BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penulisan
Seiring kemajuan teknologi yang pesat pada saat ini dan dibarengi dengan meningkatnya kebutuhan manusia terhadap instrument canggih, maka diperlukan suatu sistem yang dapat bekerja secara otomatis dan sederhana. Hal ini tidak lepas dari keinginan manusia untuk menghemat energi sehingga perlu dibuat suatu sistem pengendali intensitas cahaya di suatu ruangan.
Pada bangunan dimana fungsi ruang menjadi hal dasar ketika akan menata cahaya pada ruang dalam. Pencahayaan di ruang tamu, ruang keluarga, atau kamar tidur bisa berbeda-beda. Ruang tamu dan ruang keluarga membutuhkan pencahayaan yang merata. Jenis pencahayaan ini dapat menunjang fungsi ruang. Pencahayaan lokal dapat diterapkan pada kedua ruang duduk itu untuk memperluas fungsi sekaligus menambah cantik ruangan. Berbeda dengan ruang tidur dan dapur. Ruang tidur berfungsi lebih sebagai tempat istirahat. Tempat kita memejamkan mata dan bermimpi indah. Oleh karena itu, ruang ini tidak terlalu membutuhkan cahaya yang merata. Jika
Universitas Sumatera Utara
memang ada kegiatan lain, seperti membaca atau kerja, dapat dilakukan dengan menempatkan lampu spot yang hanya menerangi area khusus tadi. Tata cahaya seperti itu juga dapat diaplikasikan di dapur. Sebagai ruang untuk mengolah makanan, area bekerja pada dapur hanya seputar meja dapur. Untuk mendukungnya, area ini mesti diterangi. Penerangan lokal dapat diaplikasikan dengan memasang lampu pada bagian bawah lemari atau dinding di depan meja kerja.
Penerangan lokal boleh jadi diaplikasikan pada ruang makan. Pada ruang makan, cahaya lokal biasanya digunakan untuk menerangi area makan. Umumnya penerangan menggunakan lampu gantung. Namun dipastikan lampu gantung tidak terpasang terlalu rendah karena akan mengganggu aktivitas makan. Dibutuhkan juga cahaya merata, yang berfungsi untuk menerangi ruang secara keseluruhan.
Dalam perencanaan sistem pencahayaan bangunan ini diperhitungkan berbagai kondisi internal dan eksternal bangunan. Kondisi eksternal yang lebih banyak dipengaruhi oleh alam sekitar dapat menjadi faktor yang memudahkan ataupun menyulitkan perencanaan sistem pencahayaan terutama untuk aspek konservasi. Kondisi internal berupa bentuk, arsitektur bangunan, daya listrik pendukung, dan lain – lain. Berbagai masalah yang dihadapi ini harus dioptimalkan dengan berbagai solusi teknis terutama penggunaan pencahayaan buatan.
Alat Indikator Intensitas Pencahayaan Berbasis Mikrokontroler Atmega8535 ini memerlukan beberapa bahan dan alat terdiri dari komponen-komponen yang akan dirakit, sedangkan alat terdiri dari perangkat-perangkat yang mendukung dalam pembuatan alat ini. Perangkat-perangkat ini terdiri dari perangkat lunak dan perangkat
Universitas Sumatera Utara
keras, perangkat lunak digunakan pada perancangan skema rangkaian dan board PCB serta pada pemrograman mikrokontroler Atmega8535 sedangkan perangkat keras digunakan pada pengujian-pengujian alat pada setiap blok-blok rangkaian yang tersusun untuk membentuk suatu alat indikator intensitas cahaya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang, maka dalam laporan tugas akhir ini dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang perlu diperhatikan sebagai berikut: 1. Diperlukan suatu sistem pengendali intensitas cahaya di ruangan. 2. Diperlukan sensor yang dapat mendeteksi intensitas cahaya. 3. Diperlukan sarana untuk menyampaikan kepada pemakai nilai data intensitas cahaya yang terukur. 4. Bagaimana pengaturan penerangan dalam rumah dan pada ruangan yang memiliki fungsi berbeda-beda.
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Membangun suatu sistem (perangkat keras dan perangkat lunak) untuk pengaturan pencahayaan pada ruangan dengan menggunakan LDR dan mikrokontroler. 2. Mengetahui cara kerja sistem pengendali intensitas cahaya.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Batasan Masalah
Penulisan Laporan Tugas akhir ini dibatasi pada: 1. Digunakan sensor cahaya yaitu LDR. 2. Digunakan ATmega8535 sebagai pengendali utama. 3. Digunakan LCDM1632 sebagai penampil besar nilai intensitas cahaya. 4. Digunakan Voltage Devider sebagai pengaturan cahaya pada lampu.
1.5 Sistematika Penulisan
Agar Laporan akhir ini lebih mengarah pada permasalahan dan membuat keteraturan dalam penyusunan dan penulisannya maka dibuat dalam beberapa bab, sebagai berikut:
BAB 1.
PENDAHULUAN Bab ini meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dari penulisan, batasan masalah dan sistematika penulisan.
BAB 2.
DASAR TEORI Dalam bab ini dijelaskan tentang teori pendukung yang digunakan untuk pembahasan dan cara kerja dari rangkaian. Teori pendukung itu antara lain tentang mikrokontroler ATmega8535 (hardware dan software), bahasa program yang digunakan, serta cara kerja dari rangkaian penerima.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3.
RANCANGAN SISTEM Bab ini berisi rancangan perangkat keras maupun perangkat lunak.
BAB 4.
PENGUJIAN ALAT DAN PROGRAM Bab ini berisi hasil pengujian perangkat keras maupun lunak disertai analisa pengujian.
BAB 5.
KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan yang didapat setelah merakit proyek ini dan saran yang diberikan pada masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara