BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Teori Umum 2.1.1 Data Menurut Stair dan Renold (2010:5), data terdiri dari fakta mentah yang jika dikelola dengan cara yang berarti maka akan menjadi informasi. Menurut Williams & Sawyer (2011: 25), data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka baku yang diolah menjadi informasi. Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa data terdiri dari fakta-fakta mentah yang jika diolah akan menghasilkan informasi yang berarti.
2.1.2 Sistem Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:6), sistem merupakan sekumpulan komponen yang saling berhubungan yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan atau hasil tertentu. Menurut Roger (2010:7), sistem merupakan kumpulan dari beberapa program yang ditulis untuk program lainnya. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan berkerja bersama-sama untuk membuat suatu program atau tujuan tertentu.
7
8
2.1.3 Informasi Menurut Stair dan Renold (2010:5), informasi merupakan kumpulan fakta-fakta yang diorganisir dengan sedemikian rupa sehingga mempunyai nilai tambahan dibalik dari nilai dari fakta-fakta individu itu sendiri. O’Brien et al. (2010:p565) mengatakan bahwa informasi adalah data yang diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi para pengguna tertentu. Dari definisi di atas dapat disimpulkan informasi adalah kumpulan data yang bersifat fakta dari data yang diubah menjadi konteks yang berarti dan mempunyai nilai tambah bagi para pengguna tertentu.
2.1.4 Sistem Informasi Sistem informasi menurut Rainer, R. K. Dan Cegielski, C. G. (p.7,2010)
adalah
sistem
yang
terkait
untuk
perencanaan,
pengembangan, pengaturan, dan penggunaan teknologi informasi untuk membantu organisasi dalam mengerjakan segala tugas terkait pengelolaan dan manajemen informasi dari organisasi tersebut. Menurut Laudon dan Laudon (2010, p46) sistem informasi merupakan
komponen
yang
saling
berkerja
sama
untuk
mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, analisis masalah dan visualisasi dalam sebuah organisasi. Selain itu, Stair dan Reynolds (2010, p10) mendefinisikan sistem informasi sebagai seperangkat elemen atau komponen yang saling terkait yang di kumpulkan (input), manipulasi (process), menyimpan, dan menyebarkan (output) data dan informasi dan memberikan reaksi korektif (feedback) untuk memenuhi tujuan.
9
Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling terkait dan saling bekerja sama untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk membantu organisasi dalam pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, analisis masalah dan visualisasi dalam sebuah organisasi.
2.1.5 Perancangan Sistem Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2010, p4), perancangan sistem adalah proses dari menspesifikasikan secara detail mengenai beberapa banyak komponen dari sistem informasi yang harus diimplementasikan secara fisik. Menurut Stair dan Reynolds (2010, p497), perancangan sistem adalah fase pengembangan sistem yang mendefinisikan bagaimana sistem informasi akan melakukan perancangan untuk mendapatkan solusi pemecahan masalah. Sedangkan menurut Laudon dan Laudon (2010, p517), perancangan sistem merupakan keseluruhan rencana atau model untuk sistem yang terdiri dari semua spesifikasi sistem yang memberikan bentuk dan struktur. Dari perancangan
definisi
diatas
maka
dapat
disimpulkan
bahwa
sistem adalah fase pengembangan sistem yang
merupakan proses dari menspesifikasikan sistem secara detail yang memberikan bentuk dan struktur mengenai beberapa banyak komponen
dari
sistem
informasi
untuk
mendapatkan
solusi
pemecahan masalah.
2.1.6 Implementasi Sistem Menurut Turban (2007:317), implementasi sistem adalah proses perubahandari sebuah sistem komputer lama ke baru.
10
Menurut Laudon & Laudon (2007: 429), implementasi sistem adalah seluruh kegiatan organisasi yang dikerjakan ke arah peningkatan, pengelolaan, dan rutinitas dari sebuah inovasi yang ada. Menurut McLeod (2004:144), implementasi sistem adalah kegiatanmemperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yangmenghasilkan suatu sistem yang bekerja. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi adalahkegiatan organisasi yang dikerjakan ke arah peningkatan, pengelolaan, dan rutinitas dari sebuah sistem komputer yang lama untuk menghasilkan sistem baru.
2.1.7 Localhost Localhost adalah nama standar yang diberikan sebagai alamat loopback network interface. Dengan menjadikan komputer kta sebagai localserver, kita dapat bekerja secara offline tanpa harus takut menghadapi masalah biaya, waktu dan kenyamanan. Tidak berlaku di semua komputer karena ini ada jika melakukan instalasi software seperti: xampp, wamp, dll.
2.1.8 Observasi Sutrisno Hadi, dalam Sugiyono (2012:145) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Dapat disimpulkan bahwa observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri-ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu wawancara dan kuesioner. Karena observasi tidak selalu dengan obyek manusia tetapi juga obyek-obyek alam yang lain.
11
2.1.9 Wawancara Menurut Chakravarty (2002:92), wawancara adalah interaksi yangmencakup informasi spesifik dari subjek informasi. Informasi tidak hanyamencakup fakta tapi juga opini dari subjek informasi. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur dan tidak terstruktur,dan dapat juga dilakukan melalui tatap muka secara langsung (face to face) maupun dengan menggunakan fasilitas lain seperti telepon. Wawancara terdiri dari: 1. Wawancara Terstruktur Wawancara
jenis
ini
digunakan
sebagai
teknik
pengumpulan data bagipeneliti yang telah mengetahui dengan pasti mengenai informasi apa yangakan diperoleh. 2. Wawancara Tidak Terstruktur Wawancara tidak terstruktur ini
adalah wawancara
dimana penelititidak menggunakan pedoman wawancara yang telah
tersusun
secarasistematis
dan
lengkap
dalam
pengumpulan datanya. Pedoman wawancarayang digunakan hanya
berupa
garis
–garis
besar
permasalahan
yang
akanditanyakan.
2.1.10 Studi Kepustakaan Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka (Library Research). Studi pustaka merupakan cara mengumpulkan data melalui media kepustakaan berupa bukubuku, jurnal-jurnal dan literatur lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 2.1.11 Model Waterfall Menurut Ian Sommervile (2010: 747), model waterfall adalah proses model software yang melibatkan tahap pengembangan seperti:
12
specification, design, implementation, testing, dan maintenance. Pada dasarnya, setiap tahap harus diselesaikan sebelum dilanjutkan ke tahap berikutnya jika memungkinkan. Menurut Leszek dan Bruc Lee (2005: 22), model waterfall memiliki lifecycle tradisional yang terdiri dari requirement analysis, system design, implementation, integration and deployment dan operation and maintenance. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa model waterfall memiliki lifecycle tradisional yang terdiri darispecification, design, implementation, testing, dan maintenance. Setiap tahap harus diselesaikan dahulu agar dapat dilanjutkan pada tahap selanjutnya. 2.1.12 Flowchart Menurut
Indrajani
(2011),
Flowchart
merupakan
penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan prosedur suatu program. Biasanya mempermudah penyelesaian masalah, khususnya yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.
