1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah Perusahaan dewasa ini berada di tengah-tengah transformasi yang revolusioner, persaingan abad industri telah bergeser kepada persaingan abad informasi. Keberhasilan perusahaan pada abad informasi akan ditentukan oleh bagaimana investasi dan pengelolaan aktiva intelektual atau tak berwujud seperti kompetensi pekerja, loyalitas pelanggan dan pengendalian mutu, daripada fokus pada bagaimana pengelolaan dan investasi pada aktiva fisik. Dalam melakukan investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahaan tidak dapat diukur dalam jangka pendek dengan model keuangan tradisional. Pengukuran kinerja perusahaan merupakan suatu alat manajemen yang penting. Di dalam menghadapi persaingan di pasar global, perusahaan harus selalu terpacu untuk meningkatkan kinerjanya secara terus menerus. Pengukuran kinerja di perusahaan saat ini masih tergantung pada pengukuran kinerja secara parsial, yang belum terintegrasi dan komprehensif, sehingga dibutuhkan suatu metode pengukuran kinerja yang mampu mengukur kinerja perusahaan secara komprehensif. Salah
satu
metode
pengukuran
kinerja
yang
terintegrasi
dan
komprehensif adalah dengan menggunakan metode Balanced Scorecard. Balanced Scorecard mengintegrasikan pengukuran finansial yang menyatakan hasil dari kegiatan perusahaan serta pengukuran operasional (non finansial) yang
2 merupakan pendorong dari kinerja keuangan di masa yang akan datang. Analisa performansi perusahaan dengan menggunakan metode Balanced Scorecard dapat membantu organisasi untuk menerjemahkan visi dan strategi ke dalam aksi dengan memanfaatkan sekumpulan indikator finansial dan non-finansial yang kesemuanya terjalin dalam suatu hubungan sebab akibat (Luis dan Biromo, 2007, p16). Sistem informasi Balanced Scorecard digunakan sebagai fasilitas pendukung komunikasi, informasi, dan pembelajaran, bukan sebagai sistem pengendalian
(Kaplan
dan
Norton,
2000,
p23).
Pengukuran
dengan
menggunakan metode Balanced Scorecard mengacu pada penilaian empat perspektif, yaitu: Perspektif finansial, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. PT. Wijaya Karya Beton (PT. WIKA Beton) merupakan suatu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang industri pembuatan beton pracetak dengan menggunakan sistem sentrifugal dan sistem non-sentrifugal. Untuk dapat memiliki keunggulan dalam persaingan bisnis beton yang pesat, PT. WIKA Beton perlu memiliki kerangka kerja sistem pengukuran kinerja yang tepat. Dengan tujuan PT. WIKA Beton mampu mengidentifikasi, mengukur dan mengkomunikasikan performansi dan kapabilitas perusahaan baik dari perspektif finansial maupun non-finansial, sebagai acuan dalam menghasilkan strategi yang jitu yang dilakukan secara sadar oleh seluruh anggota organisasi untuk menyiasati perkembangan dan perubahan peta persaingan bisnis. Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan informasi mengenai hasil analisa performansi PT. WIKA Beton secara representatif, untuk meningkatkan performansi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
3 1.2.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar permasalahan diatas, maka dapat ditentukan masalahmasalahnya, yaitu: 1. Bagaimana kinerja perusahaan dalam keempat perspektif Balanced Scorecard. 2. Bagaimana tingkat produktivitas setiap bagian organisasi yang terlibat dalam proses peningkatan kinerja perusahaan. 3. Bagaimana perencanaan inisiatif strategis/aksi perusahaan yang harus diterapkan untuk setiap perspektif dalam Balanced Scorecard agar sesuai dengan visi dan tujuan perusahaan. 4. Bagaimana metode Balanced Scorecard dapat digunakan sebagai sistem informasi, komunikasi dan pembelajaran bagi perusahaan.
1.3.
