10
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer
2.1.1 Definisi jaringan komputer
Wahidin (2007, hal: 1) menyatakan bahwa secara sederhana jaringan komputer dapat diartikan sebagai sekumpulan beberapa komputer dan peralatan lain yang saling terhubung menggunakan aturan-aturan tertentu. Hubungan ini dapat terjadi menggunakan media fisik berupa kabel, gelombang radio, infra merah, bahkan satelit. Setiap peralatan yang tersambung kejaringan disebut node.
2.1.2 Tipe jaringan komputer
Dalam jaringan komputer, terdapat tiga peranan yang dapat dijalankan oleh komputerkomputer di dalam LAN (Local Area Network). Peranan pertama dapat menjadi client, yaitu hanya sebagai pengguna tetapi tidak menyediakan sumber daya jaringan untuk di-share atau dibagi pakai oleh anggota lain dalam jaringan. Peran kedua dapat
Universitas Sumatera Utara
12
menjadi peer, yaitu menjadi client yang menggunakan sekaligus menyediakan sumber daya jaringan yang disebut sebagai peer-to-peer. Peran yang ketiga adalah menjadi server yang menyediakan sumber daya jaringan. Berdasarkan tiga peranan diatas selanjutnya jaringan komputer terbagi atas tiga model, yaitu:
1. Jaringan model client-server. Didefenisikan dengan kehadiran server didalam suatu jaringan yang menyediakan mekanisme pengamanan dan pengelolaan jaringan tersebut. Jaringan ini terdiri dari banyak client dan satu atau lebih server. Client yang biasa disebut dengan front-end, meminta layanan seperti penyimpanan dan pencetakan data ke printer dalam jaringan, sedangkan server yang disebut sebagai komputer back-end menyampaikan permintaan tersebut ke tujuan yang tepat.
2. Jaringan peer-to-peer. Secara sederhana jaringan ini dideskripsikan bahwa setiap komputer dalam jaringan peer-to-peer berfungsi sebagai client dan sekaligus sebagai server.
3. Jaringan hybird. Jaringan hybird adalah jaringan komputer yang memiliki semua yang terdapat pada dua tipe jaringan diatas. Ini berarti bahwa pengguna jaringan hybird ini dapat mengakses sumber daya yang di-share atau dibagi pakai oleh jaringan peer-to-peer, sedangkan pada waktu yang bersamaa juga dapat memanfaatkan sumber daya yang disediakan oleh server.
Universitas Sumatera Utara
13
2.1.3 Jaringan komputer berdasarkan skala
Jaringan komputer bisa diklasifikasikan berdasarkan skala. Terdapat 3 klasifikasi jaringan komputer menurut skala, yaitu:
1. LAN (Local Area Network). Menghubungkan komputer-komputer pribadi dalam kantor/perpusahaan, sekolah atau kampus dengan jarak yang terbatas.
2. MAN (Metropolitan Area Network). Merupakan versi LAN dengan ukuran yang lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat juga dikatakan gabungan dari bebrapa LAN dan biasa digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan yang terdapat dalam sebuah kota.
3. WAN (Wide Area Network). Mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup negara.
2.1.4 Topologi jaringan komputer
Topologi jaringan komputer adalah bagaimana cara menghubungkan node yang satu dengan node lainnya sehingga membentuk jaringan. Dalam suatu jaringan komputer, jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi kecepatan komunikasi, untuk itu perlu dicermati kelebihan dan kekurangan dari masing-masing topologi berdasarkan karakteristiknya. Secara umum ada 4 (empat) topologi yang digunakan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
14
1. Topologi Bus. Karakteristik topologi Bus adalah sebagai berikut:
a. Node-node dihubungkan secara serial sepanjang kabel, dan pada kedua ujung kabel ditutup dengan terminator.
b. Sangat sederhana dalam pemasangan dan layout.
c. Sangat ekonomis dalam biaya.
d. Paket-paket data yang lewat bersimpangan pada suatu kabel sehingga besar kemungkinan terjadi tabrakan data (collision).
e. Tidak diperlukan Hub/Switch, yang banyak diperlukan adalah T-Connector pada setiap ethernet card.
f. Problem yang sering terjadi adalah jika salah satu node mengalami gangguan, maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan, sehingga seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
Kelebihan topologi Bus adalah:
a. Topologi yang sederhana. b. Kabel yang digunakan sedikit untuk menghubungkan node-node. c. Biayanya lebih murah dibandingkan dengan topologi yang lain.
