BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1.1.1. Kelayakan
gb. 1.1. Peta Kawasan Wisata Pantai Lebih Gianyar Bali Sumber. Brosur Kabupaten Gianyar
Potensi dan daya tarik Pantai Lebih 1. Potensi alam Pantai Lebih terletak di sisi selatan Pulau Bali. Pantai ini memiliki ombak yang besar dan panjang. Ombak seperti ini biasanya dicari cari oleh wisatawan yang ingin memuaskan hobinya untuk berselancar. Selain ombaknya, Pantai Lebih juga terletak pada deretan pantai matahari terbit. Keindahan terbitnya matahari juga merupakan daya tarik tersediri yang dimiliki Pantai Lebih. 2. Potensi budaya dan religi
1
Kegiatan budaya dan religi yang dilakukan di pantai ini adalah Melasti (Upacara Yadnya sebelum Nyepi. Dilakukan dengan mempersembahkan hewan korban dan sesajen kepada Para Dewa dengan larung di laut) pada setiap hari raya Nyepi oleh umat Hindu secara bergiliran, mulai 3 – 5 hari sebelum Nyepi dari Kabupaten Gianyar dan sebagian Kabupaten Bangli, demikian juga Nganyut. Sedangkan Pura yang berada di sekitar Pantai Lebih yang tetap melakukan melasti setiap ada piodalan (upacara agama) adalah Pura Candi Agung, pada hari Selasa Anggara Kasih Medangsia (penanggalan Bali). Upacara Tawur Nangluk Merana yang dilaksanakan setiap tahun sekali disebut Nyungsung dan setiap lima tahun sekali yang disebut Ngusaba Segara yang dilakukan oleh Persatuan Nelayan Putra Samudra Pantai Lebih. 3. Potensi obyek obyek wisata yang berada di sekitar Pantai Lebih a. Obyek wisata dan daya tarik pantai dengan pasir hitam dan view ke Nusa Penida dan pegunungan Bali. b. Obyek wisata desa berupa desa desa seniman dengan daya tarik budaya yang sangat kuat. c. Obyek wisata agro berupa kegiatan pertanian penduduk. (Kegiatan dan pemandangan sawah, kegiatan perikanan serta budidaya udang galah) d. Perkampungan dan aktivitas nelayan Desa Lebih. e. Obyek wisata air dan olahraga seperti selancar, berperahu, mancing dan bola voli pantai.
2
Dari data dinas pariwisata Kabupaten Gianyar menyebutkan kunjungan wisatawan ke tempat wisata pantai pada tahun 2003 menunjukan angka 169 149 orang per tahun dan rata rata 14 095,75 orang per bulannya. Jumlah ini menunjukkan bahwa wisata pantai cukup diminati oleh wisatawan yang berlibur ke Bali. (Sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, 2003) Akomodasi wisata yang ada di kawasan wisata Pantai Lebih adalah satu buah hotel bintang 3 (Hotel Lorin Saba Bai) di Pantai Saba dan beberapa pondok wisata serta bungalow berkembang di sekitar Pantai Ketewel, Saba, Cucukan dan Banjar Siyut. Sementara di Pantai Lebih sendiri belum mempunyai fasilitas akomodasi wisata.