Ruang Lingkup Dalam memecahkan permasalahan, penelitian dilakukan dengan batasanbatasan sebagai berikut: 1. Identifikasi sasaran pengukuran performansi difokuskan pada faktor-faktor internal dan eksternal yang dianggap penting saja oleh perusahaan (critical success factor). 2. Pengukuran
performansi
perusahaan
dilakukan
hanya
pada
tingkat
perusahaan (corporate) secara global. 3. Pengukuran performansi perusahaan dilakukan selama periode empat tahun (2003-2006) dan tidak menyertakan data perusahaan pesaing pada bidang usaha yang sejenis.
4 4. Perancangan prototipe aplikasi sistem informasi Balanced Scorecard berupa tampilan indikator performansi perusahaan berbasis web, yang dapat melakukan pengukuran berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan dan memasukkan hasil pengukuran ke dalam aplikasi yang sudah dibuat. 5. Perancangan tampilan informasi hanya ditujukan untuk para manajer tingkat atas, dengan warna, kode, tabel, dan grafik yang mudah dimengerti oleh user (manajer tingkat atas).
1.4.
Tujuan dan Manfaat Berdasarkan kelima perumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan dan manfaat penelitian ialah sebagai berikut: 1. Mengukur dan mengevaluasi perkembangan performansi dan hasil yang telah dicapai oleh PT. WIKA Beton secara kuantitatif dalam kurun waktu empat tahun. 2. Mengukur produktivitas yang dikembangkan untuk memantau produktivitas pada tiap bagian organisasi dengan kriteria produktivitas yang sesuai dengan keberadaan bagian tersebut di PT. WIKA Beton. 3. Membantu menerjemahkan hasil pengukuran performansi dan kapabilitas perusahaan yang telah dicapai di masa kini, kedalam inisiatif strategi dan aksi yang akan diterapkan di masa depan. 4. Merancang prototipe aplikasi sistem informasi Balanced Scorecard sebagai sistem komunikasi, informasi dan pembelajaran di PT. WIKA Beton.
5 1.5.
Gambaran Umum Perusahaan Dalam melaksanakan penelitian, objek penelitian yang dipilih ialah perusahaan PT. Wijaya Karya Beton yang berlokasi di Jakarta. Adapun gambaran singkat tentang perusahaan PT. WIKA Beton ialah sebagai berikut.
1.5.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Wijaya Karya Beton (PT. WIKA Beton) adalah salah satu perusahaan anak PT. Wijaya Karya (WIKA) yang khusus bergerak dalam industri beton pracetak. Sebagai Badan Usaha Milik Negara, WIKA yang didirikan pada tahun 1960 memulai kegiatannya sebagai perusahaan instalatir listrik. Pengembangan Industri Beton Pracetak baru dimulai pada tahun 1978 dengan produk pertamanya adalah Tiang Listrik Beton Prategang berpenampang H untuk keperluan PLN. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, maka selain Tiang Listrik prategang berpenampang H dikembangkan pula Tiang Listrik Bulat Berongga dengan sistem sentrifugal. Sistem sentrifugal ini pada perkembangannya digunakan juga untuk produksi produk tiang beton lainnya termasuk Tiang Pancang. Disamping itu, WIKA Beton juga mengembangkan produk-produk beton pracetak lain seperti Balok Jembatan, Dinding Penahan Tanah, Pipa, Bantalan Jalan Rel, dan lain-lain. Dengan meningkatnya kebutuhan dan perkembangan usaha beton pracetak, maka pada tanggal 11 Maret 1997 dibentuklah PT. Wijaya Karya Beton atau WIKA Beton sebagai perusahaan anak dengan maksud agar perusahaan
6 dapat lebih fokus dan profesional dalam melayani dan menjaga kepuasan pelanggan. WIKA Beton memiliki 7 (tujuh) pabrik, 6 (enam) wilayah penjualan, dan 2 (dua) kantor perwakilan penjualan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang semuanya itu bersinergi untuk saling mendukung dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan dan menjamin kepuasan pelanggan atas mutu, waktu, dan biaya produk yang dihasilkan. WIKA Beton juga telah menerapkan sistem manajemen sesuai ISO 9001:2000 dan sistem manajemen K3 (Kesehatan dan Keselamatan
Kerja)
dengan
tujuan
untuk
meningkatkan
kinerja
dan
profesionalisme perusahaan.