2.2
Teori Khusus
2.2.1
World Wide Web (WWW) Menurut Sofana (2011:86), World Wide Web (WWW) dapat diibaratkan seperti halaman sebuah majalah. Kita dapat melihat berbagai informasi dengan mengakses situs web menggunakan aplikasi khusus yang disebut web browser. Informasi yang disajikan pada sebuah halaman web meliputi teks, gambar, audio (musik), video dan lain-lain.
2.2.2 Human Resource
13
Menurut Purnawanto (2010:12), sumber daya manusia menjadi salah satu unsur yang memegang peran kunci. Selain unsur SDM, ada dua unsur lagi yang juga berperan besar dalam era knowledge economy, yaitu teknologi informasi(TI) dan proses. Peran TI adalah mengubah data menjadi informasi, sedangkan SDM berperan dalam memberi arti pada informasi agar dapat menjadi knowledge. Transformasi knowledge menjadi produk atau layanan yang bermanfaat baik secara komersial maupun sosial yang merupakan peran dari proses.
2.2.3 Hyper Text Transport Protocol (HTTP) Menurut Sofana (2011:353), Hyper Text Transport Protocol (HTTP) merupakan protokol yang digunakan oleh web. Menurut Sebesta (2011:35), terdiri dari dua fase yaitu request dan response. Setiap komunikasi HTTP (baik itu request atau response) antara browser dan Web Server terdiri dari dua bagian: header dan body. Header berisi informasi tentang komunikasi, body terdiri dari data dari komunikasi tersebut jika ada.
2.2.4 IP Address Menurut Sofana (2011:182), protokol TCP/IP menyediakan sebuah metode pengalamatan bagi semua host yang terhubung dengan network TCP/IP. Alamat host ini disebut IP address.IP address berbeda dengan hardware address, sehingga diperlukan konversi antara hardware address dengan IP address. Protokol yang bertugas melakukan konversi adalah ARP (Address Resolution Protocol) dan RARP (Reverse ARP). IP address dibentuk oleh bilangan biner sepanjang 32 bit (untuk IP v4), yang dibagi 4 bagian. Setiap bagian panjangnya 8 bit. IP address menjadi indetifikasi setiap node pada jaringan internet.
14
Lembaga yang mengatur alokasi IP address di berbagai negara adalah IANA( Internet Assigned Numbers Authority). Tidak semua IP address dapat digunakan untuk host melainkan untuk keperluan khusus seperti: alamat network, alamat broadcast, alamat localhost, LAN dan sebagainya. IP address dibagi menjadi 5 kelas, yaitu kelas A,B, C, D dan E. Namun dalam praktiknya hanya kelas A, B dan C yang dipakai untuk keperluan umum. Ketiga kelas IP address ini disebut IP address unicast. Pengiriman paket ke alamat unicast hanya akan diterima oleh sebuah host saja. Sedangkan IP address kelas D dan E digunakan untuk keperluan khusus. IP address kelas D disebut juga IP addressmulticast. Sedangkan IP address kelas E digunakan untuk keperluan riset, Pengiriman paket ke alamat multicast akan diterima oleh sejumlah host penerima.
2.2.5 TCP/IP Menurut Tanenbaum dan Wetherall (2010:45), ketika jaringan satelit dan radio ditambahkan, protokol yang ada mengalami kesulitan interworking dengan mereka, sehingga dibutuhkan arsitektur referensi yang baru. Kemampuan untuk menghubungkan beberapa jaringan dengan cara halus adalah salah satu tujuan desain utama TCP/IP.
Gambar 2.1 TCP/IP Model
15
2.2.5.1 Link Layer Semua persyaratan ini menyebabkan pilihan jaringan packetswitching berbasis pada lapisan connectionless yang berjalan di jaringan yang berbeda. Lapisan terendah di model, link layer menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh link seperti serial line dan Ethernet untuk memenuhi kebutuhan lapisan internet connectionless ini. Hal ini tidak benar-benar lapisan sama sekali dalam arti normal istilah, melainkan sebuah antarmuka antara host dan link transmisi.
2.2.5.2 Internet Layer Internet Layer memegang peran penting seluruh arsitektur bersama-sama. Tugasnya adalah untuk memungkinkan host untuk menyuntikkan paket ke jaringan apapun dan mereka melakukan perjalanan secara independen ke tujuan (berpotensi pada jaringan yang berbeda). Mereka mungkin bahkan tiba di urutan yang sama sekali berbeda dari mereka dikirim, Ini adalah pekerjaan lapisan yang lebih tinggi untuk mengatur ulang mereka yaitu Transport Layer..
2.2.5.3 Transport Layer Lapisan di atas internet layer dalam model TCP / IP sekarang biasanya
disebut
transport
layer.
Hal
ini
dirancang
untuk
memungkinkan entitas peer pada sumber dan tujuan host untuk berkomunikasi, seperti pada lapisan transport OSI. Dua protokol transport end-to-end telah didefinisikan di sini. Yang pertama, TCP(Transmission
Control
Protocol),
merupakan
protokol
berorientasi koneksi yang handal yang memungkinkan aliran byte yang berasal dari satu mesin yang akan disampaikan tanpa kesalahan pada mesin lain di internet. TCP juga menangani kontrol aliran untuk
16
memastikan pengirim tidak dapat membanjiri (flooding) sebuah receiver yang lambat dengan pesan lebih banyak daripada yang dapat ditangani. Protokol kedua dalam lapisan ini, UDP (User Datagram Protocol), adalah protokol connectionless untuk aplikasi yang TCP tidak ingin sequencing atau flow control. Hal ini juga banyak digunakan untuk client-server jenis query request-reply dan aplikasi dengan pengiriman yang cepat lebih penting daripada pengiriman yang akurat, seperti transmisi pembicaraan atau video.
2.2.5.4 Application Layer Model TCP / IP tidak memiliki session layer atau presentationlayer Sebaliknya, aplikasi hanya mencakup fungsi dari session layer dan presentationlayer yang mereka
butuhkan.
Pengalaman dengan model OSI telah terbukti pandangan ini benar bahwa lapisan ini kurang bermanfaat bagi sebagian besar aplikasi. Di atas transport layer adalah application transport. Ini berisi semua protokol tingkat tinggi. Yang awal termasuk terminal virtual (TELNET), transfer file (FTP), dan surat elektronik (SMTP). Banyak protokol lain telah ditambahkan ke layer ini selama bertahun-tahun termasuk Domain Name System (DNS), untuk nama pemetaan host ke alamat jaringan mereka, HTTP, protokol untuk mengambil halaman di World Wide Web, dan RTP, protokol untuk memberikan media yang real-time seperti suara atau film.
Gambar 2.2 Protokol pada TCP/IP Model
17
2.2.6 Secure Sockets Layer (SSL) Menurut Kurose and Ross (2011:727), SSL merupakan kelanjutan dari kriptografi yang dapat menambah keamanan pada TCP. SSL awalnya di desain oleh Netscape. Adanya perubahan pada SSL versi 3.0 disebut Transport Layer Security(TLS) yang sudah di standarisasi oleh IETF. SSL membangun koneksi yang aman antara dua socket, termasuk: 1. Otentikasi server oleh klien. 2. Komunikasi Rahasia. 3. Data perlindungan integritas.
