BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Sistem Informasi
2.1.1
Pengertian Sistem Stair dan Reynolds (2010:8) berpendapat bahwa sistem merupakan satu set
dari elemen atau komponen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut O’Brien dan Marakas (2008: 24) sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, berkerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Williams dan Sawyer (2007: 552) menjelaskan bahwa sistem merupakan sebuah kumpulan dari komponen-komponen yang berhubungan yang saling berinteraksi untuk melakukan suatu tugas untuk mencapai suatu tujuan. Dengan demikian sistem dapat disimpulkan sebagai kumpulan dari berbagai elemen atau komponen yang saling berinteraksi dan berkerja sama untuk mencapai suatu tujuan.
2.1.2 Pengertian Informasi Menurut Williams dan Sawyer (2007:25), informasi merupakan sebuah data yang telah dirangkum atau dimanipulasi ke dalam bentuk lain untuk tujuan pengambilan suatu keputusan. Sedangan pengertian informasi menurut Haag, et al (2005: 6) sendiri yakni suatu data yang sederhana yang memiliki arti tertentu dalam suatu konteks yang spesifik. Informasi juga dapat berupa data yang telah diproses dengan cara tertentu atau dipresentasikan ke bentuk yang lebih berarti.
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi Menurut O’Brien dan Marakas (2008: 4), sistem informasi merupakan suatu kombinasi dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi atau perusahaan. O’Brien dan Marakas (2008: 23) menjelaskan terdapat berberapa fungsi dari sebuah sistem informasi, yakni : 1. Sebagai pendukung fungsi dari area bisnis (bagian keuangan, operasional, pemasaran dan sumber daya manusia) dalam mencapai tujuan.
2. Meningkatkan efisiensi proses produksi, meningkatkan produktivitas karyawan, serta memberikan pelayanan dan kepuasan pelanggan. 3. Merupakan sumber utama informasi dan mendukung dalam pengambilan keputusan yang efektif. 4. Membantu dalam pengembangan produk dan jasa yang kompetitif dan juga menciptakan keuntungan strategik dalam menghadapi persaingan global. 5. Sebagai komponen utama dalam sumber daya infrastruktur dan kehandalan jaringan bisnis masa kini.
2.2
Software Tools Mengenai software tools O’Brien (2008) membahas bahasa pemrograman
memungkinkan pemrogram untuk mengembangkan serangkaian perintah yang membentuk program komputer. Banyak bahasa pemrograman yang berbeda telah dikembangkan dengan masing-masing memiliki kosakata, tata bahasa dan penggunaan yang berbeda-beda. Dalam penyusunan ini, penulis menggunakan beberapa DBMS, diantaranya yaitu : 1. MySQL Mengenai
software
tools
O’Brien
(2008) membahas
bahasa
pemrograman memungkinkan pemrogram untuk mengembangkan serangkaian perintah yang membentuk program komputer. Banyak bahasa pemrograman yang berbeda telah dikembangkan dengan masing-masing memiliki kosakata, tata bahasa dan penggunaan yang berbeda-beda. 2. Web Server Apache Apache merupakan web server yang paling banyak digunakan di internet. Program ini pertama kali di desain untuk sistem operasi UNIX. Namun, pada beberapa versi berikutnya Apache mengeluarkan programnya yang dapat dijalankan di Windows NT. Berikut beberapa program program pendukung Apache : a.
Kontrol Akses Kontrol ini berjalan berdasarkan nama host atau nomor IP.
b.
Common Gateway Interface (CGI)
Practical Extraction and Report Language (perl) merupakan yang paling banyak digunakan pada CGI, didukung oleh Apache dengan menempatkannya sebagai modul (mod_perl). c.
Personal Home Page/PHP Hypertext Processor (PHP) Program ini memiliki metode sejenis CGI, yang memproses teks dan bekerja di server. PHP didukung oleh Apache dengan menempatkannya sebagai salah satu modulnya (mod_php).
d.
Server Slide Interface (SSI) Web
Server
Apache
mempunyai
kelebihan
dari
pertimbangan diatas, yaitu : 1. Apache termasuk dalam kategori freeware. 2. Mudah dalam proses instalasi. 3. Mampu beroperasi pada berbagai platform sistem operasi. 4. Mudah mengatur konfigurasi. 5. Apache menyediakan fitur untuk multihomed dan virtual server. 6. Server Apache dapat secara otomatis berkomunikasi dengan client browsernya
untuk menampilkan
tampilan terbaik pada client broser tersebut. 7. Web Server Apache memiliki beberapa level-level keamanan. 8. Mendukung transaksi yang aman menggunakan SSL (secure socket layer) 9. Mempunyai kompatibilitas platform yang tinggi.
2.3
Programming Tools
2.3.1 HTML HTML Menurut pendapat Kroenke (2006) Hypertext Markup Language (HTML) adalah bahasa pendeskripsi halaman yang menciptakan dokumen-dokumen hypertexts atau hypermedia.
HTML memasukkan kode-kode pengendali dalam sebuah dokumen pada berbagai poin yang dapat Anda spesifikasikan, yang dapat menciptakan hubungan (hyperlink) dengan bagian lain dari dokumen tersebut atau dengan dokumen lain yang berada di World Wide Web (WWW). HTML memasang kode-kode pengendali dalam teks ASCII dari dokumen yang menentukan judul, subjudul, grafik, komponen multimedia dan juga hyperlink dalam dokumen tersebut.
2.3.2 PHP Mengacu pada pendapat Ullman (2005) mengenai PHP biasanya dikenal sebagai “Personal Home Page” yang dibuat pada tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf untuk melacak pengunjung yang datang untuk resume online miliknya. PHP melekat pada HTML yang artinya PHP dapat diselipkan didalam HTML dimana dapat membuat membangun website dinamis menjadi lebih mudah. PHP adalah scripting language berlawanan dengan programming language. PHP dirancang untuk menulis Web Scripts bukan sebagai aplikasi yang berdiri sendiri.
2.4
Manajemen
2.4.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran menurut Rangkuti (2006: 48) adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial. Akibat dari faktor tersebut adalah dimana masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas. Menurut Mohammed, Fisher, Jaworski dan Paddison (2003: 3) pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan tiap individu dan organisasi. Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2010: 29), pemasaran sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang kuat untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya. Terdapat 5 (lima) proses pemasaran menurut Kotler dan Armstrong, yakni : 1. Mengerti pasar dan keinginan serta kebutuhan dari pelanggan. 2. Merancang strategi pemasaran berdasarkan pelanggan.
3. Menciptakan program pemasaran yang terintegrasi serta menghasilkan superior value. 4. Menciptakan hubungan yang menguntungkan serta menyenangkan dengan pelanggan. 5. Mengambil value dari pelanggan untuk menghasilkan keuntungan.