Universitas Sumatera Utara
15
d. Cukup mudah apabila ingin mengembangkan jaringan.
Kelemahan topologi Bus adalah:
a. Traffic yang padat akan sangat memperlambat jaringan.
b. Setiap
connector
yang
digunakan
sebagai
penghubung
akan
melemahkan sinyal elektrik yang dikirimkan, dan kebanyakan akan menghalangi sinyal untuk dapat diterima dengan benar.
c. Sangat sulit untuk melakukan troubleshoot.
d. Lebih lambat dibandingkan dengan topologi yang lain.
2. Topologi Start. Karakteristik topologi Star adalah sebagai berikut:
a. Setiap
node
berkomunikasi
langsung
dengan
konsentrator
(Hub/Switch).
b. Sangat mudah dikembangkan.
c. Jika salah satu ethernet card rusak, atau salah satu kabel pada terminal putus, maka keseluruhhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi atau tidak terjadi down pada jaringan keseluruhan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
16
d. Tipe kabel yang digunakan biasanya jenis UTP.
Kelebihan topologi Star:
a. Cukup mudah untuk mengubah dan menambah komputer ke dalam jaringan yang menggunakan topologi Star tanpa mengganggu aktvitas jaringan yang sedang berjalan.
b.
Apabila satu komputer yang mengalami kerusakan dalam jaringan, maka komputer tersebut tidak akan mengganggu keseluruhan jaringan.
c. Kecil kemungkinan terjadinya tabrakan data, karena paket langsung ditujukan kepada penerima.
Kelemahan topologi Start adalah:
a. Memiliki satu titik kesalahan, terletak pada konsentrator. Jika konsentrator pusat mengalami kegagalan, maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi.
b. Membutuhkan lebih banyak kabel karena semua kabel jaringan harus ditarik ke satu central point, jadi membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi jaringan yang lain.
Universitas Sumatera Utara
17
c. Jumlah terminal terbatas, tergantung dari port yang ada pada konsentrator.
d. Lalulintas data yang padat dapat menyebabkan jaringan bekerja lebih lambat.
3. Topologi Ring. Karakteristik topologi Ring adalah sebagai berikut:
a. Node-node dihubungkan secara serial di sepanjang kabel, dengan bentuk jaringan seperti lingkaran.
b. Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi Bus.
c. Paket-paket data dapat mengalir dalam satu arah (kekiri atau kekanan) sehingga collision dapat dihindarkan.
d. Problem yang dihadapi sama dengan topologi Bus, yaitu jika salah satu node rusak maka seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
e. Tipe kabel yang digunakan biasanya kabel UTP atau Patch Cable (IBM tipe 6).
Universitas Sumatera Utara
18
Kelebihan topologi Ring adalah:
a. Data mengalir dalam satu arah sehingga terjadinya collision dapat dihindarkan. b. Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri atau kanan dari server. c. Dapat melayani aliran lalu lintas data yang padat, karena data dapat bergerak kekiri atau kekanan. d. Waktu untuk mengakses data lebih optimal.
Kelemahan topologi Ring adalah:
a. Apabila ada satu komputer dalam ring yang gagal berfungsi, maka akan mempengaruhi keseluruhan jaringan. b. Menambah atau mengurangi komputer akan mengacaukan jaringan yang sedang berjalan. c. Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang.
4. Topologi Mesh. Karakteristik topologi Mesh adalah sebagai berikut:
a. Topologi Mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara node-node yang ada. b. Susunannya pada setiap node yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama lain.
