5
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Blog Blog berasal dari kata “Weblog”. Pada Desember 1997, istilah ini pertama kali dikemukakan oleh Jorn Barger untuk menyebut jenis website pribadi yang selalu diupdate secara kontinyu dan berisi link-link ke website lain yang dianggap menarik disertai dengan komentar-komentar mengenai link tersebut. Menurut Roger Yim, seorang kolumnis San Francisco Gate, Blog adalah persilangan antara diari seseorang dan daftar link di internet. Di lain pihak, Blog menurut Scott Rosenberg, seorang kolumnis majalah online Salon, adalah website yang lebih bernyawa daripada sekedar kumpulan link, namun kurang instropektif dari sekedar sebuah diari online. Nurrist Surayya dalam penelitiannya mengungkapkan secara umum, bahwa Blog adalah suatu situs yang biasanya dikelola oleh satu orang secara individual, seringkali terfokus pada suatu subjek atau topik tertentu, baik berita, catatan harian, kumpulan link, daftar komentar atau hasil pikiran, yang di-update secara teratur dengan susunan posting terbaru berada paling atas diikuti posting-posting sebelumnya sesuai dengan urutan kronologi waktu, dan mempunyai frekuensi kunjungan oleh orang lain yang tinggi. Blogger yaitu orang yang memiliki dan membuat Blog. Blogging merupakan kegiatan mengelola suatu Blog.
6 2.1.1
Sejarah dan Perkembangan Blog di dunia Blog yang pertama ada adalah halaman “What’s New” yang dibuat oleh Marc
Andersen pada tahun 1993. Pada Januari 1994, Justin Hall membuat “Justin’s Home Page” yang kemudian berubah menjadi “Links from the Underground”, yang mungkin merupakan Blog pertama seperti yang kita kenal sekarang. Hingga pada awal tahun 1999, jumlah Blog di internet hanya terdapat sekitar 23 Blog, karena pada saat itu hanya orang-orang yang memiliki keahlian dan pengetahuan khususlah yang dapat membuat website atau Blog sendiri. Pada bulan Juli 1999, muncul layanan Pitas dan sejak saat itu jumlah Blog meningkat dengan pesat hingga mencapai ratusan. Lalu pada Agustus 1999 muncul layanan Blogger.com. Sejak itu terjadi peningkatan jumlah Blog secara drastis sehingga menjadi sulit untuk dihitung dan dipantau. Blog-Blog yang terus bermunculan itu masing-masing memiliki topik bahasannya sendiri sesuai dengan minat dan hobi pemiliknya, mulai dari film, politik, kesehatan, seks, olahraga, esai, kritik terhadap pihak tertentu, laporan peristiwa, analisis fenomena sosial, hingga tulisan tentang keseharian seorang Blogger. Umumnya Blog berisi catatan pribadi pemiliknya, tentang apa yang dialami atau dirasakan, tanggapan terhadap suatu isu. Yang membedakan Blog dari diari adalah bahwa Blog dibuat untuk dibaca orang lain. Blog juga bersifat personal sehingga kita bisa mengetahui kepribadian seseorang melalui isi Blog-nya. Saat ini semakin praktis dan mudah untuk memiliki sebuah Blog. Seseorang yang ingin memiliki Blog tidak lagi harus memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang pembuatan website atau bahasa pemrograman apapun.
7 Keberadaan Blog sebagai media yang bebas dan independen mulai terasa pada awal tahun 2002. Ketika terjadi invasi Amerika ke Irak, banyak pengguna internet yang menggunakan Blog untuk saling mengemukakan pendapat dari sudut pandang mereka sendiri. Selama tahun 2003, keberadaan Blog semakin menjadi perhatian. Pada masa ini, banyak bermunculan Blog-Blog perang (war blog), yang menyampaikan informasi tentang Irak. Pada tahun yang sama, The Oxford English Dictionary menambahkan kata “Blog”, dengan definisi: situs yang sering di-update dan berisi pandangan, kutipan dari sumber lain, dll, dikelola secara khusus oleh seseorang dan biasa dilengkapi link ke situs lain; jurnal atau diari online. Tahun 2004 juga merupakan tahun-nya Blog, karena kata “Blog” terpilih sebagai “Words of the Year” oleh penerbit kamus Merriam-Webster, serta Blogger yang dinobatkan sebagai “People of the Year” oleh ABC News dan majalah TIME. Semakin banyak kalangan yang memanfaatkan Blog, misalnya kandidat presiden , legislatif dan konsultan publik yang menggunakan Blog untuk mengembangkan dan membentuk formasi opini. Banyak pula organisasi dan institusi yang juga menggunakan Blog. Hal ini menunjukkan bahwa Blog semakin dirasa penting dan dianggap sejajar dengan media lain. Meningkatnya penggunaan Blog dikarenakan sifat Blog yang fleksibel. Selain itu kemajuan teknologi mobile juga mendorong pemanfaatan Blog. Seseorang bisa online dari laptop atau HP sehingga semakin memudahkannya dalam mempublikasikan
dan
meng-update
informasi
dalam
Blog-nya.
