BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Umum “Menimbang: bahwa perlu diadakan usaha-usaha untuk memberikan bantuan penghidupan dan perawatan kepada orang-orang jompo.” (UUD Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1965, Tentang Bantuan Penghidupan Orang Jompo).
2.1.1 Pengertian panti •
Rumah; tempat (kediaman); – asuhan, tempat memelihara anak yatim (piatu); – derma, rumah tempat merawat yatim piatu (orang tua dsb). Poerwadarminta,W.J.S. (1993) Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
•
Rumah;
tempat
kediaman;
--
asuhan
rumah
tempat
memelihara dan merawat anak yatim piatu; -- derma rumah tempat memelihara dan merawat orang jompo atau anak terlantar; -- wreda temapt memelihara atau merawat orang jompo. Sugono, D. (2008) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta.
2.1.2 Pengertian jompo •
a tua sekali dan sudah lemah fisiknya sehingga tidak mampu mencari nafkah sendiri; tua renta; uzur. Sugono, D. (2008) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta.
2.1.3 Definisi Panti Jompo
Pengertian Panti Jompo menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata panti jompo diartikan sebagai tempat merawat dan menampung Panti Jompo dan Perda No. 15 Tahun 2002 mengenai Perubahan atas Perda No.15 Tahun 2000 Tentang Dinas Daerah, maka Panti sosial Tresna Werdha berganti nama menjadi Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha. Diakses 18 Februari 2013 dari http://www.psychologymania.com/2012/12/pengertian-pantijompo.html, 6
Tempat dimana berkumpulnya orang-orang lanjut usia yang baik secara sukarela ataupun diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya. Dimana beberapa tempat ini ada yang dikelola oleh pemerintah baik pihak swasta. Dan ini sudah merupakan kewajiban Negara untuk menjaga dan memelihara setiap warga negaranya sebagaimana tercantum dalam UU No. 12 Tahun 1996 (Direktorat Jendral Departemen Hukum dan HAM). Pengertian manusua lanjut usia (manula) ialah manusia yang berumur diatas 60 tahun. Megalestari, F.T. (2011). Redesain Interior Panti Jompo Tresna Werdha Probolinggo Sebagai Wisma Sehat Mandiri, Surabaya: Program Pasca Sarjana Institut Teknologi Sepuluh Nopember, diakses 18 Februari 2013 dari http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16718Paper-838362.pdf. Jadi, dapat disimpulkann panti jompo adalah sarana yang disediakan untuk manula sebagai tempat tinggal alternatif dengan kebutuhan khusus yang memberikan pelayanan dan perawatan serta berbagai aktifitas yang dapat dimaanfaatkan manula untuk mengatasi kemunduran fisik dan mental secara bersama-sama dalam komunitas. Disini manula berperan mandiri dan tidak dimanjakan sehingga manula terdorong untuk tetap aktif. Beberapa aktifitas yang dijadwalkan adalah senam pagi, melukis, menari bermain musik dan lain sebagainya. Selain itu, pelayanan dan perawatan yang diberikan adalah konsumsi, cek kesehatan secara rutin, terapi dan lain sebagainya.
2.1.4 Fungsi Panti Jompo Fungsi Panti Jompo adalah sebagai tempat untuk menampung manusia lanjut usia yang menyediakan fasilitas dan aktifitas khusus untuk manula yang dijaga dan dirawat oleh suster atau pekerja sosial.
2.1.5 Tujuan Panti Jompo Tujuan utama Panti Jompo adalah untuk menampung manusia lanjut usia dalam kondisi sehat dan mandiri yang tidak memiliki tempat tinggal dan keluarga atau yang memiliki keluarga namun dititipkan karena ke tidak mampuan keluarga untuk merawat manula.
