BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Jaringan Komputer Definisi Jaringan Komputer Jaringan komputer merupakan gabungan dari sekumpulan komputer berjumlah banyak pada suatu ruangan yang terpisah- pisah akan tetapi saling berhubungan untuk melaksanakan tugasnya. Misalnya, dua buah komputer dikatakan terkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar informasi. Bentuk koneksi dapat melalui: kawat tembaga, serat optik, gelombang mikro, satelit komunikasi. (Tanenbaum,2003,p2). Tiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dalam jaringan disebut dengan node. Sebuah jaringan komputer sekurang-kurangnya terdiri dari dua unit komputer atau lebih, dapat berjumlah puluhan komputer, ribuan, atau bahkan jutaan node yang saling terhubung satu sama lain. 2.1.2 Klasifikasi Jaringan Komputer Klasifikasi Jaringan Berdasarkan Geografis A. Local Area Network (LAN) LAN merupakan jaringan dimana komputer pribadi dalam workstation pada kantor perusahaan, pabrik atau kampus. Lan dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan 3 karakteristik : ukuran, teknologi transmisi dan topologi
jaringan. (Tanenbaum,2003, p16). Atau dengan pengertian lain LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relative kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan, seperti sebuah kantor pada sebuah gedung, tiap-tiap ruangan pada sebuah sekolah. Biasanya jarak antar node tidak lebih jauh dari sekitar 200 m.
Gambar 1.1 Local Area Network (LAN) B. Metropolitan Area Network (MAN) MAN Merupakan versi LAN yang lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN mampu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televise kabel. MAN hanya memiliki satu buah atau dua buah kabel, dan tidak mempunyai element Switching. Yang berfungsi untuk mengatur paket dari beberapa kabel output. (Tanenbaum,2003, p18). Sebuah MAN biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antargedung dalam suatu daerah (Wilayah seperti provinsi atau Negara bagian). Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan kecil kedalam lingkungan area yang lebih besar. Sebagai contoh, jaringan beberapa kantor cabang
sebuah bank didalam sebuah kota besar yang dihubungkan antara satu dengan lainnya.
Gambar 1.2 Metropolitan Area Network (MAN) C. Wide Area Network (WAN) WAN merupakan jaringan yang Mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup negara atau benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai. Mesin ini disebut host. host dihubungkan oleh subnet komunikasi atau cukup disebut subnet. Tugas subnet adalah membawa pesan dari satu host ke host lain. Pada sebagian besar WAN subnet terdiri dari 2 komponen : kabel transmisi dan element Switching. (Tanenbaum,2003, p19). Wide Area Network (WAN) adalah jaringan yang biasanya sudah menggunakan media wireless, sarana satelit, ataupun kabel serat optik, karena jangkauannya yang luas, bukan hanya meliputi satu kota atau antarkota dalam suatu wilayah, tetapi mulai menjangkau area/wilayah otoritas Negara lain
Contoh : jaringan komputer kantor city bank yang ada di Indonesia ataupun yang ada di Negara lain,yang saling berhubungan,jaringan ATM master card,visa card atau cirrus yang tersebar di seluruh dunia,dll. Biasanya WAN lebih rumit dan sangat kompleks bila dibandingkan LAN maupun WAN. Menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara LAN dan WAN kedalam komunikasi global seperti internet, meski demikian antara LAN,MAN dan WAN tidak banyak berbeda dalam beberapa hal. Hanya lingkup areanya saja yang berbeda satu dengan yang lain.
Gambar 1.3 Wide Area Network (WAN) Nilai-nilai yang terdapat pada table diatas bukan merupakan nilai mutlak bagi jarak yang menghubungkan antar komputer, karena jarak tersebut bisa saja lebih pendek, tergantung pada kondisi area suatu wilayah
Table 1.1 Interkoneksi Berdasarkan Jarak Antarnode
2.1.3 Klasifikasi Jaringan Berdasarkan Fungsinya A. Peer to peer network relationship Peer to peer adalah suatu model dimana tiap PC dapat memakai resource pada PC lain atau memberikan resource nya untuk dipakai PC lain (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Dengan kata lain dapat berfungsi sebagai client maupun server pada periode yang sama. Metode peer to peer ini pada sistem windows dikenal sebagai workgroup, dimana tiap-tiap komputer dalam satu jaringan dikelompokkan dalam satu kelompok kerja. Misalnya terdapat beberapa unit komputer dalam satu department yang diberi nama group sesuai dengan department yang bersangkutan. Masing-masing komputer diberi alamat IP dari satu kelas IP yang sama agar bisa saling sharing untuk bertukar
data atau resource yang dimiliki komputer masing-masing, seperti printer, cdrom,file, dan lain-lain.
