BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Penelitian Di dalam perusahaan diperlukan Auditor Internal untuk melaksanakan
tugas guna membantu manajemen menjalankan tanggung jawabnya secara efektif dan efisien. Dengan adanya fungsi audit internal yang dilaksanakan oleh auditor internal, diharapkan manajemen dapat mencurahkan perhatiannya pada tugas pengelolaan, sedangkan tugas pengawasan sehari-hari atas perusahaan tersebut dapat dilaksanakan secara lebih intensif dan efektif tanpa mengurangi tanggung jawab.
Auditor
internal
sebagai
fungsi
pengawasan
dalam
menjalani
penugasannya harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawabnya agar lebih baik . Auditor
internal
dalam
suatu
perusahaan
menjalankan
fungsi
pengendalian atas aktivitas bisnis Perusahaan. Peran tersebut dilakukan melalui fungsi utama audit internal sebagai pemberi jaminan (assurance) dan layanan konsultasi internal (internal consulting services). Aktivitas audit internal diarahkan pada komitmen bahwa misi audit internal dapat terselenggara secara metodologis,
yang
berarti tahapan kegiatan pemberi jaminan dan layanan
konsultasi internal yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan pemantauan hasil tindak
lanjut
merupakan
proses
yang
terstandarisasi
dan
terukur
(www.telkom.co.id). Untuk tujuan ini, pada tahap persiapan audit, metodologi audit berbasis risiko menjadi pedoman utama yang menekankan bahwa penentuan unit yang 1
2
layak audit (auditable) didasarkan pada tingkat risiko, yakni makin tinggi risiko makin tinggi keharusan untuk diaudit. Tingkat risiko dari objek audit (auditee) didasarkan kepada risiko yang telah dipetakan dan ditetapkan oleh perusahaan maupun penilaian profesional oleh audit internal sendiri. Peningkatan peran serta audit internal dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas assurance atas operasional Perusahaan melalui aktivitas audit maupun non audit. Audit dilakukan untuk memastikan bahwa risiko-risiko bisnis yang mungkin terjadi dapat diatasi melalui pengendalian internal yang efektif. Jika ditemukan ketidak efektifan
pada pengendalian suatu proses bisnis dan atau risiko yang diluar
kendali, maka dilakukan substantive test, yaitu pengujian lanjut objek audit guna mendalami akar permasalahannya (www.telkom.co.id). Untuk dapat berperan sesuai dengan lingkup kegiatan auditor internal dalam mengawal perkembangan bisnis Perusahaan, auditor internal harus memiliki pengetahuan,keterampilan, dan kompetensi lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawab perseorangan. Fungsi auditor internal secara kolektif harus memiliki atau memperoleh pengetahuan , keterampilan, dan kompetensi lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawabnya. (SPAI,2004:16) Trotter (1986) dalam Mayangsari (2003) mendefinisikan bahwa seorang yang
berkompeten
(mempunyai
keahlian)
adalah
orang
yang
dengan
keterampilannya mengerjakan pekerjaan dengan mudah, cepat, intuitif, dan sangat jarang atau bahkan tidak pernah membuat kesalahan.
