BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1
NO
1
Penelitian Sebelumnya (State Of The Art)
Nama Penulis Dewi Estu
Perbandingan Tahun
Judul
Isi
dengan Penelitian Ini
2014
“Perencanaan
Jurnal ini
Perbandingan dari
Program Corporate
membahas
jurnal sebelumnya
Social Responsibility
mengenai
adalah karena
(CSR) Public
perencanaan
pembahasan yang
Relations Pertamina
program CSR
sama dan sesuai
(Analisis Deskriptif:
dalam langkah
mengenai program
pada program Sehat
Public Relations
CSR. Penulis
Ibu dan Anak
PT.Pertamina.
mengangkat CSR
(SEHATI) Untuk
bagaimana
PT.Pertamina
Pemulihan Citra
pemulihan citra
karena dinilai
Perusahaan di Mata
perusahaan
cukup menarik.
Komunitas Koja
terhadap Pertamina
Dalam jurnal
Jakarta Utara”.
Pelumpang yang
sebelumnya
kebakaran. Agar
terdapat kesamaan
lingkungan sekitar
mengenai
bisa kembali
bagaimana
sejahtera dan
aktifitas publikasi
kepercayaan
pada Event CSR
dengan
yang dituangkan
PT.Pertamina bisa
pada salah satu
kembali lagi.
line yaitu Public
Program jurnl ini
Relations.
membahas
Disamping itu
komunitas Koja
oembahasan
Jakarta Utara.
perusahaan yang
11
12 Melalui Program
sama menambah
SEHATI Ibu dan
keyakinan penulis
Anak sehat.
dalam membuat
Disamping itu
penelitian. Karena
penjelasan
adanya acuan
mengenai
dalam kesamaan
Community
topic. Jurnal dan
Development,
penelitian ini
Event, Public
membahas
Relations sebagai
mendalam
referensi tambahan
mengenai Event
penelitian
CSR
selanjutnya.
PT.Pertamina. dari jurnal sebelumnya, peneliti dapat informasi tambahan dan lebih mengenai CSR PT.Pertamina dan apa saja teknik dan cara dalam menaikkan citra perusahaan sesuai dengan fungsi Public Relations. Serta berisikan perencanaan sebuah Event CSR yang sesuai dengan yang peneliti tulis.
13 2
Michael Cangestu
2014
PESAN
Publikasi dalam
Perbandingan
PUBLIKASI
sebuah sangatlah
antara jurnal
PADA
penting. Karena
tersebut dengan
PENYELENGGAR
tanpa adanya
penelitian ini adalah
AAN EVENT
publikasi event
karena peneliti juga
TOPPING OFF
yang dilaksanakan
mengangkat topic
KAMPUS ALAM
belum tentu bisa
mengenai aktifitas
SUTERA OLEH
berjalan sebagai
publikasi dalam
MARCOMM
mana mestinya.
sebuah event.
BINUS
Tidak ada publikasi
Sebagai
UNIVERSITY
berarti event tidak
perbandingan dan
akan menghadirkan
tambahan penelitian
para audiens. Jurnal
mengenai publikasi,
ini membahas lebih
dalam jurnal ini
lanjut mengenai
sudah cukup
aktifitas publikasi
membantu karena
dalam Event
pembahasannya
Topping OFF,
yang mendalam.
Kampus Binus
Dan berdasarkan
Alamsutera.
latar belakang
Penjelasan
penulis, mengenai
mengenai
kurangnya aktifitas
bagaimana
publikasi dalam
publikasi itu
CSR PT.Pertamina,
dilakukan.
penulis tertarik
Dijelaskan secara
untuk mempelajari
mendalam oleh
lebih lanjut
jurnal ini. Aktifitas
mengenai teknik
yang membuat
dan cara publikasi
event Topping OFF
dalam sebuah event
ini berjalan lancer.
agar bisa sukses dan
Melalui jurnal ini
dihadiri banyak
banyak tambahan
audiens. Dalam
14
3
Scott-
2012
materi mengenai
penelitian in,
strategi yang
dicantumkan hal
dilakukan agar
yang mendasar
sebuah event bisa
berdasarkan jurnal
berjalan.
sebelumnya.
CSE’s White Paper
Jurnal ini
Perbandingan
Lichter D
on Promoting
membahas
dalam penelitian
and the
Integrity in Scientific
mengenai hal-hal
ini adalah
Editorial
Journal Publications
yang tidak terikat
bagimana sebuah
Policy
dan tidak dapat
publikasi yang
Commitee
diterima dalam
seharusnya
sebuah publikasi.
mengikat dan bisa
Serta membahas
terus berjalan
mengenai etika-
sesuai dengan
etika dalam
ketentuan dan
sebuah publikasi.
prosedur. Dalam publikasi di penelitian mengenai CSR PT.Pertamina ini, sesungguhnya tetap harus memperhatikan etika dalam berpublikasi. Agar bisa berjalan sebagimana mestinya. Karena
15 pada dasarnya yang bisa mensukseskan sebuah acara adalah bagaimana proses dan integritas dari pelaksanaan publikasi. 4
Leo Jago,
International
Mega event dinilai
Mega event dalam
Larry
Journal of Event and
tidak bisa
penelitian ini bisa
Dwyer,Ge
Festival
menghasilkan
disebut sebagai
offrey
Management
benefits dalam
CSR
Lipman,
Emerald Article:
jangka panjang.