Gambar 1.4 Peer-to-Peer B.Client/Server Network Relationship Client/Server Network Relationship Selain pada jaringan lokal, sistem ini juga bisa juga diterapkan dengan teknologi internet, dimana ada suatu unit komputer yang berfungsi sebagai server yang hanya memberikan layanan bagi komputer lain, dan client yang juga hanya meminta layanan dari server.Akses dilakukan secara transparan dari client dengan melakukan login terlebih dahulu keserver yang dituju. Client hanya bisa menggunakan resource yang disediakan server sesuai dengan otoritas yang diberikan oleh administrator. Aplikasi yang dijalankan pada sisi client bisa saja merupakan resource yang tersedia diserver atau aplikasi yang di-install disisi client namun hanya bisa dijalankan setelah terkoneksi ke server. Jenis layanan client-server : • File server
: memberikan layanan fungsi pengelolaan file.
• Print server
: memberikan layanan fungsi pencetakan.
• Database server : proses-proses fungsional mengenai database dijalankan pada mesin ini dan stasiun lain dapat minta pelayanan. • DIP (Document Infsormation Processing) : memberikan pelayanan fungsi penyimpanan, manajemen, dan pengambilan data
Gambar 1.5 Model Client-Server dengan sebuah server yang berfungsi umum
Gambar 1.6 Model Client-Server dengan Dedicated server
2.1.4 Topologi Jaringan Komputer A.Topologi BUS Topologi bus adalah konfigurasi beberapa komputer yang terhubung dengan T-connector. Topologi ini umumnya menggunakan kabel koaksial atau fiber optik. Keuntungan : -
Biaya yang dikeluarkan untuk instalasi rendah,karena tidak memakai banyak media dan kabel yang dipakai banyak tersedia dipasaran.
-
Setiap komputer dapat saling berhubungan secara langsung
Kerugian : - Sering terjadi hang/crass talk, yaitu bila lebih dari satu pasang memakai jalur diwaktu yang sama, harus bergantian atau ditambah relay.
Gambar 1.7 Topologi Bus B.Topologi Star Topologi Star adalah konfigurasi beberapa komputer yang terkoneksi melalui sebuah switch/hub dan kabel UTP.Topologi ini merupakan topologi yang paling popular diaplikasikan.Pada topologi ini walaupun kabel UTP sebagai pilihan utama, tetapi juga dapat menggunakan kabel fiber optik.
Karakteristik dari topologi jaringan ini adalah node (station) berkomunikasi langsung dengan station lain melalui central node (hub/switch), traffic data mengalir dari node ke central node dan diteruskan ke node(station) tujuan. Jika salah satu segmen kabel putus, jaringan lain tidak akan terputus. Keuntungan : - Akses ke station lain (client atau server) cepat. - Dapat menerima workstation baru selama port di centralnode (hub/switch) tersedia. - Hub/switch bertindak sebagai konsentrator. - Hub/switch dapat disusun seri (bertingkat) untuk menambah jumlah station yang terkoneksi di jaringan. - User dapat lebih banyak disbanding topologi bus maupun ring. Kerugian : Bila traffic data cukup tinggi dan terjadi collision, maka semua komunikasi akan ditunda, dan koneksi akan dilanjutkan dengan cara random, apabila hub/switch mendeteksi tidak ada jalur yang sedang dipergunakan oleh node lain.
Gambar 1.8 Topologi Star C. Topologi Ring Topologi Ring adalah konfigurasi beberapa komputer yang saling berhubung membentuk cincin atau ring.Umumnya kabel fiber optik sering digunakan pada topologi ini. Keuntungan : - Kegagalan koneksi akibat gangguan media dapat diatasi lewat jalur lain yang masih terhubung. - Penggunaan sambungan point to point membuat transmission error dapat diperkecil. Kerugian : - Data yang dikirim, bila melalui banyak komputer,transfer data menjadi lambat. Bentuk topologi ring diperlihatkan pada gambar dibawah ini :
Gambar 1.9 Topologi Ring 2.1.5 Protokol Protokol adalah sekumpulan aturan baku yang berfungsi sebagai penghubung antar-komputer sehingga komputer-komputer tersebut dapat saling berkomunikasi. Secara umum, protokol yang dikembangkan ada dua, yaitu OSI dan TCP/IP a. Model OSI OSI (Open Source Interconection) dikembangkan oleh lembaga ISO (International Standard Organitation) dan TCP/IP
Gambar 1.10 OSI Layers
b.
