2
BAB 2 DATA & ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain: 1. Literatur: Pencarian bahan melalui buku, artikel, dan literatur dari internet mengenai hal-hal yang berhubungan dengan tema yang diangkat. 2. Wawancara dengan narasumber mengenai tema yang terkait. 3. Kuesioner terhadap responden mengenai tema terkait. 2.2 Definisi 2.2.1 Definisi Katering M enurut definisi Keputusan M enteri Kesehatan RI Nomor 715/M enkes/SK/V/2003 jasa boga atau catering adalah perusahaan atau perorangan yang melakukan kegiatan pengelolaan makanan yang disajikan di luar tempat usaha atas dasar pesanan. M enurut sumber Departemen Perindustrian dan Perdagangan usaha jasa boga adalah meliputi usaha penjualan makanan jadi (siap dikonsumsi) yang terselenggara melalui pesanan-pesanan untuk perayaan, pesta, seminar, rapat, paket perjalanan haji, angkutan umum dan sejenisnya. Biasanya makanan jadi yang dipesan diantar ke tempat pesta, seminar, rapat dan sejenisnya berikut pramusaji yang akan melayani tamutamu/peserta seminar atau rapat pada saat pesta/seminar berlangsung. M enurut sumber Departemen Kesehatan RI sebagaimana tercantum dalam Keputusan M enteri Kesehatan Nomor 715/M enkes/SK/V/2003 industri jasa boga dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) golongan utama yaitu golongan A atau biasa disebut juga dengan industri jasa boga skala kecil, golongan B (industri jasa boga skala besar) dan golongan C (industri jasa boga skala besar sekali atau yang dikenal dengan industri jasa boga yang melayani angkutan udara (penerbangan). Industri jasa boga kecil (golongan A) adalah industri jasa boga yang melayani kebutuhan masyarakat umum (pesta) pernikahan, ulang tahun dan hajatan lainnya dengan skala relatif kecil. Jasa boga golongan A dibedakan menjadi golongan A1, A2 dan A3 yang masing-masing dibedakan atas ukuran kemampuan menyediakan makanan (porsi), bangunan dapurnya serta penggunaan tenaga kerja dari luar keluarga. Industri jasa boga golongan B (skala besar) adalah jasa boga yang melayani kebutuhan khusus seperti jasa boga haji, perusahaan, pertambangan, pengeboran minyak, rumah sakit dan lain-lain. Golongan B ini bisa disebut juga dengan corporate catering. Industri jasa boga golongan C adalah jasa boga berskala sangat besar yang melayani kebutuhan alat angkutan umum internasional dan pesawat udara. 2.2.2 Definisi Bisnis Secara bahasa, bisnis merupakan terjemahan dari kata business dalam bahasa Inggris. Business merupakan akar kata dari busy yang artinya ‘sibuk’. Sibuk yang dimaksud adalah sibuk melakukan berbagai aktivitas yang bisa menghasilkan keuntungan. M enurut ilmu ekonomi, bisnis merupakan suatu kesibukan yang dilakukan
3
suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen maupun bisnis lainnya. Seorang pakar bisnis bernama Allan Afuah (2004) berpendapat bahwa bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dana menjual barang ataupun jasa agar mendapatkan keuntungan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dan ada di dalam insdustri. Para pelaku bisnis ini biasanya disebut entrepreneur. Arti bisnis juga diungkapkan oleh T. Chwee (1990). M enurutnya, bisnis merupakan suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat. Sementara itu, menurut Grifin dan Ebert, bisnis adalah suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Sependapat dengan T. Chwee, Steinford mengartikan bisnis sebagai suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. M enurut Steinford, jika kebutuhan masyarakan meningkat, lembaga bisnis pun akan meningkat perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut sambil memproleh laba. M ahmud M achfoedz juga berpendapat bahwa bisnis adalah suatu usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi agar bisa mendapatkan laba dengan cara memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
2.3 Deskripsi Tentang Perusahaan 2.3.1 Informasi Perusahaan Usaha katering yang diberi nama Catlya Catering ini didirikan dan dikelola oleh Ibu Zahrotun M ustain. Lokasi perusahaan dan produksi terletak di Jalan Rawamangun M uka Raya No. 3, Jakarta Timur 13220. 2.3.2
Sejarah Perusahaan Catlya Catering didirikan oleh Ibu Zahrotun M ustain pada tahun 1994 di Jakarta. Usaha ini berawal dari niat untuk memanfaatkan waktu luang dan hobi memasak Ibu Zahrotun yang ternyata mendapat respon positif dari keluarga dan kerabat. Pada mulanya, usaha Catlya Catering hanya terbatas untuk melayani katering untuk eventevent yang diadakan oleh Universitas Indonesia. Hal ini disebabkan oleh keterlibatan suami Ibu Zahrotun yang pada saat itu menjabat sebagai Guru Besar di kampus tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu dan word of mouth dari kerabat-kerabat yang telah menggunakan jasa Catlya Catering, usaha inipun mulai dikenal oleh masyarakat. Sejak saat itu, Catlya Catering memutuskan untuk mulai merambah pelayanan mereka untuk acara-acara pribadi seperti pesta pernikahan, reuni, arisan, dan lain sebagainya. Pelan tapi pasti, Catlya Catering mulai mengembangkan sayapnya dan dikenal oleh masyarakat luas. Selama 17 tahun berjalan, kini Catlya Catering telah memiliki beberapa klien dari berbagai golongan dan latar belakang.
