1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan Pesat dan majunya teknologi internet mempermudah untuk mengakses informasi apapun yang dibutuhkan, termasuk di dalamnya informasi produk. Adanya kemudahan tersebut membuatnya menjadi suatu potensi yang sangat penting untuk dapat mempengaruhi pola perdagangan. Kemampuan komputer-komputer tersebut diarahkan untuk saling terkoneksi antar satu dengan lainnya membuka peluang munculnya suatu metode pemasaran baru bagi produk-produk
perniagaan baik itu berupa barang maupun jasa.
Metode pemasaran atau jual beli melalui internet ini dikenal dengan istilah electronic commerce (e-commerce). Saat ini memang belum ada definisi pasti e-commerce yang sudah distandarkan dan disepakati bersama, namun dalam pengertian umum yang diterima masyarakat, e-commerce merupakan perdagangan yang dilakukan melalui internet. Bertransaksi jual beli
melalui internet sangat berbeda dengan
berbelanja atau melakukan transaksi di dunia nyata, akan membawa implikasi pada masalah hukum. Sebagai sebuah sarana transaksi jarak jauh dengan sistem elektronik, media internet tentu tidak akan lepas dari berbagai risiko, baik di pihak pelaku usaha maupun konsumen. 1
1
Zaim Saidi, et al., Mencari Keadilan, Bunga Rampai Penegakan Hak Konsumen, (Jakarta: PIRAC bekerjasama dengan PEG, 2001), hlm. 87.
1 1
2
Sebelum era digital, aktifitas dunia perdagangan (commerce) dilakukan melalui penawaran langsung, tetapi pertumbuhan drastis dari internet telah mengubah paradigma tersebut. Melalui internet, pedagang dapat menawarkan produknya secara online kepada pembeli tanpa perlu bertatap muka. E-commerce (perdagangan melalui internet) memungkinkan para pedagang untuk menjual produk-produk dan jasa secara online. Calon pembeli atau konsumen dapat menemukan website pedagang, membaca, melihat produk-produk, dan memesannya secara online. Tata cara yang demikian pada satu pihak mempunyai manfaat bagi konsumen karena kebutuhan konsumen akan barang dan/atau jasa yang diinginkan dapat terpenuhi serta semakin terbuka lebar kebebasan untuk memilih aneka jenis dan kualitas barang dan/atau jasa sesuai dengan keinginan dan kemampuan konsumen. Di pihak lain hal ini dapat juga mengakibatkan kedudukan pelaku usaha dan konsumen menjadi tidak seimbang dan konsumen berada pada posisi yang lemah. Konsumen menjadi obyek aktifitas bisnis untuk meraup keuntungan yang sebesar- besarnya oleh pelaku usaha melalui kiat promosi, cara penjualan, serta penerapan perjanjian standar yang merugikan konsumen. Apalagi dalam transaksi elektronik sebagaimana dikemukakan oleh Onno W. Purbo, bahwa keamanan sistem informasi berbasis internet menjadi suatu keharusan untuk diperhatikan, karena jaringan komputer Internet bersifat publik dan global pada dasarnya tidak aman. Pada saat data terkirim
3
dari suatu komputer ke komputer lain di dalam internet, data itu akan melewati sejumlah komputer lain yang berarti akan memberi kesempatan pada pengguna Internet yang lain untuk menyadap atau mengubah data tersebut. 2 Pembobolan sistem keamanan di Internet hampir tiap hari terjadi di seluruh dunia. Risiko bertransaksi melalui internet sangat dimungkinkan, penyusup berhasil mengakses komputer di dalam jaringan yang dilindungi. Jika terjadi ketidakamanan dalam jaringan komputer menjadi beban bagi pelaku usaha dalam hal tanggung jawabnya. Dalam lingkungan internet kemudahan dalam mempublikasikan halaman- halaman web (web sites) memiliki sejumlah permasalahan, seperti: incorrect information atau out of date information, dan broken links. Kualitas informasi dan pelayanan merupakan faktor yang signifikan terhadap elektifitas dari sebuah situs (website) dan merupakan faktor penting yang menentukan kemampuan suatu bisnis dalam memperoleh keuntungan dari ecommerce. Selain itu prosedur- prosedur di bidang hukum harus ditaati dalam dunia e-commerce dan Pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan yang mendukung e-commerce di bidang hukum yaitu berupa kepastian hukum bagi pengusaha dan konsumen. 3 Hadirnya e-commerce di Indonesia masyarakat, trend berbelanja konsumen yang dahulu dilakukan secara konvensional, dimana diperlukan kehadiran fisik konsumen dan barang yang dikonsumsi, secara bertahap mulai 2
Onno W. Purbo dan Tony Wiharjito, Keamanan Jaringan Internet, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2002), hlm. 1. 3 Marimin, Sistem Informasi Manajemen, Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Grasindo, 2010), hlm. 32.
