BAB 2 LANDAS AN TEORI
2.1
Pengertian Sistem dan Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem yaitu suatu rangkaian prosedur yang merupakan suat u kebulatan untuk melaksanakan suatu fungsi unt uk mencapai tujuan tertentu. Sementara itu, menurut James A O’Brien (2003, p8), Widjajanto Nugroho (2001, p2), Romney, dan S teinbart (2004, p2). Sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian bagian yang saling berinteraksi unt uk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan yait u input, proses dan output. Begitu pula dengan pendapat Mulyadi (2001, p2), bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut Jeffrey L. Winter ( 2001, p6), sistem adalah inter relasi sekumpulan object atau elemen yang dilihat secara keseluruhan dan di desain untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Dan menurut Baridwan ( 1998, p3), sistem adalah suat u kerangka dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan disusun dengan suatu skema yang menyeluruh unt uk melaksanakan suat u kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan. Dari definisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem sebagai berikut:
9
10 a. Setiap S istem Terdiri dari Unsur-unsur. Sistem pernapasan kita terdiri suat u kelompok unsur, yaitu hidung, saluran pernapasan, paruparu, dan darah. Unsur-unsur suatu sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, yang terdiri pula dari kelompok unsur yang membent uk subsistem tersebut. b. Unsur-unsur Tersebut Merupakan Bagian Terpadu Sistem yang Bersangkutan. Unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan lainnya dan sifat kerja sama antar unsur sistem tersebut mempunyai bent uk tertentu. c. Unsur Sistem Tersebut Bekerja S ama untuk Mencapai Tujuan Sistem. Setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. Sistem pernafasan kita bertujuan menyediakan oksigen, dan pem buangan karbon dioksida dari tubuh kita bagi kepentingan kelangsungan hidup kita. Unsur sistem tersebut yang berupa hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah bekerja sama satu dengan lainnya dengan proses tertentu unt uk mencapai tujuan tersebut di atas. d. Suatu Sistem Merupakan Bagian dari Sistem Lain yang Lebih Besar. Sistem pernafasan kita merupakan salah sat u sistem yang ada dalam tubuh kita, yang merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh.
11 1.1.2
Pengertian Informasi Informasi merupakan
data yang telah
diproses
sehingga
mempunyai arti tertentu bagi penerimanya. Sum ber dari informasi adalah data, data itu sendiri adalah kenyataan yang menggambarkan suat u kejadian dan kejadian itu merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu. Dalam hal ini informasi dan data saling berkaitan. Menurut Muchtar (1999, p3) dan Jogiyanto (1995, p8), informasi adalah data yang diolah menjadi bent uk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sum ber dari informasi adalah data yang merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesat uan yang nyata. Sedangkan menurut Alter (1996, p29), informasi adalah data yang mempunyai bentuk dan isi yang layak unt uk penggunaan khusus. Penggantian data ke informasi melalui format, penyaringan, dan perangkuman adalah kunci peranan dari sistem informasi. Namun demikian menurut McLeod (1996, p18), Turban, McLean dan Wetherbe (1999, p45), informasi adalah data yang telah tersusun sehingga mereka mempunyai arti dan harga bagi penerima. Penerima menerjemahkan arti dan mengambil kesimpulan dan pengertian. Begitu pula Cushing (1991, p11), ia berpendapat bahwa informasi adalah hasil pengolahan data yang diorganisir dan berguna bagi orang yang menerimanya. Sementara it u menurut Lucas ( 1993, p4), definisi informasi adalah sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat kepastian tentang suat u keadaan atau kejadian. Agar suatu informasi dapat berguna dalam suat u pengam bilan keput usan maka informasi harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
12 1. Reliable (dapat dipercaya) Berarti informasi harus lengkap dan mengandung kebenaran serta keamanannya terjamin. 2. Tim ely (tepat waktunya) Berarti informasi yang diterima oleh user tidak boleh terlambat, karena informasi menjadi tidak berguna bila telah usang dan tidak memiliki nilai lagi. Informasi juga merupakan dasar dalam pengambilan keput usan apabila pengambilan keput usan terlambat maka dapat berdampak fatal bagi perusahaan. 3. Relevan (cocok dan sesuai) Berarti informasi harus memiliki hubungan dengan persoalan yang sedang dihadapi. Bila informasi tersebut tidak memiliki hubungan dengan persoalan yang dihadapi maka informasi tersebut menjadi tidak berguna. 4. Com plete (lengkap) 5. Understandable (dapat dimengerti)
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil pemrosesan data yang bertujuan untuk memberikan hasil yang lebih berarti dan bermanfaat di dalam keput usan di masa sekarang dan yang akan datang.
2.1.3
Pengertian Sistem Informasi Sistem
informasi
adalah
sekumpulan
komponen
pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen
13 dengan komponen lainnya yang bert ujuan menghasilkan suat u informasi dalam suatu bidang tertentu. Menurut James A O’Brien ( 2003, p7), Sistem Informasi adalah kombinasi manusia (people), hardware, software, jaringan kom unikasi (comm unication network) dan data. Sedangkan Menurut Muchtar (1999,p10,p3), Davis (1993, p3), Lucas (1993, p3), sistem informasi adalah semua kegiatan untuk mendapatkan informasi dengan cara yang efektif dan mempersem bahkan tepat wakt u, tepat bentuk
dan tepat
pengorganisasian
guna.
peralatan
Dan
unt uk
dapat diartikan juga suat u mengumpulkan,
menginput,
memproses, menyimpan, mengat ur, mengontrol, melaporkan informasi. Dan menurut Jeffrey L. Winter ( 2001, p9), Sistem Informasi adalah suatu sistem berbasis computer yang menghasilkan informasi. Nam un demikian, Alter (1996, p61) berpendapat bahwa sistem informasi yang menggunakan teknologi informasi untuk menangkap, memindahkan, menyimpan, memanipulasi atau tampilan organisasi digunakan dalam satu atau lebih proses bisnis. Beda halnya dengan Cushing (1995, p6), menurutnya, sistem informasi adalah sistem yang mengumpulkan, memasukkan, memproses dan menyimpan data-data, memanajemen, mengontrol dan melaporkan informasi sehingga suatu organisasi dapat mencapai tujuannya. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan sekumpulan elemen yang berinteraksi dan dikoordinasikan untuk mengubah data menjadi informasi tepat dan akurat kepada pihak tertentu agar dapat digunakan untuk analisis, fungsi operasional,
14 memanajemen dan mendukung pengam bilan keputusan dalam suat u perusahaan.