Model TCP/IP TCP/IP (Transmission Kontrol Protokol/ Internet Protokol) merupakan protokol yang dikembangkan oleh DARPA (Defence Advance Research Project Agency), yaitu sebuah lembaga riset di bawah koordinasi department pertahanan amerika (Department of Defence/DOD). DARPA menghasilkan ARPANET yang akhirnya dikenal oleh publik dengan nama internet.
2.1.6 IP address Alamat IP (IP address) digunakan untuk mengetahui dan mengidentifikasi interface jaringan pada host komputer yang bertujuan memudahkan untuk membaca dan mengingat sebuah alamat IP. Pada umumnya , pengelamatan yang digunakan berdasarkan bilangan desimal atau notasi doted desimal. Alamat IP merupakan bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik untuk setiap 8 bit dan setiap bit disebut octet. Bentuk sebuah alamat IP (IP address) adalah sebagai berikut: xxxxxxxx. xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx Setiap symbol x dapat diganti dengan angka 0 atau 1. Alamat IP juga dapat dibagi menjadi 2 , yaitu: • Network ID • Host ID
Format IP address Format alamat IP yang terdiri dari 32 bit kombinasi yang dipisahkan oleh tanda titik akan sangat sulit diingat .untuk mempermudah mengingatnya, maka dibuatlah konversi dari bilangan biner ke bilangan decimal, contoh: Alamat IP dalam bilangan biner: 11000000.10101000.00000001.00000010 Dapat diubah jadi : 192.168.1.2 Cara menghitung konversinya: Tabel 1.2 Biner ke Desimal
Class IPv4 Alamat IPv4 dibagi menjadi lima kelas, yaitu kelas A,B,C,D dan E. kelas A,B, dan C merupakan kelas yang sering digunakan, sedangkan kelas D dipergunakan untuk multicast dan kelas E digunakan untuk keperluan khusus. Pembagian kelas tersebut diperlihatkan pada diagram dibawah ini :
A
B
C
D
E
Gambar 1.11 Class IPv4
Gambar 1.12 Class IPv4 • Pada kelas A , alamat dimulai dengan network ID 0 dan network ID 127 tidak digunakan. Network ID 0 digunakan untuk broadcast dan network 127 digunakan untuk loopback. • Pada kelas B, alamat network ID 0 tidak digunakan karena digunakan sebagai broadcast. • Pada kelas C, alamat network Id 0 dan 255 tidak dapat digunakan karena network ID tersebut digunakan untuk broadcast. Mengenai alokasi penggunaannya, alamat IP dibedakan menjadi dua yaitu private network dan publik network. Merujuk kepada RFC 1597, menegaskan
pengaturan tiga kelompok alamat IP yang diperuntukan bagi private network ialah sebagai berikut: • 10.0.0.0 – 10.255.255.255
kelas A
• 172.16.0.0 - 172.131.255.255 kelas B • 192.168.0.0 – 192.168.255.255
kelas C
Jika ingin membangun jaringan LAN dan tidak terhubung ke internet, maka bebas menggunakan IP address yang mana pun. Namun sebaiknya tetap menggunakan ketentuan yang berlaku umum. Gunakan IP address privat untuk keperluan LAN dan gunakan IP address publik untuk mengakses internet. Perlu dipahami juga bahwa IP address yang disediakan oleh ISP untuk pengguna rumah ( bahkan beberapa kantor besar ) tidak selalu berupa IP address Publik. Harga IP address publik semakin lama semakin mahal, jumlahnya pun saat ini semakin terbatas. Sehingga diperlukan suatu cara untuk menghemat penggunaan IP address publik. Cara yang biasa digunakan adalah dengan memanfaatkan server proxy atau firewall yang dilengkapi fitur NAT ( Network Address Translation ). Jadi, server proxy atau firewall akan menggunakan IP address publik. Sedangkan network atau host-host yang berada di belakangnya tetap menggunakan IP address privat. Proxy atau firewall akan berfungsi sebagai penyambung server internet dengan host-host yang ada di belakangnya.