7
2.1.6 Jenis-Jenis Panti Jompo Berdasarkan Kepemilikan
1. Panti Jompo Milik Pemerintah Panti Sosial ini berada di dalam lingkungan Direktorat Pelayanan Sosial Lanjut Usia Departemen Sosial Republik Indonesia. Biasanya Panti Sosial ini tidak memungut biaya dari manula atau biasanya bersubsidi dan memiliki donatur spontanitas. Panti jompo ini menyediakan fasilitas, sandang, pangan dan papan sesuai dengan kebutuhan kaum manula. Kebanyakan penghuni manula disini adalah yang terlantar, tidak memiliki cukup nafkah dan mandiri.
2. Panti Jompo Milik Swasta/ Yayasan Panti Sosial ini tidak berada di dalam lingkungan Dirketorat Pelayanan Sosial Lanjut Usia. Bersifat berdiri sendiri dan dimiliki oleh yayasan sosial yang mengorganisir panti secara langsung. Panti Sosial ini memiliki standar iuran yang bersifat wajib namun sesuai dengan kemampuan keungan manula dan memiliki donator tetap dan juga donator spontanitas. Panti ini menyediakan fasilitas, sandang, pangan dan papan sesuai dengan kebutuhan kaum manula. Kebanyakan penghuni manula disini biasanya yang memiliki keluarga namun tidak cakap untuk mengurus manula.
2.1.7 Klasifikasi Kegitan Panti Jompo 1. Kegiatan Staf 1. Memantau dan menjaga manula. 2. Memeriksa kesehatan secara rutin. 3. Memastikan manula tetap aktif dengan menciptakan beberapa program aktifitas. 4. Menyediakan layanan pangan. 5. Membantu dan merawat manula yang kesulitan. 6. Mengurus dan merawat segala keperluan panti. 2. Kegiatan Manula 1. Melakukan aktifitas melatih fisik, seperti senam. 2. Menjaga kebersihan dan kerapihan kamar dan seluruh panti. 8
3. Melakukan aktifitas keseharian seperti menerima pangan, mencuci pakaian, menjemur dan lain-lain. 4. Bersosialisasi dengan sesama manula dan sesama staf. 5. Melakukan aktifitas keterampilan dan kesenian. 6. Menerima pemeriksaan kesehatan rutin. 7. Menerima bimbingan psikis dan spiritualitas sesuai agama yang dianut manula. 8. Beristirahat.
2.1.8 Klasifikasi Fasilitas Panti Jompo diakses 20 februari 2013 dari http://lamsari-sitompul.blogspot.com/2011/01/ dasar-dasarmanajemendan-standar.html, 1. Perkantoran a. Ruang kantor b. Ruang rapat c. Ruang tamu d. Kamar mandi 2. Umum a. Ruang makan b. Ruang tidur c. Kamar mandi d. Ruangan membaca e. Ruangan kesehatan dan peralatannya f. Ruang perlengkapan
2.1.9 Persyaratan Umum
diakses
24
februari
dari
http://lamsari-sitompul.blogspot.com/
2011/01/dasar-dasarmanajemendan-standar.html Standarisasi panti telah dituangkan dalam Lampiran Keputusan Mentri Sosial RI. Nomor : 50/HUK/2004 tentang Standarisasi Panti Sosial dan Pedoman Akreditasi Panti Sosial, sebagai landasan untuk menetapkan standar pelayanan panti.