2.2.7 Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) Menurut Kurose dan Ross (2011:123), Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) merupakan jantung surat elektronik internet. SMTP mengirimkan pesan dari server, mengirim pesan kepada server dan penerima pesan. SMTP merupakan protokol utama application layer untuk e-mail.
2.2.8 Pengenalan HRIS Odoo Odoo (OpenERP) adalah aplikasi ERP (Enterprise Resources Planning) modern dan lengkap yang didistribusikan secara open source yang didalamnya terdapat berbagai program aplikasi bisnis termasuk Sales, CRM, Project Management, WarehouseManagement, Manufacturing, Finance and Accounting, Human Resources dan lainsebagainya.
18
Odoo
(OpenERP)
dibangun
menggunakan
teknologi
framework Open Object yang memiliki kekuatan arsitektur MVC (Model View Controller), Workflow atau alur kerja proses yang fleksibel, GUI yang dinamis, antarmuka XML-RPC dan sistem pelaporan yang dapat dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan.
Odoo (OpenERP) adalah web aplikasi yang dibangun menggunakan bahasapemrograman Phyton, XML, dan JavaScript dan menggunakan PostgreSQL sebagai database management sistemnya.
Gambar 2.3 OpenERP Client Server Caption
2.2.9 HRIS (Human Resources Information System) HRIS (Human Resources Information System) adalah sistem yang digunakan untuk memperoleh, menyimpan, memanipulasi, menganalisis, mengambil dan mendistribusikan informasi yang bersangkutan dengan organisasi sumber daya manusia. Menurut Edelhauser (2012), Human Resources Information System (HRIS) adalah sistem dan proses yang berada pada
19
persimpangan antara manajemen sumber daya manusia dan teknologi informasi. Menurut DR. Skikha N. Khera dan Ms.Kharisma Gulati (2012). HRIS memberikan pengaruh positif pada perencanaan sumber daya manusia di perusahaan. Dapat
disimpulkan
bahwa
HRIS
dapat
membantu
menganalisis deskripsi pekerjaan, mengatur berbagai keterampilan karyawan
dan
mengatur
hubungan
antara
individu
mendaftar(pelamar) dengan ketersediaan bakat, menghilangkan pelamar yang tidak cocok dan berfokus pada kandidat yang menjanjikan, pelaksanaan subsistem perekrutan yang tepat dan menempatkan karyawan di tempat yang tepat dan waktu yang tepat.
2.2.10 Sejarah Odoo (OpenERP)
Gambar 2.4 Logo Odoo
Odoo (OpenERP) yang sebelumnya adalah TinyERP lalu berubah menjadi OpenERP dan sekarang menjadi Odoo ditulis dengan bahasa Python oleh sebuah perusahaan yang bernama Tiny SPRL di Belgia. Odoo (OpenERP) menawarkan banyak keunggulan dibanding program aplikasi sejenis diantaranya tiga tingkat arsitektur web, kemudahan penggunaan dan fleksibilitas.
Dengan lebih dari 1000 download per hari, Odoo (OpenERP) adalah sistem ERP yang paling dikagumi dan memiliki perkembangan tercepat di dunia dan merupakan solusi perangkat lunak manajemen gratis open source. Perusahaan-perusahaan kecil dan menengah di seluruh dunia, kini dianjurkan untuk menggunakan ERP.
20
Pada bulan Desember 2009, Indonesia secara resmi telah sepakat untuk membangun kerjasama dengan Tiny SPRL Belgia untuk mengembangkan OpenERP versi Indonesia. Kesepakan terjadi di Kantor Tiny SPRL Belgia setelah melakukan serangkaian pengujian sytem selama kurang lebih 2 minggu, mulai dari kemampuan OpenERP secara fungsional maupun secara teknis dan dukungan (support). OpenERP memiliki sekitar 100 karyawan ditambah dukungan oleh sekitar 900 kontributor dari komunitas. Lebih dari 500 modul tersedia untuk Odoo (OpenERP) yang dikembangkan oleh komunitas dan jaringan mitra tersebar 40 negara.
Gambar 2.5Tampilan awal Odoo (OpenERP)
Saat ini, Odoo (OpenERP) telah tersedia dalam 18 bahasa dan memiliki partner serta kontributor dari seluruh dunia. Lebih dari 800 developer telah berpartisipasi dalam proyek pengembangan sistem Odoo (OpenERP). Odoo (OpenERP)dikembangkan dengan bahasa pemrograman Python memisahkan komponen server dan klien yang semuanya mengadopsi lisensi bebas
GPL. Versi terakhir adalah
Odoo(OpenERP) V8.0 atau lebih popular dengan nama Green
21
OpenERP rilis pada bulan Juli tahun 2014.
Pada saat ini Odoo(OpenERP) masih sesuai dengan harapan standar sistem ERP, dengan memberikan modul tambahan di luar cakupan sistem ERP biasa dengan menggunakan arsitektur cloud computing, untuk mengaksesnya bisa langsung menggunakan urlhttps://www.odoo.com
Sejarah rilis dari odoo dari mulai nama Tiny ERP sampai menjadi odoo bisa dilihat pada table berikut:
Nama Versi Tanggal peluncuran
Perubahan signifikan
Program
Tiny ERP
1.0
2005
2.0
3.0
4.0
2007
Tabel 2.1 Sejarah Odoo(1)
22
Nama Versi
Tanggal peluncuran
Perubahan signifikan
Program
OpenERP
5.0
April 2009
6.0
Januari 2011
6.1
Februari 2012
7.0
22 Desember 2012
Rilis AGPL Pertama
mengumumkan 7 Juli Odoo
8.0
2014
9.0
direncanakan Juni 2015
Tabel 2.2 Sejarah Odoo(2)
23
2.2.11 Modul Odoo (OpenERP) Beberapa modul-modul yang digunakan pada Odoo adalah
sebagai berikut: Gambar 2.6 Modul-modul yang ada pada Odoo
2.2.11.1
Enterprise Management
a.Sales Management Modul sales memungkinkan kita untuk mengelola dan mengklasifikasikanpesanan penjualan pada sistem struktural dan hirarkis. Memungkinkan kita untuk membuat pesanan baru dan meninjau pesanan yang sudah ada di berbagai negara. Konfirmasi pesanan dapat memicu pengiriman barang, faktur dan waktu yang ditentukan oleh pengaturan dalam setiap pesanan.
