BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1.
Teori Umum
2.1.1.
Pengertian Sistem Informasi Menurut Laudon dan Laudon (2002, p7) secara teknik, sistem informasi
adalah
kumpulan
komponen-komponen
yang
saling
berhubungan
dalam
mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, dan kontrol didalam organisasi. Menurut A. Hall (2001, p7), sistem informasi adalah suatu rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai. Dari pengertian diatas dapat ditarik simpulan bahwa sistem informasi adalah komponen-komponen yang saling berhubungan antara komponen satu dengan yang lain dalam mengumpulkan, memproses, dan menyebarkan informasi yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi.
2.1.2.
Tingkatan Sistem Informasi Menurut Laudon dan Laudon (2002, p39) sistem informasi didalam
organisasi memiliki 4 (empat) tingkatan yang berbeda, yaitu : 1.
Sistem Informasi Tingkat Operasional (Operational Level System) Operational level system adalah sistem informasi yang memonitor aktivitas dan transaksi tingkat dasar yang terjadi didalam organisasi.
6
7 2.
Sistem Informasi Tingkat Pengetahuan (Knowledge Level System) Knowledge level system adalah sistem informasi yang mendukung pengetahuan dan data pekerjaan dalam sebuah organisasi.
3.
Sistem Informasi Tingkat Manajemen (Management Level System) Management level system adalah sistem informasi yang mendukung monitoring, pengontrolan, pengambilan keputusan, dan aktivitas administratif dari manajer menengah.
4.
Sistem Informasi Tingkat Strategi (Strategic Level System) Strategic level system adalah sistem informasi yang mendukung aktivitas perencanaan jangka panjang dari manajer senior.
Pada gambar 2.1 menggambarkan tingkatan dari tipe sistem infomasi, serta kelompok pengguna informasi pada suatu organisasi.
8
EIS
Senior Managers
Strategic Level
DSS MIS
Middle Manager
Management Level KWS OAS
Knowledge and Data Worker
Knowledge Level
Operational Managers
TPS Operational Level
Sales and Marketing
Manufacturing
Finance
Accounting
Human Resources
Gambar 2.1 Tingkatan Sistem Informasi Menurut Laudon dan Laudon (2002, p39)
2.1.3.
Tipe Sistem Informasi Menurut Laudon dan Laudon (2002, p46), ada 6 (enam) tipe sistem
informasi yang berdasarkan pada empat tingkatan organisasi , yaitu : 1.
Executive Information System (EIS) EIS adalah sistem informasi yang berada pada strategy level organisasi, untuk membantu eksekutif dalam pengambilan keputusan dengan menggunakan bantuan tabel dan grafik.
9 2.
Decision Support System (DSS) DSS adalah sistem informasi yang berada pada management level organisasi untuk mengkombinasikan data, model analisis dan data analisis tools, dalam membantu pengambilan keputusan dari masalah semi terstruktur maupun tidak terstruktur.
3.
Office Automation System (OAS) OAS adalah sistem yang menggunakan beragam aplikasi komputer, seperti pengolahan kata (word processing), konfrensi jarak jauh (teleconferencing), voice mail, surat elektronik (electronik mail), electronik calendaring, facsimile transmission, dan desktop publishing dalam memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik.
4.
Transaction Processing System (TPS) TPS adalah sistem terkomputerisasi yang menampilkan dan menyimpan transaksi harian rutin yang diperlukan untuk menjalankan perusahaan. TPS melayani operational level organisasi.
5.
Manajemen Information System (MIS) MIS adalah sistem informasi yang berada pada management level organisasi, untuk membantu manajer dalam melakukan perencanaan, pengontrolan, dan pengambilan keputusan dengan cara mengumpulkan data yang bersifat rutinitas dan menyampaikannya dalam bentuk laporan.
6.
Knowledge Work System (KWS) KWS adalah sistem informasi yang membantu knowledge worker dalam menciptakan dan mengintregrasikan pengetahuan baru pada organisasi.
10 Pada gambar 2.2 dapat dilihat hubungan antara tipe sistem informasi .
E IS
M IS
D SS
KW S/ OAS
TPS
Gambar 2.2 Hubungan Antara Tipe Sistem Informasi Menurut Laudon dan Laudon (2002, p46)
2.1.4.