1.1.2. Tinjauan Pustaka 1.
Hotel Resort Hotel adalah suatu usaha yang menggunakan bangunan atau sebagian bangunan
yang disediakan secara khusus untuk jasa pelayanan penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi umum dan dikelola secara komersial (Deparpostel, 1988: 2). Resort adalah tempat bepergian untuk tujuan relaksasi dan rekreasi, untuk dapat menikmati kesenangan, keindahan alam, udara atau air bersih, sumber air panas, tempat pemandian, kegiatan olahraga dan hiburan out door lainnya (Kirishiki,1990:3). Hotel resort adalah bangunan akomodasi yang biasanya menampung pengunjung yang sedang berlibur atau menginginkan perubahan suasana dari rutinitas sehari hari. Ia juga memberikan fasilitas yang menghubungkan pengunjung dengan kegiatan kegiatan masyarakat sekitar, karena tamu tamu di hotel resort cenderung
3
mengikuti jenis jenis aktivitas yang bersifat kultural dan natural serta mencari pengalaman sebanyak banyaknya (Lawson, 1995: 67). Jenis hotel resort dibedakan atas dasar lokasi, periode pemakaian dan bentuk atraksi utamanya. Hotel resort berdasarkan lokasinya seperti: Beach hotel resort, Village hotel resort, Marina hotel resort dan Mountain hotel resort. Hotel resort berdasarkan periode pemakaianya seperti: Winter hotel resort, Summer hotel resort dan Year-round resort. Hotel resort berdasarkan atraksi utamanya seperti: Golf hotel resort, Tennis hotel resort dan Spa hotel resort (Lawson, 1995: 67-90). Peruangan Hotel Resort dibedakan menjadi beberapa kelompok ruang antara lain: kelompok ruang bagian depan hotel, kelompok ruang untuk umum, dapur dan gudang makanan, kelompok ruang untuk hunian serta kelompok ruang bagian belakang hotel (Neufert, 1995: 214-219).
2.
Arsitektur Tradisional Bali Arsitektur tradisional adalah perwujudan ruang untuk menampung aktivitas
kehidupan manusia dengan pengulangan bentuk dari generasi ke generasi berikutnya dengan sedikit atau tanpa perubahan, yang dilatarbelakangi oleh norma-norma agama dan dilandasi oleh adat kebiasaan setempat dijiwai kondisi dan potensi alam lingkungannya (Puja, 1982: 10). Arsitektur tradisional Bali merupakan arsitektur tradisional yang berlokasi di Bali, dibangun, dihuni atau digunakan oleh penduduk Bali yang berkebudayaan Bali, kebudayaan yang berwajah natural dan berjiwa ritual (Puja, 1982: 10).
4
Salah satu jenis bangunan dalam arsitektur tradisional bali adalah bangunan rumah tempat tinggal. Rumah tempat tinggal merupakan unit unit perumahan yang diatur dalam kelompok-kelompok banjar sebagai unit sub lingkungan dalam sebuah desa. Untuk rumah tempat tinggal nama-namanya ditentukan oleh fungsi kasta penghuninya. Geria untuk kasta Brahmana, Puri untuk kasta Ksatria, Jero untuk kasta Ksatria, Umah untuk kasta Wesia dan Kubu yaitu rumah tempat tinggal di luar pusat pemukiman (Puja, 1982: 35-37). Dalam satu area rumah tempat tinggal, terbagi lagi menjadi beberapa tipe bangunan dengan fungsinya masing-masing, antara lain: Sakepat, Sakenem, Sakutus, Tiangsanga dan Sakaroras (Puja, 1982: 40-44):
1.2.
Rumusan Masalah Bagaimana merancang hotel resort bintang empat di Kawasan Wisata Pantai
Lebih Gianyar Bali yang mampu membentuk citra hotel resort itu sendiri dengan Arsitektur Tradisional Bali sebagai acuan desain bangunan.
1.3.
Tujuan Merancang hotel resort bintang empat di Kawasan Wisata Pantai Lebih Gianyar
Bali yang mampu membentuk citra hotel resort itu sendiri dengan Arsitektur Tradisional Bali sebagai acuan desain bangunan.
5
1.4.
Sasaran 1. Melakukan studi tentang hotel resort. 2. Melakukan studi tentang klasifikasi hotel khususnya bintang empat. 3. Melakukan studi tentang Kawasan Wisata Pantai Lebih Gianyar Bali. 4. Melakukan studi tentang Fasilitas Hotel Resort bintang empat. 5. Melakukan studi tentang Arsitektur Tradisional Bali.
