BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1. Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan dengan menggunakan protokol komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, aplikasi dan perangkat keras secara bersama sama (Sukmaaji dan Rianto, 2008 : 1). Jaringan komputer juga dapat diartikan sebagai gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Gabungan
teknologi
ini
menghasilkan
pengolahan
data
yang
dapat
didistribusikan, mencakup pemakaian database, software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan(Sopandi, 2008 : 2). Tujuan membangun jaringan komputer adalah membawa informasi secara tepat tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (Transmitter) menuju ke sisi
penerima (Receiver) melalui
media komunikasi
(Sukmaaji
dan
Rianto,2008 : 2) Menurut Sukmaaji dan Rianto, (2008) dalam buku mereka yang berjudul Jaringan Komputer menyatakan bahwa beberapa manfaat yang terdapat pada jaringan komputer sebagai berikut: 1. Pengguna dapat saling berbagi printer dengan kualitas tinggi, dibanding menggunakan printer kualitas rendah dimasing-masing meja kerja. Selain itu, lisensi perangkat lunak jaringan komputer dapat lebih murah dibandingkan lisensi stand-alone terpisah untuk sejumlah pengguna sama 7
8 2. Jaringan komputer membantu mempertahankan informasi agar tetap handal dan up-to-date. Sistem penyimpanan data terpusat yang dikelola dengan baik memungkinkan banyak pengguna mengakses dara dari berbagai lokasi yang berbeda dengan hak akses yang bisa diatur bertingkat. 3. Jaringan komputer membantu mempercepat proses berbagi data (data sharing). Transfer data pada jaringan komputer lebih cepat dibandingkan dengan sarana berbagi lainnya. 4. Jaringan
komputer
memungkinkan
kelompok
kerja
berkomunikasi dengan lebih efisien, yaitu dengan penyampaian pesan
secara
elektronik
misalnya
system
penjadwalan,
pemantauan proyek dan konferensi online yang bertujuan mambantu tim bekerja lebih efektif 5. Jaringan komputer juga membantu perusahaan dalam melayani pelanggan dengan lebih efektif
2.5.
Jenis Jaringan Komputer
Sebuah jaringan dapat di bedakan melalui kapasitas fisik tiap jaringan : 1. Local Area Network biasa disingkat LAN merupakan jaringan yang bersifat internal dan biasanya milik pribadi dalam perusahaan kecil atau mengengah dan biasanya berukuran sampai beberapa kilometer. Sedangkan menurut Velaga Pavani, immadisetty, dan A. Rama dengan papernya yang berjudul Local Area Network (LAN) Technologies(2012:70) LAN adalah network kecil yang memudahkan akses ke komputer lain yang berada dalam satu jaringan. Saat ini,
9 kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot. Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri, berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai. LAN memiliki lima karakteristik (Pavani, Immadisetty & Rama, 2012: 70), yaitu secara fisik, LAN memiliki jarak batas sekitar kurang dari 2 Km, Bandwidh besar yaitu lebih dari 1mbps, kabel media tidak mahal(koaksial atau twisted pair), data dan hardware sharing antara user, dimiliki oleh user Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan menjadi server yang mengatur semua sistem di dalam jaringan tersebut. 2. Metropolitan area network (MAN) adalah Suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN.
10 Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepat untuk membangun jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam jangkauannya 3. Wide Area Network(WAN) merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik. WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain
2.5.
