1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Sebuah pabrik yang bergerak dalam perakitan cenderung mengarah pada cara pembuatan produknya, khususnya produk yang dimaksudkan adalah sepatu buccheri wanita. Cara pembuatan sepatu ini sangat banyak dipengaruhi oleh perakitan dari tangan-tangan operator yang pada akhirnya akan berpengaruh pada kualitas yang dihasilkan dan jumlah yang dihasilkan dapat maksimal sesuai dengan permintaan konsumen serta waktu penyelesaian yang diperoleh tepat pada waktunya. Berkembangnya dan semakin majunya sebuah pabrik akan dipengaruhi oleh kerja dari operator yang maksimal, efisien, dan efektif. Dimana hasil produknya dapat memenuhi permintaan dan keinginan konsumen yang akan semakin meningkat dari waktu ke waktu. Oleh karena itu untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat, maka harus diadakan perbaikan secara terus menerus untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Secara garis besar perbaikan tersebut akan mengarah
pada
produktivitas
kerja,
yang secara
mendetailnya
yaitu
memperbaiki sikap kerja dan cara kerja operator, dan tidak lepas dari area kerja yang benar dan ergonomis yang harus diciptakan agar semua dapat terlaksana
2
secara seimbang dan aktivitas operator dalam perakitan dapat terlaksana dengan baik. Dalam hal ini, perbaikan yang akan dilakukan adalah mengarah pada cara kerja operator, area kerja yang sesuai seperti halnya peletakkan peralatan yang sesuai dan dapat mendukung dan mempermudah gerakan-gerakan kerja dari para operatornya, khususnya dalam perakitan sepatu wanita buccheri, yaitu dari tahap awal perakitan sampai dengan akhir perakitan sepatu wanita, serta membenahi sistem kerja yang baik. Perbaikan-perbaikan yang akan dilakukan tersebut sangatlah penting guna mendapatkan waktu yang lebih efektif agar apa yang tidak berguna dan tidak mendukung aktivitas dari para operator perakitan dapat dibuang dan dihindari sehingga waktu dalam penyelesaian perakitan sepatu tidak terbuang sia-sia karena adanya gerakan-gerakan tangan yang tidak berguna dan tidak efektif, maka waktu efektiflah yang akan diperoleh. Waktu penyelesaian perakitan sepatu ini atau waktu siklus, merupakan salah satu aspek dalam perakitan yang juga harus diperhatikan, yang pada dasarnya mengarah pada sikap kerja ,cara kerja operator ,dan area kerja yang harus ditingkatkan dari waktu ke waktu guna mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan diharapkan adanya peningkatan secara terus-menerus dari permintaan konsumen yang sudah mengalir secara terus-menerus sampai saat ini. Sikap kerja dan cara kerja operator merupakan aspek dalam pabrik perakitan sepatu khususnya dalam proses perakitan yang harus diperhatikan
3
lebih dan adanya peningkatan secara terus- menerus. Karena sebuah pabrik perakitan yang berpengaruh besar, salah satunya adalah dari sikap kerja dan cara kerja operator, yang terkadang masih sangat sedikit sekali perhatian yang mengarah ke sikap kerja dan cara kerja operator. Karena sikap kerja dan cara kerja operator merupakan bagian kecil dari semua aspek yang berperan besar dalam kesuksesan dan kelancaran berdirinya sebuah pabrik. Karena perhatian yang tidak maksimal tersebut, pada akhirnya akan menjadi satu permasalahan besar karena keunggulan dari produk sepatu tidak hanya dari segi manajerial saja namun dari hasil kualitas sepatu yang diperoleh yang tidak lepas dari sikap kerja, cara kerja, dan area kerja, serta sistem kerja yang benar dan mendukung kelancaran operator dalam merakit dan waktu dalam penyelesaian sepatu juga akan lebih baik. Sehingga pabrik dapat memenuhi kapasitas sepatu yang diminta konsumen dan dapat memenuhi dalam waktu yang lebih baik. Sikap kerja, cara kerja, dan area kerja, serta sistem kerja yang dianut akan mempengaruhi gerakan-gerakan tangan dari operator atau yang lebih dikenal dengan studi gerakan. Gerakan-gerakan tangan operator akan sangat berpengaruh pada hasil produk yang didapat dan waktu penyelesaian yang diperoleh. Oleh karena itu untuk menganalisa dan memperbaikan sikap kerja, cara kerja, dan area kerja, serta sistem kerja yang lebih baik, maka akan dilakukan dengan pengukuran kerja dan peta tangan kiri dan tangan kanan yang
