BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Umum
2.1.1 Sumber Data Data-data dan literatur diperoleh dari berbagai media seperti buku, internet, dan film-film animasi lainnya. Semua sumber merupakan bahan-bahan yang membantu memperkuat data untuk cerita maupun visual dalam pembuatan film animasi pendek ini. 2.1.1.1 Data Literatur 2.1.1.1.1 Literatur Buku Untuk data literatur buku, penulis mengambil “How to Make Animated Film” karya Tony White dan “Animation – The Mechanics of Motion” sebagai panduan dalam merancang film animasi pendek ini. 2.1.1.1.2 Film dan Video Selain itu, penulis juga mengambil inspirasi dan referensi dari film layar lebar “Sherlock Holmes” untuk lebih mengetahui dan memahami style pakaian dan environtment negara Eropa. Penulis juga mengambil referensi warna dari film pendek animasi “The Fantastic Flying Books of Mr. Morris Lessmore” oleh William Joyce & Brandon Oldenburg, dan “Gentelman’s Duel” oleh Blur Studio.
2.1.2 Animasi Kata animasi berasal dari bahasa latin yaitu “anima” yang berarti jiwa, hidup, semangat. Secara umum animasi merupakan suatu kegiatan menghidupkan, menggerakkan benda mati hingga tampak seolah-olah hidup. Contoh animasi tertua adalah wayang kulit, karena wayang memenuhi semua elemen animasi seperti layar, gambar bergerak, dialog dan ilustrasi musik.
3
4 Secara garis besar, computer animation dibagi menjadi dua kategori, yaitu: • Computer Assisted Animation yang menggunakan sistem animasi 2 dimensi, dan • Computer Generated Animation yang menggunakan sistem animasi 3 dimensi. Dalam pembuatan film animasi pendek “Nasihat Burung Bulbul”, kategori yang digunakan adalah Computer Generated Animation karena menggunakan sistem animasi 3D dengan program pembuatan 3D yaitu, 3D Studio Max.
2.1.2.1 Animasi 3D (3 Dimensi) Animasi 3D adalah pengembangan dari animasi 2D. Dengan animasi 3D, karakter yang diperlihatkan semakin hidup dan nyata, mendekati wujud manusia aslinya. Semenjak Toy Story buatan Disney (Pixar Studio), maka berlomba-lombalah studio film dunia memproduksi film sejenis. Bermunculanlah, Bugs Life, ANTZ, Final Fantasy, Monster Inc., hingga Finding Nemo, The Incredible, Cars. Semuanya itu biasa juga disebut dengan animasi 3D atau CGI (Computer Generated Imagery).
2.1.2.1.1 Perkembangan Animasi 3D di Indonesia Dalam hal animasi, Indonesia juga sudah berkembang dari zaman pewayangan hingga zaman 3D sekarang ini. Pada tahun 1996, serial Hela, Heli, Helo merupakan film animasi 3D pertama yang di buat di Indonesia. Kemudian pada tahun 1998 mulai bermunculan film-film animasi yang berbasis cerita rakyat seperti Bawang Merah dan Bawang Putih, Timun Mas dan petualangan si Kancil. Pada tahun 2003, serial animasi 3D merambah ke layar lebar. Diantaranya adalah Janus Perajurit Terakhir, menyusul kemudian bulan Mei 2004 terdapat film layar lebar animasi 3D berdurasi panjang yaitu Homeland. Kemudian pada tahun 2009, film animasi layar lebar Meraih Mimpi berhasil diproduksi oleh Infinite Frame Works (IFW) yang berpusat di Batam. (Sumber: http://galaxyanimasi.wordpress.com/2012/06/09/perjalanan-animasiindonesia/)
2.1.3 Cerita Rakyat Nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat penting untuk dikaji karena cerita rakyat memiliki fungsi kultural. Lahirnya suatu cerita rakyat bukan semata-
5 mata didorong oleh keinginan penutur untuk menghibur masyarakatnya, melainkan dengan penuh kesabaran ingin menyampaikan nilai-nilai luhur kepada generasi penerusnya. Cerita rakyat dapat dibagi dalam tiga golongan besar, yaitu: • Mitos, adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan dianggap suci atau sakral. Mitos ditokohkan oleh dewa atau makhluk setengah dewa dan menyangkut peristiwa yang terjadi di dunia lain pada masa lalu. • Legenda, adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang memiliki hubungan dengan peristiwa sejarah seperti asal mula terjadinya suatu tempat, peristiwa, atau keberadaan suatu daerah. • Dongeng, adalah cerita rakyat yang dianggap tidak benar-benar terjadi, termasuk di dalamnya cerita-cerita pelipur lara dan cerita-cerita dengan tokoh binatang (fabel). Dalam hal ini, konsep cerita film animasi pendek “Nasihat Burung Bulbul” termasuk dalam golongan dongeng dengan judul asli “The Nightingale” yang berasal dari Eropa. (Sumber: http://info-gudangilmu.blogspot.com/2012/05/macam-macam-ceritarakyat.html) 2.1.3.1 Pengertian Cerita Rakyat Cerita rakyat adalah golongan cerita yang hidup dan berkembang secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya yang diwarisi secara lisan sebagai milik bersama. Disebut cerita rakyat karena cerita ini hidup di kalangan rakyat dan hampir semua lapisan masyarakat mengenal cerita tersebut. 