Universitas Sumatera Utara
19
c. Jika jumlah node yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan sangat sulit sekali untuk dikendalikan.
Kelebihan topologi Mesh:
a. Keuntungan utama dari penggunaan topologi Mesh adalah fault tolerance. b. Terjaminnya
kapasitas
channel
komunikasi,
karena
memiliki
hubungan yang berlebih. c. Relatif lebih mudah untuk dilakukan troubleshoot.
Kelemahan topologi Mesh:
a. Sulitnya pada saat melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi ulang saat jumlah komputer dan peralatan-peralatan yang terhubung semakin meningkat jumlahnya.
b. Biaya yang besar untuk memelihara jaringan.
2.1.5 Peralatan jaringan yang umum digunakan
Dalam membangun sebuah jaringan komputer, juga dibutuhkan perangkat keras khusus berhubungan dengan jaringan yang akan dibangun. Berikut adalah beberapa
Universitas Sumatera Utara
20
peralatan jaringan yang umum digunakan untuk jaringan berbasis kabel maupun nirkabel.
1. Ethernet card, merupakan perangkat keras yang sangat dibutuhkan agar komputer bisa melakukan komunikasi ke perangkat lain. Istilah ethernet card juga diartikan sama dengan kartu LAN atau NIC (Network Interface Card).
Gambar 2.1 Contoh Gambar Ethernet Card/NIC
2. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair), merupakan salah satu media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan antara komputer/peralatan jaringan satu dengan komputer/peralatan jaringan lain dengan menggunakan port RJ45-Male.
Gambar 2.2 Contoh Gambar Kabel UTP
Universitas Sumatera Utara
21
3. Switch dan Hub. Fungsi dari Swicth dan Hub yaitu mensentralisasikan koneksi jaringan antar node dalam satu jaringan. Switch memiliki perbedaan dengan Hub, dimana perbedaannya adalah Hub mengirim paket dengan cara melakukan broadcast atau mengirimkan paket ke semua node yang terkoneksi, node yang bukan menjadi tujuan paket tidak akan menerima paket tersebut sementara node yang menjadi tujuan paket akan menerima paket yang dikirim. Sedangkan Switch melakukan pengiriman paket dengan cara mengirimkannya langsung ke node tujuan, jadi menggunakan switch bisa lebih menghemat bandwidth.
Gambar 2.3 Contoh Gambar Switch
4. Router. Merupakan salah satu peralatan jaringan yang digunakan untuk melewatkan paket dari satu jaringan ke jaringan yang lain yang bisa memiliki banyak jalur diantara kedua jaringan tersebut. Secara fisik Router dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Router yang dibuat oleh pabrik dan Router yang dirancang sendiri menggunakan PC (Personal Computer). Syarat utama agar PC bisa dijadikan router adalah harus memiliki ethernet card lebih dari satu atau minimal memiliki dua buah ethernet card. Ethernet card pertama
Universitas Sumatera Utara
22
digunakan untuk menerima paket, sedangkan ethernet card kedua digunakan untuk melewatkan paket yang masuk ke tujuannya.
Gambar 2.4 Contoh Gambar Router
5. Modem. Modem digunakan sebagai alat yang mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital sehingga sinyal bisa diterjemahkan oleh komputer. Dengan menggunakan modem, maka LAN bisa melakukan komunikasi ke internet.
Gambar 2.5 Contoh Gambar Modem
6. Access Point (AP). AP merupakan salah satu perankgat yang dapat mendukung akses jaringan tanpa kabel atau Wireless. Wireless Device jenis AP menggunakan gelombang radio sebagai media transmisinya, fungsi utama dari AP adalah sebagai pusat koneksi. AP dapat dikatakan memiliki fungsi yang sama dengan Switch pada jaringan menggunakan kabel. AP menyediakan perangkat berupa radio penerima yang mampu menerima gelombang dari AP lain atau media wireless lain, seperti USB wireless. Selain itu, AP juga
Universitas Sumatera Utara
23
menyimpan perangkat lunak yang mampu berkomunikasi dan melakukan enskripsi data.
