BAB 2 LANDAS AN TEORI 2.1
Internet Internet adalah jaringan besar yang menghubungkan jaringan komputer dari
bisnis, organisasi, lembaga pemerintah dan sekolah di seluruh dunia dengan cepat, langsung dan hemat (Turban et al, 2006, p674). 2.1.1
WWW (World Wide Web) WWW (World Wide Web) adalah sistem dengan standar yang diterima
secara universal untuk menyimpan, menelusuri, memformat dan menampilkan informasi melalui arsitektur klien/server yaitu menggunakan fungsi-fungs i transpor dari internet (Turban et al, 2006, p680). Web adalah sistem dengan standar yang diterima secara universal untuk menyimpan, menelusuri, memformat dan menampilkan informasi melalui arsitektur. Web bisa menerima semua jenis informasi digital, termasuk teks, hipermedia, grafis, dan suara. Web menggunakan antarmuka pengguna grafis, sehingga sangat mudah digunakan. 2.1.2
Nama Domain Nama Domain adalah nama yang ditetapkan bagi situs internet, yang
terdiri atas beberapa bagian, dipisahkan dengan titik dan diterjemahkan dari kiri kekanan (Turban et al, 2006, p678).
6
7 2.2
Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) Interaksi M anusia dan Komputer (IMK) merupakan suatu disiplin ilmu yang
berhubungan dengan perancangan, evaluasi dan implementasi suatu sistem komputer yang inovatif, sehingga sistem dapat digunakan dengan baik oleh manusia serta sebuah studi fenimena-fenomena lain yang berhubungan dengannya. Adapun tujuan dari sistem interaksi manusia dan komputer adalah (Sheinederman, 2008, pp 9-14) : ‐
Fungsionalitas yang sesuai Sebuah sistem yang memiliki fungsionalitas yang kurang memadai akan membuat pengguna merasa kecewa dan sistem akan sering mengalami penolakan atau bahkan sistem tidak akan digunakan. Begitu juga dengan sistem yang memiliki fungsionalitas yang berlebihan juga tidak baik, dikarenakan proses implementasi, pemeliharaan, proses belajar dan penggunaan sistem akan lebih sulit digunakan.
‐
Kehandalan, ketersedian, keamanan dan integritas data. Kehandalan berarti sistem yang dibuat berdasarkan fungsi yang diinginkan serta memberikan tampilan yang akurat. Ketersedian berarti ketika suatu sistem akan digunakan dan jarang mengalami masalah. Kemananan berarti sistem yang dibuat terlindung dari akses yang tidak diinginkan dan kerusakan yang disengaja. Integritas data berati sebuah sistem yang memiliki keutuhan data yang terjamin sehingga data tidak mudah diubah atau dirusak oleh seseorang yang tidak berhak.
8 ‐
Standarisasi, Integrasi, konsistensi dan portabilitas. Standarisasi merupakan suatu keberagaman sifat-sifat user interface pada aplikasi yang berbeda-beda. Integrasi di sini merupakan kesatuan dari berbagai paket aplikasi yang tersedia dan peralatan perangkat lunak. Konsistensi itu merupakan keseragaman dalam suatu program aplikasi seperti urutan-urutan perintah, istilah-istilah, satuan warna dan tipografi. Portabilitas dapat diartikan sebagai kemungkinan
data dapat di konversi atau dipindahkan, serta
dimungkinkannya user interface dipergunakan di berbagai lingkungan perangkat lunak dan perangkat keras. ‐
Penjadwalan dan anggaran Perencanaan yang hati-hati dan manajemen yang harus berani sangat diperlukan karena adanya persaingan dengan beberapa vendor lain sehingga suatu proyek harus bisa selesai sesuai jadwal dan anggaran. Sebuah sistem harus selesai tepat pada waktunya serta murah agar dapat diterima oleh para pengguna sistem. 2.2.1
Tampilan muka Kegiatan ketiga dari analisis domain aplikasi adalah merancang tampilan
muka yang bertujuan untuk menentukan tampilan sistem. Tampilan muka digunakan oleh actor untuk berinteraksi dengan sistem. M enurut M athiassen et al (2000, p151), activity interface mempunyai tiga konsep yaitu : -
Interface, yaitu fasilitas yang membuat model sistem dan fungsi dapat digunakan oleh aktor.