4
2.3.3
S truktur Organisasi
2.3.4 -
Visi dan Misi Visi Kepuasan pelanggan melalui produktifitas dan pencapaian kesejahteraan karyawan. M isi M eningkatkan profesionalisme, produktifitas, dan efisiensi untuk mencapai kepuasan pelanggan. Antara lain melalui ketepatan waktu, pelayanan prima, dan penyediaan makanan yang berkualitas, sehat, dan mengutamakan cita rasa.
-
2.3.5 Layanan yang ditawarkan a. Fungsional Catlya Catering melayani katering untuk acara-acara atau event khusus, seperti: - Pesta Pernikahan - Pesta Ulang Tahun - Syukuran - Arisan - Reuni - Halal Bihalal - Seminar - Dan lain sebagainya (Dapat diatur sesuai permintaan klien)
5
b. Instansi Catlya Catering juga melayani jasa katering untuk pelayanan makanan seharihari seperti makan siang dan makan malam karyawan/pegawai untuk instansiinstansi yang berada dalam cakupan wilayah Jakarta dan Depok. 2.3.6
Potensi Produk Selama lebih kurang 17 tahun menggeluti bisnis katering, Catlya Catering selalu mengutamakan kualitas masakannya yaitu dengan bahan-bahan yang baru dan segar sehingga memenuhi standar masakan yang sehat, berkualitas, dan bercita rasa.
2.3.7
Sumber Daya Sumber daya tenaga kerja Catlya Catering merupakan tenaga kerja terdidik dan berpengalaman dalam bidang tugasnya. Jumlah karyawan tetap berjumlah 18 orang, namun pada waktu pekerjaan memuncak akan diadakan penambahan tenaga kerja harian khusus untuk tenaga-tenaga waiter, cookhelper, dan dishwasher. Persediaan bahan-bahan diatur sebagai berikut: 1. Fresh Food Persediaan untuk fresh meat, ikan, seafood, dan ayam dengan persediaan maksimum untuk keperluan 3 hari. Pembelian sayuran dan buah-buahan dilakukan setiap hari. 2. Groceries & Canned Food Persediaan untuk groceries dan makanan dalam kaleng dengan persediaan maksimum untuk keperluan satu bulan, kecuali barang-barang tertentu. 3. Frozen Food Persediaan untuk daging beku dapat disimpan lebih lama dengan persediaan maksimum untuk keperluan 3 bulan dan menjaga temperatur freezer serta pengepakan yang baik.
