1 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan zaman, alat elektronik hampir dianggap sebagai kebutuhan primer oleh sebagian masyarakat. Oleh sebab itu, permintaan akan barang-barang elektronik semakin meningkat karena banyak diminati konsumen. Salah satu perusahaan elektronik terbesar di Indonesia PT. LG Electronic menargetkan pada awal tahun 2012 untuk meningkatkan pertumbuhan penjualan di Indonesia sebesar 30%, baik pada peralatan rumah tangga maupun produk teknologi informasi. Target peningkatan pertumbuhan ini ditentukan berdasarkan pantauan LG Electronic akan minat konsumen Indonesia akan produk elektronik. Perusahaan elektronik dalam negeri sendiri pada tahun 2011 telah mencapai pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan industri lain, yaitu mencapai 25%. Hal ini didorong oleh kebutuhan akan barang elektronik di pasar domestik, seperti pertumbuhan rumah tangga serta pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik. Penyumbang terbesar dari pertumbuhan industri elektronik dalam negeri antara lain, tv, air conditioner (AC) dan kulkas. Berdasarkan informasi pada bulan Juni 2012, penjualan AC melonjak 10% dan pada bulan April lalu meningkat dari 134.305 unit menjadi 147.329 unit . Berikut ini adalah data produk elektronik yang memiliki memiliki ukuran pasar terbesar.
2 Tabel 1.1 Produk Elektronik dengan Ukuran Pasar Terbesar Produk Mobile Phone TV Portable PC Refrigerator Air conditioner others
2012 48% 10% 10% 6% 6% 19%
Sumber : http://www.marketing.co.id/blog/2012/07/12/pemain-pemain-baru-akanterus-bertambah/ Dalam tabel di atas, air conditioner (AC)
merupakan salah satu produk
elektronik dengan ukuran pasar sebesar 6%. Kebutuhan akan penggunaan AC disebabkan udara yang semakin panas yang membuat masyarakat membutuhkan kenyamanan dengan mendapatkan udara sejuk dari AC. Seperti yang kita lihat, hampir semua bangunan di perkotaan telah menggunakan AC, tidak hanya perkantoran dan pusat perbelanjaan, tetapi hampir semua rumah tinggal juga tidak bisa lepas dari kebutuhan akan penggunaan AC. Pertumbuhan industri elektronik tidak hanya membawa dampak pada pelaku usaha elektronik, tetapi juga berdampak pada industri konstruksi yang memberikan layanan jasa di bidang mekanik dan elektrikal. Mengacu kepada UU No 18 Tahun 1999 tentang jasa konstruksi, yang dimaksud dengan jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan, pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa konsultansi pengawasan pekerjaan konstruksi. Pertumbuhan industri konstruksi di Indonesia sebesar 6,7% pada tahun 2011. Industri konstruksi masih terbagi ke dalam 2 jenis yaitu kontraktor dan konsultan. Pada bidang kontraktor mengalami pertumbuhan sebesar 15% dari tahun 2011 ke tahun ini. Industri konstruksi memiliki beberapa jenis usaha berdasarkan bidang usaha, salah satunya adalah mekanik dan elektrikal.
3 PT. Nusa Indah Teknik merupakan sebuah perusahaan yang resmi berdiri sejak tahun 1992 yang berperan sebagai kontraktor sekaligus dealer beberapa produk AC yang beralamat di Jalan. Danau Sunter Utara Blok J 12 No 50 – 51. PT. Nusa Indah Teknik melayani pekerjaan konstruksi mekanik elektrikal, akan tetapi usaha utama perusahaan ini lebih difokuskan ke pengadaan dan pekerjaan pemasangan air conditioner (AC). Perusahaan ini menyediakan berbagai merek AC, namun yang diutamakan adalah AC dengan merek Daikin. Jasa yang ditawarkan yaitu pemasangan berbagai jenis AC dan barang mekanik elektrikal lainnya, yang sesuai dengan permintaan pelanggan termasuk pekerjaan untuk perkantoran, pabrik, rumah sakit, mall maupun rumah tinggal. PT. Nusa Indah Teknik sendiri sudah memiliki banyak pelanggan dan telah beroperasi di kota-kota besar di Indonesia meliputi Jakarta, Bandung, Balikpapan, Makasar, Jayapura dan kota-kota besar lainnya. Jumlah karyawan tetap di perusahaan sampai saat ini sebanyak 90 orang. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak PT. Nusa Indah Teknik, disebutkan bahwa sampai saat ini perusahaan belum pernah mengukur kinerja dan keberhasilan perusahaan hanya dilihat berdasarkan jumlah proyek yang dikerjakan oleh perusahaan dan berdasarkan laba. Berikut ini adalah daftar proyek yang dikerjakan PT. Nusa Indah Teknik di tahun 2009 sampai 2011. Tabel 1.2 Jumlah Proyek yang Diterima di Tahun 2009-2011 Tahun 2009 2010 2011
Jumlah 11 proyek 15 proyek 7 proyek
Sumber: PT.Nusa Indah Teknik
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2011 proyek yang diterima oleh PT. Nusa Indah Teknik berjumlah 7 proyek, sedangkan di tahun 2010 mencapai 15