Subnetting Subnet merupakan angka biner 32 bit yang digunakan untuk: • Membedakan network ID dan host ID • Menentukan letak sebuah host (private or publik network) Pengaturannya diperlihatkan sebagai berikut: • Kelas A = 255.0.0.0 – FF.00.00.00 • Kelas B = 255.255.0.0 – FF.FF.00.00 • Kelas C = 255.255.255.0 – FF.FF.FF.00 2.1.7 Media Transmisi Untuk membangun struktur IP Camera yang baik di suatu perusahaan harus mengetahui terlebih dahulu media transmisi apa yang akan digunakan untuk menghubungkan setiap IP Camera dengan PC. Berikut adalah media transmisi yang dapat digunakan: a. Twisted Pair Kabel Twisted Pair adalah salah satu dari beberapa tipe kabel yang dapat digunakan untuk membangun sebuah Jaringan Komputer, khususnya pada Jaringan LAN.Kabel Twisted Pair merupakan kabel yang terdiri dari kabel yang saling melilit dan warna yang berbeda.Kabel Twisted Pair ini terdiri dari 2 jenis yaitu Shielded Twisted Pair (STP) dan Unshielded Twisted Pair (UTP).Pada kedua jenis Kabel
Twisted Pair ini tidak ada perbedaan yang spesifik bedanya kedua kabel ini adalah Shield dan Unshielded. Berikut Penjelasan dari Kabel UTP dan STP:
Gambar 1.13 Kabel STP dan UTP b. Kabel Unshielded Twister Paid (UTP) Kabel UTP terdiri dari 8 buah kabel halus yang saling melilit menjadi 4 pasang. Ke empat pasang kabel tersebut adalah : • Pasangan kabel warna hijau dengan Putih lease Hijau • Pasangan kabel warna Orange dengan Putih lease Orange • Pasangan kabel warna Biru dengan Putih lease Biru • Pasangan kabel warna coklat dengan Putih lease Coklat Kategori Kabel UTP • Digunakan untuk perangkat komunikasi, seperti kabel telephon. • Kecepatan transfer data mencapai 4 Megabits per second.
• Biasanya digunakan untuk topologi token ring dengan kecepatan transfer data mencapai 10 Mbps. • Kecepatan transfer data mencapai 16 Mbps • Kecepatan transfer data mencapai 100 Mbps • Kecepatan transfer data mencapai 100 Mbps – 1 Gigabits. • Kecepatan transfer data hingga 2,5 Gigabit Ethernet dalam jarak 100 Meter atau 10 Gigabits dalam jarak 25 Meter.
Standarisasi Kabel UTP
Pemasangan urutan Kabel UTP umumnya mengikuti aturan standart international yaitu EIA/TIA 568A dan EIA/TIA 568B. Untuk urutan EIA/TIA 568A urutan kabel nya adalah sebagai berikut :
Tabel 1.3 Urutan EIA/TIA 568A
URUTAN 1 2 3 4 5 6 7 8
WARNA Putih Hijau Hijau Putih Orange Biru Putih Biru Orange Putih coklat Coklat
Sedangkan urutan EIA/TIA 568B urutan kabelnya adalah sebagai berikut:
Tabel 1.4 Urutan EIA/TIA 568B
URUTAN 1 2 3 4 5 6 7 8
WARNA Putih Orange Orange Putih Hijau Biru Putih Biru Hijau Putih Coklat Coklat
Tipe Pemasangan Kabel UTP
Ada 2 jenis tipe pemasangan kabel UTP pada konektor RJ-45 yaitu tipe straight dan tipe cross. 1. Tipe Straight Tipe Straight artinya ujung kabel yang satu dengan ujung kabel yang lainnya memiliki urutan kabel yang sama sesuai dengan standart EIA/TIA 568B. Tipe ini digunakan untuk menghubungkan antara PC ke Switch, Router ke Switch, Router ke Hub dan PC ke Hub.
Gambar 1.14 Tipe Straight
2. Tipe Cross
Pada tipe ini ujung kabel yang satu menggunakan urutan standart EIA/TIA 568A dan ujung yang satu nya lagi menggunakan urutan kabel EIA/TIA 568B dan digunakan untuk menghubungkan PC ke PC, Switch/Hub ke Switch/Hub, dan PC ke Router.
Gambar 1.15 Tipe Cross
c. Kabel Shielded Twisted Pair (STP) Kabel Shielded Twisted Pair (STP) sama dengan kabel UTP, tetapi kawatnya lebih besar dan diselubungi dengan lapisan pelindung isolasi untuk mencegah gangguan interferensi. Jenis kabel STP yang paling umum digunakan pada Jaringan LAN Dari 2 Jenis Kabel Twisted Pair tersebut tidak ada perbedaan lain yang spesifik kecuali Shielded dan Unshielded. Semua Warna Kabel, Kategori Kabel UTP, Standarisasi Kabel, dan Tipe Pemasangan Kabel itu semua sama.
