BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penggunaan internet semakin meningkat dari tahun ke tahun. Internet digunakan sebagai sumber informasi maupun media untuk pengiriman dan penerimaan data, baik oleh pihak individual maupun berkelompok.
Berikut tabel perkembangan
jumlah pemakai internet di Indonesia dengan sumber Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (www.apjii.or.id) :
Tabel 1.1 Perkembangan jumlah pemakai internet di Indonesia
1
2 Untuk mendapatkan akses internet, ISP menawarkan jasa layanan tersebut. Dengan mendaftarkan klien untuk menjadi pengguna internet, ISP memasukkan informasi mengenai klien pada jaringan ISP agar klien terhubung ke intenet.
Penggunaan
komponen
jaringan
membutuhkan
protokol
untuk
mampu
berkomunikasi. Misalnya PC ke PC menggunakan PPPoE, PC ke switch atau router menggunakan HDLC. Dalam skala yang lebih besar, komunikasi antar jaringan membutuhkan routing protocol.
Routing protocol terdiri dari static route, dynamic route dan default route. Dengan menggunakan static route, administrator jaringan harus memasukkan jaringan ke routing table sebuah router, dimana jaringan yang dimasukkan tidak terhubung secara langsung dengan router tersebut. Administrator harus mengatur routing table pada semua router. Dengan dynamic route, administrator jaringan memasukkan jaringan ke routing table sebuah router dimana jaringan yang dimasukkan terhubung secara langsung dengan router tersebut.
Kemudian router tersebut akan
mengirimkan update ke semua router yang terhubung secara langsung. Proses route terus berulang sampai semua router memiliki routing table yang lengkap. Default route digunakan apabila paket-paket dikirimkan ke jaringan yang remote, yang tidak terdapat pada routing table. Default route hanya digunakan pada network stub, yaitu jaringan yang hanya memiliki satu jalur keluar.
Dynamic route terdiri atas IGP (Internal Gateway Protocol) dan EGP (External Gateway Protocol). Contoh IGP, misalnya OSPF (Open Shortest Path First), RIP
3 (Routing Information Protocol), IGRP (Internet Gateway Routing Protocol). Contoh EGP, misalnya BGP (Border Gateway Protocol). P.T. Indonusa System Integrator Prima menggunakan router yang dikonfigurasi dengan menggunakan static routing.
Fungsi utama BGP adalah melakukan pertukaran informasi jaringan oleh sistem BGP lain termasuk di dalamnya routing table yaitu informasi-informasi yang terdapat dalam daftar AS (Autonomous System) yang dapat menghilangkan kemungkinan routing loop.
BGP melakukan advertisement (meminta izin untuk membawa data) kepada tetangga-tetangganya dengan paradigma hop by hop, dan paradigma ini tidak di dukung oleh semua routing policy. Kebetulan internet menggunakan paradigma yang sama dengan BGP. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan karena BGP tidak mengijinkan satu AS mengirim traffic ke AS tetangga jika traffic tersebut diambil dari rute yang berbeda. Dengan kata lain BGP hanya mendukung aturan yang sama dengannya yaitu hop by hop. Maka BGP sangat memungkinkan untuk digunakan sebagai
sebuah
routing
protocol
antar
AS
melalui
koneksi
internet.
1.2 Ruang Lingkup Ruang lingkup pada skripsi ini adalah : 1. Usulan untuk menggunakan dynamic routing BGP. 2. Simulasi jaringan dengan menggunakan software OPNET dan Dynamips. 3. Tidak mencakup implementasi.
4 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah merancang konfigurasi Router Reflector dengan menggunakan routing protocol BGP.
Manfaat dari penulisan skripsi ini adalah memberikan performa jaringan yang lebih baik kepada perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari hasil simulasi OPNET yang telah kami lakukan.
1.4 Metodologi Berikut metodologi yang kami gunakan : 1. Studi pustaka 2. Survei 3. Analisis topologi yang sedang berjalan 4. Konfigurasi Router Reflector BGP. 5. Simulasi.
1.5 Sistematika Penulisan Bab 1 : Pendahuluan Berisi tentang latar belakang, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi dan sistematika penulisan.
Bab 2 : Landasan Teori Berisi tentang teori-teori umum, seperti pengertian jaringan, komponen jaringan, media jaringan, juga teori-teori khusus tentang topik yang diambil.
5 Bab 3 : Analisis Dan Perancangan Simulasi Berisi tentang hasil survei, analisis kebutuhan, dan perancangan simulasi jaringan pada P.T. Indonusa System Integrator Prima.
Bab 4 : Implementasi Simulasi Dan Evaluasi Berisi tentang usulan pemecahan masalah yaitu penggantian static routing dengan Router Reflector BGP dan simulasi dengan menggunakan OPNET dan Dynamips pada P.T. Indonusa System Integrator Prima.
Bab 5 : Simpulan dan Saran Berisi tentang simpulan dan saran setelah adanya simulasi Router Reflector BGP.