BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Metode Statistik Nonparametrik
Metode statistik nonparametrik adalah metode yang modelnya tidak menetapkan syarat-syarat mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk sampel penelitiannya. Beberapa asumsi yang berhubungan erat dengan metode statistika nonparametrik adalah bahwa pengamatan tersebut bebas dan variabel yang diamati kontinu, tetapi asumsi yang dibuat adalah lebih lemah dan kurang teliti bila dibandingkan dengan uji parametrik. Uji nonparametrik tidak membutuhkan suatu pengukuran dengan tingkat ketelitian yang tinggi seperti uji parametrik. Uji nonparametrik dipakai untuk menganalisis data dalam skala ordinal dan nominal (Sidney Siegel, 2011).
2.2
Teori
Skala Pengukuran
pengukuran
dapat
dibedakan
menurut
perbedaan
dalam
tingkat
pengukurannya yang dapat dibagi dalam skala-skala yaitu:
Skala Nominal
Skala nominal dapat didefinisikan sebagai pengukuran dengan taraf paling rendah, terjadi bila angka-angka atau simbol-simbol yang dipakai untuk mengelompokkan suatu objek, orang atau suatu karakteristik. Penyusunan skala dalam kelas-kelas merupakan suatu gugus atau rangkaian yang terpisah-pisah atau bebas. Satusatunya hubungan yang terdapat di antaranya adalah sifat kesamaan, tiap anggota sub.
Universitas Sumatera Utara
Skala Ordinal
Skala ordinal dapat didefinisikan sebagai objek-objek dalam suatu kategori mungkin tidak berbeda dengan objek yang lain, tetapi masing-masing objek tersebut tergabung dalam satu hubungan. Hubungan tersebut berupa suatu sifat atau keadaan lebih tinggi, lebih sukar, lebih disukai, lebih menderita, lebih masak, dan sebagainya. Keadaan ini disimbolkan dengan tanda βcaratβ (>) yang mengartikan suatu sifat βlebihβ. Skala ordinal digunakan pada suatu hubungan yang mempunyai sifat selalu sama.
Skala Interval
Skala interval dapat didefinisikan sebagai suatu pengukuran terhadap selisih dari tiap-tiap angka dalam skala ordinal yang diketahui besarnya dengan lebih teliti. Dalam penggunaan skala interval, tiap angka pengamatan dalam skala tidak terpengaruh kalau dikalikan dengan suatu angka positif yang tetap dan kemudian ditambahkan suatu konstanta pada hasil perkalian tersebut.
Skala Rasio
Skala rasio dapat didefinisikan bila suatu interval mempunyai titik nol yang nyata. Dalam skala rasio perbandingan dari tiap titik pada unit pengukuran tidak akan mengalami perubahan bila seluruh angka dalam perubahan tersebut dikalikan dengan bilangan positif, sehingga tidak akan mengubah maksud atau keterangan yang terkandung skala tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2.3
Metode Korelasi Rank Spearman (ππ )
Korelasi rank Spearman adalah alat uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif dua variabel bila datanya berskala ordinal (ranking). Metode statistik ini merupakan yang pertama kali dikembangkan berdasarkan rank dan diperkirakan yang paling banyak dikenal dengan baik hingga kini. Metode korelasi rank Spearman diperkenalkan oleh Spearman pada tahun 1904. Nilai statistiknya disebut rho, disimbolkan dengan ππ . Metode korelasi rank Spearman
adalah ukuran asosiasi yang menuntut kedua variabel diukur sekurang-kurangnya dalam skala ordinal sehingga objek-objek atau individu-individu yang dipelajari
dapat di ranking dalam dua rangkaian berurut. Jadi metode korelasi rank Spearman adalah metode yang bekerja untuk skala data ordinal atau rangking dan bebas distribusi.