Pengertian Eksekutif Menurut McLeod (2001, pp423-424), eksekutif adalah manajer pada tingkat
atas dari hirarki organisasi yang berpengaruh kuat pada perusahaan. Pengaruh ini diperoleh dengan terlibat dalam perencanaan strategis dan menetapkan kebijakan perusahaan. Selain perencanaan jangka panjang, eksekutif sering dapat dibedakan dari manajer tingkat bawah melalui sikap mereka. Eksekutif memberikan nilai yang lebih tinggi bagi kesejahteraan unit-unit individual didalam organisasi. Dengan demikian eksekutif berorientasi pada perusahaan.
11 2.1.5.
Pengertian Sistem Informasi Eksekutif Menurut McLeod (2001, p432), Sistem Informasi Eksekutif adalah suatu
sistem yang menyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan. Informasi dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai tingkat rincian. Menurut Laudon dan Laudon (2002, p46), EIS adalah sistem informasi yang berada pada strategy level organisasi, untuk membantu eksekutif dalam pengambilan keputusan dengan menggunakan bantuan tabel dan grafik. Jadi, SIE adalah sistem berbasis komputer yang menyediakan kebutuhan informasi bagi eksekutif dengan mudah, cepat, tepat waktu, dan akses langsung ke laporan manajemen.
Pada gambar 2.3 dan 2.4 kita dapat melihat suatu perusahaan tanpa SIE dan perusahaan yang sudah memiliki SIE.
12 Informasi dan Data Lingkungan
Manajer Tingkat Puncak
Sistem Sistem Informasi Informasi Pemasaran Manufaktur
Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi SDM
Informasi dan Data Lingkungan
Gambar 2.3 Perusahaan Tanpa SIE Mcleod (2001, p422)
Sistem Informasi Sumber Daya Informasi
13 Informasi dan Data Lingkungan
Sistem Informasi Eksekutif
Sistem Informasi Pemasaran
Sistem Informasi Manufaktur
Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi SDM
Informasi dan Data Lingkungan
Gambar 2.4 Perusahaan Dengan SIE Mcleod (2001, p423)
Sistem Informasi Sumber Daya Informasi
14 2.1.6.
Karakteristik Sistem Informasi Eksekutif Menurut Turban (2001, pp310-314) karakteristik SIE adalah :
1.
Drill Down Salah satu kemampuan yang paling berguna dari suatu Sistem Informasi Eksekutif adalah kemampuan untuk menyediakan detil-detil dari informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Sebagai contoh seorang eksekutif ingin melihat kemunduran yang ada dalam laporan penjualan dalam sebuah laporan harian. Jadi, dengan teknik drill down, eksekutif dapat mengambil informasi yang lebih tepat sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
2.
Critical Success Factor (CSF) Faktor-faktor kritis yang harus dipertimbangkan didalam mencapai tujuan organisasi yang disebut CSF. Faktor-faktor tersebut dapat berupa strategi maupun operasional dan diperoleh sebagian besar dari tiga sumber, yaitu : faktor organisasi, faktor industri dan faktor lingkungan.
3.
Status Akses Status akses adalah data atau laporan terkini dari status variabel kunci yang dapat diakses kapan saja dengan menggunakan jaringan.
4.
Personalized Analysis Eksekutif dapat memilih isi pada database dengan menggunakan alat pemprograman untuk memperoleh informasi.
5.
Exception Reporting Karakteristik exceptioning report didasarkan atas konsep management by exception yang mengarahkan eksekutif kepada penyimpangan dari standar yang telah ditetapkan dengan membandingkan kinerja yang dianggarkan dengan
15 kinerja aktual, sehingga eksekutif dapat mengetahui performance mana yang baik dan buruk. 6.
Use of Control and Audio Data yang kritikal dapat dilaporkan tidak hanya secara angka, tetapi dapat juga menggunakan warna, contoh warna hijau untuk bagus, kuning untuk peringatan, merah untuk bahaya. Beberapa sistem dilengkapi dengan suara untuk memberitahukan pengguna jika informasi terbaru tiba.
7.
Navigation of Information Merupakan kemampuan yang mengijinkan sejumlah besar data dijelajahi atau diselidiki secara mudah dan cepat.
8.