1.5.2. Visi, Misi dan Moto Visi dari perusahaan PT. WIKA Beton tahun 2005 berdasarkan Surat Keputusan No. SK.01.01/WB-OA.110/2005 tentang visi, misi, moto, nilai-nilai dan paradigma PT. WIKA Beton adalah sebagai berikut:
“Menjadi Perusahaan Terbaik dalam Industri Beton Pracetak”
Kata “Terbaik” berarti: •
Peringkat terbaik dalam industri beton pracetak pada tahun 2008 di Indonesia.
•
Peringkat terbaik dalam mewujudkan lingkungan kerja yang aman dan sehat serta berwawasan lingkungan dengan mempertahankan sertifikat Sistem
7 Manajemen K3 (SMK3) dengan kategori Bendera Emas dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. •
Peringkat terbaik berdasarkan stakeholders utama yaitu: a. Pemegang Saham Nilai kesehatan perusahaan terbaik berdasarkan ukuran-ukuran yang terdapat pada keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara. b. Pelanggan Kualitas produk dan jasa terbaik, diukur berdasarkan nilai kepuasan pelanggan (Costumer Satisfaction Index/CSI). c. Mitra Kerja Kerja sama yang sehat dan saling menguntungkan dengan mempertahankan nilai kepuasan dan loyalitas mitra kerja (Business Partner Satisfaction & Retention Index) yang telah dicapai. d. Pegawai Mempertahankan nilai kepuasan pegawai (Employee Satisfaction Index/ESI) terbaik.
Misi dari perusahaan PT. WIKA Beton tahun 2005-2008 adalah sebagai berikut: •
Memimpin pasar beton pracetak di Indonesia.
•
Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan dengan kesesuaian mutu, ketepatan waktu dan harga bersaing.
8 •
Menerapkan sistem manajemen dan teknologi yang dapat memacu peningkatan efisiensi, konsistensi mutu, keselamatan kerja yang berwawasan lingkungan.
•
Tumbuh dan berkembang bersama mitra kerja secara sehat dan berkesinambungan.
•
Mengembangkan kompetensi dan kesejahteraan pegawai.
Moto yang digunakan oleh perusahaan sebagai penyampai pesan visi dan misi ialah:
“Innovation and Trust” •
Innovation a. Perusahaan ingin dikenal oleh stakeholders sebagai perusahaan yang inovatif. b. Perusahaan mendorong dan menghargai semangat inovasi karyawannya.
•
Trust a. Perusahaan ingin dikenal sebagai perusahaan yang dapat dipercaya dalam hubungan kerja sama dan dapat diandalkan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. b. Perusahaan mendorong karyawannya untuk selalu bertanggung jawab atas tugas yang diemban dan menjaga/menepati komitmen.