Gambar 2.6 Contoh Gambar Access Point
2.2 Protokol TCP/IP
2.2.1 Mengenal TCP/IP
Komunikasi antara dua atau lebih peralatan jaringan memerlukan jaminan kompabilitas. Standar komunikasi data dikenal dengan istilah protokol komunikasi data. TCP/IP adalah suatu solusi dari masalah kompabilitas dalam komunikasi data. Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) merupakan sekumpulan protokol komunikasi data yang bersifat universal dan digunakan untuk menyediakan konektivitas antar dua atau lebih perangkat komunikasi jaringan komputer. (Koeswoyo, 2007).
Universitas Sumatera Utara
24
2.2.2 Protokol-protokol TCP/IP
Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui ada beberapa model pengelompokan protokol dalam TCP/IP berbentuk lapisan (layer), antara lain model OSI 7 layer, TCP/IP dengan 5 layer, dan TCP/IP dengan 4 layer. Model jaringan TCP/IP yang terdiri atas 4 layer adalah Aplication, Transport, Internet, dan Network, seperti pada gambar berikut:
Gambar 2.7 Empat Lapisan Layer TCP/IP
Setiap lapisan dalam model jaringan TCP/IP memiliki fungsi dan tugas yang berbeda. Setiap lapisan dapat terdiri atas berbagai jenis protokol komunikasi. Salah satu protokol dalam model jaringan TCP/IP 4 lapisan yang juga merupakan salah satu komponen dari istilah TCP/IP yaitu IP (Internet Protocol). Protokol ini berada pada lapisan Internet (lapisan 3) dan bertanggung jawab untuk menjamin bahwa data yang ditransfer tidak mengalami kerusakan saat tiba ditujuan.
Universitas Sumatera Utara
25
Komponen lainnya dalam TCP/IP adalah TCP (Transmission Control Protocol) yaitu protokol yang berada pada lapisan Transport (lapisan 2). TCP bertanggung jawab dalam proses penyampaian datagram yang berasal dari servis-servis yang berada pada lapisan diatasnya kepada lapisan IP, dan menyediakan komunikasi yang berorientasi pada koneksi (connection-oriented) dan lebih bisa dipercaya. Oleh karena itu TCP lebih banyak digunakan sebagai servis pada layer diatasnya. (Koeswoyo, 2007).
2.3 IP Address
IP (Internet Protocol) Address atau alamat IP adalah alamat numerik yang ditetapkan untuk sebuah komputer yang berpartisipasi dalam jaringan komputer yang memanfaatkan Internet Protocol untuk komunikasi antara node-nya. Walaupun alamat IP disimpan sebagai angka biner, mereka biasanya ditampilkan dalam bentuk desimal (IPv4) atau heksadesimal (IPv6) agar memudahkan manusia menggunakannya, seperti 208.77.188.166 (untuk IPv4), dan 2001: db8: 0:1234:0:567:1:1 (untuk IPv6).
Perancang awal dari TCP/IP menetapkan sebuah alamat IP sebagai nomor
32-
bit, yang kini bernama Internet Protocol Version 4 (IPv4) dan masih digunakan sampai hari ini. Namun, karena pertumbuhan yang besar dari internet dan penipisan yang terjadi pada alamat IPv4, dikembangkan sistem baru yaitu IPv6, menggunakan 128 bit untuk alamat yang dikembangkan pada tahun 1995.
Universitas Sumatera Utara
26
Pada tugas akhir ini penulis akan banyak membahas alamat IP versi 4 (IPv4) karena dalam tugas akhir ini penulis hanya menggunakan alamat IP versi 4 dikarenakan masih ada sistem operasi yang penulis gunakan yang tidak mendukung alamat IP versi 6.
