5 BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Studi Kelayakan Proyek Menurut Umar, Husein (2003:P8) Studi kelayakan proyek merupakan penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek dibangun untuk jangka waktu tertentu. Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. Menurut Drs. Suratman, M.si (2001:P9) Studi kelayakan proyek adalah studi kelayakan atau penelitian dalam rangka untuk menilai layak tidaknya proyek investasi yang akan dilakukan dengan berhasil dan menguntungkan secara ekonomis. Menurut Husnan, Suad (2000:P4) Studi Kelayakan Proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil. Menurut Iban Sofyan (2002:P3) Studi kelayakan bisnis merupakan suatu konsep yang dikembangkan dari konsep manajemen keuangan, terutama dituijukan dalam rangka mencari atau menemukan inovasi baru dalam perusahaan. Melihat ke empat pengertian studi kelayakan dapat disimpulkan bahwa studi kelayakan proyek adalah suatu penelitian ilmiah yang dikembangkan dengan konsep manajemen keuangan untuk menilai kelayakan suatu proyek investasi yang direncanakan apakah dapat dilaksanakan dengan berhasil dan menguntungkan secara ekonomis.
6
Menurut Drs. Suratman, M.si Manfaat studi kelayakan proyek (2001:P8) adalah : Memberikan masukan informasi kepada decision maker dalam rangka untuk memutuskan dan menilai alternatif proyek investasi yang akan dilakukan.
Menurut Drs. Suratman M.si (2001:P6) aspek-aspek yang dikaji dalam studi kelayakan meliputi : 1. Aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya Secara khusus, aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya kurang mendapat perhatian dari pemrakarsa proyek maupun penyusun studi kelyakan proyek. Padahal, dalam kenyataannya justru aspek ini menjadi dasar dari aspek-aspek yang lain dalam menentukan kelyakan suatu proyek investasi. Tidak jarang suatu proyek batal dibangun terbentur masalah legalitas, klaim dari masyarakat stempat, dan lain sebagainya. 2. Aspek pasar dan pemasaran Banyak yang menyatakan bahwa aspek pasar dan pemasaran merupakan aspek yang paling utama dan pertama dilakukan pengkajian dalam usulan proyek investasi alasannya adalah tidak akan mungkin suatu proyek didirikan dan dioperasikan jika tidak ada pasar yang siap menerima produk perusahaan. 3. Aspek teknis dan teknologi Kajian aspek teknis dan teknologi menitikberatkan pada penilaian atas kelayakan proyek dari sisi teknis dan teknologi. Penilaian meliputi penentuan lokasi proyek, penentuan model bangunan proyek, pemilihan mesin, peralatan lainnya, teknologi yang diterapkan, dan lay out serta penentuan skala operasi. 4. Aspek Manajemen Konsep dasar manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian suatu aktivitas yang bertujuan untuk mengalokasikan sumber daya sehingga mempunyai nilai tambah. Dalam kaitannya dengan rencana pendirian sebuah proyek, aspek manajemen perlu dikaji agar proyek yang didirikan dan dioperasikan
7 nantinya dapat berjalan dengan lancar. Aspek manajemen yang dikaji mencakup manajemen dalam pembangunan fisik proyek dan manajemen saat proyek nantinya dioperasikan. 5. Aspek Keuangan Dalam melakukan studi kelayakan aspek keuangan merupakan faktor yang menentukan, artinya walaupun aspek-aspek yang lain mendukung namun kalau tidak tersedia dana hanya sia-sia belaka. Aspek keuangan berkaitan dengan bagaimana menentukan kebutuhan jumlah dana dan sekaligus pengalokasiannya serta mencari sumber dana yang bersangkutan dengan secara efisien, sehingga memberikan tingkat keuntungan yang menjanjikan bagi investor. Dalam menentukan jumlah dana dan pengalokasian dana, investor harus dapat menentukan berapa besar seharusnya dana yang ditanamkan kedalam proyek investasi dan mengaloksaikan secara tepat ke dalam aktiva tetap dan modal kerja, sehingga dapat mengestimasikan proyeksi aliran kas dari proyek yang diusulkan. Sementara itu mencari sumber dana, investor harus dapat menentukan tingkat biaya modal ( cost of capital ) yang paling rendah sehingga dapat ditutup dengan tingkat pengembalian yang diharapkan ( expected rate of return ) dari proyek investasi yang diusulkan. Kelima Aspek diatas sangat penting untuk dilakukan agar suatu proyek dapat direalisasikan dengan baik dan maksimal sesuai perencanaan bisnis yang diinginkan dengan memberikan keuntungan yang diharapkan.
