1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini pembelajaran dan pengajaran bahasa China di luar negeri mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan perkembangan ekonomi Negara RRC. Berdasarkan artikel dari Renmin RiBao 《人民日报》 pada tanggal 3 Agustus 2004, jumlah pelajar bahasa China dari seluruh dunia sudah melebihi 25 juta orang. Di Indonesia, pembelajaran bahasa China berkembang dengan pesat semenjak K.H Abdurrahman Wahid menjadi Presiden RI yang ke-4 dan mengeluarkan keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000 tentang Pencabutan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 yang melarang masyarakat etnis China untuk menggunakan bahasa China di depan umum. Setelah memasuki era reformasi, perkembangan bahasa China semakin pesat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya sekolah dasar maupun menengah yang menjadikan bahasa China sebagai mata pelajaran dan banyak perguruan tinggi yang membuka program studi bahasa China, seperti Universitas Bina Nusantara, Universitas Petra, Universitas Al-Azhar, Universitas Bunda Mulia, dan lain-lain. Dalam proses pembelajaran bahasa China sebagai bahasa kedua di perguruan tinggi, unsur proses belajar memegang peranan yang vital. Kegiatan mengajar hanya bermakna apabila terjadi kegiatan belajar mahasiswa. Hal ini sejalan dengan pendapat
Ralph W. Tyler (1949) bahwa “Learning takes places through the active behaviour of the student: it is what he does that he learns, not what the teacher does”. Rivers W.M (1964) yang menyatakan bahwa bahasa kedua dikuasai melalui pembelajaran. Dimana pembelajaran tersebut menekankan banyak latihan dan pengulangan hingga membentuk satu cara belajar. Suatu kebijaksanaan dari China berbunyi: ”Tidak cukup pergi ke sungai dengan keinginan untuk menangkap ikan, orang juga harus membawa jala”. Hal ini menegaskan bahwa minat dan motivasi belajar harus didukung oleh cara belajar yang baik untuk mencapai tujuan belajar. Cara belajar bersifat individual, artinya tidak semua mahasiswa mempunyai cara belajar yang sama. Demikian juga dengan nilai Bahasa China yang diperoleh mahasiswa. Berikut ini daftar nilai Bahasa China I–III
mahasiswa Universitas Bina
Nusantara jurusan Sastra China Angkatan 2004. TABEL 1.1 REKAPITULASI NILAI BAHASA CHINA MAHASISWA JURUSAN SASTRA CHINA ANGKATAN 2004 JUMLAH
BAHASA CHINA
A
B
C
D
E
F
BAHASA CHINA I
55
28
10
13
12
3
121
BAHASA CHINA II
25
17
28
11
17
21
120
BAHASA CHINA III
36
21
18
14
12
6
107
MAHASISWA
Sumber: Biro Nilai Kemahasiswaan Universitas Bina Nusantara tahun 2006
2
3
Dari data diatas, nilai Bahasa China mahasiswa bervariasi yang menunjukkan adanya ketidakseimbangan nilai mahasiswa. Hal ini sangat menarik untuk diteliti lebih lanjut dan mendorong penulis mengadakan penelitian dengan judul: ”ANALISIS PENGARUH CARA BELAJAR TERHADAP NILAI BAHASA CHINA MAHASISWA JURUSAN SASTRA CHINA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA”.
1.2 Identifikasi Permasalahan Menurut Syah Muhibbin (2000), salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar mahasiswa adalah faktor cara belajar. Pentingnya cara belajar juga dipertegas oleh pakar biologi asal Perancis, Bruner, yang menyatakan bahwa cara belajar yang baik akan dapat mengembangkan bakat dan kemampuan siswa, sedangkan cara belajar yang buruk akan menghambat perkembangan bakat dan kemampuan siswa. Dengan dasar pemikiran tersebut, penelitian ini dilakukan dengan memusatkan perhatian pada masalah: 1.
Apakah cara belajar berpengaruh terhadap nilai Bahasa China mahasiswa jurusan sastra China?
2.
Apakah terdapat perbedaan cara belajar antara mahasiswa dengan nilai Bahasa rendah dan mahasiswa dengan nilai Bahasa China tinggi?
3.
Bagaimanakah perbedaan cara belajar mahasiswa antara mahasiswa dengan nilai Bahasa China rendah dan mahasiswa dengan nilai Bahasa China tinggi?
1.3 Ruang Lingkup Penelitian Proses dan hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu faktor fisiologis, psikologis, dan faktor pendekatan belajar. Walaupun banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu, namun pada akhirnya yang menentukan adalah pelakunya, yaitu individu yang belajar. Oleh karena itu, ruang lingkup penelitian ini dibatasi hanya pada cara belajar mahasiswa jurusan Sastra China itu sendiri yang mencakup cara-cara dalam menyiapkan pelajaran, mengikuti kuliah, mengerjakan latihan, mengulang pelajaran, dan ujian. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Universitas Bina Nusantara jurusan Sastra China Angkatan 2004. Alasan penulis memilih mahasiswa angkatan 2004 adalah karena mahasiswa tersebut telah mempelajari Bahasa China selama 4 semester.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1.
Mengetahui apakah terdapat pengaruh dari cara belajar mahasiswa terhadap nilai Bahasa China.
2.
Menemukan cara belajar yang baik dan efisien dalam upaya peningkatan nilai Bahasa China mahasiswa. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah:
1.
Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis.
2.
Menjadi pedoman bagi mahasiswa jurusan Sastra China dalam meningkatkan
4
5
nilai Bahasa China melalui cara belajar yang baik. 3.
Memberi sumbangan pemikiran bagi para dosen, khususnya dosen Bahasa China akan pentingnya memperhatikan cara belajar mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan berbahasa China dan nilai akademik mahasiswa.
1.5 Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan meliputi metode penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Metode penelitian kepustakaan meliputi bahan literatur dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan China. Metode penelitian lapangan penulis lakukan dengan pembagian kuesioner yang terdiri dari 25 pertanyaan. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode survei yaitu metode penyediaan data yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau daftar pertanyaan yang terstruktur dan rinci untuk memperoleh informasi dari sejumlah informan yang dipandang representatif mewakili populasi penelitian. Di dalam melakukan sebuah penelitian, tidaklah perlu semua populasi diteliti, berdasarkan pertimbangan tersebut maka penulis menetapkan besarnya sampel sebanyak 30 orang yang dibagi menjadi 15 mahasiswa dengan nilai Bahasa China rendah yaitu di bawah 65 dan 15 mahasiswa dengan nilai Bahasa China tinggi yaitu di atas 84. Metode sampel yang dipergunakan adalah metode nonprobabilitas, yaitu metode pemilihan sampel secara tidak acak.
1.6 Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab, yaitu: BAB I
PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang, identifikasi permasalahan, ruang lingkup, tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI Bab ini berisi landasan teori. Dalam bab ini yang dibahas adalah definisi belajar, teori belajar, karakteristik pembelajaran mahasiswa, faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar, dan cara belajar.
BAB III
ANALISIS DATA Bab ini berisi analisis data dari cara belajar mahasiswa dan pengaruhnya terhadap nilai Bahasa China.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang dibuat berdasarkan hasil penelitian.
BAB V
RINGKASAN Bab ini berisi ringkasan dari keseluruhan isi skripsi yang dibuat dalam bahasa Indonesia.
6