2.5
Pengertian E-Marketing E-marketing merupakan penggunaan atau pemanfaatan suatu teknologi
informasi dalam proses membuat, berkomunikasi, dan memberikan nilai (value) kepada pelanggan. E-marketing juga mempengaruhi pemasaran secara tradisional dalam dua cara. Pertama, e-marketing meningkatkan efisiensi dalam fungsi pemasaran tradisional. Kedua, teknologi dari e-marketing mengubah banyak strategi pemasaran. Hasil dari perubahan dalam model bisnis baru ini nantinya dapat menambah nilai (value) pelanggan dan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan (Strauss dan Frost, 2009: 6). Menurut Kotler dan Armstrong (2010: 528), e-marketing adalah sebuah usaha yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam memasarkan produk dan jasanya serta menciptakan hubungan baik dengan pelanggan melalui media internet. Terdapat 4 (empat) bidang utama dalam e-marketing menurut Kotler dan Armstrong (2010: 529), yakni : 1. Business to Consumer Online Marketing (B2C) Bisnis (perusahaan, pedagang, dan lain-lain) menjual atau menyalurkan produk atau jasanya ke pengguna akhir secara online. 2. Business to Business Online Marketing (B2B) Bisnis (perusahaan, produsen, dan lain-lain) memanfaatkan website, email, online catalogs, online trading network, dan online resources untuk menjangkau pelanggan baru, melayani pelanggan yang ada dengan lebih efektif, serta mendapatkan efisiensi dan penghematan biaya. 3. Consumer to Consumer Online Marketing (C2C) Pertukaran barang dan informasi diantara pengguna akhir melalui media online. 4. Consumer to Business Online Marketing (C2B)
Pertukaran secara online dimana konsumen mencari pembeli, kemudian bisnis (perusahaan, pedagang, dan lain-lain) mempelajari penawaran mereka, dan memulai pembelian, bahkan terkadang secara berkala. Sedangkan Mohammed, Fisher, Jaworski dan Paddison (2003: 4-5) mengatakan
bahwa
e-marketing
adalah
sebuah
proses
membangun
dan
mempertahankan hubungan pelanggan melalui kegiatan online untuk memfasilitasi pertukaran ide-ide, produk, dan layanan yang dapat memenuhi tujuan dari kedua belah pihak. Definisi ini dapat dibagi menjadi 5 (lima) komponen : 1. A Process Seperti program pemasaran tradisional, program pemasaran internet melibatkan proses. Sedangkan proses dapat digambarkan secara linear sederhana, strategi pemasaran sering memiliki loop bolak-balik selama tujuh tahap internet marketing. Ketujuh tahap harus terkoordinasi dan konsisten secara internal. 2. Building and Maintaining Customer Relationships (Membangun dan Mempertahankan Hubungan Pelanggan) Tujuan dari pemasaran adalah untuk membangun dan menciptakan hubungan pelanggan yang langgeng. Oleh karena itu, titik fokus bergeser dari mencari pelanggan, ke memelihara dalam jumlah yang memadai berkomitmen, pelanggan setia. Program pemasaran internet bisa menjadi bagian dari kampanye yang lebih luas untuk memuaskan pelanggan yang menggunakan kedua layanan online dan offline. 3. Online Internet marketing pastinya dilakukan secara online, dimana internet marketing akan berurusan dengan levers yang tersedia di dunia internet. 4. Exchange (Pertukaran) Pada intinya kedua program pemasaran online dan offline adalah konsep pertukaran. Dalam ekonomi jaringan, perusahaan harus sangat sensitif terhadap pertukaran lintas saluran. Artinya, program pemasaran online harus dievaluasi menurut dampak pertukaran yang keseluruhan - bukan hanya dampak pertukaran online. Oleh karena itu, pemasaran online dapat menghasilkan pertukaran di toko-toko ritel. Perusahaan harus semakin sensitif terhadap efek lintas saluran ini jika mereka mengukur dampak independen program pemasaran online dan offline.
5. Satisfaction of Goals of Both Parties (Kepuasan Tujuan dari Kedua Pihak) Dari perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban finansialnya kepada karyawan, pemasok, atau pemegang saham, maka pertukaran yang dihasilkan tidak seimbang. Pelanggan masih senang, tapi perusahaan tidak mampu untuk mempertahankan model pendapatannya. Kedua belah pihak harus dipuaskan untuk dapat melanjutkan pertukaran.
2.5.1 Keuntungan E-Marketing Menurut Kotler dan Armstrong (2010: 74-75), e-marketing dapat memberikan manfaat bagi konsumen maupun perusahaan. Manfaat yang akan diperoleh dari penerapan e-marketing bagi konsumen yaitu : 1 Convenient Artinya konsumen tidak harus terjebak kemacetan, menemukan tempat parkir, dan berjalan melalui toko-toko yang tidak terhitung jumlahnya untuk menemukan produk. Konsumen dapat membandingkan merk, mengecek harga dan memesan barang 24 jam sehari dari lokasi manapun. 2 Easy and Private Konsumen menghadapi lebih sedikit perselisihan dalam membeli barang dan tidak perlu untuk menghadapi penjual atau membuka diri mereka terhadap bujukan dan hubungan emosional. 3 Information Dimana sebuah layanan online dan internet memberikan konsumen akses terhadap informasi yang berlimpah mengenai perusahaan dan produk. 4 Interactive and Immediate Konsumen dapat berinteraksi dengan situs penjual untuk menemukan informasi yang tepat mengenai produk atau layanan yang mereka inginkan, lalu memesan atau men-download-nya secara langsung. Manfaat yang didapat dari penerapan e-marketing bagi perusahaan yaitu : 1. Permasaran online menjadi sebuah media dalam berinteraksi dengan konsumen sehingga dapat membangun hubungan dengan konsumen yang lebih baik. Dari interaksi tersebut perusahaan dapat mempelajari tentang kebutuhan dan keinginan konsumen lebih spesifik dan membangun sebuah database konsumen.
2. Karena pelanggan berhubungan langsung dengan penjual, e-marketing sering menghasilkan biaya yang lebih rendah dan peningkatan efisiensi untuk saluran dan fungsi logistik seperti pemrosesan order, penanganan persediaan, pengiriman, dan promosi perdagangan. 3. Pemasaran
online
juga
menawarkan fleksibilitas
yang
besar yang
memungkinkan seller untuk membuat penyesuaian terhadap penawaran dan program-programnya. 4. Selain itu melalui interaksi online perusahaan dapat meningkatkan nilai pelanggan dan kepuasan melalui perbaikan produk dan layanan Selain manfaat yang didapat dari penerapan e-marketing diatas, e-marketing itu sendiri memliki beberapa keterbatasan. Keterbatasan dari e-marketing yaitu : 1. Kesulitan yang dikarenakan koneksi jaringan yang masih lambat . 2. Jika perusahaan membangun web pages yang berukuran besar dan sulit untuk dipahami (rancangan layarnya), maka internet user menjadi sulit untuk mendownload informasi. 3. Pembeli tidak dapat menyentuh, mencium, merasakan, atau mencoba secara langsung produk yang ditawarkan oleh perusahaan secara online. 4. Keterbatasan
pengembangan
dan
ancaman
keamanan
dari
metode
pembayaran elektronik, seperti e-checks, credit cards, dan lain-lain.
