BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum 2.1.1 Database Menurut Connolly (2010:15), database adalah sekumpulan data yang saling berhubungan di mana dirancang untuk memperoleh informasi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Menurut data tersebut, dapat disimpulkan bahwa database adalah sekumpulan data yang saling berhubungan yang dapat digunakan oleh berbagai pihak dalam suatu organisasi untuk memperoleh informasi. Tujuan utama pengelolaan data dalam database adalah agar kita dapat memperoleh data yang dicari dengan mudah dan cepat. Pemanfaatan database dilakukan untuk memenuhi berbagai tujuan seperti: kecepatan(speed), efisiensi ruang penyimpanan(space), keakuratan(accuracy), ketersediaan(availability), kelengkapan (completeness), keamanan(security), kemudahan pemakaian bersama(shareability).
2.1.2 Database Management System (DBMS) Menurut Connolly (2010:16) Database Management System (DBMS) adalah sebuah sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, dan mengontrol akses ke database. DBMS menyediakan beberapa fasilitas yaitu: a. Data Definition Language (DDL), mengizinkan users untuk menentukan jenis, struktur data dan kendala pada data yang akan disimpan dalam database.
7
8 b. Data Manipulation Language (DML), mengizinkan users untuk memasukkan, memperbarui, menghapus, dan mengambil data dari database. c. Mengizinkan akses control ke database, seperti: • Sistem keamanan, mencegah users yang tidak sah mengakses ke database. • Sistem integritas, mempertahankan konsistensi data yag disimpan. • Sistem kontrol concurrency, memungkinkan berbagi akses database.
2.1.3 Structured Query Language (SQL) SQL adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional. Bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional. Dengan SQL, kita dapat mengakses database, menjalankan query untuk mengambil data dari database, menambahkan data ke database, menghapus data di dalam database, dan mengubah data di dalam database. Saat ini hampir semua server database yang ada mendukung SQL untuk melakukan manajemen datanya.
2.1.4 Interaksi Manusia dengan Komputer Interaksi Manusia dan Komputer (Human Computer Interaction) adalah suatu studi yang mempelajari hubungan interaksi antara manusia, komputer dan penugasan. Prinsipnya adalah pengertian bagaimana manusia dan komputer dapat secara interaktif menyelesaikan penugasan dan bagaimana sistem yang interaktif tersebut dapat dibuat.
9 Menurut Shneiderman dan Plaisant (2005:74) delapan aturan emas terdiri atas: 1. Upayakan untuk konsistensi. Aturan ini adalah yang paling sering dilanggar karena aturan ini menjadi rumit karena ada banyak bentuk konsistensi. Konsisten urutan tindakan harus diminta dalam situasi yang mirip, terminologi identik harus digunakan dalam prompt, menu, dan membantu layar, warna yang konsisten, tata letak, kapitalisasi, font, dan sebagainya harus digunakan di seluruh. Pengecualian, seperti yang diperlukan konfirmasi perintah delete atau tidak password, harus dipahami dan terbatas jumlahnya. 2. Penggunaan Shortcut (Jalan Pintas). Perlunya mengenali kebutuhan yang beragam terhadap user. Setiap user memiliki kemampuan yang berbeda – beda. Untuk user pemula diperlukan fitur seperti penjelasan, sedangkan untuk user ahli dapat diberikan fitur cara pintas. Sehingga user dapat dengan mudah dalam menggunakan aplikasi. 3. Menawarkan Umpan balik informatif. Untuk setiap tindakan, harus disertakan dengan sistem umpan balik. Untuk tindakan yang sering dilakukan dan tidak terlalu penting, dapat diberikan respon yang sederhana. Sedangkan ketika tindakan merupakan hal yang penting, maka umpan balik sebaiknya lebih substansial. Presentasi visual dari obyek yang menarik dengan menyediakan lingkungan yang nyaman untuk menunjukkan perubahan secara eksplisi. 4. Merancang dialog untuk menghasilkan suatu penutupan. Urutan tindakan harus diatur ke dalam kelompok dengan awal, tengah, dan akhir. Umpan balik informatif pada penyelesaian sekelompok tindakan memberikan sinyal untuk mempersiapkan tindakan berikutnya. Misalnya, situs web e-commerce memindahkan