9
Standar panti sosial adalah ketentuan yang memuat kondisi dan kinerja tertentu bagi penyelenggaraan sebuah panti sosial dan atau lembaga pelayanan sosial lainnya yang sejenis. Adapun yang dimaksud dengan panti sosial adalah lembaga pelayanan kesejahteraan sosial yang memiliki tugas dan fungsi untuk meningkatkan kualitas SDM dan memberdayakan para penyandang mental, maupun sosial. Standar umum sebagaimana dimaksud adalah: 1. Kelembagaan, meliputi: a. Legalitas Organisasi. Mencakup bukti legalitas dari instansi yang berwenang dalam rangka memperoleh perlindungan dan pembinaan profesionalnya. b. Visi dan Misi c. Organisasi dan Tata Kerja 2. Sumber Daya Manusia, mencakup 2 aspek: a. Aspek penyelenggara panti terdiri dari unsur pimpinan, unsur operasional, dan unsur penunjang. b. Pengembangan personil panti 3. Sarana Prasarana, mencakup: a. Pelayanan Teknis. Mencakup peralatan asesmen, bimbingan social, keterampilan fisik dan mental. b. Perkantoran, memiliki ruang kantor, ruang rapat, ruang tamu, dan lain-lain. c. Umum, memiliki ruang makan, ruang tidur, kamar mandi, dan lain-lain. 4. Pembiayaan Memiliki anggaran yang berasal dari sumber tetap maupun tidak tetap. 5. Pelayanan sosial dasar Untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari manula, meliputi: makan, tempat tinggal, pakaian, pendidikan dan kesehatan. 6. Monitoring dan evaluasi a. Monev proses, yakni penilaian terhadap proses pelayanan yang diberikan kepada manula.
10
b. Monev hasil, yakni monitoring dan evaluasi terhadap manula,
untuk
melihat
tingkat
pencapaian
dan
keberhasilan manula setelah memperoleh proses pelayanan.
2.1.10 Persyaratan Fasilitas Setiap bangunan gedung, kecuali rumah tinggal tunggal dan rumah deret sederhana, harus menyediakan fasilitas dan aksesibilitas untuk menjamin terwujudnya kemudahan bagi penyandang cacat dan manula masuk dan keluar, ked an dari bangunan gedung serta beraktifitas dalam bangunan gedung secara mudah, aman, nyaman dan mandiri. Fasilitas dan aksesibilitas meliputi
toilet, tempat parker, telepon
umum, jalur pemandu, rambu dan marka, pintu, ram tangga dan lif bagi penyandang cacat dan manula. Penyediaan fasilitas dan aksesibilitas disesuaikan dengan fungsi, luas dan ketinggian bangunan gedung. Diakses 22 februari
2013
dari
http://www.pu.go.id/satminkal/itjen/hukum/pm29-
2006.pdf.
2.2 Tinjauan khusus
A. Panti Werdha Melania A.1 Sejarah Panti Werdha Melania
Panti Werdha Melania bernaung dibawah Yayasan Melania, berdiri sejak 17 Mei 1980 atas dorongan Alm. Mgr. Leo Sukoto SJ, mempunyai sarana yang dapat memenuhi keebutuhan tersebut. Karyawan-karyawan diarahkan untuk membimbing dan mempersiapkan manula mengisi hari senja dalam kemantapan rohani dan jasmani berlandaskan cinta kasih tanpa membeda-bedakan ras, suku dan agama. Panti Werdha Melania terletak di Jalan Pahlawan No. 4 RT 006/ 03 Rempoa, Ciputat Jakarta Selatan 15412. Hingga Saat ini Panti Werdha Melania menampung 48 Manula.
11
A.2 Visi dan Misi
Visi: Membimbing dan mempersiapkan lansia mengisi hari senja dalam kemapaman rohani berlandaskan cinta kasih tanpa membeda-bedakan ras, suku dan agama
Misi: Mmemberi pelayanan dan pendampingan para lansia tanpa sikap diskriminatif,
terutama
bagi
yang
tidak
mampu,
pelayanan
kesehatan,
penyelenggaraan reksa pastoral, penghiburan dikala sakit dengan sikap bela rasa dan memberikan pelayanan terminal sampai pelaksanaan pemakaman.
