BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Saat ini kejahatan yang terjadi di negara kita telah semakin banyak dan beragam macamnya. Suatu tindak kejahatan secara umum menimbulkan bukti segitiga, yaitu adanya barang bukti, korban dan saksi, juga pelaku tindak kejahatan. Dalam menyelidik suatu tindak kejahatan pihak kepolisian terbagi menjadi dua tim dengan tugas yang berbeda untuk menangani bukti segitiga itu. Untuk penanganan korban, saksi, dan pelaku akan diurusi oleh pihak Reserse. Sedangkan dalam penyidikan barang bukti dan mengolah Tempat Kejadian Perkara ( TKP ) menjadi wewenang tim Forensik untuk menyidiknya. Dalam tugasnya Pusat Laboratorium Forensik Badan Reserse Kriminal ( Puslabfor Bareskrim ) Mabes Polri, berfungsi memberikan bantuan tekhnis operasional di lapangan dalam menyelidiki suatu tindak kejahatan baik secara pidana maupun perdata dengan menggunakan parameter sains. Karena setiap kejahatan akan meninggalkan bekas yang dapat dilacak oleh pihak penyidik guna mengungkap kejahatan. Pembuktian secara ilmiah dibutuhkan multi disiplin ilmu baik eksak ( Kimia, Biologi, Fisika, Matematika, dan Tehnik ), maupun non eksak ( Psikologi, Kriminologi ). Puslabfor tidak bertugas untuk membuktikan suatu tindak kejahatan yang dilakukan oleh seseorang yang diduga sebagai pelaku kejahatan, tetapi mencari alibi – alibi lain yang dijalankan secara ilmiah
1
2
agar benar – benar menguatkan pembuktian bahwa tindakan kejahatan benar dilakukan oleh pelaku. Selain ditingkat pusat, Laboratorium Forensik juga mengadakan pemeriksaan laboratorium pada tingkat kewilayahan dalam membantu proses penyidikan nantinya. Sampai sekarang Puslabfor memiliki enam buah cabang yang berada di Medan, Palembang, Semarang, Surabaya, Makasar, dan juga Denpasar. Alasan pendirian dikota – kota itu karena merupakan kota besar dan diharapkan dapat memback-up masalah pemeriksaan forensik Provinsi yang menjadi areal wilayah kerja cabang tersebut. Perkara yang ada di kewilayahan akan ditangani oleh Labfor Cabang setempat yang merupakan cakupan wilayah cabang tersebut. Setelah perkara ditangani, maka Labfor Cabang mengirimkan laporan perkara – perkara yang telah ditangani Labfor Cabang tersebut ke Puslabfor Mabes Polri. Sesampainya di Puslabfor Mabes Polri, laporan – laporan yang masuk dari semua cabang akan direkapitulasi yang kemudian akan dilaporkan ke Mabes Polri. Setelah laporan perkara semuanya telah selesai dibuat, maka laporan – laporan tersebut akan dikumpulkan untuk dijadikan arsip. Sampai dengan saat ini, laporan perkara yang masuk dari Labfor Cabang ke Puslabfor sangatlah banyak. Selama ini aliran laporan perkara dari cabang ke pusat dan pengarsipan di pusat masih dilakukan dengan sistem manual. Untuk pengirimannya masih menggunakan jasa pelayanan Pos, sedangkan untuk pengarsipan masih ditumpuk begitu saja setelah laporan itu selesai dibuat.
3
Hal itulah yang mendorong penulis untuk menjadikan masalah tersebut menjadi bahan untuk skripsi ini. Karena penulis beranggapan bahwa sistem yang sudah ada tersebut harus diperbaiki agar menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan kinerja Puslabfor Mabes Polri. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis ingin membuat sebuah aplikasi yang dapat membantu Puslabfor Mabes Polri dalam hal pelaporan perkara dari Labfor Cabang ke Puslabfor, serta pengarsipan di Puslabfor itu sendiri. Aplikasi ini akan menggunakan jaringan internet, sehingga memudahkan pengiriman laporan dari Labfor Cabang ke Puslabfor Mabes Polri. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan aliran laporan perkara dari cabang ke pusat akan lebih mudah dipantau sehingga dapat memperlancar dan mempermudah tugas Puslabfor Mabes Polri. Selain itu, dengan aplikasi ini Puslabfor Mabes Polri juga dapat mengetahui laporan perkara selama periode waktu tertentu, misalnya jumlah perkara yang masuk selama sebulan atau setahun.