10 pengguna dari pemilihan produk ke kasir, berakhir dengan sebuah halaman konfirmasi yang jelas yang melengkapi transaksi. 5. Menghindari kesalahan merancang sistem sedemikian rupa sehingga pengguna tidak dapat membuat kesalahan serius, misalnya, item menu grayout yang tidak tepat dan tidak memungkinkan karakter abjad di bidang entri numerik. Jika pengguna membuat kesalahan, antarmuka harus mendeteksi kesalahan dan menawarkan instruksi sederhana, konstruktif, dan spesifik untuk pemulihan. 6. Mudah kembali ke tindakan sebelumnya jika terjadi kesalahan. Hal ini dapat mengurangi kekawatiran pengguna karena pengguna mengetahui kesalahan yang telah dilakukan dapat dibatalkan, sehingga pengguna tidak takut untuk mengekplorasi pilihan-pilihan. 7. Mendukung tempat pengendali internal (internal locus of control). Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan merespon tindakan yang dilakukan pengguna daripada pengguna merasa bahwa sistem mengontrol pengguna. Sebaiknya sistem dirancang sedemikan rupa sehingga pengguna menjadi inisiator daripada responden. 8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek. Keterbatasan pengelolahan informasi pada manusia dalam ingatan jangka pendek membutuhkan tampilan yang sederhana atau banyak tampilan halaman yang sebaiknya disatukan, serta diberikan cukup waktu pelatihan untuk kode, mnemonic, dan urutan tindakan. Apabila diperlukan, akses online untuk perintah-sintaks bentuk, singkatan, kode, dan informasi lainnya harus disediakan.
11 2.1.5 PHP: Hypertext Preprocessor Menurut Gilmore (2006:1), PHP yaitu sebuah toolset sederhana yang dikembangkan oleh Rasmus Lerdorf dengan menggunakan bahasa C. Pada awalnya, PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page, namun pada tahun 1997 PHP disingkat menjadi Hypertext Preprocessor. Menurut Gilmore (2006:4-7), empat kunci utama yang menjadikan bahasa PHP begitu sering terkenal, yaitu: 1. Practiality Sejak awal diciptakan, konsep dari bahasa PHP yaitu kepraktisan. PHP dapat menghasilkan bahasa minimalis yaitu perintah pengkodean yang jauh lebih singkat dibandingkan bahasa C dan tidak perlu menyertakan library. 2. Power Hingga saat ini, PHP menyediakan 113 libraries dan lebih dari 1000 functions yang bisa digunakan. Selain itu, PHP juga dapat menghasilkan Macromedia Flash, dokumen Portable Document Format (PDF), dan berkomunikasi dengan berbagai jenis protocol, seperti IMAP, POP3, NNTP, dan DNS. 3. Possibility PHP mampu didukung oleh banyak jenis Database Management System seperti Oracle, MySQL, Informix, Solid, mSQL, IBM DB2, dan lain-lain. 4. Price PHP merupakan bahasa open source, berlisensi gratis, dan dapat dikembangkan secara bebas.
12 2.1.6 Apache Tomcat Apache Tomcat merupakan implementasi perangkat lunak open source dari teknologi Java Servlet dan JavaServer Pages. The Java Servlet dan JavaServer Pages spesifikasi dikembangkan di bawah Java Community Process. Apache Tomcat dikembangkan di lingkungan terbuka dan partisipatif dan dirilis di bawah Apache License versi 2. Apache Tomcat ini dimaksudkan untuk menjadi sebuah kolaborasi yang terbaik-of-breed pengembang dari seluruh dunia. Kami mengundang Anda untuk berpartisipasi dalam proyek pengembangan ini terbuka. Kekuatan Apache Tomcat berbagai skala besar, aplikasi web missioncritical di beragam industri dan organisasi.
