BAB 2 LANDAS AN TEORI
2.1
Jaringan (Network) M enurut Black (1993, p1), jaringan komputer diartikan sebagai sejumlah komputer yang terhubung oleh satu atau lebih jalur transmisi. Jaringan ini ditujukan untuk memenuhi satu tujuan yaitu pertukaran atau transfer data di antara komputer. Jaringan komputer menyediakan beberapa keuntungan untuk perusahaan dan individu, antara lain : 1. Pertukaran data jarak jauh menjadi mudah Organisasi modern sekarang ini secara luas tersebar dengan kantor yang berlokasi di beberapa negara di dunia. Seringkali komputer pada satu tempat perlu melakukan pertukaran data dan informasi. Jaringan menyediakan sarana untuk melakukan pertukaran data antara komputer-komputer dalam suatu perusahaan. 2. Saling berbagi sumber daya (resource) Penggunaan sumber daya seperti printer, scanner, file, aplikasi, dan lain-lain dapat di-share sehingga menyediakan penggunaan sumber daya bersama yang efisien. 3. Jaringan dapat menyediakan fungsi untuk back-up Kemampuan back-up penting terutama pada sistem yang penting. Pada keadaan malfunction, komputer back-up dapat mengambil alih control operasi. Sehingga dengan demikian, operasi tetap dapat berjalan meskipun terjadi malfunction. 6
7 Istilah "host" secara umum diartikan sebagai komputer yang terkoneksi ke jaringan yang dapat memberikan layanan jaringan (network service). Data yang dikirimkan dari satu komputer ke komputer lain dalam jaringan dibawa oleh medium jaringan. M edium yang banyak digunakan adalah Ethernet, termasuk juga Token Ring, FDDI (Fiber Distributed Data Interface) yang merupakan medium yang menggunakan serat optik dan Apple's LocalTalk.
2.1.1
Komponen Jaringan M enurut
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/
jaringan-komputer/komponen-jaringan ( 11 Oktober 2008 ), Komponen dari suatu jaringan adalah node dan link. Node adalah titik yang dapat menerima input data ke dalam jaringan atau menghasilkan output informasi atau keduaduanya. Node dapat berupa sebuah printer atau alat-alat cetak lainnya, atau suatu PC atau komputer mikro sampai komputer yang raksasa atau modem. Sedangkan link adalah kanal atau jalur transmisi untuk arus informasi atau data diantara node. Link dapat berupa kabel, sistem gelombang mikro, laser, atau sistem satelit. Jaringan yang masing-masing node terletak di lokasi yang berjauhan satu dengan yang lainnya dan menggunakan link, berupa jalur transmisi jarak jauh disebut dengan jaringan eksternal. Sedangkan jaringan yang masingmasing node terpisah dalam jarak yang lokal dan menggunakan link berupa jalur transmisi kabel dsebut sebagai jaringan lokal atau LAN (Local Area Network).
8 2.1.2
Jenis-jenis Jaringan M enurut Tanenbaum (2003,p14), jaringan diklasifikasikan ke dalam 3 kategori utama, yaitu : 1. WAN (Wide Area Networks) WAN (Wide Area Networks) adalah jaringan yang ruang lingkupnya mencakup area geografis yang luas, melintasi jalan umum, dan perlu juga menggunakan fasilitas umum. Biasanya, suatu WAN terdiri dari sejumlah node penghubung. Suatu transmisi dari suatu perangkat tujuan yang dituju. Node-node ini tidak berkaitan dengan isi data, melainkan dimaksudkan untuk menyediakan fasilitas switching yang akan memindah data dari satu node ke node yang lain sampai mencapai tujuan. Biasanya WAN diimplementasikan menggunakan circuit switching dan packet swicthing. 2. LAN (Local Area Network) LAN (Local Area Network) adalah sebuah jaringan komputer yang dibatasi oleh area geografis yang relatif kecil dan umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti perkantoran. Dalam koneksi jaringan seperti ini, biasanya ada satu komputer yang dijadikan sebagai server. Server tersebut dapat digunakan untuk menyimpan berbagai macam piranti lunak (software) yang digunakan untuk mengatur jaringan ataupun sebagai piranti lunak yang dapat digunakan oleh komputer-komputer yang terhubung dalam jaringan tersebut (workstation). 3. MAN ( Metropolitan Area Network) MAN ( Metropolitan Area Network) merupakan jaringan dengan jangkauan yang lebih luas dari LAN, biasanya terdiri dari dua atau lebih LAN dalam
9 area geografis yang sama. Penggunaan M AN dapat mencakup perusahaan dengan kantor-kantor cabangnya di satu kota dan dapat berupa jaringan private atau public.