2.3.1 Mengenal IP Address versi 4
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa alamat IP versi 4 menggunakan 32 bit bilangan biner, dimana 32 bit tadi terbagi menjadi 4 bagian yang dipisahkan dengan titik (dot), dan masing-masing dari 4 bagian tadi terdiri dari 8 bit bilangan biner (oktat).
xxxxxxxx . xxxxxxxx . xxxxxxxx . xxxxxxxx Oktat I
Oktat II
Oktat III
Oktat IV
Gambar 2.8 Gambar Ilustrasi Pembagian Oktat Alamat IP
Huruf x diatas dapat diganti dengan angka 0 atau 1, misalnya saja 11000000.10101000.00001010.00000001. Setiap oktat pada alamat IP sebenarnya tersusun dari sekelompok bilangan 128, 64, 32, 16, 8, 4, 2, dan 1 atau dapat dirumuskan seperti pada tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
27
Tabel 2.1 Nilai Biner Dalam Oktat Alamat IP Biner
1
1
1
1
1
1
1
1 255
Desimal
128
64
32
16
8
4
2
1
Berdasarkan tabel diatas, dapatlah diubah bit bilangan biner sebuah alamat IP 11000000.10101000.0000101010.00000001
kedalam
bentuk
desimal
untuk
memudahkan pembaca dan penulis yaitu,
11000000.10101000.0000101010.00000001 192
.
168
.
10
.
1
Gambar 2.9 Ilustrasi Pengubahan Biner ke Desimal
2.3.1.1 Pengelompokan kelas alamat IP
Nilai maksimum dari setiap oktat adalah 255, artinya bila dihitung jumlah alamat IP yang seharusnya adalah 255 x 255 x 255 x 255 = 4.228.250.625, maka untuk mempermudah penggunaannya, alamat IP dikelompokkan dalam beberapa kelas yaitu kelas A, B, C, D, dan E, namun yang umum digunakan adalah kelas A, B, dan C. berikut ini adalah tabel yang menjelaskan ringkasan pembagian alamat IP berdasarkan kelasnya.
Universitas Sumatera Utara
28
Tabel 2.2 Pengelompokan Kelas Alamat IP Kelas
Rentang Alamat IP
Fomat Penulisan
A
1 - 126
B
128 – 191
128.0.0.0 s/d 191.255.255.255
C
192 – 223
192.0.0.0 s/d 223.255.255.255
D
224 – 239
224.0.0.0 s/d 239.255.255.255
E
240 - 255
240.0.0.0 s/d 244.255.255.255
1.0.0.0 s/d 126.255.255.255
2.3.1.2 Network addres dan host address
Secara garis besar, sebenarnya oktat-oktat dalam alamat IP dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu Network addres dan Host addres. Network addres menunjukkan identitas atau alamat jaringan, sedangkan Host address mengacu pada nomor komputer atau peralatan lain yang terhubung ke jaringan. Bila boleh diibaratkan Network address seperti alamat komplek perumahan sedangkan Host address adalah nomor rumah yang ada di komplek tersebut.
Tabel 2.3 Tabel Network ID dan Host ID Oktat Kelas 1
2
3
4
A
N
H
H
H
B
N
N
H
H
C
N
N
N
H
Universitas Sumatera Utara
29
2.3.1.3 Private IP address
Alamat IP Private adalah alamat IP yang hanya digunakan untuk kalangan sendiri dan tidak berlaku pada saat terhubung ke internet. Alamat IP Private tersebut yaitu:
Tabel 2.4 Tabel Rentang Alamat IP Private Kelas
Rentang
A
10.0.0.0 s/d 10.255.255.255
B
172.16.0.0 s/d 172.31.255.255
C
192.168.0.0 s/d 192.168.255.255
2.3.1.4 Broadcast Address
Apabila suatu paket dikirim dari satu komputer pengirim ke komputer tujuan, maka setiap paket yang akan dikirim selau mengandung header yang berisi informasi alamat IP dari komputer tujuan. Berdasarkan informasi ini, komputer tujuan akan memproses paket tersebut, sedangkan komputer lain yang berada dalam jaringan yang sama akan mengabaikannya.
