BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Dunia usaha di Indonesia berkembang semakin pesat. Terlebih pada era globalisasi seperti saat ini, dimana kemajuan teknologi kini menjadi suatu hal yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan. Salah satu kemajuan teknologi yang banyak diminati oleh masyarakat saat ini adalah teknologi telekomunikasi selular. Untuk mendapatkan informasi, dibutuhkan sarana komunikasi yang mudah, cepat, dan murah, khususnya bagi mereka yang memiliki frekuensi mobilitas yang tinggi. Karena itu, bidang usaha telekomunikasi seperti ini semakin banyak dilirik oleh para pelaku bisnis. Salah satu usaha
telekomunikasi
yang
berkembang
pesat
di
Indonesia
adalah
operator
telekomunikasi selular atau dikenal dengan istilah “provider”. PT. EP adalah perusahaan yang melakukan operasinya sebagai operator telekomunikasi selular. Perusahaan ini memberikan produk yang berkualitas dan juga berbagai kemudahan bagi para konsumen. Keanekaragaman produk yang diluncurkan sesuai dengan kebutuhan menarik minat masyarakat untuk menjadi pelanggannya. Apalagi dengan adanya pemasaran yang cukup gencar dilakukan. Selain itu, perusahaan memberikan berbagai fasilitas yang dapat memudahkan konsumen dalam mendapatkan produk tersebut. Fasilitas yang ada saat ini adalah pembelian pulsa dengan sistem voucher fisik, elektronik atau melalui ATM. Dengan kemudahan dan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan, maka perusahaan dapat mencapai tujuan utamanya, yaitu mendapatkan keuntungan sebesar mungkin. Namun dalam menjalankan usahanya,
2 perusahaan ini masih menghadapi beberapa kendala, baik dalam sistem penjualan maupun sistem pelaporan penjualan dari setiap Regional Sales Operation yang dimiliki perusahaan. Khusus pada sistem pelaporan penjualan voucher fisik, kendala yang dihadapi adalah belum terintegrasinya laporan-laporan yang dihasilkan pada setiap Area Sales Operation. Hal ini terjadi karena sistem pencatatan atas penjualan voucher fisik pada Regional Sales Operation PT. EP Regional Jabodetabek saat ini masih dilakukan secara manual. Seluruh transaksi dicatat kedalam dokumen fisik, mulai dari pencatatan barang keluarmasuk yang dibuat oleh Bagian Procurement hingga pencatatan penjualan harian yang dibuat oleh Canvasser. Dokumen-dokumen tersebut akan disimpan kedalam bentuk laporan oleh Admin Sales dan Admin Logistic dengan menggunakan Microsoft Excel. Namun, saat ini belum ada sistem yang mengintegrasikan seluruh laporan dari setiap Area Sales Operation kepada Regional Sales Operation Manager. Dengan melihat kenyataan tersebut diatas, maka penulis mengambil bidang ini ke dalam penulisan skripsi yang berjudul: “ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN UNTUK MENGINTEGRASIKAN PROSES PELAPORAN PENJUALAN PADA REGIONAL SALES OPERATION PERUSAHAAN OPERATOR TELEKOMUNIKASI SELULAR (STUDI KASUS: PT. EP REGIONAL JABODETABEK) ”.
3 1.2. Ruang Lingkup Skripsi ini meliputi analisis atas Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang sedang berjalan pada Regional Sales Operation PT. EP Regional Jabodetabek, berikut perancangan dan pembangunan prototipe Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang diusulkan. Sistem yang akan dianalisis adalah sistem pelayanan penjualan voucher fisik ke agen dan sistem pencatatan transaksi penjualan, yang meliputi: a. Sistem pencatatan keanggotaan agen. b. Sistem pengambilan produk dari warehouse. c. Sistem penjualan voucher fisik ke agen. d. Sistem pengembalian produk ke warehouse. e. Sistem pembuatan laporan-laporan dari hasil penjualan voucher fisik.