2.1.3
Model Jaringan M enurut http://sanyasyari.com/2006/09/26/model-jaringan/ ( 12 Oktober 2008), model jaringan dibagi ke dalam 2 jenis : 1. M odel peer to peer. M enurut model ini, setiap host dapat menawarkan layanan ke peer lain dan juga mengambil layanan dari peer lain. M odel ini cocok untuk jaringan kecil. Windows for Workgroup menggunakan model ini.
Gbr 2.1.3.1 : M odel peer to peer Sumber : http://www.ibiblio.org/team/intro/search/peer_to_peer1.gif ( 11 Oktober 2008 )
10 2.
M odel Client/Server. M odel ini memisahkan secara jelas, mana yang dapat memberikan layanan jaringan (server) dan mana yang hanya menerima layanan (client). Beberapa komputer di-setup sebagai server yang memberikan segala sumberdaya (resource) dari jaringan: printer, modem, saluran dan lain-lain kepada komputer lain yang terkoneksi ke jaringan yang berfungsi sebagai client. Untuk dapat berkomunikasi antara server dan client (dan diantara mereka) server menggunakan aplikasi jaringan
yang
disebut
server
program
dan,
sementara
menggunakan client program untuk berkomunikasi dengan server.
Gbr 2.1.3.2 : Model Client/Server Sumber : http://www.ibiblio.org/team/intro/search/client_server.gif ( 11 Oktober 2008 )
client
11 2.1.4
Arsitektur Jaringan : Topologi M enurut Lukas (2006, pp144-148), topologi jaringan adalah susunan fisik
bagaimana node-node saling dihubungkan. Ada lima topologi yang digunakan, yaitu: 1. Topologi Bus : Ethernet. Ethernet menggunaan satu kawat (kabel) yang berfungsi sebagai medium untuk mentransmisikan data. Node yang merupakan bagian dari jaringan dihubungkan seluruhnya ke kabel tersebut. Node-node yang terhubungkan mengirim dan menerima data jaringan melalui kabel sebagai pembawa sinyal dan melihat apakah data tersebut ditujukan buat dirinya.
Gbr 2.1.4.1 : Topologi Bus Sumber :http://nislab.bu.edu/sc546/sc546Fall2002/TokenRing_project/_private/ lin_bus.gif ( 11 Oktober 2008 )
2. Topologi ring: IBM Token ring. Salah satu node dihubungkan dengan node yang ada didepan dan dibelakangnya sehingga membentuk ring. Setiap node mendapat giliran menggunakan jaringan dengan mengirimkan "token". Node yang mendapat giliran dapat mengirimkan data dan node lain menerima data,
12 serta melihat apakah data ditujukan kepadanya. Bila ditujukan buat dirinya, datapun disimpan, bila tidak data diteruskan ke node didepannya. Topologi cincin adalah topologi jaringan dimana setiap titik terkoneksi ke dua titik lainnya, membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan.
