BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Telekomunikasi Telekomunikasi berasal dari kata tele dan communicate. Tele berasal dari bahasa
Yunani yang artinya jarak dan communicate yang berarti komunikasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, telekomunikasi adalah komunikasi jarak jauh melalui kawat (telegrap, telepon) dan radio. Sedangkan menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo (2003, p149), telekomunikasi adalah komunikasi jarak jauh melalui media – media trasmisi seperti kabel telepon, gelombang radio dan gelombang satelit. Jadi, telekomunikasi adalah proses pertukaran informasi antara individu-individu yang terpisahkan oleh suatu jarak tertentu melalui suatu media perantara, yang biasanya berupa peralatan elektronik untuk proses transmisi informasi.
2.2
Telepon Pada tahun 1876, seorang ilmuwan bernama Alexander Graham Bell
mendapatkan hak paten telepon (Bates et al, 2001, p1). Alexander Graham Bell menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk berkomunikasi dengan istrinya yang tuna rungu. Bell mencari cara untuk mengubah suara menjadi bentuk lain dari komunikasi, sehingga istrinya dapat mengerti apa yang ia sampaikan. Karena memiliki pengalaman bekerja dengan telegrap, di mana pesan berkode dapat dikirim melalui kabel, Bell memutuskan untuk meniru maksud dari komunikasi ini. Dengan menggunakan prinsip dasar bahwa komunikasi dapat diubah dari suara
5
6 menjadi elektrik, ia dapat berbicara pada suatu alat, yang kemudian akan mengubah gelombang suara menjadi sinyal elektrik. Sinyal elektrik ini dapat digunakan untuk menghasilkan pesan berkode seperti pesan telegrap. Dalam melakukan penelitiannya tersebut, Alexander Graham Bell dibantu oleh asistennya yang bernama Dr. Watson. Kedua penemu tersebut menemukan bahwa jika sebuah baterai diaplikasikan melalui sirkuit elektrik ketika seseorang berbicara, gelombang suara yang dihasilkan oleh suara manusia dapat dibawa melalui kabel ke penerima yang dapat menerima arus elektrik ini dan mengubahnya kembali menjadi suara. Telepon pertama yang diciptakan Bell hanya memiliki membran untuk menangkap dan mengeluarkan suara (speaker), kabel penghantar, serta beberapa peralatan seperti pada peralatan telegrap. Perkembangan telepon ditandai dengan munculnya jaringan telepon umum. Jaringan ini dibuat pada tahun 1877 di Amerika Serikat dengan menghubungkan kota Boston dan Sommerville, Massachusetts. Di akhir tahun 1880-an sudah lebih dari 47.900 buah telepon telah terpasang di Amerika Serikat. Meskipun sebagian besar orang menyakini bahwa Bell adalah penemu telepon, akan tetapi sebagian lagi meyakini bahwa seorang penemu Jerman bernama Dr. Elisha Gray yang pertama kali menemukan telepon.
7
Gambar 2.1 Telepon pertama Bell (http://inventors.about.com/library/inventors/bltelephone.htm) 2.3
Public Switched Telephone Network (PSTN) PSTN merupakan backbone dari komunikasi data untuk komputer. PSTN pada
awalnya dikembangkan untuk suara dan bukan untuk transmisi data (Lewart, 1998, p13). PSTN pertama kali didesain sebagai jaringan analog untuk mengendalikan sinyal analog. Seiring dengan diperkenalkannya chip sirkuit terintegrasi, sirkuit komunikasi digital menjadi lebih murah dan lebih terjamin dibandingkan sirkuit analog. PSTN pun berkembang dari analog menjadi jaringan digital. Telepon, local loop, dan line circuit merupakan bagian dari PSTN yang masih analog.