2.1.7 CodeIgniter CodeIgniter (CI) adalah framework pengembangan aplikasi (Application Development Framework) dengan menggunakan PHP, suatu kerangka untuk bekerja atau membuat program dengan menggunakan PHP yang lebih sistematis. Pemrogram tidak perlu membuat program dari awal (from scratch), karena CI menyediakan sekumpulan librari yang banyak yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang umum, dengan menggunakan antarmuka dan struktur logika yang sederhana untuk mengakseslibrarinya. Pemrogram dapat memfokuskan diri pada kode yang harus dibuat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Menurut Betha Sidik (2012), CI merupakan framework yang memiliki lisensi bebas untuk digunakan, karena menggunakan lisensi open-source Apache/BSD. CI dikembangkan pertama kali oleh Rick Ellis. Framework CI merupakan framework yang memiliki dokumentasi yang jelas dan lengkap, yang memudahkan pengembang untuk mempelajari dengan mudah.
13 Pendekatan dari CI sangatlah mudah dari membuat sekedar tulisan sampai dengan yang kompleks dapat didekati dengan mudah. Tidak seperti framework yang lain, untuk mendapatkan tulisan Hello World di browser saja, kita harus menggunakan beberapa tahap. CI cukup dengan satu file dan satu prosedur atau method. CI dapat digunakan dengan menggunakan server web Apache dan MS ISS. Hanya saja, tidak semua fitur dari CI dapat diimplementasikan dengan acuan Apache, contoh yang pasti adalah penggunaan file .htacess, yang memang milik Apache. Secara umum, maka CI memberikan dan menyediakan: Suatu kerangka kerja dengan jejak yang sedikit (small footprint) Kinerja yang bagus Kompabilitas dengan akun hosting standar yang terpasang dengan perbedaan versi dan konfigurasi Suatu kerangka kerja yang memerlukan hampir tidak memerlukan konfigurasi Suatu kerangka kerja yang tidak memerlukan kita menggunakan baris perintah (Command line) Suatu kerangka kerja yang tidak mengharuskan bekerja dengan aturan pengkodean yang mengikat/membatasi Suatu aturan yang tidak mengharuskan kita dipaksa menggunakan suatu bahasa templating (walaupun CI menyediakan suatu parser untuk template) Cara untuk menghindarkan kopleksitas dalam membuat program, dengan menyediakan solusi yang sederhana Suatu dokumentasi kerangka kerja yang menyeluruh dan jelas
14 2.1.8 Unified Modeling Language (UML) Menurut Whitten dan Bentley (2007), UML (Unified Modeling Language) merupakan kumpulan konvensi pemodelan untuk menggambarkan fungsi-fungsi yang disediakan oleh sistem tersebut. 2.1.8.1 Use Case Diagram Use case diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dengan pengguna. Jadi, use case diagram menggambarkan siapa yang akan berinteraksi atau menggunakan sistem tersebut.
Gambar 2.1 Contoh Use Case Diagram
Use
case
diagram
dideskripsikan
menggambarkan bagaimana user
oleh
use
case
narrative
berinteraksi dengan untuk menyelesaikan
pekerjaannya. Tabel 2.1 Deskripsi Use Case Narrative Elemen
Keterangan
Nama use case
Nama use case harus merepresentasikan tujuan yang ingin dicapai oleh use case tersebut dan diawali dengan kata kerja.
Aktor
yang
Aktor yang menjalankan use case.
15 Event
yang Langkah-langkah yang harus dilakukan
dijalankan
untuk menyelesaikan
Precondition
Kondisi yang harus dipenuhi sebelum menjalankan use case.
Postcondition
Hasil yang dicapai setelah use case berhasil dijalankan.
Hubungan-hubungan pada use case diagram: a. Asosiasi Asosiasi menggambarkan adanya interaksi antara use case dengan aktor. Asosiasi digambarkan dengan simbol garis yang bisa mempunyai anak panah atau tanpa anak panah. Asosiasi dengan anak panah yang berasal dari aktor menunjuk ke use case menandakan bahwa aktor inisiator use case tersebut. Asosiasi tanpa anak panah menandakan interaksi antara use case dengan aktor penerima.
Gambar 2.2 Contoh Asosiasi pada Use Case Diagram
16 b. Extends Extends digunakan ketika fungsi use case terdiri dari beberapa tahap yang sulit sehingga mudah dimengerti. Extends akan menghasilkan use case baru yang mewakili fungsi dari use case awal.