24
Dalam modul ini penjual dapat mendapatkan seluruh informasi yang dibutuhkan hanya dalam satu layar saja, dapat melakukan kontrol terhadap pemesanan dan pengiriman barang serta dapat mengetahui semua operasi yang dilakukan pelanggan. Keuntungan dari enterprise management yaitu : a) Diintegrasikan dengan Point of Sales. b) Accounting yang otomatis. c) Diintegrasikan dengan kontrak, project, dan jadwal produksi. d) Diintegrasikan dengan platform eCommerce yang berbeda – beda untuk transaksi online. e) Dapat menampilkan laporan(report).
b. Invoicing Odoo (OpenERP) memberikan banyak dukungan logistik untukinvoicingautomation seperti dari pemesanan penjualan, dari biaya, dll. Modul ini memiliki sistem pricelist yang baik, modul follow-up yang sangat berguna. Keuntungan dari modul ini : a) Diintegrasikan dengan accounting analisis yang berkenaan dengan profitability. b) Tidak ada double encoding .
c.Point of Sales Hal ini memungkinkan anda untuk dengan mudah mengatur semua titik penjualan operasi: penjualan, stok, encashment, faktur, dan lain-lain Point of Sales dilengkapi dengan interface touchscreen untuk end user, terdapat system pembayaran secara multiple, mendukung invoicing secara langsung, dan terdapat 12 tipe barcode.
Keuntungan dari modul ini : a) Diintegrasikan dengan stok dan accounting untuk menghindari double entry . b) Diintegrasikan dengan sales management c) Dapat
dilakukan
perubahan-perubahan
dengan
mudah
sesuai
25
kebutuhan.
d. Purchase Purchase management memungkinkan untuk mencari penjual dari hargapenawarannya dan mengkonversikannya menjadi pesanan pembelian. Odoo (OpenERP) memiliki beberapa metode pemantauan dan pelacakan faktur penerimaan barang yang dipesan. Kita dapat menangani pengiriman yang partial di Odoo (OpenERP), sehingga kita masih dapat mengetahui barang yang masih akan diantarkan. Odoo (OpenERP) memungkinkan sistem untuk mengintegrasi secara otomatis pada draft pembelian.
e.Service management Service management memungkinkan untuk mengatur peoyek proyek tanpaadanya batasan. Service management menyediakan tools yang dapat mengatur multi-level sub-proyek, mengkontrol tugas dari project manager, memberikan peringatan berupa email pada customer untuk mendukung proyek.
2.2.11.2
Logistic
a. Manufacturing Dalam
modul
ini
terdapat
double-entry
stock
untuk
mempermudah traceability, melakukan kontrol terhadap biaya dan marjin
proyek,
product
dan
partners,
dan
mudah
untuk
menjalankannya. Diintegrasikan denga accounting untuk transaksi secara otomatis, diintegrasikan dengan HR management untuk mendapatkan ketersediaan resources.
b. Product Pricelists Odoo (OpenERP) pricelist sangat powerful dan mudah untuk digunakan. Odoo(OpenERP) pricelist memungkinkan untuk mengatur
26
promosi, harga spesial untuk customer secara efisien. Kita dapat mengatur harga berdasarkan biaya, tanggal, currency dan berdasarkan kategori dari suatu produk.
c.Quality Management Odoo (OpenERP) menghasilkan modul untuk memanage kualitas
dari
produk
danservis
modul
repairs
management
memungkinkan pengaturan terhadap after-salesservice.
d. Shipping Management Odoo (OpenERP) sistemwarehousemanagement menyediakan banyaktoolsuntuk
mengorganisaksikan
customer
dan
supplier
shipping secara efisien.
e.Warehouse Management Modul ini menyediakan fungsionalistas untuk mengaturmultiwarehouse. Untuktiap warehouse, lokasi input, lokasi output dan lokasi stok dapat didefinisikan.
2.2.11.3
Acounting and Finance
a. Accounting Odoo
(OpenERP)
menyediakan
modulAccountingyang
terintegrasi denganfinancial accounting, Analityc Accounting, third party management, taxes management, budgets dan assets. Odoo (OpenERP) memili lebih dari 50 modul tambahan dalam accounting seperti electronic bank transfer, assets management, automatic invocing, analityc control, dan statement management.
b. Analytic Accounting Analitycal merupakan inti dari semua modul manajemen dalam
27
Odoo(OpenERP). Analitycal dintegrasikan dengan semua operasi yang memiliki biaya atau pendapatan. Sebagai contoh, untuk sevices company, Analityc Accounting digunakan sebagai finasial bagian dari project management.
c.Asset Management Untuk bussines bangunan sampai farmasi, melacak aset yang kompeks menjadimudah dengan Odoo (OpenERP). Memiliki modul fixed asset membuat kita terhindar dari kehilangan jutaan dolar tiap tahun dalam tax overpayment.
d. Bank Interfaces Odoo
(OpenERP)mendukung
electronic
bankingdaninvoicingmelalui modul yangberbeda. Odoo (OpenERP) menyediakan layanan untuk berkomunikasi secara otomatis dengan bank untuk melakukan pembayaran order dan menerima pernyataan dari bank secara otomatis. Odoo (OpenERP) juga mendukung CODA, SEPA, BTV/11/DTA, check printing dan EDI.
e.Budgets Odoo (OpenERP) budgetsmodul mendukung untuk mengelola finansial dananalisis budgets. Modul ini dapat mengelola budgets yang sama dari tiga macam pandangan, melalui aturan user : a)
Accountant : bekerja pada master dan consolidated budget.
b)
Project manager : bekerja pada analityc budget pada
proyeknya. c)
Department manager : mendapat consolidationView pada posisi budgets.
f. Payment Managements Untuk membantu dalam mengelola harta dan pembayaran kepada supplier,Open ERP menyediakan tools untuk menolong dalam persiapan pembayaran.
28
2.2.11.4
Human Resources
a. Expences Modul ini menyediakan layanan untuk mengelola biaya bulanan suatuperusahaaan. Modul ini memberikan akses pada catatan gaji pegawai dan memberikan validasi untuk menyetuju atau menolak catatan tersebut. Setelah validasi modul ini membuat sebuah invoice untuk pekerja Employee dapat memerikasa gaji mereka.
b. Holiday Management Modul ini mengontrol hari libur di dalam perusahaan. Modul ini menyediakanlayanan untuk Employee dalam meminta hari libur. Lalu manager dapat melihat permintaan untuk libur dan mengontrol seluruh rencana liburan untuk sebuah perusahaan atau departemen.
c.PayRoll Modul ini masih dalam tahap pengembangan.
d. Point of Sales Mengelola Point of Salessecara langsung dengan Odoo (OpenERP). Modul inimemberikan layanan untuk mempermudah dalam mengelola semua operasi Point of Sales seperti penjualan, stok, encashnment, daninvoicing.
e.Skills Management Odoo (OpenERP) menyediakan 20 modul yang berhubungan dengan humanresource mangement. Beberapa modul mengijinkan untuk mengelola skills dari parapekerja dan dari situ dapat diperoleh keputusan yang behubungan dengan kontrak pekerja dan evaluasi secara periodik.