PT.Pertamina.
Daneel
Optimising the
Karena pihak
Namun yang
van ll,
potential of mega-
organaizer kurang
dipikirkan adalah
Shaun
events: an overview
memahami
jangka panjang
bagaimana
dari event ini agar
memegang event
selalu sukses.
dengan baik.
Terutama dalam
Pelaksana
bidang
menganggap mega
publikasinya.
event bukan
Karena optimis
sesuatu strategy
yang bisa
yang harus
dibandingkan dari
dipertahankan.
jurnal sebelumnya
Karena dianggap
dengan yang
kurang
sekarang, punya
menguntungkan
optimistic yang
untuk jangka
cukup tinggi dan
panjang.
keyakinan dalam
Vorster
2010
melancarkan acara agar bisa terus
16 berkelanjutan.
5
Thomas,
2010
REFERENCE
Jurnal ini berisi
Dalam publikasi
Hermes,
MODEL-BASED
mengenai referensi
referensi mengenai
Loos
EVENT
proses model
model-model event
MANAGEMENT
dalam event
management
management.
sangat dibutuhkan
Referensi ini
Karen sebagai
mengandalkan
sebuah acuan
informasi dan
dalam
proses untuk
melaksanakan
mendukung event
publikasi suatu
management
acara. Dalam
penggabungan dari
penelitian in punya
dua hal yang
kesamaan yaitu
tepisah bersatu
bagaimana
dalam jurnal ini,
mempublikasikan
yaitu event
(marketing) dan
marketing dan
bagaimana
event management.
memanage event. Adanya kolaborasi dari keduanya yang bisa menyamakan penelitian. Dalam event CSR PT.Pertamina sangat dibutuhkan referensi mengenai cara publikasi dan memanage event dengan baik.
17 2.2
Landasan Konseptual
2.2.1 Komunikasi Kata “komunikasi” berasal dari bahasa Latin, “comunis”, yang berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Akar katanya “communis” adalah “communico” yang artinya berbagi (Stuart,1983, dalam Vardiansyah, 2004). Dalam literatur lain disebutkan komunikasi juga berasal dari kata “communication” atau “communicare” yang berarti " membuat sama" (to make common). Istilah “communis” adalah istilah yang paling sering di sebut sebagai asal usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata kata Latin yang mirip Komuniksi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan di anut secara sama. Wilbur Schramm (1954)
menyatakan komunikasi sebagai suatu proses
berbagi (sharing process). Hampir sama dengan diatas, Schramm menguraikannya sebagai berikut :
“Komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa) Latin communis yang berarti umum (common) atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan (commonnes) dengan seseorang. Yaitu kita berusaha berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam uraian ini, misalnya saya sedang berusaha berkomunikasi dengan para pembaca untuk menyampaikan ide bahwa hakikat sebuah komunikasi sebenarnya adalah usaha membuat penerima atau pemberi komunikasi memiliki pengertian (pemahaman) yang sama terhadap pesan tertentu” (Suprapto, 2006). Komunikasi adalah proses interaksi yang terjadi antara dua orang atau lebih dalam menyampaikan suatu pesan. Komunikasi terbagi menjadi beberapa aspek, komunikasi interpersonal,
komunikasi
intrapersonal,
komunikasi organisasi,
komunikasi kelompok. Proses penyampaian komunikasi berlangsung terus menerus dalam kehidupan kita. Komunikasi ada verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang dilakukan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Ini biasanya proses yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika ingin melakukan suatu hal pasti kita akan melaksanakan proses interaksi. Seperti berbicara saat membutuhkan bantuan, berbicara untuk menyampaikan sesuatu. Ataupun berkirim surat. Berkirim surat juga salah satu komunikasi verbal, tidak hanya berkirim surat untuk sekedar hiburan tapi
18 seperti berkirim surat dalam dunia organisasi juga termasuk komunikasi verbal. Ketika sebuah organisasi menyampaikan suatu undangan rapat komunikasi verbal pun terjadi. Disamping itu komunikasi nonverbal juga sebagai pelengkap dari proses komunikasi verbal. Hal-hal yang kita lakukan bisa dikatakan kalau 80% didominasi oleh komunikasi nonverbal. Saat kita berbicara pasti secara sadar atau tidak komunikasi nonverbal pun mendominasi. Contohnya, gerakan tangan, isyarat mata, bahasa tubuh, mimik muka maupun hal lainnya. Ekspresi seseorang saat sedang marah juga merupakan komunikasi nonverbal yang melengkapi kata-kata ataupun tidak. Dalam dunia komunikasi, memang sangat diperlukan proses nonverbal karena dapat sebagai penyeimbang