2.1.3.2 Fungsi Cerita Rakyat Cerita rakyat tidak hanya berfungsi sebagai alat hiburan, pengisi waktu senggang serta penyalur perasaan bagi penutur dan pendengarnya, melainkan juga sebagai cerminan sikap dan angan-angan kelompok, alat pendidikan, serta pemeliharaan norma masyarakat. Cerita rakyat mengandung pikiran tentang nilai yang harus menjadi panutan masyarakat yang bersangkutan dalam menata tindakan sehari-hari. (http://olmanperidianxxx.blogspot.com/2011/12/pengertian-cerita-rakyat.html)
6 2.1.4 Moral Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), moral adalah • Ajaran tentang baik dan buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya; akhlak; budi pekerti; susila. • Kondisi mental yang membuat seseorang tetap berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin, dan sebagainya; isi hati atau keadaan perasaan sebagaimana terungkap dalam perbuatan. • Ajaran kesusilaan yang dapat ditarik dari suatu cerita.
2.1.5 Nasihat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nasihat adalah • Ajaran atau pelajaran baik; anjuran (petunjuk, peringatan, teguran) yang baik. • Ibarat yang terkandung dalam suatu cerita dan sebagainya; moral.
2.1.6 Kebijaksanaan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bijaksana adalah selalu menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya); arif, tajam pikiran; pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dan sebagainya) apabila menghadapi kesulitan dan sebagainya. Kebijaksanaan adalah kepandaian menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya); kecakapan bertindak apabila menghadapi kesulitan dan sebagainya. (sumber : http://www.kbbi.web.id/)
2.2 Tinjauan Khusus 2.2.1 Landasan Teori 2.2.1.1 Teori Prinsip Dasar Animasi Untuk membuat animasi menjadi hidup diperlukan 12 prinsip dasar animasi. Berikut ini adalah beberapa prinsip dari 12 prinsip animasi yang digunakan dalam pembuatan film animasi pendek “Nasihat Burung Bulbul”.
7 1. Solid Drawing Menggambar merupakan pengetahuan dasar yang memegang peran penting dalam proses pembuatan animasi. Dalam observasi untuk melatih kepekaan terhadap anatomi, gerak, keseimbangan, dan sebagainya yang harus dilakukan adalah menggambar. Dalam pembuatan animasi pendek “Nasihat Burung Bulbul” solid drawing banyak digunakan pada tahap pre-produksi, yaitu dalam perancangan karakter, pembuatan character standard manual, dan pembuatan storyboard cerita.
Gambar 1. Solid drawing dari perancangan karakter dan storyboard “Nasihat Burung Bulbul”
2. Timing & Spacing Penggunaan timing and spacing dalam pembuatan animasi sangat penting untuk menentukan percepatan dan perlambatan dari suatu gerakan serta menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan. Contoh Timing yaitu, menentukan pada detik ke-berapa sebuah tetesan air yang jatuh menyentuh lantai dan pecah. Contoh Spacing yaitu, berapa banyak frame gambar yang dibutuhkan ketika tetesan air itu belum menyentuh lantai, tepat menyentuh lantai, atau setelahnya. Spacing akan mempengaruhi kecepatan jatuh dari tetesan air, percepatan dan perlambatannya sehingga membuat gerakannya menjadi lebih realistis.
Gambar 2. Contoh timing and spacing tetesan air Sumber : media.efluids.com
8 3. Anticipation Anticipation merupakan persiapan saat memulai awalan gerak atau ancang-ancang. Seseorang yang mengambil beban berat dari lantai dan mau mengangkatnya harus membungkuk dan menekuk lutunya dahulu sebelum sebelum benar-benar berdiri. Pada saat mau melakukan gerakan memukul, sebelum tangan diayun ‘maju’ ke depan, harus ada gerakan ‘mundur’ dulu. Dan sejenisnya.