2.3.8
Produk Jenis makanan yang diproduksi adalah sebagai berikut: - M akanan Indonesia/Nusantara - Beberapa side dishes Eropa Cara penyajian yang dilakukan dapat berupa: - Prasmanan - M enu dalam gubug (stall) - Set menu - M enu dalam box - Aneka tumpeng - Lain-lain sesuai permintaan
6
2.3.9
Beberapa klien Catlya Catering - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia - Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia - Fakultas Teknik Universitas Indonesia - Fakultas Psikologi Univesitas Indonesia - M agister Teknik Informatika Universitas Indonesia - Departemen Koperasi - Departemen Kesehatan - Departemen Pertanian - Hadiputranto Hadinoto & Partners (Law Firm) - PT. Komunikasi Seluler Indonesia (Komselindo) - PT. Pegadaian Indonesia (Persero) - PT. Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) - Yayasan M asjid At-Taqwa Rawamangun - Yayasan Babussalam
2.3.10 Pilihan Menu - Type A – Rp 37.500/orang - Type B - Rp 47.500/orang - Type C - Rp 52.500/orang - Aneka Gubug - Paket Perkawinan - Paket Silver (500 pax) Rp 42.000.000 - Paket Gold (500 pax) Rp 45.000.000 - Paket Diamond (500 pax) Rp 48.000.000 - Paket Platinum (500 pax) Rp 52.000.000 2.4 Informasi Tentang Wilayah Pemasaran 2.4.1 Potensi Pasar a. Jumlah porsi regular tiap hari ± 300 porsi. b. Wilayah distribusi Catlya Catering meliputi seluruh wilayah Jakarta dan Depok. 2.4.2 Posisi Produk Posisi Catlya Catering saat ini merupakan usaha katering yang cukup dikenal. Untuk mempertahankan hal ini, peningkatan dari segi produk, fasilitas, dan pelayanan perlu untuk dilakukan. M engingat dengan adanya perubahan baru diharapkan pelanggan yang lama menjadi lebih loyal dan mampu untuk menarik minat dari konsumen yang lain. 2.4.3 S arana Komunikasi Visual Catlya Catering - Nota Pembelian - Seragam karyawan - Brosur
7
2.4.4 Metode Promosi Catlya Catering M etode promosi utama Catlya Catering hingga saat ini adalah melalui word of mouth atau promosi dari mulut ke mulut oleh klien dan kerabat yang sudah pernah memakai jasa Catlya Catering dan merasa puas akan pelayanannya. Selain itu, Catlya Catering juga menggunakan brosur sebagai media promosi.
2.5 Gambaran Mengenai Karakteristik Konsumen a. Demografis - Konsumen Primer Sasaran primer Catlya Catering mencakup pria dan wanita usia 21 hingga 50 tahun kalangan menengah dan menengah ke atas (A dan B). Sebagian besar adalah orang-orang yang berpendidikan dan telah memiliki pekerjaan di antaranya pegawai, karyawan instansi, dosen, dan pengusaha. Tingkat penghasilan mereka rata-rata sebulan lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. - Konsumen Sekunder Adapun sasaran sekunder Catlya Catering adalah ibu rumah tangga, pasangan yang akan menikah, dan wanita karier. b. Geografis Dari sudut pandang geografis, karakteristik konsumen Catlya Catering berada di daerah perkotaan, dalam lingkup ini yaitu kota Jakarta dan Depok. c. Behavioralistik Konsumen umumnya mengetahui informasi mengenai Catlya Catering melaui word of mouth dari teman dan kerabat dekat mereka. d. Psikografis Secara psikologis, konsumen primer dari Catlya Catering adalah pria dan wanita yang memiliki aktivitas yang cukup tinggi dan sudah memiliki pekerjaan dan penghasilan yang lebih dari cukup. Adapun konsumer sekunder adalah ibu rumah tangga yang mempunyai beragam kegiatan seperti arisan, reuni, dan kumpul bersama rekan-rekan, wanita karier yang sibuk akan pekerjaan dan cenderung tidak memiliki waktu untuk mempersiapkan segala sesuatunya, serta pria atau wanita lajang seperti pasangan-pasangan yang baru akan menikah yang ingin mempergunakan jasa katering untuk acara sakral mereka. 2.6 Karakteristik Kompetitor Usaha jasa katering termasuk salah satu usaha yang menjanjikan. Oleh karenanya kini usaha katering sudah mulai menjamur, khususnya di daerah Jakarta. Kompetitor secara selektif dapat dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu: a. Pesaing langsung (primer)
8
