BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Seiring dengan ketatnya persaingan pada dunia industri ditambah lagi dengan meningkatnya harga minyak dunia yang berakibat dengan menaiknya harga atau nilai suatu barang. M aka tidak sedikit dari industri yang ada pada masa sekarang ini sedang mengalami berbagai masalah sebagai dampak dari hal tersebut. Biaya-biaya yang melonjak tinggi, dari mulai biaya produksi sampai dengan biaya distribusi membuat dunia industri harus dapat mengatasi masalah tersebut agar tetap dapat bersaing dengan industri lain baik dipasar lokal maupun internasional dengan mengoptimalkan produksi, dalam hal ini meminimasi waste, tanpa mengurangi kualitas dari hasil produksi industri tersebut untuk memberikan yang terbaik kepada para konsumennya. Dengan mengoptimalkan proses produksi, tentunya biaya yang dikeluarkan pun sesuai dengan yang dibutuhkan dan pada akhirnya dapat memaksimalkan penggunaan biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut. PT. Inti Abadi Kemasindo merupakan divisi tekstil dari PT. Indofood Sukses M akmur Bogasari Flour M ills Tbk sekaligus salah satu pelaku industri yang memproduksi berbagai jenis karung plastik, baik untuk kemasan tepung
2
terigu sampai dengan kemasan semen guna memenuhi permintaan dari PT. Indocement Tunggal Prakarsa dan perusahaan-perusahaan lainnya. M enyikapi kondisi yang tengah berkembang saat ini serta melonjaknya harga bahan baku biji plastik, PT. Inti Abadi Kemasindo telah melakukan beberapa perubahan untuk mengatasi masalah tersebut, dan salah satunya adalah dengan memfasilitasi secara penuh dalam proses penelitian ini. Secara garis besar, ada beberapa hal yang mempengaruhi terjadinya waste dari produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, mulai dari bahan baku, metode proses produksi atau proses permesinan, mesin itu sendiri, manusia (operator), dan hal-hal lainnya. Apabila hal-hal tersebut tidak diatur secara baik, maka akan mempengaruhi hasil akhir dari produk tersebut, apakah produk tersebut gagal atau produk tersebut berhasil memenuhi spesifikasi atau standar yang ada.
1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan dengan permasalahan yang terjadi saat ini, yaitu dengan kenaikan bahan baku (PP Resin) yang signifikan untuk membuat benang plastik, dimana pada tahun 2007 harga PP Resin sebesar $1300-$1500, sedangkan pada tahun 2008 harga PP Resin melonjak hingga menembus angka $2000-$2300. Oleh karena itu, sangatlah diperlukan suatu cara atau penyelesaian untuk memaksimalkan proses produksi. Dan masalah waste yang
3
terjadi pun menjadi sorotan utama untuk dapat di minimasi atau dihindari semaksimal mungkin. Penelitian ini difokuskan pada area permesinan extruder, dimana pada area yang merupakan proses hulu dari rangkaian alur produksi yang ada, waste yang terjadi cukup banyak sedangkan pengolahan bahan baku biji plastik yang menjadi masalah utama yang sedang dihadapi pihak perusahaan saat ini, diolah pada proses ini. PT. Inti Abadi Kemasindo pun sangat mendukung dengan adanya penelitian ini serta mengaharapkan pada akhir penelitian ini akan menghasilkan solusi yang terbaik dalam menghadapi permasalahan waste selama ini. Toleransi waste yang diberikan oleh PT. Inti Abadi Kemasindo adalah sebesar 0.95. Namun, aktualnya yang terjadi adalah waste yang terjadi dapat menembus angka lebih dari 2%. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka perlu dibuat suatu formula atau kombinasi yang terbaik terutama dalam hal pengaturan mesin agar proses produksi dapat berjalan lancar sehingga menghasilkan waste yang minim tanpa mengurangi kualitas dari benang yang dihasilkan. Untuk menghemat waktu dan biaya maka metode yang tepat untuk mendapatkan kombinasi yang paling baik guna mengurangi waste yang terjadi maka dalam melakukan penelitian ini digunakan aplikasi atau penerapan metode Taguchi. Sehingga perumusan masalah dalam tugas akhir ini adalah bagaimana menerapkan metode taguchi guna mendapatkan kombinasi terbaik yang dapat meminimasi waste yang terjadi.
4
1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dari tiga proses permesinan yang dilakukan oleh PT. Inti Abadi Kemasindo, yaitu extruder, circular, dan converting, penelitian ini dibatasi pada proses permesinan extruder. Pada proses permesinan extruder, terdapat 3 klasifikasi waste, yaitu : 1. Waste Start M erupakan waste yang terjadi pada saat start awal mesin. Waste yang terjadi biasanya bisa berupa lembaran plastik yang rusak ataupun terputus maupun benang yang terputus pada saat mulai proses permesinan tersebut. 2. Waste Process M erupakan waste yang terjadi pada saat mesin tengah beroperasi secara stabil. Waste yang digolongkan pada kelompok ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan yang terjadi pada kelompok sebelumnya (Waste Start), seperti benang yang terputus ataupun lembaran plastik rusak, yang membedakan hanyalah
waktu terjadinya waste tersebut. Namun dari
kejadian-kejadian yang umumnya sering terjadi pada kelompok ini adalah terputusnya benang pada saat proses permesinan sedang berlangsung. 3. Waste Bobin M erupakan waste yang terjadi pada saat proses penggulungan benang. Dan dapat dikatakan sebagai dampak dari terjadinya waste pada saat proses
5
berlangsung seperti ketidaksesuaian tebalnya gulungan benang sebagai akibat dari terputusnya benang pada saat proses sedang berlangsung. Dari tiga kelompok waste tersebut yang menjadi objek penelitian ini adalah waste process yaitu pada terputusnya benang. Hal tersebut dikarenakan berdasarkan data historis yang ada, waste yang paling sering terjadi adalah terputusnya benang dan paling banyak terjadi pada saat proses sedang berlangsung. Penelitian ini pun terfokus pada variabel proses produksi atau proses permesinannya diantara variabel-variabel penyebab terjadinya waste pada permesinan extruder ini. Untuk mengurangi jumlah waste yang terjadi, maka perlu mendapatkan kombinasi setting mesin yang paling optimal. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan aplikasi dari metode Taguchi.
1.4. Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah : 1. M engidentifikasi variabel-variabel yang mempengaruhi proses permesinan extruder. 2. M eminimasi waste yang terjadi dengan mendapatkan kombinasi terbaik dari variabel-variabel tersebut dengan parameter-parameter yang ada. 3. M engidentifikasi dan menganalisa penghematan biaya kerugian perusahaan dari sisi produksi.
6
Sedangkan manfaat yang hendak dicapai dari penelitian tugas akhir ini adalah : 1. M emperoleh informasi mengenai variabel-variabel yang paling berpengaruh pada terjadinya waste saat proses permesinan sedang berlangsung. 2. M embantu perusahaan untuk menentukan kombinasi terbaik dari variabel yang ada guna meminimasi waste yang terjadi. 3. M emberikan gambaran kepada perusahaan akan dampak dari waste yang terjadi.
1.5. Gambaran Umum Perusahaan PT. Indofood Sukses M akmur Bogasari Flour M ills Divisi Packaging didirikan pada tanggal 2 Januari 1977 dengan nama PT. Bogasari Flour M ills Textile Division. Berbentuk Perseroan dan bersifat Penanaman M odal Dalam Negeri (PM DN). Semenjak berdirinya pabrik tepung terigu pada bulan November 1971 di Tanjung Priok dan tahun 1974 di Surabaya, kebutuhan akan blacu masih dipasok dari pabrik tekstil yang ada di Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur. Tepung terigu merupakan salah satu dari (9) bahan pokok, maka menjelang hari raya Lebaran, Natal, dan Tahun Baru, permintaan akan kantong terigu juga meningkat. Di pihak lain kebutuhan akan kebutuhan sandang pada saat itu juga meningkat. Bahan blacu untuk kebutuhan sandang lebih menguntungkan daripada bahan blacu untuk kantong terigu, sehingga pabrik tekstil yang
7
memasok blacu ke Bogasari cenderung memilih untuk membuat bahan sandang. Sehingga mengakibatkan kurangnya bahan blacu yang pada akhirnya berdampak pada ketidakstabilan harga blacu dan stok blacu menjadi terganggu pula. Dengan izin pemerintah maka didirikanlah pabrik kain blacu PT. Bogasari Flour M ills Textile Division di Citeureup dengan jumlah mesin 1.000 mesin. Pada bulan Agustus 1992, PT. Bogasari Flour M ills Textile Division diakuisisi masuk kedalam PT. Indocement Tunggal Prakarsa sehingga menjadi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Bogasari Flour M ills Division (Textile). Pada bulan Juni 1995, PT. Indocement Tunggal Prakarsa Bogasari Flour M ills diakuisisi masuk dalam PT. Indofood Sukses M akmur sehingga menjadi PT. Indofood Sukses M akmur Bogasari Flour M ills Divisi Tekstil. Pada tahun 1999, PT. Indofood Sukses M akmur Bogasari Flour M ills Division Packaging memproduksi pula karung plastik (Polyprophylene Bags) disamping memproduksi karung dari blacu (Caligo Bags). Dan pada tanggal 1 Januari 2003 kegiatan usaha PT. Indofood Sukses M akmur Bogasari Flour M ills Division Packaging dialihkan menjadi PT. Inti Abadi Kemasindo sampai saat ini. PT. Inti Abadi Kemasindo sangat memperhatikan kualitas dalam memproduksi produk-produknya hal ini terbukti dengan penerapan dan pengakuan internasional melalui ISO 9002:1994 pada tahun 1996 untuk produk
8
karung blacu (Caligo Bags) dan ISO 9002:2000 pada tahun 2005 untuk produk karung blacu (Caligo Bags) serta karung plastik (Polyprophylene Bags).
1.5.1. Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Perusahaan 1.5.1.1.
Visi Perusahaan PT. Inti Abadi Kemasindo memiliki visi yaitu, menjadi 5 besar produsen kemasan dengan bahan PP/PE terbaik untuk industrial product di Indonesia pada tahun 2009.
1.5.1.2.
Misi Perusahaan Dalam hal ini untuk mewujudkan visi tersebut PT. Inti Abadi Kemasindo memiliki beberapa misi, yaitu : •
M enghasilkan kemasan dengan bahan baku PP/PE untuk industrial product dengan harga bersaing, mutu terjamin, dan pengiriman tepat waktu.
•
M emperkuat daya saing dengan menggunakan teknologi tepat guna, pengembangan produk baru, dan meningkatkan sumber daya manusia seutuhnya.
1.5.1.3.
Nilai-Nilai Perusahaan
9
Nilai-nilai yang terkandung dalam budaya perusahaan PT. Inti Abadi Kemasindo (IAK) adalah sebagai berikut : •
Integritas Setiap insan IAK melaksanakan pekerjaannya dengan itikad baik, tulus, jujur, bertanggung jawab, dan penuh pengabdian kepada pelanggan, mitra usaha, masyarakat, sesama karyawan, dan para pemegang saham.
•
Keunggulan Setiap insan IAK memberikan yang terbaik kepada pelanggan, mitra usaha, masyarakat, sesama karyawan, dan para pemegang saham.
•
Kepedulian Perusahaan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat banyak. Oleh karena itu setiap insan IAK senantiasa memperhatikan kepentingan pelanggan, mitra usaha, masyarakat, sesama karyawan, dan para pemegang saham.
•
Kebersamaan M anusia saling membutuhkan untuk dapat hidup dan tumbuh bersama. Dalam berinteraksi terhadap sesama, setiap insan IAK menjunjung tinggi harkat, martabat, kesetiakawanan, dan gotong royong.
10
•
Keterbukaan Setiap insan IAK senantiasa berupaya membangun komunikasi dua arah dan selalu berpikiran positif dalam memberi dan menerima setiap informasi, saran, kritik demi kebaikan dan kemajuan bersama.
1.5.2. S truktur Organisasi Organisasi merupakan kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan (Stephen P. Robbins, 1994). Struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa melapor kepada siapa, dan mekanisme koordinasi yang formal serta pola interaksi yang akan diikuti. Struktur organisasi yang digunakan PT. Inti Abadi Kemasindo adalah sistem organisasi garis dan staff dimana dalam kegiatan operasionalnya bawahan bertanggung jawab langsung kepada atasan dan manager mendapat bantuan dari staff dalam menjalankan tugas. Disusunnya Struktur Organisasi yang terdapat didalam PT. Inti Abadi Kemasindo bertujuan agar terjalin suatu koordinasi yang baik dalam pelaksanaan tugas pada setiap bagian fungsional, sehingga setiap anggota organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien. Oleh sebab itu,
11
penetapan struktur organisasi memegang peranan
penting dalam
pelaksanaan kegiatan perusahaan, yaitu untuk menjaga kelancaran dan untuk mencapai sasaran dan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya. PT. Inti Abadi Kemasindo merupakan Strategic bussines unit packaging yang dipimpin oleh OPU Head yang membawahi enam departemen, yaitu Sales and M arketing, M anufacturing, Product Planning and Development, Human Resources, Finance and IT, dan Procurement. Setiap departemen dipimpin oleh seorang manager. Struktur organisasi PT. Inti Abadi Kemasindo dapat dilihat pada Diagram berikut :
Gambar 1.1 S truktur Organisasi PT. Inti Abadi Kemasindo
Peranan dari masing-masing pimpinan dijelaskan sebagai berikut : 1. OPU ( Operating Profit Unit ) Head Tujuan dan Peran : M erancanakan, mengorganisasikan, mengendalian dan mengevaluasi perencanaan strategi dan pelaksanaan keseluruhan operasi OPU ( Operating Profit Unit ) serta untuk memastikan
12
kelancaran dan perkembangan usaha sesuai perencanaan secara konsisten, efisien, dan tepat waktu.
2. Manager of S ales and Marketing Tujuan dan Peran : M erancanakan, mengorganisasikan, mengawasi, mengkoordinasikan, dan mengevaluasi pengembangan, pemasaran, penetapan harga jual, dan jaringan pemasaran, serta untuk menjamin tercapainya target penjualan. 3. Manager of Manufacturing Tujuan dan Peran : M erancanakan, mengorganisasikan, melakukan koordinasi dengan bagian-bagian lain yang terkait, mengawasi, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan keseluruhan proses produksi, serta untuk memastikan tercapainya target produksi yabg sesuai dengan standar mutu yang telah ditentukan secara konsisten, efisien dan tepat waktu. 4. Manager of Product Planning and Development Tujuan dan Peran : M erencanakan, membuat, mengorganisasikan, memonitor, mengendalikan, dan mengevaluasi pengembangan produk, kontrol kualitas produk, system mutu, perencanaan produksi, dan penyimpanan barang serta untuk menjamin terlaksananya proses
13
perencanaan dan pengembangan produk secara akurat sesuai perencanaan marketing dengan selalu menjaga efiiensi. 5. Manager oh Human Resources Tujuan dan Peran : M erencanakan, mengelola, mengawasi, dan mengevaluasi kegiatan pengembangan dan konseling karyaan dengan mengakomodasi kepentingan perusahaan, tantangan bisnis eksternal, serta kebutuhan karyawan, merancang sistem pelaksanaan penilaian dan compesation and benefit yang adil bagi karyawan, merencanakan serta mengendalikan upaya sosialisasi dan imlementasi visi, misi dan peraturan perusahaan serta untuk menjamin tercapainya kualitas SDM (Sumber Daya M anusia) yang kompeten dan mampu menjawab tantangan perkembangan bisnis perusahaan. 6. Manager of Finance and IT Tujuan
dan
Peran
:
M erencanakan,
mengorganisasikan,
mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan system dan kegiatan keuangan seluruh departemen untuk menjamin system keuangan dan penggunaan dana dilakukan secara efisien dan efektif serta penyediaan system aplikasi IT dan untuk menjamin system aplikasi IT yang tepat guna dan handal. 7. Manager of Procurement Tujuan
dan
Peran
:
M erencanakan,
mengorganisasikan,
dan
mengendalikan kegiatan pengadaan barang dan jasa serta untuk
14
memastikan terpenuhinya kebutuhan barang dan jasa secara efisien dan tepat waktu dengan mengikuti standar dan prosedur yang berlaku.
1.5.3. Tata Tertib Perusahaan Untuk mengatur para pekerja agar dapat bekerja secara baik dan optimal, maka PT. Inti Abadi Kemasindo memiliki tata tertib sebagai berikut : •
Waktu kerja dalam waktu 1 minggu, diatur dalam jadwal dibawah ini :
Hari senin sampai dengan hari kamis : Dimulai : 07.00-15.00 wib. Istirahat : 11.30-12.00 wib.
Hari jum’at : Dimulai : 07.00-15.00 wib. Istirahat : 11.30-12.30 wib.
•
Apabila terjadi penambahan waktu kerja dari jam kerja yang telah ditentukan, maka diperhitungkan sebagai jam kerja lembur.
•
Pegawai tetap tidak masuk tanpa sebab atau keterangan dianggap absen.
15
•
Karyawan yang tidak masuk kerja selama 3 hari berturut-turut tanpa keterangan atau sudah mendapat surat peringatan atau sudah ketiga kalinya tetap tidak mengindahkan, diberikan surat pengunduran diri.
•
Para karyawan wajib mengisi kartu absen sewaktu masuk kerja dan pulang kerja.
•
Selama
jam
kerja
berlangsung
tidak
diperkenankan
untuk
meninggalkan pekerjaan tanpa mendapatkan izin dari atasan. •
Siapapun
tidak
diperkenankan
membawa barang-barang milik
perusahaan tanpa izin keluar dari area pabrik. •
Lima belas menit sebelum kerja berakhir, masing-masing pekerja merapikan barang dan alat kerja serta mematikan mesin kerja.
•
Karyawan yang bertugas diluar area perusahaan, harus menunjukkan surat izin kepada petugas keamanan.
1.5.4. S tandarisasi Perusahaan Standarisasi yang diacu oleh PT. Inti Abadi Kemasindo adalah mengacu kepada standar internasional atau lebih dikenal dengan ISO, standarisasi yang diacu di PT. Inti Abadi Kemasindo adalah ISO 9001:2000. Standarisasi ini dilakukan supaya produk yang dihasilkan memiliki keunggulan komparatif sesuai dengan persyaratan mutu perdagangan internasional.
16
Untuk mendapatkan standarisasi tersebut perusahaan ini melakukan peningkatan di semua bidang yang ada di perusahaan tersebut baik dari manajemen perusahaan maupun mutu produk yang dihasilkan. Dalam mutu produk misalnya perusahaan menggunakan bahanbahan yang benar-benar sesuai dengan standar proses pembuatan karung plastik juga dalam ketepatan penyelesaian pekerjaan sangat diperhatikan oleh perusahaan, di samping itu perusahaan yang melakukan penelitianpenelitian pada pembuatan karung plastik untuk mendapatkan hasil yang benar-benar bagus dan efisien. Selain meningkatkan mutu produk, perusahaan
juga
meningkatkan
manajemen
perusahaan
dengan
menempatkan orang-orang yang ahli dalam bidangnya.
1.5.5. Proses Pengolahan dan Produksi M enurut Assauri (1999), Proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan dana) yang ada. PT. Inti Abadi Kemasindo (IAK) memproduksi beberapa jenis produk, diantaranya adalah : 1. Polyprophylene, mulai tahun 1999. 2. PP Laminating/Sandwich industri semen, mulai tahun 2000
17
Sementara produk-produk yang pernah diproduksi sebelumnya adalah Caligo Bags, mulai tahun 1977, jenis produk ini sudah tidak di produksi lagi, mengingat harga bahan baku untuk membuat jenis karung ini lebih mahal dan sulit di dapat dari bahan baku plastk. PT. Inti Abadi Kemasindo merupakan sebuah perusahaan pembuat kantong karung plastik sehingga bahan baku utama yang dibutuhkan merupakan berbahan dasar plastik, adapun bahan yang digunakan berupa biji plastik polypropylyne 34605 dan campuran bahan yang disebut haipet 60 p. Dari campuran tersebut dapat dibuat bermacam – macam jenis karung yang dihasilkan yaitu : ST 8.900, BSF 12.950, IDC 9.900, EXPO 12.900. Tabel 1.1 Jenis-Jenis Karung yang Dihasilkan JENIS
LEBAR
KARUNG
BENANG
MES H/DINIER
DINIER
TARGET
TEBAL
PRODUKS I
BENANG
100% S T 8.900
3,2 mm ;
8x8/900
STD 900
mesh/dinier
199kg/jam ;
1 mm
1.595 kg/shift
8x8/900 BS F 12.950
2,3 mm
12x12/950
BSF 950
302 kg/jam
1 mm
2.418 kg/shift IDC 9.900
2,8 mm
9x9/900
IDC 900
233 kg/jam
1 mm
1.861 kg/shift EXPO 12.900
2,3 mm
12x12/900
EXPO
307 kg/jam
900
2.457 kg/shift
1 mm
18
Adapun spesifikasi penggunaan bahan dan jenis karung yang akan dipergunakan yaitu : •
High plastik strength dengan menggunakan ST . 8.900 digunakan untuk bahan karung boga sari.
•
High plastik strength dengan menggunakan BSF 12.950 digunakan untuk bahan karung boga sari.
•
High plastik strength dengan menggunakan IDC 9.900 digunakan untuk bahan karung polos.
•
High plastik strength dengan menggunakan EXPO 12.900 digunakan untuk bahan karung mijo ( karung plastik untuk di eksport ). Proses Produksi secara umum dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu
Continuous Process
(proses
produksi yang terus-menerus)
dan
Intermittent Process (proses produksi yang terputus-putus). Pada proses produksi yang terus-menerus, mesin-mesin yang ada dipersiapkan untuk menghasilkan produk dalam jangka waktu yang lama, tanpa mengalami perubahan maka dalam hal ini proses yang ada menjadi terus-menerus. Proses seperti ini biasanya memang diterapkan pada pabrik yang menghasilkan volume produksi yang besar. Dan PT. Inti Abadi Kemasindo dalam kegiatan proses produksinya mempergunakan sistem continuous process dengan alasan sebagai berikut :
19
•
Produk yang dihasilkan dalam jumlah/volume besar dan memiliki sedikit variasi didalamnya serta sudah memiliki suatu standard.
•
Proses produksi menggunakan sistem atau cara penyusunan peralatan dan fasilitas berdasarkan urutan pengerjaan dari produk yang dihasilkan yang sering disebut product layout.
•
M esin-mesin yang dgunakan didalam proses produksi seperti ini adalah mesin-mesin yang bersifat khusus untuk menghasilkan suatu produk atau yang biasa dikenal dengan istilah Special Purpose Machine.
•
Kerusakan yang terjadi pada salah satu mesin yang digunakan pada proses produksi akan membuat seluruh proses terhenti.
•
Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk produksi menjadi sedikit oleh karena adanya automasi dari mesin dan sifat dari mesin-mesin yang digunakan adalah khusus.
•
Perlu adanya tenaga maintenance specialist untuk memelihara kondisi mesin produksi, selain itu tenaga ahli maintenance harus memiliki pengalaman yang tinggi mengingat kerusakan pada salah satu mesin dapat menghentikan seluruh kegiatan produksi. Kelebihan dari proses produksi jenis adalah rendahnya biaya yang
diperlukan untuk menghasilkan suatu produk, adanya pengurangan signifikan dari pemborosan yang disebabkan oleh pemakaian tenaga
20
manusia, biaya tenaga kerja rendah karena tenaga kerja tidak banyak, biaya pemindahan produk didalam juga rendah karena adanya penggunaan mesin dalam material handlingnya. Dalam melakukan proses produksinya, PT. Inti Abadi Kemasindo secara
garis besar mengelompokkan proses permesinannya menjadi 3
kelompok, yaitu :
1. Permesinan Extruder M erupakan proses pengolahan biji plastik yang kemudian menjadi benang plastik yang diinginkan. 2. Permesinan Circular Pada kelompok permesinan ini, benang plastik yang dihasilkan pada permesinan sebelumnya (extruder) mengalami proses penganyaman agar terbentuk karung yang diinginkan. 3. Permesinan Converting Selanjutnya pada kelompok permesinan ini, yang merupakan akhir dari alur proses yang ada, karung yang telah dihasilkan oleh kelompok permesinan sebelumnya (circular) mengalami proses finishing, dari mulai proses printing, sampai dengan proses penjahitan, yang pada akhirnya produk (karung plastik) siap untuk dikirimkan kepada para konsumennya.
21
1.5.6. Tata Letak Pabrik Lokasi area dalam suatu industri harus memperhatikan tiga aspek kriteria, yaitu aspek keterkaitan antara kegiatan yang ada, proses aliran bahan, dan kebutuhan luas dari ruangan. Hal ini bertujuan untuk efesiensi penggunaan tempat, kemudahan pengeluaran dan pemasukan barang, dan pengontrolan serta efektivitas produksi. Tata letak adalah perancangan dan pengaturan tata letak fasilitas (mesin/peralatan, letak bangunan, dan utilitas) untuk mengoptimalkan dan keterkaitan antara pekerja, aliran bahan, aliran informasi dan metode yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan secara efisien, ekonomis dan aman. (Sritomo). Berdasarkan tipe layoutnya, tata letak di PT. Inti Abadi Kemasindo adalah tipe product layout, dimana mesin, peralatan dan fasilitas produksi disusun sesuai dengan urutan proses atau operasinya sehingga membentuk suatu lini produksi. M esin-mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan kantong karung plastik antara lain :
Mesin Extruder Proses peleburan biji plastik menjadi lembaran-lembaran plastik.
22
Gambar 1.2 Mesin Extruder
Mesin Circular Proses perajutan helaian-helaian benang plastik menjadi karung dengan menggunakan motor listrik.
Gambar 1.3 Mesin Circular
Mesin Roll to Roll
23
Proses pencetakan karung polos dengan roll print.
Gambar 1.4 Mesin Roll to Roll
Mesin Auto Cutting Proses memotong dan menjahit bahan karung yang telah selesai dicetak oleh mesin roll to roll.
Gambar 1.5 Mesin Auto Cutting
Mesin Segel
24
Proses penyegelan karung.
Gambar 1.6 Mesin Segel Jarak antara satu mesin dengan mesin yang lain, antara lini yang satu dengan yang lain serta luas gang (allowance gang) diperhitungkan secara baik terutama allowance gang pada ruang penyimpanan raw material dan penyimpanan produk jadi, dengan pertimbangan ruang gerak yang memungkinkan perpindahan material dengan fasilitas material handling seperti hand pallet truck ataupun forklift. Pertimbangan luas area receiving sebagai tempat penerimaan raw material dari pasar (empty can, crate) dan area shipping sebagai tempat pengiriman barang jadi dapat dikatakan memenuhi standar tata letak pabrik yang baik. Tata letak peralatan di PT. Inti Abadi Kemasindo diatur sedemikian rupa sehingga mudah didalam melakukan perawatan, pencucian dan pembersihan (weekly-cleaning). Peralatan dan fasilitas diletakkan sesuai
25
urutan proses sehingga proses produksi dapat berjalan secara efektif. Tata letak plant service (restroom, kantin karyawan, musholla, area parkir, water-waste treatment) sebagai fasilitas pendukung diatur sedemikian rupa sehingga dapat menunjang kelancaran produksi, produktivitas karyawan dan kenyamanan lingkungan kerja. Layout Pabrik keseluruhan dan area packaging dapat dilihat pada Lampiran 2.