Kabel Koaksial
Kabel Koaksial adalah kabel yang memiliki dua buah konduktor, konduktor yang pertama copper ditengahnya( pusat inti ) terbuat dari tembaga yang keras yang dilapisi dengan isolator, konduktor yang kedua melingkar di luar isolator pertama dan tertutup dengan insulator luar. Jenis kabel ini biasanya digunakan untuk topologi Bus. Ada dua jenis tipe kabel koaksial yaitu : • Kabel koaksial thin (RG-58) disebut juga dengan 10Base2 (thinnet) .dimana angka 2 menunjuk pada panjang maksimum untuk segmen kabel tersebut adalah 200 meter, namun kenyataannya hanya samapai 185 meter. • Kabel koaksial thick (RG-8) disebut juga dengan 10 Base5 (thicket), dengan spesifikasi teknis.
Spesifikasi Teknis dari kabel ini adalah : - Mampu menjangkau bentangan maksimum 500 meter. - Impedansi terminator 50 Ohm. - Membutuhkan Transceiver sebelum dihubungkan dengan komputer Keunggulan - Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon - Dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah - Karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain Kelemahan - Mempunyai redaman yang relatif besar, sehingga untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater - Jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan. contoh kabel koaksial :
Gambar 1.16 Kabel koaksial Serat Optik Kabel Fiber Optik adalah teknologi kabel terbaru.Terbuat dari glass optik. Di tengah-tengah kabel terdapat filemen glass, yang disebut “core”, dan di kelilingi lapisan
“cladding”,
“buffer
coating”,
material
penguat,
dan
pelindung
luar.Informasi ditransmisikan menggunakan gelombang cahaya dengan cara mengkonversi sinyal listrik menjadi gelombang cahaya. Transmitter yang banyak digunakan adalah LED atau Laser. Kabel serat optik (fiber optik) mempunyai kemampuan mentransmisi sinyal melewati jarak yang lebih jauh dibanding kabel koaksial maupun kabel twisted, juga mempunyai kecepatan yang baik. Hal ini sangat baik digunakan ketika digunakan untuk fasilitas konferensi Radio atau layanan interaktif.10BaseF adalah merujuk ke spesifikasi untuk kabel fiber optik dengan membawa sinyal Ethernet. Kabel Fiber Optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk komunikasi suara dan data. Kendala utama penggunaan kabel fiber optik di LAN adalah
perangkat elektroniknya yang masih mahal.Sedangkan harga kabel Fiber Optiknya sendiri sebanding dengan kabel LAN. Kelebihan dari menggunakan kabel fiber optik adalah : - Kapasitas Bandwidth yang besar (gigabit perdetik) - Jarak transmisi yang lebih jauh (kurang lebih 2-60 km) - Kebal terhadap interferensi elektromagnetik. - Tidak mudah terbakar Kerugian dari kabel fiber optik adalah kabel fiber optik merupakan teknologi yang masih asing yang memerlukan keterampilan tinggi yang masih jarang dimiliki teknisi-teknisi saat ini. Karena transmisi optis memiliki sifat unidirectional, komunikasi dua arah memerlukan dua serat atau dua pita frekuensi pada satu serat, dan juga interface serat jauh lebih mahal dibandingkan dengan interface elektris. Contoh kabel fiber optik :
Gambar 1.17 Kabel Fiber Optik
2.1.8 Komponen Suatu Jaringan A. Switch Perangkat networking yang digunakan untuk mengakses IP Camera via jaringan kabel yang dihubungkan oleh switch/hub yang biasa disebut LAN atau internet. Bentuk fisik sebuah switch/ hub diperlihatkan dalam gambar berikut:
Gambar 1.18 Switch
B. Hardisk Hardisk adalah bagian komponen komputer yang sangat penting. Hardisk digunakan untuk menyimpan data,dokumen dan file - file lain di dalam sebuah pc. Dalam hal ini semua rekaman di dalam IP Camera , nantinya akan di simpan dalam hardisk. Hardisk ini akan di gambarkan dalam gambar dibawah ini:
Gambar 1.19 Hardisk
C. Uninteruptable Power Supply (UPS) UPS adalah kependekan dari Uninteruptable Power Sistem yaitu batere dengan inverter yang berfungsi sebagai penstabil tegangan dan penanggung daya untuk beberapa waktu saat padam listrik. Di negeri yang listrik nya belum stabil ini, apalagi krisis minyak yang bikin PLN juga padamnya lebih sering padam dari biasanya, sangat sangat disarankan sistem yang ada di protek oleh UPS. Tidak hanya resiko kehilangan data, tapi kerusakan terhadap sistem juga bisa diminimalisir, dan juga UPS dapat meningkatkan pengamanan IP Camera dalam memantau keamanan perusahaan dikala listrik padam.Berikut contoh gambar UPS tersebut.