Nilai korelasi rank Spearman berada diantara -1 s/d 1. Bila nilai = 0, berarti tidak ada korelasi atau tidak ada hubungannya antara variabel independen dan dependen. Nilai = +1 berarti terdapat hubungan yang positif antara variabel independen dan dependen. Nilai = -1 berarti terdapat hubungan yang negatif antara variabel independen dan dependen.
Tabel 2.1 Makna Nilai Korelasi Rank Spearman Nilai 0,00 β 0,19 0,20 - 0,39 0,40 β 0, 59 0,60 β 0,79 0,80 β 1,00
Makna Sangat lemah Lemah Sedang Kuat Sangat kuat
Penjabaran rumus untuk menghitung ππ cukup sederhana. Sebab hal ini
membantu menunjukkan sifat hakikat koefisien, dan juga karena penjabaran tersebut akan mengungkapkan bentuk-bentuk lain yang dapat dipakai untuk menyatakan rumus. Satu di antara kemungkinan-kemungkinan bentuk yang lain akan dipergunakan bila perlu melakukan koreksi koefisiennya karena adanya skor-skor beraneka-sama.
Universitas Sumatera Utara
Jika π₯ = π β ποΏ½, di mana ποΏ½ mean skor pada variabel π, dan jika
π¦ = π β ποΏ½, maka rumus umum suatu koefisien korelasi adalah β π₯π¦
π=
οΏ½β π₯ 2 β π¦ 2
(2.1)
di mana jumlah-jumlah mencakup harga-harga N dalam sampelnya. Bila π dan π adalah harga-harga ranking π = ππ , dan jumlah N bilangan bulat 1, 2, β¦, π maka
βπ =
π(π+1)
(2.2)
2
jumlah kuadrat bilangan-bilangan itu 12 , 22 , β¦ , π 2 dapat ditunjukan sebagai π(π+1)(2π+1)
β π2 =
6
β π₯ 2 = β(π β ποΏ½ )2
= β π 2 β β ποΏ½ 2 2
= βπ β =
(β π) π
2
π(π+1)(2π+1) 6
β
οΏ½
π(π+1)(2π+1) = β 6
=
=
=
π(π+1) 2 οΏ½ 2
π
2 π2 (π+1) 4
π
2π3 +π2 +2π2 +π π(π2 +2π+1) β 6 4
2π3 +3π2 +π π3 +2π2 +π β 6 4
=
3
οΏ½4π
+6π2 +2ποΏ½βοΏ½3π3 +6π2 +3ποΏ½
π3 βπ 12
12
(2.3)
Hal yang sama untuk variabel Y:
β π¦2 =
Andaikan
π3 βπ 12
π =π₯βπ¦
π 2 = (π₯ β π¦)2
= π₯ 2 β 2π₯π¦ + π¦ 2 Universitas Sumatera Utara
β π 2 = β π₯ 2 + β π¦ 2 β 2 β π₯π¦
Dari rumus (2.1) menyatakan bahwa:
π=
dan
β π₯π¦
οΏ½β π₯ 2 β π¦ 2
= ππ
jika observasi-observasi di ranking.
β π₯π¦ = ππ οΏ½β π₯ 2 β π¦ 2
β π 2 = β π₯ 2 + β π¦ 2 β 2ππ οΏ½β π₯ 2 β π¦ 2
Maka:
2ππ οΏ½β π₯ 2 β π¦ 2 = β π₯ 2 + β π¦ 2 β β π 2 ππ =
β π₯ 2 +β π¦ 2 ββ π 2 2οΏ½β π₯ 2 β π¦ 2
(2.4)
dengan X dan Y dalam rank, dapat mensubstitusikan β π₯ 2 ke dalam rumus (2.4), sehingga didapatkan:
ππ = =
π3 βπ π3 βπ + ββ π 2 12 12 π3 βπ π3 βπ 2οΏ½οΏ½ οΏ½οΏ½ οΏ½ 12 12
12
= β π¦2
π3 βπ οΏ½ββ π 2 12 π3 βπ 2οΏ½ οΏ½ 12
=1β
ππ = 1 β
dituliskan
π3 βπ
2οΏ½
=1β
Karena
=
β π2
2οΏ½
π3 βπ οΏ½ 12
β π2
π3 βπ οΏ½ 6
οΏ½
6 β π2
π3 βπ
π = π₯ β π¦ = (π β ποΏ½) β (π β ποΏ½) = π β π
ππ = 1 β
2 6 βπ π=1 ππ
π3 βπ
(2.5) dalam
rank,
dapat
(2.6)
dengan: ππ = koefisien korelasi rank Spearman.