Gambar 3. Anticipation Sumber: http://www.evl.uic.edu/ralph/508S99/anticipa.html 4. Arcs Disadari atau tidak, sistem pergerakan tubuh manusia, binatang atau makhluk hidup lainnya bergerak membentuk jalur yang disebut dengan Arcs. hal ini pun berlaku dalam animasi. Hal ini memungkinkan karakter dapat bergerak secara halus dan lebih realistk, berbeda dengan gerakan robot yang patah-patah. Arcs dapat berbentuk pola lengkung seperti lingkaran, elips ataupun parabola.
Gambar 4. Arcs 5. Secondary Action Secondary action merupakan gerakan-gerakan tambahan yang dimaksudkan untuk memperkuat gerakan utama. Sebagai contoh: ketika seorang gadis sedang membaca buku, gerakan utamanya adalah gerakan kepala atau mata saat membaca, tetapi seorang animator bisa menambahkan gerakan tangan sang gadis yang menyelipkan
9 rambut ke belakang telinganya. Gerakan tersebut merupakan secondary action saat sedang membaca buku.
Gambar 5. Secondary action Sumber: stevannophotoworks.wordpress.com 6. Follow Through and Overlapping Action Follow through adalah bagian tubuh yang masih tetap bergerak meskipun tubuh itu sendiri telah berhenti bergerak. Contohnya adalah gerakan ekor dari kucing atau anjing saat ia melompat. Overlapping action adalah serangkaian gerakan yang saling mendahului atau berselang-seling. Contohnya adalah gerakan tangan dan kaki ketika berjalan.
Gambar 6. Follow through and Overlapping action Sumber: http://gal1.piclab.us/key/ 7. Staging Seperti halnya yang dikenal dalam film atau teater, staging dalam animasi meliputi bagaimana ‘lingkungan’ dibuat untuk mendukung suasana atau ‘mood’ yang ingin dicapai dalam sebagian atau keseluruhan scene. Staging biasanya berkaitan dengan angle kamera atau pengambilan gambar. Misalnya angle kamera bawah membuat karakter terlihat besar dan berwibawa atau menakutkan, angle kamera atas
10 membuat karakter tampak kecil dan bingung, sedangkan angle kamera samping membuat karakter tampak lebih dinamis dan menarik.
Gambar 7. Contoh Staging Sumber: wallpaperswa.com 8. Appeal Appeal berkaitan dengan keseluruhan look atau gaya visual dalam animasi yang memberikan ciri khas visual tersendiri. Sebagai contoh, kita bisa mengidentifikasi gaya style animasi buatan Disney atau Dreamworks cukup dengan melihatnya beberapa saat. Hal ini karena mereka memiliki appeal atau gaya tersendiri dalam pembuatan karakter animasi. Appeal juga bisa berhubungan dengan ‘kharisma’ seorang tokoh atau karakter dalam animasi sehingga visualisasi animasi yang ada bisa mewakili karakter yang dimiliki. Daya tarik karakter tersebut harus bisa mempengaruhi emosi penonton. Misalnya wajah karakter tokoh yang dibuat culun, sehingga membuat penonton tertawa atau wajah karakter yang tak berdosa sehingga membuat penonton merasa kasihan.
Gambar 8. Mickey Mouse dan Donald Duck merupakan salah satu contoh Appeal dari Disney. Sumber: Disney.wikia.com
11 9. Exaggeration Animasi bisa dilebih-lebihkan dengan musik, latar belakang, atau gambar. Exaggeration adalah upaya untuk mendramatisir sebuah animasi dalam bentuk rekayasa gambar yang bersifat hiperbolis. Exaggration biasanya digunakan untuk keperluan komedi dan banyak dijumpai di film-film animasi sejenis Tom & Jerry, Oggy and The Cockroaches, dan lain sebagainya. Contoh: 1) Wajah Tom yang ikut berbentuk seperti panci ketiga wajanya dipukul oleh Jerry, 2) mata Oggy yang melotot tiap kali usaha lolosnya tidak mempan dan kembali bertemu dengan para cockroaches, dan lain-lain. Ke-12 prinsip di atas digunakan sebagai dasar dalam pembuatan sebuah animasi. Semakin terpenuhi keduabelas prinsip tersebut, maka film animasi yang dihasilkan akan sangat dinamis dan tidak membosankan. Namun, setidaknya ada beberapa prinsip yang harus ada dalam sebuah animasi. Hingga saat ini, belum ditemukan prinsip-prinsip lain di luar 12 prinsip animasi tersebut.