2.5.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Bauran pemasaran adalah variabel-variabel pemasaran yang dapat diatur sedemikian rupa, sehingga dapat meningkatkan penjualan perusahaan. Variabelvariabel tersebut terdiri dari produk, harga, distribusi, promosi. Agar perusahaan dapat menghadapi persaingan, maka perusahaan harus berusaha meningkatkan penjualan dengan cara mengkombinasikan variabel-variabel dalam bauran pemasaran seperti produk dengan harga, distribusi dengan promosi, produk dengan promosi dan lain-lain. Menurut Kotler dan Armstrong (2010: 18) definisi dari bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Adapun unsur-unsur bauran pemasaran menurut Kotler dan Armstrong adalah sebagai berikut : 1
Produk (Product)
Produk adalah
segala
sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan. Produk meliputi objek secara fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan ide. Adapun keputusan produk dibagi menjadi empat, yakni atribut produk, merek, kemasan dan jasa pelayanan. 2
Harga (Price) Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Harga yang ditawarkan kepada konsumen harus sesuai dengan pandangan konsumen atas nilai dan manfaat yang diperoleh dari produk tersebut. Harga mempunyai peranan penting bagi perusahaan, karena harga mempunyai pengaruh terhadap kemampuan perusahaan dalam bersaing dengan perusahaan lainnya.
3
Tempat (Place) Tempat atau saluran distribusi merupakan seperangkat organisasi yang saling bergantung satu sama lain, yang dilibatkan dalam proses penyediaan suatu produk atau jasa, untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis. Tempat atau saluran distribusi merupakan hal yang sangat penting, karena dengan adanya tempat atau saluran distribusi produk dari produsen akan sampai ke konsumen. Maka, perusahaan harus menentukan strategi dalam pemilihan jumlah dan bentuk tempat atau saluran distribusi yang tepat.
4
Promosi (Promotion) Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan program pemasaran, karena dengan adanya kegiatan promosi perusahaan bisa memberi informasi kepada konsumen tentang keberadaan dan manfaat produk perusahaan.
2.5.3 Perencanaan Internet Marketing Menurut Chaffey (2007:340), Rencana E-Marketing membutuhkan tambahan strategi E-Bussiness yang lebih luas dan detail untuk sell-side berdasarkan strategi EBussiness akan dicapai melalui kegiatan pemasaran seperti pemasaran penelitian dan komunikasi pemasaran.
Gambar 2.1 Hubungan antara e-business strategy dengan strategi lainnya Sumber : Chaffey (2007: 205) Menurut Chaffey (2007: 205), definisi dari multi-channel e-business strategy adalah bagaimana perbedaan pemasaran dan jaringan rantai suplai harus mengintegrasikan dan saling mendukung untuk mendorong efisiensi dan efektifitas usaha.
Gambar 2.2: Gambar perencanaan E-Marketing Sumber : Chaffey (2007: 343)
Strategi proses model untuk perancangan E-Marketing menggunakan pengembangan SOSTAC dari Paul Smith (1999) dan perbedaan tahapan yang akan terlibat dalam strategi pemasaran dari pengembangan strategi untuk implementasi. Tahapan yang terlibat dapat diringkas sebagai berikut: •
Situation – Dimana kita sekarang?
•
Objectives – Kemana kita akan pergi?
•
Strategy – Bagaimana kita mencapai kesana?
•
Tactics – Bagaimana caran kita mencapai kesana?
•
Action – Apa rencana kita?
•
Control – Apakah kita sudah sampai kesana?
Gambar 2.3 Kerangka SOSTAC E-Marketing Sumber : Chaffey (2007: 341)
2.6.1. Situation Analysis Menurut Chaffey (2007: 343), analisis situasi adalah analisis lingkungan dan meninjau dari proses internal dan sumber daya untuk menginformasikan strategi. Tujuan dari analisis situasi adalah untuk memahami lingkungan saat ini dan masa depan di mana perusahaan beroperasi agar tujuan tujuan strategis adalah realistis mengingat apa yang terjadi di pasar.
Gambar 2.4 Faktor analisis situasi strategi Sumber : Chaffey (2007: 213)
Menurut Chaffey (2007: 213) menyatakan ada enam pilihan untuk sebuah perusahaan memutuskan dimana layanan pemasaran untuk menawarkan secara
online. •
Level 0 Tidak ada website atau kehadiran di web.
•
Level 1 Adanya website dasar.
•
Level 2 Informasi yang sederhana pada website.
•
Level 3 Interaktif yang sederhana pada website.
•
Level 4 Interaktif website yang mendukung transaksi dengan pengguna.
•
Level 5 Sepenuhnya interaktif website yang mendukung seluruh proses pembelian.
2.6.1.1 Demand Analysis Menurut Chaffey (2007: 344) Faktor utama yang mendorong E-Marketing dan E-Business tujuan strategi adalah tingkat saat ini dan proyeksi masa depan permintaan pelanggan untuk layanan E-Commerce di segmen pasar yang berbeda. Analisis permintaan memeriksa penggunaan pelanggan saat ini dan proyeksi dari masing-masing saluran digital dalam target pasar yang berbeda. Hal ini dapat ditentukan dengan meminta setiap pasar:
•
Berapa persen dari bisnis pelanggan memiliki akses ke internet?
•
Berapa persen pelanggan yang siap untuk membeli produk secara online?
•
Berapa persen pelanggan dengan akses ke internet yang tidak siap membeli secara online, tetapi dipengaruhi oleh informasi dari website untuk membeli produk secara offline?
•
Apa saja hambatan penerapan antara pelanggan dan perusahaan untuk bisa mendorong penerapan? Menurut Jubile Entreprise (2011) Google Docs serangakian produk yang
memungkinkan untuk membuat berbagai jenis dokumentasi secara online, bekerja sama secara waktu yang nyata dengan orang lain dan menyimpan dokumen atau file laninnya secara online dan gratis. Dengan koneksi internet, dapat mengakses dokumen atau file dari komputer manapun di dunia.
2.6.1.2 Competitor Analysis Menurut Chaffey (2007: 346) Analisis pesaing adalah review dari E-Business layanan yang ditawarkan oleh pesaing yang lama maupun yang baru dan penerapan dari pelanggan mereka. Analisis pesaing atau pemantauan menggunakan E-
Commerce untuk mendapatkan dan mempertahankan pelanggan jika sangat penting dalam pasar karena sifat dinamis dari media internet. Akibatnya, perusahaan harus meninjau kinerja berbasis internet pemain baik yang ada dan baru. Perusahaan harus mengkaji:
•
Dikenal pesaing lokal
•
Dikenal pesaing internatsional
•
Perusahaan memiliki internet baru yang menghubungkan seluruh dunia.
Ketika menjalankan pemeriksaan terhadap situs pesaing, perbedaan utama yang harus diwaspadai adalah:
•
Pendekatan baru dari perusahaan yang ada
•
Perusahaan baru yang memulai internet.
•
Teknologi baru, teknik desain dan dukungan pelanggan di situs yang dapat memberikan keunggulan kompetitif.