1.2
Sistem Informasi Akuntansi 2.2.1
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuat u yang berkenaan dengan akuntansi. M enurut Bodnar G.H, Hopwood.W.S (2001, p1), sistem informasi akuntansi adalah sebuah koleksi dari sumber daya, termasuk orang dan peralatan, didisain untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Sedangkan Widjajanto (2001, p4) berpendapat bahwa sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai form ulir catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksananya, dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen. Namun Jones dan Rama (2006, p4) memiliki pendapat yang berbeda yaitu sistem informasi akuntansi adalah sebuah subsistem dari sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan juga informasi lainnya yang terkait dalam sebuah transaksi akuntansi.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan sebuah sistem informasi yang dapat mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi, memproses data
15 menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengam bilan keput usan dan melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi yang terkait dalam sebuah transaksi akuntansi.
1.2.2
Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi Menurut Jones, Rama (2003, p6 - p8), kegunaan sistem informasi akuntansi adalah : 1.
Memproduksi laporan eksternal Bisnis menggunakan sistem informasi akuntansi untuk memproduksi laporan khusus untuk memuaskan kebutuhan dari Penginvestasi (investors), pemberi kredit (creditors), penagih pajak, agen – agen yang berkaitan dan lain - lain.
2.
Mendukung akitivitas rutin Manajer membut uhkan sistem informasi akuntansi unt uk menangani aktivitas operasi rutin selama siklus operasi perusahaan.
3. Mendukung keputusan Informasi juga dibutuhkan untuk mendukung keputusan rutin pada semua tingkatan dari organisasi. 4.
Perencanaan dan pengendalian Sistem informasi dibutuhkan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian dengan baik. Informasi memperhatikan anggaran dan biaya standar yang disimpan oleh sistem informasi, dan laporan dirancang untuk membandingkan gambaran anggaran dengan jumlah yang sebenarnya.
16 5.
Mengimplementasi pengendalian internal Pengendalian internal yang meliputi kebijaksanaan, prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk melindungi aset perusahaan dari kerugian atau penggelapan dan unt uk memelihara data finansial yang akurat. Ini memungkinkan unt uk membangun pengendalian didalam sebuah sistem informasi akuntansi untuk membantu unt uk mencapai tujuan tersebut.
1.2.3
Komponen – komponen Dalam Sistem Informasi Akuntansi Menurut Romney (2003, p2) ada lima komponen dalam sistem informasi akuntansi: 1.
Orang yang menjalankan sistem dan berbagai fungsi-fungsi
2.
Prosedur baik manual maupun otomatis yang meliputi pengumpulan proses dan penyimpanan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi.
3.
Data tentang proses bisnis organisasi.
4.
S oftware yang digunakan untuk memproses data organisasi.
5.
Infrastuktur teknologi informasi termasuk komputer, peralatan sekelilingnya, dan peralatan jaringan komunikasi.
1.2.4
Siklus Proses Transaksi Sistem Informasi Akuntansi Menurut Jones & Rama (2003, p18), siklus proses transaksi sistem informasi akuntansi dibagi menjadi : 1.2.4.1 Siklus Pendapatan
17 Siklus pendapatan menunjukkan proses dari penyediaan barang dan pelayanan custom er. Siklus pendapatan meliputi beberapa operasi sebagai berikut : o Menanggapi pertanyaan pelanggan. Pertanyaan pelanggan ini ditangani oleh orang yang menjual produk itu sendiri. Orang ini memainkan peran yang cukup penting unt uk menjelaskan produk perusahaan kepada pelanggan
dan membant u
memilih mana produk yang tepat. o Mengadakan perjanjian dengan pelanggan dalam penyediaan barang dan jasa di masa depan. Misalnya pengiriman unt uk produk yang telah dibeli oleh pelanggan. o Menyediakan jasa atau pengiriman produk bagi pelanggan. Untuk jasa, kunci utamanya adalah penyediaan
jasa.
Sedangkan
untuk
barang,
penyediaan barang dan pengiriman memainkan peran yang besar. o Cicilan pelanggan. Dalam siklus ini, perusahaan mencatat
penerimaan
dan
penagihan
kepada
pelanggan. o Mengumpulkan
pendapatan.
diterima berasal dari pelanggan.
Pendapatan
yang
18 o Pendapatan deposit di bank. Orang yang terlibat dalam siklus ini mungkin saja kasir dan bank. o Menyiapkan laporan. Misalnya daftar pesanan, daftar pengiriman barang dan daftar penerimaan kas.
1.2.4.2 Siklus Pembelian Siklus pem belian menunjukkan proses dari pembelian barang dan pelayanan. Siklus pem belian meliputi beberapa operasi sebagai berikut : o Melakukan konsultasi dengan pemasok. Sebelum melakukan pembelian, perusahaan menghubungi beberapa pemasok terlebih dahulu untuk mendapat pemahaman tentang barang dan jasa yang tersedia, dan juga harganya. o Proses
permintaan.
Pertama
–
tama
karyawan
mempersiapkan dokumen permintaan barang / jasa dan disahkan oleh supervisor. o Mengadakan perjanjian dengan pemasok untuk pembelian barang atau jasa di masa depan. Perjanjian ini mencakup pembelian pesanan dan kontrak dengan pemasok. o Penerimaan barang atau jasa dari pemasok. Perusahaan harus memastikan bahwa barang yang diterima benar dan dalam kondisi yang baik.
19 o Mengenali klaim penerimaan untuk barang dan jasa. Setelah barang diterima, pemasok mengirim tagihan. Jika bon tersebut benar, maka Departemen Pembayaran
dapat
mencatat tagihan tersebut. o Memilih catatan tagihan untuk pembayaran. Biasanya perusahaan melakukan aktivitas ini setiap bulannya. o Menulis cek. Setelah catatan tagihan dipilih, cek ditulis, ditandatangani dan dikirim oleh pemasok.
1.2.4.3 Siklus Konversi Siklus konversi menunjukkan pada proses pengolahan sumber
2.3
daya yang dimiliki menjadi barang dan jasa.
