1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah gizi balita yang dihadapi Indonesia saat ini merupakan masalah gizi ganda yaitu masalah kurang gizi dan gizi lebih. Kurang energi protein (KEP) pada balita merupakan salah satu dari masalah gizi utama yang dihadapi Indonesia (Depkes RI, 2009). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 dari sekitar 25 juta balita, sebanyak 4,6 juta diantaranya menderita gizi kurang dimana berat badannya tidak memenuhi berat badan normal menurut umurnya. Ditemukan pula sebanyak 3,4 juta balita tergolong kurus dimana berat badannya kurang proporsional dengan tinggi badannya. Pada saat ini angka nasional menunjukkan bahwa prevalensi gizi kurang 18,4% (Depkes RI, 2009). Pada tahun 2007 hasil penjaringan status gizi balita di Kabupaten Serdang Bedagai menunjukkan peningkatan
prevalensi gizi kurang 0,70%. Pada tahun 2008 terjadi
gizi kurang menjadi 4%. Kecamatan Tanjung Beringin merupakan
kecamatan terbanyak ditemukan kasus gizi kurang di antara 17 Kecamatan
di
Kabupaten Serdang Bedagai (Dinkes Kabupaten Serdang Bedagai, 2009). Pada tahun 2009, Kabupaten Serdang Bedagai memiliki kasus gizi kurang sebanyak 300 kasus (Dinkes Kabupaten Serdang Bedagai, 2010). Berdasarkan hasil pendataan dan observasi Kecamatan Tanjung Beringin tetap merupakan kecamatan yang balitanya
1
Universitas Sumatera Utara
2
terbanyak mengalami gizi kurang (28%). Menurut Depkes (2002) prevalensi gizi kurang > 20% merupakan masalah berat. Masalah gizi menimbulkan masalah pembangunan dimasa mendatang dengan menurunnya kualitas sumber daya manusia di masa depan (Karsin, 2004). Masalah gizi merupakan sindroma kemiskinan yang erat kaitannya dengan masalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, juga menyangkut aspek pengetahuan (Depkes RI, 2009). Menurut penelitian tingkat pengetahuan gizi ibu berpengaruh terhadap perbaikan status gizi balita (Barus, 2005). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yuliana pengetahuan gizi dan kesehatan ibu berpengaruh positif pada pertumbuhan anak. Berdasarkan survei yang dilakukan di Kabupaten Serdang Bedagai penyebab gizi kurang adalah balita tidak cukup mendapat makanan bergizi seimbang yang disebabkan rendahnya pengetahuan keluarga tentang gizi. Hasil survey di Kecamatan Tanjung Beringin, penyebab gizi kurang adalah terjadinya defisit pangan di tingkat rumah tangga disertai distribusi pangan antar keluarga tidak baik yang didasari pengetahuan gizi yang belum memadai. Menurut Notoatmodjo (2007) perbaikan gizi pada balita, tidak cukup hanya dengan memberikan PMT saja, tetapi juga dengan peningkatan pengetahuan gizi keluarga. Meningkatnya pengetahuan sebagai intervensi boleh jadi akan diikuti dengan perubahan perilaku. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia (Puslitkes UI) (2003) terhadap pekerja di perusahaan elektronik, terjadi perubahan perilaku yang disebabkan intervensi
Universitas Sumatera Utara
3
pendidikan gizi yaitu proporsi pekerja yang berperilaku makan sehat meningkat dari 32,2% menjadi 47,1%. Berdasarkan hasil studi tentang efek pendidikan gizi pada siswa sekolah dasar terhadap asupan makanan, terjadi peningkatan asupan makanan dari 49,2% sebelum intervensi menjadi 68,0% setelah intervensi (Depkes, 2009). Dalam upaya peningkatan pengetahuan gizi keluarga, pemerintah memberi poster dan leaflet gizi ke seluruh kabupaten/kota termasuk Kabupaten Serdang Bedagai. Media poster dan leaflet menuntut keterampilan membaca. Menurut Sadiman (2003) dalam Junita (2009) media poster dan leaflet merupakan media yang lazim dipakai dalam kegiatan belajar mengajar di Indonesia. Taufik (2007) menjelaskan bahwa media poster dan leaflet merupakan alat peraga yang sering digunakan dalam kegiatan promosi kesehatan masyarakat. Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang dilakukan terhadap 20 orang ibu balita gizi kurang yang ada di Kecamatan Tanjung Beringin, diketahui bahwa hanya 4 orang (20%) yang membaca leaflet yang diberikan tenaga pelaksanan gizi puskesmas dan membaca poster gizi yang ada di pusat-pusat pelayanan kesehatan. Rendahnya minat membaca, mendorong upaya-upaya pembaruan dalam memanfaatkan media poster dan leaflet untuk meningkatkan pengetahuan (Taufik, 2007). Penyuluhan gizi dengan metode ceramah disertai media poster dan leaflet merupakan salah satu pendekatan pembelajaran dengan memberi seperangkat pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan pada sasaran agar mampu menentukan pilihan perilaku yang tepat untuk meningkatkan status gizi balitanya. Pendekatan ini dimulai dengan asumsi bahwa meningkatnya pengetahuan sebagai
Universitas Sumatera Utara
4
intervensi penyuluhan akan diikuti dengan perubahan sikap dan tindakan (Angkowo dkk, 2007). Berdasarkan uraian di atas, mendorong penulis untuk melakukan penelitian pengaruh penyuluhan oleh Tenaga Pelaksana Gizi dengan metode ceramah disertai media poster dan leaflet terhadap perilaku ibu dan pertumbuhan balita gizi kurang di Kecamatan Tanjung Beringin.
1.2. Permasalahan Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka permasalahan yang memerlukan jawaban atau pemecahan dapat dirumuskan yaitu bagaimanakah pengaruh penyuluhan oleh Tenaga Pelaksana Gizi dengan metode ceramah disertai media poster dan leaflet terhadap perilaku ibu balita dan pertumbuhan balita gizi kurang di Kecamatan Tanjung Beringin tahun 2010.
1.3. Tujuan Penelitian 1.
Mengetahui pengaruh penyuluhan oleh tenaga pelaksana gizi dengan metode ceramah disertai media poster dan leaflet terhadap pengetahuan gizi ibu balita gizi kurang sebelum dan sesudah penyuluhan.
2.
Mengetahui pengaruh penyuluhan oleh tenaga pelaksana gizi dengan metode ceramah disertai media poster dan leaflet terhadap sikap ibu balita gizi kurang sebelum dan sesudah penyuluhan.
Universitas Sumatera Utara
5
3.
Mengetahui pengaruh penyuluhan oleh tenaga pelaksana gizi dengan metode ceramah disertai media poster dan leaflet terhadap konsumsi gizi balita gizi kurang sebelum dan sesudah penyuluhan.
4.
Mengetahui pengaruh penyuluhan oleh tenaga pelaksana gizi dengan metode ceramah disertai media poster leaflet terhadap pertumbuhan balita gizi kurang sebelum dan sesudah penyuluhan.
1.4. Hipotesis Ho :
Tidak ada pengaruh penyuluhan oleh tenaga pelaksana gizi dengan metode ceramah disertai media poster dan leaflet terhadap perilaku ibu, konsumsi dan pertumbuhan balita gizi kurang sebelum dan sesudah penyuluhan.
Ha :
Ada pengaruh penyuluhan oleh tenaga pelaksana gizi dengan metode ceramah disertai media poster dan leaflet terhadap perilaku ibu, konsumsi dan pertumbuhan balita gizi kurang sebelum dan sesudah penyuluhan.
1.5. Manfaat Penelitian 1.
Bagi Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai, untuk dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dan keputusan dalam upaya pencegahan dan penaggulangan gizi buruk.
Universitas Sumatera Utara
6
2.
Memberikan bahan pertimbangan dan masukan untuk evaluasi program pencegahan dan penanggulangan gizi buruk di Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai.
3.
Memberikan bahan informasi yang berguna bagi penelitian selanjutn
Universitas Sumatera Utara