Gambar 9. Contoh Exaggeration Sumber: www.animationbrain.com
(Sumber teori 12 prinsip dasar animasi: http://dkv.binus.ac.id/2010/04/14/12-prinsipanimasi/ artikel ditulis oleh Pak Ardiyansah. Tanggal akses : 2/04/2013. 9:34 PM )
2.2.1.2 The Mechanics of Motion Dalam buku “Animation – The Mechanics of Motion” penulis mempelajari teori mengenai basic walk cycle yang terdapat pada chapter 2, halaman 79 dan Overweight walk di halaman 81. Karena karakter bangsawan yang dibuat oleh penulis juga bertubuh gemuk, maka contoh yang terdapat dalam buku ini dapat membantu penulis dalam melakukan proses animate karakter bangsawan pada tahap produksi.
12
Gambar 10. Basic walk cycle, hal.79
Gambar 11. Overweight walk, hal.81
Selain itu, penulis juga mempelajari teori
Animals in Motion yang
terdapat dalam chaper 5 di buku tersebut, terutama Flight cycles pada halaman 169176. Teori ini penting, karena berkaitan dengan karakter Bulbul yang akan dibuat oleh penulis serta memudahkan pada saat melakukan proses animate karakter tersebut dalam tahap produksi.
Gambar 12. Flying bird cycle, hal 170
Gambar 13. Flight timing, hal. 172
13
Gambar 14. Flying take off, hal.174
Gambar 15. Flying landing, hal.175
2.2.1.3 Semiotika Semiotika atau disebut juga dengan semiologi adalah ilmu mengenai lambang. Semiotik dapat digunakan untuk menyampaikan bentuk-bentuk yang memiliki makna dalam studi mengenai perlambangan dan komunikasi. Teori Semiotika yang dikemukakan oleh Charles Sanders Pierce menjelaskan bahwa manusia hanya dapat berkomunikasi melalui sarana tanda, baik berupa isyarat atau gerakan. Dalam film animasi “Nasihat Burung Bulbul” yang minim dialog, semiotik diaplikasikan dalam ekspresi, sudut pengambilan gambar, atau gerak-gerik karakter untuk mengkomunikasikan alur ceritanya kepada audiens.
2.2.1.4 Teori Pembuatan Struktur Cerita Struktur cerita mencerminkan arah berkembangnya suatu adegan dan kejadian yang sedang terjadi dari sebuah cerita. Salah satu dari 8 bentuk struktur cerita yang ada, yaitu : Struktur Template. Struktur ini biasanya menggunakan struktur yang sudah ada sebagai titik awal cerita dan sedikit demi sedikit berubah membentuk cerita yang baru. Dalam perancangan pembuatan film pendek animasi “Nasihat Burung Bulbul”, penulis menggunakan struktur template, yaitu menggunakan cerita rakyat “The Nightingale” yang sudah ada sebagai titk awal cerita, yang kemudian sedikit
14 mengalami perubahan dalam alur cerita untuk memudahkan pemahaman penonton saat menyaksikan film tersebut.
