BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Program Linier Program linier merupakan suatu teknik perencanaan yang menggunakan model matematika dengan tujuan menemukan beberapa kombinasi alternatif dari pemecahan masalah yang kemudian dipilih mana yang terbaik untuk menyusun strategi dan langkah-langkah kebijakan tentang alokasi sumber daya yang ada agar mencapai tujuan atau sasaran yang diinginkan secara optimal dengan melibatkan variabel-variabel linier.Dalam model program linier dikenal dua macam fungsi, yaitu fungsi objektif (objective function) dan fungsi kendala (constraint function) yang linier.
Bentuk umum dari permasalahan program linier adalah: Tentukan nilai x1 , x 2 , x3 ,๏ , x n , yang memaksimumkan atau meminimumkan: ๐๐๏ฟฝ๐ฅ๐ฅ1 , ๐ฅ๐ฅ2, โฏ , ๐ฅ๐ฅ๐๐ ๏ฟฝ = ๐๐ = ๐๐1 ๐ฅ๐ฅ1 + ๐๐2 ๐ฅ๐ฅ2 + โฏ + ๐๐๐๐ ๐ฅ๐ฅ๐๐
Dengan kendala:
๐๐11 ๐ฅ๐ฅ1 + ๐๐12 ๐ฅ๐ฅ2 + โฏ + ๐๐1๐๐ ๐ฅ๐ฅ๐๐ (=, โค, โฅ)๐๐1
๐๐21 ๐ฅ๐ฅ1 + ๐๐22 ๐ฅ๐ฅ2 + โฏ + ๐๐2๐๐ ๐ฅ๐ฅ๐๐ (=, โค, โฅ)๐๐2 โฆ
(2.1)
โฆ
๐๐๐๐1 ๐ฅ๐ฅ1 + ๐๐๐๐2 ๐ฅ๐ฅ2 + โฏ + ๐๐๐๐๐๐ ๐ฅ๐ฅ๐๐ (=, โค, โฅ)๐๐๐๐ ๐ฅ๐ฅ1 , ๐ฅ๐ฅ2 , โฆ , ๐ฅ๐ฅ๐๐ โฅ 0
aij dan bi merupakan anggota bilangan real, c j anggota bilangan real positif
karena merupakan koefisien fungsi tujuan sehingga nilainya harus bilangan real positif dan x j merupakan variabel, dengani = 1,2, ๏ ,m danj= 1,2, ๏ , n.
Universitas Sumatera Utara
Persamaan (2.1) dapat ditulis dalam bentuk yang lebih sederhana sebagai berikut (B. Susanta, 1994: 6): Tentukan nilai x j , yang memaksimumkan atau meminimumkan: ๐๐
Dengan kendala:
๐๐๏ฟฝ๐ฅ๐ฅ๐๐ ๏ฟฝ = ๐๐ = ๏ฟฝ ๐๐๐๐ ๐ฅ๐ฅ๐๐ ๐๐ =1
๐๐
๏ฟฝ ๐๐๐๐๐๐ ๐ฅ๐ฅ๐๐ (โค, =, โฅ)๐๐๐๐ ๐๐ =1
๐ฅ๐ฅ๐๐ โฅ 0;
(๐๐ = 1, 2, โฏ , ๐๐); ( ๐๐ = 1, 2, โฏ , ๐๐) Fungsi kendala bisa berbentuk persamaan (=) atau pertidaksamaan (โค) atau (โฅ). Konstanta (baik sebagai koefisien aij atau c j maupun nilai batas sumber daya (๐๐๐๐ )) dalam fungsi kendala maupun pada fungsi tujuan dikatakan sebagai parameter model program linier.
Simbol x1 , x2 , x3 , ๏ , xn ( x j ) menunjukkanvariabel
keputusan.Jumlah
variabel keputusan ( x j ) tergantung dari jumlah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
Simbol c1 , c 2 , c3 ,๏ , c n merupakan kontribusi masing-masing variabel keputusan terhadap tujuan, disebut juga koefisien fungsi tujuan pada model matematiknya. Simbol a11 , a12 , a13 ,๏ , a1n ,๏ , a mn merupakan penggunaan per unit variabel keputusan akansumber daya yang membatasi atau disebut juga sebagai koefisien fungsi kendala pada model matematiknya.