9 1.5.3. Bidang Usaha, Hasil Produksi dan Fasilitas Pelayanan Bidang usaha yang dijalankan oleh PT. WIKA Beton adalah sebagai berikut: a. Produksi Yaitu bidang usaha yang bertugas untuk memproduksi semua jenis produk yang didesain dan akan dipasarkan ke konsumen. b. Penjualan dan pelayanan Yaitu bidang usaha yang bertugas untuk menjual hasil produksi semua jenis produk dan layanan jasa yang dirancang untuk konsumen. Aktivitas yang dilakukan oleh PT. WIKA Beton adalah memproduksi beton pracetak dengan menggunakan sistem sentrifugal dan non-sentrifugal bagi konsumen yang membutuhkan kualitas beton pracetak yang baik. Perusahaan ini memproduksi produknya secara rutin berdasarkan order dan non-order. Produk-produk yang dihasilkan oleh PT. WIKA Beton secara umum dapat dibagi menjadi beberapa Strategic Business Unit (SBU) yaitu (gambar terlampir): 1. Tiang Beton / PC Poles Tiang Beton diproduksi pertama kali di pabrik Bogor pada tahun 1978. Produk beton pracetak ini diproduksi dalam berbagai tipe dan ukuran dengan sistem prategang dan sentrifugal. Jenis produk yang termasuk dalam kategori Tiang Beton antara lain adalah: •
Tiang Listrik Distribusi
•
Tiang Listrik Transmisi
10 •
Tiang Listrik Jalan Rel
•
Tiang Telepon
•
Tiang Lampu
•
Tiang Jaring
•
Tiang Bendera
•
Tiang Rambu Lalu Lintas
2. Tiang Pancang / PC Piles Tiang Pancang diproduksi pertama kali di pabrik Bogor pada tahun 1983. Tipe tiang pancang yang pertama kali diproduksi adalah tipe bulat berongga dengan sistem prestressed. Tipe ini telah banyak digunakan ada proyekproyek di Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan pasar, WIKA Beton juga telah memproduksi berbagai jenis tiang pancang, antara lain:
Tiang Pancang Segiempat (berongga)
Tiang Pancang Segiempat masif
Tiang Pancang Segitiga
3. Produk Beton Jalan Rel / Railway Concrete Pertama kali digunakan pada awal tahun 1984 untuk jalur transportasi kereta api di Jawa Timur dan sejak saat itu mulai menggantikan bantalan kereta api yang terbuat dari kayu. Penggantian bantalan kayu menjadi bantalan beton dilakukan karena lebih ekonomis, stabil karena beratnya dan lebih awet.
11 Penggunaan bantalan beton menghasilkan kestabilan yang lebih baik pada jalur kereta sehingga mengurangi waktu dan biaya pemeliharaan ballast. Disamping itu, penggunaan rel panjang yang tidak mungkin digunakan pada bantalan kayu, dapat dilakukan dengan penggunan bantalan beton ini. Selain bantalan jalan rel, WIKA Beton juga memproduksi komponenkomponen beton pracetak lain untuk pelengkap prasarana jalan rel antara lain:
Bantalan Jalan KA
Bantalan Jalan Lorry
Tiang Listrik Jalan Rel
Pelat Balas
Pelat Penahan Balas
4. Produk Beton untuk Jembatan/Bridge Concrete Merupakan produk beton pracetak yang digunakan sebagai bagian dari komponen jembatan atau jalan layang. Pertama kali diproduksi pada tahun 1988 dengan bentuk penampang I (I-girder). Selanjutnya sejak awal tahun 1990 hingga saat ini dikembangkan terus bentuk-bentuk lain yang lebih dapat mengakomodir kebutuhan dan permintaan pasar seperti box girder, voided slab, Y-girder, dan lain-lain. Produk beton untuk jembatan diproduksi dengan dua sistem prategang yaitu pre-tension dan post-tension. Untuk sistem pre-tension, produksi biasanya dilakukan dengan bentuk non segmental. Sedangkan untuk sistem
12 post-tension produksi dapat dilakukan dengan dua bentuk, baik segmental maupun non-segmental. Kedua sistem ini masing–masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Produk beton untuk jembatan antara lain:
