BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Menurut
Hasibuan
(2003),
sumber
daya
manusia
adalah
kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya. Menurut Gitosudarmo (2001), motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktifitas tertentu, oleh karena itu motivasi sering kali diartikan pula sebagai factor pendorong perilaku seseorang. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang pasti memiliki suatu fakor pendorong dari seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tersebut. Oleh karena, itu faktor pendorong dari seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu pada umumnya adalah kebutuhan serta keinginan orang tersebut. Motivasi untuk bekerja sangat penting bagi tinggi rendahnya produktivitas organisasi. Tanpa adanya motivasi dari para karyawan untuk bekerja sama bagi kepentingan organsisai, maka tujuan yang telah ditetapkan
1
tidak akan tercapai. Sebaliknya, apabila terdapat motivasi yang tinggi dari para karyawan, maka hal ini mencapai tujuannya. Motivasi sebagai proses psikologis dalam diri seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut F.Herzberg faktor-faktor tersebut dapat dibedakan atas 2 faktor yaitu faktor intern (motivator) dan ekstern (higienis). Faktor intern meliputi prestasi, promosi/kenaikan pangkat, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, penghargaan, dan tanggung jawab. Sedangkan faktor ekstern meliputi gaji, kondisi kerja, status, kualitas supervisi, dan hubungan antar pribadi. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2006), kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja seseorang dipengaruhi oleh 3 variabel yaitu: Variabel Individual adalah kemampuan dan keterampilan, mental dan fisik, latar belakang (keluarga, tingkat sosial), penggajian dan demografis (umur, asal-usul, jenis kelamin). Variabel Organisasional adalah sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur desain pekerjaan. Variabel Psikologis yaitu persepsi, sikap, kepribadian, belajar, motivasi.
2
Berdasarkan Undang-Undang No. 44 Tahun 2009, Rumah Sakit
memiliki fungsi utama untuk memberikan perawatan dan pengobatan yang sempurna kepada pasien baik pasien rawat inap, rawat jalan maupun pasien gawat darurat. Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab atas mutu pelayanan medik di rumah sakit yang diberikan kepada pasien. Rekam medis sangat penting dalam mengemban mutu pelayanan medik yang diberikan oleh rumah sakit beserta staf mediknya. Rekam Medis
merupakan
milik rumah sakit yang harus dipelihara karena bermanfaat bagi pasien, dokter maupun bagi rumah sakit. Rumah Sakit Bhakti Asih Tangerang adalah Rumah terletak di jalan Raden Saleh nomor 10
Sakit
yang
Tangerang. Rumah Sakit ini
dilengkapi klinik spesialis dan klinik umum 24 jam dengan peralatan
yang
lengkap dan klinik penunjang medis yang sangat penting perannya,satu diantaranya adalah instalasi rekam medis. Rumah Sakit bertanggung jawab untuk melindungi informasi yang ada di dalam rekam medis terhadap kemungkinan hilangnya keterangan ataupun memalsukan
data yang ada di
dalam rekam medis atau dipergunakan oleh orang yang semestinya tidak di beri izin. Instalasi rekam medis di rumah sakit bhakti asih mempunyai tanggung jawab yang besar karena, di dalam dokumen rekam medis berisi catatan penting tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan,
3
dan
pelayanan lain yang telah diberikan ke pasien, selain itu juga
rekam medis berguna sebagai alat komunikasi antara dokter dan tenaga kesehatan, sebagai dasar perencanaan pengobatan/perawatan pasien, sebagai bukti tertulis atas segala tindakan yang telah diberikan ke pasien, dapat juga digunakan untuk kepentingan hukum, dan digunakan sebagai dasar dalam perhitungan biaya pembayaran rumah sakit, selain itu juga untuk menunjang tercapainya tertib administrasi rumah sakit. Pekerjaan petugas rekam medis di rumah sakit bhakti asih meliputi bagian retrivel, distribusi, assembling, koding dan filling. Rekam medis di Rumah Sakit Bhakti Asih, masih ada terlihat beberapa tumpukan berkas rekam medis, baik tumpukan berkas yang belum di selesaikan oleh petugas rekam medis. Hasil data catatan harian kinerja petugas rekam medis di Rumah Sakit Bhakti Asih yang diisi oleh petugas rekam medis dan di cek setiap hari oleh kepala rekam medis. Oleh karena itu petugas instalasi rekam medis mempunyai tanggung jawab dan beban kerja yang sangat besar terhadap upaya pelayanan kesehatan, dari uraian diatas petugas rekam medis termotivasi untuk menghasilkan pelayanan kesehatan yang bermutu sehingga diperlukan kinerja yang tinggi. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik
untuk
melakukan penelitian tentang “HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PETUGAS INSTALASI REKAM MEDIS DI
RUMAH SAKIT
UMUM BHAKTI ASIH TANGERANG TAHUN 2014 “. 4
I.2
Identifikasi Masalah Pengaruh motvasi kerja terhadap kinerja yaitu mendorong individu untuk meningkatkan kinerja sehingga apa yang ditetapkan oleh suatu organisasi dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Kinerja petugas rekam medis dipengaruhi oleh 3 variabel yaitu, Variabel Individual meliputi kemampuan dan keterampilan, mental dan fisik, latar
belakang
(keluarga,
tingkat
sosial),
penggajian
dan
demografis (umur, asal-usul, jenis kelamin). Variabel Organisasional meliputi sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur desain pekerjaan danVariabel Psikologis persepsi, sikap, kepribadian, belajar, motivasi. 1.3
Pembatasan Masalah Penelitian dibatasi hanya mengambil mengenai hubungan motivasi kerja dengan kinerja petugas instalasi rekam medis di RSU Bhakti Asih.
1.4
Perumusan Masalah Berdasarkan kenyataan yang dikemukakan dalam latar belakang tersebut diatas maka diajukan beberapa masalah sebagai berikut: 1.
Apakah ada hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja petugas instalasi rekam medis di RSU Bhakti Asih?
5
1.5
Tujuan Penelitian 1.5.1
Tujuan Umum: Menganalisis hubungan motivasi kerja dengan kinerja petugas instalasi rekam medis di RS Bhakti Asih
1.5.2
Tujuan Khusus: 1.5.2.1
Mengidentifikasi motivasi kerja petugas instalasi rekam medis di RS Bhakti Asih
1.5.2.2
Mengidentifikasi kinerja petugas instalasi rekam medis di RS Bhakti Asih
1.5.2.3
Menganalisis hubungan motivasi kerja dengan kinerja petugas instalasi rekam medis di RS Bhakti Asih
1.6
Manfaat Penelitian 1
Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan dan mengetahui tentang motivasi kerja dengan kinerja petugas instalasi rekam medis di RSU Bhakti Asih.
6
2.
Bagi Rumah Sakit Sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan dalam peningkatan motivasi kerja, sehingga dapat diharapkan dari penelitian ini maka prestasi kerja petugas akan menjadi lebih baik.
3.
Bagi Akademik Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan atau sumber didalam mempelajari ilmu rekam medis dan informasi kesehatan serta meningkatkan wawasan tentang rekam rekam dan informasi kesehatan.
7