Simbol b1 , b2 , b3 , ๏ , bm menunjukkan jumlah masing-masing sumber daya yang ada.Jumlah fungsi kendala tergantung dari banyaknya sumber daya yang
Universitas Sumatera Utara
digunakan.Pertidaksamaan (x1 , x 2 , x3 , ๏ , x n ) โฅ 0 menunjukkan
kendala
non-
negatif.
Program linier juga dapat direpresentasikan dalam bentuk matriks sebagai berikut (B. Susanta, 1994: 7): Tentukan nilai ๐๐,
yang memaksimumkan atau meminimumkan: ๐๐ = ๐๐ = ๐ถ๐ถ ๐๐ ๐๐
Dengan kendala:
๐ด๐ด๐ด๐ด(โค, =, โฅ)๐ต๐ต ๐๐ โฅ 0
Dimana: ๐ฅ๐ฅ1 ๐ฅ๐ฅ2 ๐๐ = ๏ฟฝ โฎ ๏ฟฝ, ๐ฅ๐ฅ๐๐
๐๐1 ๐๐2 ๐ถ๐ถ = ๏ฟฝ โฎ ๏ฟฝ, ๐๐๐๐
๐๐1 ๐๐2 ๐ต๐ต = ๏ฟฝ ๏ฟฝ, โฎ ๐๐๐๐
๐๐11 ๐๐21 ๐ด๐ด = ๏ฟฝ โฎ ๐๐๐๐1
๐๐12 ๐๐22 โฎ ๐๐๐๐2
โฏ โฏ โฎ โฏ
๐๐1๐๐ ๐๐21 โฎ ๏ฟฝ ๐๐๐๐๐๐
Keterangan: ๐๐ =nilai fungsi tujuan yang dicapai ๐๐ =vektor variabel,
๐ถ๐ถ = vektor biaya (koefisien fungsi tujuan)
๐ด๐ด = ๏ฟฝ๐๐๐๐๐๐ ๏ฟฝadalah matriks kendala berukuran ๐๐ ร ๐๐ ๐ต๐ต =vektor nilai batasan sumber.
๐๐ =transpose matriks.
2.1.1 Sifat Umum Program Linier Semua persoalan program linier mempunyai empat sifat umum yaitu, sebagai berikut (B. Susanta, 1994: 13): 1. Persoalanprogram
linier
bertujuan
untuk
memaksimumkan
atau
meminimumkan pada umumnya berupa laba atau biaya sebagai hasil yang optimal.
Universitas Sumatera Utara
2. Adanya kendala atau batasan (constrains) yang membatasi tingkat sampai di mana sasaran dapat dicapai. Oleh karena itu, untuk memaksimumkan atau meminimumkan suatu kuantitas fungsi tujuan bergantung kepada sumber daya yang jumlahnya terbatas. 3. Harus ada beberapa alternatif solusi layak yang dapat dipilih. 4. Tujuan dan batasan dalam permasalahan program linier harus dinyatakan dalam hubungan dengan pertidaksamaan atau persamaan linier.
2.1.2 Asumsi Dasar Program Linier Berikut asumsi-asumsi dasar program linier agar tidak terbentur pada hal-hal yang menyimpang (Asri dan Hidayat, 1984: 21): a) Proportionality Asumsi ini menyatakan bahwa nilai Z dan penggunaan sumber yang tersedia atau fasilitas yang tersedia akan berubah secara sebanding dengan perubahan tingkat aktivitas. b) Nilai tujuan tiap aktivitas tidak saling mempengaruhi
Artinya, di dalam program linier dianggap bahwa kenaikan dari nilai tujuan (Z) yang diakibatkan oleh kenaikan suatu aktivitas dapat ditambahkan tanpa mempengaruhi bagian nilai Z yang diperoleh dari aktivitas lain c) Divisibility
Asumsi ini menyatakan bahwa output yang dihasilkan oleh setiap kegiatan dapat berupa bilangan pecahan. Demikian pula dengan nilai Z yang dihasilkan. d) Deterministic
Asumsi ini menyatakan bahwa semua parameter yang terdapat dalam model program linier dapat diperkirakan dengan pasti meskipun jarang tepat. e) Accountability For Resources
Sumber-sumber yang tersedia harus dapat dihitung, sehingga dapat dipastikan berapa bagian yang terpakai dan sisa. f) Linearity Of Objective Fungsi tujuan dan faktor-faktor pembatasnya harus dinyatakan sebagai fungsi linier.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Metode Simpleks Salah satu metode untuk menyelesaikan masalah program linier adalah dengan menggunakan metode simpleks yang ditemukan oleh George Dantzig pada tahun
1947 dan telah dikembangkan oleh beberapa ahli lain.Penentuan solusi optimal menggunakan metode simpleks didasarkan pada teknik eleminasi Gauss Jordan.Metode simpleks merupakan prosedur aljabar yang bersifat iteratif yang bergerak selangkah demi selangkah dimulai dari titik ekstrem pada daerah layak menuju ke titik ekstrem yang optimum untuk mencari nilai optimal dari fungsi tujuan dalam masalah optimasi yang terkendala (Hillier dan Lieberman, 1995: 57).
