BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan akan melakukan berbagai aktifitas yang mempunyai tujuan utama untuk mencari keuntungan yang telah diharapkan. Setiap aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan akan selalu membutuhkan dana, baik untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari maupun untuk membiayai investasi jangka panjang. Dana yang digunakan untuk melakukan kegiatan perusahaan sehari-hari atau untuk menjaga kelangsungan hidup disebut modal kerja. Modal kerja sangatlah dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk membiayai kegiatan operasinya sehari-hari, semakin pendek periode tersebut berarti semakin cepat perputaran (turnover) atau makin tinggi tingkat perputaran. Lamanya periode perputaran tergantung sifat dan kegiatan operasi suatu perusahaan, lama atau cepatnya perputaran ini akan menentukan pula besar atau kecilnya kebutuhan modal kerja melalui hasil penjualan produksinya. Modal kerja yang berasal dari penjualan produk akan dikeluarkan lagi untuk membiayai kegiatan opersional selanjutnya, maka setiap periode didalam perusahaan modal kerja tersebut akan terus berputar (Riyanto, 2008:62). Di dalam perusahaan diperlukan adanya pengelolaan modal kerja yang tepat karena pengelolaan modal kerja akan berpengaruh pada kegiatan operasional perusahaan. Kegiatan operasional ini akan berpengaruh pada pendapatan yang akan diperoleh perusahaan. Pendapatan tersebut akan dikurangi dengan beban
pokok penjualan dan beban operasional atau beban lainnya sampai diperoleh laba atau rugi. Dengan kata lain, pengelolaan modal kerja ini berpengaruh pada kemampuan
perusahaan
untuk
menghasilkan
keuntungan
(profitabilitas).
Perusahaan yang dikatakan memiliki tingkat profitabilitas tinggi berarti tinggi pula efisiensi penggunaan modal kerja yang digunakan perusahaan tersebut. Piutang merupakan komponen aktiva lancar yang penting dalam aktivitas ekonomi suatu perusahaan karena merupakan aktiva lancar perusahaan yang paling besar setelah kas. Piutang timbul karena adanya penjualan barang atau jasa secara kredit, bisa juga melalui pemberian pinjaman. Adanya piutang menunjukkan terjadinya penjualan kredit yang dilakukan perusahaan sebagai salah satu upaya perusahaan dalam menarik minat beli konsumen untuk memenangkan persaingan (kasmir, 2011:141) Elemen modal kerja dalam penelitian ini adalah persediaan (inventory) barang. persediaan (inventory) barang sebagai elemen utama dari modal kerja merupakan aktiva yang juga selalu dalam keadaan berputar, di mana secara terusmenerus mengalami perubahan. Masalah penentuan besarnya investasi
atau
alokasi modal dalam persediaan mempunyai efek yang langsung terhadap keuntungan perusahaan. Kesalahan dalam penetapan besarnya investasi dalam persediaan akan menekan keuntungan perusahaan (Riyanto, 2008:62). Profitabilitas menunjukkan indikator dari kesehatan keuangan suatu perusahaan yang diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan, sehingga dapat memprediksi
kapasitas perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas) serta untuk merumuskan efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya. Pentingnya perusahaan diperlukan karena adanya pengelolaan modal kerja yang baik karena pengelolaan modal kerja sangat berpengaruh pada kegiatan operasional perusahaan. Kegiatan operasional ini sangatlah berpengaruh pada pendapatan yang akan diperoleh perusahaan. Pendapatan tersebut akan dikurangi dengan beban pokok penjualan dan beban operasional atau beban lainnya sampai diperoleh laba atau rugi, Dengan sebutan lain, pengelolaan modal kerja ini sangat berpengaruh pada kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Pada bergerakdalam
penelitian bidang
ini
akan
manufaktur.