(http://enda.goblogmedia.com/apa-itu-blog.html; http://nurriest.blogdrive.com)
8 Hingga kini, sudah semakin banyak penyedia layanan Blog gratis yang menawarkan kemudahan dan tampilan yang menarik, diantaranya adalah: blogger.com, xanga.com, blogsome.com, multiply.com, blogdrive.com
2.1.2
Sejarah dan perkembangan Blog di Indonesia Di Indonesia, sejarah blog terbagi menjadi tiga generasi: Generasi pertama berkisar antara tahun 1998-2001. Pada generasi ini, para
blogger Indonesia berkumpul di msn.or.id dan coolnetters.com, sekarang sudah tidak ada. Saat itu jumlah blogger masih belum banyak. Isi dominan blog pun hanya berupa diari atau jurnal pribadi saja. Layanan yang digunakan yaitu LiveJournal, blogger.com. Generasi kedua berkisar antara tahun 2001-2002an sampai sekarang. Pada generasi ini, blog-blog yang ada umumnya masih bersifat pribadi. Komunitaskomunitas blogger pun bermunculan, seperti: blogbugs (Indonesia), bbv.or.id (Bandung), angkringan (Yogyakarta), tukanglenong (Jakarta), jumlah Blog juga semakin bertambah. Sampai saat ini blogbugs masih ada dan merupakan direktori blogger Indonesia. Layanan yang digunakan yaitu blogger.com, MT, pMachine. Generasi ketiga berkisar dari tahun 2004 sampai sekarang. Pada generasi ini, blog-blog yang ada tidak lagi hanya berupa jurnal pribadi, namun sudah mulai beragam dengan topik-topik khusus. Layanan yang digunakan yaitu wordpress, MT. (http://www.thegadgetnet.com/2007/05/06/sejarah-blog-di-indonesia) Sebuah sumber menyebutkan hingga tahun 2005 jumlah blog Indonesia sudah melebihi angka 10.000 buah. Jika menggunakan teori pendiri Technorati David Sifry bahwa blog di dunia berkembang dua kali lipat dalam setiap 10 bulan,
9 maka — berdasarkan asumsi perkiraan angkat di atas — diperkirakan jumlah blog Indonesia yang aktif hingga akhir 2006 sudah mencapai jumlah 20.000 dan hingga Mei 2007 diperkirakan blog Indonesia sudah mencapai angka 30.000 blog.
2.1.3
Fungsi dan penggunaan Blog Secara umum, fungsi dan penggunaan blog-blog yang ada di Indonesia, dapat
dikelompokkan dalam beberapa kategori, yaitu: 1. Sebagai sumber informasi Blog kategori ini dikelola secara individual atau kelompok, dan digunakan untuk menginformasikan berita tertentu, baik yang secara spesifik berkaitan dengan suatu hal maupun topik berita secara umum. 2. Sebagai representasi produk pemikiran, hasil analisis dan observasi Blog digunakan untuk mempublikasikan pandangan, pendapat, analisis atau observasi blogger terhadap isu-isu teknologi, ekonomi, sosial, budaya maupun hal-hal yang diminati atau diamati di lingkungan sekitar blogger. Kategori ini juga termasuk blog-blog yang berisi report tentang suatu studi, laporan atau esai akademis dan forum konsultasi yang spesifik tentang suatu hal. 3. Sebagai media ekspresi diri Isi posting dalam kategori ini berkenaan dengan hal-hal atau bidang yang mengekspresikan diri blogger. Secara spesifik berkenaan dengan hasil karya berupa cerpen, puisi, desain grafis, karikatur, dsb; kegiatan atau bidang yang digemari blogger.
10 4. Sebagai diari online Sebagai diari online, isi posting berupa catatan keseharian blogger, yaitu berkenaan dengan hal-hal yang dikerjakan, dipikirkan atau dirasakan. Blog jenis ini mendominasi blog-blog yang ada di Indonesia. Blogger Indonesia rata-rata menggunakan blog-nya untuk menuangkan kehidupan personalnya. 5. Sebagai media untuk menjalin relasi Blog kategori ini memang dikhususkan untuk menjalin relasi. Kategori ini meliputi dua jenis, yaitu blog komunitas atau blog personal yang isi postingnya didedikasikan untuk seseorang atau keluarga.