Balok-I Jembatan
Balok-U Jembatan
Balok Jembatan Berongga
Diafragma Jembatan
Plat Lantai Jembatan
5. Produk Beton Dinding Penahan Tanah / Retaining Wall Concrete Pertama kali diproduksi pada tahun 1991 yaitu Turap Persegi (Flat). Untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar, maka pada tahun 1995 mulai dikembangkan Turap Bergelombang (Corrugated). Dengan kuat tekan K-500 (C-40) untuk tipe persegi dan K-700 (C-55) untuk tipe gelombang, maka produk ini memiliki durabilitas yang sangat tinggi sehingga sangat sesuai untuk konstruksi permanent terutama di lingkungan yang korosif, antara lain:
Turap Beton Persegi
Turap Beton Bergelombang
Dinding Kantilever Beton
6. Produk Beton untuk Bangunan Air / Hydro Structure Concrete Produk pipa beton sebagai komponen bangunan air diproduksi dengan kuat tekan K-500 dan K-600. Produk beton untuk bangunan air ini lebih
13 ekonomis jika dibandingkan dengan pipa baja karena tidak memerlukan pemeliharaan berkala, atau dengan kata lain free maintenance. Pipa beton diproduksi dengan dua macam tipe, yaitu Core Type Prestressed Concrete Pipes (CPC Pipes) dan Centrifugal Reinforced Concrete Pipes (CRC Pipes) dengan diameter dalam 600 mm hingga 3000 mm dan panjang maksimal 6000 mm. Penggunaan sistem vibro press centrifugal pada proses produksi menghasilkan beton dengan kepadatan yang sangat tinggi sehingga menghasilkan produk yang memiliki permeabilitas dan susut beton yang sangat rendah. Produk ini antara lain:
Pipa Beton
Pipa Beton Bertekanan
Saluran Terbuka
Lining Beton
7. Produk Beton untuk Bangunan Gedung / Building and Housing Concrete Produk Beton untuk Bangunan Gedung dan Perumahan pada umumnya digunakan untuk bangunan gedung. Produk ini diproduksi dalam bentuk:
Kolom Beton Gedung
Balok Beton Gedung
Plat Lantai Beton Gedung
Panel Beton Gedung
Tangga Beton Gedung
Produk Single T dan Double T
14 8. Produk Beton untuk Bangunan Maritim / Marine Structure Concrete
Balok Beton Dermaga
Plat Lantai Beton Dermaga
Beton Pemecah Gelombang
9. Produk Beton lainnya/Others Concrete Selain produk-produk tersebut, WIKA Beton juga memproduksi produk beton pracetak lain yang spesifikasinya bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan pelanggan (customer specification), antara lain:
Pagar Beton
Saluran Beton Utilitas Bawah Tanah
10. Jasa/Services Selain
pabrikasi
produk-produk
pracetak,
WIKA
Beton
juga
menyediakan jasa pelayanan antara lain:
Jasa Pengiriman Produk Beton (Precast Concrete Delivery Services)
Jasa Pemasangan Produk Beton (Precast Concrete Installation Services)
Jasa Enjineering (Enginnering Services)
Jasa Konstruksi (Construction Product)
15 PT. WIKA Beton yang berkantor pusat di Jakarta (Jl. D.I. Pandjaitan Kav. 3-4, Jakarta 13340), memiliki 7 (tujuh) Pabrik yang tersebar di hampir seluruh wilayah nusantara dengan lokasi sebagai berikut, seperti dijelaskan dalam Gambar 1.1.
Gambar 1.1. Lokasi Area Penjualan dan Pabrik PT. WIKA Beton Lokasi pabrik: 1. PPB Sumatera Utara Jl. Binjai Km. 13,5 No.1, Deli Serdang 20351. 2. PPB Lampung Jl. Raya Kotabumi Km. 35, Tegineneng, Lampung Selatan 35363. 3. PPB Bogor Jl. Raya Narogong Km. 26, Cileungsi, Bogor 16820. 4. PPB Majalengka Jl. Raya Brujui Kulon, Jatiwangi, Majalengka 45454. 5. PPB Boyolali
16 Jl. Raya Boyolali-Solo Km. 4,5, Mojosongo, Boyolali 57300. 6. PPB Pasuruan Jl. Raya Kajapanan No. 323, Gempol, Pasuruan 67155. 7. PPB Sulawesi Selatan Jl. Kima Raya II Kav. S/4-5-6, Kawasan Industri Makassar 90241.