mengambil Perusahaan
obyek
perusahaan
manufaktur
yang
merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan produk. Persaingan industri manufaktur di indonesia semakin ketat, hal ini dapat dilihat dari jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia (BEI) dari periode ke periodenya semakin bertambah. Berdasarkan data bursa efek indonesia (BEI) sampai 31 desember 2011, tercatat ada 134 perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur (www.idx.co.id). Kinerja Industri pulp and paper terancam bangkrut setelah beberapa produsen mengurangi produksinya yang disebabkan oleh seretnya pasokan bahan baku dari hutan tanaman industri (HTI). Bahkan hingga akhir tahun ini tingkat pemanfaatan produksi (utilisasi) akan melorot jauh dibawah 70%.Hal ini disampaikan oleh Menteri Perindustrian Fahmi Idris di gedung Departemen Perindustrian, Jakarta (finance.detik.com,2014).
Menteri
Perindustrian
di
pekanbaru
(Menperin)
MS
Hidayat
merencanakan pengembangan industri pulp dan kertas ke Indonesia bagian timur. Kawan yang paling memungkinkan adalah di Papua. Pengembangan tersebut tetap mengedepankan terkait masalah lingkungan seperti isu ecolabel di pasar dunia. "Pengembangan ini guna pemanfaatan sumber daya alam secara efektif dan efesien tanpa mengorbankan lingkungan serta kemampuan pembangunan oleh generasi yang akan datang," dan menyebutnya bahwa industri pulp dan kertas telah memberikan kontribusi dalam menggerakan perekonomian nasional. Ini bisa dilihat dari kontribusi devisa negara melalui kegiatan ekspornya (news detik.com,2014). Bangkitnya industri manufaktur Indonesia ditunjukkan dengan mulai menguasai pangsa pasar dunia. Oleh karena itu, kekuatan ekonomi ini menjadi modal bagi Indonesia untuk menuju ASEAN Economic Community pada tahun 2015 (beta.Finance.detik.com,2014). Maka
dalam
PERPUTARAN
penelitian
MODAL
ini
mengambil
KERJA,
judul
PERPUTARAN
“PENGARUH PIUTANG
PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTURYANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA SURABAYA” 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penelitian yang tersaji, maka pertanyaan penelitian yang diajukan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1.
Apakah perputaran modal kerja berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
2.
Apakah perputaran piutang berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
3.
Apakah perputaran persediaan berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagaiberikut : 1.
Untuk mengetahui apakah modal kerja berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
2.
Untuk mengetahui apakah piutang berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
3.
Untuk mengetahui apakah persediaan berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian diharapkan dapat memberikan kegunaan yaitu: 1.
Kontribusi Praktis Memberikan kontribusi pemikiran kepada para pemakai laporan keuangan untuk memahami bagaimana pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas.
2.
Kontribusi Teoritis Menambah khasanah perpustakaan dan pihak manajemen perusahaan mengenai besarnya pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas,
sehingga diharapkan membantu pihak manajemen dalam pengelolaan modal kerja untuk memaksimalkan profitabilitas. 3.
Kontribusi Kebijakan peneliti sebagai bahan pertimbangan atau memberikan refrensi supaya tertarik untuk meneliti tentang pengaruh perputara modal kerja terhadap profitabilitas.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian Agar masalah yang dirumuskan memiliki landasan yang kuat dan tidak keluar dari maksud penelitian skripsi ini, maka dalam pembahasan selanjutnya dibatasi pada ruang lingkup sebagai berikut : Perputaran piutang dihitung berdasarkan perbandingan hasil penjualan atas piutang. Sedangkan perputaran persediaan dihitung berdasarkan perbandingan hasil dari penjualan atas persediaan. Untuk itu agar terhindar dari pembahasan yang terlalu luas, maka ruang lingkup pembahasan dibatasi pada perhitungan perputaran modal kerja perputaran piutang, perputaran persediaan dalam waktu lima tahun terakhir dari tahun 2009 sampai 2013. Demikian juga dengan profitabiilitas yang merupakan efektivitas manajemen secara keseluruhan dan keuntungan yang diperoleh pada hasil penjualan dan investasi. Agar tidak mengakibatkan kesimpangsiuran, maka pengukuran profitabilitas ini dibatasi dengan Return On Assets (ROA).