2.2.2 Data Cerita dan Karakter 2.2.2.1 Cerita Asli “Sang Burung Bulbul” (Cerita Rakyat Eropa) Suatu hari seorang bangsawan menangkap seekor burung Bulbul dan mau memasukkannnya ke dalam sebuah sangkar. Tetapi burung tersebut berbicara padanya: “Biarkan aku pergi dan aku akan memberimu sebuah nasihat yang baik. Suatu hari nanti nasihat itu mungkin akan berguna untukmu.” Pria kaya itu setuju membiarkan burung itu pergi. Kemudian, Burung Bulbul memberikan nasihat ini padanya: “Jangan pernah merasa menyesal terhadap sesuatu yang tidak dapat dibawa kembali, tuanku. Dan jangan pernah mempercayai kata-kata kosong.” Sang bangsawan mendengar nasihat itu dan membiarkan Burung Bulbul pergi. Burung itu terbang keluar dan berkata: “Sayang sekali anda membiarkan aku pergi. Jika saya anda tahu akan hartaku. aku memiliki sebuah permata yang besar dan sangat mahal dibawah sayapku. Jika anda telah mengambilnya, anda akan menjadi semakin kaya.” Ketika bangsawan mendengar hal itu, ia mulai merasa sangat menyesal membiarkan burung itu pergi. Ia kemudian melompat ke atas dan mencoba menangkap kembali burung tersebut. Bulbul berpaling ke arahnya dan berkata: “Sekarang aku tahu, master, bahwa anda adalah seorang pria yang tamak dan bodoh. Anda merasa menyesal terhadap sesuatu yang tidak dapat dibawa kembali. Dan anda percaya pada kata-kata kosong saya! Lihatlah betapa aku hanyalah seekor burung kecil. Bagaimana mungkin aku menyembunyikan sebuah permata besar di bawah buluku?” dan setelah mengucapkan kata-kata itu, Nightingale terbang menjauh. (Cerita diterjemahkan oleh penulis ke dalam bahasa Indonesia dari sumber : http://www.worldoftales.com/European_folktales/European_folktale_2.html)
15 Kesimpulan cerita: Bangsawan tersebut berhasil diuji oleh Burung Bulbul. Sifat tamak terhadap kekayaan yang membuat ia mempermalukan dirinya sendiri atas kebodohannya karena tidak bijak dalam bertindak setelah menerima nasihat dari Burung Bulbul tersebut. 2.2.2.2 Karakter 2.2.2.2.1 Burung Nightingale (Bulbul)
Gambar 16. Burung Nightingale (Burung Bulbul) Burung berbadan kecil dan memiliki suara merdu ini dikenal di Inggris sebagai Burung Nightingale. Di Turki, ia dikenal dengan nama Burung Bulbul. Burung ini memiliki nama latin Luscinia Megarhynchos. Burung ini hanya tersebar di wilayah Asia Barat Daya (Timur Tengah) dan Eropa. Di negara asalnya, burung ini sangat terkenal karena kicauannya yang merdu banyak menginspirasi penulis dan penyair dunia. Ukuran tubuh Nightingale adalah sekitar 16 cm panjangnya dengan warna coklat keputihan pada bagian atas dan bawah dari tubuhnya. Nightingale jantan mempunyai suara yang keras , bervariasi dan bahkan aktif bernyanyi setiap jamnya baik itu pagi, siang, maupun pada malam hari. Memang betul burung ini bernyanyi dengan sangat variatif pada pagi dan siang harinya, terlebih saat matahari bersinar. Tetapi burung ini pun berkicau sewaktu hari sudah gelap, itulah sebabnya burung ini dinamakan Nightingale. Nama ini telah populer selama lebih dari 1000 tahun, bahkan namanya diartikan dalam beberapa tulisan dengan sebutan ‘Biduanita Malam’ karena beberapa penulis pada waktu itu mengira burung Nightingale yang sering berkicau pada malam hari adalah jenis betina, padahal yang jantanlah yang berkicau baik siang ataupun malam.
16 Habitat Nightingale termasuk spesies burung migrasi dan pemakan serangga, berkembang biak di hutan dan semak belukar di Eropa dan selatan-barat Asia. Burung betina bersarang di dalam semak-semak belukar sehingga terlindungi dari beberapa binatang predator. Pada musim dingin Nightingale bermigrasi ke selatan Afrika. Maka di Indonesia tidak terdapat Burung Nightingale. Karena habitat serta kondisi iklim yang berbeda, sangat tidak memungkinkan bagi jenis burung ini untuk ditangkarkan ataupun dipelihara. Selain itu burung ini termasuk ke dalam jenis burung yang dilindungi, sehingga tidak mungkin membawa burung ini keluar dari negara asalnya. (http://www.lombokita.com/blog-warga/1438-ketika-burung-bulbul-bernyanyigembira#.UUPwm8pi12B) Berdasarkan data di atas, dalam Film Pendek “Nasihat Burung Bulbul”, karakter Burung Bulbul yang dibuat oleh penulis memiliki sifat periang yang ditunjukkan lewat kicauannya, sedikit ceroboh namun cerdik. 2.2.2.2.2 Bangsawan Bangsawan adalah kelas sosial tertinggi dalam masyarakat pra-modern. Dalam sistem feodal (di Eropa dan sebagainya), bangsawan sebagian besar adalah mereka yang memiliki tanah dari penguasa dan harus bertugas untuknya, terutama dinas militer. Bangsawan segera menjadi kelas yang diwariskan turun-temurun, kadang-kadang dengan hak untuk memberikan gelar turun-temurun, memiliki hak keuangan dan lainnya. Di Eropa, bangsawan, di samping kerabat raja, pada awalnya adalah kerabat tuan tanah yang memegang kedudukan ini dari keputusannya sendiri, tanpa tanah tersebut dianugerahi oleh siapa pun. Di samping itu, seorang raja atau seorang tuan tanah dapat menjadikan seseorang tuan tanah bawahannya, sebagai penghargaan atas jasa orang tersebut. Sistem tersebut adalah feodalisme. Kemudian, di kerajaan di mana kekuasaan sudah terpusatkan pada seorang raja, hanya raja, atau tuan tanah yang berdaulat dan tanpa atasan (seperti misalnya para pangeran dan adipati Jerman) yang boleh mengangkat seseorang menjadi bangsawan. Di masa kini misalnya, Ratu Elizabeth dari Inggris tetap boleh mengangkat seseorang sebagai bangsawan. Salah satu gelar adalah Sir, yang tidak dapat diturunkan.