Persediaan 2.3.1. Teori Persediaan Persediaaan adalah barang-barang yang dimiliki unt uk dijual kembali atau memproduksi barang-barang yang akan dijual. Istilah yang digunakan unt uk menunjukkan barang-barang yang dimiliki oleh suat u perusahaan akan tergantung pada jenis usaha perusahaan. Istilah yang dipergunakan dapat dibedakan unt uk usaha dagang yaitu perusahaan yang membeli barang dan menjualnya kem bali tanpa mengadakan perubahan bent uk barang, dan perusahaan manufakt ur yaitu perusahaan yang membeli bahan dan mengubah bent uknya untuk dijual.
20 Menurut
Baridwan
(1995,p123),
S mith
dan
Skousen
(1997,p328), istilah persediaan digunakan untuk menunjukkan barang – barang yang dimiliki oleh suatu perusahaan untuk dijual kembali atau digunakan unt uk memproduksi barang – barang yang akan dijual. Sedangkan menurut Assauri (1998,p176), persediaan adalah sejumlah bahan – bahan, parts – parts yang disediakan dan bahan – bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan unt uk proses produksi, serta barang – barang jadi / produk yang disediakan unt uk memenuhi permintaan dari konsumen / pelanggan setiap waktu. Lain halnya pengertian persediaan menurut Noori (1997, p424), persediaan adalah sejumlah komoditas didalam pengendalian suatu perusahaan yang disimpan unt uk waktu tertentu utnuk memenuhi kebut uhan dimasa yang akan datang. Dan menurut Love (1979,p3), persediaan adalah sejumlah barang atau bahan – bahan dalam kendali sebuah perusahaan yang disimpan utnuk beberapa wakt u idle atau kondisi yang tidak produktif, menunggu sampai saat digunakan / dijual. Namun demikian, menurut Mulyadi (1998,p553), sistem persediaan bertujuan unt uk mencatat mutasi tiap jenis persediaan yang disimpan digudang. Sistem ini berkaitan erat dengan sistem penjualan, sistem retur penjualan, sistem pembelian, sistem retur pembelian, dan sistem akuntansi biaya produksi. Dalam perusahaan manufaktur, persediaan terdiri dari persediaan produk jadi, persediaan produk dalam proses, persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, dan persediaan suku cadang.
21 Dalam perusahaan manufaktur, persediaan terdiri dari beberapa jenis, antara lain - Persediaan produk jadi - Persediaan produk dalam proses - Persediaan bahan baku - Persediaan bahan penolong - Persediaan bahan habis pakai pemilik - Persediaan suku cadang Sementara itu, menurut Tersine (1994,p3), istilah persediaan dapat diartikan sebagai berikut: 1. Bahan persediaan yang dipunyai pada suatu waktu (aktiva yang nyata yang dapat dilihat, diukur dan dihit ung) 2. Daftar barang dari semua aktiva fisik 3. untuk menent ukan jumlah barang yang dimiliki. Berbeda halnya dengan pendapat Niswonger, Fess dan Warren (1996,p388), persediaan dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu: bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi. Sedangkan, menurut Freddy Rangkuti (1998,p1), persediaan adalah suat u aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud unt uk dijual dalam suat u periode waktu tertentu atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi atau persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. Setiap jenis persediaan memiliki karakteristik tersendiri dan cara pengelolaan yang berbeda dan dapat dibedakan menjadi:
22 1. Persediaan bahan mentah (raw m aterial), yaitu persediaan barangbarang berwujud, seperti besi, kayu, serta komponen-komponen lainnya yang digunakan dalam proses produksi. 2. Persediaan
komponen-komponen
com ponents), yait u persediaan
rakitan
(purchased
parts
/
barang-barang yang terdiri dari
komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain, dimana secara langsung dapat dirakit menjadi suat u produk. 3. Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi. 4. Persediaaan barang dalam proses (work in process), yait u persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang lebih diolah menjadi suatu bentuk, tetapi rumah perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi. 5. Persediaan barang jadi (Finished Goods), yaitu persediaan barangbarang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual atau dikirim kepada pelanggan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persediaan adalah barang – barang yang dibeli untuk memenuhi kebutuhan produksi, atau dijual kembali dan habis dipakai oleh perusahaan. Karena pentingnya peran persediaan barang bagi perusahaan, kekayaan tersebut haruslah berada dalam pengendalian dan pengawasan ketat.
23 2.3.2.
Fungsi persediaan Menurut Freddy Rangkuti (1998,p15) mengadakan persediaan secara terkontrol dan baik berfungsi sebagai berikut: 1.
Fungsi Decoupling
Adalah persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung pada supplier. Persediaan bahan mentah diadakan agar perusahaan tidak akan sepenuhnya bergant ung pada pengadaannya dalam hal kuantitas dan
wakt u pengiriman.
Persediaan dalam proses diadakan agar departemen-departemen dan proses-proses individual perusahaan terjaga kebebasannya. Persediaan barang jadi diperlukan untuk memenuhi permintaan produk yang tidak pasti dari para langganan. Persediaan yang diadakan unt uk menghadapai flukt uasi permintaan konsumen yang tidak dapat diperkirakan atau diramalkan disebut Fluctuation stock.
2.
Fungsi Econom ic Lot Sizing
Persediaan Lot Size ini perlu mempertimbangkan
penghematan-
penghematan atau potongan pem belian, biaya pengangkutan per unit menjadi lebih murah, dan sebagainya. Hal ini disebabkan karena perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar, dibandingkan persediaan.
dengan
biaya-biaya yang timbul karena
besarnya
24 3.
Fungsi Antisipasi
Apabila perusahaan menghadapi flukt uasi permintaan yang dapat diperkirakan dan diramalkan berdasrkan pengalaman atau data-data masa lalu, yaitu permintaan musiman. Dalam hal ini perusahaan dapat mengadakan persediaan m usiman ( Seasional Inventories ). Disamping itu, perusahaan juga sering menghadapi ketidakpastian jangka wakt u pengiriman dan permintaan akan barang-barang selama periode tertentu. Dalam hal ini perusahaan memerlukan persediaan ekstra yang disebut persediaan pengaman ( Safety Stock ).
2.3.3.