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam menggunakan metode simpleks untuk menyelesaikan masalah program linier adalah (Muhiddin Sirat, 2007: 3): a) Semua kendala pertidaksamaan harus diubah menjadi bentuk persamaan. b) Sisi kanan dari tanda pertidaksamaan kendala tidak boleh ada yang negatif. c) Semua variabel dibatasi pada nilai non-negatif. Untuk memecahkan masalah program linier dengan menggunakan metode simpleks, masalah program linier harus diubah terlebih dahulu dalam bentuk kanonik.
Bentuk kanonik dari masalah program linier adalah sebagai berikut: Tentukan nilai x j , yang memaksimumkan atau meminimumkan ๐๐
Dengankendala:
๐๐๏ฟฝ๐ฅ๐ฅ๐๐ ๏ฟฝ = ๐๐ = ๏ฟฝ ๐๐๐๐ ๐ฅ๐ฅ๐๐ ๐๐ =1
(2.2)
๐๐
๏ฟฝ ๐๐๐๐๐๐ ๐ฅ๐ฅ๐๐ = ๐๐๐๐ ๐๐ =1
๐ฅ๐ฅ๐๐ โฅ 0;
(๐๐ = 1, 2, โฏ , ๐๐); (๐๐ = 1, 2, โฏ , ๐๐)
Universitas Sumatera Utara
Bentuk kanonik dari masalah program linier seperti persamaan (2.2) dapat diperoleh dengan menambahkan variabel pengetat, yaitu variabel slack dan variabel surplus. a) Variabel Slack Variabel slack adalah variabel yang digunakan untuk mengubah pertidaksamaan dengan tanda โคโmenjadi โ persamaan โ=โ. Misalnya kendala masalah program linier berbentuk: ๐๐
๏ฟฝ ๐๐๐๐๐๐ ๐ฅ๐ฅ๐๐ โค ๐๐๐๐ ๐๐ =1
maka pada ruas kiri disisipkan ๐ฆ๐ฆ๐๐ sehingga kendala menjadi: ๐๐
๏ฟฝ ๐๐๐๐๐๐ ๐ฅ๐ฅ๐๐ + ๐ฆ๐ฆ๐๐ = ๐๐๐๐ ๐๐ =1
(2.3)
Variabel y i disebut variabel slack,dengan y i โฅ 0. Besarnya koefisien kontribusi c sama dengan nol.
b) Variabel Surplus Variabel surplus adalah variabel yang digunakan untuk mengubah pertidaksamaan dengan tanda โฅโ โ menjadi persamaan โ=โ. Misalnya kendala masalah program linier berbentuk: ๐๐
๏ฟฝ ๐๐๐๐๐๐ ๐ฅ๐ฅ๐๐ โฅ ๐๐๐๐ ๐๐ =1
maka pada ruas kiri disisipkan si sehingga kendala menjadi: ๐๐
๏ฟฝ ๐๐๐๐๐๐ ๐ฅ๐ฅ๐๐ โ ๐ ๐ ๐๐ = ๐๐๐๐ ๐๐ =1
(2.4)
Variabel si disebut variabel surplus,dengan si โฅ 0.Besarnya koefisien kontribusi ๐๐ sama dengan nol.
Universitas Sumatera Utara
c) Variabel Semu (Artifisial) Variabel semu adalah variabel yang ditambahkan jika dalam persamaan tidak ada variabel yang dapat menjadi basis.Pada persamaan (2.4) tersebut tidak ada variabel dengan koefisien +1 artinya tidak ada variabel yang dapat menjadi basis dalam tabel awal simpleks sehingga perlu ditambahkan qi โฅ 0 pada ruas kiri sehingga persamaan kendala menjadi: ๐๐
๏ฟฝ ๐๐๐๐๐๐ ๐ฅ๐ฅ๐๐ โ ๐ ๐ ๐๐ + ๐๐๐๐ = ๐๐๐๐ ๐๐ =1
Variabel
qi disebut
variabel
(2.5)
semu,dengan si , qi โฅ 0.Besarnya
koefisien
kontribusi๐๐sama dengan โMuntuk pola memaksimumkan dan Muntuk pola meminimumkan, dengan Madalah bilangan positif sangat besar.
