6
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1
Terminologi Judul 2.1.1 Pengertian Perancangan Interior •
Diambil dari pengertian Desain Interior adalah karya seni yang mengungkapkan dengan jelas dan tepat tata kehidupan manusia dari suatu masa melalui media ruang.
•
Proses menciptakan dan memecahkan suatu masalah bentuk dengan menambah, mengurangi, dan menggabungkan elemen-elemen interior. (Poerwadarminta, 2001, hal. 741)
•
Pengenalan suatu masalah dan berakhir dengan pemecahan masalah ruang dalam suatu bangunan yang berorientasi pada manusia, arsitektur dan meubel. (Suptandar, 1994, hal. 438)
2.1.2 Pengertian Area Keberangkatan •
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keberangkatan adalah hal yang berhubungan dengan kata berangkat yang berarti mulai berjalan (pergi, bepergian).
2.1.3 Pengertian Terminal •
Menurut undang-undang no 14 tahun 1992 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum yang merupakan satu wujud simpul jaringan transportasi.
•
Menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia no 41 tahun 1993, terminal adalah sarana transportasi untuk keperluan memuat dan menurunkan orang atau barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum yang merupakan satu simpul jaringan transportasi.
•
Menurut DISHUB kabupaten Bangkalan, 1997:7, terminal dapat diartikan sebagai suatu simpul tempat terjadinya putusan arus yang
7
merupakan prasarana angkutan, tempat kendaraan umum menaikkan dan menurunkan penumpang atau barang, tempat pemindahan penumpang atau barang baik intra maupun antar moda transportasi yang terjadi sebagai akibat adanya pergerakan manusia dan barang serta tuntutan efisiensi transportasi. 2.1.4 Pengertian Bandar Udara Bandar udara (disingkat: bandara) atau pelabuhan udara merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Menurut
Annex
14
dari
ICAO
(International
Civil
Aviation
Organization): Bandar udara adalah area tertentu di daratan atau perairan (termasuk bangunan, instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat. Sedangkan definisi bandar udara menurut PT (persero) Angkasa Pura adalah "lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat". 2.1.4 Pengertian Judul Proyek Perancangan Interior Terminal 3 Bandar Udara Soekarno-Hatta adalah proses merancang bagian dalam dari Terminal 3 Bandar Udara Soekarno-Hatta, sebagai tempat beraktivitas, menunggu, dan pemberhentian bagi penggunanya.
2.2
Tinjauan Umum 2.2.1 Terminal Bandar Udara a. Sejarah dan Perkembangan Transportasi Udara di Indonesia Transportasi udara memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan manusia akan mobilitas yang cepat, sehingga keberadaannya dituntut untuk menyediakan jasa transportasi yang efektif dan efisien. Dengan adanya sarana dan prasarana yang baik, maka transportasi udara
8
dapat menjadi salah satu terwujudnya pembangunan nasional yang merata. Kini sudah saatnya transportasi udara menjadi prioritas utama dalam upaya meningkatkan pelayanan prasarana transportasi. Faktor yang paling penting adalah pengadaan lapangan terbang/bandara yang memadai. Pemerintah juga perlu mengevaluasi potensi high cost economy prasarana transportasi udara. Pada masa awal perkembangan transportasi udara, bandara hanya berbentuk sebuah tanah lapang berumput yang dapat didarati pesawat dari arah manapun tergantung arah angin. Kemudian pada masa Perang Dunia I, bandara mulai dibangun secara permanen seiring dengan bertambahnya penggunaan pesawat terbang dan landas pacu. Setelah masa perang, bandara mulai dilengkapi dengan fasilitas komersial untuk melayani penumpang. Sekarang, bandara bukan hanya digunakan sebagai tempat untuk naik dan turun pesawat. Terdapat beberapa fasilitas-fasilitas tambahan seperti restoran, toko-toko, pusat kecantikan dan kebugaran dan butik-butik ternama. Kegunaan bandara selain sebagai terminal lalu lintas penumpang, dapat juga dipakai sebagai lalu lintas barang. Karena itu, sejumlah bandara yang berstatus bandara internasional menempatkan petugas bea dan cukai. 1. Pengertian Terminal Bandar Udara Suatu terminal bandar udara merupakan sebuah bangunan di bandar udara dimana penumpang dapat berpindah antara transportasi darat dan fasilitas yang membolehkan mereka menaiki dan meninggalkan pesawat. 2. Fungsi Terminal Bandar Udara Secara umum terminal udara memiliki fungsi utama sebagai berikut: •
Tempat perubahan moda
•
Tempat pemrosesan penumpang atau barang
9
•
Tempat perubahan tipe pergerakan
•
Sebagai pemisah antara sisi udara dan sisi darat
3. Jenis-jenis Terminal Bandar Udara Berdasarkan
Juknis
LLAJ
(1995),
Terminal
dibedakan
berdasarkan jenis angkutan, menjadi: •
Terminal Penumpang, adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan menaikkan dan menurunkan penumpang, perpindahan intra dan/atau antar moda transportasi serta pengaturan kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum.