4
dapat berbelanja secara praktis melalui internet, telepon, bahkan melalui short message service (SMS). Bagi masyarakat di kota-kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya; tingkat kesibukan , tingginya kemacetan di jalan raya, dan efisiensi biaya, menyebabkan cara berbelanja online disambut dengan baik. Dari sisi teknologi, perubahan cara belanja ini menunjukkan perilaku masyarakat yang sudah mulai “melek teknologi”. PT. Gramedia Asri Media merupakan salah satu pelaku usaha jual beli aneka barang termasuk buku secara online yang ada di Indonesia yang beralamat di Gd Perintis,Jl Kebahagiaan No 4-14, Jakarta Barat. Jual beli secara online di PT. Gramedia Asri Media muncul bersamaan dengan semakin tingginya jumlah pengguna internet di Indonesia, kebiasaan dan gaya hidup yang berubah menjadi serba online menyebabkan permintaan akan barang-barang kebutuhan manusia yang salah satunya adalah buku melalui internet semakin tinggi. Namun yang disayangkan adalah Perlindungan Konsumen bagi konsumen yang membeli buku melalui internet masih lemah misalnya saja dalam hal pengiriman barang. Berdasarkan penjabaran tersebut di atas, maka penulis ingin meneliti tentang perlindungan konsumen jika terjadi wanprestasi pada perjanjian pembelian buku secara online di PT. Gramedia Asri Media dengan Tesis yang berjudul
“PERLINDUNGAN
HUKUM
TERHADAP
KONSUMEN
DALAM PERJANJIAN JUAL BELI ONLINE (Studi Kasus Jual beli Buku Online di PT. Gramedia Asri Media)”.
5
B. Pokok Permasalahan Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengidentifikasi pokok-pokok permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut : 1. Bagaimana Perlindungan Hukum Bagi Konsumen pembeli buku secara online? 2. Bagaimana Tanggung jawab konsumen, produsen dan pihak ketiga jika terjadi pelanggaran atas hukum perlindungan 3. Bentuk perlindungan hukum yang bagaimana yang diperlukan konsumen pembeli buku di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan Tujuan yang hendak dicapai dari penulisan Tesis ini adalah untuk: 1. Mengetahui Perlindungan Hukum Bagi Konsumen pembeli buku secara online. 2. Mengetahui Tanggung jawab konsumen, produsen dan pihak ketiga jika terjadi pelanggaran atas hukum perlindungan. 3. Mengetahui Bentuk perlindungan hukum yang bagaimana yang diperlukan konsumen pembeli buku di Indonesia .
D. Definisi Operasional Definisi Operasional merupakan definisi dari beberapa istilah yang sering digunakan dalam penelitian ini adalah:
6
1. Perjanjian Suatu peristiwa dimana seseorang berjanji kepada seorang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal, dimana dari peristiwa tersebut timbullah suatu hubugan antara dua orang tersebut yang dinamakan perikatan. 4 2. Kewajiban Sesuatu yang harus dilaksanakan oleh pihak yang satu kepada pihak yang lain dengan pembebanan sanksi jika lalai atau dilalaikan jika kewajiban itu ditentukan oleh undang-undang, disebut kewajiban undang-undang; jika kewajiban itu ditentukan oleh perjanjian, disebut kewajiban perjanjian. 5 3. Hak Sesuatu yang diperoleh dari pihak lain dengan kewenangan menuntut jika tidak dipenuhi oleh pihak lainnya itu. 6 4. Pelaku Usaha Setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi. 7
4
Subekti (a), Hukum Perjanjian, (Jakarta: PT Intermasa, 2005), hlm. 1. Abdulkadir Muhammad, Perjanjian Baku dalam Praktek Perusahaan Perdagangan, cet. Ke-1, (Bandung: PT Citra Aditya bakti, 1992), hlm. 10. 6 Ibid., hlm. 11. 7 Indonesia, Undang-undang Perlindungan Konsumen, UU No. 8 Tahun 1999, LN No. 42 Tahun 1999,TLN No. 3821, pasal 1 angka 3. 5
7
5. Konsumen Setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. 8 6. Perlindungan Konsumen Segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. 9 7. Perdagangan Online adalah sesuatu aktifitas bisnis baik jasa maupun produk yang ditawarkan
melalui media internet mulai dari negoisasi hingga kegiatan
transaksinya, tanpa harus bertatap muka dengan customer. 8. Pembayaran Online Pembayaran dilakukan dengan menggunakan uang dalam bentuk elektronik. ,mencakup semua pembayaran yang dilakukan, diproses dan diterima secara elektronik.
E. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dan metode penelitian hukum empiris secara bersama-sama. Penelitian hukum normatif adalah metode atau cara yang dipergunakan di dalam penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka yang ada. Salah satu pendekatan dalam penelitian normatif adalah pendekatan perundang8 9
Ibid., Pasal 1 angka 2. Ibid., Pasal 1 angka 1.
8
undangan (statute approach), aturan
hukum
yang
karena yang akan diteliti adalah berbagai
menjadi
fokus
sekaligus
tema
sentral
suatu
penelitian. 10Metode yang digunakan untuk menghimpun data yang diperoleh untuk menyelesaikan tulisan ini adalah melalui studi pustaka dengan tipologi eksplanatoris yaitu penelitian yang bersifat menggambarkan atau menjelaskan lebih dalam suatu gejala dan bentuk penelitiannya bertujuan memberikan jalan keluar atau saran untuk mengatasi permasalahan. Adapun hasil datanya merupakan data sekunder. Dalam penelitian ini data sekunder berupa: 1. Bahan hukum primer yang bersumber pada hukum positif, antara lain berupa: a. Undang-Undang
Nomor
8
Tahun
1999
tentang
Perlindungan
Konsumen; b. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik 2. Bahan Hukum sekunder meliputi buku, makalah, artikel dan berita di majalah, surat kabar, dan internet. 3. Bahan Hukum tersier meliputi kamus hukum, kamus bahasa Indonesia, dan ensiklopedi. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi studi dokumen atau bahan pustaka. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah metode kualitatif karena penulis memerlukan obyek penelitian yang utuh 10
Johny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Malang: Bayu Media, 2006 hal 302
9
untuk penerapan transaksi jual beli pada perjanjian pembelian buku (ecommerce) di PT. Gramedia Asri Media. Pendekatan kualitatif merupakan tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif-analitis, yaitu apa yang dinyatakan oleh sasaran penelitian yang bersangkutan secara tertulis atau lisan, dan perilaku nyata. 11
F. Kegunaan Teoritis dan Praktis 1. Kegunaan Teoritis Kegunaan teoritis dari penelitian ini adalah agar bermanfaat bagi pengembangan pengetahuan dan keilmuan tertentu. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini diharapkan memberikan pengembangan terhadap studi hukum tentang perlindungan konsumen di Indonesia khususnya terkait dengan wanprestasi dalam jual beli online. Dalam hal ini melalui pemahaman yang cukup jelas mengenai bagaimana pengaturan hukum yang mengatur tentang transaksi jual beli terutama di suatu website. 2. Kegunaan Praktis Kegunaan Praktis ditujukan sebagai pemberian manfaat atau sumbangsih yang akan diperoleh dari penelitian ini bagi masyarakat ataupun komunitas publik secara keseluruhan atau stakeholder tertentu secara khusus. Tesis ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mendapatkan pengetahuan terhadap jual beli online, hak dan kewajiban konsumen maupun pelaku usaha dan penyelesaian-penyelesaian sengketa.
11
Sri Mamudji, Metode Penelitian dan Penulisan Hukum, hal. 67.
10
G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab dan setiap bab dibagi dalam beberapa sub bab. Selanjutnya, sistematika penulisan Tesis ini dapat diuraikan sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini Penulis menguraikan latar belakang, pokok permasalahan, tujuan penulisan, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB 2 TINJAUAN UMUM HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN Pada bab ini penulis menguraikan tentang Hukum Perlindungan Konsumen Pada Umumnya yang dibagi menjadi beberapa sub bab yaitu: pengertian dan batasan hukum perlindungan konsumen, asas dan tujuan hukum perlindungan konsumen, pihak-pihak dalam hukum perlindungan konsumen, hak dan kewajiban konsumen serta pelaku usaha, tahap-tahap transaksi, penyelesaian sengketa konsumen jika terjadi wanprestasi, dan sanksi terhadap pelanggaran UUPK BAB 3 PERJANJIAN DALAM JUAL BELI BUKU SECARA ONLINE. Pada bab ini penulis menguraikan tentang perjanjian, bentuk-bentuk perjanian dalam jual beli, perjanjian jual beli secara onlien, dan perjanjian-perjanjian. Selain itu dalam bab ini juga penulis juga menguraikan wanprestasi dan bagaimana sanksi-sanksi yang diterapkan jika terjadi padaperjanjian secara online.
11
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis menguraikan mengenai profil PT. Gramedia Asri Media, bentuk dan isi perjanjian pembelian buku secara online (e-commerce) di PT. Gramedia Asri Media ditinjau dari UUPK. BAB 5 PENUTUP Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran yang perumusannya diambil dari apa yang telah diuraikan mulai dari bab pertama sampai dengan bab terakhir.