Gambar 2.3 Contoh Extends pada Use Case Diagram
c. Includes/uses Includes digunakan ketika use case melakukan beberapa langkah yang sama yang menjadi sebuah entitas baru dengan sebutan use case abstrak sehingga mengurangi redundansi dalam use case diagram.
Gambar 2.4 Contoh Includes pada Use Case Diagram
17 d. Depends on Depends On digunakan untuk menggambarkan hubungan use case dimana suatu use case tidak dapat dilakukan apabila use case yang lain belum dilakukan.
Gambar 2.5 Contoh Depends on pada Use Case Diagram
e. Inheritance Inheritance digunakan untuk menggambarkan hubungan dua atau lebih aktor dalam satu sistem dengan sebuah aktor abstrak untuk menyederhanakan diagram karena aktor abstrak memiliki langkah yang dimiliki aktor lain.
Gambar 2.6 Contoh Inheritance Pada Use Case Diagram
18 2.1.8.2 Class Diagram Class diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan tentang objekobjek bernama kelas yang menyusun suatu sistem dan juga hubungan antar kelaskelas tersebut .
Gambar 2.7 Contoh Class Diagram Terdapat tiga bagian pada suatu class, yakni : 1. Nama kelas Nama kelas terdapat di bagian pertama class yang merepresentasikan nama dari class tersebut. 2. Atribut kelas Atribut kelas terdapat di bagian tengah class yang merepresentasikan tipe data yang dimiliki. 3. Operasi Operasi terdapat di bagian bawah class yang merepresentasikan kegiatankegiatan yang akan dilakukan oleh class tersebut.
19 Adapun notasi-notasi yang terdapat pada class diagram, seperti : 1. Visibility Visibility digunakan untuk menentukan apakah atribut atau operasi dari sebuah kelas dapat digunakan oleh kelas yang lain. Tabel 2.1 Deskripsi Simbol Visibility Visibility
Simbol
Deskripsi
Private
-
Hanya dapat hanya dapat digunakan oleh kelas yang mendefinisikan
Protected
#
Dapat digunakan oleh kelas yang mendefinisikannya dan turunan dari kelas tersebut
Public
+
Dapat digunakan oleh semua kelas yang berhubungan
2. Multiplicity Multiplicity
digunakan
untuk
menentukan
banyaknya
berhubungan dengan kelas yang dimaksud. Tabel 2.2 Deskripsi Simbol Multiplicity Multiplicity
Deskripsi
0…1
Nol atau satu
1
Satu
0…*
Nol atau lebih
1…*
Satu atau lebih
3. Generalisasi
kelas
yang
20 Generalisasi digunakan untuk merepresentasikan inheritance dalam class diagram dengan menggambarkan hubungannya melalui superclass dan subclass. Superclass adalah bentuk umum dari sebuah subclass, dan subclass adalah bentuk spesifik dari sebuah superclass. Subclass memiliki semua properti yang dimiliki oleh superclass.
Gambar 2.8 Contoh Notasi Pada Class Diagram
4. Asosiasi Asosiasi digunakan untuk menggambarkan adanya hubungan antar kelas dengan memberikan keterangan relasi dan multiplicity. Hubungan asosiasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: a. Uni-directional Hubungan Uni-directional merupakan hubungan dimana dua kelas saling terhubung tetapi hanya salah satu yang memiliki peran dalam hubungan tesebut. b. Bi-directional Hubungan Bi-directional merupakan hubungan dimana dua kelas saling terhubung dan keduanya memiliki peran dalam hubungan tesebut. 5. Agregasi
21 Agregasi digunakan untuk menggambarkan hubungan dimana sebuah kelas merupakan bagian dari kelas lain, tetapi bukan merepresentasikan inheritance. 6. Komposisi Komposisi merupakan bentuk lain dari agregasi tetapi hubungan antar kelas komposisi lebih erat dibandingkan agregasi karena kelas A yang merupakan bagian dari kelas B tidak akan ada jika kelas B tidak ada.
2.1.8.3 Activity Diagram Activity diagram merupakan gambaran mengenai alur sebuah proses bisnis, langkah dalam sebuah use case, dan logika sebuah tindakan objek.