Gbr 2.1.4.2 : Topologi ring Sumber : http://www.geocities.com/doyetech/ringtop.jpg ( 6 Oktober 2008)
3. Topologi Star atau Hub. Susunan atau skema dari topologi ini mirip sebuah bintang. Topologi ini memiliki satu hub pusat dari mana data ditransmisikan ke seluruh node dalam jaringan. Skema ini mempunyai kelebihan dibanding dua
13 skema sebelumnya, yaitu bila terjadi kerusakan pada kabel tidak membawa dampak bagi seluruh node, tapi hanya node yang bersangkutan saja sehingga aktivitas jaringan tidak terganggu secara total. Ini berbeda dengan skema bus atau ring, dimana bila terjadi kerusakan pada kabel berakibat pada seluruh jaringan.
Gbr 2.1.4.3 : Topologi star atau hub Sumber : http://www.teach-ict.com/as_a2/topics/networks/pages/ chap5_files/star.gif ( 6 Oktober 2008 )
4. Topologi Hierarchical. Topologi ini dihubungkan dengan menggunakan hub atau switch. Pada topologi ini, rangkaian node dihubungkan pada komputer yang mengontrol traffic dalam topologi.
14
Gbr 2.1.4.4 : Topologi Hierarchical Sumber : http://studynotes.net/images/castar.gif (6 Oktober 2008 )
5. Topologi Mesh. Diimplementasikan untuk menyediakan perlindungan yang tinggi dari gangguan layanan. Setiap host mempunyai koneksi ke semua host yang lain.
Gbr 2.1.4.5 : Topologi Mesh Sumber : http://studynotes.net/images/mesh.gif (6 Oktober 2008 )
15 2.2
Model referensi OS I (Open Systems Interconnection) M enurut Stallings (2001, pp46-50), M odel referensi OSI dibentuk pada tahun 1984 oleh ISO untuk mengatasi masalah
yang terjadi karena
ketidaksesuain teknologi jaringan yang berbeda-beda yang dikembangkan oleh beberapa perusahaan sehingga tidak dapat saling berkomunikasi. M odel referensi OSI adalah model jaringan komputer yang paling utama. M eskipun ada beberapa model jaringan komputer lainnya, M odel referensi O SI adalah model jaringan komputer yang paling banyak diadopsi oleh beberapa pembuat peralatan jaringan komunikasi. M odel referensi OSI menyediakan sekumpulan standar untuk kesesuaian diantara berbagai teknologi jaringan yang dikembangkan oleh beberapa perusahaan di dunia. M odel referensi OSI menjelaskan bagaimana paket berjalan menuju berbagai layer ke peralatan lain dalam jaringan walaupun pengirim dan tujuan memiliki tipe media jaringan yang berbeda . M odel OSI terdiri dari 7 buah layer, yaitu :
Physical Layer Layer physical ini berkaitan dengan transmisi bit stream yang tidak terstruktur sepanjang media physical (physical medium) yang berhubungan dengan karakteristik procedural, fungsi, elektris, dan mekanis untuk mengakses media fisikal.
Data Link Layer Layer data link ini menyediakan transfer informasi yang reliable melewati link fisik. Selain itu, layer ini juga mengirimi block (frame) dengan sinkronisasi yang diperlukan, control error, dan flow control.
16
Network Layer Layer network ini melengkapi lapisan yang lebih tinggi dengan keleluasaan dari transmisi data dan teknologi-teknologi switching yang dipergunakan untuk menghubungkan sistem yang bertugas menyusun, mempertahankan, serta mengakhiri koneksi.
Transport Layer Layer transport ini menyediakan transfer data yang handal dan transparan diantara titik ujung dan juga menyediakan perbaikan end-to-end error dan flow control.
Session Layer Layer session ini menyediakan struktur kontrol untuk komunikasi diantara aplikasi-aplikasi, menentukan, menyusun, mengatur, dan mengakhiri koneksi sesi diantara aplikasi-aplikasi yang sedang beroperasi.
Presentation Layer Layer presentation ini menyediakan keleluasaan terhadap proses aplikasi untuk bermacam representasi data (syntax).
Application Layer Layer application ini menyediakan akses ke lingkungan OSI bagi user serta menyediakan layanan informasi terdistribusi.