A.3 Sumber Dana Panti Werdha Melania 1. Iuran bulanan manula sesuai dengan kemampuan, namun iuran ini bersifat wajib. 2. Subsidi Dinas Sosial Tanggerang Selatan 3. Donatur tetap Ibu Martha Tilaar 4. Donatur Spontanitas
A.4 Pengelola Yayasan Melania Jakarta Penasehat
:
Ibu Lo Ginting Ibu Fransisca R.S Soeradi
Ketua Umum
:
Ibu Dr. Yvonne Siboe, Sp.Ak
Ketua Bidang Pendidikan
:
Ibu Magda Gustama
Ketua Bidang Kesehatan
:
Ibu Dr. Josephine W. Gautama
Ketua Bidang Panti Werdha :
Ibu M.M. Moeljaningsih
Sekertaris
:
Ibu Dra. Tatiek Widyanarso
Bendahara
:
Ibu Jenny S. Widodo SE
Anggota
:
Ibu Dr. Listyawati Purwanto
( Kesehatan )
Ibu DR. Theresia Pudyanto. Msc (Pendidikan) Ibu Theresia Sadiman
(Pendidikan)
Ibu Yani Soewignjo
(Pendidikan)
Ibu Iswayanri Tabiat
(Pendidikan)
Ibu Lily Indrajani
(Pendidikan)
Ibu Annientha Widyastanto
(P. Werdha )
12
Ibu Enny Harsi Suharso
(P. Werdha )
Ibu Dra. Clara Wahyudi
(P. Werdha )
Ibu Sulianti Gunawan
( Logistik )
A.5 Struktur Organisasi Panti Werdha Melania Dalam kegiatan operasional, Panti Werdha Melania memiliki struktur organisasi yang terorganisir dalam pembagian tugas dan wewenang. Adapun struktur organisasi Panti Werdha Melania adalah sebagai berikut:
Bagan 2.1 Struktur Organisasi Panti Werdha Melania (Sumber: Panti Werdha Melania 2013)
Berikut tugas dari Struktur Organisasi Panti Werdha Melania: •
Ketua Yayasan, bertugas sebagai pimpinan yayasan dan bertanggung jawab atas pencapaian visi misi, rencana kerja
13
yayasan, pencarian sumber dana untuk yayasan, memimpin rapat koordinasi dan evaluasi karyawan. •
Bidang Panti Werdha, bertanggung jawab untuk menyusun program kesehatan manula, melakukan evaluasi dan menysun laporan evaluasi.
•
Administrasi, mencatat segala pemasukan dan pengeluaran panti secara rutin dan membuat laporan keungan yang kemudian diberikan kepada atasan.
•
Dokter tetap, bertugas melakukan cek kesehatan rutin kepada semua manula, membuat laporan dan merawat manula yang jatuh sakit.
•
Perawat, bertugas merawat dan mengurus manula yang sedang jatuh sakit dan membantu dokter bertugas.
•
Kebersihan, dapur, dan cuci, menjaga kebersihan panti dengan seksama, membuat makanan pagi, siang, sore dan snack sehat untuk manula, membantu manula mencuci pakaian
A.6 Persyaratan Menjadi Penghuni Panti Werdha Melania 1. Usia minimal 60 Tahun (KTP seumur hidup) 2. Dalam keadaan sehat mandiri tanpa alat bantu 3. Tidak berpenyakit menular atau syaraf 4. Tidak pikun 5. Tidak merokok 6. Status janda (meninggal)/ duda (meninggal)/ tidak berkeluarga (status janda/ duda wajib melampirkan foto kopi surat kematian). 7. Ada pembayaran perbulan 8. Uang pangkal Rp. 500.000,-Masa percobaan 3 bulan, apabila selama 3 bulan manula tersebut tidak betah/ tidak dapat beradaptasi dengan peraturan panti, penanggung jawab wajib menjemput dan uang pangkal dikembalikan. 9. Memiliki penanggung jawab 10. Penerimaan calon penghuni setiap jumat pukul 09.00 WIB oleh Dr. Nani. S
14
11. Harus membawa hasil rontgen dan laboratorium sebagai berikut: Rontgen paru-paru (Thorax) Darah lengkap Urine lengkap Gula darah puasa Gula darah 2 jam PP Kolesterol total Trigliserida HDL/ LDL/ LDH Asam Urat Ureum Kreatini SGOT SGPT 12. Calon penguhin beserta penanggung jawab wajib hadir. 13. Pas photo berwarna terbaru ukuran 4x6 2 lembar 14. Calon penghuni benar-benar bebas/ lepas tanggung jawab terhadap keluarga (anak, cucu, keponakan, sanak saudara, family).