2.4
Private Branch Exchange (PBX) Sebuah PBX merupakan sistem telepon untuk perusahaan besar (Bates et al,
2001, p175). PBX menyediakan dial tone internal untuk penggunaan internal perusahaan. Alat ini membagi satu nomor telepon menjadi beberapa nomor khusus di luar dari eksternal lines (nomor telepon baru) untuk dapat melakukan hubungan telepon
8 ke luar. Bagi sebuah perusahaan, ini membuat hubungan telepon ke luar menjadi lebih murah, dibandingkan dengan harus memasang nomor baru di setiap bagian. PBX terdiri dari switch box dan punch block yang diletakkan pada ujung line telepon. Biasanya sistem PBX adalah sebuah alat yang diletakkan di antara line telepon pribadi dengan line PSTN. Telepon yang terhubung dengan PBX mempunyai identitas sendiri, yang disebut ekstensi. Nomor ekstensi tersebut merupakan nomor yang unik karena setiap nomor tersebut mempunyai akses ke PBX, dan salah satu cabang dari PBX akan terhubung ke penyedia layanan telepon (Service Provider). Pengkabelan PBX umumnya menggunakan 4 (empat) sampai 8 (delapan) kabel dengan RJ11 atau RJ45 modular telephone jack. Ini tidak seperti pengkabelan pada telepon umumnya (walaupun untuk beberapa tipe PBX dapat sama). Beberapa pasang kabel yang terpasang di sistem ini mempunyai fungsi tersendiri. Contohnya pada PBX analog, dua pasang kabel berguna sebagai pengontrol jalur, dan berfungsi sebagai pengirim data dari tombol yang ditekan ke PBX, hingga akhirnya mengirimkan nada sambung kembali ke telepon. Adapun komponen-komponen yang terdapat dalam suatu PBX adalah (Bates et al, 2001, pp178 -180) : •
Central Processing Unit (CPU). Merupakan komputer di dalam sistem, merupakan otak dari sistem.
•
Memory. Merupakan alat yang digunakan untuk menyimpan data yang akan diproses CPU.
9 •
Station, atau set telepon. Merupakan alat yang digunakan untuk melakukan panggilan telepon.
•
Trunks. Merupakan line kantor pusat (CO) perusahaan telekomunikasi yang berakhir di sebuah PBX.
•
Network switch call. Merupakan alat pada PBX yang melakukan fungsi switching panggilan.
•
Cabinet house. Merupakan rumah (casing) dari semua komponen.
•
Information transfer atau bus. Membawa informasi ke dan dari komputer.
•
Console atau switchboard. Merupakan tempat operator mengontrol panggilan.
•
Common logic, power card, dan lain-lain. Berfungsi untuk memfasilitasi operasi sistem.
•
Battery backup. Menjamin ketersediaan daya listrik ketika sumber listrik utama mengalami gangguan.
•
Wiring infrastructure. Menghubungkan komponen-komponen pada PBX.
10
Gambar 2.2 Komponen PBX (Bates et al,2001,p179).
Gambar 2.3 Perangkat PBX di Kantor Pusat PT. Freeport Indonesia. Ada beberapa jenis PBX, antara lain: a. PABX (Private Automatic Branch eXchange). PABX adalah sistem yang paling sering digunakan dalam suatu perusahaan, digunakan untuk melakukan switching panggilan antar line internal dan line
11 PSTN. Sebuah PABX dapat melakukan fungsi routing terhadap sebuah panggilan secara otomatis berdasarkan nomor yang di tekan / dituju. b. EPABX(Electronic Private Branch eXchange). EPABX adalah sebuah sistem PABX yang bekerja dengan menggunakan electronic controlling dan signal switching. c. PNX ( Packet Network eXchange). PNX
adalah
sebuah
platform
komunikasi
teknik
switching
yang
mengkombinasikan fungsi dari PBX dan VOiP. d. PMBX (Private Manual Branch Exchange). PMBX adalah sebuah PBX yang cara kerjanya masih manual, atau dengan kata lain masih memperkerjakan operator untuk menyambungkan atau mengalihkan telepon. e. KTS (Key Telephone System). KTS pada umumnya merupakan versi sederhana dari PBX yang menyediakan layanan langsung ke Central Office (CO) line telepon.
2.5
Computer Telephony Integration (CTI) Menurut Bayer (2001, p22), CTI merupakan teknologi yang digunakan untuk
membangun sistem di mana satu atau banyak aplikasi yang berjalan pada platform komputer terintegrasi dengan fungsi call processing dari sistem telepon. Dengan CTI ini kita dapat membuat suatu aplikasi yang dapat memanfaatkan fungsi-fungsi yang ada pada telepon, seperti melakukan panggilan, menjawab panggilan, atau fungsi-fungsi dari telepon lainnya.
12 CTI terdiri dari 3 aspek (Bayer, 2001, p23), yaitu : •
Call Control. Call control merupakan kemampuan untuk mengamati dan mengontrol panggilan telepon, fungsi switching dan status, dan fungsi routing panggilan, dan penggunaan switching resource yang termasuk tone generator dan detector.
•
Telephone Control. Telephone Control merupakan kemampuan untuk mengamati dan mengontrol peralatan fisik dari telepon seperti peralatan komputer.
•
Media Binding. Media binding melibatkan penyatuan panggilan telepon ke service media lain
seperti
pemrosesan
video,
fax,
videoconfrencing,
dan
telecommunication.
2.6
Telephony Application Programming Interface (TAPI) TAPI merupakan sebuah API (Application Programming Interface), yang
memungkinkan sebuah komputer yang berjalan pada Sistem Operasi Microsoft Windows untuk menggunakan servis telepon. Versi TAPI yang berbeda tersedia untuk beberapa versi Windows. TAPI pertama kali diperkenalkan pada 1993 sebagai hasil kerjasama antara Microsoft dengan Intel. Versi pertama yang dipublikasikan adalah versi 1.3, yang dirilis sebagai patch pada Microsoft Windows 3.1 Versi 1.3 sudah tidak didukung lagi, meskipun beberapa CD library MSDN masih mencantumkan file dan patch-nya. Pada Microsoft Windows
13 95, TAPI diintegrasikan dalam sistem operasi. Versi pertama pada Windows 95 adalah TAPI 1.4. versi tersebut tidak terlalu berbeda dari 1.3. peningkatan paling besar dari TAPI 1.4 adalah mendukung untuk aplikasi 32 bit. Standar TAPI mendukung koneksi dari komputer individual dan koneksi dari LAN (Local Area Network) yang terdiri dari beberapa komputer. TAPI 2.0 diperkenalkan dengan Windows NT 4.0. versi 2.0 merupakan versi pertama pada platform Windows NT. Versi ini mendukung beberapa fungsi spesifik ACD dan PBX. Pada tahun 1997, Microsoft merilis TAPI versi 2.1. versi ini tersedia sebagai update yang dapat di-download, dan merupakan versi pertama yang mendukung sistem operasi Microsoft Windows 95 dan NT/2000. TAPI versi 3.0 dirilis pada tahun 1999 bersamaan dengan Windows 2000. Versi ini mendukung IP Telephony dengan menyediakan metode generic dan sederhana untuk membuat koneksi antara dua (menggunakan H.323) atau banyak (menggunakan IP Multicast) komputer dan sekarang juga menawarkan kemampuan untuk mengakses media stream apapun yang ada pada koneksi tersebut. Windows XP mengikutsertakan TAPI 3.1. TAPI 3.1 mendukung Microsoft Component Object Model dan menyediakan sebuah set dari objek COM untuk programmer aplikasi. Versi ini menggunakan file terminal yang mengizinkan aplikasi untuk merekam streaming data ke sebuah file dan memutar data yang direkam kembali ke sebuah stream. TAPI mendefinisikan fungsi-fungsi untuk (Bayer, 2001, pp636-637) : •
Inisialisasi dan mematikan instance dari implementasi TAPI. Termasuk kemampuan untuk meregister handler pesan yang digunakan oleh TAPI untuk mengantarkan pesan event ke aplikasi.
14 •
Menegosiasikan versi yang sesuai dari masing-masing porsi API yang akan digunakan oleh aplikasi.
•
Mengidentifikasi, membuka, dan menutup koneksi sebuah particular switching domain.
•
Melakukan kemampuan exchange, atau fungsi Caps().
•
Mengizinkan pengambilan informasi dari panggilan.
•
Melakukan monitoring dan menspesifikasikan event mana yang akan disaring.
•
Meminta fitur dan servis telepon dasar dan pelengkapnya.
•
Mendeteksi dan menghasilkan nada telepon dan nada Dual Tone Multi Frequency (DTMF).
2.7
•
Memantau dan mengontrol komponen dari elemen fisik.
•
Membantu fungsi spesifik atau servis tambahan dari vendor.
Modem Menurut Muller (2002, p637) sebuah modem, atau modulator-demodulator,
mengubah sinyal digital yang dihasilkan oleh komputer menjadi sinyal analog yang sesuai untuk transmisi melalui line telepon dial-up atau voice-grade leased line. Modem lain, terletak pada penerima transmisi, mengubah sinyal analog kembali menjadi bentuk digital untuk dimanipulasi oleh penerima data. Meskipun line jarak jauh berupa digital, kebanyakan jalur jarak dekat tidak. Hal itu menjelaskan mengapa modem sering diperlukan untuk mengakses internet, transfer file, atau menghubungkan komputer dari lokasi lain (remote location).
15 2.8
Rekayasa Piranti Lunak Rekayasa piranti lunak adalah penetapan dan penggunaan prinsip-prinsip dalam
rangka mendapatkan piranti lunak yang handal, terpercaya, dan bekerja efisien pada komputer, (Pressman, 2001 ,p20). Dalam rekayasa piranti lunak terdapat tiga elemen yang mampu mengatur dan mengontrol proses pengembangan piranti lunak, yaitu : 1. Metode-metode (methods). Menyediakan cara-cara teknis dalam membangun piranti lunak. Metode dititikberatkan pada pekerjaan yang meliputi : a. Perencanaan proyek dan estimasi. b. Analisis sistem dan pengusulan piranti lunak. c. Desain dari struktur data, arsitektur, dan prosedur algoritma. d. Pengkodean. e. Pengujian. f. Pemeliharaan. Pada methods banyak memaparkan orientasi bahasa yang spesial atau notasi grafik dan sekumpulan kriteria untuk kualitas piranti lunak. 2. Alat-alat bantu (tools). Menyediakan pendukung otomatisasi atau semi otomatisasi untuk metode seperti Computer Aided Software Engineering (CASE) yang mengkombinasikan software, hardware, dan software engineering database.
16 3. Prosedur-prosedur (procedures). Merupakan penggabungan metode dan alat bantu, serta mengetengahkan rasionalitas dan pengembangan yang memadai di dalam software komputer. Prosedur didefinisikan sebagai urutan di dalam metode yang akan digunakan. Prosedur dapat berupa keluaran seperti dokumen, laporan, dan formulir yang dibutuhkan. Prosedur dapat juga berupa kontrol untuk membantu kualitas, perubahan kooordinasi dan sebagai kerangka acuan untuk memungkinkan manajer meperkirakan kemajuan.
2.8.1 STD (State Transition Diagram) Menurut Whitten et al (2004, p673), STD merupakan suatu tool yang digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi dari screen yang dapat muncul selama sesi user. Sedangkan menurut Pressman (2001, p317), STD merepresentasikan behavior dari suatu sistem dengan menggambarkan state dan event yang menyebabkan sistem berganti state. Sebagai tambahan, STD mengindikasikan action apa (misalkan, proses aktivasi) yang diambil sebagai konsekuensi dari beberapa event.
17
Full and start Invoke manage copying
Idle Invoke read-op-input Reading commands
Copies done Invoke read-op-input
Full Invoke read-op-input Reloading paper
Making copies Empty Invoke reload paper Jammed
Diagnosing problem
Invoke perform-problem-diagnosis
Not jammed Invoke read-op-input
Gambar 2.4 State Transition Diagram untuk software fotokopi (Pressman, 2001, p318).
Komponen yang digunakan dalam STD, yakni: a. Keadaan (state). State digunakan sebagai kumpulan atribut yang menggambarkan suatu kondisi pada saat tertentu. Keadaan dapat berarti menunggu sesuatu dari lingkungan luar atau menunggu aktifitas yang sedang berlangsung berubah menjadi aktifitas lain. b. Panah (arrow). Arrow digunakan untuk menghubungkan perubahan dari suatu keadaan menjadi keadaan lain.
18 2.9 Interaksi Manusia dengan Komputer (IMK) Interaksi manusia dengan komputer merupakan disiplin ilmu yang berhubungan dengan perancangan, evaluasi, dan implementasi sistem komputer interaktif untuk digunakan oleh manusia serta studi fenomena-fenomena besar yang berhubungan dengannya. Dengan ilmu tersebut, diharapkan pengembang sistem dapat membuat sistem yang mudah digunakan oleh user.