dari komunikasi lainnya yang dilakukan. Menurut Colin Cherry (1957), Komunikasi adalah penggunaan lambanglambang untuk mencapai kesamaan makna atau berbagai informasi tentang satu objek atau kejadian. Informasi disampaikan diterima secara akurat, receiver akan memiliki informasi yang sama seperti yang dimiliki sender. Dari proses itulah tindak komunikasi terjadi. Lambang-lambang yang bisa dikaitkan dalam penelitian publikasi ini bisa berupa seperti, bentuk atau gambar logo, spanduk dijalan-jalan, brosur yang dibagikan. Komunikasi adalah salah satu kebutuhan manusia yang mendasar. Keberadaan komunikasi amat sangat penting. Namun kadang kita tidak menyadari peranannya. Padahal komunikasi terjalin dan dilakukan setiap hari. Salah satu teori komunikasi klasik yang sangat mempengaruhi teori-teori komunikasi adalah teori informasi atau teori matematis. Teori ini merupakan bentuk penjabaran dari karya Claude Shannon dan Warren Weaver (1949) Mathematical Theory of Communication ini melihat komunikasi sebagai fenomena mekanistis, matematis, dan informative. Komunikasi sebagai transmisi pesan dan bagaimana transmitter menggunakan saluran dan media komunikasi. Ini merupakan salah satu contoh gamblang dari mahzab proses yang mana melihat kode sebagai sarana untuk mengkonstruksi pesan dan menerjemahkannya (encoding dan decoding). Menurut John R. Wenburg, Willian W. Wilmoth dan Kenneth K Sereno dan Edward M. Bodaken terbentuk menjadi 3 tipe: Pertama, searah: pemahaman ini bermula dari pemahaman komunikasi yang berorientasi. Maksudnya adalah seluruh kegiatan yang secara sengaja dilakukan seseorang untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respon penerima. Kedua, Interaksi: pandangan ini menggangap komunikasi sebagai proses sebab – akibat aksi-reaksi yang arahnya bergantian. Ketiga, transaksi: konsep ini tidak hanya
19 membatasi unsure sengaja atau tidak sengaja, adanya respon teramati atau tidak teramati namun juga seluruh transaksi perilaku saat berlangsungnya komunikasi yang lebih cenderung pada komunikasi berorientasi Pawito dan C Sardjono (1994) mencoba mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses dengan mana suatu pesan dipindahkan atau dioperkan (lewat suatu saluran) dari suatu sumber kepada penerima dengan maksud mengubah perilaku, perubahan dalam pengetahuan, sikap dan atau perilaku overt lainnya. Sekurangkurangnya didapati empat unsur utama dalam model komunikasi yaitu sumber (the source), pesan (the message), saluran(the channel) dan penerima (the receiver). Pendapat lainnya mengatakan bahwa Dalam pengolahan dan pengiriman pesan ada unsur-unsur dari komunikasi antara lain, sumber, sender, message, channel, receiver, feedback, noise: 1. Sender: sebuah proses komunikasi yang melibatkan seseorang yang mempunyai informasi sebagai sumber. Biasanya juga bisa disebut komunikator, source. 2. Message: Merupakan rangkaian informasi yang sudah disiapkan oleh pengirim untuk disampaikan kepada penerima. Isi pesan bisa berupa apa saja. Berupa ilmu pengetahuan, sekedar informasi, maupun ajakan atau propaganda. Komten dari informasi sudah disiapkan dan tinggal dikirimkan saja. 3. Channel: adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan maupun mentransfer pesan agar bisa diterima oleh receiver. Media yang menjadi salah satu nya bisa berupa media massa atau media nirmassa. Media massa seperti penyampaikan pesan lewat seminar, pidato, iklan mauapun berupa surat undangan, poster dan lain-lain. Sedangkan media nirmassa adalah media yang biasa kita gunakan sehari-hari yaitu proses komunikasi dan penyampaian pesan dengan bertatapan muka. 4. Receiver: pihak yang menjadi sasaran atau tujuan dari penyampian pesan. Penerima tidak hanya satu orang melainkan bisa berkelompok, missal, partai maupun Negara. 5. Feedback: umpan balik terjadi jika penerima sudah merasakan, memikirkan pengaruh dari informasi yang disampaikan. Bisa berupa penguatan keyakinan, sikap atau pun tindakan seseorang kepada si penyampai pesan.
20 6. Noise: dalam berkomunikasi dan saling bertukar informasi kadanga kala ada
noise(gangguan
menyampaikan penyampaian
pesan
yang secara,
pesan. Ketika
terjadi). ada
Misalkan seseorang
menyampaikan
saat yang
pesan
pengirim memotong
lewat media
social/elektronik bisa saja tidak sampai ataupun ada rusak kendala elektronik.