Gambar 2.5 Gambar Intermediary dari situasi asli(a), asli(a), tidak dengan pelantara(b), kembali kepelantaran(c) Sumber : Chaffey (2007: 46)
2.6.1.2.1 Strategi Bisnis Menurut David (2009:248), strategi alternatif yang dapat dijalankan perusahaan dapat dikelompokan menjadi 11 tindakan. Banyak organisasi menjalankan dua strategi strategi atau lebih secara bersama, namun strategi kombinasi dapat sangat beresiko jika dijalankan terlalu jauh. Sehingga harus ditetapkan strategi yang menjadi prioritas utama dijalankan. Strategi alternatif yang dapat dijalankan perusahaan dapat dilihat ppada tabel berikut :
Strategi
Definisi
integrasi ke depan
memiliki atau meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer
integrasi ke belakang
mencoba memiliki atau meningkatkan kendali atas pemasok
integrasi horizontal
mencoba memiliki atau meningkatkan kendali atas para pesaing
penetrasi pasar
mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk barang dan jasa yang sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran yang lebih gencar
pengembangan pasar
memperkenalkan produk atau jasa yang sudah ada ke wilayah geografis baru
pengembangan produk
mencoba
meningkatkan
penjualan
dengan memperbaiki produk atau jasa yang sudah ada atau mengembangkan yang baru diversifikasi konsentrik
menambah produk atau jasa baru, tetapi masih terikat dalam industri yang sama
diversifikasi konglomerat
menambah produk atau jasa baru, yang tidak terkait dengan industri yang sudah dijalankan untuk pelanggan baru
Penciutan
mengurangi biaya dan aset agar bisa meningkatkan
penjualan
dan
keuntungan Divestasi
menjual suatu divisi atau bagian dari
suatu organisasi Likuidasi
menjual semua aset sebuah perusahaan seacara bertahap sesuai dengan nilainya yang terlihat
2.6.1.2.2 Proses Manajemen Strategi Setiap perusahaan mempunyai perbedaan dalam proses merumuskan dan mengarahkan kegiatan manajemen strateginya. Perencanaan yang baik telah mengembangkan proses yang lebih rinci. Perusahaan dengan banyak produk, pasar atau teknologi, cenderung menggunakan sistem manajemen strategi yang lebih rumit. Tetapi terlepas dari perbedaan dalam hal rincian dan tingkat formalitas ini, komponen dasar dari model-model yang digunakan untuk menganalisis operasi manajemen strategi ini sangat mirip. (R. Fred David. (2006) Manajemen Strategis— Konsep). Tiga tahapan dalan proses manajemen strategi tersebut, yaitu: 1. Perumusan Strategi (Strategy Formulation) Karena keterbatasan sumber daya, maka perusahaan harus memilih langkah strategi yang akan menghasilkan keuntungan dan manfaat yang paling besar. Perumusan strategi merupakan kombinasi dari orientasi terhadap perspektif masa depan dengan keadaan eksternal maupun keadaan internal perusahaan saat ini. Perumusan strategi terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:
•
Menetapkan dan mengembangkan visi dan misi.
•
Mengidentifikasi lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) perusahaan.
•
Mengidentifikasi lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) perusahaan.
•
Menetapkan tujuan jangka panjang.
•
Menetapkan alternatif strategi.
•
Memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan.
Isu-isu penting dalam perumusan strategi adalah bisnis apa yang akan dimasuki, juga bisnis apa yang seharusnya ditinggalkan, apakah harus melakukan ekspansi atau diversifikasi usaha, apakah perlu memperbesar pasar ke luar negri, dan lain-lain. 2. Pelaksanaan Strategi Merupakan tahap pelaksanaan dari strategy formulation yang sudah diterapkan sebelumnya. Tantangan yang dihadapi ini adalah menstimulasikan pihak manajemen dan karyawan untuk dapat bekerjasama dengan baik dan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, antara lain melalui:
•
Menetapkan tujuan tahunan.
•
Membuat, menetapkan, dan meninjau ulang kebijakan perusahaan terhadap kebijakan yang telah ditetapkan atau diterapkan.
•
Memotivasi karyawan.
•
Mengalokasikan sumber daya secara tepat. Hal penting lainnya yang terkait dengan pelaksanaan strategi adalah mengembangkan budaya yang mendukung pelaksanaan strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, mengarahkan usaha pemasaran,
menyiapkan
anggaran,
mengembangkan
dan
memberdayakan sistem informasi, dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi. 3. Evaluasi Strategy Evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategis. Manajer sangat ingin mengetahui kapan strategi tidak dapat berjalan seperti diharapkan: evaluasi strategi adalah alat utama untuk mendapatkan informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa datang karena faktor internal dan eksternal secara konstan berubah. Evaluasi dibutuhkan karena kesuksesan hari ini tidak menjamin kesuksesan hari esok. Tiga aktivitas evaluasi strategi diatas adalah:
•
Mengevaluasi kembali, apakah faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal masih bisa dijadikan acuan untuk penetapan strategi pada saat sekarang.
•
Mengukur kinerja perusahaan.
•
Mengevaluasi tindakan yang diambil.
Dalam penelitian ini, tahap yang akan dijalankan terfokus hanya sampai tahap formulasi selesai atau pemberian rekomendasi strategi kepada perusahaan.
2.6.1.2.3
Analisis Persaingan: Model 5 Kekuatan Porter
Menurut David (2006:144), pendekatan Porter atau sering disebut dengan analisis persaingan model lima kekuatan Porter merupakan pendekatan yang banyak dipakai untuk mengembangkan strategi oleh banyak industri. Intensitas persaingan antar perusahaan sangat beragam di berbagai industri. Intensitas persaingan paling tinggi adalah dalam industri dengan laba kecil. Menurut Porter, sifat persaingan dalam suatu industri dapat dilihat sebagai gabungan dari lima kekuatan sebagai berikut:
-
Perseteruan Antar Perusahaan Sejenis Intensitas perseteruan antara perusahaan sejenis yang bersaing cenderung meningkat karena jumlah pesaing semakin bertambah, karena pesaing semakin seragam dalam hal ukuran dan kemampuan, karena permintaan untuk produk industri menurun, dan karena pemotongan harga menjadi semakin umum. Persaingan juga meningkat ketika pelanggan dapat berpindah merek dengan mudah, ketika hambatan untuk meninggalkan pasar tinggi, ketika biaya tetap tinggi, ketika produk mudah rusak, ketika perusahaan pesaing berbeda dalam hal strategi, tempat mereka berasal, dan budaya, serta ketika merger dan akuisisi menjadi umum dalam suatu industri. Ketika persaingan antar perusahaan sejeni semakin intensif, laba perusahaan menurun, dalam beberapa kasus bahkan membuat suatu industri menjadi sangat tidak menarik.