-
User interface, adalah tampilan untuk si pemakai.
-
Sistem interface, adalah tampilan untuk sistem lain.
9 2.2.2
Delapan Aturan Emas Sebuah perancangan antar muka yang baik adalah sebuah perancangan
yang didalamnya terdapat delapan aturan emas (Shneiderman ,2008, pp72-73). 1. Konsistensi Konsistensi dilakukan pada urutan tindakan, perintah dan istilah yang digunakan pada prompt, menu, serta layar bantuan. 2. Memungkinkan
pengguna
untuk
menggunakan
shortcut
Ada kebutuhan dari pengguna yang sudah ahli untuk meningkatkan kecepatan interaksi, sehingga diperlukan singkatan, tombol fungsi, perintah tersembunyi dan fasilitas makro. 3. Memberikan umpan balik yang informatif Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu sistem umpan balik. Untuk tindakan yang sering dilakukan dan tidak terlalu penting, dapat diberikan umpan balik yang sederhana. Tetapi ketika tindakan merupakan hal yang penting, maka umpan balik sebaiknya lebih substansial. M isalnya muncul suatu suara ketika salah menekan tombol pada waktu input data atau muncul pesan kesalahannya. 4. Merancang
dialog untuk
menghasilkan
suatu
penutupan
Urutan tindakan sebaiknya diorganisir dalam suatu kelompok dengan bagian awal, tengah dan akhir. Umpan balik yang informatif akan memberikan indikasi bahwa cara yang dilakukan sudah benar dan dapat mempersiapkan kelompok tindakan berikutnya.
10 5. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana Sedapat mungkin sistem dirancang sehingga pengguna tidak dapat melakukan kesalahan fatal. Jika kesalahan terjadi, sistem dapat mendeteksi kesalahan dengan cepat dan memberikan mekanisme yang sedehana dan mudah dipahami untuk penanganan kesalahan. 6. Mudah kembali ke tindakan sebelumnya Hal ini dapat mengurangi kekhawatiran pengguna karena pengguna mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan; sehingga pengguna tidak takut untuk mengekplorasi pilihan-pilihan lain yang belum biasa digunakan. 7. Mendukung tempat pengendali internal (internal locus of control) Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan merespon tindakan yang dilakukan pengguna daripada pengguna merasa bahwa sistem mengontrol pengguna. Sebaiknya sistem dirancang sedemikan rupa sehingga pengguna menjadi inisiator daripada responden. 8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek Keterbatasan ingatan manusia membutuhkan tampilan yang sederhana atau banyak tampilan halaman yang sebaiknya disatukan, serta diberikan cukup waktu pelatihan untuk kode, mnemonic dan urutan tindakan.
11 2.3
Aplikasi web Aplikasi web adalah suatu aplikasi yang dapat membentuk halaman-halaman
web berdasarkan permintaan pemakai. Berbagai contoh aplikasi web : ‐
M esin pencari atau search engine (altavista,google,dll),
‐
Toko online (bookpool, amazon, dll),
‐
Lelang online (eBay),
‐
Situs-situs berita (Detik.com, CNN.com, dll),
‐
Layanan akademis (Binusmaya, dll), Aplikasi web juga bisa mencakup permainan interaktif ataupun kelompok
diskusi. Aplikasi web merupakan salah satu contoh aplikasi klien/server. Klien mewakili komputer yang digunakan oleh seorang pemakai yang hendak menggunakan aplikasi, sedangkan server mewakili komputer yang menyediakan layanan aplikasi. Dalam konteks ini klien dan server berhubungan melalui internet ataupun intranet (kadir, 2004, p2). 2.3.1
HTML (HyperText Markup Language) HTM L (Hyper Text M arkup Language) adalah standar informasi yang
berbasis hypertext yang dipakai pada Web. Berdasarkan standar inilah web browser bisa memahami isi suatu dokumen yang berasal dari web server. HTM L bekerja
dengan menggunakan HTTP (HyperText Transfer Protocol), yaitu
protokol komunikasi yang yang memungkinkan Web server berkomunikas i dengan Web browser (kadir, 2004, p12).