Disamping itu, komunikasi juga punya beberapa fungsi menurut Effendy (2003), antara lain: 1. to inform : untuk memberikan informasi. Hal mendasar yang berfungsi dari komunikasi adalah informasinya. Bagaimana isi dari informasinya bisa tersampaikan sesuai dengan tujuannya. Pesan yang disampaikan juga berbentuk informasi. Banyak macam informasi yang bisa kita ketahui. 2. to educate: tidak hanya memberikan informasi, fungsi komunikasi adalah untuk mendidik (to educate). Karena informasi yang disampaikan juga bisa berupa pesan mendidik. Seperti biasa kita dapat dari lembaga pendidikan. Ketika diajarkan oleh guru atau dosen, komunikasi yang disampaikan bertujuan untuk mendidik atau memberikan pengetahuan, contoh dibidang mata pelajaran atau mata kuliah. 3. to entertain: dalam komunikasi menghibur juga merupakan fungsi lainnya. Karena jika tidak ada hiburan dari informasi yang disampaikan, bisa sangat susah untuk diterima. Contoh dari fungsi komunikasi to entertain adalah lawakan komedi ataupun acara-acara music yang khusus dibuat sebagai sarana hiburan. Maka komunikasi dan informasi yang disampaikan tidak akan terlalu kaku. 4. To influence: Tujuan lain dalam berkomunikasi adalah bagaimana si penerima pesan bisa melakukan apa yang sebetulnya kita inginkan. Ketika proses interaksi terjadi, diharapkan receiver, bisa menerima dan melakukan seperti yang diinformasikan oleh sender. Contohnya, iklaniklan pelanggaran pembuangan sampah sembarangan. Dari iklan itu kita diminta untuk tidak membuang sampah sembarangan karena akan berakibat seperti yang diiklan kan. Jadi kita di tuntut agar melakukan hal benar dan sesuai yang diinformasikan.
21 2.2.2 Public Relations Public Relations adalah fungsi yang ditugaskan untuk bisa terus membawa nama perusahaan dengan baik dan meningkatkan citranya. Menurut Kasali, (2008) Public Relations adalah fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikapsikap public, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur seseorang atau sebuah perusahaan terhadap publiknya. Dengan menyusun rencana serta menjalankan program-program komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan public. Kekuatan Public Relations sangat mempengaruhi berbagai proses komunikasi dalam suatu perusahaan atau organisasi. Public Relations diharusnya bisa mempunyai strategis-strategi yang tepat dalam menghadapi situasi. Ada beberapa definisi yang difokuskan mengenai pengenalan seorang Public Relations. (Nurjaman & Umam, 2012) seorang Public Relations harus mempunyai beberapa aspek seperti: a. Penampilan bagus, dan dihargai masyarakat b. PR merupakan singkatan dari performance-penampilan dan recognitionpengakuan c. Bekerja dengan baik, sehingga mendapat pujian d. Tindakan yang diambil untuk menunjang hubungan yang menguntungkan dengan masyarakat umum e. Usaha-usaha organisasi untuk mendapatkan kerja sama dari sekelompok orang Dalam melancarkan usaha-usaha nya terkadang banyak hal yang dihadapi oleh kendala Public Relations dalam membawa nama perusahaan, harus punya cara maupun strategi dalam melakukan tugasnya, (Kotler & Keller, 2006) a. Publikasi: perusahaan mengandalkan pada bahan-bahan yang bisa diterbitkan untuk mencapai dan mempengaruhi target pasar mereka. Hal yang meliputi publikasi yaitu, laporan tahunan, brosur, artikel, perusahaan, newsletter dan majalah serta bahan audiovisual. b. Acara: perusahaan mampu menarik perhatian bagi sebuah produk dengan mengadakan kegiatan perusahaan. Seperti membuat konferensi pers, seminar, pameran, kontes dan kompetisi. Supaya mampu agar bisa tepat sasaran.
22 c. Sponsorships: perusahaan dapat mempromosikan branda dan nama perusahaan dengan mensponsori berbagai acara acara dan nantinya perusahaan bisa sangat dihormati. d. Berita: salah satu tugas utama seorang PR profesional adalah untuk menemukan berita terkait dengan perusahaan, produk dan khalayaknya media perusahaan mampu mengadiri siaran ataupun konferensi pers. e. Pidato: semakin perusahaan mendudukan jabatan tinggi harus punya kelapangan terhadap pertanyaan media. Dan tidak lupa untuk memberikan pidato pada sebuah asosiasi atau sebuah pertemuan. Ini bisa membantu menaikkan citra perusahaan. f. Kegiatan pelayanan masyarakat: perusahaan mampu membangun goodwill dengan menyumbangkan uang dan waktu untuk tujuan baik. g. Media Identity: perusahaan membutuhkan identitas terhadap media agar public bisa menganggapnya. Seperti contoh penampilan logo perusahaan pada brosur, atau juga sovernir seperti alat tulis, kartu nama, seragam dan lain-lain.
2.2.3 Strategi Public Relations Strategi komunikasi adalah nama dari kampanye komunikasi yang direncanakan. Komunikasi yang sengaja dilakukan oleh pebisnis atau organisasi nirlaba, terkadang juga oleh kelompok-kelompok tertentu yang memiliki tujuan dan rencana, serta di pertimbangkan keputusannya. Strategi komunikasi didasarkan pada penelitian dan evaluasi akhir. Beroprerasi dilingkungan tertentu yang melibatkan organisasi dan kelompok dan mempengaruhi nya dengan berbagai cara. Menurut Ronald D. Smith (2008) ada beberapa fase dalam strategi komunikasi yaitu: 1. Fase Formative Research adalah riset formatif yang dilakukan sebelum memulai sebuah program. Riset program dilakukan untuk mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan untuk mengarahkan pengambilan keputusan dalam perencanaan. Dalam fase ini diperlukan tiga langkah yaitu: a. Step 1: Analisis Situasi Menganalisa situasi adalah langkah pertama yang dilakukan dalam mengelola sebuah kegiatan. Mengenal dengan baik situasi yang
23 terjadi didalam dan diluar perusahaan.Situasi dapat bersifat positif atau
negative.Ini
dapat
diidentifikasi
sebagai
peluang
atau
hambatan.Jika PR melihat situasi dari sisi positif ini dapat memberi peluang/keuntungan yang potensial kepada organisasi dan public. Walaupun organisasi dalam
posisi krisis, suatu halangan dapat
menjadi peluang jika masalah tersebut bukan dating dari pihak kita sendiri. Analisa ini melibatkan perencana, klien supervisor, key person dan para pengambil keputusan dalam menggambarkan seluk beluk peluang dan kemungkinan rintangan program yang akan dikembangkan. Dalam menganalisa situasi, alangkah baiknya kita mengenal management isu. Management isu adalah proses dimana organisasi berusaha untuk mengantisipasi masalah-masalah yang mucul dan menanggapinya sebelum masalah tersebut menjadi sebuah krisis.