17 Di Indonesia, istilah "bangsawan" sering disamakan dengan "keturunan raja". Sebetulnya bangsawan tidak harus dari keluarga kerajaan. Misalnya di Bali, kalangan bangsawan terdiri dari apa yang dinamakan Tri Wangsa yaitu para Brahmana, Ksatria dan Waisya. Di Jawa, di samping keturunan raja, ada kalangan priyayi yang terdiri dari kerabat para pamong praja atau pejabat pemerintahan pribumi di masa Hindia Belanda, mulai dari bupati sampai ke demang. (sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Bangsawan)
Dalam Film Pendek “Nasihat Burung Bulbul”, karakter bangsawan berusia paruh baya sekitar 40-an tahun, tinggal di sebuah rumah miliknya di wilayah Inggris, Eropa. Bangsawan memiliki sifat yang rapih, rajin dan tekun dalam bidang yang ia senangi, namun tamak akan kekayaan, kurang bijaksana dalam berpikir sehingga mudah dikelabui.
2.2.3 Data Referensi Visual 2.2.3.1 Karakter
Gambar 17. Burung Bulbul dan variasi warna bulunya
Gambar 18. Bangsawan Eropa tahun 1800-an dan gaya pakaian yang dikenakan
18 2.2.3.2 Environtment
Gambar 19. Contoh tipikal rumah bangsawan eropa Rumah Tipikal Eropa Tipikal rumah di Eropa berdinding bata yang dilapisi semen dan banyak hiasan kayu, serta jendela yang diberi jeruji berpetak baik berbahan kayu maupun besi. Genteng yang kecil disusun layaknya batu bata. Rumah dan taman saling berkaitan erat dengan tata letak yang jelas dan dengan memperhatikan budidaya tanaman asli dan bunga. Setiap taman memiliki teras, semak bunga dan rumput. Teras menawarkan pintu masuk yang biasanya mencakup jalan kerikil sentral dan dua sampai enam semak belukar. Semak bunga umumnya dibagi ke dalam kompartemen geometris dan berbatasan dengan kayu atau terakota. Iklim Inggris mendorong pertumbuhan rumput. Ruang Kerja Bangsawan Untuk ruang kerja bangsawan, penulis mengambil referensi dan inspirasi dari film Sherlock Holmes, untuk mengetahui perkiraan tata ruangan dan properti yang ada di dalamnya. Beirkut adalah contoh referensi yang penulis dapatkan.
Gambar 20. Tampak bagian dalam ruangan kerja
19
Gambar 21. Tampak teras bagian luar dari ruangan kerja
2.2.4 Data Produk 2.2.4.1 Film Pendek Film pendek merupakan film-film yang memiliki durasi dibawah 50 menit. Mengenai cara bertuturnya, film pendek memberikan kebebasan bagi para pembuat dan pemirsanya, sehingga bentuknya menjadi sangat bervariasi. Film pendek bisa saja hanya berdurasi 60 detik, namun yang terpenting adalah ide dan pemanfaatan media komunikasinya dapat berlangsung efektif. (Sumber: http://filmpelajar.com/tutorial/sekilas-tentang-film-pendek) Menurut Gatot Prakoso dalam buku “Ketika Film Pendek Bersosialisasi”, mengatakan bahwa film pendek merupakan film yang berdurasi pendek (maksimal 515 menit) dengan tampilan materi-materi yang lebih selektif sehingga setiap shot akan memiliki makna yang cukup besar untuk ditafsirkan oleh penontonnya. (Sumber: http://dunia-sinematografi.blogspot.com/2009/06/perkembangan-filmindie-di-indonesia.html)
2.2.4.2 Film Animasi 3D Film animasi 3D adalah media visual yang menampilkan visual dengan kedalaman, memiliki volume, tekstur dan pencahayaan yang diperoleh dari manipulasi vertex dan mesh. Film animasi 3D memungkinkan terciptanya visual yang semakin mendekati realita maupun penggunaan efek visual yang tidak mungkin digunakan atau diperoleh dalam real-shot.