Gambar 1.20 UPS
2.2 Teori Khusus 2.2.1 Internet Secara harfiah, internet (kependekan dari ‘interconnected-networking’) adalah rangkaian komputer yang terhubung satu sama lain. Hubungan melalui suatu sistem antar perangkat komputer untuk lalu lintas data itulah yang dinamakan network. Mungkin anda mengenal istilah LAN (Local Area Network), yang menghubungkan komputer-komputer dalam area tertentu, seperti kantor, sekolah, atau warnet. Internet kurang lebih seperti itu, hanya dalam area yang sangat luas, yaitu seluruh dunia.jadi, komputer yang terhubung melalui jaringan dan saling berkomunikasi dengan waktu dan wilayah tak terbatas, disebut internet. Rangkaian pusat yang membentuk internet diawali pada tahun 1969 oleh ARPA (Advanced Research Projects Agency), sebuah badan yang dibentuk pada tahun 1958 oleh amerika yang terdiri dari para peneliti dan teknisi dari universitas dan laboratorium yang ada di amerika. Awalnya, badan ini dibentuk untuk menyaingi rusia, yang saat itu lebih maju dibidang satelit.Para peneliti pun bekerja, tidak harus disatu lokasi, untuk membuat penelitian dan mendedikasikan hasil penelitian tersebut untuk perkembangan teknologi amerika serikat. Pada waktu itu universitas UCLA menjadi node atau titik pertama pada jaringan ARPA.sedangkan node kedua adalah universitas Stanford.Perangkat yang digunakan untuk menghubungkan kedua node tersebut disebut IMP (Interface Message Processor). Baik Stanford maupun UCLA memiliki perangkat IMP. Untuk menghubungkan kedua universitas tersebut digunakan saluran telepon yang dibangun
oleh AT&T. tahun 1972, ARPA didemonstrasikan didepan peserta the first international conference on komputer communications dengan menghubungkan 40 node.Kemudian pada tahun 1990, ARPA diubah menjadi internet. Secara singkat, sejarah perkembangan ARPA hingga kemunculan internet sebagai berikut : •
Tahun 1957, DoD membentuk ARPA
•
Tahun 1969, ARPA terbentuk
•
Tahun 1970 ARPA menghubungkan UCLA, UCSB, U-Utah & Stanford
•
Tahun 1973, ARPA menghubungkan University college London dan royal university Norway
•
Tahun 1982, model jaringan internet dikembangkan.
•
Tahun 1990, ARPA kemudian dikenal dengan internet.
2.2.2 IP Camera IP Camera merupakan perkembangan dari CCTV, yang membedakan dari CCTV biasa adalah setiap kamera mempunyai IP sendiri sehingga dapat memilih sendiri IP Camera mana yang mau dilihat. IP Camera memungkinkan pemilik rumah atau bisnis untuk melihat kamera mereka melalui koneksi internet yang tersedia melalui komputer atau mobile phone yang mendukung 3G. (Innes,2009) IP Camera adalah pengembangan sistem CCTV yang telah ada sejak 1940-an. kamera CCTV pertama kali digunakan pertama kali digunakan oleh militer amerika serikat di tahun 1940-an untuk monitoring pengujian misil V2. Selama tahun 1960-an,
CCTV digunakan di inggris raya untuk memantau orang banyak didepan umum. Selama bertahun-tahun, sistem CCTV telah mengalami berbagai perkembangan dan telah digunakan dibanyak Negara untuk video pengawasan ditempat-tempat umum dan atm. Namun hal itu tidak sampai pada tahun 1996 yang pertama network camera dikembangkan. Pada tahun 1996, axis komunikasi mengembangkan jaringan pertama IP Camera yang tidak seperti camera CCTV, dapat dimonitor dan dikontrol melalui IP network, IP Camera ini menggunakan platform linux. Axis juga merilis dokumentasi untuk API tingkat rendah yang disebut “VAPIX” yang didasarkan pada standar terbuka HTTP dan RTSP .arsitektur terbuka ini dimaksudkan untuk mendorong perangkat lunak pihak ketiga produsen untuk mengembangkan manajemen yang kompatibel dan perangkat lunak perekaman. Seperti halnya kamera digital, resolusi IP Camera telah meningkat seiiring dengan berjalannya waktu. Megapixel IP Camera sekarang telah tersedia resolusi dari 1,2,3,4,5 dan bahkan 11 megapixel. Sekarang ini ada banyak sekali produsen IP Camera , IP vendor peralatan pengawasan khusus meliputi peralatan digital imaging produsen dan produsen besar yang aktif dalam konsumen,siaran , dan keamanan video. Kemudian pada tahun 1998, iqin vision memperkenalkan model megapixel pertama jaringan IP Camera .pada tahun berikutnya, milestone sistem meluncurkan sebuah platform terbuka perangkat lunak untuk mengelola IP Camera video berbasis surveillance.