12 2.3.2
PHP PHP merupakan singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor. PHP
merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnyalah yang akan dikirimkan ke klien, tempat pemakai menggunakan browser. Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk aplikasi web dinamis. Artinya, PHP dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. M isalnya, anda bisa menampilkan isi database ke halaman web. Pada prinsipnya PHP mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP (Active Server Page), cold fusion ataupun perl. Namun, perlu diketahui bahwa PHP sebenarnya bisa dipakai secara command line. Artinya, skrip PHP dapat dijalankan tanpa melibatkan web server maupun browser (kadir, 2008, p2). 2.3.2.1 PHP S intax Sintax untuk menutup sesi html. Sintax php disisipkan dalam form HTM L, namun untuk sintax HTM L tidak dapat disisipkan pada PHP. Berikut ini adalah salah satu contoh sintax PHP
13 2.3.2.2 PHP S ecurity U.S National Vulnerability Database, sebuah website penyedia data statistik interet pemerintahan Amerika, mengelola sejumlah daftar kerawanan yang terjadi pada computer software. Proporsi rata-rata kerawanan pada PHP yang berhubungan pada database dari tahun 2000 – 2010 ditampilkan pada tabel berikut : Tabel 2.1 Daftar Tingkat Kerawanan Computer Software Jumlah Tahun
Total
Rasio
Kerawanan PHP 2010
884
2551
34,7%
2009
1912
5733
29,9%
2008
1962
5634
34,8%
2007
2346
6517
36,0%
2006
2840
6603
43,0%
2005
1396
4928
28,3%
2004
490
2450
20,0%
2003
183
1515
12,0%
2002
240
2156
11,1%
2001
80
1677
4,7%
2000
20
1017
1,9%
14 1. SQL Injection SQL injection
adalah
teknik
menginjeksi kode yang
memanfaat kan celah keamanan pada layer database dari sebuah aplikasi, yang dilakukan pada aplikasi client dengan cara memodifikasi perintah SQL yang ada di memori aplikasi client. SQL injection merupakan teknik mengeksploitasi web aplikasi yang di dalamnya menggunakan database untuk penyimpanan data. Contoh sintaks SQL Injection : -
$SQL =
“Select
*
from
login
where username
=’$username’ and password =’$password’”; -
Isikan password dengan string’ or “=’
-
Hasilnya maka SQL akan seperti ini = “select * from login where username = ‘$username’ and password = ‘pass’ or ‘=’” {dengan ini SQL ini hasil selection akan selalu TRUE}
-
M aka kita bisa inject sintaks SQL
2. XSS Attack XSS attack adalah salah satu tipe dari kerawanan keamanan computer yang di temukan pada web application yang memungkinkan penyerang untuk menyisipkan client side scripting kedalam halaman web yang dapat di lihat oleh banyak pengguna.
15 3. DoS (Denial of Service) Dos adalah suatu serangan pada engine (web server) yang memiliki vulnerabililty (kelemahan) dengan cara membanjiri engine tersebut dengan request sehingga engine tersebut tidak dapat melayani request dari client lain, sampai pada kondisi crash bahkan down. 2.3.3
MySQL MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal.
Kepopulerannya disebabkan karena MySQL menggunakan SQL sebagai bahas a dasar untuk mengakses databasenya. Selain itu, MySQL juga bersifat Open Source (anda tidak perlu membayar untuk menggunakannya) pada berbagai platform (kecuali untu jenis enterprise, yang bersifat komersial). MySQL termasuk jenis RDBM S (Relational Database M anagement Sistem). Itulah sebabnya, istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom (kadir, 2008, p348).
16 2.4
Database 2.4.1
Pengertian Database Sekumpulan logical data yang saling berhubungan beserta keterangannya
yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi (Conolly dan Beg, 2002, p15)
2.4.2
Database Management Sistems (DBMS ) Sebuah aplikasi / software yang memungkinkan pengguna untuk
menjelaskan, membuat, mengelola dan mengendalikan database. Secara tipikal DBM S menyediakan fasilitas (Conolly dan Beg, 2002, p16) : 1. DDL (Data Definition Language) DDL mengizinkan pengguna untuk menentukan tipe data, struktur dan batasan pada data yang akan dikirim ke database. 2. DM L (Data M anipulation Language) DM L mengizinkan pengguna untuk memasukan, memperbarui, menghapus dan mengambil data dari database. Query language adalah bahasa yang digunakan dalam DM L untuk menyidik data dalam database. Query language yang banyak digunakan saat ini adalah Structured Query Language (SQL) 2.4.3
Relational Database Management Sistems (RDBMS ) RDBM S adalah sebuah aplikasi yang dirancang untuk mengatur sebuah
database sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur (Conolly dan Beg, 2005, p69).