•
Terminal Barang, adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan membongkar dan memuat barang serta perpindahan intra dan/atau antar moda transportasi.
4. Fasilitas Terminal Bandar Udara Secara umum, fasilitas yang harus ada di terminal pada sebuah bandar udara terdiri dari : •
Fasilitas pemrosesan penumpang atau barang, seperti fasilitas untuk check-in, tempat pelayanan fiskal, fasilitas untuk klaim bagasi, fasilitas pembelian tiket, dll.
•
Area tunggu yang meliputi kamar mandi, telepon umum, layanan P3K, kantor pos, informasi, dan fasilitas-fasilitas komersial.
•
Fasilitas untuk pergerakan di dalam terminal, seperti eskalator.
•
Fasilitas penerbangan dan aktivitas pendukungnya yang meliputi kantor penerbangan, fasilitas trolley, kantor manajer penerbangan, kantor staff keamanan, kantor pemerintah, dll.
5. Persyaratan Bandar Udara Menurut Moh. Arsyad Bahar, perancangan bandara terdapat persyaratan dan pertimbangan, seperti halnya berikut ini: 1. Sistem Terminal Penumpang
10
Daerah terminal adalah daerah pertemuan antara lapangan udara (air field) dan bagian bandara lainnya. Daerah ini meliputi fasilitas –fasilitas untuk pemrosesan penumpang dan bagasi, penanganan barang angkutan (cargo) dan kegiatan-kegiatan administrasi, operasi dan pemeliharaan bandara. Pemrosesan bagasi, penanganan barang angkutan dan kebutuhan-kebutuhan apron juga dibahas dalam sistem terminal. Sistem terminal penumpang merupakan penghubung utama antara jalan masuk darat dengan pesawat udara. Sistem ini bertujuan untuk memberikan daerah pertemuan antara penumpang dan cara jalan masuk bandara, guna memproses penumpang yang memulai atau menyelesaikan perjalanan udara dan untuk mengangkut bagasi dan penumpang ke dan dari pesawat. Bagian-bagian sistem terminal terdiri dari tiga bagian utama, sebagai berikut : •
Jalur Masuk (access interface) Daerah pertemuan dengan jalan masuk yaitu tempat dimana penumpang berpindah dari jalan masuk pada bagian pemrosesan penumpang, sirkulasi, parkir, dan naik turunnya penumpang diperalatan adalah merupakan kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam bagian ini. Fasilitas-fasilitas yang ada sebagai berikut: - Pelataran depan bagi penumpang yang akan naik dan turun dari kendaraan, tersedia posisi bongkar muat bagi kendaraan untuk menuju atau meninggalkan gedung terminal - Jalan menuju pelataran terminal, pelataran parkir dan jaringan jalan umum dan jalan bebas hambatan - Fasilitas parkir mobil yang menyediakan parkir untuk jangka pendek dan jangka panjang bagi penumpang dan pengunjung serta fasilitas penyewaan mobil, angkutan
11
umum dan taksi - Jalan bagi kendaraan pemadam kebakaran yang menuju ke berbagai fasilitas dalam terminal serta ke bagianbagian di bandara lainnya seperti tempat penyimpanan barang, kantor pos, tempat pengangkutan bahan bakar, dan lainnya - Fasilitas penyeberang jalan bagi pejalan kaki, termasuk juga terowongan, jembatan, dan peralatan otomatis yang memberikan jalan masuk antara fasilitas parkir dan gedung terminal •