Universitas Sumatera Utara
N = jumlah pasangan observasi antara satu variabel terhadap variabel lainnya. d = perbedaan rangking yang diperoleh pada tiap pasangan observasi. Rumus (2.6) adalah rumus yang paling efisien digunakan untuk menghitung ππ
Spearman (Sidney Siegel, 2011).
Metode perhitungan nilai ππ bisa dilakukan dengan membuat deretan N
subjek. Kemudian pada tiap subjek yang telah tersusun, tentukan rank untuk variabel X dan juga pada variabel Y. Variasi nilai ππ = perbedaan antara dua rank
X dan Y. Kuadratkan tiap nilai ππ dan kemudian jumlahkan nilai ππ2 ini untuk 2 π 2 mendapatkan βπ π=1 ππ . Kemudian nilai βπ=1 ππ dan N (jumlah subjek) langsung
masukkan ke dalam rumus (2.6).
2.3.1. Rank Kembar
Kadang-kadang dijumpai dua subjek atau lebih yang menerima nilai yang sama dalam perubah yang sama. Jika terjadi nilai yang sama, masing-masing diberi rank rata-rata, sehingga pengaruh nilai yang sama dapat diatasi. Jika cuplikan yang mempunyai nilai kembar ini tidak begitu banyak, maka rank kembar ini dapat dikatakan tidak berpengaruh terhadap ππ , oleh karena itu rumus (2.6) masih tetap
dapat digunakan. Namun apabila proporsi dari rank kembar ini cukup besar, maka dalam perhitungan ππ perlu dimasukkan faktor koreksinya. Pengaruh rank kembar ini terhadap perubah X akan mengurangi besarnya jumlah kuadrat π(= β π 2 ) menjadi lebih kecil dari dan besarnya faktor koreksi tersebut adalah
π=
π‘ 3 βπ‘
π3 βπ 12
,
atau π 2 <
π3 βπ 12
12
Dimana t = jumlah rank kembar dari penelitian. Jika menurut perhitungan jumlah rank kembar cukup banyak, maka dalam perhitungannya nilai ππ dapat digunakan rumus sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
ππ =
β π₯ 2 +β π¦ 2 ββ ππ2
(2.7)
2οΏ½(β π₯ 2 )(β π¦ 2 )
dengan ketentuan:
β π₯2 =
β π¦2 =
π3 βπ 12
π3 βπ 12
β β ππ₯
β β ππ¦
2.3.2. Uji Signifikansi ππ Jika subjek-subjek yang dipergunakan untuk menghitung nilai ππ ditarik dari
populasi secara acak, harus dipergunakan skor untuk menderteminasi apakah
kedua perubah tersebut berhubungan erat dalam populasinya. Untuk tujuan tersebut diperlukan pengujian terhadap π»0 yang menyatakan bahwa kedua
perubah yang diteliti tidak berkorelasi dalam populasinya dan nilai berbeda dengan nol hanya karena pengaruh kebetulan saja dengan hipotesa sebagai berikut: π»0 = Tidak ada korelasi antara X dan Y
π»1 = Ada korelasi antara X dan Y
Untuk π < 25, penentuan signifikansi ππ dapat diuji dengan:
π‘ = ππ οΏ½
πβ2
1βππ 2
(2.8)
π»0 diterima bila βπ‘1πΌ ππ (π β 2) β€ π‘ β€ +π‘1πΌ ππ (π β 2) 2
2
π»0 ditolak bila π‘ > π‘1πΌ ππ(π β 2)ππ‘ππ’ π‘ < βπ‘1πΌ ππ(π β 2) 2
2
Untuk penentuan signifikansinya dapat ditunjukkan melalui tabel-B. Jika π > 25, penentuan signifikansi ππ dapat diuji dengan: π = ππ . βπ β 1
(2.9)
π»0 diterima bila βπ1πΌ β€ π β€ + π1πΌ 2
2
π»0 ditolak bila π > + π1πΌ ππ‘ππ’ π < βπ1πΌ 2
2
Untuk penentuan signifikansinya dapat ditunjukkan melalui tabel-A.