Jenis-Jenis Persediaan Jenis-jenis persediaan menurut Hadibroto, et.al(1991,p24): •
Persediaan barang dagang atau barang jadi
Persediaan ini dapat merupakan barang dagangan atau barang-barang yang dihasilkan sendiri siap untuk dijual. Persediaan seperti ini setiap saat dapat dimasukkan dalam aktiva lancar. •
Persediaan barang setengah jadi
Persediaan barang setengah jadi adalah barang-barang yang masih dalam proses produksi, menanti penyelesaian pada periode akuntansi yang berikutnya dan sama sifatnya seperti barang jadi yang dapat digolongkan menjadi aktiva lancar. Adakalanya barang setengah jadi dapat juga dijual yang sama sifatnya dengan barang jadi.
25 •
Persediaan bahan baku dan bahan pem bantu
Bahan baku dan bahan pem bantu dalm perusahaan
merupakan bahan
yang akan dipergunakan dalam proses produksi, jadi bukan unt uk diperjualbelikan. Sama sifatnya seperti persediaan lainnya, persediaan ini juga digolongkan sebagai aktiva lancar, apabila persediaan ini memang dipergunakan
dalam proses produksi dalam sat u siklus operasi
perusahaan. Apabila persediaan bahan baku ataupun bahan pembant u disediakan untuk lebih dari satu siklus operasi perusahaan, maka kelebihannya tidak dimasukkan sebagai aktiva lancar.
2.3.4.
Persediaan minimum / Safety Stock Menurut Assauri (1993,p208), persediaan minimum adalah merupakan batas jumlah persediaan yang paling rendah / kecil yang harus ada untuk suat u jenis bahan atau barang. Besarnya persediaan minimum dalam suatu perusahaan hendak nya sama dengan besarnya persediaan penyelamat. Persediaan penyelamat menurut
Assauri (1993,pp198-202)
adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan baku (stock out). Kemungkinan terjadinya stock out dapat disebabkan karena penggunaan barang yang lebih besar dari pada perkiraan sem ula, atau keterlambatan dalam penerimaan barang yang dipesan. Faktor – faktor yang menentukan besarnya persediaan penyelamat adalah:
26 1. Penggunaan barang rata – rata Rata – rata penggunaan barang pada masa sebelumnya merupakan salah sat u dasar unt uk memperkirakan penggunaan barang selama periode tertentu, karena setelah mengadakan pesanan pengganti sebelum barang yang dipesan datang, maka pemenuhan permintaan pelanggan harus dapat dipenuhi dari persediaan yang ada.
2. Faktor wakt u / lead tim e Lead tim e adalah lamanya wakt u antara mulai dilakukan pemesanan sampai dengan kedatangan barang – barang yang dipesan dan diterima digudang.
2.3.5.
Prosedur dalam persediaan Menurut Mulyadi (1997,p557), sistem dan prosedur yang berkaitan dengan persediaan bahan baku adalah: 1. Prosedur pencatatan persediaan yang dibeli. Prosedur ini merupakan salah sat u prosedur yang membentuk sistem pembelian dimana dalam prosedur ini, barang yang dibeli dicatat kedalam catatan barang masuk.
2. Prosedur pencatatan persediaan yang diret ur ke pemasok. Prosedur ini merupakan prosedur pengurangan kuantitas persediaan atau sebagai pengurangan utang ke pemasok. Prosedur ini juga membentuk sistem pembelian.
27
3. Prosedur pencatatan persediaan yang dijual. Prosedur ini merupakan salah sat u prosedur yang membentuk sistem penjualan, dimana dalam prosedur ini barang yang dijual dicatat kedalam catatan barang keluar.
4. Prosedur pencatatan persediaan yang dikem balikan oleh pelanggan. Prosedur ini merupakan prosedur penambahan kuantitas persediaan dan sebagai pengurangan piutang pelanggan. Prosedur ini juga membentuk sistem penjualan.
5. Sistem penghit ungan fisik persediaan. Sistem ini biasanya digunakan oleh perusahaan unt uk menghit ung secara fisik persediaan yang disimpan di gudang, yang hasilnya digunakan untuk meminta pertanggungjawaban bagian gudang mengenai pelaksanaan fungsi penyimpanan dan pertanggungjawaban mengenai keandalan pencatatan persediaan yang diselenggarakan serta untuk melakukan penyesuaian terhadap catatan dengan fisik persediaan.
2.3.6.
Pengendalian Internal Persediaan Menurut Hongren, Harrison, Robinson, dan S oekusumo (1997,p477), pengendalian internal atas persediaan merupakan hal yang penting, karena persediaan adalah bagian yang amat penting dari suat u
28 perusahaan dagang. Perusahaan yang sukses biasanya amat berhati – hati dalam melakukan pengawasan atas persediaan yang dimilikinya. Elemen
–
elemen
yang
harus ada
untuk
mendukung
pengendalian internal yang baik atas persediaan adalah: 1. Penghit ungan persediaan secara fisik dilakukan paling tidak sat u tahun sekali, apapun sistem persediaan yang digunakan. 2. Menyimpan
persediaan
dengan
baik
untuk
menghindarkan
persediaan dari pencurian dan kerusakan. 3. Membatasi akses persediaan pada orang yang tidak mempunyai akses pada pencatatan persediaan. 4. Menggunakan sistem perpetual unt uk persediaan yang mempunyai nilai tinggi.
Menurut
Love
(1979,p7)
pengontrolan
persediaan
diinterpretasikan sebagai usaha untuk mendapatkan dan menjaga keseimbangan ekonomi antara biaya yang dikeluarkan dan biaya yang disimpan dengan mempertahankan bahan – bahan dalam Gudang. Pengontrolan persediaan dapat diinterpretasikan secara berbeda untuk tiap – tiap orang. Misalnya saja untuk Manajer Warehouse, pengontrol persediaan berarti mengontrol lokasi penyimpanan fisik, usia, keamanan dari pencuri, api, kelem baban dan sejenisnya. Sedangkan unt uk seorang akuntan / editor, inventory dikontrol melalui penggunaan biaya dan jumlah informasi yang mempertinggi evaluasi modal yang tepat, penentuan pemasukan dan indicator financial lainnya.