Pada awal tahun 2000-an, network kamera dengan Power Over Ethernet(PoE) dikembangkan. Teknologi PoE listrik memungkinkan untuk dapat dibawa kedalam kamera melalui kabel yang sama yang digunakan untuk koneksi jaringan. Itu membuat instalasi lebih mudah dengan menghilangkan kebutuhan daya kamera outlet dilokasi. sebagai teknologi yang maju, beberapa jenis kamera jaringan dikembangkan,termasuk wireless IP Camera, pts kamera, jaringan dome camera dan night vision cameras. Aksesories merupakan perlengkapan pendukung agar IP Camera dapat berjalan dengan baik dan maksimal. Beberapa perlengkapan tersebut adalah: A. Outdoor Cover Perlengkapan yang dipergunakan untuk melindungi IP Camera dari sorotan langsung sinar matahari atau cipratan air hujan. Perlengkapan ini bisanya digunakan jika IP Camera ditempatkan diluar ruangan. Salah satu contohnya diperlihatkan pada gambar berikut :
Gambar 1.21 Outdoor Cover
B. Software Recording Perlengkapan pendukung yang digunakan untuk merekam saat IP Camera bekerja. Salah satu contohnya diperlihatkan dalam gambar:
Gambar 1.22 Software Recording C. Secure Digital Card (SD Card) Perlengkapan yang digunakan untuk menyimpan hasil rekaman. Bentuknya diperlihatkan dalam gambar:
Gambar 1.23 SD Card Network Peripheral Perlengkapan atau peralatan yang digunakan untuk menunjang operasional IP Camera. Umumnya digunakan jika IP Camera akan terkoneksi dengan LAN /
internet atau untuk mengakses IP Camera via jaringan wireless. Beberapa perlengkapan yang sering digunakan untuk keperluan ini adalah sebagai berikut: • Switch atau Hub • Access Point • Kabel UTP • Connector RJ 45 • PC atau laptop IP Camera vs CCTV Sebagaimana yang telah diungkapkan dibagian awal, IP Camera memiliki kemampuan yang tidak dimiliki prangkat sejenis seperti CCTV. Perbedaan yang paling signifikan antara IP Camera dengan CCTV diperlihatkan pada table berikut: Tabel 1.5 CCTV vs IP Camera No.
Kemampuan
CCTV
IP Camera
1
Sistem
analog
digital
2
Display
TV/monitor
PC,ponsel,TV/monitor
3
Lokal monitor
Ruang kontrol
Dimana saja
4
Cara akses
Via private network
Via private network, dan ponsel
Pada tabel diatas diperlihatkan empat poin perbedaan yang menjadi keunggulan IP Camera dibandingkan CCTV, penjelasannya sebagai berikut:
• Sistem Cara kerja CCTV memang masih analog, tanpa perubahan menjadi sinyal digital. Secara sederhana, perangkat ini memiliki prinsip kerja seperti pemancar TV dan TV-nya (berkabel maupun nirkabel). Sedangakn IP Camera kerjanya mengadopsi IP address seperti yang diterapkan pada jaringan internet. Disini terjadi proses perubahan sinyal menjadi digital. • Display Hasil pantauan CCTV ditampilkan pada layar TV atau monitor, sedangkan IP Camera dapat dipantau melalui monitor PC, layar Ponsel dan layar TV. • Lokasi monitor Monitoring CCTV hanya dapat dilakukan di ruang kontrol, IP Camera dapat dipantau dari lokasi lain yang terkoneksi dengan jaringan LAN,internet, atau jaringan seluler/ponsel • Cara akses CCTV hanya dapat diakses dari ruang kontrol melalui private network. IP Camera dapat diakses dari pc yang terhubung langsung, melalui LAN, internet, atau jaringan seluler Jenis IP Camera a. Centralized IP Camera
IP Camera jenis ini membutuhkan Network Video Recorder (NVR) untuk menangani beberapa IP Camera yang terpasang dan dapat melakukan monitoring serta perekaman video. Gambaran umum dari Centralized IP Camera, sebagai berikut :
Gambar 1.24 Centralized IP Camera NVR / DVR yang biasa dipergunakan :
Gambar 1.25 NVR/DVR
b. Decentralized IP Camera
IP Camera ini tidak membutuhkan Network Video Recorder (NVR), kamera ini mempunyai fungsi recording didalamnya dan dapat disimpan secara langsung melalui media simpan seperti flashdisk, hardisk, dan NAS. IP Camera model ini biasanya seperti ini :