17 2.4.3.1 Relational Keys 1. Super Key Sebuah atribut atau sekumpulan attribute yang secara unik mengidentifikasikan baris-baris dalam sebuah tabel. 2. Candidate Key Kumpulan field atau atribut minimal yang dapat membedakan setiap baris data dalam tabel secara unik. Candidate key tidak boleh berisi atribut atau kumpulan atribut yang telah menjadi super key yang lain. 3. Primary Key Candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasikan baris secara unik pada suatu relasi. 4. Foreign Key Suatu atribut dalam suatu relasi yang menghubungkan candidate key dari beberapa table. 2.4.3.2 Hubungan / Relasi 1. Satu ke banyak (1:*) (One to many) Pada hubungan ini, sistem yang memiliki satu sisi dirancang sebagai induk entitas, sedangkan sistem yang memiliki banyak sisi dirancang sebagai anak sistem
18
Gambar 2.1 Relasi One to M any 2. Satu ke satu (1:1) (One to one) Pada hubungan ini, tidak ada entitas yang bertindak sebagai induk maupun anak entitas, hubungan yang terjadi pada relasi (1:1) dengan menggandakan primary key dari salah satu entitas ke entitas yang lainnya.
Gambar 2.2 Relasi One to One
19 3. Banyak ke banyak (*:*) (M any to many) Pada hubungan ini, terdapat entitas lain yang bertindak sebagai perantara yang merupakan bagian dari 2 buah entitas yang saling berhubungan. Primary key dari 2 entitas digandakan ke dalam sebuah hubungan yang baru.
Gambar 2.3 Relasi M any to M any
Gambar 2.4 Entity Relationship Diagram
20 2.5
S ystem Development Life Cycle Sistem Development Life Cycle (SDLC) adalah tahap pendekatan dalam
menganalisa dan merancang sebuah sistem yang akan dikembangkan. (Kendall dan Kendall, 2005, p10). Tahapan pengembangan SDLC meliputi langkah berikut : ‐
Mengidentifikasi Masalah, Peluang dan Tujuan M enganalisa masalah, peluang dan tujuan adalah tahapan awal dalam SDLC. Tahapan ini merupakan tahapan yang paling menentukan dalam keberhasilan sebuah project software, karena tidak ada seorang pun yang mau menghabiskan waktunya untuk mencari solusi untuk sebuah masalah yang seharusnya bukan suatu masalah. Langkah awal dalam tahapan ini adalah sistem analis menganalisa masalah-masalah apa saja yang timbul pada sistem yang sedang berjalan. Setelah itu sistem analis melihat apakah ada peluang untuk mencari atau menciptakan solusi untuk menyelesaikan masalah yang timbul dengan mengunakan sistem yang terkomputerisasi. Selanjutnya sistem analist harus mencari tahu kegiatan-kegiatan atau aktivitas dari sistem yang sedang berjalan. Ketika sistem analis sudah memahami mengenai aktivitas dari sistem yang sedang berjalan, setelah itu sistem analis baru bisa menciptakan solusi untuk mendukung proses sistem yang sedang berjalan dengan melampirkan sejumlah dokumentasi masalah serta peluang atau keuntungan yang akan didapat jika menggunakan
sistem
diimplementasikan.
baru
yang
akan
dikembangkan
atau
21 Orang-orang yang terlibat di dalam tahap awal SDLC adalah pengguna sistem, sistem analis dan pimpinan project sistem. Kegiatan-kegiatan pada tahap awal SDLC adalah mewawancarai pengguna sistem, membuat ringkasan mengenai informasi yang didapat, membuat batasan-batasan sistem dan mendokumentasikan hasil analisa / identifikasi. ‐
Menentukan Kebutuhan Informasi Pada tahapanan ini sistem analis mencari informasi yang akan digunakan dalam pengembangan sistem. Untuk mendapatkan informasi tersebut interview, sampling dan quesioner harus dilakukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan agar sistem yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
‐
Pada tahap ini sistem analis harus memahami informasi apa saja yang di butuhkan oleh pengguna dalam beraktivitas. Sistem analis harus mengetahui detil-detil dari sistem yang sedang berjalan, s iapa yang terlibat dalam sistem, aktivitas yang sedang berjalan, tempat sistem yang sedang berjalan, waktu serta bagaimana prosedur dari proses aktivitas yang sedang berjalan.