29
2.2.11.5
CRM (Customer Relationship Management)
a. Customer Relationship Management Odoo
(OpenERP)Customer
Relathionship
Management
Systemmengijinkan sekelompok orang untuk dapat memimpin secara efisien dan pintar. Modul ini mengelola tugas penting seperti komunikasi,
identifikasi,
prioritas,
penugasan,
resolution
dan
notifikasi. Odoo (OpenERP) meyakinkan semua kasus dapat dilacak oleh user, customer dan supplier dengan sukses. Odoo (OpenERP) dapat secara otomatis mengirimreminders, dan yang lain sesuar aturan dari perusahaan.
b. Portal Modul ini menyediakan layanan untuk dapat mengakses pada sistemcustomerdan supplier. Menampilkan hanya sebagian dari aplikasi Odoo (OpenERP) tanpa harus memasangkan semua modul ke dalam sistem. Ini merupakan modul yang sangat berguna yang memperbolehkan customer, partners, suppliers untuk menggunakan sistem untuk menjalankan beberapa tugas.
2.2.11.6
Project Management
a. Financial Project Management Odoo
(OpenERP)
mengintegrasikan
financial
project
management agar dapatmengontrol aktifitas yang berbeda. Dengan modul ini dapat melacak biaya, budgets, automatic invoicing dan laporan keuntungan.
b. Operational Management Odoo (OpenERP) diintegrasikan dengan multilevel project management system.Modul ini meyediakan layanan untuk mengelola alokasi tugas, rencana jangka panjag atau pendek, pendelegasian.
30
Modul ini secara keseluruhan diintegrasikan dengan Sales atau Purchase.
c.Time Sheets Sistem time sheetsmeyediakan layanan untuk mencatat waktu yang dihabiskanoleh pegawai dalam pengerjaan project. Modul ini diintegrasikan dengan Analitycaccounting yang menyediakan layanan untuk mengelola Budgets, planning, biaya danreinvoicing dari human resources. Metoda working yang berbeda disediakan berdasrakna kebutuhan : 1.
Sign in/out project
2.
Simple timesheet encoding
3.
Timesheets diintegrasikan dengan proses validasi dan kehadiran oleh manajer.
2.2.11.7
Assosiation Management (Manajemen Asosiasi)
a. Event Organisation Modul ini memungkinkanuseruntuk melakukan pengaturan terhadap suatuevent. Hal yang dapat dipantau melalui modul ini adalah: perencanaan, registrasi, pengunjung, pembayaran, dan sebagainya. Modul ini terintegrasi dengan modul akunting dan CRM. Selain fitur-fitur tersebut, kita juga dapat menggunakan mail gateway untuk mendapatkan informasi permintaan atau registrasi yang dikirimkan via email.
b. Fund Raising Modul ini memungkinkanuseruntuk melakukan pengaturan terhadap operasikeuangan. Operasi yang dimaksud mencakup pencarian investor hingga melakukan pemantauan akan bagaimana uang tersebut digunakan dalam proyek yang berbeda.
31
c.
Membership Modul ini memungkinkan suatu perkumpulan untuk mengatur
anggota perkumpulan mereka. Kita dapat melihat data anggota baru atau anggota yang telah terdaftar sebelumnya. Modul ini terhubung ke modul yang memungkinkan user untuk menyediakan akses online terhadap anggota pada sistem yang ada, seperti kalender, proyek yang sedang aktif, daftar anggota, dan sebagainya.
2.2.11.8
IT Tools
a. Bug Tracker Fitur Odoo (OpenERP) bug tracker memungkinkanuseruntuk melakukanpengaturan terhadap bug yang ada. Fitur ini mengatur revisi yang berbeda, milestone, status dari bug, tugas dari modul manajemen proyek, dan sebagainya.
b. Scrum Methodology Modul
ini
mengimplementasikan
semua
konsep
yang
didefinisikan di dalam scrummetodologi manajemen proyek untuk perusahaan IT. Termasuk di dalamnya adalah proyek dengan sprints, pemilik produk, scrum master, reviewsprints, pertemuan, feedback, dan sebagainya. Modul ini juga memungkinkan user untuk mengembangkan langkah jangka panjang, evaluasi hasil kerja, interaksi dengan pelanggan, dan sebagainya. Modul ini juga menyediakan fitur diagram untuk pembuatan laporan. Metodologi scrum digunakan oleh Microsoft dan Google untuk mengatur produk baru mereka.
2.2.11.9
Fully Customizable
a.Configurable Actions Engine open object memungkinkanuseruntuk melakukan kustomisasi semua aksiterhadap sistem dalam beberapa klik saja. User dapat mendefinisikan objek baru dengan mudah, memodifikasi aliran
32
kerja, mengganti hasil dari suatu aksi, membuka windows baru atau laporan, dan sebagainya.
b. Report Designer Plugin ini menghubungkan “Open Office” dengan Odoo (OpenERP) untukmemastikan bahwa
informasi yang berguna
dikoordinasi dan disebarkan pada perusahaan. Dengan beberapa klik saja, user dapat membuka laporan dan melihat dokumen “open office”dan melakukan modifikasi terhadap dokumen melalui aplikasi dokumen yang ada.
c.View Editor View Editormilik Odoo (OpenERP) memungkinkanuseruntuk mendesain danmengadaptasi semua layar aplikasi sesuai dengan kebutuhan. Kita dapat memodifikasi tampilan dan menambah atau menghilangkan field dengan cepat.
d. Workflow Editor Sebagai bagian dari Engine Business Process Management dari Odoo (OpenERP), Workflow Editor memungkinkan user untuk mengganti cara memproses semua dokumen agar dapat diadaptasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Fleksibilitas dari sistem ini memungkinkan software user untuk berkembang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kita dapat melakukan aksi pada workflow, antara lain mengirim email/sms, mencetak laporan, menghitung nilai dari objek yang dimodifikasi, memanggil layanan eksternal, dan sebagainya.
2.2.11.10
a.
Ergonomy
Web Application Interface Odoo (OpenERP) menyediakan fitur Ajax, web 2.0 yang
memungkinkan drag & drop, diagram Gantt, pengeditan proses, dan
33
sebagainya. Interface dari web Odoo (OpenERP) juga memungkinkan user untuk melakukan remote access dan kemudahan deployment kepada klien.
b. Gantt Charts Setiap objek dari sistem dapat dilihat sebagai diagram Gantt yang dinamis. Gunanya untuk memudahkan manajemen resource dan perencanaannya. User dapat mengorganisasikan resource yang ada menggunakan fitur drag & drop pada timeline atau ada konsolidasi yang berbeda.
c.Dynamic Graphs Odoo (OpenERP) menyediakan fitur laporan dengan grafis yang baik untuk memberikan informasi terhadap user. Setiap grafik pada Odoo (OpenERP) dinamis penuh, dimana user dapat melakukan manipulasi pada setiap bagian dari grafis, drag & drop pada dashboard, mengganti menjadi kalender, dan sebagainya. Dengan Odoo (OpenERP),laporan yang baik tidak hanya dapat diakses oleh manajer saja, tetapi juga oleh setiap user di dalam sistem. Penggunaan lebih dari 200 laporan dapat memuaskan setiap kebutuhan karyawan dan meningkatkan performa mereka dengan informasi yang tepat.
d. Integrated Documentation Odoo (OpenERP) merupakansoftwaremanajemen enterprise dengandokumentasi paling baik di dunia. Buku dari Odoo (OpenERP) merupakan best seller dari Amazon untuk semua kategori software komputer dan semua kategori berbasis manajemen. Dokumentasi ini tidak hanya berisi bagaimana cara menggunakan software, tetapi juga contoh yang baik dan bagaimana mengaplikasikannya terhadap suatu perusahaan. Semua dokumentasi ini disediakan secara online dan terhubung kepada setiap halaman software sehingga dapat membantu user menggunakan software secara efektif.