Menurut Iban Sofyan (2003:P6) pihak-pihak yang berkepentingan dalam studi kelayakan bisnis : 1. Pihak Investor Bagi pihak investor studi kelayakan bisnis ditujukan untuk melakukan penilaian dari kelayakan usaha atau proyek untuk menjadi masukan yang berguna karena sudah mengkaji berbagai aspek seperti aspek pasar, aspek teknis dan operasi, aspek organisasi dan manajemen, aspek lingkungan dan aspek finansial secara komprehensif dan detail
8 sehingga dapat dijadikan dasar bagi investor untuk membuat keputusan investasi secara lebih objektif. 2. Analisis Bagi analisis studi kelayakan adalah suatu alat yang berguna yang dapat dipakai sebagai penunjang
kelancaran
tugas-tugasnya
dalam
melakukan
penilaian
usaha
baru,
pengembangan usaha atau menilai kembali usaha yang sudah ada. 3. Masyarakat Bagi masyarakat hasil studi kelyakan bisnis merupakan suatu peluang untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian rakyat baik yang terlibat langsung maupun yang muncul dari akibat adanya nilai tambah sebagai akibat adanya usaha atau proyek tersebut. 4. Pemerintah Bagi pemerintah, dari sudut pandangan mikro, hasil dari studi kelayakan ini bagi pemerintah terutama untuk tujuan pengembangan sumber daya baik dalam pemafaatan sumber-sumber alam maupun pemanfaatan sumber daya manusia, berupa penyerapan tenaga kerja, selain itu, adanya usaha baru atau berkembangnya usaha lama sebagai hasil dari studi kelayakan bisnis yang dilakukan oleh individu atau badan usaha tentunya akan menambah pemasukan pemerintah baik dari pajak penambahan nilai (PPN) maupun dari pajak penghasilan (PPH) dan retribusi berupa biaya perijinan, pendaftaran dan administrasi, dan lainnya yan layak diterima sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Secara makro pemerintah dapat berharap dari keberhasilan studi kelayakan bisnis ini adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah ataupun nasional sehingga tercapai pertumbuhan atau kenaikan income per kapita
9 Menurut Siswanto Sutojo (2000:p105) sumber pembiayaan proyek dapat dibiayai dengan dua sumber pembiayaan, yaitu: 1. Dana sendiri (equity investment), yang dimaksud dengan dana modal sendiri adalah dana yang dikumpulkan dari pemprakarsa proyek dan investor lain yang diundang ikut membiayai proyek dalam bentuk saham. 2. Pinjaman dari pihak ketiga (project financing), komponen dana pihak ketiga tidak hanya terbatas pada kredit jangka panjang/menengah (Bank umum), melainkan juga dalam bentuk leasing barang modal, dan kredit ekspor barang modal. 2.2 Pengertian Investasi Menurut G. Sugiyarso dan F. Winarni (2005:P3) Investasi /penyertaan ( Investment assets ) merupakan suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan melalui distribusi hasil investasi ( seperti bunga, deviden, royalty dan uang sewa ).
Menurut Drs. Suratman, M.si (2001:P6) Investasi atau penanaman modal di dalam perusahaan tidak lain adalah menyangkut penggunaan sumber-sumber yang diharapkan akan memberikan imbalan ( pengembalian ) yang menguntungkan dimasa mendatang. Jadi investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan
menyangkut sumber-sumber
yang diharapkan dapat memberikan keuntungan dimasa yang akan datang.
