1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG Perkembangan dunia globalisasi sekarang ini telah membawa pengaruh yang besar dalam sistem pendidikan akuntansi. Banyaknya teknologi
yang
komputerisasi
berkembang sangat
sekarang
memudahkan
ini
seperti
seorang
internet,
mahasiswa
dan dalam
mengembangkan ilmu pengetahuannya. Namun, teknologi yang semakin berkembang tersebut bukanlah jaminan bagi dunia pendidikan untuk berhasil dan mencapai hasil yang maksimal. Hal ini sangat tergantung dari konsistensi dunia pendidikan di Indonesia itu sendiri. Pada umumnya dalam masyarakat terdapat anggapan bahwa pendidikan tinggi merupakan suatu persiapan untuk menghadapi kehidupan di masa depan. Dengan memasuki suatu perguruan tinggi seorang mahasiswa diharapkan mempersiapkan diri untuk menyongsong kehidupannya di masa mendatang. Kebutuhan akuntansi dalam dunia usaha ini, sangat dibutuhkan terlebih dalam menghadapi era globalisasi. Akuntansi sebagai bahasa bisnis, sangat membantu dalam dunia usaha dalam mengukur, mengkomunikasikan, dan menginterpretasikan informasi aktivitas keuangan. Dalam program studi akuntansi, mahasiswa akan diberi bekal mengenai penyusunan dan pemeriksaan laporan keuangan, perencanaan
1
2
perpajakan dan analisis laporan keuangan. Hal tersebut ditujukan untuk manajer dalam mengambil keputusan, penyusunan dan pengembangan sistem informasi akuntansi. Akuntansi banyak disalah artikan sebagai bidang studi yang banyak menggunakan angka-angka untuk menghasilkan laporan keuangan. Padahal akuntansi tidak hanya memfokuskan pada masalah perhitungan semata, namun lebih pada penalaran yang membutuhkan logika berpikir. Kebanyakan program pendidikan hanya berpusat pada kecerdasan akal (IQ) saja, padahal yang diperlukan sebenarnya adalah bagaimana mengembangkan
kecerdasan
hati,
seperti
ketangguhan,
inisiatif,
optimisme, kemampuan beradaptasi yang kini telah menjadi dasar penilaian baru. Saat ini begitu banyak orang berpendidikan dan tampak begitu menjanjikan, namun karirnya terhambat atau lebih buruk lagi, tersingkir akibat rendahnya kecerdasan emosional mereka. Kecerdasan emosional (Goleman, 2000) dalam Rissyo dkk (2007) merupakan kemampuan merasakan, memahami dan secara efektif menerapakan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi. Dengan kemampuan itu maka mahasiswa akan mampu untuk mengenal siapa dirinya, mengendalikan dirinya, memotivasi dirinya, berempati terhadap lingkungan sekitarnya dan memiliki
keterampilan
sosial
yang
akan
meningkatkan
kualitas
pemahaman mereka tentang akuntansi karena adanya proses belajar yang didasari oleh kesadaran mahasiswa itu sendiri.
3
Proses belajar mengajar dalam berbagai aspeknya sangat berkaitan dengan kecerdasan emosional mahasiswa. Kecerdasan emosional ini mampu melatih kemampuan mahasiswa tersebut yaitu kemampuan untuk mengelola perasaannya, kemampuan untuk memotivasi dirinya sendiri, kesanggupan mengendalikan dorongan dan menunda kepuasan sesaat, mengatur suasana hati yang reaktif serta mampu berempati dan bekerja sama dengan orang lain. Kemampuan-kemampuan ini mendukung mahasiswa dalam mencapai tujuan dan cita-citanya. Kecerdasan emosional penting bagi lulusan pendidikan tinggi akuntansi. Kecerdasan emosional memandu kita untuk mengakui dan menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain serta untuk menggapainya dengan tepat, menerapkan dengan efektif informasi dan energi emosi dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari. Kecerdasan emosional menentukan seberapa baik seseorang menggunakan keterampilanketerampilan yang dimilikinya, termasuk keterampilan intelektual. Sedangkan perilaku belajar menurut Surachmad dalam Hanifah dan Syukriy (2001) yang dikutip dari Marita dkk (2008) mengemukakan lima hal yang berhubungan dengan perilaku belajar yang baik, yaitu kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasaan memantapkan pelajaran, kebiasaan membaca buku, kebiasaan menyiapkan karya tulis, dan kebiasaan menghadapi ujian. Dengan memperhatikan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul “ KAJIAN EMPIRIS ATAS PERILAKU
4
BELAJAR
DAN
KECERDASAN
EMOSIONAL
DALAM
MEMPENGARUHI KINERJA MAHASISWA AKUNTANSI (STUDI PADA STIE NAHDLATUL ULAMA JEPARA)”.