Untuk mendukung aktifitas pemasaran, perusahaan memiliki 9 (sembilan) kantor penjualan yang terdiri dari 6 (enam) kantor wilayah penjualan dan 2 (dua) kantor perwakilan penjualan (gambar 1.1), yaitu: 1. Wilayah Penjualan I Jl. Gunung Krakatau No. 15, Medan 20239. Daerah operasi: NAD, Sumatera Utara, Riau, Kep. Riau, dan Sumatera Barat. 2. Wilayah Penjualan II Jl. Jend. Sudirman No. 99, Palembang 30126. Daerah operasi: Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitiung, Bengkulu, dan Lampung. 3. Wilayah Penjualan III Jl. Biru Laut X No. 20-21, Jakarta Timur 13340 Daerah operasi: DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Kalimantan Barat. 4. Wilayah Penjualan IV Jl. Teuku Umar No. 21, Semarang 50234. Daerah operasi: Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.
17 5. Wilayah Penjualan V Jl. Jend. A. Yani No. 176-178, Surabaya 60235. Daerah operasi: Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, dan Kalimantan Timur. 6. Wilayah Penjualan VI Jl. Kima Raya II Kav. S/4-5-6, Kawasan Industri Makassar 90241. Daerah operasi: Sulawesi, Kep. Maluku, dan Papua. 7. Kantor Perwakilan Penjualan Riau Jl. Gelatik No. 25 Kel. Kampung Melayu, Kec. Sukajadi, Pekanbaru 28124. 8. Kantor Perwakilan Penjualan Balikpapan Tamansari Bukit Mutiara, Jl. MT. Haryono, Balikpapan. Semua fasilitas ini terus ditingkatkan dari tahun ke tahun seiiring dengan peningkatan sektor industri konstruksi.
18 1.5.4. Struktur Organisasi Struktur organisai dari perusahaan PT. WIKA Beton dapat dilihat pada Gambar 1.2 berikut di bawah:
Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT. Wijaya Karya Beton
19 •
Biro Pemasaran Memimpin fungsi strategis dalam aspek operasi dan pengembangan pasar melalui riset, perumusan strategi dan penetapan harga, promosi penjualan, distribusi serta penagihan. Biro ini membawahi enam Wilayah Penjualan.
•
Biro Teknik Memimpin fungsi strategis dalm merekayasa/desain dan standar produk, sistem produksi, dan distribusi.
•
Biro Pengendalian Operasi dan Mutu Memimpin fungsi strategis dalam perumusan, penerapan, pengendalian, evaluasi dan peningkatan manajemen mutu dan operasi secara menyeluruh dan terpadu.
•
Biro Pengembangan Bisnis Memimpin fungsi strategis dalam penelitian, pengembangan baik produk maupun teknologi produksi untuk mengantisipasi kebutuhan pasar.
•
Biro Produksi Memimpin fungsi pengelolaan sumber daya produksi secara terpadu meliputi perencanaan, pengendalian, dan peningkatan produktivitas dan efisiensi produksi. Biro produksi membawahi tujuh pabrik produk beton (PPB).
•
Biro Keuangan Memimpin fungsi strategis dalam penyusunan anggaran, pengusahaan dana, pengelolaan pajak, pembinaan dan pengembangan sistem informasi akuntansi, koordinasi dalam perumusan rencana strategis dan tahunan serta evaluasi hasil usaha perusahaan.
20 •
Biro SDM Memimpin fungsi strategis dalam pengembangan organisasi dan manajemen serta pendayagunaan sumber daya manusia.
•
Biro Sistem Informasi Memimpin fungsi strategis dalam bidang sistem dan teknologi informasi.
•
Sekretaris Perusahaan Memimpin fungsi strategis dalam bidang hubungan masyarakat, penanganan aspek legal, dan manajemen perkantoran.