Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Kesusastraan, atau sastra, dapat ditemukan di berbagai negara, salah satunya adalah di negara Jepang. Menurut Sapardi Joko Damono dalam Prasetyo (2012), sastra adalah sebuah sarana untuk menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah kenyataan sosial. Melalui hal ini, maka dapat dikatakan bahwa di dalam sastra juga terdapat kaitan dengan ilmu sosial. Kanzaki (1996) menjelaskan bahwa dalam negara Jepang sendiri, sastra telah ditemukan sejak awal abad ke delapan, yang dimulai pada jaman Nara dengan karyakarya sastra seperti Kojiki dan Nihon Shoki, dan setelah itu berbagai karya sastra lain terus bermunculan dan berkembang seiring dengan pergantian dan kemajuan jaman. Contohnya adalah pada jaman Heian, di mana karya sastra berbentuk novel muncul di Jepang melalui kisah Genji Monogatari yang dibuat oleh Murasaki Shikibu, yang menurut Craig E. (2001) dipercaya sebagai karya sastra berbentuk novel yang pertama muncul di dunia. Karya sastra berupa novel bisa ada di berbagai tempat di dunia dan dengan adanya berbagai macam genre di dalamnya seperti genre roman, fantasi, drama, dan sebagainya. Akan tetapi novel itu sendiripun juga bisa memiliki berbagai bentuk. Artikel Light Reading (2007) dalam Web Japan menyebutkan salah satu bentuk dari novel tersebut, bentuk tersebut adalah format Light Novel, atau bisa juga disingkat menjadi kata ranobe (ラノベ) yang populer di kalangan masyarakat di Jepang. Bentuk format Light Novel
memiliki bentuk kalimat atau kanji yang lebih mudah untuk dimengerti, alur penceritaan yang cepat, biaya yang lebih kecil dibandingkan dengan novel biasa, dan terkadang juga disertai ilustrasi gambar yang terlihat seperti manga di dalamnya. Hal ini membuat format Light Novel digemari di kalangan para anak muda di Jepang. Kemudian ditambah lagi semakin kedepan, semakin banyak cerita light novel yang diadaptasi menjadi format anime atau manga. Penerbit Shogakukan sendiri juga mulai menunjukkan ketertarikan kepada light novel dengan memberikan penghargaan bagi penulis light novel. Light novel yang akan di pakai di dalam skripsi ini adalah light novel yang berjudul Toradora, dengan cerita yang ditulis oleh Takemiya Yuyuko, dan dengan ilustrasi yang dibuat oleh Yasu. Kata Toradora yang merupakan judul dari novel ini berasal dari dua karakter utama di dalam novel tersebut. Kata Tora berasal dari Aisaka Taiga, yang berasal dari kata Tiger atau harimau. Sedangkan kata Dora berasal dari Takasu Ryuuji, yang berasal dari kata Dragon atau naga. Toradora mengisahkan kehidupan Takasu Ryuuji dan Aisaka Taiga, dua anak remaja yang terhubung karena memiliki permasalahan yang sama dalam diri mereka, yaitu masalah antara penampilan dan sifat mereka, dengan lingkungan yang mereka hadapi di sekitarnya, di dalam usaha mereka untuk menarik perhatian sasaran pujaan hati mereka masing-masing. Aisaka Taiga jatuh cinta kepada teman baik Ryuuji yang bernama Kitamura Yuusaku, sedangkan Takasu Ryuuji sendiri jatuh cinta kepada teman baik Taiga yang bernama Kushieda Minori. Suatu hari, setelah kejadian di mana Taiga karena kecerobohannya memasukan surat cinta yang seharusnya diberikan kepada Kitamura ke dalam tas milik Ryuuji, dan Taiga mengejar Ryuuji sampai menyelinap ke rumahnya, mereka berdua saling mengetahui bahwa Taiga sebenarnya menyukai Kitamura, dan