Universitas Sumatera Utara
2.3.3. Langkah β Langkah Pengujian Korelasi Rank Spearman
Langkah-langkah penentuan koefisien korelasi rank Spearman adalah sebagai berikut : ο Berilah rangking observasi-observasi pada variabel X atau Y mulai 1 hingga N. ο Daftar N subjek. ο Tentukan harga ππ untuk setiap subjek dengan mengurangkan ranking Y pada ragking X. Kuadratkan masing-masing harga untuk menentukan ππ
kemudian jumlahkan.
ο Dalam observasi-observasi X dan Y besar hitung ππ dengan rumus :
ππ =
β x2 + β π¦ 2 β β ππ2 2 β π₯2 β π¦2
ππ = 1 β
2 6 βπ π=1 ππ
π3 βπ
,jika proporsi angka sama
, jika proporsi angka tidak sama
ο Jika subjek-subjek merupakan sampel random dari populasi tertentu, dapat diuji apakah harga observasi ππ memberikan petunjuk adanya
asosiasi antara variabel X dan variabel Y dalam populasinya dengan syarat : a.
Untuk π < 25, signifikansi suatu harga sebesar harga observasi ππ
dapat ditetapkan dengan menghitung π‘ dengan menggunakan rumus: b.
π‘ = ππ οΏ½
πβ2
1βππ 2
Untuk π > 25, penentuan signifikansi ππ dapat diuji dengan : π = ππ . βπ β 1
ο Lalu tentukan harga signifikannya dengan melihat tabel harga-harga kritis t.
Universitas Sumatera Utara
2.4
Metode Korelasi Rank Kendall
Koefisien korelasi rank Kendall (Ο), juga digunakan sebagai ukuran korelasi dengan jenis data yang sama seperti data di mana korelasi rank Spearman (ππ )
dapat dipergunakan dengan syarat jika pengukurannya paling tidak dalam skala
ordinal bagi kedua perubah tersebut. Artinya jika sekurang-kurangnya tercapai pengukuran ordinal terhadap variabel-variabel X dan Y, sehingga setiap subjek dapat diberi rangking pada X maupun Y, maka korelasi rank kendall akan memberikan suatu ukuran tingkat asosiasi atau korelasi antara kedua himpunan ranking itu. Metode korelasi rank Kendall diperkenalkan oleh M.G Kendall pada tahun 1938.
Koefisien korelasi rank kendall adalah rasio:
π=
skor nyata (πππ‘π’ππ)
Maksimum skor kemungkinan
π = fungsi minimum dari angka konversi atau pertukaran rank.
π Pada umumnya nilai maksimum skor ditentukan oleh susunan οΏ½ οΏ½, yang dapat 2 1
diuraikan menjadi π(π β 1). Dengan demikian hasil penyesuaian ini merupakan 2
pembagi terhadap skor nyata. Sebagai pembilang yang merupakan penjumlahan skor dari pasangan-pasangan selanjutnya diberi simbol S. Dengan demikian
π=1
π
(2.10)
π(πβ1)
2
dengan: π = koefisien korelasi rank kendall
N = jumlah objek atau individu yang di rank pada X dan Y. S = penjumlahan skor dari pasangan-pasangan
2.4.1. Rank Kembar
Jika ada dua atau lebih nilai pengamatan (baik antara perubahan X maupun Y) yang sama, seperti biasanya nilai-nilai tersebut diberi rank rata-rata. Pengaruh dari
Universitas Sumatera Utara
nilai rank kembar tersebut adalah merubah besarnya penyebut pada rumus Dalam hal ini rumus π menjadi:
π=
π
1 2
π.