-
Kemungkinan Masuknya Pesaing Baru Ketika perusahaan baru dapat dengan mudah masuk ke dalam industri tertentu, intensitas persaingan antar perusahaan meningkat. Tetapi hambatan untuk masuk,dapatmencakup kebutuhan untuk mencapai skala ekonomi dengan cepat, kebutuhan untuk mendapatkan teknologi dan pengetahuan khusus, kurangnya pengalaman, tingginya kesetiaan pelanggan, kuatnya preferensi merek, besarnya kebutuhan akan modal, kurangnya jalur distribusi
yang memadai, peraturan pemerintah, tarif, kurangnya akses terhadap bahan mentah, kepemilikan paten, lokasi yang kurang menguntungkan, serangan balasan dari perusahaan yang sudah mapan, dan potensi kejenuhan pasar. Di samping berbagai hambatan masuk, perusahaan baru kadang-kadang memasuki suatu bisnis dengan produk berkualitas lebih tinggi, harga lebih rendah, dan sumber daya pemasaran yang besar. Dengan demikian, tugas penyusun strategi adalah untuk mengindentifikasikan perusahaan yang berpotensi masuk ke pasar, untuk memonitor strategi pesaing baru, untuk membuat serangan balasan apabila dibutuhkan, serta untuk memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada saat ini.
-
Potensi Pengembangan Produk Subsitusi Tekanan kompetisi yang berasal dari produk subsitusi meningkat sejalan dengan menurunnya harga relatif dari produk subsitusi dan sejalan dengan biaya konsumen untuk beralih ke produk lain menurun. Cara terbaik untuk mengukur kekuatan kompetitif produk subsitusi adalah dengan mamantau pangsa pasar yang didapat oleh produk-produk tersebut, juga dengan memantau rencana perusahaan untuk meningkatkan kapasitas dan penetrasi pasar.
-
Kekuatan Tawar-Menawar Penjual atau Pemasok Kekuatan tawar-menawar pemasok memengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri, khususnya ketika ada sejumlah besar pemasok, ketika hanya ada sedikit barang subsitusi yang cukup bagus, atau ketika biaya untuk mengganti bahan baku sangat mahal. Perusahaan dapat menjalankan strategi integrasi ke belakang untuk mendapatkan kendali atau kepemilikan dari pemasok. Strategi ini efektif khususnya ketika pemasok tidak dapat diandalkan, terlalu mahal, atau tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan secara konsisten. Perusahaan umumnya dapat menegosiasikan syarat yang lebih menguntungkan bagi pemasok ketika integrasi ke belakang merupakan strategi yang digunakan secara umum di antara perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam suatu industri.
-
Kekuatan Tawar-menawar Pembeli atau Konsumen Ketika konsumen terkonsentrasi atau besar jumlahnya, atau membeli dalam jumlah besar, kekuatan tawar-menawar mereka menjadi kekuatan utama yang
memengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri. Perusahaan pesaing mungkin menawarkan garansi yang lebih panjang atau jasa khusus untuk mendapatkan kesetiaan pelanggan ketika kekuatan tawar-menawar konsumen cukup besar. Kekuatan tawar-menawar konsumen juga lebih tinggi ketika yang dibeli adalah produk standar atau tidak terdiferensiasi. Ketika kondisinya seperti ini, konsumen sering kali dapat bernegosiasi tentang harga jual, cakupan garansi, dan paket aksesori hingga ke tingkat yang lebih tinggi. Hubungan antara kekuatan-kekuatan ini dan organisasi dapat digambarkan sebagai berikut:
2.6.2.1.3.1
Menjalankan Audit Internal
Analisis internal memberikan informasi penting mengenai sumber daya dan kapabilitas khusus organisasi. Sumber daya perusahaan adalah aset keuangan, fisik, manusia, dan tak berwujud yang digunakan untuk mengembangkan, membuat, dan mengantar produk kepada para pelanggannya. Sedangkan Kapabilitas adalah keterampilan dan kapabilitas dalam melakukan aktivitas kerja yang diperlukan dalam bisnis. Kapabilitas menciptakan nilai yang utama bagi organisasiyaitu megetahui kompetensi intinya, baik sumber daya maupun kompetensi utama akan menentukan senjata kompetitif organisasi. Setelah
menyelesaikan
anailisis
internal,
manajer
harus
mampu
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan organisasi. Semua aktivitas organisasi yang dikerjakan dengan baik atau sumber daya yang unik disebut kekuatan. Sementara itu, kelemahan adalah aktivitas organisasi yang tidak dilakukan dengan baik atausumber daya yang diperlukan tetapi belum dimiliki. Kekuatan Internal dapat dibagi menjadi enam kategori yaitu: 1. Kekuatan Manajemen. 2. Kekuatan Pemasaran. 3. Kekuatan Keuangan/Akutansi. 4. Kekuatan Produk/Operasi.
5. Kekuatan Penelitian dan Pengembangan. 6. Kekuatan Sistem Informasi Manajemen.
2.6.2.1.3.2
Menetapkan Tujuan Jangka Panjang
Tujuan dapat didefinisikan sebagai hasil yang spesifik yang ingin dicapai suatu organisasi untuk menjalankan misi dasarnya. Jangka panjang artinya lebih dari satu tahun. Tujuan adalah penting untuk keberhasilan organisasi sebab mereka menentukan tujuan, membantu evaluasi, menciptakan sinergi, menunjukkan prioritas, menekankan koordinasi, dan memberi dasar untuk aktivitas perencanaan yang efektik, pengorganisasian, alat motivasi, dan pengendalian. Tujuan harus menantang, terukur, konsisten, masuk akal, dan jelas. Dalam perusahaan multidimensi, tujuan harus ditetapkan untuk keseluruhan perusahaan dan untuk masing-masing divisi.
2.6.2.1.3.3
Merumuskan, Mengevaluasi, dan Memilih Strategi
Analisis dan pilihan strategi mencoba untuk menentukan alternatif tindakan yang dapat memungkinkan perusahaan mencapai misi dan tujuannya dengan cara terbaik. Teknik perumusan strategi yang penting dapat di integrasikan ke dalam kerangka kerja pengambilan keputusan tiga tahap:
-
Tahap 1 dalam kerangka kerja perumusan-strategi terdiri atas Matriks EFE, Matriks IFE, dan Matriks Profil Kompetitif CPM.
-
Tahap ini disebut Tahap Input. Tahap ini meringkas informasi dasar yang dibutuhkan untuk merumuskan strategi.
-
Tahap 2, disebut Tahap Pencocokan, berfokus pada menciptakan alternatif strategi yang layak dengan mencocokkan faktor eksternal dan internal kunci. mencakup
Matriks
Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman
(strenght-
weakness-opportunities-threats-SWOT), matriks evaluasi tindakan dan posisi strategi (Strategic Position and Action Evaluation—SPACE), Matriks Boston
Consulting Group (BCG), Matriks Internal-Eksternal (IE), dan (Grand Strategy Matrix).
-
Tahap 3, disebut Tahap Keputusan, melibatkan strategi tunggal, yaitu Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif . QSPM menggunakan input dari Tahap 1 untuk mengevaluasi secara objektif alternatif-alternatif strategi yang layak dan dengan demikian memberikan dasar tujuan untuk memilih strategi spesifik. Kesembilan teknik tercakup dalam kerangka kerja perumusan strategi membutuhkan integrasi dari intuisi dan analisis.
