mengurus paspor biasa. Paspor biasa terdiri dua jenis, yaitu :
-
Paspor 48 halaman diberikan kepada warga umum dengan masa berlaku 5 tahun
-
Paspor 24 halaman yang lazim dipakai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
43
Orang-orang yang secara resmi ditunjuk mewakili Indonesia di luar negeri seperti duta besar, atase, dan konsul menggunakan paspor diplomatik. Sementara pejabat pemerintahan seperti M enteri yang berkunjung ke luar negeri umumnya menggunakan paspor dinas. Ada juga yang disebut paspor haji, yakni paspor yang khusus dipakai jamaah haji.
Selain itu ada pula yang disebut :
2.3.6
-
Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk WNI.
-
Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk Orang Asing.
-
Surat Perjalanan Laksana Paspor Dinas.
Pengertian Visa
Visa adalah salah satu bentuk Surat Perjalanan. Pada hakekatnya visa adalah izin tertulis yang diberikan oleh pejabat yang berwenang pada Perwakilan RI atau di tempat lainnya yang ditetapkan Pemerintah RI yang memuat persetujuan bagi orang asing untuk masuk dan melakukan perjalanan ke wilayah Indonesia. (http://hukumpedia.com/index.php?title=Paspor#Visa)
Visa diberikan
kepada orang asing yang maksud
dan
tujuan
kedatangannya di Indonesia bermanfaat serta. tidak akan menimbulkan gangguan terhadap ketertiban dan keamanan nasional.
44
¾ Mereka yang dikecualikan dari kewajiban memiliki visa adalah :
•
Orang asing warga negara dari negara yang berdasarkan Keputusan Presiden tidak diwajibkan memiliki Visa
•
Orang asing yang memiliki Izin M asuk Kembali
•
Kapten atau nakhoda dan, awak yang bertugas pada alat angkut yang berlabuh di pelabuhan atau mendarat di bandar udara di wilayah Indonesia;
•
Penumpang transit di pelabuhan atau bandar udara di wilayah Indonesia sepanjang tidak ke luar dari tempat transit yang berada di daerah Tempat Pemeriksaan Imigrasi. Visa adalah sebuah rekomendasi yang diberikan kepada warga negara asing untuk dapat masuk ke negara Tujuan dan bukan berarti izin mutlak atau jaminan untuk dapat masuk ke negara Tujuan. Keputusan terakhir untuk dapat masuk atau tidak ke negara tujuan akan diberikan oleh pihak Imigrasi Negara Tujuan pada saat mendarat.
45
¾ Jenis-Jenis Visa : - Visa Kunjungan Sementara untuk Tujuan Kunjungan Keluarga ( apabila Pengundang adalah WN ASING yang berdomisili di Indonesia ). -
Visa Kunjungan Sementara untuk Kunjungan Teman.
-
Visa Kunjungan Sementara untuk Kunjungan Wisata dengan Biaya Sendiri.
-
Visa Kunjungan Sementara untuk Tujuan Bisnis.
-
Visa Khusus (Visa Pelajar/ Bekerja/ Pelatihan/ M enetap dalam jangka waktu tertentu).