34
2.2.11.11
Flexibility
a. Module System Odoo
(OpenERP)
mungkin
merupakanframeworkpaling
modern dan palingfleksibel di dunia ini. Semua fitur pada Odoo (OpenERP) dikemas dalam modul yang independen, sehingga memungkinkan user untuk menginstall hanya beberapa dari modul yang ada. Modul-modul tersebut dapat bekerja secara independen, dan bila diinstal bersama, modul-modul tersebut terintegrasi dengan sempurna untuk membantu tugas user dan menghindari duplikasi data. User juga dapat menggenerate modulnya sendiri tanpa melakukan pengembangan dengan menggunakan kakas kustomisasi yang ada : workflowEditor , object Editor , View designer, report designer, BI reports, customizable actions, dansebagainya. Semua kustomisasi yang dibuat pada server dapat disimpan sebagai modul yang mudah di deploy, didistribusi ulang, dan dibagikan.
b. Web Service Setiap objek atau layanan dari aplikasi dapat diakses melalui web service standaryang berbeda, seperti XML-RPC, XML-RPC melewati HTTPS atau Phyton NET_RPC untuk akses yang lebih cepat. Hal ini memungkinkan user untuk mengintegrasi setiap aplikasi Odoo (OpenERP) dengan mudah dan produktivitas maksimum.
2.2.11.12
E-Commerce
a. Integrated E-Commerce Odoo (OpenERP) menyediakan modul untuk melakukan sinkronisasi
secaraotomatis
denga
semua
sistem
E-
Commerceopensource seperti OSCommerce, eZpublish, Magento, dan Joomla.
Hal
ini
memungkinkan
user
untuk
mengatur
dan
35
mengotomasi proses penjualan, mulai dari pemesanan online hingga pengiriman.
Dalam rangka untuk memanfaatkan Open ERP secara maksimum,userjuga dapatmenggunakan sistem E-Commerce yang disediakan yang dapat memasuki situs yangtelah ada secara otomatis. User hanya tinggal menambahkan beberapa baris HTML pada situs mereka dan Odoo (OpenERP) akan menjadi platform E-Commerce.
b. EDI Open Objectframeworkmenyediakan banyak kakas yang dapat membantuuseruntuk mensinkronisasi database atau mengimport data baru pada Odoo (OpenERP). Kakas yang didedikasikan untuk beberapa software juga dsediakan. Modul EDI meinginkan user untuk mensinkronisasi perintah dan pengiriman terhadap supplier dan customer.
2.2.11.13Business Intelligence
a. Olap Database Modul
Olap
dari
Odoo
(OpenERP)
mendukung
OLAPdatabasesecarahybridyangdapat melakukan koneksi terhadap basis data relasional apapun untuk melakukan analisis multi dimensi. Open Object mendukung MDX query yang dilakukan melalui salah satu dari web service yang disediakan oleh Open Object.
b. Cube Designer Inteligen
bisnis
cube
designermemungkinkanuseruntuk
mengkustomisasi kubuspada berbagai jenis basis data. Desainer kubus yang user friendly akan menolong user untuk mendesain skema penuh hanya dalam waktu beberapa menit saja.
c.
Cube Browser Inteligen bisnis cube browsermemungkinkan pengguna akhir
36
untuk menacigasiinformasi dan statistik dari perusahaan dengan mudah dan mendesain laporan dengan fitur drag & drop. User dapat mengkonsolidasi, drill up, drill down, slice, filter data untuk keuntungan user sendiri melalui interface laporan yang user friendly. Kekuatan dari inteligen bisnis ini tersedia untuk semua user di dalam sistem untuk mengekstraksi informasi yang dibutuhkan. Hal ini juga dapat
dilakukan
untuk
menganalisis
database
lain,
yang
memungkinkan user untuk mengkonsolidasi data melalui satu user interface.
2.2.11.14Miscelleanous Tools
a. Networks Odoo (OpenERP) memiliki modul yang membantuuseruntuk mengatur danmempertahankan infrastruktur IT User dapat mengatur software, linsensi, hardware, garansi, dan kontrol intervensi pada komponen yang berbeda. Setiap komponen dapat dihubungkan bersama untuk mendesain infrastruktur jaringan.
b. Ideas Box Seringkali modul yang paling kecil merupakan hal yang paling berguna. Modul inidibangun hanya dalam waktu tiga jam saja. Modul ini memungkinkan pekerja untuk mengirimkan ide. Lalu orang-orang dapat menilai ide yang muncul dan mendiskusikannya pada poin yang berbeda.
c. Lunch Odoo (OpenERP) memiliki banyak modul yang dapat digunakan untukmemudahkan dan mengotomasi kegiatan sehari-hari. Modul ini dapat memantau pesanan pekerja pada saat makan siang, pilihan mereka, dan biaya makan siang mereka. Modul ini secara otomatis mempersiapkan pesanan dari supplier dan mengatur pilihan pekerja.
37
d. VOIP Modul
yang
ditandai
dengan
tanda
asterisk
memungkinkanuseruntukmenggunakan system VOIP melalui Odoo (OpenERP). Ketika seorang pelanggan menghubungi user, modul ini dapat menghubungkan partner user dengan nomor telepon dari pelanggan tersebut.
2.2.11.15Services a. Auction Profil auction housemengandung semua hal yang dibutuhkan untuk mengatursebuah rumah pelelangan. Fitur ini memungkinkan user untuk mengatur objek dan penjualnya, pembeli dan pembayar, melakukan setup eksibisi, hingga membuat katalog. Modul ini memungkinkan proses pengintegrasian dengan modul lain pada Odoo (OpenERP), contohnya adalah kontrol biaya.
b. Medical Medical menyediakan sebuah EMR (Electronic Medical Record), sehingga paradokter dan setiap institusi di dunia akan mendapatkan keuntungan dari sistem yang berkualitas tinggi dan aman ini.
2.2.11.16
Public
a. Training Organisations Odoo (OpenERP) digunakan oleh salah satu organisasi pelatihan paling prestisiusdi Prancis, yaitu l’ENA (Ecole Nationale d’Administration). Odoo (OpenERP) menyediakan berbagai modul berbeda untuk mengorganisasikan pelatihan, antara lain manajemen resource, guru, perencanaan, materi pelatihan, dsb.
b. Chambers of Commerce Odoo (OpenERP) digunakan oleh 50% Chambersof Commerce di Belgia. Lebih dari 10 modul tersedia untuk bisnis ini : advances
38
CRM, manajemen kontak, manajemen membership, pelatihan dan konferensi organisasi, dsb.