A.7 Fasilitas Panti Werdha Melania •
Ruang tamu
•
Kantor untuk staf
•
Ruang dokter
•
Bangsal untuk manula yang sakit
•
Kamar tidur manula
•
Kamar mandi
•
Ruang makan
•
Dapur
•
Tempat mencuci pakaian
•
Tempat menjemur
•
Aula
•
Kapel
•
Tempat istirahat staf
15
Tabel 2.1 Fasilitas dan Analisa Interior Panti Werdha Melania (Sumber: Indira Ratna Murti, 2013) No.
Nama Ruang
Foto
Analisa Ruang
penerimaan
tamu
memiliki
suasana rumah dan 1.
Ruang Tamu
sederhana. Menggunakan
color
scheme natural.
Ruangan sempit dan kurang tertata dengan baik, udara lembab 2.
Kantor untuk
dan
gelap,
staf
menggunakan
color
scheme
natural.
Ruanga kantor juga memiliki
ruang
makan untuk staf. Ruang
Dokter
memiliki
sirkulasi
yang cukup luas untuk 3.
Ruang Dokter
pergerakan
manula,
dokter dan perawat. Menggunakan
ubin
yang
licin,
agak
dinding bata berwarna putih
dan
tidak
memiliki
ventilasi
sehingga
ruangan
sedikit pengap.
16
No.
Nama Ruang
Foto
Analisa Sirkulasi dalam bangsal kurang baik karena terlalu sempit
4.
Bangsal
dan berdempetan, furniture kurang sesuai untuk manula dan suasana siang hari sedikit remang dan kurang pencahayaan alami. Menggunakan dinding bata berlapiskan cat warna netral dan material lantai bersifat licin. Menggunakan material batu bata dan cat
kuning
dinding, lantai
pada material
tidak
terlalu
licin, sirkulasi udara agak lembab, tempat 5.
Kamar tidur
tidur
kurang
baik
untuk manula, terlalu banyak
furniture
tambahan
yang
membuat
ruangan
menjadi sempit yang mengganggu sirkulasi.
17
No.
Nama Ruangan
Foto
Analisa Kamar
Mandi
menggunakan material
standar,
memiliki shower area dan toilet. Material 6.
Kamar Mandi
lantai
menggunakan
keramik yg kasar dan tidak licin, tetapi tidak memiliki
railing
untuk manula untuk menghindari cidera. Ruang
makan
menggunakan nuansa putih
dan
memiliki udara 7.
Ruang Makan
natural, sirkulasi
yang
sangat
baik. meja dan kursi makan
standar
kurang
dan
nyaman
apabila manula duduk lama. Material lantai tidak terlalu licin. Area
dapur
tidak
terawat
menyimpan kotoran. 8.
Dapur
lantai
sangat dan
banyak Material
tidak
licin. berbahaya
begitu Namun untuk
manula yang masuk ke area ini.
18
No.
Nama Ruang
Foto
Analisa Area mencuci pakaian licin, tidak tertata dan menyimpan
banyak
kotoran. Pencahayaan sangat kurang karena 9.
Tempat
ruangan
tidak
mencuci
memiliki ventilasi dan
pakaian
pencahayaan terbatas dengan buatan. Merupakan
area
terbuka
untuk
menjemur
pakaian,
menggunakan 10.
Area
material lantai kasar
menjemur
agar
manula
tidak
cidera namun tetap area yang berbahaya untuk manula karena tidak ada railing.
Ruang
aula
memiliki
ini nuansa
natural
dan
menggunakan material tidak licin. Berfungsi 11.
Aula
untuk
ruangan
makan
manula
kedua,
metode
program
dansa, angklung sebagainya.
