1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air bersih merupakan kebutuhan utama yang harus dipenuhi dalam kehidupan sehari-hari penduduk Kota Yogyakarta. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem penyediaan air bersih untuk bisa memenuhi kebutuhan air bersih penduduk Kota Yogyakarta tersebut. Dalam penyediaan air bersih Kota Yogyakarta saat ini, PDAM Tirtamarta menggunakan 57 titik sumber air yang terdiri dari satu sungai yaitu Sungai Padasan, dua mata air yaitu Umbul Wadon dan Karang Gayam I, 16 sumur dangkal, dan 38 sumur dalam. Sebelum didistribusikan ke penduduk, air dari 57 titik sumber air tersebut diolah dahulu pada instalasi pengolahan air. Untuk Kota Yogyakarta sendiri, terdapat tujuh instalasi pengolahan air, yaitu: 1. Reservoir Gemawang 2. Reservoir Bener 3. Reservoir Karanggayam 4. Reservoir Pengok 5. Reservoir Candi 6. Reservoir Bedog 7. Reservoir Kotagede Setiap instalasi pengolahan air tersebut memiliki zona distribusi pengairannya masing-masing, yaitu:
2
Gambar 1.1 Zona distribusi air bersih Kota Yogyakarta (Sumber: PDAM Tirtamarta Yogyakarta)
3
Untuk saat ini, volume air yang dihasilkan dari 57 titik sumber air tersebut masih bisa memenuhi kebutuhan air bersih Kota Yogyakarta. Akan tetapi dikarenakan status Kota Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan juga kota pariwisata, hal ini mengakibatkan pertambahan penduduk Kota Yogyakarta dari tahun ke tahun semakin pesat, sehingga kebutuhan air bersih Kota Yogyakarta pun semakin meningkat. Hal ini memunculkan kekhawatiran bahwa 57 titik sumber air yang sudah dimiliki Kota Yogyakarta saat ini tidak akan bisa lagi memenuhi kebutuhan air bersih Kota Yogyakarta di masa yang akan datang. Oleh karena itu, Provinsi Yogyakarta berinisiatif untuk menambah sumber air (intake) baru di Sungai Progo agar kebutuhan air bersih Kota Yogyakarta di masa yang akan datang tetap bisa terpenuhi. Berdasarkan penuturan pihak PDAM Tirtamarta Yogyakarta, alasan pemilihan Sungai Progo sebagai sumber air (Intake) baru adalah karena Sungai Progo memiliki debit air yang besar, sehingga tidak akan mengalami kekeringan meskipun sedang musim kemarau. Proyek pengembangan jaringan perpipaan air bersih Kota Yogyakarta dengan melakukan penambahan sumber air (intake) baru di Sungai Progo ini dinamakan proyek SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Regional Sistem Bantar. Proyek ini dinamakan demikian karena lokasi titik pengambilan air (intake) di Sungai Progo ditempatkan pada daerah Bantar, Bantul. Dengan adanya proyek ini, diharapkan air Sungai Progo bisa diambil dengan debit sebesar 400 liter / detik yang kemudian akan dibagi ke Bantul sebesar 100 liter / detik, Sleman sebesar 100 liter / detik, dan Kota Yogyakarta sebesar 200 liter / detik. Dikarenakan proyek SPAM Regional Sistem Bantar ini merupakan salah satu mega proyek Kota Yogyakarta masa depan dan juga proyek ini sangat penting karena ditujukan untuk kepentingan orang banyak, oleh karena itu diperlukan suatu evaluasi mengenai desain awal jaringan perpipaan SPAM Regional Sistem Bantar yang berasal dari konsultan agar bisa diketahui desain awal dari konsultan tersebut apakah sudah sesuai dengan peraturan / ketentuan yang ada atau belum.
4
Lokasi SPAM Regional Sistem Bantar tersaji pada Gambar 1.2 di bawah ini:
a
b
Gambar 1.2 (a) SPAM Regional Sistem Bantar (b) Jaringan perpipaan air bersih eksisting Kota Yogyakarta (Sumber: Google Earth) Berdasarkan latar belakang tersebut, dalam tugas akhir ini akan dilakukan evaluasi desain jaringan perpipaan SPAM Regional Sistem Bantar.
1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah desain jaringan perpipaan SPAM Regional Sistem Bantar sudah sesuai dengan peraturan / ketentuan yang ada? 2. Apakah desain jaringan perpipaan SPAM Regional Sistem Bantar sudah optimal?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi desain jaringan perpipaan SPAM Regional Sistem Bantar.
5
1.4 Batasan Masalah Batasan-batasan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Desain jaringan perpipaan yang dievaluasi dalam tugas akhir ini merupakan rencana pengembangan jaringan perpipaan air bersih Kota Yogyakarta dengan melakukan penambahan intake baru di Sungai Progo
2.
Desain jaringan perpipaan yang dievaluasi dalam tugas akhir ini merupakan desain awal yang terdapat pada DED (Detail Engineering Design) SPAM Regional Sistem Bantar
3.
Dalam tugas akhir ini yang dievaluasi hanya rencana pengembangan jaringan perpipaan air bersih Kota Yogyakarta dengan melakukan penambahan intake baru di Sungai Progo, jadi tidak mengevaluasi jaringan perpipaan air bersih Kota Yogyakarta yang sudah ada / eksisting
4.
Evaluasi yang dilakukan dalam penelitian ini difokuskan hanya pada evaluasi desain pompa dan desain tangki
5.
Simulasi jaringan perpipaan dilakukan dengan menggunakan program WaterNet versi 2.2
6.