b. Step 2 : Analisis Organisasi Langkah kedua dalam strategi perencanaan adalah proses yang melibatkan audit public relations, yang artinya menganalisa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan yang biasa di sebut analisa SWOT. Dalam menganalisa ini dipengaruhi oleh tiga aspek yaitu: 1. Internal Environment; terdiri dari misi, sumber daya dan performance. Dalam aspek ini menganalisa apakah aktifitas sesuai dengan misi perusahaan, bagaimana sumberdaya yang dimiliki dan bagaimana kinerja karyawan dalam menjalankan aktifitasnya. Persepsi Publik. Persepsi ini tergantung pada dua aspek yaitu visibilitas dan reputasi. a. Visibilitas: sejauhmana sebuah organisasi dikenal oleh publiknya. b. Reputasi didasarkan pada visibilitas, tetapi berkaitan juga dengan bagaimana publik mengevaluasi informasi yang mereka miliki tentang organisasi tersebut. 2. Eksternal Environment: Hal yang terpenting dalam menganalisa lingkungan eksternal adalah mengetahui pesaing yang mungkin
24 ada disekitar perusahaan seperti; kompetitor/pesaing, opponents/ pihak yang tidak setuju dan pihak pendukung.
c. Step 3 : Analisis Publik Dalam langkah ini, dapat dilakukan dengan mengenal publik.Baik publik internal (karyawan, keluarga karyawan, manajemen, dan investor) maupun publik eksternal (media, pemerintah, konsumen, masyarakat dan LSM).Penting bagi suatu organisasi mengenali dan membatasi khalayak. Selain publik-publik yang tersebut diatas, terdapat istilah key public. Key Public adalah khalayak yang akan terlibat pada proses komunikasi dengan organisasi. Mengetahui key public sebuah organisasi
dapat
membuat
organisasi
tersebut
lebih
mudah
memusatkan proses komunikasi. 2. Fase Strategi adalah perencanaan keseluruhan organisasi. Meliputi bagaimana organisasi menentukan apa yang ingin dicapai oleh organisasi dan bagaimana keinginan tersebut akan dicapai. a. Step 4 : Menentukan Sasaran dan Tujuan Langkah ini membantu kita membangun tujuan yang jelas, spesifik dan terukur dalam menentukan apa yang ingin dicapai oleh organisasi misalnya awareness, penerimaan atau aksi dari publik. a. Sasaran adalah pernyataan yang berakar pada visi dan misi organisasi. b. Positioning
adalah
proses
pengelolaan
bagaimana
sebuah
organisasi membedakan diri dengan arti yang unik dalam benak publik. c. Tujuan adalah pernyataan yang muncul dari sasaran organisasi.
b. Step 5 : Formulasi Aksi dan Strategi Respon Dalam tahap ini sangat baik mempertimbangkan langkah yang akan diambil di dalam situasi tertentu. Menentukan apa yang mungkin dilakukan dalam berbagai situasi. Menentukan berbagai opsi mengenai apa yang dapat dikatakan oleh organisasi kepada publiknya.
25 Aksi komunikasi di sini dapat bersifat proaktif atau reaktif tergantung situasi yang diperlukan. a) Proaktif Strategi proaktif dapat menjadi strategi yang efektif karena strategi tersebut dilaksanakan berdasarkan perencanaan organisasi, bukan untuk merespon tekanan dari luar. b) Reaktif Strategi reaktif digunakan untuk merespon tanggapan dari luar organisasi.
c. Step 6 : Menggunakan Komunikasi Efektif Sebelum
menggunakan
mengidentifikasi
komunikasi
publiknya.Dalam
yang tahap
efektif,
PR
ini,
harus
mulailah
memperlakukan publik sebagai audience, PR mengetahui siapa yang menjadi
publiknya
dan
mempertimbangkan
beberapa
elemen
komunikasi yang efektif untuk berbicara dengan publiknya. Untuk berkomunikasi dengan khalayak perlu ditentukan siapa yang akan menyampaikan pesan, tampilan pesan seperti apa yang ingin disampaikan, bagaimana struktur pesan yang akan disampaikan, kalimat yang akan digunakan dengan simbol–simbol yang seperti apa.