Sistem Pemrosesan Adalah bagian di mana penumpang bersiap untuk memulai atau mengakhiri suatu perjalanan udara. Kegiatan-kegiatan utama dalam bagian ini adalah penjualan tiket, check-in bagasi, pengambilan bagasi, pemesanan tempat duduk, pelayanan pengawasan federal dan keamanan. Fasilitas-fasilitas yang ada dalam sistem ini adalah: - Tempat pelayanan tiket (ticket counter) dan kantor untuk penjualan tiket dan check-in bagasi. Pengunjung juga bisa mendapatkan informasi penerbangan serta pegawai dan fasilitas administratif. - Ruang pelayanan terminal, terdiri dari daerah umum dan bukan untuk umum seperti konsesi, fasilitas-fasilitas untuk penumpang dan pengunjung, ruangan untuk menyiapkan makanan, tempat perbaikan truk, dan lainnya - Lobi untuk sirkulasi penumpang dan ruang-ruang untuk tamu - Daerah sirkulasi umum untuk sirkulasi bagi pengunjung, seperti tangga, eskalator, lift dan koridor
12
- Ruang untuk bagasi. Ruang ini tidak boleh dimasuki umum, untuk memproses bagasi yang akan dimasukan ke pesawat (outbound baggage space) dan atau dipindahkan dari satu pesawat ke pesawat lain. - Ruangan bagasi yang digunakan untuk memproses bagasi dari penerbangan yang sama ataupun berbeda (intraline and interline baggage space) - Ruangan bagasi yang digunakan untuk menerima bagasi dari pesawat yang tiba dan untuk menyerahkan bagasi kepada penumpang (inbound baggage space) - Daerah pelayanan dan administrasi bandara yang digunakan untuk operasi, manajemen, dan fasilitas pemeliharaan bandar udara - Fasilitas pelayanan pengawasan federal yaitu daerah untuk memproses penumpang yang tiba pada penerbangan internasional dan dapat digabungkan sebagai bagian dari elemen penghubung. •
Pertemuan dengan Pesawat (Flight Interface) Pertemuan dengan pesawat di mana penumpang berpindah dari bagian pemrosesan ke dalam pesawat. Kegiatan yang terjadi dalam bagian ini meliputi pemindahan muatan ke dan dari pesawat serta naik turunnya penumpang dan barang ke dan dari pesawat. Fasilitas yang mencakup proses ini sebagai berikut : - Ruangan terbuka (concourse), digunakan oleh penumpang yang menunggu keberangkatan untuk sirkulai menuju ruang keberangkatan - Ruang tunggu keberangkatan yang digunakan untuk menunggu keberangkatan - Peralatan keberangkatan penumpang yang digunakan
13
untuk naik dan turun dari pesawat dari dan ke ruang tunggu keberangkatan - Ruang operasi perusahaan penerbangan yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan keberangkatan dan kedatangan pesawat - Fasilitas keamanan yang digunakan untuk memeriksa penumpang dan bagasi serta memeriksa jalan untuk umum yang menuju daerah keberangkatan penumpang - Daerah pelayanan terminal, memberikan fasilitas umum dan daerah bukan umum yang digunakan untuk operasi, seperti gedung dan utilitas. 6. Kategori Areal Pada terminal bandar udara terdapat pengelompokkan berdasarkan kategori dan jenis pekerjaan atau kegiatan di dalamnya seperti pada tabel berikut: No.
Lokasi
Kategori Areal
Tipe Areal (Ruang)
1.
Terminal
Tipe A
1.
Lobi
Fasilitas Penanganan
2.
Ruang Tunggu
Penumpang
3.
Tempat mondarmandir
4.
Toilet
5.
Areal meja pelayanan
6.
Fasilitas pengambilan bagasi
7.
Tempat perbaikan dan penyimpanan
2.
Terminal
Tipe B Ruang operasi perusahaan penerbangan atau
1. Kantor pelayanan pelanggan 2. Kantor pengawas agen, lapor keluar dan ruang
14
penyewa belum selesai seluruhnya
tunggu agen 3. Toilet 4. Ruang VIP 5. Ruang Lost and Found
3.
Terminal
Tipe C
1. Kantor
atau
Tempat operasi
2. Bengkel ban (termasuk
penghubung perusahaan
peralatannya)
penerbangan, tingkat
3. Gudang
lebih rendah belum
4. Ruang makan
selesai
5. Lemari 6. Toilet 7. Ruang perencanaan dan perencanaan muatan
4.