Gambar 2.9 Contoh Activity Diagram Elemen-elemen pada activity diagram: 1. Initial node Initial node merupakan simbol yang merepresentasikan mulainya 2. Action
22 Action merupakan simbol yang merepresentasikan suatu aktivitas yang digambarkan sesuai urutan actions. 3. Flow Flow merupakan simbol yang merepresentasikan jalur dari satu aktivitas ke aktivitas lain 4. Decision/Merge Decision/Merge
merupakan simbol yang merepresentasikan
keadaan
kondisional. Decision mengindikasikan kondisi untuk memilih salah satu alur aktivitas sedangkan merge mengindikasikan bergabungnya alur aktivitas yang dipisahkan oleh decision sebelumnya. 5. Fork/ Join Fork merupakan simbol yang mengindikasikan adanya dua atau lebih actions yang berlangsung secara bersamaan sedangkan join mengindikasikan berakhirnya sebuah proses paralel. 6. Activity final Activity final merupakan simbol yang merepresentasikan akhir sebuah proses.
2.1.8.4 Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan model logika dari sebuah use case dengan pesan yang dikirimkan antar objek dalam waktu tertentu .
23
Gambar 2.10 Contoh Sequence Diagram
Berikut elemen-elemen pada sequence diagram : 1. Aktor Aktor merupakan simbol yang digunakan untuk mewakili pengguna dalam berinteraksi dengan objek kelas interface. 2. Objek Objek merupakan simbol yang digunakan untuk mewakili kelas-kelas pada class diagram. 3. Aktivasi Aktivasi merupakan simbol yang digunakan untuk menggambarkan lamanya waktu dari objek saat digunakan.
24 4. Pesan Pesan merupakan simbol yang digunakan untuk menyampaikan method dari setiap objek yang ada. 5. Self-call Self-call merupakan simbol yang digunakan untuk menunjukkan bahwa sebuah objek mengirimkan pesan kepada objek itu sendiri. 6. Return Return merupakan simbol yang digunakan untuk menandakan respon dari pesan yang disampaikan oleh suatu objek. 7. Frame Frame merupakan simbol yang digunakan untuk menandakan area yang mengalami perulangan, seleksi, atau ketentuan.
2.2 Teori Khusus 2.2.1 Rental Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rental adalah persewaan, dimana sewa itu sendiri merupakan salah satu jenis jasa. Menurut Kotler dan Armstrong (2011:236), jasa ialah setiap tindakan atau kegiatan yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produk yang digunakan dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain dimana produk yang ditawarkan bisa berupa produk fisik maupun tidak, dimana jika produk itu
25 berupa produk fisik yang didalam tahapannya akan melalui beberapa perubahan sehingga nantinya akan memuaskan keinginan konsumen/pelanggan tersebut.
2.2.2 Karakteristik Jasa Menurut
Kotler
dan
Armstrong
(2011:236-238),
perusahaan
harus
mempertimbangkan empat karakteristik jasa tertentu ketika merancang program pemasaran, antara lain: 1. Intangibility Jasa tidak bisa dilihat, dicicipi, dirasakan, didengar atau dibaui sebelum dibeli. Untuk mengurangi ketidakpastian, pembeli mencari ”tanda” dari kualitas jasa pelayanan. Mereka mengambil kesimpulan mengenai kualitas dari tempat, orang, harga, peralatan, dan konsumsi yang dapat mereka lihat. Oleh karena itu, tugas penyedia jasa adalah membuat jasa dapat berwujud dalam satu atau beberapa cara. 2. Inseparability Jasa tidak dapat dipisahkan dari penyedianya, apakah penyedia tadi adalah orang atau mesin. Bila karyawan jasa menyediakan jasa, maka karyawan itu merupakan bagian dari jasa. Karena pelanggan turut hadir saat jasa itu diproduksi sebagai Co-producer, interaksi penyedia jasa maupun pelanggan akan mempengaruhi hasil jasa. 3. Service Variability Kualitas jasa bergantung pada siapa yang menyediakan jasa, waktu, tempat, dan bagaimana cara mereka disediakan. Ada tiga faktor yang menyebabkan variabilitas kualitas jasa, yaitu kerjasama atau partisipasi pelanggan, moral atau motivasi karyawan, dan beban kerja perusahaan.