Communication Eksekutif membutuhkan komunikasi dengan yang lain atau komunikasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan e-mail, pengiriman laporan yang ditujukan kepada seseorang, panggilan untuk sebuah rapat maupun komentar dalam bentuk berita organisasi di internet.
2.1.7.
Konsep Dasar Sistem Informasi Eksekutif Menurut McLeod (2001, p434) konsep dasar manajemen dalam sistem
informasi eksekutif yang perlu diperhatikan oleh eksekutif adalah : 1.
CSF (Critical Success Factor) CSF adalah sejumlah kegiatan kunci yang menentukan keberhasilan atau kegagalan segala jenis organisasi dan CSF bervariasi dari satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
16 2.
Management by Exception Management by Exception digunakan eksekutif dalam tampilan layar SIE yang membandingkan kinerja yang dianggarkan dengan kinerja aktual.
3.
Model Mental Peran utama EIS adalah membuat atau menyaring data dan informasi yang bervolume besar untuk meningkatkan kegunaannya. Penyaringan ini disebut pemanfaat informasi (Information Compression), dan menghasilkan suatu gambaran atau model rendah dan operasi perusahaan.
Keuntungan Management by Exception Tiga keuntungan dasar Management by Exception menurut McLeod (2001, 146-147) yaitu : 1.
Manajer tidak membuang-buang waktu untuk memantau aktivitas yang berlangsung secara normal.
2.
Karena lebih sedikit keputusan yang dibuat, tiap keputusan
dapat
memperoleh perhatian lebih menyeluruh. 3.
Perhatian dipusatkan pada peluang-peluang maupun pada hal-hal yang tidak berjalan semestinya.
Kendala Management by Exception Selain keuntungan, terdapat pula sejumlah kendala yang harus diketahui dari Management by Exception, menurut McLeod (2001, pp146-147) yaitu: 1.
Beberapa jenis kinerja bisnis tertentu tidak mudah ditentukan secara kuantitas sehingga standar tidak dapat ditetapkan.
2.
Suatu sistem informasi yang memantau kinerja secara akurat sangat diperlukan.
17 3.
Perhatian harus terus diarahkan pada standar untuk menjaga standar pada tingkat yang tepat.
4.
Manajer tidak boleh pasif dan hanya menunggu batas kinerja lewat. Manajer harus bertindak memecahkan suatu permasalahan sebelum situasi menjadi tidak terkendali.
2.1.8.
Model Sistem Informasi Eksekutif Menurut McLeod (2001, pp432–433), di dalam konfigurasi Sistem
Informasi Eksekutif yang berbasis komputer biasanya meliputi satu komputer personal. Pada perusahaan yang berskala besar PC tersebut dihubungkan dengan mainframe (pada gambar 2.5). Komputer personal eksekutif itu berfungsi sebagai eksekutif workstation. Konfigurasi perangkat kerasnya mencakup penyimpanan sekunder, kebanyakan dalam bentuk hard disk yang menyimpan database eksekutif. Database eksekutif berisi data dan informasi yang telah diproses sebelumnya oleh komputer sentral perusahaan, eksekutif memilih dari menu untuk menghasilkan tampilan layar yang telah disusun sebelumnya (preformatted), atau untuk melakukan sejumlah kecil pemprosesan. Sistem ini juga memungkinkan pemakai menggunakan sistem pos elektronik perusahaan serta mengakses data dan informasi lingkungan.
18
Database Eksekutif
Permintaan Informasi
Komputer Personal
Workstation eksekutif Ke workstation eksekutif lain
Database Perusahaan
Tampilan Informasi
Ke workstation eksekutif lain
Menyediakan Informasi Perusahaan
Berita mutakhir penjelasan
Kotak Surat Elektonik Koleksi Perangkat Lunak
komputer sentral
Data dan Informasi Eksternal
Gambar 2.5 Model Sistem Informasi Eksekutif McLeod (2001, p433)
2.1.9.
Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Sistem Informasi Eksekutif Menurut John Rockart dan David Delong (McLeod, 2001, p437) terdapat
delapan faktor penentu keberhasilan SIE, diantaranya :
19 1.
Sponsor Eksekutif yang Mengerti dan Berkomitmen Usaha SIE yang paling berhasil adalah apabila pemakai pertamanya adalah eksekutif puncak. Sehingga diharapkan eksekutif puncak dapat mendorong penerapan SIE.
2.