2.2.1 Tabel Simpleks Tabel simpleks menggambarkan persoalan program linier dalam bentuk koefisiennya saja, baik koefisien tujuan maupun koefisien fungsi kendala. Bentuk umum dari tabel simpleks adalah sebagai berikut (Zulian Yamit, 1991: 43): Tabel 2.1 Bentuk Umum Tabel Simpleks Awal ๐๐๐๐ cj
๐๐1
xi
๐ฅ๐ฅ๐๐
๐ฅ๐ฅ1
๐๐1
๐ฅ๐ฅ1
๐๐11
๐๐2
โฏ
๐๐12
โฏ
๐ฅ๐ฅ2
๐๐2
๐ฅ๐ฅ2
๐๐21
๐๐22
๐๐๐๐
๐ฅ๐ฅ๐๐
๐๐๐๐1
๐๐๐๐2
๐๐๐๐ โ ๐๐๐๐
๐๐1 โ ๐๐1
๐๐2 โ ๐๐2
โฎ
โฎ
๐๐๐๐
โฎ
๐๐1
โฎ
๐๐2
โฏ
๐๐๐๐
๐ฅ๐ฅ๐๐
๐๐1๐๐
๐๐๐๐
๐
๐
๐๐
๐๐1
๐
๐
1
โฏ
๐๐2๐๐
๐๐2
๐
๐
2
โฏ
๐๐๐๐๐๐
๐๐๐๐
๐
๐
๐๐
โฏ
๐๐๐๐ โ ๐๐๐๐
๐๐
โฏ โฏ
โฎ
๐๐๐๐
โฎ
๐๐
โฎ
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: ๐ฅ๐ฅ๐๐
: variabel lengkap
๐๐๐๐
: nilai ruas kanan (sumber daya)
๐๐๐๐๐๐
: koefisien teknis
๐๐๐๐ :koefisien
kontribusirelatif dari fungsi tujuan, untuk variabel slack1dan
surplusbernilai nol sedangkan untuk variabel semu bernilai โ ๐๐ untuk pola memaksimumkan dan ๐๐ untuk pola meminimumkan.
: variabel yang menjadi variabel basis.
xi
:koefisien
cj
kontribusi
relatif
untuk
variabel
dalambasis x i
padaawalnya1koefisien ini bernilai nol. : hasil kali c j dengan kolom ๐๐๐๐๐๐ ( โ๐๐๐๐=1 ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ )
๐๐๐๐
๐๐
:diperolehdenganrumus๐
๐
๐๐ = ๐๐ ๐๐ , yang digunakan untukmenentukan
๐
๐
๐๐
๐๐๐๐
baris kunci, yaitu dipilih dengan nilai ๐
๐
๐๐ terkecil dengan ๐๐๐๐๐๐ > 0.
: hasil kali kolom c j dan kolom ๐๐๐๐ (โ๐๐๐๐=1 ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ).Pada tabel simpleks yang
๐๐
telah optimal nilai ini merupakan nilai program atau nilai tujuan.
๐๐๐๐ โ ๐๐๐๐ : nilai ini akan memberikan informasi apakah fungsi tujuan telah
optimal atau belum, Jika kita menghadapi persoalan memaksimumkan,
maka tabel telah optimal jika nilai pada baris๐๐๐๐ โ ๐๐๐๐ โฅ 0. 2.2.2
Langkah-Langkah Metode Simpleks
Langkah-langkah metode simpleks secara umum adalah sebagai berikut (Mustafa dan Parkhan, 2000: 57): 1) Merubah fungsi tujuan dan fungsi kendala kebentuk kanonik. 2) Mentabulasikan persamaan-persamaan yang diperoleh langkah satu. 3) Menentukan entering variabel:
Untuk tujuan memaksimumkan jika: a) (๐๐๐๐ โ ๐๐๐๐ ) < 0; maka hasil belum optimal, lanjutkan iterasi.
b) (๐๐๐๐ โ ๐๐๐๐ ) โฅ 0; maka hasil sudah optimal, iterasi dihentikan.
c) Entering variabel adalah (๐๐๐๐ โ ๐๐๐๐ ) dengan nilai negatif terbesar.