3. Fase Taktik adalah fase integrasi dari taktik komunikasi yang digunakan untuk mencapai tujuan kegiatan. a. Step 7: Pemilihan Taktik Komunikasi Ada empat kategori dalam pemilihan pendekatan berkomunikasi antara lain; 1. Taktik
Interpersonal
Communication,
adalah
melibatkan
kesempatan tatap muka, memiliki potensi untuk mempengaruhi untuk tujuan informasi, edukasi, persuasi atau dialog. Dalam program ini taktik interpersonal communicationnya adalah : a) Personal Involvement :Open House, Penggalangan Dana, Plant Tours b) Information Exchange : Seminar, Workshop and Training, Meeting, Forum
26 c) Special Event :Sporting Events, Social Events, Artistic Events 2. Taktik Media Organisasi, media yang diproduksi atau diterbitkan oleh perusahaan. Macam-macam toolsnya : a) Publikasi Umum :Newsletter, Majalah, Website, Brosur, Annual Reports b) Direct Mail : Memo, Katalog, Presentation, Email, Mailing List 3. Taktik News Media, membuka kesempatan bagi organisasi untuk menjangkau audiencenya lebih luas macam-macam toolsnya: Advertorial pada surat kabar atau majalah, artikel penunjang issue, audio news release untuk radio. 4. Taktik Advertising and Promotional Media, mampu mengakses audience secara luas.macam-macam tools a) Print : Iklan Koran dalam bentuk display, advertoria b) Elektronik : TV, Radio, Internet c) Outdoor : Poster, Billboard d) Item Promosi : Kostum, kalender, seragam
b. Step 8: Implementasi Rencana Strategis Langkah ke delapan ini adalah menetapkan budget dan jadwal untuk mengimlementasikan program apa yang akan dijalankan. Penetapan anggaran dapat dilakukan pada saat awal proses perencanaan.
4. Fase Riset Evaluasi meliputi evaluasi dan penilaian untuk menentukan derajat keberhasilan program. Ukuran keberhasilan program appabila hasil yang dicapai memenuhi tujuan yang telah direncanakan. Evalusai juga digunakan sebagai modifikasi atau penyempurnaan bagi kegiatan atau program selanjutnya. Step 9 : Evaluasi Perencanaan Strategis Metode
yang
tepat
untuk
mengukur
efektifitas
tools
yang
direkomendasikan untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Evaluasi dapat dientukan dengan beberapa kategori, yaitu:
27 a.
Output Evaluasi: produksi pesan, penyebaran pesan, analis biaya pesan, iklan kesetaraan
b.
Evaluasi Tujuan Kesadaran: paparanPesan, analisis isi
c.
Evaluasi tujuan penerimaan: umpan balik penonton dan studi patokan
d.
EvaluasiTujuan
tindakan:
Partisipasi
Audience
dan
observasilangsung.
2.2.4 Publikasi Publikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menyediakan atau menyebarkan sebuah informasi masyarakat umum dengan cara bermacam-macam mulai dari buku, teks, gambar, konten audio visual, website, cd dan mp3. Kata publikasi berarti melakukan kegiatan penerbitan atau penyalinan.Dalam event ini berbagai publikasi sudah banyak dilakukan.termasuk memakai media yang sudah ada.Publikasi merupakan hal terpenting dari kesuksesan maupun kelancaran acara. Ada 2 media yang digunakan: a. Above the line: media publikasi yang dilakukan menggunakan media massa seperti berupa iklan. Dan biasanya mengeluarkan biaya yang cukup besar. Jenis above the line yang digunakan event ini: 1. Koran: fungsi utama memuat berita yang berarti iklan yang ditunjukkan kepada massa yang mengkonsumsi atau biasa membaca Koran. Media ini cocok untuk memasang sebuah iklan ataupun promosi sebuah acara. Lewat Koran kita bisa secara tidak langsung membuat promosi, karena sifat Koran adalah isi berita dan harus dibaca. Jadi mau tidak mau, sengaja atau tidak pasti pembaca juga akan membaca iklan yang dimuat (Moriarty, 2011) 2. Majalah: didsesain untuk menarik berbagai tipe konsumen dalam hal demograpik,
gaya
hidup,
aktifitas,
minat
serta
ketertarikan.