19
musik dan
lain
No.
Nama Ruang
Foto
Analisa Terletak
di
bagian
belakang
panti,
memiliki
ventilasi
yang
baik
dan
pencahayaaan matahari yang bagus. 12.
Kapel
kapel
ini
menggunakan
lantai
yang licin dan kursi lipat
yang
tidak
nyaman untuk duduk lama.
Memiliki
panggung
ditengah
untuk memimpin doa.
Area
istirahat
staf
terletak di lantai dua.
13.
Tempat
Disini staf memiliki
istirahat staf
area
makan
hiburan, yang
juga
sirkulasi luas
untuk
menyimpan kebutuhan dan juga memiliki
beberapa
kamar yang masingmasing berisikan dua tempat tidur.
20
Gambar 2.1 Taman Indoor Panti (Sumber: Indira Ratna Murti 2013)
Gambar 2.2 Taman Indoor Panti (Sumber: Indira Ratna Murti 2013)
Panti memiliki dua taman indoor yang sangat bagus untuk udara bagi para manula. Selain enak dipandang, taman ini juga membuat sirkulasi udara di panti jadi sangat sejuk dan segar.
A.8 Diagram Sirkulasi Antar Ruang Panti Werdha Melania
Berikut adalah diagram sirkulasi antar ruang dalam bentuk bubble diagram yang menunjukkan flow panti:
21
Gambar 2.3 Bubble Diagram Panti Werdha Melania (Sumber: Indira Ratna Murti, 2013)
22
B. Sesana Tresna Werdha Karya Bhakti B.1 Sejarah Sesana Tresna Werdha Karya Bhakti
Pertama-tama Yayasan Karya Bhakti Ria Pembangunan, didirikan pada tanggal 26 April 1978, dihadapan notaris Soeleman Ardjasasmita S.H. Pendiri yayasan adalah almarhumah Ny. Siti Hartinah Soeharto, Ny. Nelly Adam Malik, dan Ny. Soehartati Oemar Senoadji yang mengumpulkan uang tunai sejumlah Rp 300.000,00 sebagai kekayaan awal. Setelah kepengurusan yayasan terbentuk pada tahun 1978, dilakukanlah proyek-proyek sosial dalam rangka mewujudkan maksud dan tujuan berdirinya yayasan. Proyek-proyek sosial tersebut adalah sebagai berikut: 1. Balai Pendidikan Kewanitaan (BPKw) Lembaga
yang
menjalankan
usaha-usaha
di
lapangan
pendidikan, khususnya keterampilan wanita. 2. Balai Bina Kerta Raharja (BBKR) Lembaga masyarakat yang bergerak dalam bidang sosial berkerjasama dengan Departemen Transmigrasi mendidik tuna karya dan tuna wisma. 3. Sasana Tresna Werdha (STW) Proyek yang didirikan untuk menampung dan menyantuni para lanjut usia (panti jompo). 4. SOS Desa Taruna Proyek kerja sama dengan SOS Kinderdoif Internasional, yang didirikan untuk menampung dan menyantuni anak-anak terlantar. Sesana Tresna Wersha Karya Bhakti diresmikan oleh Bapak Soeharto tanggal 14 Maret 1984. Awal berdirinya merupakan gagasan dan prakarsan dari Almarhumah Hj. Siti Fatimah HS (Ibu Tien Soeharto).
B.2 Visi dan Misi
Visi: Mengabdi pada sesame dan memberikan pelayanan secara terpadu dan menyeluruh baik fisik, mental, sosial, maupun spiritual kepada manula.
23
Misi: Membantu pemerintah dan masyarakat dalam upaya pelayanan kesejahteraan sosial pada manula.