(2.11)
1 2
οΏ½οΏ½ π(πβ1)βππ₯ οΏ½οΏ½οΏ½ π(πβ1)βππ¦ οΏ½
1 2
dengan : ππ₯ = β π‘(π‘ β 1)
π‘ : jumlah rank kembaran tiap kelompok kembarnya untuk perubah X. 1 2
ππ¦ = β π‘(π‘ β 1)
π‘ : jumlah rank kembaran tiap kelompok kembarnya untuk perubah Y.
2.4.2. Uji Signifikansi π Untuk π β€ 10, signifikansi hubungan antara kedua peubah dapat dideterminasi
dengan terlebih dahulu mencari nilai S kemudian pergunakan tabel D pada lampiran. Jika π β€ πΌ, π»0 ditolak. π > 10,
Jika
π
signifikansi
dapat
dipertimbangkan
untuk
mempergunakan pendekatan sebaran normal dengan ππ = 0 dan simpangan baku
ππ = οΏ½
dengan rumus :
π§= π§=
2(2π+5
9π(πβ1)
πβππ ππ
π
(2.12)
2(2π+5) οΏ½9π(πβ1)
Hipotesisnya:
π»0 = Tidak ada korelasi yang cukup berarti antara dua variabel tersebut. π»1 = Adanya korelasi yang cukup berarti antara dua variabel tersebut.
π»0 diterima bila βπ1
2πΌ
β€ π β€ +π1
2πΌ
π»0 ditolak bila π > +π1 ππ‘ππ’ π < βπ1 2πΌ
2πΌ
Universitas Sumatera Utara
Untuk menentukan signifikansi z-nya pergunakan tabel A.
2.4.3. Langkah β Langkah Pengujian Korelasi Rank Kendall.
Langkah-langkah penentuan koefisien korelasi rank Kendall adalah sebagai berikut : ο Berilah rangking observasi-observasi pada variabel X dan Y dari 1 hingga N. ο Susunlah N subjek sehingga ranking-ranking X untuk subjek-subjek ada dalam urutan wajar, yakni 1, 2, 3, β¦, N. ο Amatilah ranking-ranking Y dalam urutan yang bersesuaian dengan ranking X yang ada dalam urutan wajar. Tentukan harga S untuk urutan ranking Y. ο Hitung korelasi rank kendall dengan rumus : π
π=1 π=
π(πβ1)
2
, jika tidak terdapat angka sama
1
π
1
, jika terdapat angka sama
οΏ½ π(πβ1)βππ οΏ½ π(πβ1)βππ 2 2
ο Pengujian signifikansi keeratan hubungan kedua perubah X dan Y bergantung pada besarnya N: a. Untuk π β€ 10, Tabel D koefisien korelasi ranking Kendall
menunjukkan kemungkinan yang berkaitan dengan harga-harga sebesar harga-harga observasi S.
Jika π yang dihasilkan dengan metode yang sesuai sama atau kurang dari πΌ, π»0 ditolak untuk menerima π»1 .
b. Untuk π > 10, Tabel A memperlihatkan kemungkinan berkaitan
dengan suatu harga sebesar z observasi dengan menghitung harga z yang berkaitan dengan π menggunakan rumus:
π§=
π
2(2π+5) οΏ½9π(πβ!)
Universitas Sumatera Utara
π»0 diterima bila βπ1
2πΌ
β€ π β€ +π1
2πΌ
π»0 ditolak bila π > +π1 ππ‘ππ’ π < βπ1 2πΌ
2πΌ
Universitas Sumatera Utara