Ryuuji menyukai Minori, dan juga fakta bahwa ternyata mereka tetangga. Melalui hal ini mereka berdua menemukan hubungan antara satu sama lain, dan memutuskan untuk bekerja sama dalam berusaha untuk menarik perhatian orang yang mereka suka. Keadaan kemudian semakin ramai dengan kedatangan Kawashima Ami. Seorang model remaja yang mengambil cuti untuk melanjutkan pendidikan sekolahnya. Taiga dan Ryuuji terkejut saat mereka mengetahui bahwa ternyata Ami adalah teman masa kecil Yuusaku. Ditambah lagi, Kawashima Ami juga memutuskan untuk melanjutkan sekolahnya di sekolah yang sama dengan Kitamura sendiri, dan juga masuk di kelas yang sama dengan Taiga, Minori, dan Ryuuji. Karakter Ami sendiri meskipun memperlihatkan penampilan luar seorang model dengan sifat yang baik di depan layar, sebenarnya memiliki kepribadian yang kasar seperti Taiga. Kemudian ditambah lagi, Ami sendiri menunjukkan keakraban kepada Yuusaku, dan juga menunjukkan ketertarikan kepada Ryuuji. Hal ini menjadi alasan yang membuat mereka berdua sering berselisih. Hubungan antara Taiga dengan Ryuuji sendiri juga semakin berkembang seiring waktu mereka berdua saling bekerja sama dalam berusaha menarik hati Kitamura dan Minori. Sementara itu, Kitamura dan Minori sendiri juga menjadi semakin berteman dan dekat dengan Ryuuji dan Taiga, diikuti dengan Ami yang juga sering berkumpul dengan mereka. Kehidupan antara kelima tokoh ini semakin terhubung dengan jalannya cerita Toradora. Seperti yang telah dijelaskan, di dalam novel Toradora ini terdapat lima tokoh yang menjadi fokus utama cerita, mereka adalah Aisaka Taiga, Takasu Ryuuji, Kitamura Yuusaku, Kushieda Minori, dan Kawashima Ami. Tokoh yang akan dijelaskan adalah Aisaka Taiga.
Aisaka Taiga adalah salah satu tokoh utama dari kisah Toradora, dan juga karakter yang akan dipakai oleh penulis sebagai bahan untuk di analisa dengan konsep budaya amae. Walaupun memiliki umur yang sama dengan karakter lainnya, Aisaka Taiga memiliki penampilan yang seperti anak-anak yang kecil dan imut, tapi dengan sifat yang merefleksikan penampilannya ke arah yang lain. Ia memiliki sifat yang agresif, kasar, galak, dan kekanak-kanakan, sifat yang ditunjukkan kepada orang-orang yang ada disekitarnya yang membuatnya dijuluki macan kecil, kecuali kepada teman baiknya Minori, atau kepada sasaran pujaan hatinya, Kitamura Yuusaku. Awalnya Taiga juga bertingkah laku kasar kepada Ryuuji, tapi kemudian setelah mereka lebih saling mengenal, Taiga juga menjadi berteman dengan Ryuuji. dan juga suka bergantung kepada Ryuuji dalam berbagai hal, termasuk juga di dalam usahanya untuk menarik perhatian Yuusaku. Di dalam novel Toradora ini, Aisaka Taiga menunjukkan sikapnya yang kekanakkanakan, gampang marah, dan terkadang bertindak semaunya saja, dan juga bergantung kepada Ryuuji. Sifat Ryuuji yang baik membuatnya simpati kepada Taiga, sehingga merekapun memutuskan untuk bekerja sama untuk saling membantu menarik perhatian orang yang mereka sukai. Sikap dan tindakan yang dilakukan oleh Taiga ini terlihat dapat dihubungkan dengan konsep Amae (甘え) di dalam kebudayaan Jepang. Doi dalam Ardhanariswari (2009, hal. 7) menjelaskan bahwa kata Amae berasal dari kata Amaeru, kata kerja intransitif yang didefinisikan oleh Doi yang berarti “untuk bergantung kepada kebaikan orang lain” yang juga dikatakan oleh Doi (2009, hal. 12) sendiri di dalam buku karyanya yang lain, Zoku Amae no Kozo sebagai definisi dari Amae yang paling mudah dimengerti.
Doi dalam Ardhanariswari (2009, hal. 13) melanjutkan penjelasannya dengan mengatakan bahwa kata Amae berakar dari kata Amai yang berarti manis. Arti “manis” ini menunjuk pada rasa senang yang dirasakan di saat melakukan amaeru, yang bisa dikatakan sebagai perasaan nyaman dan diterima. Alasan penulis memilih konsep amae sebagai tema penelitian ini adalah karena saat membaca Toradora, definisi dan akar kata dari amae terlihat dapat dihubungkan dengan tindakan dan sikap yang ditunjukkan oleh Aisaka Taiga di dalam cerita Toradora. Hubungan ini terefleksikan di dalam kebergantungan yang ada dalam diri Taiga kepada Takasu Ryuuji, dan juga dalam usahanya untuk dicintai dan untuk menarik perhatian orang yang disukainya, Kitamura Yuusaku.