Sponsor Operasi Sponsor operasi bekerjasama dengan eksekutif pemakai dan spesialis informasi untuk memastikan bahwa pekerjaan itu terlaksana.
3.
Staf Jasa Informasi yang sesuai Harus tersedia spesialis informasi yang tidak saja mengerti teknologi informasi tetapi juga mengerti cara eksekutif menggunakan sistem itu. Area teknologi informasi yang dapat diterapkan meliputi komunikasi data, database dan graphical user interface .
4.
Teknologi Informasi yang Sesuai Para penerap SIE seharusnya tidak berlebihan dan memasukan perangkat keras dan lunak yang tidak perlu. Sistem itu harus sesederhana mungkin dan harus memberikan tepat seperti yang eksekutif inginkan, tidak lebih dan tidak kurang.
5.
Manajemen Data Tidak hanya menampilkan informasi, eksekutif harus mengetahui seberapa muktakhir data itu. Hal ini dapat dicapai dengan mengidentifikasi tanggal serta jam ketika data dimasukan kedalam sistem.
6.
Keterkaitan yang Jelas dengan Tujuan Bisnis Sebagian besar SIE yang berhasil, dirancang untuk dapat memecahkan masalah-masalah spesifik atau memenuhi kebutuhan yang dapat ditangani oleh teknologi informasi.
20 7.
Manajemen atas Penolakan Organisasi Jika seorang eksekutif menolak SIE, perlu dilakukan upaya untuk mendapatkan dukungan. Strategi yang baik adalah mengidentifikasi satu masalah tunggal yang dihadapi eksekutif itu dan kemudian segera menerapkan SIE, dengan menggunakan prototyping untuk mengatasi masalah tersebut.
8.
Manajemen atas Penyebaran dan Evolusi Sistem Pengalaman menunjukan bahwa jika manajemen tingkat atas mulai menerima informasi dari SIE, manajer tingkat bawah ingin menerima output yang sama. Manajer
tingkat
bawah
ingin
mampu
mengantisipasi
masalah
dan
memecahkannya sebelum manajer tingkat atas menganggap situasinya tidak terkendali.
21 2.1.10. Perbandingan EIS, DSS dan MIS Tabel 2.1 (Perbandingan MIS dan EIS) Menurut Laudon dan Laudon (2002, pp39 – 40)
Segi
MIS
EIS
Tipe Informasi
Data bervolume tinggi
Kumpulan data
(semua data yang ada
Data internal dan eksternal
dalam organisasi) Model sederhana
Pengolahan
Membuat laporan rutin,
Membuat grafik dan
model – model,
simulasi yang interaktif
pengorganisasian sederhana Output Informasi
Pengguna Informasi
Kesimpulan dan laporan
Proyeksi dan untuk
pengecualian
menjawab pertanyaan
Manajemen tingkat
Manajemen tingkat atas
menengah
22 Tabel 2.2 (Perbandingan DSS dan EIS ) Menurut Laudon dan Laudon (2002, p316) Segi
DSS
EIS
Fokus
Analisis dan pengambil
Status akses, drill down
keputusan Tujuan
Keefektifan
Kelayakan
Pengolahan
Membuat simulasi dan
Membuat grafik dan simulasi
Informasi
analisa secara interaktif
yang interaktif
Tipe Informasi
Informasi yang
Berita baru, informasi
mendukung situasi
eksternal mengenai
khusus
pelanggan,pesaing,lingkungan. Laporan terjadwal dan berdasarkan permintaan atas operasi internal
Grafik
Bagian penting dari DSS
Suatu keharusan
Prinsip yang
Merencanakan,mengatur,
Menelusuri dan mengawasi
digunakan
menyusun kepegawaian dan pengawasan
Pemprosesan
Informasi yang
Menyaring dan mengkompres
Informasi
dihasilkan SIE sebagai
informasi, menelusuri data dan
masukan bagi DSS
informasi
Mainframe, RISC work
Mainframe, RISC work
station, sistem
station, sistem
terdistribusi /LAN
terdistribusi/LAN
Hardware
23 2.2.
Teori Khusus
2.2.1.