2.2 Keterampilan berbahasa Dalam mempelajari suatu bahasa asing, dua aspek penting yang harus diperhatikan yaitu: keterampilan berbahasa dan unsur penting bahasa. Kedua aspek ini berbeda namun tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Unsur penting dari suatu bahasa dapat diajarkan, namun untuk dapat menguasai teknik/keterampilan berbahasa, diperlukan latihan khusus. Teknik/keterampilan berbahasa meliputi empat teknik: mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Masing-masing teknik membutuhkan cara latihan tersendiri.
2.2.1
Mendengar ‘Mendengar’ disini maksudnya kemampuan mendengar orang berbicara dan
memahami apa yang dibicarakan. Dalam mempelajari suatu bahasa, biasanya orang
11 akan terlebih dulu belajar mendengar sebelum belajar berbicara. Setelah sering mendengar orang berbicara baru nantinya dapat meniru orang dan belajar berbicara.
2.2.2
Berbicara Suatu bahasa digunakan untuk berkomunikasi dalam pergaulan. Bahasa lisan
merupakan hal yang paling mendasar dalam berkomunikasi. Dalam mempelajari bahasa lisan dalam Mandarin, hal penting yang harus diperhatikan yaitu pelafalan, kosakata, tata bahasa, serta kebudayaan yang melatarbelakangi bahasa tersebut.
2.2.3
Membaca Menurut 朱晓荔 (Zhu Xiaoli) dan 吴云阁 (Wu Yunge) dalam “阅读、视听、
写作三位一体”网络模式研究 (Penelitian Pola Internet “membaca-audio visual-
menulis”), membaca yaitu suatu kegiatan belajar swadaya yang mempunyai pilihan, maksud dan tindakan menurut minat dan kebutuhan siswa, menuntut si pelajar dengan pikiran berkepribadian yang matang dibentuk dari pengalaman kehidupan dirinya, menyajikannya ke dalam artikel atau karangan, menghimpun informasi, mendapat penghayatan hidup dan pencerahan kecerdasan, menghasilkan inspirasi terkait. Menurut Drs. H. Martinis Yamin, M.Pd. (2007), membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi yang disampaikan secara verbal dan merupakan hasil ramuan pendapat, gagasan, teori-teori, hasil penelitian para ahli untuk diketahui dan
12 menjadi pengetahuan siswa. Kemudian pengetahuan tersebut dapat diterapkan dalam berpikir, menganalisis, bertindak, dan dalam pengambilan keputusan. Tujuan latihan membaca: 1. Meningkatkan kemampuan pemahaman teks, yaitu mampu mengerti isi bacaan, juga menguasai dan memahami makna dari bacaan yang meliputi pemahaman akan huruf (汉字), kata, paragraf, karangan. 2. Meningkatkan teknik membaca. Kemampuan realitis membaca tidak hanya meliputi kemampuan pemahaman membaca, tapi juga kemampuan membaca cepat. Menurut 吕 必 松 (Lü Bisong), membaca dapat dibagi menjadi: membaca secara kasar (粗读) dan membaca secara rinci (细读). Membaca secara kasar (粗读) dibagi lagi menjadi: membaca secara sepintas lalu (扫 读)dan membaca dengan melewatkan isi yang tidak penting (跳读) atau yang
biasa disebut membaca cepat. Ketika membaca cepat, tidak hanya kemampuan pemahaman, tapi juga diperlukan teknik yang sesuai. Cara atau teknik membaca yang digunakan disesuaikan dengan tujuan membaca. Dalam penguasaan teknik membaca cepat, faktor yang sangat berpengaruh yaitu hambatan psikologis. Jika hambatan psikologis sudah dapat di atasi maka dengan latihan yang cukup, kecepatan membaca akan mengalami peningkatan.
13 Francoise Grellet mengemukakan empat cara membaca penting: a) Skimming, atau membaca cepat, tujuannya adalah mengerti maksud pokok atau garis besar dari isi karangan. Cara ini bisa melatih kemampuan pemahaman secara keseluruhan. b) Scanning, atau membaca sekilas, tujuannya adalah memeriksa dan mencari informasi yang dibutuhkan dengan cepat. Cara ini cocok untuk keperluan riset. c) Extensive reading, atau membaca secara kasar, tujuannya adalah membaca sebagai hiburan atau melewatkan waktu, cocok untuk membaca karangan yang panjang. Pemahaman terhadap bacaan lebih bersifat sintetis. d) Intensive reading, atau membaca secara rinci, tujuannya adalah memahami isi dari karangan secara tepat dan rinci, dan mendapatkan informasi yang spesifik.