Karakteristik Network Suatu network memiliki tiga faktor yang menentukan (Pavani, Immadisetty & Rama, 2012: 70-71):
2.3.1
Topologi Topologi jaringan adalah susunan atau pemetaan interkoneksi antara node, dari satu jaringan, baik secara fisik (rill) dan logis (virtual). Menurut Brett(2008 : 2), dengan papernya yang berjudul A Survey of Network Topologyand Analysis Exsample, Suatu network dapat secara topologis sama walaupun secara fisik jaringan tersebut berbeda. Sebagai
11 contoh, setiap dua objek yang terbentuk dari sebuah karet gelang akan memiliki topologi yang setara selama karet tersebut tidak terpisah. Jaringan topologi komputer adalah perluasan dari tolopogi basis. Topologi physical network menekankan pada hardware yang terasosiasi dengan sistem, termaksuk workstation, remote terminal, dan server. Topologi logical network (juga dikenal sebagai signal topology) menekankan pada representasi data flow antara node. Topologi logical dari suatu network dapat secara dinamis di konfigurasi apabila peralatan jaringan seperti router tersedia. Untuk membandingkan topologi Physical dan Logical dapat dilihat dari gambar di bawah
Gambar 2.1 Topologi Physical dan Logical
Ada banyak jenis topologi, namun secara umum yang sering dipakai
adalah
5.
Setiap
kekurangannya masing masing.
jenis
memiliki
kelebihan
dan
12 a.
Topologi Network Bus Dalam topologi bus, setiap device yang ada dalam jaringan terhubung dengan satu kabel. Kabel ini biasanya disebut sebagai network backbone. Ketika komunikasi berlangsung antara node, device akan mem-broadcast pesan ke semua node di dalam network, tapi hanya penerima yang dapat membaca pesan tersebut. Keuntungan dari tipe topologi ini adalah kemudahan dalam instalasi dan meminimalkan penggunaan kabel. Selain itu, apabila sebuah node rusak, hal ini tidak mengganggu node lain yang berada di dalam network
Gambar 2.2 Topologi Bus
13 b.
Topologi Network Ring Topologi ring, tidak memakai sistem pusat khusus sebagai
patokan
terhubungnya koneksi.
Penghubungan
susunan komputer client yang diatur menyerupai bentuk lingkaran (cincin), membuat data yang dikirim dapat bergerak satu ataupun dua arah (fleksibel). Pada dasarnya data yang terkirim akan melewati semua node yang terhubung, tetapi jika tidak sesuai dengan node yang dimaksud, secara otomatis data akan terlewatkan. Pemasangan jaringan pada topologi ring akan menghemat pemakaian kabel karena pola-nya simple, kekurangannya menyulitkan pemasangan komputer client baru dalam jaringan ini.
Gambar 2.3 Topologi Ring
14 c.
Topologi Network Star Jaringan topologi Star memiliki Server/Central node sebagai perantara antar node dari suatu jaringan. Sehingga segala aktivitas node dapat di-handle oleh server pusat. Kelebihan jaringan ini dibanding topologi bus, jika salah satu node mengalami gangguan maka tidak akan mempengaruhi kinerja yang lainnya. Bentuk susunan jaringan star sedikit lebih sulit pemasangannya, ditandai dengan akan banyaknya pemakaian kabel untuk membuat pola topologi star.
Gambar 2.4 Topologi Star
d.
Topologi Mesh Topologi yang menghubungkan satu node dengan node lainnya secara menyeluruh. Artinya node A akan memiliki jalur penghubung khusus ke node B, node C, node D dan begitu juga sebaliknya. Apabila tidak dipasang jalur
15 penghubung diantara salah satu komputer, misalnya node A dengan node D, maka node yang bersangkutan tidak akan bisa terhubung walaupun dalam satu jaringan yang sama. Kekurangan
dari
topologi
ini,
pemasangan
rumit,
membutuhkan banyak kabel, tidak efektif karena semakin banyak node yang terhubung, semakin sulit pemasangan kabelnya. Kelebihannya, data yang dikirim lebih cepat sampai karena memiliki jalur penghubung khusus, privasi keamanan data lebih terjamin.
Gambar 2.5 Topologi Mesh
e.