29
2.3.7
Pengertian Sistem Informasi Persediaan Sistem informasi persediaan adalah suat u rancangan sistem informasi yang digunakan untuk membant u memantau pengendalian persediaan yang terdapat dalam gudang - gudang yang dimiliki oleh PT Pembangunan Jaya Ancol. Bagi pihak persediaan, Sistem informasi ini digunakan untuk membantu proses pencatatan persediaan dan juga proses pengecekan fisik persediaan pada gudang – gudang yang bersangkutan. Laporan – laporan yang dihasilkan berupa laporan posisi stok, laporan kartu stok, dan laporan mutasi stok. Sem ua laporan tersebut digunakan bagi pihak pengendalian persediaan unt uk mengadakan pengecekan dan penelusuran transaksi guna mendapatkan saldo akhir persediaan.
2.3.8
Metode Pencatatan Persediaan Maher dan Deakin (1996,p70) mengatakan ada 2 macam metode pencatatan persediaan, yaitu: 1. Metode Persediaan Perpetual, yaitu metode akuntansi unt uk persediaan yang menyimpan catatan penambahan dan pengurangan persediaan
secara
terus-menerus.
Persediaan
perpetual
ini
menyediakan lebih banyak data daripada persediaan periodic. Sebagai contoh dengan sistem perpetual = saldo persediaan yang diperbaharui dan harga pokok penjualan selalu tersedia. Persediaan perpetual juga berguna untuk tujuan pengendalian karena catatan
30 klerikal, transfer keluar dapat dibandingkan dengan perhitungan fisik untuk memeriksa pencurian, kerusakan, dan masalah lainnya, akan tetapi metode perpetual membutuhkan sistem pemeliharaan data yang lebih mahal. Dengan meluasnya penggunaan sistem persediaan yang terkomputerisasi hampir semua organisasi besar menggunakan persediaan perpetual.
2. Metode Persediaan
Periodik,
yait u metode akuntansi
unt uk
persediaan yang tidak membut uhkan catatan secara terus-menerus. Pada metode ini, saat penjualan terjadi hanya dicatat harga jual dari barang yang dijual. Sedangkan harga pokok dari barang tersebut baru dapat dihitung secara periodic, yait u pada akhir periode di mana dilakukan perhitungan secara fisik terhadap persediaan yang ada.
2.3.9
Istilah – istilah dalam Persediaan. Beberapa istilah persediaan yang sering digunakan menurut S ugiana (2003) adalah : 1. Stock Card (kartu stok) Stock card adalah catatan stok harian dimana masukan berupa jumlah barang dari sistem pembelian merupakan penam bahan terhadap stok barang sedangkan dari sistem penjualan merupakan pengurangan. Setiap hari catatan stok perlu diperbaharui, meski secara sistem dapat dilakukan kapan saja. Jadi, bila terdapat transaksi penjualan
31 dan / atau pembelian, Stock Card perlu dibuat. Pencatatan ini akan mempengaruhi informasi stok pada daftar barang. 2. Stock Opnam e Stock Opnam e adalah pemeriksaan stok fisik yang tersedia (di gudang) dan membandingkannya dengan stok yang tercatat (pada komputer). Biasanya dilakukan pada periode tertentu., misalnya sebulan sekali, enam bulan, bahkan ada yang setahun sekali. Pemeriksaan ini tergantung pada banyaknya barang. Bila terlal u banyak, maka bisa memerlukan waktu yang cukup lama. Disebuah swalayan besar, bisa membutuhkan waktu sat u hari hingga terpaksa menutup outletnya selama stock opnam e berlangsung. Berdasarkan hasil perbandingan stok fisik dengan stok yang tercatat, apabila terdapat selisih antara stok fisik dan stok yang tercatat maka akan dilakukan Adjusm ent Stock, dimana jika terdapat kekurangan pada stok fisik maka kekurangan ini akan menjadi biaya. Setelah pencatatan rampung sem uanya, sistem stok berperan kembali untuk memperbaharui catatan stok terakhir pada tabel barang. 3. Adjusm ent Stock (Penyesuaian Stok) Setelah dilakukan stock opnam e, bila ada barang yang rusak, hilang, dan sebagainya, maka akan dilakukan penyesuaian terhadap stock fisik yang tercatat.
32 2.4
Diagram Aliran Data Dalam menganalisis prosedur dari proses bisnis pada PT Pembangunan Jaya Ancol, maka digunakan Overview Activity Diagram ( OAD ). Di bawah ini merupakan sim bol dari OAD: Initial state adalah simbol dalam OAD yang menyatakan dimulainya suatu proses bisnis.
Simbol untuk suatu event.
Aliran data dari event ke event.
Aliran data dari dokumen ke event, dari database ke event, event ke dokumen, dan dari event ke database.
Simbol untuk dokumen.
Simbol untuk aliran data 2 arah.
Simbol untuk database.
33 Simbol untuk dokumen.
Final State adalah simbol untuk mengakhiri suatu proses
bisnis. Tabel 2.1 Diagram Aliran Data
2.5
Pembelian 2.5.1.
Pengertian Pembelian Pembelian
merupakan
proses
untuk
memperoleh
barang
dagangan. Menurut Longenecker,at all (2001 : 4) pembelian adalah proses perolehan bahan, peralatan dan jasa dari penyalur luar
Dan menurut
Aliminsyah (2003 : 450), pembelian adalah harga pembelian (harga pokok) barang dagang yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu, untuk menghitung harga pokok penjualan (cost of goods sold), nilai pem belian yang dipergunakan adalah pembelian bersih (net purchases) yang dihitung sebagai : pem belian barang dagang ditambah transport pembelian (transportation on purchases freight-in) dikurangi pembelian ret ur dan potongan pembelian. Maka dari beberapa pengertian tersebut pembelian adalah suat u proses untuk memperoleh barang dagangan yang berupa bahan, peralatan, dan jasa selama periode tertentu.
34 2.5.2.
Kegiatan Pembelian Menurut S oemarso (2002, p194), kegiatan pem belian dalam sebuah perusahaan dagang meliputi hal-hal sebagai berikut : a.
Membeli barang dagang secara tunai atau kredit.
b. Membeli aktiva produktif perusahaan. Contoh
untuk
digunakan
dalam kegiatan
kegiatan ini adalah pem belian kendaraan,
peralatan kantor dan lain-lain. c. Membeli barang dan jasa-jasa lain sehubungan dengan kegiatan perusahaan.