Kebanyakan majalah ditargetkan kepada hal yang spesifik seperti bisnis dalam berbagai hal yang professional (Belch, 2012) 3. Media internet: interface informasi yang memungkinkan orang untuk mengakses internet melalui format grafis yang mudah dipakai, terdiri dari web, email, media sosial (Moriarty, 2011)
28 4. Billboard: menggunakan bentuk cetak untuk menyampaikan pesan, biasanya dipasang disepanjang jalan tol atau perkotaan maupun lampu merah (Moriarty, 2011)
b. Below the line: publikasi yang dilakukan dengan langsung memberikan informasinya kepada khalayak kita. Jenis-jenis below the line antara lain: 1. Poster: poster biasanya dipasang di kios, papan bulletin, dan tembok gedung untuk mengumumkan suatu acara ataupun iklan (Moriarty, 2011) 2. Banner: salah satu media promosi yang dicetak dengan Print Digital yang umumnya berbentuk portrait atau vertical. Banner adalah bentuk penyederhanaan dari baliho
2.2.4 Event Event yang biasa kita tahu dengan sebutan acara, adalah sebuah kegiatan yang dilakukan sebuah perusahaan, lembaga, atau organisasi diluar dari waktu yang ditentukan. Biasanya event dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Event yang diadakan tidak hanya berupa event yang kaku dan membosankan. Jaman sekarang banyak event yang dilakukan dengan berbagai konsep dan juga tujuan. Berikut beberapa jenis event berdasarkan tujuannya (McCartney, 2010) a. Sports: 1. Kompetisi antar partisipan baik dalam organisasi maupun luar. Dan bisa dilakukan dimana saja 2. Partisipannya bisa amatir ataupun professional 3. Tingginya keterlibatan stakeholder seperti, partisipan, penonton, sponsor, media dan pemerintahan b. Cultural 1. Berbagai festival yang berkaitan dengan agama budaya dan tradisi local 2. Diselenggarakan di tempat-tempat yang bersejarah seperti museum, kota, desa, dan sebagainya c. Arts 1. Konser dan performa yang biasanya untuk menampilkan lukisan internasional, kerajinan, gambar, patung, tarian, music, lagu.
29 2. Celebration events semacam ajang penghargaan dengan berfokus pada kesenian d. Political 1. Acara diselenggarakan oleh Negara dan badan pemerintahan 2. Mempertunjukkan kekuatan militer Negara tersebut e.
MICE: Meetings, incentive travel, conventions and exhibitions
f.
Recreational 1. Acara olahraga yang berlangsung saat tamasya 2. Aktifitas sosial
g. Special 1. Product launching 2. Upacara pembukaan dan penutupan 3. Kontes kecantikan 4. Penggalangan dana dan acara kemanusiaan h. Private 1. Ulang tahun, pernikahan, perayaan, pesta dan berbagai macam acara operkumpulan social 2. Pemakaman dan acara berkabung nasional atau mengenang yang sudah tidak ada
2.2.5 Event Management Event management
adalah
proses dimana sebuah event direncanakan,
disiapkan, dan diproduksi. Seperti bentuk manajemen lainnya, event management juga meliputi penilaian, pembatasan, perolehan, alokasi, pengarahan, pengendalian, dan analisis waktu, finansial, sumber daya manusia, produk, pelayanan, dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan. Pekerjaan event manager adalah mengawasi dan menyiapkan setiap aspek event, termasuk penelitian, perencanaan, organisasi, implementasi, pengendalian, dan mengevaluasi desain, tugas, dan produksi. Sebuah event memiliki beberapa konsep dasar yang harus diterapkan, konsep tersebut adalah 5 C Event Operation (Pudjiastuti, 2010), isi dari 5 C tersebut adalah a. Context Dalam pembuatan suatu event diperlukan sebuah maksud dan tujuan tertentu. Oleh karena itu suatu event memerlukan isi dari event tersebut. Bukannya sembarangan membuat event, tetapi juga harus ada isinya,
30 agar khalayak yang mengikuti event kita tahu tujuannya mereka ikut event. b. Content Pada bagian konten ini, sebuah event harus mempunyai design yang baik agar dapat menarik perhatian para khalayaknya. Bagaimana konten dari event mempengaruhi minat dari khalayak kita. c. Connection Di bagian ini, adalah hubungan dengan orang lain melalui event kita. Biasanya yang berhubungan dengan event itu antara lain adalah BUMN/BUMD, travel agent, corporate to corporate, dan sponsor. d. Capital Dalam melaksanakan suatu event tentu saja perusahaan membutuhkan modal untuk menyukseskan event ini, karena jika tanpa modal event yang akan kita buat tidak akan berjalan dengan baik, karena untuk melaksanakan sebuah event diperlukan modal yang besar. Akan tetapi pada nantinya setelah event itu sukses, kita akan memperoleh keuntungan kita kembali. e.
Commitment Dalam
melaksanakan
sebuah
event
diperlukan
komitmen
dari
masingmasing orang yang terlibat. Komitmen merupakan sikap dimana para orang yang terlibat ini bertanggung jawab terhadap pekerjaannya hingga event berakhir. Biasanya orang yang harus berkomitmen dalam pelaksanaan event adalah steering committee and organizing committee, event organizer/management, tim tetap maupun temporer, vendor and venue, pengisi acara, pihak investor event.
Proses dalam Event Management: 1. Research/Determine Expectation Menentukan harapan, yaitu dimana dalam melakukan sebuah event harus ada sesuatu yang diharapkan sebuah kegiatan yang akan dijalankan. 2. Design/Desing the Concept Dalam membuat kegiatan atau acra tertentu harus ada tema dan konsep yang akan membuat kegiatan tersebut menjadi diminati dan menarik bagi pengunjung atau undangan yang hadir.
31 3. Planning/Develop the Experience Mengembangkan pengalaman dalam membuat kegiatan atau acara selanjutnya. 4. Coordination/ Deliver the Dream Dalam membuat sebuah kegiatan, didalam kegiatan tersebut harus dapat memberikan mimpi yang akan dapat diwujudkan. 5. Evaluation: Describe the Result Memberikan kesimpulan akhir setelah dilaksanakannya sebuah kegiatan acata, untuk dimaksukan dalam kegiatan atau rencana acara yang berikutnya akan datang.