4
akan memeriksa gerakan-gerakan tangan kerja operator dalam perakitan sepatu wanita dari awal sampai akhir secara menyeluruh. Setelah sikap kerja, cara kerja, dan area kerja ditingkatkan dan diperbaiki lagi, maka untuk sistem kerja juga menjadi satu kunci utama keberhasilan dalam memperoleh produk yang berkualitas dengan segi waktu penyelesaian yang sesuai. Dimana sistem kerja sangat berhubungan dan berkaitan dengan studi gerakan yang merupakan gerakan-gerakan operator dalam perakitan sepatu. Dimana sistem kerja yang ideal adalah 5 S yaitu seiri (pemilahan/ringkas), seiton (penataan/rapi), seiso (pembersihan/resik), seiketsu (pemantapan/rawat), shitsuke (pembiasan/rajin). Dimana sikap kerja yang akan sangat dipengaruhi oleh sistem kerja yang dianut atau digunakan dalam sebuah perusahaan, jika suatu sistem kerja yang digunakan kurang tepat maka akan menghasilkan suatu produk yang kurang memadai dan tidak sesuai. Dan pada akhirnya akan berpengaruh pada pemborosan waktu dan semakin lama akan terjadi ketidakmampuan dalam pemenuhan kapasitas jumlah permintaan konsumen.
5
1.2
Identifikasi Dan Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi dan perumusan masalah yang dirumuskan secara lebih khusus dalam observasi yang sudah dilakukan untuk memperbaikinya, adalah sebagai berikut : 1.
Bagaimana menciptakan area kerja dengan peletakkan peralatan yang dipergunakan oleh para operator atau layout stasiun kerja secara keseluruhan secara tepat dan sesuai ?
2.
Bagaimana menciptakan cara kerja operator yang lebih baik dari sebelumnya dengan peta tangan kiri dan tangan kanan agar produktivitas kerja dapat diperoleh dan hasil yang didapat dapat maksimal ?
3.
Bagaimana menjalankan sistem kerja yang tepat dan baik, yaitu 5 S agar apa yang menjadi tujuan dari perusahaan dapat tercapai?
1.3
Ruang Lingkup Agar observasi ini lebih terfokus sehingga tugas akhir yang dibentuk dan dibuat akan lebih khusus, maka ruang lingkup yang dimaksudkan disini akan tertuju pada beberapa hal dibawah ini, adalah sebagai berikut : 1. Proses produksi perakitan sepatu wanita buccheri yang menjadi penelitian adalah hand manual. 2. Pada perakitan sepatu buccheri secara keseluruhan tidak memiliki line produksi. Namun hanya pada beberapa sejumlah stasiun kerja secara massa.
6
3. Penelitian akan dilakukan pada stasiun kerja penggambaran dan pembuatan pola sepatu, yang akan dilakukan penelitian pada 1 operator. Setelah penggambaran pola sepatu selesai, akan dilanjutkan pada bagian menjahit pola. Jumlah operator penggambar pola adalah 2 orang dan bagian menjahit pola adalah 4 operator, serta ada operator yang melipat dan mensiapkan kulit sepatu untuk dijahit. 4. Penggambaran dan pembentukan pola sepatu akan dilakukan pengukuran waktu siklusnya secara manual yaitu pada 1 operatornya dan pembuatan peta operasinya. 5. Namun dari beberapa tahapan dalam perakitan sepatu wanita buccheri, yang akan dilakukan penelitian adalah hanya pada pekerjaan yang murni gerakangerakan tangan. Untuk tahapan menjahit tidak dilakukan penelitian karena proses jahit tersebut menggunakan mesin jahit. Tidak murni pekerjaan yang diusahakan tangan. 6. Penelitian akan dilakukan pada satu stasiun kerja yaitu 1 operator perakitan sepatu wanita buccheri bagian perakitan bentuk sepatu atau sepatu setengah jadi. Dimana jumlah operator perakitan sepatu wanita buccheri bagian sepatu setengah jadi ± 5 orang. Total operator untuk perakitan sepatu bagian sepatu setengah jadi baik pria maupun wanita adalah 15 orang. Dan 10 operator yang lain adalah operator perakitan sepatu/ sandal pria / operator perakitan sandal wanita.