Untuk tujuan meminimumkan jika sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
4) Menentukan leaving variabel. Baris yang memiliki nilai rasio positif terkecil, dengan rumus sebagai berikut:
๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ = ๐
๐
๐๐ =
๐๐๐๐ (2.6) ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ (๐๐๐๐๐๐ )
5) Menentukan persamaan pivot baru Tentukan dahulu elemen pivot yaitu angka pada perpotongan entering variabel dan leaving variabel.
๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ = ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ร
1 ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐
(2.7)
6) Menentukan persamaan-persamaan baru selain persamaan pivot ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ = ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ โ (๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ร ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐)
(2.8)
7) Lanjutkan perbaikan-perbaikan, periksa nilai(๐๐๐๐ โ ๐๐๐๐ ): untuk tujuan memaksimumkan jika:
a) (๐๐๐๐ โ ๐๐๐๐ ) < 0; maka hasil belum optimal, lanjutkan iterasi.
b) (๐๐๐๐ โ ๐๐๐๐ ) โฅ 0; maka hasil sudah optimal, iterasi dihentikan.
untuk tujuan meminimumkan, maka sebaliknya.
2.3 Analisis Sensitivitas Perubahan Kapasitas Sumber Daya (๐๐๐๐ )
Setelah ditemukan penyelesaian optimal dari suatu masalah program linier, perlu untuk menganalisa lebih jauh kemungkinan-kemungkinan yang terjadi sebagai akibat perubahan-perubahan koefisien-koefisien didalam model pada saat tabel optimal
telah
diperoleh
sebagai
landasan
perbaikan
untuk
produksi
berikutnya.Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengetahui akibat atau pengaruh
Universitas Sumatera Utara
dari perubahan yang terjadi terhadap penyelesaian optimal yang telah diperoleh (Faigiziduhu Buโlolo, 2005: 78).
Analisis sensitivitas akan menjelaskan interval atau batas perubahan dari parameter agar tidak merubah penyelesaian optimal (Siswanto, 2000: 162). Tujuan utama dari analisis sensitivitas selain digunakan untuk pengecekan adalah untuk mengurangi perhitungan-perhitungan dan menghindari penghitungan ulang bila terjadi perubahan koefisien-koefisien pada model program linier setelah dicapai tahap optimal dan juga untuk mengetahui tingkat kesensitifan dari masingmasing parameter sebagai landasan untuk melakukan perubahan-perubahan terhadap parameter-parameter yang ada pada produksi berikutnya.
Analisis sensitivitas dapat dikelompokkan menjadi limaberdasarkan perubahan-perubahan parameter yang terjadi, yaitu: 1. Perubahan koefisien fungsi tujuan (๐๐๐๐ )
2. Perubahan koefisien teknologi (๐๐๐๐๐๐ ) atau koefisien teknis, 3. Perubahan kapasitas sumber daya ( ๐๐๐๐ )
4. Adanya tambahan fungsi kendala baru, 5. Adanya tambahan
variabel
penambahan kegiatan baru.
pengambilan
keputusan
(๐ฅ๐ฅ๐๐ )atau
adanya
Perubahan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perubahankapasitas sumber daya(๐๐๐๐ ). Salah satu aspek pertimbangan dalam penentuan jumlah produksi adalah ketersediaan sumber daya (๐๐๐๐ ).Apabila terjadi perubahan (๐๐๐๐ ) mengakibatkan semua variabel basis bernilai nonnegatif, maka penyelesaian optimal sebelumnya masih tetap.Namun, apabila ada salah satu variabel basis tersebut bernilai negatif, maka penyelesaian optimal sebelumnya dinyatakan tidak layak (Parlin Sitorus, 1997: 101).
Universitas Sumatera Utara
Pengaruh perubahan konstanta ruas kanan terhadap tabel optimal dapat ditentukan dengan menyelidiki perubahan konstanta ruas kanan yang baru pada tabel optimal. Dirumuskan sebagai berikut (Mustafa dan Parkhan, 2000: 91):
bหi = B โ1bi (2.9) Dengan: ๐ต๐ตหยน = matriks dibawah variabel basis awal pada tabel optimal bหi = menunjukkan nilai baru atau nilai pada tabel optimal
Tabel optimal tetap optimal dan layak jika bหi โฅ 0 2.4 Software POM-QM Program POM-QM adalah paket program komputer untuk menyelesaikan persoalan-persoalan metode kuantitatif, manajemen sains atau riset operasi. Program POM-QM juga adalah salah satu software yang dapat digunakan untuk membantu perhitungan masalah program linier.