2.9.1 Delapan Aturan Emas Perancangan Menurut Shneiderman (1998, p74), terdapat delapan aturan emas dalam merancang antarmuka pengguna, yaitu: a. Berusaha untuk konsisten. Antarmuka pengguna harus memperhatikan konsistensi misalnya konsistensi dalam aksi untuk melakukan tugas yang serupa dan konsistensi tampilan (penggunaan istilah, menu, bantuan, warna dan jenis huruf). Sehingga user dapat langsung memahami antar muka tersebut. b. Memungkinkan pemakai yang sudah terbiasa untuk menggunakan shortcut. Seiring dengan frekuensi penggunaan, tentu saja para pengguna akan terbiasa dengan program. Mereka akan menginginkan tersedianya shortcut yang akan membantu mereka bekerja lebih cepat. c. Memberikan umpan balik (feedback) yang informatif. Seharusnya ada umpan balik untuk setiap aksi yang terjadi. Untuk aksi yang sering digunakan, diberi umpan balik yang sederhana dan
19 mencukupi, sedangkan untuk aksi yang jarang dilakukan berikan umpan balik yang lebih rumit dan informatif. d. Memberikan tanda untuk suatu penutupan (keadaan akhir). Harus terdapat tanda kapan dimulai, pertengahan, dan akhir dari prosesnya, dan juga terdapat penjelasan yang informatif pada setiap perpindahan proses. e. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan yang sederhana. Sebisa mungkin sistem harus dirancang sedemikian rupa agar pemakai tidak dapat membuat kesalahan yang serius. Jika kesalahan itu terjadi sistem harus dapat mendeteksi dan menawarkan instruksi yang sederhana untuk memperbaikinya. f. Memungkinkan pembalikan aksi dengan mudah. Setiap aksi sedapat mungkin harus dapat dibatalkan, sehingga pemakai tidak takut untuk melakukan kesalahan. g. Mendukung pusat kendali internal (internal focus of control). Pengguna yang berpengalaman sangat mengharapkan bahwa mereka memegang kendali atas program, dan program akan merespons tindakan pengguna. h. Mengurangi beban ingatan jangka pendek. Ingatan manusia adalah terbatas, sehingga diusahakan agar tampilan dibuat sesederhana mungkin dan mengurangi pergerakan antara jendela sehingga mengurangi beban ingatan jangka pendek.
20 2.10 Visual Basic 6.0 Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan bahasa pemograman yang cukup popular dan mudah untuk dipelajari. Dengan VB 6.0 dapat membuat program dengan aplikasi GUI (Graphical User Interface) atau membuat program yang memungkinkan pemakai komputer berkomunikasi dengan komputer tersebut dengan menggunakan modus grafik atau gambar. Microsoft Visual Basic 6.0 menyediakan fasilitas yang memungkinkan untuk menyusun sebuah program dengan memasang objek – objek grafis dalam sebuah form. Visual Basic 6.0 berasal dari bahasa pemograman BASIC (Beginners All-purpose Symbolic Instruction Code). Karena bahasa BASIC cukup mudah dipelajari dan popular maka hampir semua programmer menguasai bahasa ini. Tahun 1980-an system DOS cukup popular di kalangan PC karena di dalamnya disertakan bahasa BASIC yang dikenal dengan QBASIC (QuickBasic). Sistem tersebut sekarang sudah jarang digunakan. Di era Windows, Microsoft menciptakan Visual Basic yang terus mengalami penyempurnaan.
2.11
Microsoft Access 2003 Microsoft Access 2003 merupakan aplikasi sistem manajemen basis data yang
memiliki kemampuan untuk menyimpan data dan menampilkan data dalam bentuk informasi yang diinginkan. Aplikasi basis data berbasis window dengan mudah dan tingkat fleksibilitas yang baik. Tingkat fleksibilitas dimaksud di atas menggunakan fungsi yang sudah disediakan oleh Microsoft Access secara default (tanpa harus memilki kemampuan pemograman) maupun dengan menggunakan kode pemograman VBA (Visual basic for Aplication).