Topologi Tree Topologi Tree merupakan pengembangan dari topologi star. Jika pada topologi star terdapat satu cental node yang digunakan sebagai penghubung maka di topologi tree terdapat dua atau lebih cental node yang tersedia. Kelebihan dari
16 topologi Tree adalah Cakupannya cukup luas dan daya tampung node juga lebih besar, dengan arti network ini dapat di
ekspansi
dengan
mudah,
yaitu
cukup
dengan
menghubungkan node secara topologi star ke bus. Di sini, pada bagian cental node tertinggi akan mempengaruhi node yang terhubung di bawahnya, semacam tingkatan. Misalnya satu cental node mengalami kerusakan tentunya node yang terhubung di bawahnya akan berdampak terhadap kerusakan itu.
Gambar 2.6 Topologi Tree
Menurut Brett(2008 : 10), Topologi Jaringan komputer memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri. Mengerti akan topologi jaringan komputer adalah fundamental untuk perancangan jaringan network
17
2.3.2
Medium Access Control (MAC) Medium Access Control adalah sebuah metode yang mengatur pengalamatan fisik yang digunakan dalam proses komunikasi antar node agar tidak terjadi konflik (Iwan, 2012: 19). MAC biasanya tergantung pada 2 parameter kunci, yaitu Where dan How. Where berarti apakah control di centralized atau di distributed. Pada centralized, sebuah kontroller dirancang agar memiliki kekuasaan untuk memberi akses kepada network. Suatu node dapat mentransmit data ketika node menerima izin dari kontroller. Sedangkan How ditentukan dari topologi dan merupakan trade-off dari berbagai faktor seperti cost, peforma dan kompleksitas (Pavani, Immadisetty & Rama, 2012: 70-71):
2.3.3
Transmission media Dalam mengirim data, ada beberapa komponen yang
dibutuhkan. Tidak hanya mentransmisi tetapi juga mengekspansi network. Beberapa komponen tersebut adalah sebagai berikut a. Network Adapter Card. Network adapter card adalah sebuah kartu ekspansi yang berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer b. Kabel. Digunakan untuk menghubungkan komponen komputer dan network. Ada tiga tipe kabel yang
18 digunakan secara umum, yaitu twisted pair, coax dan fiber optik c. Repeater. Repeater mengekstensi network. Komponen ini menguatkan sinyal masuk yang diterima dari satu segment. Sebuah repeater yang bekerja di physical layer hanya men-repeat semua data dari satu segment ke segment lain d. Bridges.
Bridges
digunakan
untuk
menghubungkan
Ethernet. Bekerja pada data link layer dari model OSI. Semua informasi yang ada pada level OSI yang lebih tinggi tidak dapat di terima, sehingga bridge tidak membedakan antara satu protokol dengan protokol lainnya. Bridge hanya melewatkan semua protokol ke network. e. Router. Sebuah network yang kompleks membutuhkan perangkat jaringan yang tidak hanya tahu alamat dari setiap segment, tetapi juga menentukan jalan terbaik dalam mengirim data dan men-filter broadcast traffic ke segment lokal. Perangkat ini bernama router. Sebuah router menyimpan tabel routing yang berisi informasi tujuan network di dekatnya. Jika di dekatnya ada router lain maka tabel routing ini akan selalu di update secara dinamis menggunakan protokol routing. Apabila sebuah router menerima paket, router akan membaca IP routing table untuk menemukan route terbaik. Route terbaik akan memiliki suffix terpanjang (Iwan, 2012: 538)
19 Suatu network dapat dibentuk dengan menghubungkan satu komputer dengan komputer lain dengan menggunakan berbagai jenis kabel. Jaringan komputer tergantung dari berbagai karakteristik dan berbagai faktor seperti topologi, Medium Access Control (MAC) dan media transmisi.(Pavani, Immadisetty & Rama, 2012: 71)
2.5.