Gambar 2.1 TampilanCover dari SoftwarePOM-QM
2.5 Teori Himpunan Crisp dan Himpunan Fuzzy Himpunan crispdikenal juga dengan himpunan tegas. Pada himpunan crisp nilai keanggotaan suatu nilai x dalam suatu himpunan Ayang sering ditulis dengan
ยต A [x ] , hanya memiliki dua kemungkinan: 1) ยต A [x ] = 1, yang berarti bahwa x merupakan anggota dari himpunan A 2) ยต A [x ] = 0, yang berarti bahwa x bukan merupakan anggota dari himpunan A
Universitas Sumatera Utara
Secara grafis nilai keanggotaan dari himpunan crisp digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.2 Derajat Keanggotaan dari HimpunanCrisp Pada gambar (2.2) dapat diketahui bahwa: 1. Apabila seseorang berusia 34 tahun, maka ia dikatakan MUDA.
ยต MUDA [34] = 1. 2. Apabila seseorang berusia 35 tahun, maka ia dikatakan tidak MUDA.
ยต MUDA [35] = 0. 3. Apabila seseorang berusia 35 tahun kurang 1 hari, maka iadikatakan tidak PAROBAYA,
ยต PAROBAYA [35tahun โ 1hari ] =0.
Himpunan fuzzy didasarkan pada gagasan untuk memperluas jangkauan fungsi karakteristik sedemikian hingga fungsi tersebut akan mencakup bilangan real pada interval [0,1]. Nilai keanggotaannya menunjukkan bahwa suatu item dalam semesta pembicaraan tidak hanya berada pada nol atau satu, namun juga nilai yang terletak diantaranya.Secara grafis nilai keanggotaan dari himpunan crisp digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.3 Derajat Keanggotaan dari Himpunan Fuzzy
Universitas Sumatera Utara
Pada gambar (2.3) dapat diketahui bahwa: 1. Seseorang yang berumur 40 tahun, termasuk dalam himpunan MUDA dengan
ยต MUDA [40] = 0,25; namun dia juga termasuk dalam himpunan PAROBAYA dengan ยต PAROBAYA [40] = 0,5. 2. Seseorang yang berumur 50 tahun, termasuk dalam himpunan TUA dengan
ยต TUA [40] = 0,25; namun dia juga termasuk dalam himpunan PAROBAYA dengan ยต PAROBAYA [40] = 0,5.
2.5.1 Domain Himpunan Fuzzy Domain himpunan fuzzy adalah keseluruhan nilai yang diijinkan dalam semesta pembicaraan, dengan kata lain domain biasanya memiliki batas atas dan batas bawah. Domain merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa naik (bertambah) secara monoton dari kiri kekanan.Nilai domain dapat berupa bilangan positif maupun negatif.Secara grafis domain himpunan fuzzy digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.4 Domain Himpunan Fuzzy
Dari gambar (2.4) dapat diketahui domainhimpunan fuzzyTua [45, 60]
2.5.2 Nilai Ambang Batas (Alfa-Cut) Nilai ambang (alfa-cut) merupakan nilai ambang batas domain yang didasarkan pada nilai keanggotaan untuk tiap-tiap domain. Himpunan ini berisi semua nilai domain yang merupakan bagian dari himpunan fuzzy dengan nilai keanggotaan lebih besar atau sama dengan alfa(ฮฑ) ditulis sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
๐๐(๐ฅ๐ฅ) โฅ ๐ผ๐ผ
(2.10)
Gambar 2.5 Nilai Ambang Batas (Alfa-Cut)