2.2.6 Corporate Social Responsibility Langkah CSR harus fokus kepada manfaat "orang dan komunitas selain yang mereka(perusaahan) wajibkan" yaitu mereka "yang secara sosial atau ekonomi kurang beruntung ” (Shrivastava & Venkateswaran, 2009). Sementara itu Johnson and Johnson, 2006 memberikan definisi “Corporate Social Responsibility (CSR) adalah tentang bagaimana perusahaan mengelola proses bisnis untuk menghasilkan dampak positif secara keseluruhan pada masyarakat” Dalam konteks pemberdayaan, CSR merupakan bagian dari policy perusahaan yang dijalanakan secara professional dan melembaga. CSR kemudian identik dengan CSP(Corporate Social Policy), yakni strategi and roadmap perusahaan yang mengintegrasikan tanggung jawab ekonomis koroporasi dengan tanggung jawab legal, etis, dan social sebagaimana konsep piramida CSR-nya Archie B.Carol (Suharto,2009) CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu konsep atau tindakan yang dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap soaial maupun lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada, seperti melakukan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan menjaga lingkungan, memberikan beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut, dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah fenomena dan strategi yang digunakan
perusahaan
untuk
mengakomodasi
kebutuhan
dan
kepentingan
32 stakeholder-nya.CSR dimulai sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability perusahaan. Kegiatan CSR akan menjamin keberlanjutan bisnis yang dilakukan. Hal ini disebabkan karena : 1. Menurunnya gangguan sosial yang sering terjadi akibat pencemaran lingkungan, bahkan dapat menumbuh kembangkan dukungan atau pembelaan masyarakat setempat. 2. Terjaminnya pasokan bahan baku secara berkelanjutan untuk jangka panjang. 3. Tambahan keuntungan dari unit bisnis baru, yang semula merupakan kegiatan CSR yang dirancang oleh korporat. Adapun 5 pilar yang mencakup kegiatan CSR yaitu: 1. Pengembangan kapasitas SDM di lingkungan internal perusahaan maupun lingkungan masyarakat sekitarnya. 2. Penguatan
ekonomi
masyarakat
sekitar
kawasan
wilayah
kerja
perusahaan. 3. Pemeliharaan hubungan relasional antara korporasi dan lingkungan sosialnya yang tidak dikelola dengan baik sering mengundang kerentanan konflik. 4. Perbaikan tata kelola perusahaan yang baik 5. Pelestarian lingkungan, baik lingkungan fisik, social serta budaya Berikut ini adalah manfaat CSR bagi masyarakat: 1. Meningkatknya
kesejahteraan
masyarakat sekitar dan
kelestarian
lingkungan. 2. Adanya beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut. 3. Meningkatnya pemeliharaan fasilitas umum. 4. Adanya pembangunan desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada. Jika dikelompokkan, sedikitnya ada empat manfaat CSR terhadap perusahaan:
33 1. Brand Differentiation. Dalam persaingan pasar yang kian kompetitif, CSR bisa memberikan citra perusahaan yang khas, baik, etis dimata public yang pada gilirannya menciptakan customer loyalty 2. Human Resources. Program CSR dapat membantu dalam perekrutan keryawan baru terutama yang memiliki kualifikasi tinggi. Data interview, calon karyawan yang memiliki pendidikan dan pengalam tinggi sering bertanya tentang CSR dan etika bisnis perusahaan, sebelum memutuskan menerima tawaran. 3. License to operate. Perusahaan yang menjalankan CSR dapat mendorong pemerintah dan public member “izin” atau “restu” bisnis 4. Risk Management. Merupakan isu sentral bagi setiap perusahaan. Reputasi perusahaan yang dibangun bertahun-tahun bisa runtuh dalam sekejap oleh skandal korupsi, kecelakaan karyawan atau kerusakan lingkungan, membangun budaya “doing the right thing” berguna bagi perusahaan dalam mengelola resiko-resiko bisnis.
2.3
Kerangka Pemikiran
Corporate Social
Pertamina dan
Responsibility
Lingkungan
(CSR)
Aktifitas
Event Menabung
Publikasi
100 Juta Pohon
MASYARAKAT
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
34 2.3.1 Penjelasan Kerangka Pemikiran Dari PT. Pertamina dilakukan tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) demi masyarakat dan lingkungan sekitar. Dengan melalukan berbagai program dari event CSR, difokuskan kepada Bidang Pertamina dan Lingkungan khususnya event Menabung 100 Juta Pohon yang merupakan salah satu program unggulan dari CSR PT.Pertamina karena dinilai berdampak besar dan positif bagi masyarakat serta lingkungannya. Lalu berlandaskan pada aktifitas publikasinya apakah langkah nya sudah tepat, serta penggunaan medianya dan bagaimana penanganan dalam menghadapi hambatan. Serta dilihat kepada targetnya yaitu masyarakat. Jadi landasan teori pada penelitian kali ini adalah CSR PT.Pertamina kepada Pertamina dan Lingkungan, berfokus kepada event Menabung 100 Juta Pohon, lalu aktifitas publikasi yang dilakukan serta penncapaiannya kepada masyarakat.