BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakangPermasalahan Pada dasarnya semua orang mengenal dan membutuhkan air, Seperti teori kebutuhan (physical needs) yang dikemukakan oleh Abraham Maslow, dimana air minumtergolongkebutuhanfisiologiataukebutuhandasar (basic needs) yang dalam keadaan absolut (kehausan) semua kebutuhan lain akanditinggalkan. Dan orang akan mencurahkan semua kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan ini. Jika kebutuhan dasar relative sudah tercukupi, muncullah kebutuhan yang lebih tinggi yaitu kebutuhan akan rasa aman (safety needs). Dimana setiap orang menginginkan jaminan keamanan (higienis) atas apapun yang orang tersebut konsumsi. Dan menginginkan bebas dari rasa takut dan cemas saat mengkonsumsi segala sesuatu. Sebelumnya,pemerintah daerah telah menyediakan air minum berbayar (PDAM)untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Masyarakat sendiri menggunakan air tersebut sesuai dengan kebutuhan masing-masing, ada yang menggunakannya untuk diminum dan ada juga yang menggunakan air tersebut untuk keperluan mandi, mencuci dan sebagainya. Dari hasil penelitiain yang dilakukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Provinsi Jawa barat, alasan orang memilih AMDK karena air bakunya bersumber dari mata air pegunungan, sedangkan PDAM bersumber dari air tanah yang pada umumnya telah mengalami pencemaran fisik, kimia dan biologi.
1
2 Dari fakta di atas, muncullah pioneer utama bisnis AMDK di Indonesia yang bernama Aqua dibawah naungan Golden Missisipi yang berdiri pada tahun 1973 di Pondok Ungu, Bekasi. Menurut Bapak Tirto Utomo selaku pendiri Aqua, perusahaan berdiri dilandaskan atas peluang yang ada dimana masyarakat lebih memilih air minum dalam kemasan karena lebih higienis. Kemunculan Aqua inipun diikuti oleh perusahaan-peerusahaan AMDK lainnya seperti merek Club, Pure Life, Ades, PrimA, Cleo, Vit, dan masih banyak lagi. CV. Dilatama Karya adalah perusahaan yang bergerak dibidang AMDK dan bertempat di Jl. Komba, Sentani Jayapura.Perusahaan ini berdiri sejak tanggal 10 Agustus 2006. Nama PUROXA sendiri di ambil dari kata Pureuntuk “PUR”, Oxigenuntuk “OX” dan Air untuk “A”.perusahaan ini baru beroperasi di daerah Jayapura, Sentani dan Wamena. Di Papua sendiri, bisnis AMDK pun telah berkembang, Terbukti dengan bertumbuhnya perusahaan-perusahaan AMDK local seperti Aqualala, Vita Air, Aquapura, Ayuna dan Aquaraja. Hal ini membuktikan permintaanakan air minum di Papua sangat tinggi. Menurut teori Alfred Marshall menjelaskan bahwa tingkat supply (jumlah perusahaan AMDK) yang tinggi berhubungan dengan adanya demand (kebutuhan masyarakat papua akan air mineral) yang tinggi pula.
Menurut wawancara awal yang telah dijalankan sebelumnya kepada Bapak H. Kasim Angki selaku direktur utama CV. Dilatama Karya, menjelaskan bahwa perusahaan ini ingin melakukan pembukaan cabang baru
di daerah Biak dan
Manokwari namun terdapat permasalahan perusahaan dimana CV. Dilatama Karya belum mengetahui apakah strategi pembukaan cabang baru yang akan dijalankan memenuhi standarisasi kelayakan dilihat dari faktor internal (keuangan, sumber daya
3 manusia, pemasaran dan operasional) dan faktor eksternal (persaingan, analisis dampak lingkungan, pasar dan ekonomi).
Menurut jurnal yang diteliti oleh Anna Regína Björnsdóttir, 2010 yang berjudul “Building and Using Assessment Models for Financial Feasibility Analysis of Investment Projects” membuktikan bahwa memang dalam melakukan ekspansi bisnis, perusahaan perlu melakukan analisis terhadap kelayakan dari faktor internal dan eksternal.
Berdasarkan uraian dan permasalahan diatas, maka penelitian ini akan dilanjutkan dengan topik“STUDI KELAYAKAN BISNIS AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) PUROXA UNTUK PEMBUKAAN CABANG BARU DI BIAK DAN MANOKWARI PADA CV. DILATAMA KARYA”.
1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, dapat diambil suatu perumusan masalah sebagai berikut : 1. Berapakah tingkat permintaan pasar di Kabupaten Biak danManokwari? 2. Kesenjangan apa saja yang dihadapi oleh CV. Dilatama Karya bila ingin melakukan ekspansi? 3. Apakah pembukaan cabang di daerah Biak dan Manokwari memiliki kelayakan bisnis dari aspek keuangan?
4 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menganalisis permintaan pasar di daerah Biak danManokwari 2. Untuk menganalisis kesenjangan eksternal dan internal perusahaan 3. Untuk menganalisis kelayakan bisnis dari aspek keuangan.
1.4 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan memberi manfaat baik secara langsung dan tidak langsung bagi : 1.
Penulis : •
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis dan pengetahuan penulis mengenai kelayakan proyek eksplorasi pada usaha pengolahan air mineral Puroxa
•
Penelitian dapat digunakan sebagai bahan perbandingan sampai sejauh mana teori-teori yang didapat selama perkuliahan dapat diterapkan dalam dunia nyata.
•
Merupakan latihan bagi penulis untuk mendefinisikan masalah, menganalisa situasi serta mengadakan penyelidikan dan penelitian yang bersifat formal.
2.
Perusahaan: •
CV. Dilatama Karya akan mendapatkan pengetahuan yang cukup komperhensif tentang kajian ilmu studi kelayakan bisnis.
•
CV. Dilatama Karya akan dapat menggunakan laporan studi kelayakan
5 bisnis sebagai bahan referensi untuk melanjutkan pengembangan bisnis lainnya. •
CV. Dilatama Karyaakan dapat mempelajari aspek-aspek studi kelayakan bisnis tidak hanya untuk pembukaan bisnis baru, tapi bias juga untuk mengevaluasi kondisi perusahaan sekarang.
•
CV. Dilatama Karya akan dapat memutuskan sendiri dari pihak manajemen mereka untuk melanjutkan rencana pengembangan pembukaan air mineral Puroxa setelah mengkaji ulang hasil laporan aspek-aspek studi kelayakan bisnis yang telah penulis teliti.
3.
Bagi pihak lain : •
Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan bagi pihak-pihak yang terkait dibidang ini.
•
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan referensi yang kelak bermanfaat bagi penelian-penelitian.
•
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa/I Binus University dalam menjalankan tugas akhir yang berhubungan dengan penelitian ini.