2.5.3 Representasi Himpunan Fuzzy Fungsi keanggotaan (membership function) adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai keanggotaannya (sering juga disebut dengan derajat keanggotaan) yang memiliki interval antara nol sampai satu. fungsi keanggotaan himpunan fuzzy trapezoidal dengan parameter a, b, c dan ddirepresentasikan sebagai berikut:
Gambar 2.6Representasi HimpunanFuzzyTrapezoidal
Fungsi keanggotaan: 0; โง ๐ฅ๐ฅ โ ๐๐ ; โช ๐๐ โ ๐๐ ๐๐(๐ฅ๐ฅ) = โจ 1; โช ๐๐ โ ๐ฅ๐ฅ โฉ ๐๐ โ ๐๐ ;
๐ฅ๐ฅ โค ๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ฅ๐ฅ โฅ ๐๐ ๐๐ < ๐ฅ๐ฅ < ๐๐ ๐๐ โค ๐ฅ๐ฅ โค ๐๐
๐๐ < ๐ฅ๐ฅ < ๐๐
Universitas Sumatera Utara
Fungsi keanggotaan himpunan fuzzy triangular dengan parameter a, b, dan cdirepresentasikan sebagai berikut:
Gambar 2.7 Representasi Himpunan Fuzzy Triangular
Fungsi keanggotaan: 0; โง๐ฅ๐ฅ โ ๐๐ โช ; ๐๐(๐ฅ๐ฅ) = ๐๐ โ ๐๐ โจ ๐๐ โ ๐ฅ๐ฅ โช ; โฉ ๐๐ โ ๐๐
๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ฅ๐ฅ โค ๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ฅ๐ฅ โฅ ๐๐
๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐ < ๐ฅ๐ฅ < ๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐ < ๐ฅ๐ฅ < ๐๐
2.6 Fuzzy Linear Programming Pada fuzzy linear programming bentuk imperatif pada fungsi objektif tidak lagi benar-benar โmaksimumโ atau โminimumโ dan tanda โคโ โ untuk kasus maksimasi dan tandaโ โฅโ untuk kasus minimasi tidak lagi bermakna
crisp secara
matematis,namun mengalami sedikit pelanggaran makna karena adanya beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam sistem yang mengakibatkan batasan tidak dapat didekati secara tegas (Kusumadewi, 2002: 220). Dalam fuzzy linear programming akan dicari suatu nilai ๐๐ yang
merupakan fungsi objektif yang akan dioptimasikan sedemikian hingga tunduk pada batasan-batasan yang dimodelkan dengan menggunakan himpunan fuzzy.
Universitas Sumatera Utara
Masalah maksimasi: Tentukan x sedemikian hingga: ๐๐ ๐๐ ๐ฅ๐ฅ โฟ ๐ง๐ง
(2.11)
๐ด๐ด๐ด๐ด โพ ๐๐ ๐ฅ๐ฅ โฅ 0
Masalah minimasi: Tentukan x sedemikian hingga: ๐๐ ๐๐ ๐ฅ๐ฅ โพ ๐ง๐ง
(2.12)
๐ด๐ด๐ด๐ด โฟ ๐๐ ๐ฅ๐ฅ โฅ 0
Tanda โโฟโ merupakan bentuk fuzzy dari โฅ โ โ yang menginterpretasikan pada dasarnya lebih dari atau sama dengan, tanda โโพโ merupakan bentuk fuzzy dari โโคโ yang menginterpretasikan pada dasarnya kurang dari atau samadengan.Bentuk (2.11) dan (2.12) dapat disederhanakan kebentuk berikut:
Tentukan x sedemikian hingga: ๐ต๐ต๐ต๐ต โพ ๐๐ Kasus maksimasi:
๐ฅ๐ฅ โฅ 0
(2.13) โ๐๐ ๏ฟฝ ๐ด๐ด
๐ต๐ต = ๏ฟฝ
Kasus minimasi:
โ๐๐ ๐๐ = ๏ฟฝ ๏ฟฝ ๐๐
๐๐ ๏ฟฝ โ๐ด๐ด
๐ต๐ต = ๏ฟฝ Dimana: ๐ฅ๐ฅ1 ๐ฅ๐ฅ2 ๐ฅ๐ฅ = ๏ฟฝ โฎ ๏ฟฝ, ๐ฅ๐ฅ๐๐
๐๐1 ๐๐ ๐๐ = ๏ฟฝ 2 ๏ฟฝ, โฎ ๐๐๐๐
๐๐ ๐๐ = ๏ฟฝ ๏ฟฝ โ๐๐
๐๐1 ๐๐2 ๐๐ = ๏ฟฝ โฎ ๏ฟฝ, ๐๐๐๐
๐๐11 ๐๐21 ๐ด๐ด = ๏ฟฝ โฎ ๐๐๐๐1
๐๐12 ๐๐22 โฎ ๐๐๐๐2
โฏ โฏ โฎ โฏ
๐๐1๐๐ ๐๐21 โฎ ๏ฟฝ ๐๐๐๐๐๐
Universitas Sumatera Utara
๐๐ = nilai fungsi tujuan yang dicapai ๐ฅ๐ฅ = vektor variabel,
๐๐ =vektor biaya (koefisien fungsi tujuan)
๐ด๐ด = ๏ฟฝ๐๐๐๐๐๐ ๏ฟฝadalah matriks kendala berukuran ๐๐ ร ๐๐ ๐๐ = vektor nilai batasan kendala (sumber daya).