1.2 Rumusan Permasalahan Dalam penelitian ini penulis akan menganalisis tentang konsep Amae yang tercermin pada tindakan dan perilaku tokoh di dalam cerita Toradora.
1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Di dalam penelitian ini, data yang akan dianalisis adalah dengan konsep Higaishaishiki, Futekusareru, dan Tereru yang terdapat di dalam konsep amae. Dalam cerita Toradora terdapat lima karakter utama, akan tetapi yang akan dipakai sebagai data penelitian hanya pada tokoh Aisaka Taiga. Cerita Toradora memiliki total jumlah sebanyak sepuluh volume, akan tetapi yang akan dipakai di dalam penelitian ini hanya dari volume pertama sampai ketiga saja.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan dan menganalisa mengenai konsep budaya Amae yang ditunjukkan dan terdapat di dalam diri tokoh Aisaka Taiga di dalam cerita Toradora. Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan penjelasan mengenai konsep budaya Amae kepada para pembaca yang ingin mengetahui mengenai Amae, dan juga dapat memberikan info tambahan kepada mereka yang juga membaca light novel Toradora ataupun yang mengikuti ceritanya melalui anime dan ingin lebih mengetahui mengenai tokoh Aisaka Taiga ini.
1.5 Metode Penelitian Metode penelitian yang akan dipakai di dalam penelitian ini adalah metode penelitian dengan memakai pendekatan Kualitatif. Kemudian sebagai metode pengumpulan data, yang sesuai namanya adalah metode di dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk penelitian ini, akan dipakai metode kepustakaan dimana data yang dikumpulkan adalah berupa informasi yang didapat dari buku atau tulisan-tulisan ilmiah lain. Sedangkan untuk metode analisis data, yang sesuai namanya adalah metode dalam menganalisis dan meneliti data di dalam penelitian ini, akan dipakai metode deskriptifanalisis dimana dilakukan analisis antara data dan teori yang didapat serta penjelasan akan perbandingan tersebut.
1.6 Sistematika Penulisan Kemudian berikut adalah penjelasan mengenai sistematika urutan penulisan dari penelitian ini; Bab 1 adalah berupa pendahuluan. Di dalam pendahuluan ini berisikan latar belakang mengenai data yang akan dianalisa di dalam penelitian, yaitu novel Toradora, mulai dari ulasan singkat mengenai cerita novelnya, hingga tokoh-tokoh yang ada di dalamnya. Kemudian juga penjelasan singkat mengenai konsep amae dan hubungan antara konsep amae tersebut dengan tokoh Toradora yang bersangkutan, yang akan dipakai pada analisa di dalam skripsi ini, yang akan lebih dijelaskan pada bab 2 dan bab 3 setelahnya. Bab 2 yaitu berupa landasan teori. Yang akan dijelaskan di dalam bab landasan teori ini adalah teori-teori mengenai konsep budaya Amae yang pada bab 1 telah diberi penjelasan singkat. Di dalam bagian ini, konsep Amae akan lebih ditelusuri lagi, dan juga diberikan penjelasan yang lebih beragam lagi dibandingkan pada bab 1. Kemudian selain itu juga penjelasan mengenai teori fiksi dan penokohan yang terdapat di dalam karya sastra. Bab 3 adalah bagian analisis data. Bab ini adalah perluasan dari hubungan konsep amae dengan tokoh Aisaka Taiga yang disebutkan dalam bab 1. Dalam bab 3 akan berisikan analisis data yang merupakan perbandingan antara teori-teori yang telah disebutkan di dalam bab 2. Landasan teori tersebut kemudian dihubungkan dengan halhal mengenai tokoh Aisaka Taiga dan tindakan-tindakan yang dilakukannya di dalam cerita Toradora. Ini juga disertai dengan penjelasan dari analisa dan perbandingan tersebut.
Bab 4 akan berisikan simpulan dan saran. Bagian ini merupakan penjelasan akan hasil akhir dan sekaligus penyelesaian dari analisis yang telah dilakukan di dalam bab 3 sebelumnya, diikuti dengan tabel pembuktian yang akan dipakai untuk menyimpulkan analisa pada bab 3, beserta saran. Bab 5 yang juga merupakan bagian terakhir dari skripsi, akan berisikan ringkasan dari penelitian yang telah dilakukan di dalam skripsi. Isi dari bab ini adalah berupa penulisan ulang dari seluruh penelitian, mulai dari bagian pendahuluan hingga kepada bagian akhir, menjadi lebih singkat.