Dan menurut Longenecker (2001, p552), kegiatan pembelian digunakan untuk memperoleh bahan, barang dagangan, peralatan, dan jasa untuk memenuhi sasaran produksi dan pasar.
2.6
Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Orientasi pada Object 2.6.1
Pengertian Analisis Sistem Informasi Menurut Mathiassen (2000, p.13), analisis dimulai dengan konteks sistem yang berperan sebagai dasar persyaratan. Dalam penggunaan khusus analisis berarti sebuah kegiatan dimana beberapa objek yang dipecah-pecah dan digam barkan.
35 2.6.2
Pengertian Perancangan Sistem Menurut Whitten (2004, p78), perancangan sistem informasi adalah suatu kumpulan aktivitas, metode, praktek terbaik, barang siap dikirim, dan peralatan terotomatisasi yang digunakan para stakeholder untuk mengembangkan dan secara berkesinambungan memperbaiki sistem informasi dan perangkat lunak. Sementara it u O’Brien yang diterjemahkan oleh Fitriasari dan Kwary (2005, p521), desain sistem terdiri dari aktivitas desain yang menghasilkan spesifikasi sistem yang memenuhi persyaratan fungsional yang dikembangkan dalam proses analisis sistem. Jadi dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah penentuan proses dan data serta pendefinisian hardware, software, komponen, modul, dan interface yang diperlukan oleh sistem yang baru.
2.6.2.1 Pengertian Object Menurut Mathiassen (2000, p4), entitas adalah sesuat u yang memiliki identitas, state dan tingkah laku. Sementara itu menurut Briton dan Doake (2001, p14), object adalah unit software yang menyatukan data dan metode untuk memanipulasi data. Jadi, kesimpulannya object secara umum adalah suatu entitas yang memiliki identitas state dan tingkah laku yang merefleksikan kemampuan dari sistem untuk menjaga informasi tentang sistem dan berinteraksi dengan sistem yang digunakan unt uk memanipulasi data.
36 2.6.2.2 Object-Oriented Analysis & Design Object-Oriented Analysis & Design (OOA&D) adalah kumpulan pedoman umum untuk menjalankan analisis dan perancangan sistem informasi. Oleh karena itu, harus disesuaikan dengan organisasi dan proyek. Terdapat empat aktivitas utama dalam analisis dan perancangan berorientasi objek, yaitu: analisis problem dom ain, analisis application dom ain, rancangan arsitektural, dan rancangan komponen. Keuntungan dari berorientasi objek (object-orientation) : •
Lebih
cocok
untuk
mendeskripsikan
fenomena
dalam
perusahaan dan sistem terkomputerisasi •
Merupakan konsep umum yang dapat digunakan untuk memodel hampir sem ua fenomena dan dapat dinyatakan dalam bahasa umum (natural language)
• Menyediakan informasi yang jelas mengenai konteks sistem
Gambar 2.1 S iklus Pengembangan dengan OOAD
37
2.6.2.3 Pengertian Event Menurut Jones dan Rama (2006, p4), event adalah kejadian yang terjadi pada suatu waktu tertentu. Sedangkan menurut Mathiassen (2000, p51), event merupakan kejadian
yang terdiri dari sat u atau lebih object.
Jadi dapat disimpulkan bahwa event adalah kegiatan yang terjadi pada saat tertentu secara langsung yang terdiri dari satu atau lebih object.
2.6.2.4 Pengertian Workflow Table Menurut Jones dan Rama (2006, p87), tabel workflow adalah tabel berkolom dua yang mengidentifikasikan aktor dan kegiatan dalam sebuah proses. Jadi workflow table merupakan suat u tabel yang berfungsi unt uk mengelola aliran kerja.
2.6.2.5 Pengertian UML (Unified Modelling Language) Menurut Whitten (2004, p408), UML merupakan sat u kumpulan konvensi pemodelan yang digunakan unt uk menentukan atau menggam barkan sebuah sistem software yang terkait dengan object
38 2.6.2.6 Pengertian UML Activity Diagram Menurut Jones dan Rama (2006, p87), UML Activity Diagram merupakan suatu diagram yang menunjukkan aktivitas dalam sebuah proses.
2.6.2.7 Pengertian Overview Activity Diagram Menurut Jones dan Rama (2006, p87), Overview Activity Diagram
merupakan
suatu
UML
activity diagram
yang
menyajikan gam baran tingkat tinggi dari proses bisnis dengan mendokumentasikan event-event utama,
rangkaian dari event
dan arus informasi antara event tersebut. Menurut Jones dan Rama (2006, p73), langkah-langkah dalam mempersiapkan Overview Activity Diagram : 1. Membaca narasi dan identifikasi event utama. 2. Beri tanda notasi pada narasi unt uk menunjukkan cakupan event dan nama event tersebut. 3. Tampilkan kembali agen yang berpartisipasi dalam proses bisnis dengan menggunakan swimlane. 4. Gambar masing-masing event dan tunjukkan urutan-urutannya dalam proses bisnis. 5. Gambar dokumen-dokumen yang dibuat dan digunakan dalam proses bisnis. Tunjukkan arus informasi dan event-event ke dokumen dan garis penghubung
putus-putus.
6. Gambar tabel yang dibuat dan digunakan dalam proses bisnis.
39
2.6.2.8 Pengertian Detailed Activity Diagram Menurut Jones dan Rama (2006, p87), Detailed Activity Diagram adalah sebuah UML activity diagram yang menyediakan gam baran detail aktivitas antara event-event yang dit unjukkan di overview diagram.
2.6.2.9 Pengertian Rich Picture Menurut Mathiassen (2000, p26), Rich Picture adalah gam baran
informal
yang
mempresentasikan
ilustrator
tentang sebuah situasi.
2.6.3.0 Pengertian Class Diagram Menurut Mathiassen (2006, p4), class adalah kumpulan dari object yang
saling
berbagi
pattern dan attributes yang berarti class
structure,
behavioural
adalah deskripsi dari
kumpulan object yang berbagi struktur, pola tingkah laku
dan
atribut. Class diagram menggambarkan kumpulan dari beberapa class dan hubungan struktural diantara class-class tersebut.
2.6.3.1 Pengertian Navigation Diagram M enurut Mathiassen, Madsen, Nielsen dan S tage (2000, p344), navigation diagram adalah sejenis statechart diagram yang fokus pada seluruh user interface yang dinamis. Diagram ini
40 menunjukkan windows yang ada dan transisi antar windowswindows tersebut.