Gambar 2.6.1 Puspa Catering – Berlokasi di Pancoran, Puspa Catering memiliki karakteristik yang sama dengan Catlya Catering baik dari segi menu yang ditawarkan sampai sasaran yang dituju. Namun, Puspa Catering sudah lebih dulu terjun ke dalam usaha katering yaitu sejak tahun 1984. Beberapa klien Puspa Catering, di antaranya: - Klien Perorangan - PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) - PT. Asuransi Jasa Indonesia (JASINDO) b. Pesaing tak langsung (sekunder) M eliputi usaha-usaha katering yang berada di wilayah kota Jakarta, di antaranya: • Nabilla Catering – Pondok Bambu, Jakarta Timur
Gambar 2.6.2 Beberapa klien Nabilla Catering, di antaranya: - Perorangan - Pertamina - Ditlantas Polri - Kampus UIN •
Peni Catering – Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
Gambar 2.6.4 Beberapa klien Peni Catering, di antaranya:
9
•
- Perorangan - Depsos RI - Patra Jasa - Dharma Wanita Dian Catering – Pancoran, Jakarta Selatan
Gambar 2.6.5 Beberapa klien Dian Catering, di antaranya: - Perorangan - PT. M ustika Prima Berlian Autorized M itsubishi - Koperasi Susu Indonesia 2.7 Hasil Kuesioner Berikut adalah hasil pengisian kuesioner yang disebarkan di wilayah Jakarta dan Depok pada 78 responden: 1. Apa jenis kelamin anda? • 54% responden adalah wanita • 46% responden adalah pria 2. Berapakah umur anda? • 46% responden berumur 31-40 tahun • 36% responden berumur 26-30 tahun • 12% responden berumur 41-50 tahun • 6% responden berumur 20-25 tahun 3. Apa pekerjaan anda saat ini? • 33% responden adalah Pegawai/Karyawan • 19% responden adalah Ibu Rumah Tangga • 18% responden adalah Pelajar/M ahasiswa • 15% responden memilik pekerjaaan selain yang disebutkan di atas • 14% responden adalah Pengusaha 4. Berapa penghasilan anda perbulan? • 36% responden berpenghasilan 5.000.000 – 10.000.000 • 29% responden berpenghasilan > 10.000.000 • 17% responden berpenghasilan 3.000.000 – 5.000.000 • 13% responden berpenghasilan < 1.000.000 • 5% responden berpenghasilan 1.000.000 – 3.000.000 5. Apakah anda pernah menggunakan jasa katering? • 78% responden pernah menggunakan jasa katering • 22% responden tidak pernah menggunakan jasa katering
10
6. Untuk apa anda biasa menggunakan katering? • 28% responden menggunakan katering untuk pesta pernikahan • 26% responden menggunakan katering untuk acara perusahaan atau instansi • 11% responden menggunakan katering untuk arisan • 10% responden menggunakan katering untuk makan siang • 8% responden menggunakan katering untuk syukuran • 7% responden menggunakan katering untuk pesta ulang tahun • 10% responden menggunakan katering untuk selain yang disebutkan di atas 7. Apa prioritas utama anda ketika memilih jasa katering? • 36% responden memprioritaskan masakan lezat • 26% responden memprioritaskan harga • 17% responden memprioritaskan menu yang dapat disesuaikan • 15% responden memprioritaskan menu yang bervariasi • 6% responden memprioritaskan lokasi • 6% responden memprioritaskan hal-hal selain yang disebutkan di atas 8. Dari jasa katering yang pernah anda gunakan, menurut anda apa yang lebih mereka prioritaskan? • 59% responden mengatakan katering yang pernah mereka gunakan lebih memprioritaskan dekorasi atau hiasan • 41% responden mengatakan katering yang pernah mereka gunakan lebih memprioritaskan mutu dan rasa makanan 9. M enurut anda, pentingkah identitas visual (logo dsb) untuk sebuah usaha katering? • 44% responden menyatakan penting • 21% responden menyatakan sangat penting • 17% responden menyatakan kurang penting • 13% responden menyatakan tidak penting • 6% responden menyatakan biasa saja 10. Apakah anda akan memprioritaskan pilihan anda pada jasa katering yang memiliki identitas visual yang baik dan jelas? • 75% responden menyatakan ya • 25% responden menyatakan tidak 11. M enurut anda, identitas visual seperti apakah yang paling tepat untuk sebuah usaha katering? • 38% responden menyatakan identitas visual yang lebih merepresentasikan sasaran atau target market perusahaan • 33% responden menyatakan identitas visual yang lebih melambangkan nama perusahaan • 29% responden menyatakan identitas visual yang lebih merepresentasikan segi filosofi atau sejarah perusahaan 12. Apakah anda akan mempertimbangkan identitas visual sebuah jasa katering sebelum memilih untuk menggunakan jasa perusahaan tersebut?