1.5.
Lingkup 1. Hotel resort dibatasi pada hotel resort yang terletak di daerah pantai (Beach Resort Hotel). 2. Klasifikasi hotel dibatasi pada persyaratan Hotel berbintang empat. 3. Kawasan Wisata Pantai Lebih Gianyar Bali dibatasi pada hal yang berhubungan dengan pemilihan site untuk hotel resort bintang empat tersebut dan hotel resort yang ada di kawasan tersebut. 4. Fasilitas hotel resort bintang empat dibatasi pada standar fasilitas yang harus dimiliki oleh hotel resort bintang empat. 5. Arsitektur Tradisional Bali dibatasi pada filosofi, jenis dan fungsi bangunan Tradisional Bali.
1.6.
Metode Metode mencari data. 1. Wawancara
6
Ditujukan kepada para pengelola hotel yang ada di Kawasan Wisata Pantai Lebih Gianyar Bali, Kantor Dinas Pariwisata dan Perhotelan. 2. Observasi Pengamatan langsung pada hotel / hotel resort yang ada di Kawasan Wisata Pantai Lebih Gianyar Bali. 3. Studi pustaka / literatur Mempelajari buku-buku tentang hotel resort, klasifikasi hotel, konsep kontekstualitas bangunan dan Arsitektur Tradisional Bali. 4. Studi banding Melihat langsung bangunan sejenis yang ada di Kawasan Nusa Dua Bali. Metode menganalisis data 1. Kuantitatif Kunjungan wisatawan ke tempat wisata pantai pada tahun 2003 menunjukkan angka 169 149 orang per tahun dan rata-rata 14 095,75 orang per bulannya. Sementara jumlah hotel di Kawasan Wisata Pantai Lebih ada 1 hotel bintang 3 dengan 49 kamar , 2 pondok wisata masing-masing memiliki 3 dan 5 kamar dan 1 hotel melati dengan 13 kamar. 2. Kualitatif Melihat angka 14 095,75 orang per bulan dapat dipastikan bahwa Kawasan Wisata Pantai Lebih memiliki kelebihan di mata wisatawan dan memiliki potensi untuk dikembangkan dengan menyediakan fasilitas akomodasi wisata berupa hotel yang memiliki kelebihan dibanding hotel yang sudah ada. Metode perancangan
7
Mengadopsi bukan secara utuh dan keseluruhan melainkan berupa konsepkonsep dasar ataupun bentuk-bentuk dasar dari tipe-tipe dan penampilan bangunan Bali yang akan dikolaborasi dengan masa sekarang.
1.7.
Sistematika Penulisan
Bab 1. Pendahuluan. Mengungkapkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sasaran, lingkup, metode dan sistematika penulisan.
Bab 2. Tinjauan Hotel Resort dan Kawasan Wisata Pantai Lebih Gianyar Bali Mengungkapkan potensi dan daya tarik Pantai Lebih beserta dan fasilitas akomodasi yang sudah ada di kawasan tersebut.
Bab 3. Tinjauan Teoritis Hotel Resort Bintang Empat. Mengungkapkan design requirement hotel resort dan klasifikasi hotel.
Bab 4. Tinjauan Teoritis Arsitektur Tradisional Bali. Mengungkapkan filosofi mendirikan bangunan di Bali, jenis dan fungsi bangunan yang terdapat pada Arsitektur Tradisional Bali.
Bab 5. Analisis Menuju Konsep Perencanaan dan Perancangan Hotel Resort Bintang Empat.
8
Mengungkapkan proses untuk menemukan ide-ide konsep perencanaan dan perancangan melalui metode-metode tertentu yang diaplikasikan pada site.
Bab 6. Konsep Perencanaan dan Perancangan Hotel Resort Bintang Empat. Mengungkapkan konsep-konsep yang akan ditransformasikan dalam rancangan fisik arsitektural.
9