1.2 Ruang Lingkup Dalam penyusunan skripsi ini, penulis membatasi perancangan aplikasi pelaporan data perkara pada Puslabfor Mabes Polri yang mencakup : 1. Laporan – laporan perkara yang terdiri dari : a. Rekapitulasi laporan perkara per bulan b. Rekapitulasi laporan perkara per tahun c. Rekapitulasi laporan perkara per polda d. Laporan jumlah perkara yang belum selesai
4
e. Laporan jumlah perkara yang sudah selesai f. Kinerja Taud dan Unit 2. Pengguna atau user adalah admin,taud, dan unit 3. Wilayah atau kota yang dicakup yaitu Medan, Palembang, Semarang, Jakarta, Surabaya, Makasar, dan Denpasar. 4. Pembuatan database yang berguna untuk pengarsipan.
1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa dan merancang sistem aplikasi pelaporan perkara pada Puslabfor Mabes Polri sehingga Labfor Cabang dapat lebih mudah untuk mengirimkan laporan perkara ke Puslabfor Mabes Polri. Adapun manfaat yang akan diperoleh adalah : 1. Meningkatkan kinerja Puslabfor Mabes Polri. 2. Mempermudah pengiriman laporan perkara dari Labfor Cabang ke Puslabfor Mabes Polri. 3. Mengetahui jumlah perkara yang masuk. 4. Mengetahui jumlah perkara yang sudah selesai dan belum selesai. 5. Mempermudah dalam pengarsipan.
1.4 Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah metodologi analisis,studi pustaka, dan perancangan, yang dapat diuraikan sebagai berikut :
5
1. Metode Analisis Analisis sistem dilakukan melalui tahapan – tahapan yaitu : a. Analisis terhadap sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan. b. Survei atas kebutuhan pengguna. c. Data – data yang berhubungan dengan perusahaan diperoleh melalui studi lapangan, yaitu survei dan wawancara dengan pihak perusahaan. d. Analisis terhadap hasil survei. e. Identifikasi persyaratan sistem. 2. Studi Pustaka : Studi pustaka dilakukan untuk mencari teori – teori yang dapat mendukung di dalam pembuatan aplikasi ini. 3. Metode Perancangan : a. Merancang UML. b. Merancang database. c. Merancang layar. d. Merancang spesifikasi proses.
1.5 Sistematika Penulisan BAB 1 :
PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang penulisan, ruang lingkup atau batasan dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai, manfaat yang diharapkan dan metodologi yang
6
digunakan dalam penelitian ini secara sistematik penulisan skripsi. BAB 2 :
LANDASAN TEORI Bab ini berisi teori ataupun peraturan yang dapat menunjang pembahasan dan dipakai untuk menarik kesimpulan dalam skripsi ini. Di samping itu, bila masalah itu berhubungan erat dengan lokasi dan situasi sekitarnya, maka pada bab ini perlu dikemukakan
penggambaran
lokasi
dan
situasi
tersebut.
Pengungkapan teori diambil dari literatur (studi pustaka) dipakai sebagai penunjang penulisan skripsi, dengan cara mengutip pendapat penulis atau pakar, penyunting, penerjemah yang dimuat dalam koleksi literatur tersebut. BAB 3 :
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi tentang organisasi, analisis sistem yang sedang berjalan dan permasalahan yang ada, usulan pemecahan masalah, serta perancangan aplikasi yang akan dibuat.
BAB 4 :
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini menjelaskan kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras yang akan digunakan sistem, tampilan layar, serta hasil evaluasi dari aplikasi yang sudah berjalan.
7
BAB 5 :
SIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bagian terakhir yang berisi kesimpulan – kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis dan saran – saran pengembangan di masa yang akan datang.