Jenis investasi yang dapat diukur labanya ada dua yaitu : 1. Penggantian mesin dan equipmen Investasi penggantian dan equipmen mesin ini untuk melihat suatu kinerja mesin lama dengan mesin baru
yang dapat memberikan biaya yang lebih hemat dalam masa
operasionalnya dan besarnya dana investasi yang ditanamkan.
10 2. Pengenalan proyek baru atau perluasan usaha Melihat dan menilai proyek baru atau perluasan yang akan dilakukan dapat memberikan laba terhadap dana yang diinvestasikan untuk proyek baru atau perluasan usaha.
Strategi
Ekpansi
(perluasan),
pada
prinsipnya,
strategi
ini
menekankan
pada
penambahan/perluasan produk, pasar dan fungsi dalam perusahaan sehingga aktivitas perusahaan meningkat. Dalam menjalankan sebuah proyek maka diperlukan sejumlah investasi yang harus dikeluarkan, menurut Siswanto Sutojo (2001:p1) Investasi didefinisikan sebagai upaya menanamkan faktor produksi yang langka pada proyek tertentu (baru atau perluasan), pada lokasi tertentu, dalam jangka waktu menengah atau panjang. menurut G. Sugiyarso dan F. Winarni (2005:P1) Laporan keuangan (financing statement) merupakan daftar ringkasan akhir transaksi keuangan organisasi yang menunjukkan semua kegiatan operasional organisasi dan akibatnya selama tahun buku yang bersangkutan.
Modal kerja adalah dana yang ditanamkan kedalam aktiva lancer untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari. Apabila perusahaan tidak memiliki modal kerja yang cukup akan dapat terhambat kegiatan operasional sehari-harinya. Bahkan kesempatan untuk memperbesar penjualan dan memperoleh tambahan pendapatan dapat tertunda. Faktor yang mempengaruhi besarnya kenutuhan modal kerja adalah pengeluaran kas yang diperlukan untuk pembelian bahan baku, proses produksi, dan biaya lainnya yang menyangkut operasional perusahaan.
Laporan keuangan terdiri dari antara lain: 1. Neraca (balance sheet) Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.
11 2. laporan laba rugi ( income statement ) 3. laporan perubahan posisi keuangan ( yang disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas atau arus dana ) 4. catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan
Saldo laba ( net income ) adalah Menunjukkan akumulasi hasil usaha periode setelah memperhitungkan pembagian deviden dan koreksi laba rugi periode yang lalu. Laporan laba rugi ( income statement ) adalah Penghasilan bersih atau laba sering kali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan investasi atau penghasilan dalam lembar saham. Unsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih ( laba ) adalah penghasilan dan beban.
Penghasilan ( income ) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk penghasilan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Beban ( expenses ) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut bagian kepada penanam modal.
2.2.1 Pengertian Aktiva Aktiva ( assets ) adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Dalam bahasa sederhana aktiva merupakan semua hal yang menjadi milik perusahaan, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud.
12 1. Aktiva lancar ( Current assets ) Aktiva lancar ( Current assets ) adalah aktiva yang diharapkan dapat direalisasikan dalam waktu satu tahun atau dalam siklus operasi normal perusahaan, yang mana yang lebih lama. Aktiva lancar meliputi : kas dan bank, surat berharga, deposito jangka pendek, piutang waswl yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun, piutang usaha, piutang lain-lain,
persediaan,
pembayaran
uang
muka
untuk
pembelian
aktiva
lancar,
pembayaran pajak di muka, biaya dibayar di muka ( premi asuransi, bunga, alat tulis dan keperluan kantor ). 2. Aktiva tetap ( fixed assets/plant & equipment) Aktiva tetap ( fixed assets/plant & equipment) adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai manfaat lebih dari satu tahun. Aktiva tetap meliputi aktiva yang dapat disusutkan dan tidak dapat disusutkan. Penyusutan adalah alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aktiva sepanjang masa manfaatnya. 3. Aktiva tidak berwujud ( intangible assets ) Adalah aktiva tidak lancar dan tidak berbentuk yang memberikan hak keekonomian dan hukum pada pemiliknya dan dalam laporan keuangan tidak dicakup secara terpisah dalam klasifikasi aktiva yang lain. Aktiva tidak berwujud antara lain dapat berbentuk : hak paten, hak cipta, franchise, merk dagang dan good will. 4. Aktiva lain-lain ( miscellaneous assets ) Aktiva lain-lain ( miscellaneous assets ) menggambarkan pos-pos yang tidak dapat secara layak digolongkan dalam aktiva tetap, dan juga tidak dapat digolongkan dalam aktiva lancar, investasi / penyertaan maupun aktiva tidak berwujud, seperti: aktiva tetap yang tidak digunakan, piutang kapada pemegang saham, beban yang di tangguhkan dan aktiva lancar lainnya.
13 2.2.2 Pengertian Kewajiban Kewajiban ( liabilities ) merupakan utang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa dari masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
1. Kewajiban jangka pendek ( current liabilities ) Kewajiban jangka pendek ( current liabilities ) adalah kewajiabn yang akan dilunasi sesuai dengan permintaan kreditur atau yang akan diluansi dalam satu tahun. Kewajiaban jangka pendek meliputi antara lain : pinjaman bank dan pinjaman lainnya, bagian kewajiban jangka panjang ayng akan jatuh temponya menjadi pendek, hutang pembelian aktiva tetap, hutang deviden, pendapatan yang ditangguhkan dan uang muka dari pelanggan. 2. Kwajiban jangka panjang ( long term liabilities ) Kwajiban jangka panjang ( long term liabilities ) adalah kewajiban yang tidak akan jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun. Hutang obligasi adalah kewajiban jangka panjang dari suatu perusahaan atau pemerintah yang disartai dengan sertifikat tanda berutang.
2.3 Pengertian Nilai Waktu dari Uang Uang mempunyai nilai waktu seperti Rp. 100,- sekarang lebih besar dari nilai Rp. 100,di masa mendatang, penurunan Nilai uang tidak lain adalah karena pengaruh inflasi. Semakin tinggi tingkat inflasi, semakin cepat penurunan nilai mata uang. Nilai waktu dari uang terbagi dua, yaitu : 1. Nilai akan datang adalah nilai dari sejumlah atau serangkaian uang selarang pada masa yang akan datang yang diperoleh dengan menggunakan tingkat bunga majemuk pada periode tertentu.
14 2. Nilai sekarang adalah nilai hari ini dari sejumlah atau serangkaian jumlah uang yang akan datang dihitung melalui pendiskontoan jumlah dimasa yang akan datang dengan tingkat bunga yang sesuai.
Pengaruh inflasi terhadap biaya usaha. Para pelaku studi kelayakan dituntut untuk selalu jeli terhadap segala fenomena ekonomi yang mungkin akan berpengaruh terhadap seluruh biaya rencana pendirian usaha. Jika hal ini tidak dapat dilakukan maka akan menyebabkan terjadi penyimpangan terlalu jauh dari nilai yang diharapkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan rencana pendirian usaha yaitu para pemilik modal , pemerintah, manajer dan karyawan serta masyarakat luas. Inflasi sebagai salah satu fenomena ekonomi yang umum berfluktuasi sesuai dengan perkembangan ekonomi dan perkembangan situasi politik dari suatu negara, yang pengaruhnya dapat berdampak negatif bagi kemajuan usaha pada saat ini dan dimasa yang akan datang. Hasil studi kelayakan usaha itu biasanya akan dilaksanakan justru pada saat yang akan datang walaupun secara tidak langsung dapat tercermin dari perkembangan tingkat suku bunga pinjama, tetapi memperhatikan langsung pengaruh inflasi dalam studi kelayakan usaha adalah cukup penting. Biaya biasanya selalu terkena langsung dari adanya dampak inflasi, dan biaya yang diperkirakan akan terkena langsung itu adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh rencana usaha selama periode umur usaha atau proyek. Biaya itu mungkin saja menyangkut biaya modal kerja atau biaya operasional dari rencana usaha yang akan di dirikan yang dalam studi kelayakan usaha biaya- biaya tersebut diperhitungkan sebagai arus kas keluar atau cash outflow dari rencana usaha selama umur ekonomis usaha atau proyek. Ini berarti perlu dicarikan bagaimana cara memperhitungkan atau masukan pengaruh inflasi kedalam biaya usaha selama periode umur ekonomis usaha.