26 4. Perishability Jasa tidak dapat disimpan untuk penjualan atau pemakaian yang akan datang. Tidak tahan lamanya jasa bukanlah masalah apabila permintaan selalu ada. Tapi ketika permintaan berfluktuasi, perusahaan jasa sering kali merancang strategi agar lebih baik lagi menyesuaikan permintaan dengan penawaran.
2.2.3 Jenis-jenis Jasa Suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan terhadap orang lain dikategorikan sebagai jasa, akan tetapi jasa dibagi menjadi beberapa jenis jasa, yaitu: 1. Rented Goods Service Dalam jenis ini, konsumen menyewa dan menggunakan suatu produk berdasarkan tarif yang telah ditetapkan selama jangka waktu tertentu. Konsumen
hanya
dapat
menggunakan
produk
tersebut,
sedangkan
kepemilikannya tetap berada pada pihak perusahaan atau perorangan yang menyewakannya. Contoh: perusahaan penyewaan mobil, hotel, komputer, apartemen, dan sebagainya. 2. Owned Goods Service Dalam jenis ini, produk-produk yang dimiliki konsumen dikembangkan atau dirawat oleh perusahaan jasa. Jenis ini Juga mencakup perubahaan bentuk produk (barang) yang dimiliki konsumen. Contoh: jasa perbaikan mobil, AC, salon kecantikan, dan sebagainya. 3. Non Goods Service
27 Dalam jenis ini adalah jasa personal bersifat intangible (tidak berbentuk produk fisik) ditawarkan pada para pelanggan. Contoh: jasa bank, jasa asuransi, jasa pendidikan, dan sebagainya.
2.3 Penelitian Sebelumnya Berikut beberapa penelitian yang berhubungan tentang sistem aplikasi perusahaan berbasis web: Penelitian berjudul ”Sistem Informasi Manajemen Rental Mobil Berbasis Web” oleh Muhammad Hisyam Nuri (2014). Penelitian ini bertujuan untuk dapat memberikan sarana bagi para customer untuk dapat melakukan booking sesuai jadwal yang diinginkan secara online, dan membantu pemilik perusahaan untuk dapat melakukan pengawasan akan transaksi yang dilakukan oleh karyawan terhadap keluar dan masuknya mobil dari perusahaan. Penelitian ini memberikan solusi dengan membuat sistem informasi manajemen rental mobil berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Sistem yang diberikan dapat membantu menyelesaikan masalah yang dimiliki oleh perusahaan. Penelitian berjudul ”Sistem Informasi Pemesanan dan Penyewaan Mobil Berbasis Web Pada CV. Louhan Mobilindo” oleh Salim Akbar, Rudy Firmansyah, dan Yulistia (2013). Penelitian ini bertujuan untuk membantu mempermudah pencatatan laporan dan memberikan informasi mengenai mobil yang tersedia bagi para pelanggan. Sebelumnya perusahaan mengalami kesulitan dalam melakukan pencatatan laporan karena membutuhkan rentan waktu yang cukup lama, dan juga kurangnya informasi mengenai mobil yang disediakan oleh perusahaan, sehingga membuat kinerja perusahaan kurang efisien.
28 Penelitian berjudul ”Pembuatan Sistem Informasi Rental Mobil Purnama Rent Car Ploso Pacitan Berbasis Web” oleh Joko Tri Cahyono (2013). Penelitian ini bertujuan untuk dapat menghasilkan sistem informasi rental mobil berbasis web yang dapat diakses secara online dan memudahkan karyawan dalam melakukan pengelolaan data pelanggan dan transaksi penyewaan. Sebelumnya pencatatan data masih dilakukan secara manual menggunakan buku besar, dan belum tersedia fasilitas bagi pelanggan untuk dapat melakukan pemesanan secara online. Jadi dibandingkan dengan penelitian tentang aplikasi rental berbasis web sebelumnya, tujuan dan manfaat aplikasi dapat dibilang hampir sama, yaitu untuk dapat memberikan informasi dan sarana bagi para konsumen untuk dapat melakukan transaksi dengan lebih mudah, tanpa adanya kesalahan ataupun kehilangan data yang biasanya dibuat dan disimpan secara manual. Perbedaan dari penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah pada fitur-fitur nya, karena setiap perusahaan memiliki kebutuhan sistem yang berbeda.