7
7. Perakitan sepatu wanita buccheri bagian bentuk sepatu atau sepatu setengah jadi akan dihitung waktu siklusnya secara manual maupun dengan peta operasi. 8. Penelitian untuk perakitan sepatu wanita bagian penggabungan sol luar dan hak sepatu dengan sepatu yaitu penelitian pada 1 operator, dimana jumlah pekerja ada 5 orang. 9. Perakitan sepatu wanita buccheri bagian pembuatan sol luar dan hak sepatu akan dihitung waktu siklusnya secara manual maupun dengan peta operasi. 10. Penelitian untuk perakitan sepatu wanita bagian sol dalam dan busa pada perakitan bentuk sepatu atau sepatu setengah jadi sampai menjadi produk jadi atau sepatu siap pakai yaitu penelitian pada 1 operator, dan jumlah pekerjanya adalah 4 orang. 11. Perakitan sepatu wanita buccheri bagian perakitan sol dalam dan busa sampai menjadi produk jadi akan dihitung waktu siklusnya secara manual beserta peta operasinya. 12. Area kerja yang diamati adalah area kerja penggambaran dan pembentukkan pola sepatu; perakitan sepatu setengah jadi; perakitan sol luar + hak sepatu dengan sepatu setengah jadi; perakitan sol dalam + busa sampai menjadi sepatu siap pakai.
8
1.4
Tujuan Dan Manfaat Berdasarkan identifikasi dan perumusan masalah beserta ruang lingkup diatas, maka dapat ditentukan tujuan dari penelitian ini. Adapun tujuan dari penelitian ini, adalah sebagai berikut : 1.
Mengurangi gerakan-gerakan tangan yang tidak efektif yang dilakukan operator perakitan baik operator penggambarandasn pembentukkan pola sepatu wanita buccheri, operator perakitan bagian perakitan sepatu setengah jadi atau perakitan bentuk sepatu, operator pada bagian perakitan bagian sol luar dan hak sepatu dengan sepatu setengah jadi, sampai pada perakitan sol dalam dan busa dengan sepatu setengah jadi sampai menjadi sepatu jadi.
2.
Memberikan usulan perbaikan cara kerja operator yang melingkupi gerakan-gerakan tangan operator yang tidak efektif atau menganggur dalam perakitan sepatu wanita buccheri yaitu dengan peta operasi peta tangan kiri dan tangan kanan.
3.
Operator dapat bekerja dengan posisi tubuh yang semestinya agar rasa letih yang kerap terjadi, pada saat merakit dengan posisi operator terkadang duduk / berdiri untuk menggapai peralatan / komponen dapat diatasi.
4.
Menghemat waktu perakitan dan mengurangi waktu yang terbuang sia-sia karena gerakan tangan yang menganggur.
5.
Memberikan usulan layout stasiun kerja secara keseluruhan dengan peletakkan peralatan yang ergonomis.
9
6.
Memberikan usulan perbaikan sistem kerja pada perakitan sepatu wanita buccheri yaitu dengan metode 5S.