2.6.3.2 Pengertian Use Case Diagram Mathiassen, Madsen, Nielsen dan S tage (2000, p343) mengatakan bahwa use case diagram menunjukkan hubungan antara actor dan use case. Menurut Jones dan Rama (2006, p267), use case dapat dipakai untuk memodel hubungan antara user dan sistem. Mungkin kebanyakan interaksi antara user dan sistem terjadi ketika data dimasukkan dalam form yang ditampilkan di komputer. Use case adalah urutan dari tahapan-tahapan yang terjadi ketika actor berinteraksi dengan sistem untuk tujuan khusus. Actor dapat berupa orang, komputer, atau sistem lainnya. Use case diagram adalah presentasi grafik yang menyediakan list use case yan g terjadi dalam sebuah aplikasi. Use case diagram juga berguna untuk mempertimbangkan pengendalian internal.
2.6.3.3 Pengertian Rancangan Database Database, menurut Britton dan Doake (2001, p266), adalah semua data yang dibut uhkan unt uk mendukung operasi organisasi. Di dalamnya meliputi aktivitas mengumpulkan, mengorganisasi dan merawat secara tersentralisasi.
41 Menurut Connolly dan E.Begg (2002, p14), database is a shared collection of logically related data, and a description of this data, designed to m eet the inform ation needs of an organization, jadi database adalah kumpulan data yang saling terhubung dan dirancang
untuk
memenuhi
kebutuhan
informasi
sebuah
Database
adalah
organisasi. Menurut
O’Brien
(2005,
p211),
kumpulan terintegrasi dari elemen data yang secara logika salin g berhubungan. Sedangkan menurut Jones dan Rama (2006, p156), database adalah kumpulan dari data yang saling terkait. Database diatur oleh Database Managem ent System (DBM S), suat u program
yang
memungkinkan
pengguna
menyimpan,
memodifikasi, memperoleh informasi dari database. Database merupakan kumpulan file-file. Ada dua jenis file, yaitu : 1.
File master.
Bent uk file master, yaitu : -
File barang/jasa.
-
File agen (agen internal maupun eksternal).
-
Cash (file tentang perkiraan bank).
-
General Ledger (perkiraan-perkiraan dalam buku besar).
File master mempunyai karakteristik sebagai berikut : a.
Mereka menyimpan data yang relatif permanen tentang agen eksternal, agen internal, atau jasa dan barang-barang
42 (contoh : file persediaan (jasa dan barang-barang), file pelanggan (agen eksternal), file karyawan (agen internal). b.
Mereka tidak menyediakan
detail tentang transaksi
individu. c.
Penyimpanan data dapat dikarakteristikkan sebagai data acuan/referensi maupun data ringkasan.
-
Data acuan/referensi adalah data deskriptif yang relatif permanen dan tidak dipengaruhi oleh transaksi. Di dalam file pelanggan, nama pelanggan adalah suatu contoh. Semua file master berisi data acuan.
-
Data ringkasan diubah ketika peristiwa, seperti pesanan dan kiriman terjadi. Contoh : kuantitas persediaan yang tersedia. Beberapa file master hanya boleh terdiri dari data acuan, tanpa ada data ringkasan.
2.
File transaksi. File transaksi mempunyai karakteristik sebagai berikut :
a.
Mereka menyimpan data tentang peristiwa (contoh : order pesanan, pengiriman, pengumpulan kas).
b.
Mereka pada umumnya meliputi suatu field untuk tanggal dari transaksi.
c.
Mereka pada umumnya meliputi informasi terkait event, seperti kuantitas dan harga.
43 d.
Terdapat field yang menyimpan informasi status pada suatu proses (contoh : field Order_Status = dikirim, ditagih, atau ditutup).
Prim ary
key
adalah
sebuah
atribut
yang
unik
yan g
mengidentifikasi record di tabel. Foreign key adalah field di dalam tabel dimana dia merupakan prim ary key di tabel lainnya. Foreign key digunakan unt uk menghubungkan file transaksi dengan file master dan menghubungkan 2 event yang terjadi pada satu urutan kejadian seperti file pesanan dengan file pengiriman.
2.6.3.4 Pengertian Rancangan Formulir Menurut Bodnar dan Hopwood yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf dan Rudi M. Tambunan (2000, p188), formulir dibuat secara jelas, dapat dipahami, padat, dan dapat memuat seluruh informasi yang diperlukan dengan cara yan g mudah dilakukan. Sedangkan menurut Mulyadi (2001, p75), formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi. Formulir serin g pula disebut dengan dokumen. Formulir, menurut Jones dan Rama (2006, p261), digunakan untuk menampilkan interface yang mudah digunakan end-user.
End user tidak
harus tahu desain
tabel atau
membayangkan tabel yang dibut uhkan unt uk menyimpan data dari event-event tertentu.
44 Jenis-jenis formulir input menurut Jones dan Rama (2006, p262264), yaitu : 1.
Single-record entry form Hanya menunjukkan
satu record pada satu waktu,
digunakan unt uk menambah, menghapus atau modifikasi data dalam record tunggal dalam tabel tertentu dan biasanya digunakan untuk memelihara file master. 2.
Tabular entry form Digunakan
untuk
memasukkan
atau
memodifikasi
beberapa record dalam tabel tunggal dan unt uk mencatat sekumpulan event. 3.
Multi table entry form Digunakan untuk memasukkan atau memodifikasi record dalam dua atau lebih tabel yang berhubungan.
2.6.3.5 Pengertian Rancangan Layar Mathiassen, Madsen, Nielsen dan Stage (2000, p151) mengatakan
bahwa interface adalah fasilitas-fasilitas yan g
membuat model dan fungsi sistem tersedia bagi actor. Interface, menurut Britton dan Doake (2001, p268), adalah sistem interface atau tampilan yang berhubungan dengan dunia luar.
45 Menurut Jones dan Rama (2006, p271), form interface elem ents adalah obyek pada form yang digunakan untuk memasukkan informasi atau melakukan tindakan.
2.6.3.6 Pengertian Rancangan Laporan Menurut Jones dan Rama (2006, p201), laporan adalah presentasi data yang telah terformat dan terorganisasi dengan baik. Menurut Jones dan Rama (2006, p212), tipe-tipe laporan terdiri dari : 1.