Tiap-tiap baris atau batasan (0,1,2, โฏ, m) akan direpresentasikan dengan
himpunan fuzzy, dengan fungsi keanggotaan pada himpunan ke-i adalah ยต i [Bi x ]. Direpresentasikan dengan kurva Trapesium sebagai berikut:
Gambar 2.8 Representasi Fungsi Keanggotaan [Bi x ] dengan Kurva Trapesium Dari gambar (2.8) diketahui ยต i [Bi x ] =0 jika batasan ke-i benar-benar dilanggar, sebaliknya ยต i [Bi x ] = 1 jika batasan ke-i benar-benar dipatuhi. Nilai ยต i [Bi x ] akan naik secara monoton pada selang [0, 1], yaitu:
๐๐๐๐ [๐ต๐ต๐๐ ๐ฅ๐ฅ] = ๏ฟฝโ [0,1];
Fungsi keanggotaan:
๐๐ = 1, 2, โฏ , ๐๐
1;
0;
1; โง ๐ต๐ต๐๐ ๐ฅ๐ฅ โ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐ [๐ต๐ต๐๐ ๐ฅ๐ฅ] = 1 โ ; ๐๐๐๐ โจ 0; โฉ
๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ต๐ต๐๐ ๐ฅ๐ฅ โค ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ < ๐ต๐ต๐๐ ๐ฅ๐ฅ < ๐๐๐๐ + ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ต๐ต๐๐ ๐ฅ๐ฅ โฅ ๐๐๐๐ + ๐๐๐๐
๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ต๐ต๐๐ ๐ฅ๐ฅ โค ๐๐๐๐
๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ < ๐ต๐ต๐๐ ๐ฅ๐ฅ < ๐๐๐๐ + ๐๐๐๐
๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ต๐ต๐๐ ๐ฅ๐ฅ โฅ ๐๐๐๐ + ๐๐๐๐
(2.14)
(2.15)
Universitas Sumatera Utara
dengan๐๐๐๐ adalah toleransi interval yang diperbolehkan untuk melakukan
pelanggaran baik pada fungsi objektif maupun batasan.
Fungsi keanggotaan untuk model โkeputusanโ himpunan fuzzy dapat dinyatakan sebagai berikut:
ยต D [Bx ] = min{ยต i [Bi x ]}(2.16) Tentu saja diharapkan akan mendapatkan solusi terbaik, yaitu suatu solusi dengan nilai keanggotaan yang paling besar, dengan demikian solusi yang sebenarnya adalah: max ๐๐๐ท๐ท [๐ต๐ต๐ต๐ต] = max min {๐๐๐๐ [๐ต๐ต๐๐ ๐ฅ๐ฅ]} ๐ฅ๐ฅโฅ0
(2.17)
๐๐
๐ฅ๐ฅ โฅ0
Substitusi persamaan (2.15) ke (2.17), diperoleh:
max ๐๐๐ท๐ท [๐ต๐ต๐ต๐ต] = max min ๏ฟฝ1 โ ๐ฅ๐ฅ โฅ0
๐ฅ๐ฅโฅ0
๐๐
๐ต๐ต๐๐ ๐ฅ๐ฅ โ ๐๐๐๐ ๏ฟฝ ๐๐๐๐
(2.18)
Semakin besar nilai domain, maka akan memiliki nilai keanggotaan yang cenderung
semakin
kecil.
Sehingga
untuk
mencari
nilai
ฮป-cut
dapat
dihitungsebagai: (2.19)
๐๐ = 1 โ ๐ก๐ก
Dengan d i + tp i adalah nilai ruas kanan batasan ke-i.Dengan demikian akan diperoleh bentuk program linier baru sebagai berikut: Maksimumkan: ๐๐ Dengan batasan:
๐ฅ๐ฅ โฅ 0;
๐๐๐๐๐๐ + ๐ต๐ต๐๐ ๐ฅ๐ฅ โค ๐๐๐๐ + ๐๐๐๐ (2.20)
๐๐ = 1,2, โฏ , ๐๐
Universitas Sumatera Utara