‐
Menganalisa Kebutuhan Sistem Tahapan selanjutnya adalah sistem analis menganalisa apa saja yang di butuhkan dalam sistem yang akan di kembangkan. Sejumlah perangkat dan teknik digunakan sistem analis dalam menentukan kebutuhankebutuhan dari sistem yang akan dikembangkan. Salah satu perangkat yang
digunakan
adalah
membuat
Data
Flow
Diagram
untuk
22 mengambarkan proses memasukan data dan hasil dari proses aktivitas sistem yang berjalan. Pada tahap ini sistem analis juga menganalisa sistem pengambilan keputusan yang akan dibuat. Selanjutnya sistem analis menyiapkan proposal sistem dengan membuat rinkasan dari masalah yang ditemukan dari sistem yang sedang berjalan, biaya serta analisa keuntungan dari sistem alternatif yang akan dikembangakan, serta membuat beberapa rekomendasi yang harus disediakan (jika ada). ‐
Mendesain Sistem yang di Rekomendasikan Pada tahap desain sistem, sistem analis menggunakan informasi-informasi yang telah di kumpulkan pada tahap awal SDLC untuk merancang desain logical dari sistem yang direkomendasikan untuk menggantikan sistem sebelumnya. Sistem analis mendesain prosedur memasukan data yang akurat, sehingga data yang masuk pada sistem informasi adalah data yang benar. Sebagai tambahan, sistem analis dalam menyediakan inputan yang efektif pada sistem informasi menggunakan teknik 8 golden rules dalam merancang interaksi manusia dan computer. Bagian dari logical desain sistem informasi adalah merancang user interface dan juga mendesain rancangan file atau database yang akan menampung data-data yang dibutuhkan oleh pembuat keputusan.
‐
Mengembangkan dan Mendokumentasikan S oftware Pada tahapan kelima dalam SDLC, sistem analis bekerja sama dengan programmer untuk mengembangkan software. Beberapa teknik terstuktur dalam mendesain dan mendokumentasikan software adalah dengan
23 mengambarkan Nassi-Shneiderman charts dan pseudocode. Sistem analis menggunakan salah satu dari teknik tersebut untuk berkomunikasi dengan programmer tentang apa saja kebutuhan-kebutuhan untuk dibentuk kedalam bahasa pemrograman atau koding. Selama proses tahap ini berjalan sistem analis juga bekerja sama dengan pengguna untuk membuat dokumentasi software yang dikembangkan, seperti lembar panduan penggunaan, bantuan online (help) dan FAQ (Frequently Asked Question), pada file “Read M e” yang dipaketkan dengan software. Dokumentasi menjelaskan kepada pengguna tentang cara penggunaan software dan panduan bagaimana menangani masalah pada software. Programmer memiliki peran penting pada tahap ini karena mereka mendesain, mengkode dan memperbaiki masalah atau error yang terdapat pada software. ‐
Uji Coba dan Perawatan Sebelum sistem informasi dapat digunakan, sistem informasi / software harus diuji coba karena lebih mudah dan murah untuk menemukan masalah sebelum software di gunakan oleh user. Uji coba dapat dilakukan oleh programmer itu sendiri maupun oleh sistem analis dan programmer. Salah satu uji coba dapat di lakukan dengan data sample atau data yang sesungguhnya. Perawatan sistem dan dokumentasi dimulai pada tahap ini dan akan selalu berjalan selama sistem informasi digunakan seperti update (pembaruan content).
24 ‐
Mengimplementasikan dan Mengevaluasi Sistem Tahap ini merupakan tahapan akhir dari Sistem Development Life Cycle. Sistem analis
membantu mengimplementasikan
sistem informasi.
Tahapan ini meliputi pelatihan untuk pengguna sistem informasi. Selanjutnya sistem analis membuat rencana untuk mengubah
/
mengkonversi sistem yang lama ke sistem yang baru. Proses ini meliputi menkonversikan database dalam bentuk format yang lama ke bentuk format yang baru atau membuat data base yang baru dan menginstall software. Evaluasi termasuk dalam bagian tahapan ini untuk kepentingan diskusi mengenai masukan
atau
kritikan
terhadap
software yang telah
diimplementasikan. 2.6
PIEC ES Framework PIECES adalah sebuah framework yang di kembang kan oleh James Wetherbe.