Sekarang bagaimana jika suatu komputer akan mengirimkan paket ke seluruh anggota jaringan?. Sangat tidak efisien bila komputer tersebut menuliskan seluruh header alamat komputer tujuan satu persatu. Disinilah diperlukan satu alamat yang bertugas meneruskan informasi ke seluruh anggota jaringan. Alamat ini yang sering disebut sebagai alamat broadcast (broadcast address).
Universitas Sumatera Utara
30
2.3.1.5 Subnet Mask dan Subnetting
Subnet mask digunakan untuk mengetahui kelas mana yang dipakai pada suatu jaringan serta untuk menentukan apakah suatu alamat IP termasuk kedalam satu jaringan atau jaringan lain. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat dijelaskan bahwa, subnet mask biasanya digunakan oleh Router untuk menentukan bagian mana yang merupakan alamat jaringan (network address) dan bagian mana alamat komputer (host address). Subnet mask adalah suatu bilangan 32 bit sebagaimana alamat IP yang juga ditulis dalam notasi desimal bertitik. (Husni, 2004). Subnet mask default untuk setiap kelas diperlihatkan oleh tabel dibawah ini:
Tabel 2.5 Tabel Pembagian Subnet Mask Kelas
Subnet Mask
A
255.0.0.0
B
255.255.0.0
C
255.255.255.0
Wahidin (2007, hal: 47) menyatakan bahwa subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan network ID baru. Ilustrasi dari contoh subnetting adalah jika terdapat 150 siswa SMA memilih jurusan IPA, akan lebih baik bila dari seluruh total siswa tersebut dibagi menjadi 5 kelas sehingga masing-masing kelas terdiri dari 30 orang siswa daripada satu kelas besar tanpa ada pembagian.
Universitas Sumatera Utara
31
Pada umumnya, pembahasan tentang subnetting meliputi berapa jumlah subnet, jumlah host per subnet, rentang IP dan IP yang bisa dipakai. Berikut contoh kasus yang membahas tentang subnetting. Diketahui, alamat IP 192.168.10.1 dengan subnet mask default 255.255.255.0, diidentifikasi sebagai kelas C yang berarti alamat IP tersebut tanpa subnetting hanya memiliki satu network address dengan 254 buah alamat IP yang bisa terbentuk (192.168.10.1 s/d 192.168.10.254). Membagi network yang sudah ada kedalam beberapa sub network menggunakan teknik subnetting dengan cara mengganti beberapa bit Host ID yang ada pada subnet mask dengan angka 1.
Penyelesaian:
Sebelum subnetting Alamat IP
: 192.168.10.1
Subnet Mask dalam Biner
: 11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet Mask dalam Desimal : 255.255.255.0
Setelah subnetting Alamat IP
: 192.168.10.1
Subnet Mask dalam Biner
: 11111111.11111111.11111111.11000000
Subnet Mask dalam Desimal : 255.255.255.192
Untuk menentukan jumlah subnet yang baru tebentuk, digunakan rumus 2n-2, dengan n adalah jumlah bit 1 pada Host ID yang telah dimodifikasi (11000000). Berdasarkan contoh kasus diatas maka diperoleh 22 – 2 = 2. Jadi IP 192.168.10.1
Universitas Sumatera Utara
32
setelah dilakukan subnetting didapatkan 2 subnet baru. Untuk menentukan jumlah host per subnet, dapat menggunakan rumus 2h-2, dengan h adalah jumlah bit 0 pada Host ID yang telah dimodifikasi. Berdasarkan contoh kasus diatas maka diperoleh 26 – 2 = 62. Dengan demikian, 2 kelompok sub jaringan yang baru terbentuk, masingmasing dapat menampung 62 komputer dengan alamat IP yang berbeda.