Penghubung Tipe D Penanganan
1. Koridor 2. Toilet
penumpang Tabel 2.1 Penggolongan Kategori Areal Sumber : Horonjeff, 1993:257
7. Konsep Terminal Penumpang Dalam tahap pemrosesan ini, penentuan blok-blok ruangan dalam penyusunan ruangan diterapkan dalam suatu cara umum terhadap kompleks terminal. Terdapat beberapa cara mengatur fasilitas terminal secara fisik, dan juga dimana tempat berbagai kegiatan pemrosesan penumpang dilaksanakan. Pemrosesan penumpang yang terpusat berarti seluruh fasilitas dari sistem terdapat dalam satu gedung dan digunakan untuk memroses semua penumpang yang menggunakan gedung itu. Fasilitas terpusat lebih ekonomis karena banyak fasilitas bersama dapat digunakan untuk melayani sejumlah ruangan mendekati posisi pesawat. Sebaliknya pemrosesan yang terpencar (desentralisasi) artinya
15
fasilitas penumpang diatur dalam unit-unit modular yang lebih kecil dan pemrosesan diulangi dalam satu gedung atau lebih. Setiap unit diatur tata letaknya mengelilingi satu atau lebih posisi pintu ke pesawat (gate) dan melayani penumpang yang menggunakan pintu gerbang (gate) tersebut. -
Konsep-Konsep Distribusi Horisontal Pola hubungan antar ruang ini dapat menjadi konsep terminal bandar udara, yang dapat dirincikan menjadi 4 konsep bentuk tata letak yang bisa dipergunakan dalam perencanaan terminal bandara, baik yang berdiri sendiri maupun kombinasi 1. Pola Melingkar Pesawat diparkir dalam satu kelompok melingkar pada suatu pusat bangunan yang dihubungkan ke terminal utama melalui satu koridor (tertutup atau terbuka), di atas manapun di bawah permukaan tanah. Struktur melingkar ini dapat menggunakan berbagai bentuk geometris.
Gambar 2.1 Pola parkir melingkar Sumber : Neufert, 1973:34
2. Pola Jembatan Dermaga Pesawat diparkir berjajar pada kedua sisi dermaga. Selasar untuk penumpang digabungkan ke terminal utama. (pada kedua konsep ini pemeriksaan karcis penumpang, bongkar muat bagasi biasanya diatur di pusat terminal utama, walaupun dimungkinkan bentuk lainnya
16
ataupun variasinya)
Gambar 2.2 Pola parkir jembatan Sumber : Neufert (1973:34)
3. Pola Linear Pesawat diparkir dalam satu garis pada bangunan dimana koridor penumpang menghubungkan setiap elemen fungsional terminal. Pada masa lalu, pesawat diparkir pada satu garis lurus di landasan parkir dan fungsi lainnya dipusatkan pada terminal kecil saja. 10-15 tahun belakangan ini, konsep tersebut dikembangkan untuk melayani fungsi udara milik pribadi. Dalam keadaan ini, fungsi terminal menjadi desentralisasi (terpisah)
Gambar 2.3 Pola parkir sejajar Sumber : Neufert 1973:34
4. Pola Menerus Berjajar Posisi pesawat ditempatkan agak jauh dari terminal, penumpang diangkut dengan kendaraan khusus dari
17
terminal
ke
pesawat
dan
sebaliknya,
pengaturan
penumpang dipusatkan di terminal utama.
Gambar 2.4 Pola parkir menerus sejajar Sumber : Neufert 1973:34
-
Konsep-Konsep Distribusi Vertikal
Gambar 2.5 Konsep-Konsep Distribusi Vertikal a) satu tingkat, b) Kegiatan hanya ada di tingkat kedua, c) sistem dua tingkat Sumber : Horonjeff, 1993:41
18
Gambar 2.6 Gambar Potongan a) satu lantai, b) dua lantai Sumber : Neufert, 1973:37
2.3.1 Data Survey Terminal 1B Bandar Udara Soekarno-Hatta a. Sejarah Perkembangan Terminal 1B Pada mulanya Bandara Internasional berlokasi di Kemayoran dan Halim Perdana Kusuma (Bandara Udara Kemayoran sudah tidak ada). Dikarenakan oleh pertimbangan lalu lintas yang semakin padat ditambah keperluan penerbangan militer dan charter, maka bandara udara kemayoran yang berdekatan dengan bandara Halim pun ditutup dengan alasan ketertiban dan keamanan. Rencana untuk merelokasi letak bandara baru dimulai pada awal tahun 1970-an dengan menetapkan 8 lokasi baru yang akan dipertimbangkan menjadi bandara udara baru, yakni Jonggol, Curug, Tangerang Selatan, Tangerang Utara, Babakan, Kemayoran, Halim dan Malaka. Dari hasil perundingan yang dilakukan oleh USAID, akhirnya pilihan ditetapkan di Tangerang Utara sebagai lokasi utama dan Jonggol sebagai bandara alternatif. Pembangunan terminal ini selesai pada tahun 1985. b. Maskapai Yang Beroperasi Terminal 1B melayani rute domestik dari maskapai Kartika Airlines, Sriwijaya Air, Express Air, dan Lion Air (khusus tujuan
19
Sumatera).