Dalam simulasi WaterNet versi 2.2, parameter-parameter yang digunakan meliputi data teknis reservoir (elevasi muka air, kapasitas reservoir), data teknis pipa (panjang, diameter, jenis pipa), data teknis node (elevasi, kebutuhan tiap node), data teknis pompa (elevasi, debit, head), dan data teknis tangki (elevasi maksimum dan minimum air tampungan, elevasi dasar tangki, luas alas, tinggi tangki) disesuaikan dengan yang tertera pada DED SPAM Regional Sistem Bantar
7.
Dalam tugas akhir ini tidak membahas mengenai proses penjernihan air yang terjadi di dalam bangunan Water Threatment
8.
Di dalam simulasi jaringan perpipaan menggunakan program WaterNet versi 2.2, untuk bangunan Prasedimentasi dan bangunan Water Threatment tidak diikutsertakan dalam simulasi
9.
Analisis perhitungan kehilangan energi dalam tugas akhir ini menggunakan prinsip hukum Darcy Weisbach
6
10. Dalam alternatif perbaikan SPAM Regional Sistem Bantar, pergantian hanya dilakukan untuk pompa dan tangki, pipa tidak dilakukan pergantian kecuali kalau memang harus diganti 11. Untuk analisis biaya dalam tugas akhir ini, yang dihitung hanya biaya investasi pipa, biaya investasi pompa, biaya investasi tangki, dan biaya operasional pompa. Sedangkan biaya filtrasi, biaya investasi kabel, biaya administrasi, dan lain-lain tidak dihitung dalam tugas akhir ini.
1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Penelitian ini diharapkan dapat semakin memberikan pemahaman kepada penulis tentang jaringan perpipaan air bersih, yang merupakan salah satu bidang yang diminati penulis.
2.
Penelitian ini diharapkan dapat memperbanyak referensi tugas akhir pada Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, Universitas Gadjah Mada khususnya pada bidang jaringan perpipaan air bersih.
3.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada PDAM Tirtamarta Yogyakarta mengenai evaluasi desain jaringan perpipaan SPAM Regional Sistem Bantar.
4.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan evaluasi bandingan desain jaringan perpipaan SPAM Regional Sistem Bantar kepada Dinas PUP-ESDM Departemen Cipta Karya Yogyakarta dan Satuan Kerja Pengembangan Air Minum dan Sanitasi Yogyakarta.
7
1.6 Keaslian Penelitian Hermawan (2003) melakukan penelitian berupa analisis pengembangan jaringan PDAM sub-sistem Wonosari menggunakan program WaterNet. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kemampuan sistem jaringan pipa PDAM sub-sistem Wonosari dan juga untuk melakukan kajian terhadap alternatif-alternatif pengembangan jaringan PDAM sub-sistem Wonosari yang dapat dilakukan. Penelitian tersebut dilakukan dengan menggunakan program WaterNet untuk perancangan jaringan pipa. Metode penelitian yang dilakukan adalah mengumpulkan data yang diperoleh dari PDAM sub-sistem Wonosari kemudian data yang sudah didapatkan tersebut diolah menggunakan program WaterNet. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada saat jam-jam puncak air tidak dapat mengalir dengan baik dan juga berdasarkan perbandingan tinggi tekanan pada nodal yang mewakili daerah sekitarnya, didapatkan kesimpulan skenario 1, 2, dan 3 yang dibahas di dalam tugas akhir tersebut benar-benar bisa diaplikasikan untuk pengembangan jaringan pipa PDAM sub-sistem Wonosari. Purba (2004) juga melakukan penelitian sejenis berupa simulasi alternatif jaringan pipa di PDAM Merauke. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh hasil kajian secara menyeluruh terhadap kinerja jaringan pipa distribusi air bersih pada jaringan pipa distribusi PDAM Merauke dan juga untuk membuat alternatif perbaikan untuk peningkatan efisiensi sistem jaringan pipa distribusi air bersih PDAM Merauke. Penelitian tersebut dilakukan dengan menggunakan program WaterNet untuk perancangan jaringan pipa distribusi air bersih. Metode penelitian yang dilakukan adalah mengumpulkan data yang diperoleh dari PDAM Merauke kemudian data yang sudah didapatkan tersebut diolah menggunakan program WaterNet. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi PDAM Merauke saat tugas akhir tersebut dilaksanakan tidak efisien karena sistem tidak dapat beroperasi selama 24
8
jam tiap hari sehingga perlu dilakukan perbaikan pada jaringan pipa distribusi air bersih tersebut. Adapun perbandingan antara penelitian yang dilakukan dalam tugas akhir ini dengan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya diberikan pada tabel 1.1:
No 1
2
3
Tabel 1.1 Perbandingan penelitian dalam tugas akhir ini dengan penelitianpenelitian sebelumnya Judul Penulis Hal Yang Hasil Dikaji Analisis Pengembangan Hermawan; 2003 Pipa, Alternatif pengembangan Jaringan PDAM Sub Tangki, jaringan perpipaan Sistem Wonosari Pompa PDAM sub-sistem Menggunakan Program Wonosari WaterNet Simulasi Alternatif Purba; 2004 Pipa, Alternatif jaringan Jaringan Pipa PDAM Tangki, perpipaan PDAM Merauke Pompa Merauke Evaluasi Desain Driyono; 2015 Pipa, Hasil evaluasi desain Jaringan Perpipaan Tangki, jaringan perpipaan SPAM Regional Sistem Pompa SPAM Regional Sistem Bantar Bantar