B.3 Sumber Dana Sesana Tresna Werdha 1. Iuran bulanan manula dan partisipasi keluarga sebesar Rp 150.000,-/ bulan. 2. Donatur tetap yayasan 3. Donatur Spontanitas
B.4 Pengelola Yayasan Sasana Tresna Werdha STRUKTUR(ORGANISASI(YAYSAN(KARYA(BHAKTI(RIA(PEMBANGUNAN(
PEMBINA(
PENGAWAS(
PENGURUS(
STAF(AHLI(
PENGELOLA(SASANA( (TRESNA(WERDHA( (
PENGELOLA(BALAI( PENDIDIKAN( KEWANITAAN(
PENGELOLA(SOS(( DESA(TARUNA( (
BADAN( PENYELENGGARA(
BADAN(( PELAKSANA(
Bagan 2.2 Struktur Organisasai Sesana Tresna Werdha (Sumber: www.ykbr.awardspace.com/sejarah.html )
B.5 Persyaratan Menjadi Penghuni Sasana Tresna Werdha 1. Berusia di atas 60 Tahun 2. Sehat jasmani dan rohani 3. Mandiri 4. Atas keinginan sendiri dan tidak terpaksa 5. Mempunyai penanggung jawab keluarga 24
B.6 Fasilitas Sesana Tresna Werdha 1. Fasilitas hunian
2.
•
Wisma Aster VIP 18 kamar
•
Wisma Bungur 25 kamar
•
Wisma Cempaka 26 kamar
•
Wisma Dahlia 8 kamar
Fasilitas Klinik Werdha •
Wisma Wijaya Kusuma dengan 3 kamar VIP, bangsal rawat inap 15 tempat tidur, pelayanan 24 jam.
3.
Fasilitas Penunjang Pelayanan Manula •
Wisma Soka, Wisma Mawar, Wisma Kamboja, Wisma Kenanga
4.
Fasilitas Lain •
Dapur
•
Ruang cuci
•
Ruang serba guna
•
Perpustakaan
•
Pendopo
•
Ruang pemeriksaan kesehatan
Table 2.2 Fasilitas dan Analisa Interior Panti Sesana Tresna Werdha (Sumber: Sesana Tresna Werdha, 2013) No. 1.
Nama Ruang
Foto
Analisa
Halaman
Bangunan
merupakan
depan
bangunan tua dengan space terbuka. Bangayk penghijauan
dan
pencahayaan
matahari
yang sangat bagus.
25
No.
Nama Ruang
Foto
Analisa Berikut adalah salah satu kamar di Panti ini, ruangan ini untuk 1 manula, memiliki sirkulasi yang luas, menggunakan perabot
2.
Ruang Kamar
bergaya klasik dengan finishing
fancy,
material lantai tidak licin.
Memiliki
jendela yang banyak sehingga udara dan cahaya baik. Suasana ruangan
sangat
nyaman
dan
menenangkan. 3.
Taman
Panti memiliki taman ditengah-tengah bangunan.merupakan hal yang sangat baik untuk sirkulasi udara.
3.
Taman
Panti memiliki taman ditengah-tengah bangunan.merupakan hal yang sangat baik untuk sirkulasi udara.
26
No.
Nama Ruang
4.
Aula
Foto
Analisa Ruangan serba guna menggunakan
lantai
tidak licin, sirkulasi udara
dan
cahaya
sangat bagus.
B.7 Pelayanan dalam Sesana Tresna Werdha 1. Pelayanan kesehatan yaitu berupa konsultasi ahli, asuhan keperawatan, laboratorium, fsioterapi, farmasi, rawat jalan, rawat inap, rujukan rumah sakit, dan kegawatdaruratan 2. Pelayanan sosial yaitu berupa pembinaan mental spiritual sesuai keyakinan,
senam,
seni,
tradisional
(angklung),
bernyanyi
keterampilan, melukis, berkebun, bincang-bincang antar kita (BAKI), pemanfaatan hobi, wisata belanja dan wisata sosial lainnya. 3. Pelayanan Harian Lanjut Usia (day care service) 4. Pelayanan individu dan kelompok.