2.2.11.17
Manufacturing
a. Food industries Odoo (OpenERP) menyediakan berbagai modul berbeda untuk perusahaan industri makanan. Fitur ini dapat mengatur pemantauan suatu produk secara penuh, mulai dari supplier ke konsumen, termasuk data spesifik untuk setiap produk.
b. Book Stores Odoo (OpenERP) menyediakan berbagai modul berbeda untuk secara otomatismengkonfigurasi sistem untuk perusahaan toko buku. Fitur ini memungkinkan user untuk mengatur buku, pengarang, Editor, dan supplier. Fitur ini juga dapat melakukan pengaturan terhadap barcode, dan penjualan dari website.
2.2.12 Keunggulan dan Kelemahan Odoo (OpenERP)
Odoo
(OpenERP)
memiliki
keunggulan
dibandingkansoftware-softwareERPlainnya dalam hal fitur-fitur yang tersedia, kustomisasi, fleksibilitas dan kualitas yang ditawarkan. Berikut kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh Odoo (OpenERP) :
a. Akses informasi yang dapat dipercaya. b. Multi platform bisa menggunakan sistem operasi Windows, MacOS, Linux, dan Android. c. Menghindari redundansi dari pemasukan data dan operasi. d. Mengurangi waktu jeda waktu penampilan informasi dan laporan. e. Pengurangan biaya, penghematan waktu, dan peningkatan kontrol
39
dengan analisis skala enterprise. f. Modul lengkap dan saling terintegrasi. g. Adanya komunitas khusus di Indonesia.
Adapun kelemahan Odoo (OpenERP) :
a. Program aplikasi Odoo (OpenERP) banyak memberikan pilihan konfigurasi,
hal
ini
menyulitkan
untuk
menentukan
cara
tertentu/terbaik.
b. Odoo (OpenERP) dikembangkan oleh komunitas, maka setiap saat program ini banyak mengalami perubahan dan perbaikan.
c. TinyERP/Odoo (OpenERP) yang dikembangkan dengan bahasa pemrograman Phyton komunitasnya belum terlalu banyak/masih sangat kecil sehingga kalau ada masalah sulit mencari support.
40
2.2.13 Perbandingan ERP Open Source
41
Berikut beberapa perbandingan odoo (OpenERP) dengan software ERP yangsejenis: *) Odoo (OpenERP) masih menggunakan nama Tiny ERP Tabel 2.3 Perbandingan ERP Open Source(1)
*) Odoo (OpenERP) masih menggunakan nama Tiny ERP
42
Tabel 2.4 Perbandingan ERP Open Source(2)
2.2.14 ERP (Enterprise Resource Planning) 2.2.14.1
Pengertian ERP ERP (Enterprice Resource Planning) atau perencanaan
sumber daya perusahaan merupakan sebuah sistem informasi yang digunakan oleh sebuah perusahaan barang atau jasa yang berguna untuk mengintegrasikan semua proses jalannya perusahaan dari segala aspek baik proses produksi, operasional, distribusi, dan proses lainnya dari produk atau jasa dari perusahaan tersebut. ERP dirancang untuk mengkoordinasikan semuasumber daya, informasi dan aktivitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap. Sistem ERP didasarkan pada database pada umumnya dan rancangan perangkat lunak modular. Menurut
O’Brien,
George,
dan
Marakas
(2010:272),
Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah sistem perusahaan yang mencakup semua fungsi yang digerakkan oleh beberapa modulsoftware yang telah terintegrasi yang mendukung proses bisnis internal dari sebuah perusahaan. Menurut Imran dan Rahman (2011:38), Enterprise Resources Planning (ERP) merupakan sistem pada tingkat perusahaan yang menintegrasikan semua proses bisnis pada suatu organisasi ke dalam satu basis data.
43
Syarat terpenting dari sistem ERP adalah integrasi yaitu menggabungkan berbagai kebutuhan pada satu software dalam satu
logical
database,
sehingga
memudahkan
semua
departemenberbagi informasi dan berkomunikasi.
Gambar 2.7 Konsep dasar ERP
Tujuan dari sistem ERP adalah sebagai berikut: 1) Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis, 2) Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise, 3) Menghasilkan informasi yang real-time, dan 4) Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan.
2.2.14.2
Perkembangan ERP Tahun 1960-an merupakan konsep awal dari ERP dengan
adanya MRP (Material Requirements Planning), sistem ini meliputi perencanaan dan penjadwalan kebutuhan material perusahaan. Tahun 1970-an merupakan close loop MRP yaitu menjadi tahap selanjutnya dari MRP dan merupakan sederetan fungsi yang tidak hanya terbatas pada MRP. Tahun 1980-an MRP berkembang menjadi MRP II
44
(Manufacturing Resource Planning), yang memperkenalkan konsep mengenai penyatuan kebutuhan material (MRP) dan kebutuhan sumber daya untuk proses produksi. Tahun 1990-an perkembangan ERP mulai pesat, awal dari perkembangan ERP dimulai tahun 1972 dengan dipelopori oleh 5 karyawan IBM di Mannheim, Jerman yang menciptakan SAP yang berfungsi untuk menyatukan solusi bisnis. Dan pada saat ini, ERP berevolusi menjadi Extended ERP (ERP II) yang diluncurkna pada tahun 2000-an. Ruang lingkup Extended ERP lebih luas dan lebih komplek dari ERP. Pada dasarnya ERP adalah penambahan modul keuangan pada MRP II, sehingga lebih memudahkan bagi para pengambil keputusan menentukan keputusankeputusannya.
Berikut tahapan-tahapan perkembangan ERP : a. Tahap I: Material Requirement Planning (MRP) merupakan cikal bakal dari ERP, dengan konsep perencanaan kebutuhan material. Produk apa yang akan dibuat, apa yang diperlukan untuk membuat produk, apa yang sudah dimiliki, apa yang harus disediakan, berapa jumlahnya dan kapan pelaksanaannya.
b. Tahap II: Close-Loop MRP merupakan sederetan fungsi dan tidak hanya terbatas pada MRP, terkait dengan perencanaan kapasitas, perencanaan dan eksekusi, terdiri atas alat bantu penyesuaian masalah prioritas dan adanya rencana yang dapat diubah atau di ganti jika diperlukan.
c. Tahap III: Manufacturing Resource Planning (MRP-II) merupakan pengembangan dari close-loop MRP yang ditambahkan 3 elemen yaitu: perencanaan penjualan dan operasi, antarmuka keuangan dan simulasi analisis dari kebutuhan yang diperlukan.
d. Tahap IV: Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan perluasan dari MRP II yaitu perluasan pada beberapa proses bisnis diantaranya
45
integrasi keuangan, rantai pasok dan meliputi lintas batas fungsi organisasi dan juga perusahaan dengan dilakukan secara mudah. Bertujuan agar perusahaan dapat beroperasi dengan baik pada kondisi yang cepat berubah dan lebih kompetitif.
e. Tahap V : Extended ERP (ERP II). Merupakan perkembangan dari ERP yang diluncurkan tahun 2000, serta lebih komplek dari ERP sebelumnya. Melingkupi perluasan yang menjebatani pemasok sampai dengan konsumen dan difokuskan pada konsumen dan integrasi dengan supplier.