Concept of Operations Scenario Menurut Bernard (2005: 118) perlu untuk mengembangkan secara detail scenario CONOPS yang mencakup aktivitas operasi selama beberapa tahun dan yang memperhitungkan kombinasi yang berbeda dari penggerak internal dan eksternal yang di identifikasi dalam analisis SWOT.
2.6.2. Objectives Setting Menurut Chaffey (2007: 349) Efektif perencanaan E-Marketing didasarkan pada tujuan yang jelas karena ini akan menginformasikan strategi dengan taktik dan membantu dalam mengkomunikasikan tujuan strategi untuk tenaga kerja dan investor.
Menerapkan erapkan tujuan yang tepat untuk pemasaran digital menggunakan 5s, 5s pemasaran digital adalah titik awal yang baik sederhana untuk membantu memeriksa kembali yang meliputi seluruh pemasaran digital.
Gambar 2.6 Contoh dari 5’S Sumber : http://www.smartinsights.com/marketplace-analysis/swot http://www.smartinsights.com/marketplace analysis/swotanalysis/swotanalysis/ 03:14 (13-03-2012) (13 Sell – Perkembangan penjualan. Menurut Chaffey & Smith (2008: (2008 23) mendapatkan melaui distribusi yang lebih luas ke pelanggan yang tidak dapat dilayani secara offline atau mungkin melaui cakupan produk yang lebih luas dari pada yang ada ditoko atau harga yang lebih murah dibandingkan dengan channels yang lain. Speak – Mendekatkan pelanggan. Menurut Chaffey & Smith (2008 (2008: 23) membuat dialog dua arah melaui web, email,, poling dan melakukan penelitian pasar online melalui survei formal dan memonitor ‘chat room‘‘ untuk mengenal pelanggan lebih jauh. Serve – Menambah nilai. Menurut Chaffey & Smith (2008: (2008 23) didapatkan melalui memberikan pelanggan keuntungan secara online atau memberitahukan perkembangan produk melalui dialog online dan feedback. Save – Menghemat biaya.
Menurut Chaffey & Smith (2008: 23) didapatkan melalui komunikasi email, penjualan dan layanan transaksi untuk mengurangi biaya karyawan, percetakan dan biaya promosi. Sizzle – Memperluas brand secara online. Menurut Chaffey & Smith (2008: 23) didapatkan dengan cara menyediakan saran yang baru dan pengalaman yang baru tentang online ketika pada waktu yang sama terlihat familiar.
2.6.3. Strategy Menurut Chaffey (2007: 354) Unsur strategi dari perencanaan E-Marketing mendefinisikan bagaimana E-Marketing mencapai tujuan. Definisi strategi harus terintegrasi ke dalam proses perencanaan E-Marketing karena proses perencanaan EMarketing merupakan proses berulang dari analisis situasi untuk pengaturan tujuan dalam mendefinisikan strategi. Menurut Chaffey & Smith (2008: 459) Cara yang digunakan untuk meningkatkan unsur strategi khususnya dalam pembentukan E-Marketing yang efektif adalah dengan berpedoman pada akronim STOP dan SIT. Segmentation Menurut Chaffey (2007: 356) Segmentasi pasar adalah kunci dari pengembangan strategi pemasaran yang kuat, itu melibatkan lebih dari sekedar mengelompokkan pelanggan ke dalam segmen, mengidentifikasi segmen, targeting, positioning dan mengembangkan keunggulan diferensial atas rival adalah dasar dari strategi pemasran. Market and Product Positioning
Menurut Chaffey (2007, p. 355) Internet merawarkan kesempatan baru untuk menjual produk baru ke pasar baru. Ini strateg strategii alternative yang perlu dievaluasi. Target market strategies Menurut Chaffey (2007, p. 356) Target strategi pemasaran adalah evaluasi dan pemilihan segemen yang sesuai dalam pengembangan penawaran yang sesuai. Online value proposition (OVP) Menurut Chaffey fey (2007, p. 358) OVP yaitu pernyataan manfaat dari layanan yang idealnya tidak harus tersedia dalam penawaran kompetitif atau penawaran online.
Gambar 2.7 Tahapan dalam pengembangan strategi target pemasaran Sumber : Chaffey (2007: 356) Sequence or Stage, Integration, Tools (SIT) Cara merumuskan strategi dengan memakai tiga komponen tersebut, pertamapertama tama tentukan terlebih dahulu stage atau sequence dari tipe e-marketing marketing yang akan
dibangun. Apakah tipe e-marketing yang akan dibangun hanya berupa website brochureware (model level 2 dari 5 level tipe pembangunan e-marketing pada perusahaan), atau sudah masuk ke dalam tipe simple interactive website (model level 3 dari 5 level tipe pembangunan e-marketing pada perusahaan) yang mendukung adanya komunikasi antar user (Chaffey, Chadwick, Johnston, & Mayer, 2006, p.162) Setelah menentukan stage atau level website seperti apa yang akan dibangun, tentukan apakah harus ada integrasi proses atau integrasi database antara channel online dengan offline jika aplikasi online sudah diimplementasikan nantinya, perlukah dilakukan integrasi antara data customer pada database offline dengan data customer yang disimpan pada database online? Kemudian jangan lupa tentukan juga mengenai Tools seperti apa yang akan dipakai untuk mewujudkan website emarketing tersebut.
2.6.4. Tactics Menurut Chaffey (2007: 366), marketing tactics penerapkan strategi dan tujuan secara tradisional yang didasarkan pada elemen dari marketing mix. marketing mix - 4 P dari produk, harga, tempat, dan promosi yang awalnya diusulkan oleh Jerome McCarthy (1960) - yang digunakan sebagai bagian penting dari penerapan strategi pemasaran oleh para praktisinya. 4 P telah diperpanjang menjadi 7 P dengan memasukkan tiga elemen lebih lanjut yang lebih mencerminkan pelayanan: Orang, Proses dan bukti fisik (Booming dan Bitner, 1981).
Gambar 2.8 Elemen dari Marketing Mix Sumber : Chaffey (2007: 366)
Product Menurut Chaffey (2007: (2007 366-367) produk di bagi menjadi 2 jenis, yaitu produk utama dan produk pelengkap perusahaan dapat mempertimbangkan bagaimana internet dapat digunakan untuk mengubah rentang atau kombinasi produk yang ditawarkan. bundling adalah alternatif lebih lanjut, bundling me merupakan layanan pelengkap tawarkan. Bagi banyak perusahaan, menggunakan internet untuk memvariasikan produk pelengkap adalah cara yang paling praktis. smith dan Chaffey (2001) menunjukkan contoh-contoh contoh bagaimana internet dapat digunakan untuk memvariasikan produk tambahan: dukungan, penghargaan, testimonial,, daftar pelanggan, komentar pelanggan, jaminan, garansi, uang kembali menawarkan, layanan pelanggan, incorparating alat untuk membantu pengguna selama penggunaan produk. Price Elemen harga dari marketing mix mengacu pada kebijakan harga organisasi yang digunakan untuk mendefinisikan pricing model dan, tentu saja, untuk menetapkan harga untuk produk dan jasa. Menurut Chaffey (2007: (2007: 367), model
pricing model adalah menggambarkan bentuk pembayaran seperti pembelian langsung, lelang, sewa, pembelian volume dan persyaratan kredit. implikasi utama dari internet untuk campuran dari aspek harga adalah sebagai berikut:
•
Peningkatan harga transparansi dan implikasinya pada harga diferensial.