15 2.4 Metode Pengukuran dan Peramalan Permintaan Hal ini dilakukan untuk keperluan melihat peluang pemasaran yang tersedia dan memunculkan sebagian daripadanya yang akan menjadi peluang pemasaran untuk proyek yang akan di usulkan. Pengukuran permintaan adalah usaha untuk mengetahui permintaan atas suatu produk atau sekelompok produk di masa yang lalu dan masa sekarang dalam kendala satu set kondisi tertentu. Sedangkan produk atau sekelompok produk dimasa yang akan datang dalam kendala satu set kondisi tertentu.
Secara ringkas prosedur peramalan permintaan yang akan di lakukan dalam studi kelayakan melalui tahapan sebagai berikut : a. Analisa ekonomi,yakni dengan mengadakan proyeksi terhadap aspek-aspek makro, terutama aspek kependudukan dan pendapatan. Tidak boleh melupakan analisa peengaruh dari kebijaksanaan pemerintah yang akan berlaku dan berpengaruh pada usulan proyek. b. Analisa industri, yakni analisa terhadap permintaan pasar dari seluruh perusahaan menghasilkan produk sejenis, dari produk yang diusulkan dalam studi kelayakan proyek. Analisa ini mencakup peramalan permintaan potensial, yakni merupakan kebutuhan konsumen terhadap produk tersebut dan analisa permintaan industri, yakni jumlah permintaan real yang sudah dapat di penuhi oleh perusahaan yang sudah ada. Pada tahapan analisa ini telah dapat di ketahui peluang pasar yang tersedia untuk usulan proyek yang di ragukan. c.
Analisa penjualan masa lalu, hal ini dilakukan untuk melihat “market positioning” produk dalam struktur persaingan dan daripadanya dapat diketahui “market share” produk tersebut.
d. Analisa peramalan permintaan, baik untuk industri maupun untuk proyek yang diusulkan. Pada tahapan ini pterlebih dahulu perlu dilakukan identifikasi terhadap kemungkinan
16 variabel ekstern untuk industri dan perubahan variabel intern perusahaan, khusus nya yang berkaitan dengan perencanaan program pemasaran dimasa yang akan datang. e. Pengawasan hasil peramalan, yakni usaha melakukan minimisasi kesalahan hasil peramalan dari berbagai teknik peramalan digunakan, dan daripadanya dapat ditentukan hasil peramalan yang memadai. Metode time series Metode ini semata-mata mendasarkan diri pada data dan keadaan masa lampau. Jika keadaan dimasa yang akan datang cukup stabil dalam arti tidak banyak berbeda dengan keadaan masa lampau, metode ini dapat memberikan hasil peramalan yang cukup akurat. Dalam keadaan masa yang akan datang terjadi banyak perubahan dengan kata lain kondisi yang melengkapi terjadinya permintaan pasar berbeda dengan masa lampau dari data yang tersedia. Teknik peramalan dalam metode ini hanya dibahas khusus untuk metode trend, karena pada umumnya metode trend dapat digunakan untuk jangka waktu mengenah dan panjang. Fungsi persamaan dari metode ini adalah : Metode trend linear Y = a + bx a = Rata-rata permintaan masa lalu b = Koefisien yang menunjukkan perubahan setiap tahun Y = Nilai data hasil ramalan n = Jumlah data runtut waktu x = Waktu tertentu yang telah diubah menjadi bentuk kode
Koefisien a dan b dapat diperoleh dengan : a = ∑Y : n b = ∑XY : ∑X² jika ∑X = 0
17 dimana : Y = Variabel permintaan N = Jumlah data X = Variabel tahun
2.5 kerangka pemikiran teoritis Gambar 2.1 kerangka pemikiran teoritis
STUDI KELAYAKAN PROYEK INVESTASI PERLUASAN USAHA
RISET DATA
ANALISIS DATA
KESIMPULAN ANALISIS
LAYAK
TIDAK LAYAK
18 2.6 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian pada dasarnya adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data. Penelitian
merupakan usaha penyelidikan yang sistematis dan terorganisasi dengan
menggunakan cara-cara atau prosedur-prosedur tertentu yang diatur dengan metode metode. Dapat di ambil kesimpulan bahwa metode penelitian adalah konsep bisnis, pengambilan keputusan, berpikir ilmiah dan riset. 2.6.1 Jenis dan Metode Penelelitian Jenis data yang diambil adalah data kuantitatif. Sedangkan Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh gambaran tertentu mengenai suatu masalah yang aktual berdasarkan informasi dan data yang ada serta dapat ditarik kesimpulan.
2.6.2 Teknik Pengumpulan Data teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah : wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan pertanyaan lisan kepada perusahaan. Dalam penelitian ini data yang kami dapatkan dari teknik pengumpulan data dengan wawancara adalah nilai investasi, laporan rugi laba, penjualan tahun 2000 – 2004 dan modal kerja PT. Mirassa Food Industri. Observasi merupakan suatu proses yang kompleks. Suatu proses yang tersusun dari proses biologi dan psikhologis yang kami lakukan dalam investasi selain wawancara juga pengamatan terhadap nilai investasi
19 Tabel 2.1 Teknik Pengumpulan Data
DATA
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1. Laporan Keuangan
Wawancara
2. Nilai Investasi
Wawancara, observasi
3. Penjualan tahun 2000 - 2004
wawancara
Wawancara
merupakan
teknik
pengumpulan
data
dalam
metode
survei
yang
menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian. Teknik wawancara memerlukan komunikasi atau hubungan responden. Data yang dikumpulkan berupa masalah tertentu yang bersifat kompleks, sensitif dan kontroversial. Hasil wawancara selanjutnya dicatat oleh pewawancara sebagai data penelitian. Teknik wawancara dilakukan dengan tatap muka dan melalui telepon. Observasi merupakan suatu proses yang kompleks. Suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis dua diantara yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan.
20 2.6.3 Definisi Operasional dan Instrumen Pengukuran Tabel 2.2 Definisi Operasional dan Instrumen Pengukuran
VARIABEL
1. Keuangan
INDIKATOR
Laporan keuangan
INSTRUMEN
•
Ikhtisar Rugi Laba •
PENERIMAAN •
•
•
Penjualan
HARGA POKOK PENJUALAN •
Bahan pokok
•
Bahan pembantu
•
Bahan pendukung
•
Transport penjualan
•
Tenaga kerja langsung
BIAYA-BIAYA •
Biaya pegawai
•
Biaya kantor
•
Biaya cetak
•
Biaya pemeliharaan mesin
•
Biaya pemeliharaan gedung
•
Biaya pemeliharaan kendaraan
•
Biaya transportasi
•
Biaya perjalanan dinas
21
2. Investasi awal
Nilai investasi
•
•
Biaya marketing
•
Biaya penyusutan
•
Biaya lain-lain
Neraca •
•
Aktiva •
Aktiva tetap
•
Aktiva lancar
Passiva •
Hutang
•
Modal sendiri
•
Aktiva (aktiva tetap, aktiva lancar)
•
Modal kerja (persediaan)
Sumber: Data diolah
2.6.4 Teknik Analisis Data Metode yang digunakan untuk analisis data adalah sebagai berikut : 1. Metode Average Rate of Return (ARR)
ARR mengukur profitabilitas suatu investasi dari segi akuntansi konvensional dengan cara membagi Earning After Tax (EAT) dengan initial investment, baik total investment maupun average investment. •
Mengukur berapa tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu investasi
•
Angka yang digunakan adalah laba setelah pajak dibandingkan dengan total atau
average investment
22 •
Angka ini di perbandingkan dengan tingkat keuntungan yang diisyaratkan, apabila lebih besar daripada tingkat keuntungan yang diisyaratkan, maka proyek dikatakan menguntungkan, apabila lebih kecil daripada tingkat keuntungan diisyaratkan proyek ditolak.