17
Gbr 2.2.1 : 7 layer OSI Sumber : Stallings (2001,p46)
2.3
TCP/IP M enurut Stallings (2001, p55), Model referensi TCP/IP dibentuk oleh U.S. Department of Defense (DoD) atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat untuk mendukung desain jaringan yang dapat bertahan dalam kondisi apapun termasuk perang nuklir. DoD menginginkan tramsmisi paket setiap waktu di bawah kondisi apapun. TCP/IP dikembangkan sebagi standar terbuka teknologi jaringan. M odel TCP/IP memiliki 4 layer, yaitu :
Network Access Layer Layer network access ini berkaitan dengan pertukaran data antara sebuah ujung sistem dengan jaringan dimana dihubungkan.
Internet Layer Layer ini dipergunakan Internet Protocol (IP) yang dipergunakan untuk menyediakan fungsi routing melintasi jaringan yang bermacam-macam.
18
Transport Layer Layer ini menyediakan transfer data dan memastikan bahwa data yang dikirim telah tiba di tujuannya dan data yang diterima sesuai dengan yang diperintahkan pada saat data dikirim.
Application Layer Layer ini berisi logik yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai aplikasi user.
2.4
Network Management M enurut Subramanian (2003, p103), Jaringan komputer suatu organisasi akan terus berkembang dan semakin kompleks sehingga me-maintain jaringan menjadi tugas yang rumit. Kehilangan sumber daya jaringan dan buruknya kinerja akan menyebabkan meningkatnya kompleksitas dan tidak dapat diterima oleh user. Network Administrator harus secara aktif me-manage jaringan, mendiagnosa masalah, menjaga agar masalah tidak terjadi, dan menyediakan kinerja jaringan yang terbaik kepada user. Jaringan menjadi terlalu besar untuk di-manage tanpa peralatan network management yang terotomatisasi. Network Management mempunyai tugas, yaitu : •
Kemampuan monitoring jaringan
•
M engembangkan otomatisasi
•
Monitoring waktu respons
•
Traffic rerouting
•
Kemampuan penyimpanan dan pemulihan
19 •
Registrasi user
Fungsi tugas-tugas manajemen jaringan tersebut dilakukan dengan tujuan-tujuan yang dijelaskan sebagai berikut: •
M engontrol asset Jika sumber daya jaringan tidak dikontrol secara efektif, mereka tidak akan menyediakan hasil yang dibutuhkan manajemen.
•
M engontol kompleksitas Dengan pertumbuhan besar pada komponen jaringan, user, interface, protokol, dan vendor, kehilangan kontrol jaringan dan sumber dayanya mengancam manajemen.
•
M enyeimbangkan berbagai kebutuhan User harus disediakan dengan berbagai dukungan aplikasi dengan persyaratan spesifik pada kinerja, ketersediaan, dan keamanan.
•
M engurangi downtime M enyakinkan ketersediaan tinggi akan sumber daya.
•
M engontrol biaya Monitor dan kontrol penggunaan sumber daya sehingga kebutuhan user dapat terpenuhi pada biaya yang dapat diterima.
20 M odel manajemen jaringan: •
Organization M odel ini menjelaskan komponen dari network management, seperti manager, agent, serta hubungan diantaranya.
•
Information M odel ini berkaitan dengan struktur dan penyimpanan informasi manajemen jaringan.
•
Communication M odel ini berkaitan dengan bagaimana manajemen data dikomunikasikan diantara proses agent dan manager. Hal ini terkait dengan protokol transport, protokol application, dan perintah serta respons diantara peers.
