BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat lepas dari pengaruh perkembangan global, di mana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang secara pesat. Era pasar bebas merupakan tantangan bagi dunia pendidikan Indonesia karena terbuka peluang lembaga pendidikan dan tenaga pendidik dari mancanegara masuk ke Indonesia. Selain itu, di era pasar bebas seperti sekarang ini, dimana pasar tenaga kerja semakin meluas dan menglobal, persaingan antar calon tenaga kerja pun menjadi semakin ketat dan tidak lagi dibatasi oleh batasan geografis. Hal ini juga disertai dengan tuntutan dunia kerja yang semakin tinggi dan beragam yang menuntut adanya sumber daya manusia yang sanggup bersaing di dunia internasional. Akibatnya, pendidikan berstandar internasional semakin mendapat perhatian dari masyarakat dan pemerintah. Meningkatnya perhatian masyarakat dan pemerintah akan pentingnya pendidkan berstandar internasional menyebabkan semakin banyaknya sekolah yang menawarkan metode pengajaran, tenaga pendidik maupun kurikulum pendidikan yang berasal dari luar negeri dengan bahasa pengantar bahasa Inggris. Sekolahsekolah ini pada umumnya dikenal sebagai sekolah internasional. Selain sekolah internasional, sekolah negeri dan swasta lainnya juga menyadari
pentingnya
mempersiapkan
anak
didikannya
untuk
menghadapi
persaingan di pasar global sehingga menciptakan persaingan yang semakin ketat antar sekolah-sekolah di Indonesia.
1
2
Tabel 1.1 Statistik Perkembangan Jumlah Sekolah Negeri dan Swasta di Indonesia
Sumber: www.depdiknas.go.id Tabel di atas merupakan data statistik yang dipublikasikan oleh Departemen Pendidikan Nasional Indonesia tentang perkembangan jumlah sekolah negeri dan swasta tahun 2004/2005 – 2006/2007. Tabel ini menunjukkan jumlah sekolah di Indonesia mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Dengan kata lain, setiap tahun terdapat pesaing baru yang memasuki industri pendidikan di Indonesia. Dalam menghadapi ancaman pesaing baru yang tinggi ini, sekolah-sekolah di Indonesia menyadari bahwa selain mutu pendidikan, pemasaran merupakan salah satu kunci untuk dapat bertahan hidup dan memenangkan persaingan. Hal ini dapat dilihat dari semakin aktifnya sekolah-sekolah dalam melakukan kegiatan promosi dan berpartisipasi dalam pameran pendidikan. Sekolah ISMILE (International School of Multiple Intelligences Learning and
Enrichment) merupakan sekolah internasional yang berdiri di Jakarta pada tahun 2007. Sebagai pemain yang baru memasuki industri pendidkan di Indonesia pada tahun 2007, pihak manajemen sekolah ISMILE mengetahui bahwa selain mutu
3
pendidikan, kegiatan pemasaran adalah salah satu faktor keberhasilan yang tidak boleh diabaikan dalam menghadapi persaingan di dalam industri ini. Oleh karena itu, serangkaian kegiatan pemasaran dilakukan oleh pihak sekolah ISMILE untuk memperkenalkan sekolahnya ke masyarakat Jakarta dan jumlah anak mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun.