2.2.14.3
Keunggulan ERP Saat ini, penerapan teknologi informasi semakin familiar
dikalangan para pengusaha. Efisiensi waktu dan biaya yang ditawarkan oleh teknologi informasi, membuat para pengusaha merasa wajib untuk menerapkannya dalam proses manajemen di perusahaan. Bagi mereka yang selalu fokus terhadap kebutuhan pelanggan, tidak akan berpikir dua kali untuk menerapkan teknologi informasi dalam proseskerjanya. Teknologi enterprise resources planning (ERP) dapat mengintegrasikan fungsi marketing, fungsi produksi, fungsi logistik, fungsi Finance, fungsi sumber daya, fungsi produksi, dan fungsi lainnya. ERP telah berkembang sebagai alat integrasi, memiliki tujuan untuk mengintegrasikan semua aplikasi perusahaan ke pusat penyimpanan data dengan mudah diakses oleh semua bagian yang membutuhkan. Kontribusi ERP dalam hal ini adalah membantu pelaksanaan dan pendokumentasian komunikasi internal antar karyawan. Dengan adanya pendokumentasian ini, kita dapat memantau dan mengendalikan kinerja setiap proses. Untuk selanjutnya tinggal dipikirkan tindakan perbaikan dan pencegahan yang seharusnya dilakukan. Kelancaran proses kerja sebagai hasil dari penerapan ERP dapat membantu perusahaan memenuhi keinginan pelanggan sehingga perusahaan dapat mencapai kepuasan pelanggan.
46
2.2.14.4
Implementasi ERP Penerapan
ERP
pada
perusahaan
akan
memperoleh
keuntungan berupa perencanaan produksi, pemrosesan pesanan, manajemen persediaan, pengiriman, maupun keuangan sehingga mendukung pencapaian keberhasilan perusahaan. Kegiatan bisnis akan terintegrasi dengan software ERP dan database umum yang dipelihara oleh DBMS. Penerapan ERP tidak hanya didukung dengan ERP sebagai alat tetapi juga didukung oleh keempat komponen teknologi yaitu humanware, technoware, organware dan infoware. Berdasarkan
keempat
komponen
tersebut,
kesuksesan
ERP
bergantung pada beberapa faktor sebagai berikut. a. Manajemen/organisasi; meliputi komitmen, edukasi, keterlibatan, pemilihan tim, pelatihan, serta peran dan tanggung jawab. b. Proses; meliputi aligment, dokumentasi, integrasi, dan re-desain proses. c. Teknologi; meliputi hardware, software, manajemen sistem, dan interface. d. Data; melputi file utama, file transaksi, struktur data, dan pemeliharaan serta integrasi data. e. Personil; meliputi edukasi, pelatihan, pengembangan skill, dan pengembangan pengetahuan.
Pendekatan yang dapat digunakan dalam implementasi ERP yaitu sebagai berikut. a. The Big Bang Strategi penerapan seluruh modul dalam paket ERP secara simultan di seluruh fungsi perusahaan. Kelebihan: memerlukan sedikit interface atanra sistem lama dan sistem baru, efisien, dan hasilnya optimal. Kelemahan: implementasi kompleks sehingga resiko kegagalan tinggi.
b. Step by Step (Phased Approach) Melakukan impelentasi sedikit demi sedikit. Kelebihan:
47
kompleksitas dapat dikurangi, memungkinkan terjadinya perbaikan proyek, dan ongkos tidak terlalu membebani. Kelemahan: waktu implementasi lebih panjang dan hasil tidak optimal.
c. Small Bang (Pilot Approach) Pembuatan model implementasi pada salah satu site atau fungsi perusahaan sebagai pilot project dan diteruskan ke fungsi atau site yang terkait. Kelebihan: biaya relatif rendah, dan kompleksitas berkurang. Kelemahan: membutuhkan banyak customisasi akibat adanya operasi spesifik antar site. Contoh penerapan ERP pada beberapa perusahaan: Danone, PT Semen Gresik, PLN, PT Bentoel Prima, EKKI, CANONICAL, LENA, LA POSTE, dan lain sebagainya. 2.2.15 State of The Art 2.2.15.1
PENDEKATAN
EFEKTIF
ERP
BERBASIS
HR
MODUL AKADEMIK INSTITUTE
IJREAS Volume 2, Issue 2 (Februari 2012) ISSN: 22493905 Kesimpulan: Dengan komputerisasi bisnis, Modul HR di ERP memiliki seperangkat fitur yang kaya dandiintegrasikan dengan modul lain. Modul HR berbasis ERP menawarkan solusi luas untuk departemen SDM sehingga memungkinkan untuk lainnyadepartemen untuk mengakses data karyawan tertentu. Modul Sumber Daya Manusia arus pengelolaan sumber daya manusia dan modal manusia ini terdiri dari empat bagian yang luas, terutama Training, Rekrutmen, Payroll dan Kehadiran. Kata kunci: Sistem ERP, HR Modul, Manajemen Payroll.
2.2.15.2 RANCANG BANGUN HUMAN RESOURCE INFORMATION SYSTEM (HRIS) SEBAGAI APLIKASI
48
PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN ASURANSI Kesimpulan:
Seiring
dengan
perkembangan
teknologi
maka
dibutuhkan kepraktisan dalam segala hal termasuk penerapan pada sistem HRD (Human Resource Development). Sistem pendukung keputusan pada sebuah perusahaan dalam studi kasus ini yaitu perusahaan asuransi ditujukan untuk menciptakan suatu aplikasi yang berguna untuk memonitor kinerja karyawan. Penilaian Kinerja Karyawan Berbasis Java ini dibandingkan cara manual dan 80% responden menyatakan bahwa aplikasi ini bermanfaat dalam mengakses data serta memiliki menu akses yang dianggap cukup, sehingga dapat digunakan untuk membantu dalam menilai kinerja karyawan. Kata kunci : Sistem, Sistem Pendukung Keputusan, penilaian kinerja karyawan.
2.2.15.3 Enterprise Resource Planning: Mengelola Manajemen Sumber Daya Manusia Jurnal Internasional Terbaru dan Inovasi dalam Tren Computing dan Komunikasi ISSN: 2321-8169 Kesimpulan: ERP membantu dalam membuat manajemen sumber daya manusia proses sederhana, cerdas dan efisien dengan ketersediaan data yang cepat pengambilan keputusan. ERP membantu dalam mencatat jenis perubahan yang muncul dari transfer organisasi, rotasi kerja, pemisahan, memperkerjakan, promosi dan semua yang berhubungan dengan manajemen karyawan pada perusahaan. ERP membantu dalam membuat manajemen waktu dan meninggalkan administrasi sederhana dan mudah dikelola. Informasi tentang waktu kerja ditransfer ke Payroll untuk menghitung gaji kotor karyawan. Ada berbagai pilihan untuk merekam kerja kali: manual memasukkan
49
data waktu online, menggunakan terminal pencatatan waktu, atau karyawan yang menggunakan aplikasi self-service. Kata Kunci: ERP, Manajemen, perubahan, administrasi,self- service.