20 2.2.5 Pembanding Tidak bijak dalam berpikir dan mengambil keputusan saat bertindak seringkali terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Pelajaran yang diperoleh dari pengalaman ini selalu menarik untuk diangkat sebagai bahan pelajaran dengan setting dan latar belakang yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa cerita pendek yang memiliki pesan moral yang mirip dengan Film Animasi “Nasihat Burung Bulbul”, antara lain: 2.2.5.1 Cerita Pendek a. Sepasang Sepatu Suatu hari seorang bapak tua berdiri menunggu bus di halte. Pada saat bus yang ditunggu tiba, ia menginjakkan kakinya ke tangga. Tetapi malang, salah satu sepatunya terlepas dan jatuh ke jalan. Lalu pintu tertutup dan bus mulai bergerak, sehingga Ia tidak bisa memungut sepatu kirinya yang terlepas tadi. Si bapak tua itu dengan tenang melepas sepatunya yang sebelah kanan, melemparkannya keluar jendela, dan tersenyum. Seorang pemuda yang duduk dalam bus dan memperhatikan semua kejadian tiu, terheran-heran dan bertanya kepada si bapak tua,
“Aku
memperhatikan semua yang Anda lakukan tadi, Pak. Mengapa Anda melemparkan sepatu Anda yang sebelah juga?” Sang bapak bijak tersebut tersenyum kepada pemuda itu dan menjawab, “Nak, sebelah sepatu tidak berguna bagiku ataupun bagi orang yang menemukan di luar. Tetapi siapapun yang menemukan sepasang sepatuku di luar mungkin bisa memanfaatkannya dan menjadi bahagia karenanya.” (Pesan moral yang bisa diambil dari cerita di atas yaitu tentang merelakan sesuatu yang tidak dapat kembali. Bapak tersebut merelakan sepatunya yang terjatuh dan merelakan yang sepasang lagi karena dengan begitu bisa memberikan manfaat bagi orang lain yang menemukan. Cukup mensyukuri apa yang kita miliki karena tidak ada sesuatu yang abadi dan dicap permanen akan selalu menjadi milik kita. Cerita ditulis kembali oleh penulis dari sumber: http://www.thecrowdvoice.com/post/sepasang-sepatu-2737244.html)
21 b. Sang Burung Bulbul (karya Hans Christian Andersen) Suatu hari di negeri China, semua orang menulis buku mengenai nyanyian Burung Bulbul yang sangat merdu. Saat membaca buku mnegenai keindahan negerinya, kaisar merasa bingung karena dia belum pernah mendengar bahwa di kerajaannya terdapat Burung Bulbul yang diceritakan tersebut. Maka ia memanggil pengawalnya untuk mencari burung tersebut dan dibawa ke hadapannya. Karena suaranya yang sangat merdu, Burung Bulbul kelabu sangat disayang Kaisar China, biarpun penampilannya biasa saja. Sakin sayangnya kepada Bulbul, kaisar pun mengurungnya di dalam istana. Pada suatu hari Kaisar Jepang mengirim hadiah berupa patung tiruan burung Bulbul yang terbuat dari emas dan bisa bernyanyi sama merdunya dengan si Bulbul. Semua orang mengelu-elukan patung itu, karena terbuat dari emas dan batu ruby yang sangat indah. Terpukau dengan patung emas tersebut, kaisar lebih sering mendengarkan nyanyian patung emas dibandingkan Burung Bulbul. Burung Bulbul berhasil membebaskan diri dan tak lama kemudian terlupakan. Namun ternyata burung imitasi tidak berhasil bertahan lama menghibur Kaisar. Setahun kemudian, karena terlalu sering digunakan burung itu pun rusak. Kaisar menjadi sangat sedih, Ia mencari Burung Bulbul tetapi tidak berhasil menemukannya. Kaisar pun kemudian jatuh sakit dan nyaris meninggal. Mendengar kabar itu, Bulbul asli lantas kembali. Nyanyiannya membawa kesembuhan dan Kaisar
pun sehat kembali. Kaisar meminta
Burung Bulbul berada di sisinya. Burung Bulbul berjanji akan kembali ke istana saat ia mau dan akan menyanyikan lagu untuk raja setiap malam. Ia juga bersedia menceritakan tentang keadaan di seluruh kerajaan, mengenai orang-orang baik dan orang-orang yang jahat. Tetapi Burung Bulbul meminta satu hal kepada kaisar untuk merahasiakan hal ini, agar biarlah orang-orang mengetahui bahwa kaisar adalah orang yang paling bijak di seluruh negeri. (Cerita diringkas dan diterjemahkan oleh penulis dari sumber: http://hca.gilead.org.il/nighting.html)
22 2.2.5.2 Film Pendek Animasi a. The Fantastic Flying Books of Mr. Morris Lessmore The Fantastic Flying Books of Mr. Morris Lessmore adalah film animasi yang menceritakan kehidupan Mr. Morris Lessmore yang sangat mencintai cerita dan buku. Ketika badai yang mengerikan menghancurkan rumahnya, ia tiba di dunia yang tak berwarna dan berkelana. Dalam perjalanannya ia bertemu dengan seorang wanita dengan buku terbang dan Morris mengikuti salah satu buku tersebut ke perpustakaan, di mana ia menghabiskan bertahuntahun hidupnya merawat buku-buku dan berbagi dengan orang lain. Kisah Morris diisi dengan kehilangan, pemulihan, imajinasi, dan harapan.