Framework ini berfungsi untuk mengkategorikan atau mengelompokan masalah-masalah yang terdapat pada sistem terdahulu /sistem yang sedang berjalan (Whitten et al, 2004, p93). Kategori – kategori tersebut adalah : P: kebutuhan untuk memperbaiki performance I: kebutuhan unutuk memperbaiki informasi E: kebutuhan untuk memperbaiki economy C: kebutuhan untuk memperbaiki control or secutiry E: kebutuhan untuk memperbaiki efficiency of people and processes S: kebutuhan untuk memperbaiki service
25 2.7
Gantt Chart Gantt chart pertama kali diperkenalkan oleh Henry L. Gantt pada tahun 1917
adalah alat evaluasi penjadwalan dan perkembangan proyek. Gantt Chart merupakan diagram horizontal sederhana yang menggambarkan bagian proyek yang berhubungan dengan kalender atau penjadwalan. (Whitten et al, 2004, p147)
Gambar 2.4 Gantt Chart
26 2.8
Data Flow Diagram Data Flow Diagram adalah diagram model logika suatu sistem yang
menggambarkan proses input dan output serta menganalisa detil prosedur sistem. Dengan menggunakan 4 symbol, sistem analis dapat membuat gambaran proses yang nantinya akan menghasilkan dokumentasi sistem yang padu. (Kendall dan Kendall, 2005, p191) 2.8.1
Keuntungan menggunakan pendekatan Data Flow Pendekatan data flow memiliki 4 keuntungan atas penjelasan pergerakan
data melalui sistem : 1.
Bebas dalam melakukan implementasi teknis pada sistem
2.
M emahami lebih lanjut tentang hubungan atau keterkaitan sistem dengan sub sistem
3.
M emberitahu mengenai sistem kepada pengguna melalui data flow diagram.
4.
M enganalisa sistem yang seesuai jika data dan proses telah dipahami.
27 2.8.2
Simbol – simbol dalam DFD Ada 4 jenis symbol yang di gunakan untuk menggambarkan pergerakan
data pada data flow diagram : Tabel 2.2 Simbol – symbol dalam DFD Simbol
Arti
Entitas
Contoh
Siswa
Data Flow
Process
Data Store
Input Data Gur u
Ms_Siswa
28 2.9
Diagram Alir M enurut Anonymous (2010) Flowchart merupakan sebuah diagram dengan simbol – simbol grafis yang menyatakan tipe operasi program yang berbeda. Sebagai representasi dari sebuah program, Flowchart maupun algoritma dapat menjadi alat bantu untuk memudahkan perancangan alur urutan logika suatu program, memudahkan pelacakkan sumber kesalahan program, dan alat untuk menerangkan logika program. Simbol Flowchart yang umum digunakan adalah:
Titik Terminasi
: Awal atau akhir program
Input / Output
: Input atau output data
Proses
: Pelaksanaan tugas fungsi
Keputusan
: Penyeleksian kondisi
Garis Alir
: M enunjukkan arus proses
Gambar 2.5 Simbol – simbol diagram alir
29 2.10
Pengertian Informasi Informasi adalah data yang telah di atur sehingga memiliki makna dan nilai bagi
penerimanya (Turban et al, 2006, p52). Keterangan, penerangan. Data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang (Jack, 2007, 238) 2.11
Pengertian Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu esensinya terdiri dari (Jack, 2007, 398): 1. Komponen – komponen dalam system tersebut mencakup perangkat keras /hardware, perangkat lunak/software, prosedur-prosedur, perangkat manusia atau brainware dan informasi-informasi itu sendiri. 2. Fungsi-fungsi teknologi
di
dalamnya yaitu
input, proses,
output,
penyimpanan/storage dan komunikasi. 2.12
Pengertian Akademik M enurut kamus besar bahasa Indonesia akademis adalah hal-hal mengenai atau
berhubungan dengan akademi. 2.13
Pengertian Sistem Berbasis Web Sistem informasi berbasis web adalah aplikasi atau layanan yang berada dalam
server dan dapat diakses dengan menggunakan penjelajah web dan karenanya dapat diakses darimana saja melalui internet (Turban et al, 2006, p69).