•
Penurunan tekanan pada harga (termasuk komoditisasi).
•
Harga baru pendekatan (termasuk harga dinamis dan lelang).
•
Harga alternatif struktur atau kebijakan.
Place Menurut Chaffey (2007: 369-370) Implikasi utama dari internet untuk campuran dari aspek tempat, yang akan meninjau dalam bagian ini:
•
Tempat pembelian
•
Saluran baru struktur
•
Saluran konflik
•
Virtual organisasi
Promotion Menurut Chaffey (2007, p.370-371), promosi adalah elemen dari marketing mix yang melibatkan komunikasi dengan pelanggan dan stakeholder lainnya untuk menginformasikan mereka tentang produk dan organisasi Elemen promosi dari rencana pemasaran juga membutuhkan tiga keputusan penting tentang investasi untuk promosi online atau komunikasi online yaitu:
•
Investasi dalam promosi dibandingkan dengan pembuatan situs dan pemeliharaan.
•
Investasi dalam teknik promosi online di komparasi untuk promosi offline.
•
Investasi di berbagai teknik promosi online.
Gambar 2.9 Pilihan untuk komunikasi campuran c secara online melawan offline (a). online > offline, offline (b). diantara online dan offline, (c). offline > online Sumber : Chaffey (2007: 371) People, Proces dan Physical avidance Menurut Chaffey (2007: (2007 373) Sangat penting untuk mengirim layanan. Smith dan Chaffey (2001) menyarankan bahwa online,, bagian dari pertimbangan untuk berbagai macam orang yaitu pertimbangan taktik dengan penggantian orang atau pekerjaan mereka secara otomatis. Ini adalah beberapa pilihan: •
Autoresponders secara otomatis akan menghasilkan suatu respon ketika email perusahaan dimasukan ketika online.
•
Email Notification secara otomatis akan ada di sistem perusahaan untuk mengecek status order pelanggan.
•
Callback facility pelanggan akan mengisi nomor telpon dan alamat yang bisa dihubungi.
•
Frequently Asket Question pertanyaan yang biasa ditanyakan oleh pelanggan, jadi pelanggan akan mudah mencari jawaban yang membantu.
•
On side search engine untuk membantu pelanggan dengan cepat dalam mencari apa yang mereka inginkan.
•
Virtual Assistance berbagai tingkat kecanggihan dan biasanya membantu pelanggan dalam memilih beberapa pilihan yang ada.
2.6.5. Action Menurut Chaffey (2007: 379) Tindakan komponen perencanaan E-Marketing adalah kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan rencana tersebut. Design •
Blueprint Menurut Chaffey (2007: 524) Menurut Rosenfeld dan Morvile (2002),
blueprint adalah untuk menunjukkan hubungan antar halaman dan komponen konten lainnya, dan dapat digunakan untuk menggambarkan organisasi, navigasi dan sistem label.
Gambar 2.10 Site Structure Diagram(Blueprint) Menampilkan layout dan hubungan antara halaman Sumber : Chaffey (2007: 525) •
Wireframes Menurut Chaffey (2007: 524) menggambarkan sebuah gambar rangka
sebagai suatu uraian dasar setiap halaman, dibuat untuk menunjukkan elemen halaman, hubungan mereka, dan kepentingan relatif.
Gambar 2.11 Contoh Wireframes Sumber : Chaffey (2007: 526)
•
Data Modeling Menurut Chaffey (2007: 511) data modeling digunakan untuk menstabilkan
teknik seperti normalisasi yang digunakan untuk menghubungkan database dan design. Specify •
Tools, Budget dan Staff Menurut Strauss (2012: 80) E-Marketing memerlukan banyak biaya,
termasuk biaya untuk karyawan, hardware, software, pemograman dan banyak lagi. Selain itu, beberapa biaya pemasaran tradisional dapat merangkak kedalam anggaran e-marketing misalnya, biaya iklan secara offline untuk menarik pelanggan ke situs web. •
Ganttchart Menurut Schwalbe (2004: 192) menyediakan suatu format standar untuk
mengambarkan informasi mengenai jadwal proyek dengan menampilkan kegiatan proyek, jadwal mulai dan jadwal selesai dalam bentuk kalender. Ganttchart menunjukkan informasi dalam tugas proyek sebagai suatu serial batang (bars) sepanjang sekala waktu (timescale).
2.6.6. Control Menurut Chaffey (2007: 381) elemen kontrol dari rencana E-Marketing dapat dicapai melalui kombinasi teknik tradisional seperti riset pemasaran untuk mendapatkan pandangan dan pendapat pelanggan, dan teknik baru seperti analisis web-server file log yang menggunakan teknologi untuk memantau apakah tujuan tercapai atau tidak.
Fungsi Control disini adalah untuk mengetahui apakah E-Marketing yang diterapkan sudah berjalan dengan baik atau belum. Untuk menjalankan fungsi Control dapat dilakukan melalui web analytics. Menurut Google (2012) Google Analytics merupakan solusi analisis web tingkat perusahaan yang memberikan wawasan yang luas tentang kunjungan situs web dan efektivitas pemasaran. 2.6.6.2. 8 Golden Rules ( 8 Aturan Emas) Menurut Shneiderman dan Plaisant (2010: 88) bagian ini memfokuskan pada delapan prinsip, disebut “Aturan Emas”, yang dapat diaplikasikan kedalam sistem untuk menjadikan lebih interaktif. Prinsip tersebut diperoleh dari pengalaman dan disempurnakan selama tiga dekade, melakukan validasi dan pengaturan dilakukan untuk bagian desain tertentu. Delapan aturan emas antara lain yaitu: 1. Mengupayakan untuk kosisten Konsitensi dilakukan pada urutan tindakan dalam situasi yang serupa, perintah dan istilah yang digunakan pada prompt, menu dan layar bantuan. 2. Memenuhi kegunaan yang umum Menyadari kegbutuhan pengguna yang beragam dan desain untuk plastisitas, memfasilitasi transfromasi konten. Untuk membedakan pengguna seperti, rentang usia, kelainan dan perbedaan teknologi untuk memperbanyak setiap gambaran dalam persayaratan panduan desain. 3. Memberikan umpan balik yang informatif Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu system umpan balik. Untuk tindakan yang sering dilakukan dan tidak terlalu penting, dapat diberikan umpan balik yang sederhana. Tetapi ketika tindakan merupakan hal yang penting, maka umpan balik sebaiknya lebih besar.