Teori Pemasaran
2.2.1.1. Pengertian Pemasaran Menurut McLeod (2001, p449), pemasaran terdiri dari kegiatan perorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan, pendistribusian, promosi dan penentuan harga barang, jasa dan gagasan. Menurut Kotler (1997, p6), pemasaran adalah suatu proses sosial
dan
manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Menurut Stanton (1998, p179), pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan
usaha
yang
ditujukan
untuk
merencanakan,
menentukan
harga,
mempromosikan, serta mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Menurut Laudon dan Laudon (2002, p46), pemasaran mengidentifikasi jenis konsumen yang menggunakan produk atau jasa perusahaan, meneliti kebutuhan atau keinginan, merencanakan dan mengembangkan produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, mengiklankan dan mempromosikan produk dan jasa tersebut. Dari pengertian diatas maka dapat diasumsikan secara umum, bahwa pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan dunia usaha yang mengarahkan arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen atau pemakai.
24 2.2.1.2. Konsep Inti Pemasaran Menurut Phillip Kotler (Mcleod 2001, p449) mengidentifikasikan tiga jenis informasi pemasaran, yaitu : 1.
Intelijen pemasaran (marketing intelligence) Merupakan informasi yang mengalir keperusahaan dari lingkungan.
2.
Informasi pemasaran intern (internal marketing information) Merupakan informasi yang dikumpulkan di dalam perusahaan.
3.
Komunikasi pemasaran (marketing communication) Merupakan informasi yang mengalir keluar dari perusahaan ke lingkungan.
Intellijen Pemasaran Perusahaan Informasi
Lingkungan Komunikasi Pemasaran
Pemasaran Internal Gambar 2.6 Arus Informasi Pemasaran McLeod (2001, p449)
Perbedaan antara penjualan dan pemasaran : Konsep penjualan menurut Kotler (1997, p16) pada gambar 2.7 dimana perusahaan membuat produk dan kemudian mendayagunakan aneka metode penjualan untuk membujuk konsumen membeli produknya.
25 Konsep pemasaran menurut Kotler (1997, p17) pada gambar 2.8 merupakan pencapaian sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyampaian kepuasan yang didambakan itu lebih efektif dan efisien ketimbang pesaing.
Titik
Fokus
Cara
Akhir
awal Pabrik
Produk yang
Penjualan dan Laba lewat
Sudah ada
promosi
volume penjualan
Gambar 2.7 Konsep Penjualan Menurut Kotler (1997, p16)
Pasar pelanggan
Kebutuhan Pelanggan
Pemasaran terpadu
Laba lewat kepuasan
Gambar 2.8 Konsep Pemasaran Menurut Kotler (1997, p17) Konsep penjualan mempunyai perspektif dari dalam ke luar. Konsep ini dimulai dengan pabrik, fokus pada produk perusahaan yang sudah ada, dan melakukan penjualan dan promosi besar-besaran untuk memperoleh penjualan yang mampu mendatangkan laba. Sebaliknya konsep pemasaran mempunyai perspektif dari luar ke dalam. Konsep ini dimulai dengan memusatkan perhatian penuh dengan baik, memfokus pada kebutuhan pelanggan, dan memperoleh laba dengan
26 menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan berdasarkan pada nilai bagi dan kepuasan pelanggan. Tabel 2.3 Perbedaan antara penjualan dan pemasaran Menurut Stanton (1998, p180) Penjualan
Pemasaran
1. Tekanan pada produk
1. Tekanan pada keinginan kosumen
2. Perusahaan pertama-tama membuat
2. Perusahaan pertama-tama menentu
produk dan kemudian mereka-reka
kan apa yang diingini konsumen dan
bagaimana menjualnya
mereka-reka bagaimana menyerahkan produknya
untuk
memenuhi
keinginan itu 3. Manajemen berorientasi ke volume
3. Manajemen berorientasi kelaba usaha
penjualan 4. Perencanaan berorientasi ke hasil
4. Perencanaan berorientasi ke hasil
jangka pendek, berdasarkan produk
jangka panjang, berdasarkan produk-
dan pasar
produk baru, pasar hari esok, dan per tumbuhan yang akan datang.