Berdasarkan identifikasi dan perumusan masalah beserta ruang lingkup, dan tujuan dari penelitian ini. Maka manfaat- manfaat yang dapat diperoleh adalah, sebagai berikut : 1. Memperoleh cara kerja yang lebih baik dan sesuai dengan peta tangan kiri dan tangan kanan yaitu gerakan-gerakan tangan yang lebih efektif didalam melakukan perakitan sepatu wanita buccheri. 2. Rasa letih yang berlebihan dapat diatasi dengan adanya perbaikan area kerja pada setiap stasiun kerja yang disesuaikan dengan cara kerja yang benar dan ergonomis. 3. Memperoleh sikap kerja yang lebih ergonomis dengan metode sistem kerja 5 S agar produk yang dihasilkan juga maksimal. 4. Waktu siklus perakitan sepatu wanita lebih cepat sehingga proses produksi dalam perakitan sepatu wanita buccheri dapat mencapai kapasitas jumlah sepatu yang diharapkan dan menghasilkan sepatu yang berkualitas dengan tingkat waktu siklus yang lebih efektif dan efisien. 5. Memperoleh layout stasiun kerja secara keseluruhan yang ergonomis dimana peralatan-peralatan yang digunakan dapat diletakkan dengan tepat dan nyaman pada saat operator menggapai peralatan tersebut.
10
1.5
Gambaran Umum Perusahaan PT. Vigano Cipta Perdana merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan pada tanggal 8 Agustus 1988 dan merupakan perusahaan yang bergerak dalam perakitan, tepatnya pabrik sepatu. Lokasi kantor dan pabrik terdapat di jalan kebon pala NO. 67 E TPI (Taman Permata Indah) I, JelambarJakarta Utara. Perusahaan ini merupakan perusahaan swasta nasional dimana modal dasarnya adalah 500 lembar saham, terbagi atas 250 lembar saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham. PT. Vigano Cipta Perdana
memiliki tujuan dalam hal memproduksi sepatu di dalam negeri,
tujuannya adalah bagaimana agar masyarakat Indonesia lebih mencintai produk dalam negeri yang tidak kalah dengan produk dari luar negeri dan tetap memakai produk sepatu buccheri. Adapun visi dari perusahaan yaitu selalu menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Sedangkan misi utama perusahaan adalah melindungi dan memperhatikan kesejahteraan karyawan, konsumen, masyarakat serta melakukan inovasi dan pengembangan produk. PT. Vigano Cipta Perdana merupakan suatu bidang usaha yang bergerak dibidang industri sepatu maupun sandal wanita dan pria. Produk sepatu yang dihasilkan ini belum dipasarkan ke luar negeri karena perusahaan beranggapan bahwa masyarakat di dalam negeri masih membutuhkan sepatu yang bermutu tinggi sehingga perusahaan ini lebih memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan akan sepatu di dalam negeri.
11
PT. Vigano Cipta Perdana memproduksi berbagai macam model sepatu yang dapat dipakai pada saat santai maupun acara resmi untuk wanita maupun pria. Sepatu yang diproduksi sangat menunjang kenyamanan konsumen dalam jangka waktu pemakaian yang lama tanpa menimbulkan rasa lelah dan sakit. Sepatu tersebut terbuat dari bahan kulit yang lembut dan bagian sisi dalam sepatu ada yang dilapisi dengan bahan sponge dan tatakan dari bahan kulit disertai nama merk yang langsung mengenai tapak kaki. Model bagian depan sepatu ada yang polos maupun yang beraksesoris. Selain itu sol sepatu yang digunakan berasal dari bahan karet lembut yang telah diolah dengan bahanbahan pilihan. Ciri-ciri sepatu wanita, adalah :
Model
: Polos atau beraksesoris
Ukuran sepatu
: 36, 37, 38, 39, dan 40
Bahan sepatu
: Kulit biasa, kulit gosok, kulit jeruk, dan kulit balik
Warna sepatu
: Hitam, putih, coklat, merah, maroon, cream, dan biru
Sol sepatu
: Sol karet bahan PV, PVC, TPR atau fiber bergaris kecil ataupun besar
Ciri-ciri sepatu pria, adalah :
Model
: Polos atau beraksesoris
Ukuran sepatu
: 39, 40, 41, 42, 43, dan 44
12
Bahan sepatu
: Kulit gosok, kulit jeruk, dan kulit balik
Warna sepatu
: Hitam, putih, coklat, merah, maroon, cream, dan biru
Sol sepatu
: Sol karet bahan PV, PVC, TPR atau fiber bergaris kecil ataupun besar