•
Functional M odel ini mengalamatkan aplikasi manajemen jaringan pada Network Management Station (NM S). M odel network mengkategorisasikan 5 fungsi area yaitu : Fault Configuration Accounting Performance Security
management OSI
21
Network M anagement
Organization
Information
Communication
Functional
Gbr 2.4.1 : Network Management Model Sumber : Subramanian (2003, p105)
2.5
Firewall M enurut Stallings (1995, p82), firewall adalah komputer baik itu satu maupun banyak yang diletakkan diantara jaringan yang dapat dipercaya (Internal Network) dan jaringan yang tidak dapat dipercaya (Internet), dan mengecek seluruh traffic yang lewat di antara jaringan tersebut. Firewall yang efektif harus memenuhi kriteria sebagai berikut : •
Semua komunikasi harus melewati firewall. Keefektifan firewall akan berkurang banyak jika kriteria pertama ini tidak dipenuhi, karena akses dari traffic yang tidak diinginkan akan mencari jalan selain melewati firewall.
•
Firewall hanya melewatkan traffic yang dapat dipercaya. Jika firewall tidak dapat menentukan mana traffic yang terpercaya dan tidak terpercaya maka firewall tersebut tidak akan ada gunanya dan yang ada malah memperlambat traffic yang terpercaya untuk masuk ke jaringan internal.
22 Keunggulan firewall yaitu :
Firewall dapat menerapkan kebijaksanaan keamanan dari perusahaan.
Firewall dapat melarang akses terhadap servis-servis tertentu. Biasanya firewall dapat membedakan akses tersebut dari fungsi autentikasi.
Firewall mempunyai kegunaan yang tunggal.
Firewall adalah auditor yang baik.
Firewall dapat memberikan peringatan yang baik kepada orang yang diperlukan.
Kelemahan dari firewall yaitu :
Firewall tidak dapat melindungi apa yang sudah terautentifikasi. Contohnya firewall dapat melewatkan e-mail melalui web server tetapi firewall tidak dapat mendeteksi bahwa virus ada didalam e-mail tersebut.
Firewall hanya seefektif aturan yang sudah diatur didalamnya, firewall tidak dapat menghalangi apa yang bukan menjadi bagian dari aturannya.
Firewall tidak dapat memperbaiki kebijakan-kebijakan yang buruk yang sudah diterapkan didalam firewall tersebut.
Firewall tidak dapat melindungi jaringan jika traffic tidak melewati firewall.
23
Gbr 2.5.1 : Firewall Sumber : http://www.gwirken.nl/img/content/firewall_schema.jpg ( 10 Oktober 2008 )
2.6
Subnetting M enurut
http://suwito.web.id/me/2007/12/19/subnetting-siapa-takut-
bagian-1-of-2 (12 Oktober 2008), Alamat IP memiliki panjang 32 bit (4 byte), terdiri dari urutan bit 1 dan 0. Untuk memudahkan penggunaan, alamat IP biasanya ditulis dalam notasi dotted-decimal berupa empat angka desimal yang dipisahkan dengan titik. Notasi dotted-decimal adalah metode yang lebih mudah untuk dimengerti dibanding metode 1 (satu) dan 0 (nol) biner. Notasi ini juga mencegah kesalahan yang dapat terjadi jika hanya angka biner yang digunakan. Pada notasi dotted-decimal, setiap alamat IP ditulis sebagai empat bagian yang dipisahkan titik. Setiap bagian alamat disebut octet karena terdiri dari 8 digit biner (octet). Karena setiap 8 bit (1 byte) dapat memiliki dua state berbeda ( 1 atau 0 ) maka total kombinasi angka yang mungkin setiap octet adalah 2 8 atau
24 256. Jadi setiap octet dapat memiliki nilai antara 0 dan 255. Contoh alamat IP dalam notasi dotted-decimal adalah 193.32.216.9 dimana dalam notasi binernya ditulis 1 10000001 00100000 11011000 00001001. Alamat IP dibagi menjadi 2 bagian, yaitu network dan host. Bagian network mengidentifikasikan jaringan dimana komputer berada. Bagian host mengidentifikasikan komputer yang berada di dalam jaringan tersebut. Arsitektur pengalamatan IP yang diatur oleh ARIN (American Registry for Internet Numbers) didefiniskan menjadi 5 kelas alamat, yaitu kelas A, B, C, D, dan E. Diantara lima kelas tersebut, hanya kelas A, B, dan C yang disediakan untuk penggunaan komersial. •
Kelas A Kelas A diperuntukkan pada jaringan yang luas seperti perusahaan internasional yang memiliki banyak host. Untuk alamat kelas A, octet pertama
mengidentifikasikan
network
dan
3
octet
terakhir
mengidentifikasikan host pada network tersebut. Bit pertama dari alamat kelas A selalu bernilai 0 (nol) dengan rentang nilai octet pertama selalu bernilai antara 1-127. Dengan kelas A, terdapat 5 maksimum sejumlah 224 – 2 host. Contoh alamat IP kelas A : 115.24.53.107 Tabel 2.6.1 : Contoh Network dan host portion alamat IP kelas A Net
Host
115.