1.3. Tujuan dan Manfaat 1.3.1. Tujuan Tujuan analisis dan perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada Regional Sales Operation PT. EP Regional Jabodetabek adalah sebagai berikut: a. Untuk memperbaiki sistem penjualan voucher fisik, khususnya dalam hal pengendalian intern dari sistem yang sedang berjalan. b. Untuk memperbaiki sistem pelaporan penjualan yang ada saat ini, khususnya dalam hal pencatatan dan pengintegrasian data yang ada. c. Membangun sebuah Sistem Informasi untuk mendukung proses Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang baru sehingga dapat berjalan secara optimal dan terjadi integrasi atas setiap data yang saling berhubungan. Dengan pengintegrasian data
4 tersebut maka dapat memberikan laporan dan informasi yang lebih cepat dan akurat kepada Area Sales Operation Coordinator PT. EP Regional Jabodetabek.
1.3.2. Manfaat Dengan adanya Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang baru, diharapkan: a. Sistem penjualan voucher fisik yang ada pada perusahaan dapat berjalan secara lebih optimal, khususnya dalam hal pengendalian intern. b. Data transaksi yang terjadi dalam proses penjualan voucher fisik dapat tersimpan dengan baik dan saling terintegrasi, sehingga akan memberikan laporan penjualan kepada Area Sales Operation Coordinator dengan lebih cepat dan akurat. c. Regional Sales Operation mendapatkan informasi mengenai penjualan voucher fisik dengan lebih cepat dan akurat.
1.4. Metodologi
1.4.1. Pre-Analysis Terdapat dua metode dalam melakukan aktivitas pre-analysis, yaitu: Library Research Penulis menggunakan beberapa sumber buku dan internet untuk dijadikan referensi yang dianggap penting dan relevan dengan topik yang akan dibahas. Field Research Metode riset lapangan dilakukan melalui pengamatan terhadap sistem yang berjalan, melakukan wawancara dengan pihak yang bersangkutan, dan
5 mempelajari dokumentasi yang tersedia dari perusahaan yang terkait dengan tujuan penelitian.
1.4.2. Analysis Pada tahap ini, dilakukan analisis terhadap hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan pada tahap pre-analysis. Dari hasil analisis yang dilakukan, maka dapat diidentifikasi mengenai sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan informasi perusahaan. Metode yang digunakan dalam melakukan analisis sistem adalah dengan menggunakan metode analisis berorientasi object dengan menggunakan pendekatan Mathiassen (2000).
1.4.3. Design Pada tahap ini, dilakukan perancangan model yang diusulkan dengan membuat prototype program untuk Sistem Informasi Akuntansi Penjualan voucher fisik yang dibutuhkan. Metode yang digunakan dalam melakukan perancangan sistem adalah dengan menggunakan metode perancangan berorientasi object dengan menggunakan pendekatan Mathiassen (2000).
1.4.4. Implementation Pada tahap ini, dilakukan pembangunan prototype atas Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang akan mengintegrasikan proses pelaporan penjualan voucher fisik kepada Area Sales Operation Coordinator pada PT. EP Regional Jabodetabek. Prototipe dibuat dengan menggunakan pemrograman dengan Visual Basic .Net (VB.Net).
6 1.5. Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari 5 bab. Penjelasan singkat setiap bab adalah sebagai berikut: Bab I : PENDAHULUAN Berisi mengenai latar belakang tentang topik yang dipilih, ruang lingkup pembahasan, tujuan & manfaat dari pembahasan topik, serta metode yang digunakan dalam penulisan. Bab II: LANDASAN TEORI Berisi mengenai teori-teori yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas. Bab III: ANALISA SISTEM BERJALAN Berisi mengenai gambaran umum perusahaan berikut prosedur dari sistem yang sedang dijalankan untuk dapat melihat kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam sistem. Bab IV: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA REGIONAL SALES OPERATION PT. EP REGIONAL JABODETABEK Berisi mengenai uraian analisis dan perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT. EP Regional Jabodetabek yang diusulkan dalam analysis document dan design document. Rancangan sistem dibuat berdasarkan metode analisis dan perancangan berorientasi object dengan menggunakan pendekatan Mathiassen (2000). Bab V: PENUTUP Berisi mengenai kesimpulan dan saran atas topik yang dibahas.