Sub-terminal
ini
dapat
melayani
hingga
3juta
penumpang per tahunnya. c. Lokasi
Gambar 2.7 Lokasi Terminal 3 Bandar Udara Soekarno-Hatta Sumber : www.ifly.com
Letaknya berada di sisi selatan bandara, berlawanan dengan Terminal 2. Kompleks Soekarno-Hatta International Airport sendiri terletak di daerah Cengkareng, 20km dari kota Tangerang, Banten. Bandara ini dapat diakses dari Jalan Tol Profesor Sedyatmo, atau dari Jalan Selapajang Baru.
20
d. Struktur Organisasi Ruang
Gambar 2.8 Denah Terminal 1B Sumber : Dokumentasi penulis
e. Fasilitas Terminal 1B Terminal 1B memiliki 25 gerai check-in, 5 pengklaiman bagasi dan 7 gerbang. Terdapat fasilitas ruang pendukung yaitu: • Lounge • Toko buku • Resto & café • Ruang karantina hewan dan tumbuhan • Toilet • Musholla • Ruang menyusui • Smoking area • Meja pelayanan untuk asuransi penerbangan dan persewaan mobil • Kantor PT. (Persero) Angkasa Pura
21
Foto 2.9 Area Keberangkatan Terminal 1B Sumber : Dokumentasi penulis
Foto 2.10 Area Lounge di Terminal 1B Sumber : Dokumentasi penulis
2.3.2 Data Survey Terminal 3 Bandar Udara Soekarno-Hatta a. Sejarah Perkembangan Terminal 3 Tahap pertama dari terminal 3, yang terdiri dari yang pertama dari dua tahap pengembangan yang direncanakan, dibuka pada tanggal 15 April 2009. Terminal 3 ini berada di sebelah timur Terminal 2. Saat ini, Terminal 3 menjadi pangkalan bagi Air Asia Group. Dengan kapasitas 4 juta penumpang per tahun, Terminal 3 sekarang memiliki
22
30 gerai check-in, 6 pengklaiman bagasi dan 3 gerbang. Pengembangan Terminal 3 akan dirancang berbentuk 'U' dengan kapasitas total 25 juta penumpang per tahun. b. Maskapai Yang Beroperasi Saat ini maskapai yang beroperasi di Terminal 3 adalah AirAsia Indonesia, Mandala Airlines, dan Lion Air (khusus rute Denpasar). Terminal 3 juga merupakan terminal Haji. Saat ini Terminal 3 dapat menampung 4 juta penumpang per tahun. c. Lokasi
Gambar 2.11 Lokasi Terminal 3 Bandar Udara Soekarno-Hatta Sumber : www.ifly.com
Lokasinya berdekatan dengan Terminal 1 dan 2 di kompleks Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng. Terminal ini dapat diakses juga dengan shuttle bus antar terminal di kompleks Bandar Udara Soekarno-Hatta. Terminal ini mengadopsi desain yang berbeda dari terminal 1 dan 2, yaitu dengan menggunakan konsep eco-friendly dan modern. Untuk menciptakan bandara yang ramah terhadap lingkungan, PT Angkasa Pura II berupaya mencegah dan mengurangi dampak negatif dari semua kegiatan operasional di bandara dengan prinsip daur ulang yaitu reduce, reuse, dan recycle. Karena itulah, pembangunan dan pengelolaan Terminal 3 menganut konsep Eco Airport.