24.53.107
25 •
Kelas B Kelas B digunakan untuk jaringan dengan ukuran menengah. 2 octet pertama dari alamat kelas B menunjukkan bagian network, sedangkan 2 octet berikutnya menunjukkan bagian host. Hal ini berarti terdapat maksimum 216 – 2 host untuk setiap network. Bit pertama alamat kelas B bernilai 1 (satu) dan bit kedua bernilai 0 (nol) sehingga rentang nilai octet pertama adalah 128-191. Contoh alamat Ip kelas B : 145.24.53.107 Tabel 2.6.2 : Contoh Network dan host portion alamat IP kelas B
•
Net
Host
145.24.
53.107
Kelas C Alamat kelas C digunakan secara umum untuk jaringan berukuran kecil. Pada alamat kelas B, 3 octet pertama menunjukkan network, dan 1 octet terakhir menunjukkan bagian host. Dengan alamat IP kelas C terdapat maksimum 282 host untuk setiap network. Bit pertama dan kedua alamat kelas C bernilai 1 (satu) sedangkan bit ketiga bernilai 0 (nol) sehingga rentang nilai octet pertama adalah 192-223. Contoh alamat IP kelas C : 195.24.53.107 Tabel 2.6.3: Contoh Network dan host portion alamat IP kelas C Net
Host
195.24.53.
107
26 •
Kelas D Kelas D digunakan untuk keperluan multicast. Bit pertama, kedua, dan ketiga bernilai 1, bit keempat bernilai 0. 28 bit berikutnya digunakan untuk mengidentifikasikan grup komputer dimana pesan multicast ditujukan. Rentang IP kelas D adalah 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255.
•
Kelas E Kelas E digunakan untuk tujuan eksperimen dan cadangan untuk keperluan di masa datang. Bit pertama sampai bit keempat alamat kelas E bernilai 1 (satu). Rentang IP kelas E adalah 240.0.0.0 sampai 254.255.255.255.
2.7
Mikrotik RouterOS M enurut
http://id.wikipedia.org/wiki/M ikrotik
(11
Oktober
2008),
Mikrotik RouterOS merupakan sistem operasi Linux base yang diperuntukkan sebagai network router. Didesain untuk memberikan
kemudahan bagi
penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows application (WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada standard komputer PC. PC yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar ( network yang kompleks, routing yang rumit) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai.
27 Fasilitas pada mikrotik antara lain sebagai berikut :
- Protokol routing RIP, OSPF, BGP.
- Statefull firewall
- Hotspot for Plug-and-Play access
- Remote Winbox GUI admin
2.8
Server2Go M enurut http://www.server2go-web.de (11 Oktober 2008), Server2Go adalah salah satu web server yang dikembangkan oleh Jerman. Software ini merupakan freeware, dan mudah digunakan tanpa melakukan installasi terlebih dahulu. Server2Go ini mendukung PHP5, SQLite and M ySQL.