4. Membuat dialog untuk menghasilkan suatu penutupan Urutan tindakan sebaiknya diorganisir dalam suatu kelompok dengan bagian awal, tengah dan akhir. Umpan balik yang informatif akan memberikan indikasi bahwa cara yang dilakukan sudah benar dan dapat mempersiapkan kelompok tindakan berikutnya. 5. Mencegah kesalahan Sebisa mungkin, merancang sistem sehingga pengguna tidak dapat membuat kesalahan serius. 6. Memudahkan pengembalian pada setiap tindakan Sebanyak mungkin, tindakan harus dapat dipulihkan. Hal ini dapat mengurangi kekhawatiran, karena pengguna mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan. Sehingga pengguna tidak takut untuk mengekplorasi pilihan – pilhan lain yang belum digunakan. 7. Mendukung tempat pengendalian didalam Pengguna ingin menjadi pengontrol tampilan dan tampilan akan merespon tindakan yang dilakukan pengguna daripada pengguna. 8. Mengurangi baban ingatan jangka pendek Keterbatasan ingatan manusia dalam pengolahan informasi jangka pendek desainer membutuhkan tampilan dimana pengguna harus mengingat informasi dari satu layar dan selanjuta menggunakan informasi pada layar lainnya.
2.6.6.2. Search Engine Optimization (SEO) Menurut Chaffey (2008, p283), Search Engine Optimization (SEO) melibatkan usaha untuk mencapai posisi tertinggi atau peringkat praktis dalam
natural atau organic listings pada halaman hasil pencarian search engine setelah kombinasi spesifik dari kata kunci (atau keyphrase) yang telah diketik. Posisi atau peringkat website tergantung pada algoritma yang digunakan oleh setiap search engine untuk menyesuaikan halaman situs dengan konten yang relevan dengan keyphrase yang dimasukan. Google menggunakan 200 faktor atau signal dalam algoritma peringkat pencarian yang dihasilkan. Hal ini meliputi faktor peringkat positif yang membantu meningkatkan posisi dan faktor negatif atau filter yang digunakan untuk menghilangkan search engine spam dari index dimana SEO telah menggunakan pendekatan etis dalam permainan Google index. Menurut Munchaster (2006) dalam jurnalnya yang berjudul “Search optimisation is key to web site success” mengatakan bahwa sangat penting untuk membuat sebuah brand, jadi ketika seseorang mencari, seseorang tersebut dapat menemukannya. Sebuah strategi SEO adalah sangat penting untuk melengkapi pemasaran untuk menemukan produk yang dijual. Menurut Volrath (2012) dalam jurnalnya yang berjudul “Top five tips on SEO rankings; How to treat search engine optimisation as an easy-to-follow science” mengatakan bahwa ada lima aturan emas yang harus diikuti dalam memaksimalkan website untuk SEO, yaitu : 1.Keep it useful trendy. 2 .Don’t be Flash Many. 3.Go local. 4.Review your profiles 5.Be original and then promote. Menurut Chaffey (2008, p287), faktor peringkat yang paling penting terdiri dari beberapa hal, yaitu :
a).Site submission Sekarang ini banyak cara untuk mendaftarkan sebuah situs baru yaitu dengan registrasi ke banyak mesin pencari yang gratis jika menemukan halaman “Add a URL” (misalnya www.google.com/addurl.html) dan Google kemudian aka secara otomatis mengindeks semua halaman yang terhubung. a).Keyphrase analysis Kunci untuk search engine optimization yang sukses dan pay per klik adalah mencapai relevansi keyphrase karena ini adalah apa yang search engine berusaha untuk mencocokkan kombinasi kata kunci yang diketik ke dalam kotak pencarian ke halaman konten tujuan yang paling relevan. Dalam menganalisis keyphrase maka digunakan : a).Demand Analysis. Mengidentifikasi popularitas dari setiap istilah pencarian, relevansinya terhadap barang atau jasa yang memenuhi syarat oleh 'maksud dari pencari' yang ditunjukkan oleh kalimat dan kompetisi di atasnya. Sumber-sumber lain untuk mengidentifikasi keyphrases yang mencakup pengetahuan pasar, situs pesaing, keyphrases dari pengunjung yang mengunjungi situs (dari analisis web), alat internal situs pencarian. b).Performance Analysis. Hal ini menilai bagaimana perusahaan pada saat ini berjalan untuk phrase ini. c).Gap Analysis. Mengidentifikasi untuk setiap frase dan produk dimana berpotensi besar untuk peningkatan adalah, sehingga dapat menargetkan sumber daya yang sesuai. d).Set goals and select keyphrases. Mengidentifikasi berbagai jenis keyphrase yang diinginkan untuk terlihat. Terutama yang penting adalah strategic keyphares yang penting untuk sukses.
Menurut Chaffey (2008, p287), dalam meningkatkan peringkat di mesin pencari melalui SEO hal yang perlu diperhatikan adalah : a).On-page optimization Tes yang paling dasar dari relevansi oleh mesin pencari adalah berapa kali frase muncul pada suatu halaman. Akan tetapi, ada banyak faktor yang yang juga diterapkan. Antara lain : 1) Frekuensi 2) Occurrence in headings
, 3) Occurrence in anchor text of hyperlinks 4) Markup such as bold 5) Density (the number of times) 6) Kedekatan dari phrase to start of document dan gap antara kata kunci individual. 7) Alternative image text 8) Document meta data b).External linking Meningkatkan link eksternal sangat penting untuk usaha SEO meskipun kurang mudah untuk mengontrol dan sering diabaikan. Langkah dalam meningkatkan external linking adalah : 1) Mengidentifikasi dan membuat konten dan layanan yang populer. Tahap awal dari pembangunan natural dan pro-active link-building harus dimulai dari pemikiran nilai dari situs tersebut dan jenis konten atau layanan yang berbeda pada setiap halaman yang berbeda.
2) Mengidentifikasi situs mitra potensial. Ada beberapa pilihan untuk menemukan situs mitra. Hal ini membantu mencoba untuk mengidentifikasi jenis situs yang mungkin dapat dihubungkan, misalnya: a).Direktori dari link b).Situs media tradisional c).Niche online-only media sites d).Asosiasi dagang e).Manufacturers, suppliers dan other business partners f).Press release distribution sites g).Bloggers termasuk customers dan partners h).Social networks. c).Internal link-structures. Prinsip yang paling penting adalah untuk memasukkan frase unik yang digunakan oleh pencari dalam anchor text dari sebuah hyperlink untuk menunjuk ke konten yang relevan.
2.7
Kerangka Pemikiran PT Ballast Graha
E-Marketing
Data Sekunder
Data Primer Demand Analysis
Situation Competitor Analysis
Objectives
5S (Sell , Speak , Serve , Save , Sizzle)
Strategy
STOP (Segementation , Targeting , Objectives , Positioning)
Tactics
7P ( Product , Promotion , Price , Place , People , Process , Physical Evidence)
Blueprint Actions Wireframes
8 Golden Rules Control SEO (Search Engine Optimization)