23
d. Struktur Organisasi Ruang
Gambar 2.12 Denah Terminal 4 Sumber : Terminal 3 SHIA
e. Fasilitas Terminal 3 Untuk fasilitas ruang utama, Terminal 3 memiliki 30 gerai checkin, 6 pengklaiman bagasi dan 3 gerbang. Sementara fasilitas ruang pendukungnya antara lain : •
Lounge
•
Smoking Area
•
Berbagai macam resto dan café
•
Toilet
•
Ruang menyusui
•
Musholla
•
Meeting point
•
Bagian informasi
24
•
Ruang karantina hewan dan tumbuhan
•
ATM center
•
Toko Duty Free
•
Toko souvenir
•
Tempat bermain anak-anak
•
Kantor perwakilan tiap-tiap maskapai yang beroperasi
Foto 2.13 Area Keberangkatan Terminal 3 Sumber : Dokumentasi penulis
25
Foto 2.14 Area Pijat Terminal 3 Sumber : Dokumentasi penulis
Foto 2.15 Area Bermain Anak-Anak di Terminal 3 Sumber : Dokumentasi penulis
Foto 2.16 Area Imigrasi Terminal 3 Sumber : Dokumentasi penulis
26
Foto 2.17 Area Duduk Terminal 3 Sumber : Dokumentasi penulis
2.3.3 Data Survey Terminal 1 Changi Airport Singapore a. Sejarah Perkembangan Terminal 3 Terminal 1 yang merupakan terminal tertua di Changi Airport Singapura ini dioperasikan sebagai satu-satunya terminal dari peresmiannya pada 1 Juli 1981 sampai pembukaan Terminal 2 sembilan tahun kemudian. Terminal ini memiliki konfigurasi dengan tata letak H-berbentuk untuk memaksimalkan jumlah aerobridges yang dapat dibangun. Renovasi besar selesai pada tahun 1995 dengan biaya S$170 juta dan kemudian renovasi untuk memperpanjang 2 cabang pier guna menambahkan 14 aerobridges dengan biaya S$ 420 juta berlangsung dari tahun 1996 sampai 1999. b. Maskapai Yang Beroperasi Saat ini maskapai yang beroperasi di Terminal 1 Changi Airport adalah : •
Air China
•
Air France
27
•
Air Mauritius
•
Air Niugini
•
AirAsia Berhad
•
Bangkok Airways
•
Biman Airlines
•
British Airways
•
Cathay Pacific Airways
•
China Airlines
•
China Southern Airlines
•
Drukair – Royal Bhutan Airways
•
Delta Airlines
•
Emirates
•
EVA Airways
•
Finnair
•
AirAsia Indonesia
•
Japan Airlines
•
Jetstar Airways
•
Jetstar Asia
•
KLM Royal Dutch Airlines
•
Lion Air
•
Myanmar Airways International
•
Qantas Airways
•
Srilankan Airlines
•
Thai AirAsia
•
Thai Airways International
•
Turkish Airlines
•
Valuair
•
Xiamen Airlines
Terminal ini mampu menampung 21 juta penumpang per tahun.
28
c. Lokasi
Gambar 2.18 Lokasi Changi Airport Singapore Sumber : http://www.aaccessmaps.com
Bandara ini merupakan pusat penerbangan utama di Asia Tenggara, yang terletak sekitar 17,2 km (10,7 mil) sebelah timur laut dari pusat komersial di Changi. Luasnya sekitar 13km2. Pengunjung bisa mengakses terminal ini dengan beberapa moda transportasi. Changi Airport terhubung dengan stasiun MRT dan halte bus sehingga pengunjung dapat menggunakan transportasi yang murah dengan mudah. Di dalam terminal juga terdapat konter pemesanan taksi dan penyewaan mobil. d. Struktur Organisasi Ruang
Gambar 2.19 Denah Keberangkatan Terminal 1 Changi Airport
29
Sumber : http://www.premiertaxfree.com
Gambar 2.20 Denah Terminal 1 Changi Airport Sumber : http://www.ifly.com
f. Fasilitas Terminal 1 Changi Airport Terminal 1 Changi Airport memiliki 160 gerai check-in dan 29 gerbang Aerobridge, yang 5 diantaranya dapat dihubungkan dengan pesawat terbesar di dunia yaitu Airbus A380. Fasilitas lainnya yang terdapat di Terminal 1 adalah : •
Akses internet gratis
•
Toilet
•
Musholla
•
Money changer
•
Berbagai macam resto dan café
•
Toko Duty Free
•
Butik fashion dan aksesoris ternama
•
Drugstore
•
Tempat bermain anak-anak
•
Ruang menyusui
•
Live music
•
TV & Entertainment Lounge
•
Ambassador Transit Lounge
•
Salon rambut dan kecantikan
30
•
Kolam renang rooftop
•
Jacuzzi & Refleksi
•
Taman tematik
•
Meja pelayanan untuk asuransi penerbangan dan persewaan mobil
Gambar 2.21 Suasana Terminal 1 Changi Airport Sumber : http://www.archdaily.net
Gambar 2.22 Suasana Terminal 1 Changi Airport Sumber : http://www.moodiereport.com