3
Pengelolaan unit audit internal PT.TELKOM, Tbk senantiasa mengacu kepada standar dan ketentuan yang berlaku secara internasional, oleh karena itu sebagai acuan utama penilaian berkala atas kualitas internal dilakukan sesuai dengan International Standard for the Professional Practice of Internal Auditing Attribute Standard 1310 – Quality Program Assestment and Attribute Standard 1311- Internal Assestment yang mengamanatkan untuk dilakukannya penilaian berkala atas kualitas internal setiap 1 ( satu ) tahun sekali. Tujuan dilakukannya penilaian berkala atas kualitas internal ini adalah untuk mengetahui secara nyata berkaitan dengan pengelolaan unit Internal Audit, sehingga dapat diperoleh gambaran kualitas pengelolaan unit Internal Audit dan tingakat kepatuhannya (Compliances) terhadap standar internasional dan kode etik maupun terhadap charter, prosedur dan kebijakan lainnya yang telah disusun oleh unit audit internal. Dengan dilakukannya penilaian berkala atas kualitas internal ini, sekaligus sebagai proses continues improvement atas pengelolaan unit Internal audit (Telkom : 2014). Berdasarkan data ringkasan hasil penilaian yang penulis dapatkan dari laporan Periodic Internal Quality Assessment PT.TELKOM, Tbk ada tiga area penilaian yang tingkat kesesuaiannya Partially Complies yang dinyatakan sebagai penyimpangan terhadap standar yang salah satunya yaitu Kualifikasi sumber daya manusia dan profesionalisme sumber daya manusia yang berkaitan dengan kompetensi auditor internal . Lalu berdasarkan hasil survey program quality assessment (QA) yang dilakukan oleh tim quality assessment internal dengan menggunakan metode penyebaran kuisioner eksternal (customer audit) dan
4
kuisioner internal (staff audit) untuk menilai efektivitas unit Internal Audit dalam memenuhi fungsinya sebagai assurance dan conculting didapatkan hasil indeks kepuasan eksternal sebesar 73,57% , indek kepuasan internal sebesar 73,60% , dan total indeks kepuasan sebesar 73,59 % persentasi kualitas audit tersebut belum memenuhi target yang telah ditetapkan oleh direksi yaitu sebesar 75% (Telkom:2014). Dari data diatas dapat disimpulkan sebagai fenomena penelitian penulis,bahwa kualifikasi sumber daya manusia dan profesionalisme sumber daya manusia di PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk masih dinyatakan terdapat deviasi yang diartikan bahwa terdapat penyimpangan dari standar walaupun tidak mengurangi kegiatan unit audit internal dalam melaksanakan tanggung jawabnya, lalu dari hasil survey yang
dilakukan tim quality assessment untuk menilai
kualitas internal total indeks kepuasan sebesar 73,59% hal tersebut belum memenuhi target yang telah ditetapkan oleh direksi yaitu sebesar 75%. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang kemudian hasilnya akan dituangkan dalam bentuk skripsi yang berjudul : “PENGARUH KUALITAS
KOMPETENSI PELAKSANAAN
AUDITOR AUDIT
INTERNAL (
Studi
Telekomunikasi Indonesia. Tbk Kantor Pusat Bandung)”
Kasus
TERHADAP Pada
PT.
5
1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian, maka di dalam penelitian ini
penulis merumuskan permasalahan yakni: “Apakah kompetensi yang dimiliki oleh auditor internal berpengaruh terhadap kualitas audit yang dihasilkan?” Selanjutnya, masalah-masalah yang akan dijelaskan berkenaan dengan rumusan masalah di atas yaitu mengenai : 1. Bagaimana kompetensi auditor internal pada PT.Telekomunikasi Indonesia. Tbk. 2. Bagaimana
kualitas
pelaksanaan
audit
pada
auditor
internal
di
PT.telekomunikasi Indonesia.Tbk. 3. Bagaimana
pengaruh
kompetensi
auditor
internal
terhadap
kualitas
pelaksanaan audit.
1.3
Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kompetensi yang dimiliki internal audit PT.Telekomunikasi Indonesia.Tbk 2. Untuk mengetahui kualitas pelaksanaan audit pada internal audit di PT.Telekomunikasi Indonesia.Tbk 3. Untuk mengetahui hubungan antara kompetensi internal audit terhadap kualitas pelaksanaan audit pada PT.Telekomunikasi Indonesia.Tbk
6
1.4
Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini digunakan untuk:
1.
Bagi penulis, untuk mengetahui bagaimana pengaruh kompetensi internal auditor terhadap kualitas audit dan menambah ilmu serta wawasan penulis mengenai kajian yang diteliti dan sebagai syarat dalam menempuh ujian sarjana ekonomi program studi akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama.
2.
Bagi peniliti selanjutnya,hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.
3.
Bagi akademisi, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan sebagai bahan informasi tambahan dan diharapkan dapat memberikan wawasan dan gambaran bagi mahasiswa khususnya Jurusan Akuntansi.
4.
Bagi perusahaan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk perusahaan dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualitas kerjanya.
1.5
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di PT.Telekomunikasi Indonesia. Tbk kantor
pusat berlokasi di Jl. Japati No. 1 Bandung 40133. dengan waktu penelitian dilaksanakan dari Februari 2014 sampai Juni 2014