4 proyek. Perubahan jumlah proyek yang dikerjakan di tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami penurunan yang begitu jauh. Oleh sebab itu, diperlukan pengukuran kinerja untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Pengukuran kinerja merupakan hal yang penting untuk sebuah perusahaan, dengan adanya pengukuran kinerja perusahaan dapat mengetahui kekurangan dan keunggulan
perusahaan
sendiri, di mana keunggulan dan kekurangan itu dapat menjadi acuan bagi perusahaan untuk memperbaiki diri. Pengukuran kinerja juga dapat menjadi dasar pengambilan keputusan dalam perusahaan, memberikan umpan balik kepada karyawan
dan untuk menetapkan strategi kedepannya. PT. Nusa Indah Teknik
sendiri belum pernah melakukan pengukuran kinerja, hal ini mungkin saja dapat menghambat perkembangan perusahaan karena perusahaan belum menyadari hal-hal apa saja yang masih kurang dan perlu ditingkatkan. Oleh sebab itu,
penulis
menangkap hal ini sebagai suatu masalah dalam perusahaan. Pengukuran kinerja penting bagi suatu perusahaan untuk mengetahui bagaimana kondisi perusahaan yang sebenarnya, dan hal itu yang akan menjadi acuan bagi perusahaan untuk memperbaiki diri dengan membuat target pencapaian dan membandingkannya dengan kinerja perusahaan sebenarnya. Maka sebaiknya PT. Nusa Indah Teknik segera melakukan pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja dapat memberikan banyak manfaat bagi perusahaan. Perusahaan yang belum melakukan pengukuran kinerja akan sulit untuk menentukan strategi atau hal apa saja yang perlu dilakukan perusahaan pada hari-hari ke depan, yang diakibatkan karena tidak memiliki landasan pengambilan keputusan yang biasanya dilihat dari kinerja yang dicapai perusahaan pada pengukuran kinerja, selain itu perusahaan juga akan kesulitan untuk mengetahui keunggulannya yang dapat menyebabkan penetapan strategi yang tidak tepat.
Dengan demikian, sebaiknya
5 perusahaan melaksanakan pengukuran kinerja agar dapat mengetahui kondisi perusahaan sendiri dan kemudian dapat memperbaiki kondisi perusahaan tersebut serta dapat mendukung perusahaan untuk semakin tumbuh dan berkembang. Salah satu alat pengukuran kinerja saat ini adalah Balanced Scorecard (BSC). Balanced Scorecard juga merupakan alat komunikasi manajemen organisasi dengan karyawan. Pratiwi (2010) mengatakan dalam jurnalnya bahwa: BSC merupakan contemporary management tool, yang digunakan untuk mendongkrak kemampuan perusahaan. Balanced berarti seimbang dan scorecard (kartu skor) adalah kartu yang digunakan untu mencatat skor hasil kinerja seseorang. Kartu ini juga digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh personal di masa yang akan datang dengan hasil kinerja sesungguhnya.
Menurut Luis dan Biromo (2010:16) “Balanced Scorecard didefinisikan sebagai suatu alat manajemen kinerja (performance management tool) yang dapat membantu organisasi untuk
menerjemahkan visi dan strategi ke dalam aksi dengan
memanfaatkan sekumpulan indikator finansial dan non-finansial yang kesemuanya terjalin dalam suatu hubungan sebab akibat”. Dengan menggunakan Balanced Scorecard, maka rencana bisnis strategik akan tercapai karena semua karyawan memiliki alat komunikasi yang sama. Jika rencana bisnis berupa target maka karyawan dapat mengerti dan mengartikannya, serta membawa perusahaan pada pelaksanaan rencana strategik yang lebih baik. Pada dasarnya Balanced Scorecard memiliki 4 perspektif yang terdiri dari perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Dalam rangka untuk membantu perusahaan dalam mengukur kinerjanya, maka untuk itulah penulis melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Sistem Pengukuran Kinerja pada PT. Nusa Indah Teknik”.
6 1.2 Identifikasi Masalah •
Bagaimanakah rancangan peta strategi untuk PT.Nusa Indah Teknik?
•
Bagaimanakah kinerja
PT.Nusa Indah Teknik
jika diukur dengan metode
Balanced Scorecard?
1.3 Tujuan Penelitian •
Merancang peta strategi yang sesuai dengan kondisi PT.Nusa Indah Teknik.
•
Mengukur kinerja PT.Nusa Indah Teknik dengan metode Balanced Scorecard
1.4 Manfaat Penelitian •
Bagi perusahaan, untuk memberikan hasil pengukuran kinerja perusahaan agar perusahaan
dapat melakukan perbaikan dengan
tujuan untuk kemajuan
perusahaan. •
Bagi penulis, untuk menambah ilmu pengetahuan yang didapatkan dari proses penelitian yang dilakukan yang didasarkan pada pembelajaran
serta
penguasaan konsep teori. •
Bagi pihak lain, untuk menambah dan memperluas wawasan pihak lain lewat membaca, serta membantu pihak lain yang membutuhkan penelitian ini sebagai bahan pembelajaran.