3. Meningkatkan
kemampuan
bahasa
pelajar
secara
menyeluruh,
mengembangkan kemampuan pelajar dalam menemukan gejala bahasa dan kebudayaan yang baru. Membaca tidak hanya dapat mengulang dan memperkuat apa yang dipelajari seperti huruf (汉字), kata, tata bahasa, dll, tapi juga dapat menyerap hal-hal yang baru meliputi kebudayaan, pengetahuan, dll.
Cara latihan membaca, terbagi menjadi tiga tingkat:
14 Bagi tingkat pemula: Ditekankan pada latihan pengenalan huruf ( 汉字 ) dan latihan pemahaman kosakata. Dalam pengajaran bahasa Mandarin, latihan membaca harus dimulai dari latihan mengenal huruf ( 汉 字 ), agar dapat mengembangkan kemampuan pelajar dalam mengenal kosakata; latihan membaca lantang yang dapat melatih feel dalam bahasa; serta latihan pembentukan kalimat.
Bagi tingkat menengah: 1. Meneruskan latihan pengenalan huruf ( 汉 字 ) dan latihan pemahaman kosakata. Pada tingkat pemula, pengenalan huruf (汉字) dilakukan dengan cara membedakan keunikan bentuk huruf (汉字) dan kosakata dalam Hanzi; sedangkan pada tingkat menengah, latihan dilakukan dengan membuat kategori terhadap huruf ( 汉字 ) dan kosakata yang mempunyai kesamaan karakter. 2. Latihan yang ditekankan pada tata bahasa. Tata bahasa merupakan ketentuanketentuan dalam merangkai kosakata menjadi frase, merangkai kosakata dan frase menjadi kalimat, merangkai kalimat menjadi paragraf, merangkai paragraf menjadi bab. Latihan pemahaman membaca terdiri dari: pemahaman terhadap kalimat, paragraf, dan bab. 3. Memperkuat pengetahuan tentang kebudayaan. 4. Mengembangkan kemampuan menebak makna dari huruf ( 汉 字 ), kata, kalimat dan kemampuan menarik kesimpulan.
15 5. Meningkatkan
kemampuan
membaca
cepat
pada
pelajar
dengan
mengembangkan teknik “menarik kesimpulan inti gagasan dan mengabaikan halangan” (“抓关键、跳障碍”).
Bagi tingkat atas: Ditekankan pada latihan membaca dengan bentuk karangan yang berbeda, sehingga dapat membantu pelajar dalam memahami gaya dan keunikan dari bentuk karangan yang berbeda.
2.2.4
Menulis Menurut 朱晓荔 (Zhu Xiaoli) dan 吴云阁 (Wu Yunge) dalam“阅读、视听、
写作三位一体”网络模式研究 (Penelitian Pola Internet “Membaca-Audio Visual-
Menulis”), menulis/mengarang adalah suatu pelaksanaan pengunaan bahasa tulisan yang bersumber dari perubahan obyektif dari perasaan individu ke pemikiran teratur, lalu mewujudkannya dengan mengikuti jalan pikiran dirinya. Tujuan latihan keterampilan menulis: 1. Meningkatkan
kemampuan
menyampaikan
gagasan
karangan/tulisan.
Diantara keempat teknik/keterampilan bahasa lainnya, penyampaian dalam menulis adalah hal yang paling sulit, oleh karena itu dibutuhkan latihan yang khusus. 2. Meningkatkan kemampuan bahasa pelajar secara menyeluruh. Menulis adalah implementasi unsur-unsur penting bahasa, karena dengan menulis pelajar bisa mengulang kembali, dan memperkuat apa yang sudah dipelajari
16 serta mendorong pelajar untuk membuat/menciptakan karangan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan bahasa secara komprehensif.
Cara latihan ketrampilan menulis, terbagi menjadi tiga tingkat:
Bagi tingkat pemula: 1. Latihan menulis karakter Hanzi, dimulai dari yang guratannya sedikit dan bentuk hurufnya sederhana, kemudian yang guratannya banyak dan bentuknya kompleks. Latihan menulis harus menguasai dua kemampuan dasar: urutan guratan serta dasar rangkai-susun karakter. 2. Latihan menulis percakapan, yakni menulis apa yang ingin dikatakan diri sendiri atau apa yang diucapkan orang lain.
Bagi tingkat menengah: Ditekankan pada latihan mengarang formal, yang terdiri dari: surat-menyurat, memo, kartu ucapan, buku harian, dll. Cara latihan yang diutamakan adalah mengarang setelah membaca.
Bagi tingkat atas: Latihan mengarang formal yang lebih sulit, terdiri dari: surat resmi seperti surat perjanjian kontrak, buku petunjuk, pengenalan produk, catatan belajar, kesimpulan pekerjaan, keterangan pengalaman, makalah dengan topik khusus, dll.
17 2.3 Pengajaran keterampilan menulis 2.3.1
Kelebihan dari keterampilan menulis Dalam pengajaran bahasa asing (bahasa kedua), para peneliti dan guru
berpandangan bahwa di antara keterampilan mendengar, berbicara, membaca dan menulis, keterampilan menulis-lah yang paling sulit dikuasai. Tricia Hedge (1997) mengemukakan bahwa, untuk dapat menghasilkan tulisan yang baik, seseorang harus memiliki pandangan dan informasi yang luas, kemampuan yang tinggi dalam menyusun karangan, tingkat ketepatan yang tinggi dalam memenuhi standar baku, selain itu harus memperhatikan pula kejelasan dalam penyampaian isi karangan. Dibandingkan dengan berbicara, menulis mempunyai kekhasan sebagai berikut. 1. Dalam menulis, seseorang dituntut memiliki sejumlah kemampuan seperti kemampuan berpikir yang tajam, kemampuan penyampaian maksud dan kemampuan dalam menggunakan bahasa secara baik dan benar. 2. Ketika menulis seseorang tidak langsung berhadapan dengan lawan bicaranya seperti ketika berbicara. Orang yang sedang berbicara dapat menggunakan cara lain dalam membantu menyampaikan dan mengutarakan maksudnya kepada si pendengar, misalnya dengan: ekspresi, nada bicara, aksen, isyarat, bahasa tubuh, dan lain sebagainya; sedangkan dalam menulis, cara-cara tersebut tidak dapat diterapkan. Seorang penulis hanya dapat bergantung pada hasil tulisannya untuk dapat mengutarakan maksud yang ingin disampaikannya kepada pembaca. Oleh karena itu dituntut adanya ketepatan yang tinggi dan kejelasan dalam penyampaian maksud. Seorang penulis harus memiliki dasar logika yang kuat,
18 menguasai tata bahasa yang baku, serta kemampuan menyusun karangan secara rapi. 3. Hasil dari suatu karangan sifatnya tetap, dapat disimpan dan didokumentasikan. Pembaca dapat membaca kembali kapanpun informasi itu dibutuhkan. Oleh karena itu proses penyampaian informasi tidak terbatasi oleh waktu.
2.3.2
Hubungan antara keterampilan menulis dengan keterampilan lainnya Dalam mempelajari bahasa, pembelajaran empat unsur penting dalam
keterampilan berbahasa yang meliputi: mendengar, berbicara, membaca dan menulis; semuanya harus mendapat porsi yang sesuai, tidak hanya menitikberatkan pada sebagian lalu melupakan yang lainnya. Untuk dapat menguasai suatu bahasa, harus dilakukan latihan secara menyeluruh yang meliputi masing-masing unsur yang disebut di atas. Dengan begitu, semua unsur tersebut dapat saling berkembang secara bersama-sama. Untuk dapat mengarang dengan baik, perlu menguasai pelbagai pengetahuan bahasa, memahami latar belakang budayanya, selain itu dituntut adanya penggunaan bahasa yang teratur dan baku. Oleh karena itu, kemampuan bahasa seseorang senantiasa dapat dilihat dan ditentukan dari keterampilan mengarangnya. Kemampuan menulis adalah komponen yang mutlak dalam keterampilan berbahasa. Seorang peneliti mengemukakan bahwa menulis sangat berkaitan erat dengan jalan pikiran si penulis. Oleh karena itu, menulis dianggap sebagai bagian yang penting dan bernilai dalam proses pembelajaran bahasa. Keterampilan menulis dapat membantu dan mendorong peningkatan keterampilan berbicara. Seseorang yang sudah menguasai dasar keterampilan
19 menulis, akan lebih lancar dan fasih ketika berbicara, pemilihan kata serta tata bahasa yang digunakan juga akan lebih tepat. Selain itu, kesinambungan antar kalimat dan antar paragraf akan lebih terjaga. Pada intinya, keterampilan menulis dan ketiga keterampilan lainnya saling berhubungan. Dengan sering melatih kemampuan menulis, dapat mendorong kemajuan dari ketiga keterampilan lainnya, begitu pula sebaliknya, dengan melatih keterampilan mendengar, berbicara dan membaca dapat membantu mengembangkan kemampuan menulis.