2.2.1.3. Bauran Pemasaran Menurut Kotler (1997, p82), bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar.
27 Menurut Jackson (1996, p305), bauran pemasaran adalah suatu perpaduan dari strategi-strategi yang meliputi empat unsur yaitu : produk, saluran distribusi, promosi dan harga. Menurut Stanton (1998, p45), bauran pemasaran adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi. Secara umum (gambar 2.9), bauran pemasaran adalah suatu perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan, dan semua ini ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada segmen pasar atau konsumen yang
HARGA
dipilih
PRODUK
Pelanggan sasaran
DISTRIBUSI
Pemposisian yang dikehendaki
PROMOSI Gambar 2.9 Marketing Mix yang menitikberatkan pada konsumen Menurut Sukotjo, Swastha (1995, p193)
28 Product (Produk), suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya. Price (Harga), jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk tersebut. Place (Distribusi), aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran. Promotion (Promosi), unsur yang didayagunakan untuk memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk perusahaan. Iklan, penjualan perorangan, dan promosi penjualan merupakan kegiatan utama promosi.
2.2.2.
Pengertian Sistem Informasi Pemasaran Menurut Laudon dan Laudon (2002, p47), sistem informasi pemasaran
adalah sistem yang membantu perusahaan mengidentifikasi jenis konsumen yang menggunakan produk atau jasa perusahaan, mengembangkan produk atau jasa yang sesuai kebutuhan konsumen, mempromosikan produk atau jasa, menjual produk atau jasa, dan menyediakan fasilitas layanan konsumen . Sistem informasi pemasaran menurut McLeod (2001, p450) adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja sama dengan sistem informasi fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pemasaran produk perusahaan. Peranan sistem informasi adalah untuk memperkirakan kebutuhan informasi manajer, menghasilkan informasi yang yang dibutuhkan dan mendistribusikan informasi tersebut dengan cara yang tepat waktu kepada para manajer pemasaran.
29 Jadi sistem informasi pemasaran adalah alat utama yang didayagunakan oleh manajemen untuk membantu memecahkan masalah dan mengambil keputusan. Pendayagunaan alat ini harus meresap ke dalam setiap tahap program pemasaran sebuah perusahaan. Sistem informasi pemasaran terdiri dari manusia, peralatan dan prosedur untuk mengumpulkan, mengatur, menganalisis, mengevaluasi dan mendistribusikan informasi yang dibutuhkan, tepat waktu dan akurat kepada pembuat keputusan pemasaran.
2.2.3.
Analisis SWOT Menurut Rangkuti (2003, p18) Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai
faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Streghts) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Opportunities adalah peluang pemasaran suatu bidang kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan. Threats adalah ancaman atau tantangan akibat kecenderungan atau perkembangan yang kurang menguntungkan, yang akan mengurangi penjualan dan laba jika tidak dilakukan tindakan pemesanan defensif. Strengths
adalah
kekuatan
yang
dimiliki
oleh
suatu
perusahaan
dibandingkan dengan para pesaingnya. Kekuatan perusahaan menunjukkan kemungkinan-kemungkinan adanya beberapa strategi tertentu yang akan berhasil dalam mencapai tujuan perusahaan. Weaknesses adalah kelemahan atau masalah yang dihadapi oleh suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Kelemahan perusahaan menunjukkan bahwa
30 terdapat beberapa hal yang harus segera diperbaiki oleh perusahaan guna mencegah perusahaan dari memperoleh laba yang maksimal.
2.2.4.
Pengertian CSF ( Critical Success Factor ) Menurut Laudon dan Laudon (2002, p307), CSF adalah tujuan operasional
yang mudah diidentifikasi untuk dibentuk oleh industri, perusahaan, manajer, lingkungan yang diyakini dapat memastikan kesuksesan organisasi. Menurut McLeod (2001, p434), CSF adalah faktor yang menentukan keberhasilan atau kegagalan segala jenis organisasi dan CSF bervariasi dari satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Jadi Critical Success Factor merupakan faktor penentu keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan.
2.2.5.
Data Flow Diagram (DFD) Menurut Laudon dan Laudon (2002, p453), diagram arus data (DFD)
adalah peralatan utama dalam analisis terstruktur yang secara grafik mengilustrasi komponen proses suatu sistem dan aliran data didalamnya. DFD berguna untuk pemprosesan analisa dan perancangan, dengan adanya DFD bisa membantu user dalam melihat tampilan pergerakan data di dalam sistem. DFD digunakan sebagai dokumentasi dalam suatu sistem, baik untuk dokumentasi analisa tingkat tinggi ataupun dokumentasi analisa tingkat rendah.