2.9
PHP M enurut
http://id.nimhost.com/definisi-php/nimhost-definisi-php.html
(12 Oktober 2008), PHP (PHP Hypertext Preprocessor) merupakan sebuah bahasa pemrograman web yang bersifat server side. PHP diperkenalkan pada tahun 1995 oleh Andi Gutmans untuk menghitung berapa banyak pengunjung yang mengakses web yang dibuatnya. Namun seiring dengan perkembangan internet, dirilislah PHP/FI dan selanjutnya PHP2. Kemudian oleh sekelompok orang yang terdiri dari Rasmus Lerdorf, Andi Gutmans, dan Jim Winstead, dirilislah PHP3 yang mengalami penyempurnaan dari PHP/Fid an PHP2.
28 PHP3 telah mampu digunakan untuk membangun aplikasi web dengan koneksi database yang cukup banyak. Setelah PHP3 dirilis, kemudian muncul PHP4 yang merupakan versi pengembangan dari PHP3 dengan menambahkan fungsi-fungsi seperti Zend Engine http://www.zend.com sehingga lebih cepat, kuat, stabil dan mudah untuk berinteraksi dengan berbagai aplikasi pendukung lainnya. Hingga saat ini telah dirilis PHP versi 5 yang merupakan kelanjutan dari PHP versi 4. Namun kebanyakan web programmer (developer) hingga saat ini masih belum banyak yang mengadopsi PHP5 walaupun sebentar lagi akan dirilis PHP versi 6.
2.10
MySQL M enurut
http://id.wikipedia.org/wiki/M ySQL
(12
Oktober
2008),
MySQL adalah sebuah Relational Database Management System (RDBM S) yang bersifat open source MySQL mengimplementasikan konsep client-server yang terdiri dari daemon mysql dan beragam jenis aplikasi client dan library. MySQL adalah open source database server sehingga tiap orang bisa memakai database server ini dengan gratis. MySQL pertama kali dikeluarkan pada tahun 1998. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL ( Structured Query Language). Selain platform LINUX, MySQL juga dapat digunakan dalam berbagai platform seperti UNIX, M acOS X, dan M icrosoft Windows.
29 2.11
S tate Transition Diagram (S TD) M enurut Anonim (2001, p10), STD merupakan suatu alat modeling yang menggambarkan sifat ketergantungan pada waktu dari sistem. Adapun notasi yang digunakan dalam STD adalah sebagai berikut : 1. State State adalah suatu keadaan yang mencirikan seseorang atau suatu program pada waktu tertentu, bentuk keadaan tertentu atau kondisi tertentu.
Gbr 2.11.1 : Notasi State
2. Transisi Transisi atau perubahan state disimbolkan dengan panah berarah. Pada transisi state ini terdapat keterangan yang terdiri dari aksi dan kondisi. Kondisi adalah suatu kejadian pada lingkungan eksternal yang terdeteksi oleh sistem. Aksi adalah yang dilakukan oleh sistem bila terjadi perubahan state atau merupakan reaksi terhadap kondisi. Aksi ini akan menghasilkan keluaran, tampilan pesan pada layer, dan lain-lain.
Gbr 2.11.2 : Notasi Transisi State
30 Ada dua cara pendekatan untuk membuat STD : 1. Identifikasikan setiap kemungkinan state dari sistem dan gambarkan masingmasing state pada sebuah kotak. Lalu buatlah hubungan antara state tersebut. 2. M ulai dengan state pertama dan kemudian dilanjutkan dengan state-state berikutnya sesuai dengan flow yang diinginkan.
State 1
Kondisi Aksi State 2
Gbr 2.11.3 : Bentuk Umum STD
2.12
DU Meter M enurut
http://www.download.com/DU-M eter/3000-2381_4
10019150.html ( 21 Oktober 2008 ), DU M eter adalah suatu software yang mudah dioperasikan dan memungkinkan untuk menggunakan koneksi internet secara efisien. DU M eter menunjukkan suatu grafik yang realtime.
31
Gbr 2.12.1 : DU M eter Sumber : http://www.download.com/DU-M eter/3000-2381_4 10019150.html ( 21 Oktober 2008 )