Grafik Perkembangan Jumlah Anak Per Tahun di Sekolah ISMILE 200 150
2007 2008
100
2009
50 0 2007
2008
2009
Sumber: Sekolah ISMILE Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Jumlah Anak Per Tahun Perkembangan jumlah anak dari tahun ke tahun membuktikan bahwa sekolah ISMILE memiliki keunggulan bersaing di dalam industri ini baik itu mutu pendidikan yang ditawarkan maupun kegiatan pemasaran yang dilakukan. Pihak manajemen sekolah ISMILE menyadari bahwa untuk tetap bertahan dan
unggul
dalam
persaingan
ini,
sekolah
ISMILE
harus
terus
menerus
meningkatkan mutu pendidikan dan menemukan strategi pemasaran yang paling tepat sehingga investasi dalam hal pemasaran dapat dilakukan dengan tepat. Oleh karena itu, pihak manajemen sekolah ISMILE tertarik untuk mengetahui pengaruh strategi-strategi pemasaran yang mereka terapkan terhadap proses pengambilan keputusan orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah ISMILE. Berhubungan dengan keterbatasan waktu dalam penelitian ini, penulisan ini
4
akan berfokus pada dua alat pemasaran yang paling sering digunakan oleh sekolah ISMILE, yakni Word Of Mouth dan pameran. Proses
pengambilan
keputusan
orang
tua
dalam
memilih
sekolah
dipengaruhi oleh persepsinya terhadap sekolah tersebut. Orang tua yang memiliki persepsi
yang
tidak
baik
terhadap
suatu
sekolah
cenderung
tidak
akan
menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut. Demikian pentingnya persepsi atas
value proposition sehingga berbagai strategi dirancang oleh pihak sekolah supaya jasa pendidikannya dapat menjadi nomor satu di benak para orang tua. Strategi Word Of Mouth marketing adalah strategi pemasaran yang membuat orang-orang untuk dapat membicarakan produk atau jasa yang ditawarkan oleh suatu organisasi. Pada dasarnya, semakin banyak orang yang membicarakan tentang keunggulan suatu produk atau jasa, maka posisi produk atau jasa tersebut di benak konsumen akan semakin baik. Demikian juga dalam industri pendidikan, semakin banyak orang yang membicarakan keunggulan sebuah sekolah atau merekomendasikannya, semakin banyak orang tua yang akan memutuskan untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut. Pameran juga merupakan salah satu alat pemasaran yang sering digunakan dalam industri pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya pameran pendidikan
yang
diselenggarakan
dan
semakin
banyaknya
sekolah
yang
berpartisipasi dalam pameran-pameran tersebut. Pada umumnya, orang-orang yang mengunjungi suatu pameran adalah orang-orang yang berminat akan apa yang dipamerkan dalam pameran tersebut. Sekolah-sekolah yang berpartisipasi dalam pameran pendidikan mengharapkan agar dapat menjangkau dan mengkomunikasikan jasanya kepada sasaran yang tepat yakni orang-orang yang sedang mencari sekolah pilihan.
5
Inilah yang melatarbelakangi penelitian yang berjudul “Analisa pengaruh
Word Of Mouth dan pameran terhadap persepsi atas value proposition dan dampaknya terhadap pengambilan keputusan orang tua di sekolah ISMILE” 1.2
Identifikasi Masalah 1. Bagaimana hubungan Word Of Mouth dan persepsi atas value proposition di sekolah ISMILE? 2. Bagaimana hubungan pameran dan persepsi atas value proposition di sekolah ISMILE? 3. Bagaimana hubungan persepsi atas value proposition dan pengambilan keputusan orang tua di sekolah ISMILE? 4. Bagaimana pengaruh Word Of Mouth dan pameran yang dilakukan oleh sekolah ISMILE terhadap persepsi atas value proposition? 5. Bagaimana pengaruh Word Of Mouth, pameran terhadap persepsi atas value
proposition dan dampaknya terhadap pengambilan keputusan oleh orang tua di sekolah ISMILE? 1.3
Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis hubungan Word Of Mouth dan persepsi atas value proposition di sekolah ISMILE. 2. Untuk menganalisis hubungan pameran dan persepsi atas value proposition di sekolah ISMILE. 3. Untuk menganalisis hubungan persepsi atas value proposition dan pengambilan keputusan orang tua di sekolah ISMILE. 4. Untuk menganalisis pengaruh Word Of Mouth dan pameran terhadap persepsi atas
value proposition tentang sekolah ISMILE.
6
5. Untuk menganalisis pengaruh Word Of Mouth, pameran terhadap persepsi atas value
proposition dan dampaknya terhadap pengambilan keputusan oleh orang tua di sekolah ISMILE. 1.4
Manfaat Penelitian a. Bagi Sekolah ISMILE Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi sekolah ISMILE untuk dapat dengan jelas mengetahui pengaruh Word Of Mouth dan pameran terhadap persepsi atas value proposition dan dampaknya terhadap pengambilan keputusan orang tua di sekolah ISMILE sehingga dapat memberikan kontribusi informasi bagi pihak manajemen sekolah ISMILE dalam perencanaan strategi pemasaran dan pengambilan keputusan. b. Bagi Pembaca Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi pembaca tentang pengaruh Word of Mouth dan Pameran terhadap persepsi dan dampaknya terhadap pengambilan keputusan konsumen di bidang jasa pendidikan khususnya di sekolah ISMILE. c.
Bagi Penulis Sebagai sarana dalam menerapkan teori yang telah diterima selama perkuliahan, khususnya bidang Manajemen Pemasaran, sehingga penulis dapat menambah pengetahuan, memperluas wawasan dan menambah kemampuan dalam membuat tulisan ilmiah.