Blok subnet diperoleh dengan cara mengurangi 256 (28) dengan angka belakang subnet mask yang telah dimodifikasi yaitu 192. sehingga 256 – 192 = 64. Kemudian dijumlahkan angka hasil pengurangan ini sampai sama dengan angka dibelakang subnet mask (192), didapat 64 + 64 = 128, 128 + 64 = 192. Jadi kelompok IP Address yang dapat diterapkan pada 2 sub jaringan baru tersebut adalah kelipatan 64:
192.168.10.64
s/d
192.168.10.127
192.168.10.128 s/d
192.168.10.191
Subnet ke 1 Subnet ke 2
Dari contoh 2 rentang IP Address pada masing-masing subnet diatas tidak semuanya dapat digunakan sebagai alamat IP sebuah host, selengkapnya:
Subnet ke 1: Alamat Network
: 192.168.10.64
Alamat Host Pertama
: 192.168.10.65
Alamat Host Terakhir
: 192.168.10.126
Alamat Broadcast
: 192.168.10.127
Subnet ke 2:
Universitas Sumatera Utara
33
Alamat Network
: 192.168.10.128
Alamat Host Pertama
: 192.168.10.129
Alamat Host Terakhir
: 192.168.10.190
Alamat Broadcast
: 192.168.10.191
2.4 Mengenal Linux
Linux adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe Unix. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapa saja.
Nama Linux berasal dari nama pembuatnya, yang diperkenalkan tahun 1991 oleh Linus Torvalds. Peralatan sistem dan pustakanya umumnya berasal dari sistem operasi GNU, yang diumumkan tahun 1983 oleh Richard Stallman. Kontribusi GNU adalah dasar dari munculnya nama alternatif GNU/Linux.
Linux telah lama dikenal untuk penggunaannya di server, dan didukung oleh perusahaan-perusahaan komputer ternama seperti Intel, Dell, Hewlett-Packard, IBM, Novell, Oracle Corporation, Red Hat, dan Sun Microsystems. Linux digunakan sebagai sistem operasi di berbagai macam jenis perangkat keras komputer, termasuk komputer desktop, superkomputer, dan sistem benam seperti pembaca buku elektronik, sistem permainan video (PlayStation 2, PlayStation 3 dan XBox), telepon
Universitas Sumatera Utara
34
genggam dan router. Para pengamat teknologi informatika beranggapan kesuksesan Linux dikarenakan Linux tidak bergantung kepada vendor (vendor independence), biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang tinggi dibandingkan versi UNIX tak bebas, serta faktor keamanan dan kestabilannya yang tinggi dibandingkan dengan sistem operasi lainnya seperti Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model pengembangan perangkat lunak sumber terbuka (opensource software).
2.4.1 Kelebihan Linux
1. Linux merupakan sistem operasi bebas dan terbuka. Jadi tidak ada lisensi untuk menggunakan sistem operasi ini.
2. Linux mudah digunakan. Dulu, Linux dikatakan merupakan sistem operasi yang sulit dan hanya dikhususkan untuk para hacker. Namun kini, pandangan ini salah besar. Linux mudah digunakan dan dapat dikatakan hampir semudah menggunakan sistem operasi lain seperti Windows.
3. Hampir semua aplikasi yang terdapat di Windows, telah terdapat alternatifnya di Linux. Pengguna dapat mengakses situs Open Source as Alternative (http://www.osalt.com/) untuk memperoleh informasi yang cukup berguna dan cukup lengkap tentang alternatif aplikasi Windows di Linux.
Universitas Sumatera Utara
35
4. Keamanan yang lebih unggul daripada sistem operasi lain, termasuk Windows. Dapat dikatakan, hampir semua pengguna Windows, komputer yang digunakan pasti pernah terkena virus, spyware, trojan, adware, dan sebagainya. Hal ini hampir tidak pernah terjadi pada Linux. Di mana Linux sejak awal dirancang multi-user, yang mana bila virus menjangkiti user tertentu, maka virus tersebut akan sangat sulit untuk menjangkiti dan menyebar ke user yang lain, lain halnya pada Windows. Sehingga bila dilihat dari sisi perawatan (maintenance) data maupun perangkat keras, Linux akan lebih efisien.
5. Linux adalah sistem operasi yang stabil. Komputer yang dijalankan di atas sistem operasi UNIX sangat dikenal stabil berjalan tanpa henti sehingga sangat cocok jika digunakan sebagai server dalam sebuah jaringan. Linux, yang merupakan varian dari UNIX, juga mewarisi kestabilan ini. Jarang ditemui, komputer yang tiba-tiba hang dan harus menekan tombol Ctrl + Alt + Del atau melakukan restart untuk mengakhiri kejadian tersebut. Sehingga, tidaklah mengherankan bila Linux mempunyai pangsa pasar server dunia yang cukup besar.
6. Linux mempunyai kompatibilitas ke belakang yang lebih baik (better backwardcompatibilty). Perangkat keras (hardware) yang telah berusia lama, masih sangat berguna dan dapat dijalankan dengan baik di atas Linux. Komputerkomputer yang lama tidak perlu dibuang dan masih dapat digunakan untuk keperluan tertentu dengan menanamkan Linux di dalamnya. Selain itu, tidak pernah ditemui dokumen-dokumen yang lebih baru tidak dapat dibaca pada
Universitas Sumatera Utara
36
Linux versi yang lebih lama. Pada Windows misalnya, pengguna seakan dituntut untuk terus mengikuti perkembangan perangkat keras. Sebagai contoh, pada saat dirilisnya Windows Vista. Beberapa dokumen yang dibuat dalam Windows Vista tidak dapat dibuka dalam Windows XP.
2.4.2 Kekurangan Linux
1. Banyak pengguna yang belum terbiasa dengan Linux dan masih “Windows minded”. Hal ini dapat diatasi dengan pelatihan-pelatihan atau edukasi kepada pengguna agar mulai terbiasa dengan Linux.
2. Dukungan perangkat keras dari vendor tertentu yang tidak terlalu baik pada Linux. Untuk mencari daftar perangkat keras yang didukung pada Linux, dapat dilihat di www.linux-drivers.org atau www.linuxhardware.org.
3. Proses instalasi perangkat lunak dan aplikasi yang tidak semudah di Windows. Instalasi software di Linux akan menjadi lebih mudah bila terkoneksi ke internet atau bila mempunyai CD/DVD repository. Bila tidak, maka harus mengunduh satu per satu package yang dibutuhkan beserta dependencies-nya.
4. Bagi administrator sistem yang belum terbiasa dengan Unix-like (seperti Linux), maka mau tidak mau harus mempelajari hal ini. Sehingga syarat untuk menjadi administrator adalah manusia yang suka belajar hal-hal baru dan terusmenerus belajar.
Universitas Sumatera Utara
37
2.5 Manajemen Bandwidth
Istilah manajemen bandwidth sering dipertukarkan dengan istilah traffic control, yang dapat didefinisikan sebagai pengalokasian yang tepat dari suatu bandwidth untuk mendukung kebutuhan atau keperluan aplikasi atau suatu layanan jaringan. Istilah bandwidth dapat didefinisikan sebagai kapasitas atau daya tampung suatu channel komunikasi (medium komunikasi) untuk dapat dilewati sejumlah paket informasi atau data dalam satuan waktu tertentu. Umumnya bandwidth dihitung dalam satuan bit, kbit atau bps (byte per second). Pengalokasian bandwidth yang tepat dapat menjadi salah satu metode dalam memberikan jaminan kualitas suatu layanan jaringan (Quality of Services).
Mengatur bandwidth untuk setiap user/komputer menjadi momok bagi banyak administrator terutama untuk menjaga agar penggunaan bandwidth dapat maksimal untuk keperluan yang baik dengan keterbatasan yang ada. Pada umumnya komputer yang menggunakan Linux digunakan sebagai gateway atau router sehingga memungkinkan untuk mengatur traffic data atau mengalokasikan bandwidth dari traffic data yang melewati komputer Linux tersebut untuk memberikan jaminan kualitas akses layanan (Quality of Services) bagi komputer-komputer dalam jaringan lokal.
Universitas Sumatera Utara