C. Man Fut Tong Nursing Home C.1 Sejarah Man Fut Tong Nursing Home
Pada Tahun 1969 dibentuk rumah lama pertama rumah jompo Buddha untuk kaum perempuan, di sebuah kuil di Hougang. Didirikan seorang diri oleh seorang biksu Ven Ho Yuen Hoe (Ven Shi Chin Yam). Rumah berisikan 24 kamar tidur beroprasi dengan sebuah banunan tua dengan dua lantai terpisah. Awalnya rumah ini diepruntukan bagi tempat tinggal untuk imigran yang sakit dan diabaikan dari Cina. Kemudian seiring berjalannya waktu bangunan yang merupakan hanya sekedar tempat penampungan beralih fungsi menjadi sarana panti jompo yang menampung dan merawat mereka.
27
C.2 Filosofi Man Fut Tong Nursing Home •
Kualitas perawatan untuk kualitas kehidupan
•
Memperlakukan semua manula dengan hormat dan bermatabat
•
Membantu manula dan keluarga dalam membuat keputusan tentang pengobatan dan menejemen melalui penyediaan informasi.
•
Meningkatkan interaksi manula dan keluarga
•
Menggunakan sikap positif dan fleksibilitas
•
Merangkul manula untuk hidup dalam lingkungan normal dan bahagia melalui keterlibatan keluarga dan teman-teman
•
Mengaktifkan warga untuk hidup di tahun emas mereka sepenuhnya dalam kasih sayang, cinta dan lingkungan.
C.3 Sumber Dana Man Fut Tong Nursing Home 1. Iuran bulanan manula 2. Donasi tetap 3. Donasi Spontan
C.4 Pengelola Man Fut Tong Nursing Home
Bagan 2.3 Sturktur Organisasi Man Fut Tong Nursing Home (Sumber: http://www.mft.org.sg, 2013)
28
C.5 Persyaratan Menjadi Penghuni Man Fut Tong Nursing Home 1. Kewarganegaraan Singapur atau penduduk permanen. 2. Manula berusia 60 Tahun keatas. 3. Memiliki dokumen-dokumen yang terdiri dari informasi umum, medis, sosial, rehabilitasi, dan kebutuhan lainnya. 4. Memiliki dana untuk membayaran iuran perbulan, baik yang mampu atau yang tidak mampu. 5.
Mandiri tanpa bantuan orang lain.
6. Sehat jasmani dan rohani. 7. Tidak memiliki penyakit yang membutuhkan perhatian medikal secara khusus. 8. Tidak dalam keadaan koma, bukan pecandu alcohol dan obat-obatan.
C.6 Fasilitas Man Fut Tong Nursing Home 1. Bangsal hunian, memiliki 232 tempat tidur dalam 3 tingkatan. 2. Ruang perawatan medis 3. Ruang fisioterapi 4. Ruang konsultasi 5. Ruang makan 6. Ruang sosial dan rekreasi 7. Function room 8. Dapur 9. Kantor administrasi 10. Ruang staf
Tabel 2.3 Fasilitas dan Analisa Interior Man Fut Tong Nursing Home (Sumber: http://www.mft.org.sg, 2013) No.
Nama Ruang
1.
Kamar Tidur
Foto
Analisa Kamar tidur manula menggunakan rumah
sakit
fasilitas lengkap.
29
kasur dan
No.
Nama Ruang
2.
Rekreasi
Foto
Analisa Memiliki Perpustakaan sebagai
hiburan
manula 3.
Ruang
Serba
Memeiliki
Guna
tangga
akses dan
ram.
Material lantai tidak licin, suasana ruang berkesan homey.
4.
Ruang terapi
Material
interior
standar,
penggunaan
cat
putih.
Ruangan
berkesan natural.
C.7 Pelayanan manula di Man Fut Tong Nursing Home 1.
Pelayanan 24 jam dan perawatan klinis
2.
Rehabilitasi
3.
Fisioterapi dan terapi kegiatan
4.
Pelayanan medis
5.
Perawatan harian manula
30