Kelemahan-kelemahan dalam metode ARR •
Tidak memperhatikan nilai waktu uang
•
Tidak memerhatikan panjang pendeknya umur proyek
ARR = Laba Setelah Investasi Nilai Investasi
2. Metode Pay Back Period Metode
payback
periods
menunjukkan
jangka
waktu
yang
diperlukan
untuk
mengembalikan seluruh dana yang digunakan pada investasi awal (initial investment). Dengan demikian payback period suatu investasi menggambarkan panjangnya waktu yang diperlukan agar dana yang tertanam pada suatu investasi dapat diperoeh kembali seluruhnya. •
Mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali
•
Satuan bukan persentase, tetapi satuan waktu ( bulan, tahun dsbnya )
•
Jika periode payback lebih pendek daripada yang diisyaratkan, maka proyek dikatakan menguntungkan, sedangkan kalau lebih lama proyek ditolak
Kelemahan-kelemahan pada metode Pay Back Period : •
Diabaikannya nilai waktu dari uang
•
Tidak memperhatikan besar cash inflow setelah masa payback
•
Metode ini bukan merupakan ukuran keuntungan melainkan ukuran kecepatan pengembalian investasi.
Pay Back Period = Nilai Investasi Aliran Kas Masuk
23
3. Metode Net Present Value (NPV) Metode ini memperhatikan baik proceeds sesudah tercapainya periods maupun time
value of money. Net Present Value (NPV) suatu proyek adalah selisi dari present value (PV) of prooceeds dengan PV of Initial Investment (I) selama umur ekonomisnya, pada
discount rate tertentu. Discount rate yang digunakan untuk menghitung NPV ini adalah cost of capital (minimum required of return). Karena NPV ini adalah selisih antara PV of proceeds dan PV of initial invesment, maka NPV bisa positif dan bisa negatif. Apabila NPV positif usul proyek di terima dan usul proyek ditolak apabila NPV negatif. Apabila
proceeds setiap tahun sama besarnya, maka NPV dapat dihitung dengan menggunakan bantuan tabel PV dari anuitas. •
Menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan sekarang penerimaanpenerimaan kas bersih ( operasional maupun penerimaan cash flow ) dimasa yang akan datang
•
Untuk menghitunjg nilai sekarang tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang dianggap relevan
•
Apabila nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan lebih besar dari nilai sekarang investasi, maka proyek ini dikatakan menguntungkan sehingga diterima, sedangkan apabila lebih kecil ( NPV negatif ), proyek ditolak karena tidak menguntungkan
NPV = -Io+ OCF + OCF +…+(OCF+TCF) (1+r) (1+r)²
(1+r)n
4. Metode Internal Rate of Return (IRR) Untuk menentukan apakah suatu usulan proyek investasi dianggap layak atau tidak, dengan cara membandingkan antara IRR dengan tingkat keuntungan yang diharapkan/diisyaratkan, (expected rate of return). Perhitungan IRR dilakukan
24 dengan cara mencari discount rate yang dapat menyamakan antara present value dari aliran kas dean present value dari investasi. •
Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan
nilai
sekarang
penerimaan-penerimaan
kas
bersih
dimasa-masa
mendatang •
Apabila IRR lebih besar dari tingkat keuntungan yang diisyaratkan, proyek diterima, dan apabila lebih kecil ditolak
•
Mencari perhitungan IRR dilakukan dengan Trial Error dan Interpolasi
IRR = r̄ + NPV+
x (r̄ - r+ )
NPV+- NPV̄
5. Metode Profitability Index (PI) Teknik ini untuk mengukur layak tidaknya suatu usulan proyek investasi cukup membandingkan antara Present Value (PV) aliran kas proyek dengan Present Value atau (initial investment). •
Menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa mendatang dengan nilai sekarang investasi
PI = NPV OCF + NPV TCF Nilai Investasi