11
• 65% responden menyatakan ya • 35% responden menyatakan tidak 13. Apakah anda mengetahui tentang Catlya Catering? • 64% responden menyatakan tidak tahu • 36% responden menyatakan tahu 14. Jika ya, bagaimana identitas visual Catlya Catering yang sekarang menurut pendapat anda? • 71% responden menyatakan tidak notice akan identitas visual Catlya Catering • 14% responden menyatakan tidak bagus • 11% responden menyatakan biasa saja • 4% responden menyatakan bagus 15. M enurut anda, logo seperti apakah yang sesuai untuk sebuah usaha katering? • 43% responden menyatakan logo yang simpel • 36% responden menyatakan logo yang elegan • 12% responden menyatakan logo yang menggunakan warna cerah/terang • 9% responden menyatakan logo yang colorful 2.8 Hasil Wawancara Berikut adalah hasil wawancara penulis dengan pemilik sekaligus pengelola Catlya Catering yaitu Ibu Zahrotun Mustain: 1. Bagaimana sejarah berdirinya Catlya Catering? Catlya Catering berdiri pada tahun 1994 di Jakarta. Bermula dari hobi memasak saya yang awalnya hanya iseng untuk mengisi waktu luang agar lebih produktif ketimbang berdiam diri jadi ibu rumah tangga. Pada awalnya saya ditawari memasak untuk acara yang diadakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, karena kebetulan pada tahun 1990-an suami saya menjabat sebagai salah satu Guru Besar di Universitas tersebut. Setelah acara itu, banyak orang mengatakan masakan saya enak dan orisinil. Nah, tepatnya setelah acara itulah orang-orang mulai tahu tentang masakan saya dan tertarik untuk menggunakan jasa saya dalam acara-acara mereka. M elihat peluang itu, suami dan anak-anak saya mengusulkan untuk membuat bisnis catering. Sayapun berpikir kenapa tidak? Keputusan tersebut saya ambil karena selain menambah pemasukan dan mengisi waktu luang, inilah hal yang memang saya cintai. Saya suka memasak, saya menikmati melakukannya, dan saya senang apabila orang lain senang menikmati masakan saya. M aka pada tahun 1994 saya memutuskan untuk mendirikan bisnis katering ini. Sampai sekarang, alhamdulillah sudah banyak klien yang mempercayakan acara-acara mereka pada katering saya. 2. Mengapa memilih nama Catlya? Saya memilih nama Catlya dari nama bunga Cattleya. Bunga Cattleya ini dikenal sebagai primadonanya anggrek. Disebut primadona anggrek karena warna bunganya yang indah dan besar serta tidak mengenal musim. Apalagi ia bisa tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi. Selain itu di antara banyak jenis anggrek komersial, hanya cattleya yang bunganya tahan lama. Hal
12
3.
4.
5. 6.
7.
8.
hal tersebut cocok sekali dengan harapan saya akan Catlya Catering, yaitu agar selalu eksis tanpa mengenal waktu dan dapat bertahan lama. Satu lagi, bunga Cattleya banyak disukai oleh pecinta tanaman, sesuai dengan harapan saya yang ingin Catlya Catering selalu dicintai oleh pelanggannya. Siapa saja klien yang telah dilayani oleh Catlya Catering? Banyak, di antaranya tentu Fakultas-Fakultas di Universitas Indonesia karena dari sanalah saya memulainya. Catlya Catering pernah melayani Fakultas Teknik UI, Fakultas Ekonomi UI, FISIP UI, M agister Teknik Informatika UI, dan banyak lagi. Untuk di luar UI, Catlya Catering pernah melayani Hadiputranto Hadinoto & Partners Law Firm, Komselindo, BKKP, Departemen Pertanian, Departemen Kesehatan, Pegadaian, Yayasan Baabussalam, Yayasan M asjid At-Taqwa, dan masih banyak lagi. Kebanyakan dari mereka masih menggunakan jasa katering saya hingga sekarang. Berapa karyawan yang dipekerjakan oleh Catlya Catering? Jumlah karyawan tetap berjumlah 18 orang, namun pada waktu pekerjaan memuncak akan diadakan penambahan tenaga kerja harian khusus untuk tenagatenaga waiter, cookhelper, dan dishwasher. Bagaimana dengan wilayah distribusi Catlya Catering? Catlya Catering mencakup seluruh wilayah Jakarta dan Depok. Apakah resep yang digunakan oleh Catlya Catering orisinil atau menggunakan resep-resep pada umumnya? Resep khas nusantara yang saya