Sim ple List. Yait u laporan yang menampilkan tampilan yang sederhana dari sebuah transaksi yang terjadi selama periode waktu tertentu, tanpa adanya suatu pengelompokkan.
2.
Grouped Detail Report. Yait u laporan yang menampilkan event yang terjadi selama periode tertentu dengan pengelompokkan atas produk, layanan, ataupun agent.
3.
Summary Report. Yait u laporan yang mengelompokkan event berdasarkan parameter yang bervariasi. Contohnya: bulan, custom er.
4.
Single Entity Report. Yait u laporan yang memberikan detail tentang suat u event tertentu. Contohnya: laporan faktur dan PO (purchase order).
46
2.7
SQL (Structured Query Languange) Menurut Coffman (1999, p4), SQL is widely accepted industry standard for defining, changing, and m anaging data and controlling how changes to the database are m ade by using tables, indexes, keys, rows, and colum ns to store data, dimana SQL adalah bahasa standardisasi yang digunakan unt uk mendefinisikan, merubah dan mengat ur data dan mengontrol bagaimana melakukan perubahan dalam database yang dibuat dengan menggunakan tabel, index, kunci, baris dan kolom untuk menyimpan data. Menurut Connolly dan E. Begg (2002, p111), idealnya sebuah bahasa basis data harus membolehkan pengguna untuk : a. Menciptakan basis data dan struktur relasi. b. Mengerjakan t ugas-tugas dasar manajemen data seperti penempatan, modifikasi dan penghapusan data dari relasi. c. Mengerjakan query yang sederhana dan kompleks. Bahasa basis data harus mengerjakan tugas-t ugas ini dengan usaha pengguna yang minimal, serta struktur perintah dan sintaksnya harus mudah dipelajari, juga harus portable yait u harus sesuai dengan standar yang ada sehingga kita dapat menggunakan strukt ur perintah dan sintaks yang sama ketika kita pindahkan dari sat u DBM S ke DBM S lainnya. SQL memenuhi seluruh persyaratan ini. SQL merupakan bahasa transform -oriented / bahasa yang didesain unt uk menggunakan relasi untuk merubah input menjadi output yang dibutuhkan. Sebagai sebuah bahasa, SQL memiliki dua komponen utama :
47 a. Data Definition Language (DDL) untuk menentukan struktur basis data dan mengendalikan akses ke data. b. Data
Manipulation
Language
(DML)
untuk
menerima
dan
memperbaharui data. SQL merupakan bahasa relatif yang mudah dipelajari karena : a. SQL
merupakan
sebuah
bahasa
non-prosedural,
kita
dapat
menentukan informasi apa yang kita butuhkan daripada bagaimana cara mendapatkannya. Dengan kata lain, SQL tidak membut uhkan kita untuk menent ukan metode akses ke data. b. Seperti kebanyakan bahasa modern lainnya, SQL pada dasarnya freeform at yaitu bahwa bagian-bagian pernyataan tidak perlu diketik pada lokasi tertentu di layar. c. Struktur perintah mengandung kata-kata bahasa inggris standar seperti CREATE TABLE, INSERT, SELECT. d. SQL
dapat
digunakan
oleh
Database
Adm inistrator (DBA),
Managem ent Personnel, Application Developer dan end user lainnya. Sedangkan menurut Jones dan Rama (2006, p202), SQL is a standard language for querying relational databases, dimana SQL adalah bahasa yang terstandarisasi untuk basis data relasional. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa SQL adalah bahasa standar komputer yang digunakan unt uk mengolah dan mengakses data dalam database. Menurut Kusrini, (2007, p.143-145), Relational Database Managem ent System (RDBM S) merupakan sekumpulan data yang disimpan sedemikian rupa
48 sehingga mudah diambil informasinya bagi pengguna dan data tersebut saling berhubungan. RDBM S merupakan suat u paket perangkat lunak yang kompleks yang digunakan untuk memanipulasi database. Beberapa soft ware RDBM S yang dapat menggunakan SQL antara lain Oracle, Sybase, Microsoft SQL Server, Microsoft Access, dan lain sebagainya. Setiap soft ware database mempunyai bahasa perintah/sintaks yang berbeda namun pada prinsipnya mempunyai arti dan fungsi yang sama. Perintah-perintah tersebut antara lain: Select, Insert, Update, Delete, Create, dan Drop, yang dapat digunakan untuk mengerjakan hampir semua kebutuhan manipulasi database. Ada tiga prinsip dalam RDBM S, yait u: 1. Definisi data Mendefinisikan jenis data yang akan dibuat (dapat berupa angka atau huruf), cara relasi data, dan validasi data. 2. Manipulasi data Data yang telah dibuat dan didefinisikan akan dikenai beberapa perlakuan,
seperti
penyaringan,
peng-query-an,
dan
lain
sebagainya. 3. Kontrol data Bagian ini berkenaan dengan cara mengendalikan data, seperti siapa saja yang bisa melihat isi data, bagaimana data bisa digunakan oleh banyak user, dan sebagainya.
49 2.8
Visual Basic (VB)
Menurut Kusrini (2007, p.171), Visual basic adalah salah satu bahasa pemograman komputer. Bahasa pemograman adalah peirntah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan t ugas-tugas tertentu. Bahasa pemograman Visual basic, yang dikembangkan oleh Microsoft, sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari pendahulunya, yait u bahasa pemograman BASIC (Beginner’s All-purpose Sym bolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an. Visual basic merupakan salah satu developm ent tool, yaitu alat bant u unt uk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi windows. Visual basic merupakan salah sat u bahasa pemograman komputer yang mendukung pemograman berorientasi objek (Object Oriented Program m ing, OOP). Menurut Burrows (2000,p7), Visual Basic (VB) adalah sebuah program yang didesain khusus untuk memfasilitasi kebutuhan programm er dalam pengembangan sebuah program baru. Visual Basic menyediakan dua hal unt uk digunakan oleh programm er, yaitu programm ing tools yang digunakan oleh program m er untuk menent ukan komponen-komponen didalam program yang sedang dibuat, dan programm ing language yang memungkinkan program m er untuk membuat perintah-perintah untuk dikerjakan oleh program yang sedang dibuat.