Gambar 22. The Fantastic Flying Books of Mr. Morris Lessmore b. Gentleman’s Duel Menceritakan tentang sebuah pesta teh yang berubah menjadi kekacauan ketika dua aristokrat yang angkuh bersaing untuk mendapatkan cinta dari seorang wanita cantik dan kaya.
Gambar 23. Gentleman’s Duel
2.2.6 Pertimbangan dalam Adaptasi Cerita Rakyat Dalam cerita rakyat, penutur cerita umumnya menggambarkan sesuatu yang terjadi di dalam cerita tersebut dengan menggunakan kata-kata. Karena cerita rakyat merupakan cerita yang diwariskan turun-temurun dari mulut ke mulut, dan karena
23 adanya keterbatasan daya ingat manusia, maka cerita rakyat akan mengalami pengurangan atau penambahan dalam penuturannya ataupun penulisannya, namun masih dengan inti cerita dan pesan yang sama. Pada saat pendengar mendengar atau pembaca membaca kata-kata yang menggambarkan cerita tersebut, gambaran visual antara satu pembaca dengan pembaca lainnya pasti akan berbeda. Sebagai contoh dalam kalimat “….Seorang bangsawan menangkap seekor burung Bulbul..” gambaran seekor Bulbul antara pembaca yang satu dan yang lainnya pastinya bisa berbeda. Burung Bulbul yang seperti apa? apakah bentuknya gemuk dan kecil? berbulu abu atau berwarna warni? Semua bayangan visual itu bergantung terhadap konteks yang melatarbelakangi pemikiran tiap-tiap pembaca. Sedangkan dalam animasi, bentuk-bentuk dan warna yang disampaikan secara visual menjadi bentuk dan warna yang direncanakan oleh penulis. Dalam adaptasi cerita rakyat ini, karena ceritanya yang sangat singkat dan kurang detail, maka ada beberapa bagian yang perlu ditambahkan dalam adaptasi menjadi cerita animasi. Beberapa adegan yang menurut penulis dapat menambah kejelasan atau keindahan dalam cerita, dieksplorasi lebih dalam dari cerita aslinya. 2.2.6.1 Target Audiens Demografi Jenis Kelamin : Laki-Laki / Perempuan Usia
: 15-18 tahun
Ekonomi
: B-A
Geografis Sasaran Umum : DKI Jakarta Sasaran Khusus: Kota-kota besar di Indonesia Psikografis Terbuka pada hal-hal baru, memiliki ketertarikan pada film animasi dan cerita rakyat.
2.2.6.2 Faktor Pendukung dan Penghambat 2.2.6.2.1 Faktor Pendukung a. Semakin tingginya minat masyarakat terhadap film animasi. b. Ketertarikan masyarakat terhadap cerita rakyat yang cukup tinggi.
24 c. Perkembangan teknologi memudahkan penulis dalam membuat film animasi pendek ini. d. Cerita yang diangkat memiliki nilai moral. 2.2.6.2.2 Faktor Penghambat a. Waktu yang terbatas untuk pembuatan film animasi pendek. b. Banyak pertimbangan dalam mengangkat cerita rakyat negara lain. c. Keterbatasan teknikal yang dimiliki penulis dalam pembuatan film animasi pendek ini.