Ada 4 (empat) simbol dalam perancangan DFD, yaitu : 1.
Eksternal entitiy
31
•
Entitas yang berada diluar sistem yang memberikan data kepada sistem atau yang menerima informasi dari sistem .
•
Tidak termasuk bagian dari sistem .
•
Bila sistem informasi dirancang untuk satu bagian , maka bagian lain yang masih terkait menjadi eksternal entity .
2.
Proses
•
Menggambarkan apa yang dilakukan oleh proses .
•
Berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan .
•
Setiap proses memiliki satu atau beberapa data masukan serta menghasilkan satu atau beberapa data keluaran .
3.
Data Flow
•
Menggambarkan aliran data dari suatu entity ke entity lainnya
•
Menunjukan aliran data dari data store ke proses dan sebaliknya , dari sistem ke proses dan sebaliknya , atau aliran data antara dua proses yang berurutan .
4.
Data Store
32 •
Tempat penyimpanan data .
•
Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke data store .
Tingkatan Diagram Pada DFD (Data Flow Diagram): 1) Diagram Konteks • Mendokumentasikan sistem pada tingkat ringkas. • Menempatkan sistem dalam konteks lingkungan. 2) Diagram Nol • Mengidentifikasikan proses utama dari sistem. • Mendokumentasikan sistem pada tingkat rendah. 3) Diagram Rinci • Mendokumentasikan proses arus data secara rinci.
2.2.6.
State Transition Diagram (STD) Menurut A. Hoffer (1999, p434), STD menggambarkan model dan tindakan
sebuah objek dan kejadian yang menyebabkan objek berubah dari satu tindakan (state) ke tindakan lain. Menurut Pressman (2000, p302), STD menunjukkan bagaimana sistem bekerja sebagai akibat dari kejadian eksternal. Untuk melakukan hal itu STD menampilkan model yang bermacam-macam dari tindakan sebuah sistem dan dibuat dari state ke state. Menurut Pohan (1997, p59), STD merupakan suatu diagram yang mempresentasikan langkah-langkah keadaan (state), dari awal hingga akhir dengan memperlihatkan adanya ketergantungan terhadap waktu.
33 2.2.7. Peramalan (Forecasting) Secara umum peramalan adalah seni memperkirakan permintaan di masa depan mengantisipasi apa yang tampaknya akan dilakukan pembeli di bawah kondisi masa depan tertentu. Menurut Boyd, Walker dan Larreche (Stanton, 1998, p188), ramalan penjualan perusahaan berdasarkan segmen pasar menurut dampak rencana pemasaran tertentu yang sudah diduga ditambah asumsi tentang lingkungan pemasaran. Menurut Handoko (1999, p275) peramalan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak (moving average) diperoleh melalui penjumlahan dan pencarian nilai rata-rata dari sejumlah periode tertentu. Perhitungan rata-rata dilakukan dengan bergerak kedepan untuk memperkirakan penjualan periode yang akan datang dan dicatat dalam posisi terpusat pada data rata-ratanya. Rata-rata bergerak secara efektif meratakan atau menghaluskan fluktuasi pola data yang ada. Tentu saja semakin panjang periodenya, semakin rata kurvanya. Kebaikan lainnya adalah bahwa metoda, rata-rata bergerak dapat diterapkan pada jenis data apapun juga, apakah data sesuai dengan suatu kurva matematik atau tidak. Metode ini juga digunakan untuk meratakan deret berkala yang bergelombang. Dasar cara menghitung rata-rata bergerak ialah mencari nilai rata-rata dari beberapa tahun atau bulan secara berturut-turut, sehingga kita memperoleh nilai rata-rata yang bergerak secara teratur atas dasar jumlah tahun atau bulan yang tertentu.
34 Metode rata-rata bergerak ini tidak memberi ketentuan tentang jumlah tahun yang digunakan sebagai dasar pernyataan.
Rumus : Fn = (S1 + S2 +...+ Sn)/n Dimana : Fn = Ramalan untuk periode selanjutnya . S = Penjualan dalam periode (bulan/tahun) n = jumlah periode
Jadi ramalan penjualan adalah tingkat penjualan perusahaan yang didasarkan pada rencana pemasaran yang dipilih dan lingkungan pemasaran yang diasumsikan.