1.2.
RUANG LINGKUP MASALAH Untuk membatasi rumusan masalah dalam penelitian ini agar tidak meluas, maka ruang lingkup masalah ini dibuat. Peneliti hanya membatasi lingkup masalah dari penelitian ini adalah pada pengaruh kecerdasan emosional dan perilaku belajar mahasiswa akuntansi terhadap kinerja mahasiswa akuntansi. Sedangkan untuk obyek penelitian yang diteliti hanya mencakup mahasiswa akuntansi reguler yang masih aktif dan telah menempuh 110 Sistem Kredit Semester (SKS) di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama (STIENU) Jepara.
1.3.
PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1
Apakah perilaku belajar mahasiswa akuntansi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja mahasiswa akuntansi di STIE Nahdlatul Ulama Jepara ?
2
Apakah kecerdasan emosional berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja mahasiswa akuntansi di STIE Nahdlatul Ulama Jepara ?
5
3. Apakah perilaku belajar mahasiswa akuntansi dan kecerdasan emosional berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja mahasiswa akuntansi di STIE Nahdlatul Ulama Jepara ?
1.4.
TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis pengaruh perilaku belajar mahasiswa akuntansi terhadap kinerja mahasiswa akuntansi di STIE Nahdlatul Ulama Jepara. 2. Untuk menganalisis pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja mahasiswa akuntansi di STIE Nahdlatul Ulama Jepara. 3. Untuk menganalisis pengaruh perilaku belajar mahasiswa akuntansi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja mahasiswa akuntansi di STIE Nahdlatul Ulama Jepara.
1.5.
KEGUNAAN PENELITIAN 1. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan cakrawala berfikir tentang mengelola kecerdasan emosional dengan baik dan menggunakan perilaku belajar dengan baik agar dapat meningkatkan kinerja mahasiswa.
6
2. Bagi Akademisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan yang bermanfaat dalam mengenali mahasiswanya sesuai kematangan mereka untuk menciptakan suasana kelas yang kondusif agar dapat meningkatkan kinerja mahasiswa. 3. Bagi Mahasiswa Dapat merujuk hasil penelitian ini dengan mempelajari manfaat kecerdasan emosional dan perilaku belajar mahasiswa sehingga secara tidak langsung mahasiswa akan belajar untuk mengelola kecerdasan emosional dengan baik dan menggunakan perilaku belajar yang baik untuk meningkatkan kinerja.
1.6.
Sistematika Penulisan. Seluruh materi pokok yang disajikan dalam skripsi ini dibagi dalam lima bab dengan uraian sebagai berikut : BAB I
Pendahuluan Memuat latar belakang masalah, ruang lingkup masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II
Tinjauan Pustaka Bab ini menguraikan tentang landasan teori yang berisi tentang perilaku belajar, kecerdasan emosional, komponen kecerdasan emosional, dan kinerja mahasiswa. Selain itu dalam bab ini
7
juga menjelaskan tentang kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis. BAB III
Metodologi Penelitian Dalam bab ini berisi tentang penentuan variabel, jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, serta metode analisis data.
BAB IV
Hasil dan Pembahasan Bab ini merupakan bagian inti dari seluruh laporan penelitian. Dalam bab ini menguraikan tentang data yang diperoleh dari obyek penelitian dan proses pengolahan serta menganalisis data. Dan juga disertai dengan hasil analisis mengenai masalah yang diteliti.
BAB V
Kesimpulan dan Saran Dalam bab terakhir ini berisi kesimpulan dari pembahasan data hasil penelitian dan saran yang bermanfaat bagi obyek penelitian.