gunakan adalah resep authentic dan orisinil. Authentic di sini maksudnya adalah resep yang saya gunakan merupakan resep turun temurun dari keluarga Ibu saya, jadi resep ini boleh dibilang merupakan resep andalan keluarga yang kemungkinan besar berbeda dengan kateringkatering lainnya. Menurut Ibu Zahrotun sendiri, apa kelebihan dari Catlya Catering dibandingkan dengan bisnis-bisnis katering sejenis? Wah, untuk kelebihan sepertinya saya tidak mempunyai hak untuk menilai katering-katering lain, ya. Tapi berdasarkan yang saya lihat selama ini, kateringkatering saat ini terlihat lebih mengutamakan dekorasi makanan ataupun ruangan acara. Ketika orang mencoba masakannya, eh ternyata rasanya sangat biasa. Bahkan terkesan asal buat saja dan tidak ada perbedaan antara katering satu dengan yang lainnya. Yang bikin kaget, hal ini justru dikatakan langsung oleh klien-klien saya yang sebelumnya sudah pernah menggunakan jasa katering lain. Oleh karena alasan itulah kebanyakan dari mereka memutuskan untuk mulai menggunakan jasa katering saya karena mereka mendengar kabar dari kerabat mereka bahwa katering saya masakannya enak-enak. Sampai sekarang, hal yang Catlya Catering utamakan tetap mutu masakan. Bukan berarti kami tidak memperhatikan presentasi masakan atau dekorasi lho, hanya prioritas utama kami adalah cita rasa masakan karena itulah yang dicari oleh orang-orang yang ingin menggunakan katering. Bagaimana trik untuk mempertahankan mutu dan cita rasa masakan Catlya Catering? Dalam hal ini, Catlya Catering membatasi pesanan, apabila dalam satu hari sudah terlalu banyak, saya akan menghentikan pesanan pada hari tersebut agar kualitas dan mutu makanan lebih terkontrol. M asakan juga langsung saya tes
13
rasanya, apabila saya kebetulan tidak ada ditempat, hal tersebut saya percayakan kepada Ibu Sumiati yang merupakan kepala koki. Catlya Catering tidak mengejar pasar dan profit, namun lebih kepada kepuasan klien yang menggunakan katering kami, karena hal tersebut pulalah yang membuat mereka tetap setia menggunakan jasa kami. 2.9 Analisa S WOT Strengths -
-
-
M emiliki menu yang sangat beragam yang terdiri dari masakan-masakan khas nusantara andalan yang merupakan resep hereditary/turun temurun sehingga memiliki rasa yang lebih menonjolkan karakter dan ciri khas nusantara dibandingkan dengan kompetitor sejenis. M engutamakan rasa dan mutu, terlebih melihat fakta bahwa jasa-jasa katering lainnya saat ini lebih mengutamakan hiasan atau dekorasi sehingga menomerduakan kualitas dan cita rasa masakan. Rasa masakan pun menjadi soso dan terkesan sangat common. M emiliki harga yang mampu bersaing dengan kompetitor. Lokasi usaha sangat dekat dengan pasar, sehingga bahan-bahan masakan dapat dijamin kesegarannya. Klien memesan dan berdiskusi langsung dengan pemilik katering.
Weaknesses -
Belum memiliki identitas visual yang merepresentasikan Catlya Catering sendiri. Sikap hanya mengandalkan publikasi yang dilakukan dari mulut ke mulut dan hanya melalui brosur. Belum dapat memaksimalkan teknologi informatika yang tersedia karena belum memiliki tenaga khusus yang dialokasikan untuk mengoperasikan publikasi via media tersebut.
Opportunity -
Jarang ada usaha katering yang wilayah distribusinya mencakup daerah di luar Jakarta. Wilayah distribusi Catlya Catering sendiri meliputi Jakarta dan Depok. Banyaknya usaha katering yang rasa masakannya hampir sama dan common membuat Catlya Catering lebih menonjol dari segi cita rasa masakan dibanding kompetitornya sehingga lebih berpeluang dalam pasar.
Threats -
Pemikiran yang cenderung ‘go with the flow’ yang berpikir bahwa segalanya akan dapat ditangani jika tiba waktunya, sehingga Catlya Catering jarang membuat prioritas dan seringkali cukup puas dengan keadaan yang berlaku saat ini saja. Jika hal seperti ini dibiarkan, maka Catlya Catering akan sulit
14
mengembangkan usaha dan melebarkan sayapnya untuk menjadi jasa katering yang lebih dikenal masyarakat luas.