BAB 2
DEMINERALIZED FREEZE-DRIED BONE ALLOGRAFT
Penyakit periodontal adalah suatu penyakit yang melibatkan struktur penyangga gigi baik jaringan lunak maupun jaringan keras. Perubahan yang terjadi pada jaringan keras terutama tulang alveolar sangat penting karena kerusakan tulang berpengaruh terhadap keadaan gigi. Sasaran utama dari terapi periodontal adalah regenerasi pada jaringan periodonsium yang hilang secara terarah dan sempurna. Prosedur regenerasi dapat mengembalikan struktur yang hilang dari gigi seperti sementum, ligamen periodontal dan tulang yang telah hilang oleh karena penyakit yang terjadi sebelumnya. Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa penggunaan materi pencangkokan menunjukkan hasil klinis yang lebih baik apabila dibandingkan dengan debridement dengan flep terbuka saat perawatan defek tulang.1,2
Pencangkokan tulang secara autogen terbukti berhasil dilakukan dan tulang dapat diambil dari intraoral maupun ekstraoral. Namun kekurangan utama dari pencangkokan secara autogen ini adalah terbatasnya tulang intra oral yang dapat didonorkan dan dari ekstra oral adalah penggunaan krista iliaka yang memerlukan opname, resiko terjadinya ankilosis dan resorpsi akar.1
4
Universitas Sumatera Utara
5
Bahan allograf telah digunakan sebagai perawatan terapi periodontal pada tiga dekade terakhir. Allograf yang banyak digunakan adalah freeze-dried bone allograft (FDBA) dan Demineralized freeze-dried bone allograft (DFDBA). Secara klinis, demineralized freeze-dried bone allograft (DFDBA) menunjukkan kemampuannya untuk mengurangi kedalaman probing lebih dari 50% dari 78% lokasi dibandingkan dengan debridement bedah hanya menghasilkan lebih dari 50% perbaikan defek pada 38% lokasi. Penemuan histologis perlekatan baru pada manusia menunjukkan bahwa DFDBA memiliki kemampuan untuk regenerasi sementum, ligamen periodontal dan tulang.1,2
2.1 Bentuk dan kemasan
Pada dasarnya tulang dari DFDBA diambil dari simpanan bank tulang yang telah mengikuti pedoman dari American Association of Tissue Banks (AATB) dimana tulang yang akan dicangkok telah melewati berbagai proses termasuk sterilisasi. Pedoman AATB ini dibuat untuk menjaga kualitas kontrol dan memenuhi standar keselamatan. Pedoman ini juga dibuat oleh U.S. Food and Drug Administration untuk bahan implan yang diproduksi dari
biomaterial yang telah dihilangkan bahan
kontaminan residunya selama proses sterilisasi dengna ethylene oxide (ETO). Sterilisasi dengan ETO harus dilakukan pada tulang yang akan disimpan di bank tulang.3
Universitas Sumatera Utara
6
DFDBA tersedia dalam bentuk bubuk, batangan, putty dalam kemasan jarum suntik, putty dalam kemasan tube dan lempengan yang fleksibel. DFDBA lebih banyak digunakan dalam bentuk bubuk. Apabila digunakan dalam bentuk bubuk, ukuran partikel juga berperan penting dalam keberhasilan DFDBA sebagai bahan yang merangsang pembentukan tulang. Partikel-partikel yang berukuran 125 hingga 1000 mikron memiliki potensi osteogenik yang lebih tinggi daripada partikel yang berukuran dibawah 125 mikron. Ukuran partikel yang optimal berkisar 100 hingga 300 mikron. Perbedaan ukuran ini mungkin dikarenakan variasi antara luas permukaan dan kepadatan sediaan. Partikel DFDBA yang kecil dapat merangsang respon makrofag dan dengan cepat direabsorbsi dengan sedikit atau tidak ada formasi tulang baru. Bank tersebut menyediakan DFDBA dalam bidang kedokteran gigi yang biasanya memiliki berbagai macam bentuk partikel dari 250 hingga 750 mikron adalah ukuran yang paling banyak tersedia.3,4,5 Tabel 1. DFDBA untuk tulang kortikal menurut ukuran partikel (Oragraft®).4 KODE BARANG
UKURAN
UKURAN PARTIKEL
DGC 1/20
0,25cc
250-710 mikron
DGC 1/ 10
0,50 cc
250-710 mikron
DGC 1/8
0,70 cc
250-710 mikron
DGC ¼
1,20 cc
250-710 mikron
DGC
2,50 cc
250-710 mikron
DGC5 (serpihan kanselus)
5 cc
1-4 mm
5 cc
1-4 mm
KANSELUS YANG TERDEMINERALISASI DCAN5 (serpihan kanselus)
Universitas Sumatera Utara
7
Gambar 1. Kemasan DFDBA dalam bentuk bubuk dan batang(Regenaform®).
Gambar 2. DFDBA dalam bentuk partikel (OralifeTM).
Universitas Sumatera Utara
8
Gambar 3. Kemasan DFDBA dalam bentuk jarum suntik dan pasta (Regenafil®).
2.2 Penggunaan DFDBA dalam rongga mulut
Penggunaan DFDBA telah digunakan selama lebih dari 3 dekade. DFDBA terbukti bersifat osteokonduktif pada permukaan tulang yang dapat meningkatkan perlekatan, migrasi sel mesenkim dan osteogenesis saat dicangkokkan ke tulang yang tervaskularisasi dengan baik dan DFDBA dapat menginduksi formasi tulang endokondoral saat dicangkokkan pada jaringan yang tidak dapat membentuk tulang.3
DFDBA dapat digunakan dalam beberapa prosedur dalam bidang kedokteran gigi oleh karena sifatnya tersebut. DFDBA dapat digunakan pada:1,4,5,7 •
Soket bekas ekstraksi (preservasi linggir, penempatan implan)
•
Elevasi sinus maksilla
Universitas Sumatera Utara
9
•
Regenerasi jaringan periodonsium
•
Augmentasi linggir alveolar
•
Augmentasi kraniofasial
•
Osteoinduktif untuk pembentukan tulang yang baru
•
Resesi gingiva
•
Reseksi tulang, apikoektomi dan cystectomy
•
Reseksi tumor
•
Cacat tulang dan periodontal
Beberapa penelitian menyarankan bahwa penggunaan DFDBA yang dikombinasikan
dengan
Guided
Tiusse
Regeneration
(GTR)
menunjukkan
pembentukan membran yang lebih baik pada perawatan soket infraboni dan furkasi.3,6
==oOo==
Universitas Sumatera Utara