Gambar 1.26 IP Camera
IP Camera tersebut biasa diimplementasikan dengan model ini :
Gambar 1.27 Implementasi IP Camera
Fitur-fitur dari IP Camera o 2 way audio
: fitur yang memungkinkan komunikasi antar pengguna
melalui IP Camera yang masih dalam satu jaringan network. o LED Lightning
: fitur yang lebih di kenal dengan infra merah ini,
memungkinkan pengguna untuk melihat di tempat yang kurang cahaya. o Streaming
: fitur dari IP Camera yang dapat membantu IP Camera
agar dapat dilihat streaming. Resolusi dari IP Camera adalah 640 x 480, dan dapat merekam 30 frame per detik. o Wireless network
: fitur dari IP Camera untuk terhubung dengan jaringan
tanpa menggunakan kabel.
Pengakuan terhadap nilai manfaat dari IP Camera dapat dibaca pada salah satu jurnal yang berjudul Best Security Industries ; Best Security Industries Launches Hemispheric IP Camera at NRF Loss Prevention Event oleh Author Anonymous. Information Technology Newsweekly (Jun 23, 2009): 65 yang mengatatakan bahwa :
"The ability to install these hemispheric cameras, use software to change views, independently zoom in on selected areas and program event monitoring is the perfect solution to monitoring a store. When I called up an installation on my iPhone over a 3G network and saw a crisp and detailed live image, I was amazed. A regional LP manager could have all of their stores and cameras bookmarked on their laptop, desktop or iPhone and be able to go online, jump in and be in touch with events at any given time."
Dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai berikut :
“Kemampuan untuk menginstall kamera ini tidak terlalu susah, menggunakan perangkat lunak untuk mengubah sudut pandangnya, dapat untuk memperbesar daerah yang dipilih dan program monitoring dengan kamera ini menjadi solusi sempurna untuk memantau sebuah toko. Ketika saya mencoba menginstalasi pada iPhone melalui jaringan 3G dan melihat detail gambar yang terperinci, saya kagum. Seorang manajer LP bisa melihat semua toko mereka dan kamera terpasang pada keadaan menyala pada desktop, laptop atau iPhone dan bisa di akses melalui jaringan internet, memasuki sistem IP Camera tersebut dan dapat mengetahui kejadian dari mana dan kapan saja.”
Salah satu jurnal lain dari Teknik Informatika, Vol 1 September 2012 yang berjudul “Aplikasi Android Untuk Kontrol dan Monitoring Ruangan Menggunakan Ip Camera” oleh Rudi Arfiansyah1,2, Yuli Fitrisia S.T1 & Mardhiah Fadhli S.T2 menyebutkan sebagai berikut :
“Perkembangan
telekomunikasi
yang
begitu
pesat
seiring
dengan
perkembangan teknologi informasi memungkinkan pengaksesan data lebih praktis dan lebih cepat. Meningkatnya pengguna mobile saat ini menunjukkan bahwa teknologi khususnya mobile telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Salah satu teknologi mobile yang sangat digemari saat ini adalah smartphone. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai studi awal dari pengembangan aplikasi monitoring ip camera pada perangkat android. Oleh karena itu aplikasi monitoring ip camera melalui perangkat android dikembangkan untuk memudahkan mengontrol suatu ruangan. Selain melihat video dari ip camera pada perangkat android, pengguna juga
dapat menggunakan fitur-fitur khusus yang terdapat pada IP Camera diantaranya menggerakkan IP Camera, melakukan zoom video langsung dari aplikasi monitoring yang sudah ditanamkan pada perangkat android tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah aplikasi yang mampu memonitoring ruangan dengan menggunakan IP Camera melalui perangkat android.