Top Down Network Design Top-down network design adalah suatu metodologi atau cara untuk merancang sebuan network dimulai dari level OSI layer tertinggi ke level paling bawah dari OSI layer. Berikut adalah keuntungan dan kerugian Top down Network Design(Bagus,2012:1) Keuntungan •
Dimulai dengan menfokuskan target tertentu dari sebuah organisasi serta kebutuhan aplikasi dan services dalam
network
dengan
memperhitungkan
kemungkinan penambahan node kedepan •
Menggabungkan kebutuhan organisasi
•
Memberikan gambaran besar ke organisasi dan designer
Kerugian •
Membutuhkan spesifikasi kemungkinan
analisis
awal
untuk
kebutuhan
dan
memastikan
aplikasi
dan
services
perhitungkan •
menentukan
Menggabungkan kebutuhan organisasi
semua
telah
di
20
Gambar 2.7 OSI Layer
Top-down network design berfokus pada aplikasi, session dan data transport, lalu pemilihan router, switch dan media yang digunakan pada physical layer. Teknik untuk menganalisa berdasarkan top-down network design: 1. Scalability Scalability adalah besar pertumbuhan network design untuk 2 tahun hingga 5 tahun kedepan dari segi penambajan user, penambahan server, penambahan website,
penambahan
penggunaan jaringan 2. Availability Availability adalah jumlah ketersediaan jaringan bagi user, dalam selang waktu tertentu, berapa lama suatu jaringan dapat beroperasi melayani user tanpa ada trouble 3. Network Performance
21 Network performance memiliki kriteria meliputi throughput, akurasi, efisiensi, keterlambatan, dan waktu respon. Sedangkan analisa dari network performance meliputi bandwidth, utilization, optimum utilization, throughput, offered
load,
accuracy,
efficiency,
latency,
delay
variation,dan response time 4. Security Security merupakan salah satu aspek yang paling penting dalam
network
design.
Design
security
meliputi
perlindungan data dari serangan virus sampai dengan perlindungan dari pencurian data. 5. Manageability Manageability adalah pengelolaan suatu jaringan seperti pencatatan jumlah byte setiap router yang diterima dan yang dikirim menggunakan SNMP. Manageability meliputi Performance
management,
Fault
management,
Configuration management, Security management, dan Accounting management. 6. Usability Usability mengacu pada kemudahan penggunaan jaringan 7. Adaptability Adaptability mengacu pada network design yang dapat beradaptasi dengan teknologi baru dan perubahan.
22 8. Affordability Affordability mengacu pada biaya, network design harus memperhitungkan biaya yang sanggup dikeluarkan oleh perusahaan termaksuk biaya pembelian peralatan dan biaya operasional jaringan per bulan
2.5.
Tipe Jaringan Komputer Sistem operasi jaringan sangat menentukan arsitektur jaringan yang dibangun. Ada tiga macam jaringan komputer: •
Jaringan Peer-to-Peer Jaringan Peer-to-peer merupakan sebuah jaringan workgroup, dimana setiap komputer dapat berfungsi sebagai client dan server sekaligus. Dalam jaringan P2P, dua atau lebih komputer telah terhubung melalui suatu jaringan dan dapat berbagi sumber daya (seperti printer dan file) tanpa memiliki server yang berdiri sendiri.
•
Jaringan Client/Server Dalam model client/server, perangkat yang meminta informasi disebut dengan client sedangkan perangkat yang menanggapi terhadap permintaan client tersebut disebut dengan server. Client
memulai
pertukaran
dengan
melakukan
permintaan data dari server, yang kemudian menanggapi
23 permintaan dengan mengirimkan satu atau lebih data ke client. •
Jaringan Hybrid Jaringan komputer Hybrid menggunakan standar komunikasi yang berbeda secara bersamaan, seperti Ethernet dan WiFi. jaringan ini menggunakan router khusus, switch, hub untuk menghubungkan komputer serta perangkat peripheral. Jaringan Hybrid Menggabungkan keuntungan antara jaringan client/server dan jaringan P2P (peer-to-peer). User dapat mengakses seluruh sumber daya yang di bagikan oleh jaringan peer-to-peer, dan dalam waktu yang bersamaan
dapat
menggunakan
disediakan oleh server
sumber
daya
yang
24